cover
Contact Name
Yuniko Febby Husnul Fauzia
Contact Email
yunikofebby@gmail.com
Phone
+6281317484400
Journal Mail Official
jurnalilmukesehatan.umc@gmail.com
Editorial Address
Jalan Fatahillah, Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan
ISSN : 2089080X     EISSN : 26859769     DOI : https://doi.org/10.32534/jik umc.v10i2
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC adalah jurnal ilmiah (e-journal) yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon setiap enam bulan sekali, yaitu pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini menerbitkan artikel hasil penelitian tentang ilmu kesehatan dengan cakupan meliputi Ilmu Keperawatan (keperawatan dewasa, keperawatan gerontologis, keperawatan komunitas, keperawatan jiwa, keperawatan gawat darurat, keperawatan kritis, keperawatan anak, keperawatan ibu hamil, kepemimpinan dan manajemen keperawatan, K3 dalam keperawatan, pendidikan dalam keperawatan), Ilmu Gizi dan Ilmu Keolahragaan.
Articles 73 Documents
Monitoring Jarak Jauh Pasien CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) Annisa, Rully
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 2 (2016): Edisi : Juli - Desember 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) digunakan sebagai salah satu terapi pada penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) yang dilakukan di rumah, menunjukan hasil klinis yang terus berkembang dan menghasilkan manfaat yang besar pada sosial-ekonomi masyarakat di beberapa negara. Tulisan ini mengkaji tentang monitoring jarak jauh pasien CAPD menggunakan metode kajian literatur. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa sistem monitoring jarak jauh pasien CAPD sangat penting untuk memantau keadaan pasien ketika melakukan perawatan di rumah. Pengembangan dan penerapan sistem ini dapat mendorong pasien untuk menerima perawatan yang optimal di unit perawatan ginjal agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien CAPD. Sistem monitoring dapat meningkatkan profesionalisme perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan pada pasien CAPD. Kata Kunci: CAPD, monitoring jarak jauh, penyakit ginjal, peritoneal dialisis.
Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Dalam Pencegahan Hai’s Di Ruang Rawat Inap RS Sumber Waras Cirebon Mahmud, Uus Husni; Wulandari, Rizki Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 2 (2016): Edisi : Juli - Desember 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Laporan infeksi nosokomial tahun 2009 – 2012 yang dikeluarkan oleh The Oregon Health Authority (2013) menyebutkan infeksi nosokomial dapat menyebabkan meningkatnya angka kesakitan (morbidity) dan angka kematian (mortality) dirumah sakit. Infeksi yang berasal dari rumah sakit atau disebut juga dengan istilah Hospital Acquired Infection (Health care Assosiated Infections/ HAIS). Insidensi HAI’s di rumah sakit di Dunia mencapai 9% (variasi 3 –21%) atau lebih 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit seluruh dunia mendapatkan HAI’s. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pencegahan infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s) di ruang rawat inap Rumah Sakit Sumber Waras. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 53 responden. Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik (67,9%) dan sebagian besar kepatuhan dalam pencegahan infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s) berada pada kategori patuh (83%). Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-Square test didapatkan nilai (p-value: 0,000 a ≤ 0,05). Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan dalam pencegahan infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s) di ruang rawat inap Rumah Sakit Sumber Waras Tahun 2018. Saran : Disarankan pihak rumah sakit dapat meningkatkan pengawasan kepatuhan perawat dalam penerapan pengendalian infeksi yang berasal dari rumah sakit (HAI’s). Kata Kunci : pengetahuan, kepatuhan, infeksi didapat dari rumah sakit
Efektivitas Kompres hangat dengan Tepid Water Sponge terhadap Penurunan Demam pada Pasien yang mengalami Kejadian Demam di Ruangan ICU RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Pratiwi, Liliek; Wulandari, Rizki Yeni; Mariah, Mariah
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 2 (2016): Edisi : Juli - Desember 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam atau sering disebut hipertermia adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh melebihi titik tetap (set point) lebih dari 370C. Sebagian besar hipertermia berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi local atau sistemik. Dampak hipertermia berupa penguapan cairan tubuh yang berlebihan sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang. Kompres hangat adalah metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh bila seseorang mengalami demam. Kompres tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan teknik seka. Tujuan Penelitian ini adalah efektifitas kompres hangat dengan tepid water sponge terhadap penurunan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Rancangan penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretest Posttest. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik convince sampling didapatkan 30 responden. Instrumen yang digunakan lembar observasi berdasarkan SOP tindakan tepid water sponge di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa rata-rata suhu tubuh sebelum dilakukan intervensi 38,870C dan setelah10 menit dilakukan intervensi adalah 38,070C dan 30 menit setelah dilakukan intervensi adalah 37,110C. Hasil uji t test dependent didapatkannilaip value = 0,000 (alpha = 0,05) maka terdapat efektifitas kompres hangat dengan tepid water sponge dalam menurunkan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kompres hangat dengan tepid water sponge efektif dalam menurunkan demam pada pasien yang mengalami kejadian demam di ruangan ICU RSUD ArjawinangunKabupaten Cirebon. Saran dari hasil penelitian ini adalah diharapkan intervensi kompres hangat dengan tepid water sponge pada pasien demam agar dilaksanakan oleh perawat dan rumah sakit terusmelakukanperbaikanstandar-standar yang ada. Kata Kunci : Demam, Kompreshangat, tepid water sponge
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TEURAPETIK DENGAN TINGKAT KEPUASAAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD MAJALENGKA Mahmud, Uus Husni; Tejaningsih, Oktiani
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 2 (2016): Edisi : Juli - Desember 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alasan pemilihan IGD karena masih banyak perawat yang melakukan komunikasi terapeutik kurang maksimal karena jumlah perawat yang lebih sedikit dengan perbadingan 1 orang perawat dengan jumlah pasien rata-rata 10 orang. Survei kepuasan RSUD Majalengka tahun 2016 kepuasan pasien baru di IGD 49,5%. Komunikasi terapeutik merupakan bentuk keterampilan dasar untuk melakukan wawancara dan penyuluhan yang digunakan perawat melakukan pengkajian dan perencanaan perawatan. Persoalan mendasar dalam komunikasi ini adalah adanya saling membutuhan antara perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi antara perawat dan pasien. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan korelasi dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian adalah pasien di IGD RSUD Majalengka. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 760 orang dengan jumlah sampel 75 orang, tekhnik pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik acidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner komunikasi teurapeutik yang berjumlah 20 pertanyaan dan kepuasan pasien 12 pertanyaan. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan analisa univariat dengan persentase dan uji bivariat menggunakan uji chisquare(X2). Berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut, (a) lebih dari setengahnya (60%) responden menyatakan bahwa perawat telah melakukan komunikasi terapeutik dengan baik di IGD RSUD Majalengka tahun 2017, (b) lebih dari setengahnya (58,7%) pasien menyatakan puas terhadap pelayanan di Ruang IGD RSUD Majalengka tahun 2017, dan (c) ada hubungan antara pelaksanaan komunikasi teurapeutik terhadap kepuasan pasien di IGD RSUD Majalengka Tahun 2017. Dalam penelitian ini insight yang diperoleh yaitu perawat dan manajemen rumah sakit perlu meningkatkan kembali pelaksanaan komunikasi terapeutik, sehingga pasien dapat terlayani dan terpuaskan dengan layanan IGD di RSUD Majalengka. Pasien hendaknya kooperatif terhadap komunikasi yang dilakukan perawat, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci : Komunikasi teurapeutik, Kepuasan
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS TAMBI KECAMATAN SLIYEG KABUPATEN INDRAMAYU Balaputra, Ishana
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 2 (2016): Edisi : Juli - Desember 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan kasus penderita pneumonia secara nasional sebesar 503.738 balita, sedangkan kasus angka kematian karena pneumonia di Indonesia sebesar 551 balita. Di wilayah Indramayu pada tahun 2015 jumlah balita laki – laki dan perempuan terdapat 140.298 dan diperkirakan 14.030 balita baik laki – laki maupun perempuan menderita pneumonia. Pneumonia merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun (Balita) di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Namun, belum banyak perhatian terhadap penyakit ini. Pravalensi status gizi anak balita di indonesia menurut indeks BB/U, TB/U dan BB/TB pada 2013 adalah 5,7% untuk gizi buruk dan 11,9% untuk gizi kurang (Kemenkes, 2015). Sedangkan prevalensi status gizi buruk dan gizi kurang di wilayah jawa barat yaitu 2,4% untuk gizi buruk dan 12,1% untuk gizi kurang Tujuan : Mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian pneumonia pada anak 0-5 tahun di Puskesmas Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu tahun 2018. Metodologi Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan “Potong Lintang”. Metode penelitian analitik adalah bertujuan untuk mengkaji kasus atau determinasi dari suatu fenomena. Potong Lintang yaitu suatu pendekatan dimana pengukuran variabel-variabel yang diteliti dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai nara sumber. Hasil Penelitian : Balita yang mengalami pneumonia dengan status gizi normal sebanyak 5 (41,6%) responden, sedangkan balita dengan pneumonia yang mengalami status gizi kurus sebanyak 6 (50%) responden dan balita yang mengalami pneumonia dengan status gizi sangat kurus 1 (8,4%) responden. Hasil uji chi squere diperoleh pValue 0,233 < α (0,05) dengan demkian menunjukan bahwa Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan antara status gizi balita dengan kejadian pneumonia di Puskesmas Tambi Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu Kata kunci : Pneumonia, Status Gizi, Usia Balita
UPAYA PENCARIAN PENGOBATAN BAGI PENDERITA GANGGUAN JIWA BERAT YANG MENGALAMI PEMASUNGAN DI SUMEDANG Kadafi, Iqbal
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 6 No 2 (2016): Edisi : Juli - Desember 2016
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction. Upaya pencarian pengobatan yang cepat dan tepat sangat menentukan bagi kesembuhan penderita gangguan jiwa berat tetapi upaya tersebut tidaklah mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah peran keluarga. Penelitian ini bertujuan memahami sudut pandang keluarga dengan konteks lokal mereka dalam melakukan upaya pencarian pengobatan bagi penderita gangguan jiwa berat secara lebih mendalam. Methode. Pada penelitian kualitatif ini enam penduduk di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang merupakan keluarga dekat penderita diambil datanya melalui wawancara semi terstruktur pada Mei-Juni 2014. Data-data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, foto, dan catatan lapangan kemudian dianalisis secara kualitatif interpretatif dengan paradigma konstruktifisme. Results. Tema-tema utama yang dikaji diantaranya pengetahuan keluarga dengan sub tema: gejala, penyebab, jenis pengobatan dan tempat pengobatan; sumber daya dengan sub tema sumber daya keluarga dan sumber daya komunitas; pandangan keluarga terhadap pengobatan dengan sub tema hasil pengobatan, metode pengobatan, healer shopping, direct cost, indirect cost, dan informasi tentang penyakit; dipasung. Keluarga telah berupaya mencari pengobatan untuk mengobati penderita gangguan jiwa berat namun kurangnya pengetahuan kesehatan jiwa menyebabkan pengobatan tradisional masih menjadi pilihan utama. Penderita umumnya terlambat mendapatkan pengobatan formal akibatnya penderita tidak tertolong, kehilangan fungsi sosialnya, dan harus mengalami pemasungan. Discussion. Perspektif keluarga dengan konteks lokal mereka akan memudahkan pemahaman tentang penanganan gangguan jiwa berat bagi masyarakat namun upaya ini harus dikelola secara bersamaan antara kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif agar penanganan gangguan jiwa berat dapat dilakukan berbasis masyarakat dan keluarga. Kata kunci: gangguan jiwa berat-pasung-upaya pencarian pengobatan
HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI DENGAN OBESITAS USIA DINI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI SDS KARTIKA SILIWANGI 5 CIMAHI Chaspriyono, Elga Delima
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 7 No 1 (2017): Edisi : Januari - Juni 2017
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak adalah individu yang memerlukan bantuan orang dewasa untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan anak berbeda satu sama lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan gizi, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain. Kebutuhan nutrisi anak usia sekolah adalah 85kkal/kgBB. Maraknya makanan siap saji mampu mempengaruhi perubahan perilaku makan dan perilaku hidup sehat pada anak-anak sehingga beberapa dari mereka menjadi gemuk sampai akhirnya menderita kegemukan (obesitas). Obesitas, jika tidak teratasi akan berlanjut sampai remaja dan dewasa dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan nutrisi dengan obesitas usia dini pada anak usia sekolah dasar di SDS Kartika Siliwangi 5 Cimahi. Metode yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 1-5, dengan sampel sebanyak 32 orang siswa yang mengalami obesitas. Teknik pengambilan sampel mengunakan Total Sampling dan dianalisis dengan univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa siswa yang mengalami obesitas dalam kategori sedang sebanyak (59,4%), dan siswa yang mendapat asupan nutrisi dalam kategori baik sebanyak (65,6%), Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan nutrisi dengan obesitas (p=0,222) pada tingkat kemaknaan α 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar orang tua dapat memberi penanganan khusus untuk mengurangi serta mencegah kenaikan berat badan anak dengan memantau, memperhatikan pola makan anak dan meningkatkan aktifitas fisik seperti olahraga pada anak. Kata kunci : Asupan Nutrisi, Obesitas
GAMBARAN PENDERITA TB PARU BERDASARKAN JENIS KELAMIN, USIA DAN TINGKAT KEBERHASILAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS KEDAWUNG DAN PUSKESMAS WINONG KABUPATEN CIREBON Fadila, Erida; Alfiani, Fitri; Andriyan, Elin
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 7 No 1 (2017): Edisi : Januari - Juni 2017
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB Paru merupakan penyebab penyakit nomor satu pada kelompok penyakit menular atau penyakit infeksi.WHO menyatakan pada tahun 2013, prevalensi TB paru di Indonesia menempati peringkat ke 3 setelah india dan cina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran Klasifikasi Penderita TB Paru di Puskesmas Kedawung dan Puskesmas Winong Kabupaten Cirebon tahun 2016 dengan menggunakan metode deskriptif.Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Puskesmas Kedawung dan Puskesmas Winong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penemuan kasus TB lebih tinggi di Puskesmas kedawung dengan presentase sebesar 84,7% dibandingkan dengan Puskesmas Winong dengan persentase sebesar 15,3%. Jumlah penderita TB paru di Puskesmas Kedawung dan winong terbanyak terdiri dari 77,8% dan 56%jenis kelamin laki-laki, Puskesmas kedawung 52% kelompok umur 15-43 tahun dan Puskesmas Winong 44% kelompok umur 25-44. triwulan 1 dan 2 penderita TB Paru yang melakukan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Kedawung yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 21 dari 23 kasus. Sedangkan penderita TB Paru yang melakukan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Winong dan telah dinyatakan sembuh tercatat sebanyak 5 dari 5 kasus. Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pengobatan TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Winong dianggap berhasil sedangkan Puskesmas Kedawung belum memenuhi capaian atau dianggap kurang baik. Kata Kunci : TB Paru, Jenis kelamin, umur, Tingkat keberhasilan pengobatan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH SULIT MAKAN PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN CIBANGKONG KOTA BANDUNG Permatasari, Leya Indah; Lukman, Mamat; Komariah, Maria
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 7 No 1 (2017): Edisi : Januari - Juni 2017
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulit makan merupakan gangguan makan pada anak yang dapat di akibatkan dari beberapa faktor diantaranya anak tidak menyukai terhadap pemberian secara memaksa dalam makan atau tidak menyukai cara pemberiannya atau tidak menarik perhatian anak. Sulit makan pada anak terkadang bisa menyebabkan anak menjadi picky eater (pilih-pilih makanan) yang banyak dialami balita, karena pada usia ini anak memang tengah mengalami penurunan nafsu makan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian desktiptif korelasi. Sementara instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa angket atau kuesioner tertutup. Sumber data yang dijadikan populasi penelitian yaitu sebanyak 1369 orang sementara untuk penarikan sampel penelitian yang ditetapkan yaitu sebanyak 53 orang ibu anak balita yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel “Propotionate Random Sampling”. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah sulit makan pada anak balita di Kelurahan Cibangkong. Yaitu faktor anak, faktor orang tua dan faktor pengaturan makanan. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang berhubungan signifikan dengan masalah sulit makan adalah faktor orang tua dengan subvariabel melatih makan. Dan diperoleh kesimpulan bahwa pada masalah sulit makan dikategorikan ringan, sedang, dan berat. Ringan 28,30%, sedang 62,26%, berat 9,43%. Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan pada masyarakat dengan memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan masalah nutrisi sehingga bisa diterapkan untuk masyarakat. Kata kunci : balita, sulit makan
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DAN PERAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RUANG VK RSUD MAJALENGKA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2017 Pratiwi, Liliek; Wulandari, Rizki Yeni
Jurnal Ilmu Kesehatan UMC Vol 7 No 1 (2017): Edisi : Januari - Juni 2017
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pelaksanaan IMD merupakan bentuk perilaku ibu dalam memberikan ASI 1 jam pertama setelah melahirkan. Menurut Dianartiana (2011) perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Semakin baik pengetahuan ibu postpartum tentang manfaat IMD untuk pertumbuhan dan perkembangan anak akan membantu ibu dalam memberikan ASI sedini mungkin. Tenaga kesehatan paling berperan dalam melaksanakan IMD karena ibu tidak dapat melakukan IMD tanpa bantuan dan fasilitasi dari tenaga kesehatan. Metode:Jenis penelitian ini menggunakan korelasi dengan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian adalah pasien ibu nifas di RSUD Majalengka. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnik acidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pengetahuan yang berjumlah 14 pertanyaan dan peran perawat 13 pertanyaan. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan analisa univariat dengan persentase dan uji bivariat menggunakan uji chisquare (X2). Kesimpulan : Kurang dari setengahnya (47,8%) ibu nifas tidak melaksanakan IMD, kurang dari setengahnya (34,3%) ibu nifas ibu nifas dengan pengetahuan kurang baik, kurang dari setengahnya (34,3%) ibu nifas ibu nifas dengan persepsi peran perawat kurang baik di Ruang VK RSUD Majalengka tahun 2017. Ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas dan peran perawat dengan Pelaksanaan IMD di Ruang VK RSUD Majalengka tahun 2017, value < 0,05. Saran : 1) Perawat perlu meningkatkan kembali pengetahuannya tentang IMD sehingga perawat dapat meningkatkan perannya dalam pelaksanaan IMD, peningkatan peran perawat dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pelatihan dan seminar-seminar, 2) Manajemen Rumah Sakit perlu meningkatkan jumlah perawat di ruang VK RSUD Majalengka sehingga rasio jumlah perawat dengan pasien menjadi ideal. 3) Ibu Nifas hendaknya mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan seperti Posyandu, Kelas Ibu Hamil dan lainnya sehingga ibu dapat memperoleh informasi tentang IMD. Kata Kunci : Pengetahuan, Inisiasi menyusu dini