cover
Contact Name
debie anggraini
Contact Email
scientificj.id@gmail.com
Phone
+6281277167619
Journal Mail Official
scientific.journal@scientic.id
Editorial Address
Jalan Khatib Sulaiman, Kel. Alai Parak Kopi, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Scientific Journal
ISSN : 28100204     EISSN : 28100204     DOI : https://doi.org/10.56260/sciena
Core Subject : Health, Science,
Scientific Journal(SCIENA) published by an official of Scientific.id_considers the following types of original contribution for peer review and publication: Research Articles, Review Articles, Letters to Editor, Brief Communications, Case Reports, Book Reviews, Technological Reports, and Opinion Articles. It Is published six times a year and serves the need of scientific and non-scientific personals involved/interested in Natural Science (Physics, Chemistry, Electronics, Mathematics, Astronomy, Oceanography, Engineering), Social Science, Economics, Biology and Medicine. Each issue covers topics, which are of broad readership interest to personals from General Public, Industry, Clinicians, Academia, and Government. Scientic Journal is a must read journal for every one with curiosity in science.
Articles 76 Documents
Pathogenesis of Sepsis Debie Anggraini; Dita Hasni; Rinita Amelia
Scientific Journal Vol. 1 No. 4 (2022): SCIENA Volume I No 4, July 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.762 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i4.63

Abstract

Sepsis is a clinical condition caused by the body's immune response to infection and manifests as SIRS. Systemic inflammatory response syndrome is a state of systemic inflammatory response characterized by two or more of the following conditions. Etiology Sepsis can be caused by various microorganisms and the most etiology of sepsis is bacterial. Gram-negative bacteria cause sepsis about 60% - 70% in developing countries, but in the United States the causes of infection by Gram-positive bacteria begin to increase. This may be due to the large number of uses of invasive procedures, increased hospital acquired pneumonia (HAP) and antibiotic resistance. The body also has anti-inflammatory mechanisms including increased levels of anti-inflammatory cytokines and glucocorticoid hormones. The hormone inhibits the synthesis of cytokines by monocytes and decreases the ability of neutrophils to attach to the vascular endothelium. The inflammatory process in sepsis is not controlled leading to the occurrence of excessive discharge of inflammatory mediators over a long time and goes beyond the anti-inflammatory mechanisms of the body. This leads to various organ dysfunctions including cardiovascular, liver, pulmonary and renal dysfunctions
Hubungan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemakaian Antibiotika yang Rasional di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Kota Padang Panjang Eka Desnita
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.64

Abstract

Pendahuluan: Telah dilakukan pengabdian masyarakat didaerah Padang Panjang dimana banyak terdapat masyarakat yang berpendidikan menengah kebawah, sehingga terdapat masalah kurangnya pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan. Oleh karena itu, tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Padang Panjang KK miskin mengenai pemakaian obat-obatan khususnya antibiotika, sehingga mengurangi angka resistensi terhadap antibiotika. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuanmasyarakat dalam pencegahan resistensi di wilayah Padang Panjang. Metoda: Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain penelitian menggunakan cross sectional study. Hasil: Hasil penelitian tingkat pengetahuan masyarakat adalah tinggi, dengan persentase 66.7%,sedangkan pencegahan resistensi adalah kurang baik dengan persentase 56.7%. Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0.602. Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemakaian antibiotika yang rasional di wilayah kerja Puskesmas Gunung Kota Padang Panjang tahun 2022. Penelitian ini diharapkan  dapat memberikan informasi tentang pentingnya menggunakan obat antibiotika yang baikdan benar.
Profil Pasien Glaukoma pada Lansia di Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) Padang Eye Center Tahun 2021 Haves Ashan; Rosalina Hasan; Ade Ade Yuli Amelia; Seres Triola
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.66

Abstract

Latar Belakang: Kebutaan merupakan hal yang masih mengerikan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu penyebab kebutaan di seluruh dunia yaitu glaukoma yang dianggap sebagai si pencuri penglihatan, dimana pada penderita glaukoma dapat mengalami kehilangan penglihatan yang bersifat permanen (irreversible) sehingga terjadi penurunan kualitas hidup pada penderita. Tujuan: Untuk mengetahui profil pasien glaukoma pada lansi di Rumah Sakit Khusus mata (RSKM) Padang Eye Center tahun 2021. Metode: Ruang lingkup penelitian ini adalh ilmu penyakit mata. Penelitian dilakukan pada bulan Februari tahun 2021 sampai selesai. Jenis penelitian adalah deskriptif kategorik. Populasi terjangkau pada penelitian adalah pasien lansia yang terdiagnosis glaukoma di RSKM Padang Eye Center pada tahun 2021 sebanyak 100 sampel dengan teknik simple random sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dengan pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS versi 20.0. Hasil: Kelompok usia terbanyak adalah 60-75 tahun yaitu 83 pasien (83,0%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu 61 pasien (61,0 %), tipe glaukoma terbanyak adalah Primary Open Angle Glaucoma (POAG) yaitu 43 pasien (43,0%), riwayat penyakit sistemik terbanyak adalah hipertensi yaitu 46 pasien (46,0%), tatalaksana terbanyak adalah medikamentosa yaitu 58 pasien (58,0%), dan kejadian kebutaan terbanyak yaitu unilateral sebanyak 41 pasien (41,0%). Kesimpulan:  Kelompok usia terbanyak adalah 60-75 tahun, jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, tipe glaukoma terbanyak adalah Primary Open Angle Glaucoma (POAG), riwayat penyakit sistemik terbanyak adalah hipertensi, tatalaksana terbanyak adalah dengan medikamentosa saja, kejadian kebutaan terbanyak adalah unilateral.
Gambaran Visus Penderita Retinopati Diabetik yang Dilakukan Terapi Injeksi Intravitreal Anti-VEGF di RSKM Padang Eye Center Tahun 2018 Naima Lassie; Siti Felia Tambunan
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.69

Abstract

Latar Belakang : Diabetes merupakan penyebab utama gangguan penglihatan di kalangan orang dewasa di Indonesia. Terapi standar emas untuk retinopati diabetik adalah fotokoagulasi panretinal, tetapi memiliki efek samping seperti kendala bidang visual perifer. Faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) dianggap sebagai patologi yang mendasari retinopati diabetik. Terapi anti-VEGF untuk retinopati diabetik telah dipelajari baru-baru ini. Kami mempelajari hasil visual pasien retinopati diabetik yang diobati dengan anti-VEGF. Metode: Kami mempelajari 52 pasien dengan retinopati diabetik dan memberikan terapi anti-VEGF yang menghadiri RSKM Padang Eye Center, sebuah rumah sakit perawatan mata tersier di Sumatera Barat selama tahun 2018. Diagnosis retinopati diabetik dikonfirmasi oleh dokter mata vitreoretinal. Ketajaman visual sebelum terapi dan setelah satu bulan terapi dengan injeksi intravitreal anti-VEGF dicatat. Hasil: Pasien retinopati diabetik rentang usia terbanyak pada usia 46 sampai 55 tahun (44,2%), dan menderita diabetes lebih dari 5-10 tahun (63,5%) %. Ketajaman penglihatan pasien sebelum pengobatan dengan anti-VEGF sebagian besar (55,8%) buruk (<6/60). Setelah satu bulan terapi, ketajaman penglihatan baik (>6/18) pada 44,2% pasien, penglihatan rata-rata (6/18-6/60) pada 23,1% dan penglihatan buruk (<6/60) pada 32,7% pasien. Pasien yang mengalami peningkatan kualitas visual subyektif setelah terapi adalah 69,2%. Kesimpulan: Terapi anti-VEGF untuk retinopati diabetik telah meningkatkan hasil visual pasien, baik secara objektif maupun subjektif.
Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Kesiapan Calon Pengantin Wanita dalam Upaya Pencegahan Stunting di KUA Kuranji Kota Padang Sukmayenti; Annisa Sholihat
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.70

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, diketahui angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Menurut WHO, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Stunting bisa berdampak menurunnya tingkat kecerdasan, menurunkan produktivitas, kerentanan terhadap penyakit sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan kesiapan  calon pengantin wanita dalam upaya pencegahan stunting di KUA Kuranji Kota Padang. Metoda: Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan metode survei dan analisa data hanya dilakukan dengan analisis univariat.untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Hasil: Hasil penelitian ini ditemukan 25% responden dengan tingkat pengetahuan rendah tentang upaya pencegahan stunting, 40%, responden memiliki sikap negatif tentang upaya pencegahan stunting, dan 20% responden tidak siap dalam upaya pencegahan stunting. Kesimpulan: sebagian kecil responden masih mempunyai pengetahuan rendah, sikap negatif dan tidak siap dalam upaya pencegahan stunting. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor risiko terjadinya stunting pada catin wanita sehingga bisa melakukan upaya pencegahan stunting.
Pembelajaran Daring pada Kegiatan Tutorial Rika Amran
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.71

Abstract

Pengaruh dari pandemi COVID-19 berdampak di hampir seluruh aspek kehidupan manusia, pendidikan adalah salah satu sektor yang sangat terdampak kondisi pandemi ini. Upaya pemenuhan hak siswa untuk mendapatkan layanan pendidikan selama pandemic COVID-19 yaitu proses pembelajaran dilaksanakan melalui penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh atau secara daring sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan COVID-19 Pada Satuan Pendidikan. Salah satu metode belajar yaitu metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL). PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus belajar agar mahasiswa berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Salah satunya yaitu kemandirian mahasiswa menjadi prinsip kegiatan tutorial. Tutorial adalah proses belajar dengan bimbingan tutor kepada mahasiswa, yang bertujuan meningkatkan belajar mandiri mahasiswa. Permasalahan yang terjadi di era pandemi saat ini, Sebagian mahasiswa mahasiswa belum terbiasa melakukan tutorial yang dilakukan secara daring. Karena terdapat banyak kendala seperti, laptop, jaringan, listrik, wifi atau paket data dan lain-lain. Terkadang membuat sebagian mahasiswa merasa panik, bosan, bingung dan kurang maksimal selama dilakukannya kegiatan tutorial berlangsung.
Perbedaan Diagnosis Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik dengan Hasil Transcranial Doppler di RSUP Dr. M. Djamil Padang Yuri Haiga; Irina Prima Putri Salman; Sri Wahyuni
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.72

Abstract

Latar belakang: Stroke adalah salah satu penyakit di dunia yang menjadi masalah, dikuatkan dengan bukti hari stroke sedunia yang jatuh tanggal 29 Oktober. stroke dibagi menjadi dua tipe utama yaitu stroke hemoragik dan stroke iskemik. Stroke iskemik diakibatkan oleh penyumbatan pada aliran darah akibat dari trombosis maupun emboli sedangkan tipe kedua yaitu stroke hemoragik diakibatkan oleh pembuluh darah yang pecah dan mengakibatkan perdarahan. TCD merupakan perangkat diagnostik yang dapat digunakan untuk menilai perubahan hemodinamik serebral. Tujuan: Mengetahui hubungan diagnosis stroke iskemik dan stroke hemoragik dengan hasil transcranial doppler di RSUP. Dr. M Djamil Padang. Metode: Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi pada pasien stroke di RSUP. Dr. M Djamil Padang. penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus-November di RSUP. Dr. M Djamil Padang, penelitian ini merupakan penelitian analitik yang menggunakan pendekatan case control, populasi adalah pasien stroke di RSUP. Dr. M Djamil Padang dengan jumlah 99 pasien dengan teknik total sampling analisa data dengan sistem komputerisasi spss versi 25. Hasil:Usia terbanyak adalah >56 tahun sebanyak 41 orang (41,1%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 51 yaitu 10 orang (51,5%), jenis stroke terbanyak adalah stroke iskemik yaitu 57 orang (57,6%), nilai mean velocity MCA terendah adalah 16 dan tertinggi adalah 102 dan tidak terdapat hubungan diagnosis stroke iskemik dan stroke hemoragik dengan hasil transcranial doppler. P Value = 0,588. Kesimpulan: dan tidak terdapat hubungan diagnosis stroke iskemik dan stroke hemoragik dengan hasil transcranial doppler.
Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu dan Status Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Saat Pandemi Covid-19 di Puskesmas Lubuk Buaya Kec. Koto Tangah Kota Padang Yuni Handayani; Riska Lidiastuti; Jemkhairil
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.73

Abstract

Latar Belakang: Penundaan pemberian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada masa pandemi COVID-19 disebabkan oleh tingginya tingkat kecemasan dan ketakutan Ibu membawa bayi karena takut anak dan dirinya terinfeksi COVID-19 saat datang berkunjung melakukan imunisasi. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu dan status IDL pada bayi saat pandemi COVID-19 di Puskesmas Lubuk Buaya kec. Koto Tangah kota Padang. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kategorik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik accidental sampling sebanyak 84 sampel. Hasil: a) Usia ibu bayi terbanyak berada pada kategori usia 20-34 tahun (73.8%). Tingkat pendidikan terbanyak yaitu SMA (34.5%), dan status pekerjaan ibu bayi tidak bekerja (86.9%). b) tingkat kecemasan ibu bayi paling banyak berada pada kategori sedang (76.2%), c) status IDL bayi paling banyak berada pada kategori lengkap (82.1%), d) tingkat kecemasan ibu bayi berdasarkan status IDL lengkap terbanyak berada pada kategori sedang (76.8%) dan status IDL tidak lengkap terbanyak pada kategori sedang (76.3%). Kesimpulan: Usia ibu bayi terbanyak berada pada kategori usia 20-34 tahun, tingkat pendidikan terbanyak berada pada tingkat pendidikan SMA dan pada umumnya ibu bayi tidak bekerja. Tingkat kecemasan ibu bayi paling banyak berada pada kategori sedang, status IDL bayi paling banyak berada pada kategori lengkap dan tingkat kecemasan ibu bayi berdasarkan status IDL lengkap dan status IDL tidak lengkap terbanyak pada kategori sedang.
Autologous Fat Grafting on the Right Leg : Sebuah Laporan Kasus Fory Fortuna; Raina Rasikarahma
Scientific Journal Vol. 1 No. 5 (2022): SCIENA Volume I No 5, September 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i5.74

Abstract

Pendahuluan: Autologous fat grafting menjadi semakin populer beberapa tahun terakhir dengan banyaknya aplikasi rekonstruksi pada payudara, wajah, pasca radiasi dan luka bakar, anomali kongenital, serta berbagai aplikasi estetika. Keuntungan prosedur ini adalah menggunakan bahan dari tubuh sendiri sehingga kecil kemungkinan terjadi reaksi alergi, jumlah lemak donor yang cukup banyak tersedia, serta dapat bertahan dalam beberapa tahun. Prosedur ini merupakan prosedur berisiko rendah dengan potensi komplikaisi seperti nekrosis lemak, pembentukan kista, selulitis, serta ketidakteraturan kontur. Metode: Pada laporan kasus ini akan dicantumkan tinjauan kepustakaan mengenai autologous fat grafting, serta laporan kasus dan diskusi. Pasien perempuan berusia 25  tahun datang ke poliklinik Bedah Plastik Rumah Sakit M.Djamil Padang dengan keluhan bekas luka pada betis kanan dan kulit terlihat mencekung pada bekas luka. Hasil: Pasien kemudian dilakukan liposuction dan fat graft pada cruris dextra dan diberikan obat pulang berupa antiyeri. Pada pasien ini terapi post operatif luka ditutup dengan menggunakan kasa dan plester kemudian disarankan untuk kontrol setiap bulannya.
Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Anak Dhina Lydia Lestari
Scientific Journal Vol. 1 No. 6 (2022): SCIENA Volume I No 6, November 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i6.75

Abstract

Infeksi cacing yang paling umum pada manusia di negara berkembang adalah yang disebabkan oleh cacing usus dan parasit protozoa. Jenis cacing yang paling sering menginfestasi anak-anak antara lain Ascaris, Trichuris, cacing tambang, dan Taenia. Orang yang terinfeksi cacing khususnya yang disebabkan oleh cacing A. lumbricoides, T. trichiura dan cacing tambang dapat menderita anemia, kebugaran fisik yang berkurang, gangguan perkembangan kognitif gangguan pertumbuhan, dan malnutrisi. Faktor yang dapat menyebabkan infeksi tersebut pada anak yaitu kurangnya sanitasi dan kebersihan yang tidak memadai (berjalan tanpa alas kaki, tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan), serta kemiskinan. Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah dan disebut “Soil Transmitted Helminth” yang terpenting adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, Trichuris trichiura.