Abdi Geomedisains
This journal publishes articles regarding community service and or engagement activities conducted by a researcher, scientist, student, and academia. The focus and scope of this journal are main problems in community in areas, but not limited to: - Geography - Pharmacy - Dentistry and - Health sciences, and other related natural science disciplines
Articles
54 Documents
Upaya Penguatan Kompetensi Kewilayahan Masyarakat Melalui Pemetaan Partisipatif pada Warga Kelurahan Lomanis, Cilacap Tengah, Cilacap
Hamim Zaky Hadibasyir;
Faishol Adib Tsani;
Luluk Salsabila;
Hardian Akbar;
Rosita Mardayanti;
Grezia Eleganza Nur Pradani;
Ratna Yudhiyati
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (920.11 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.91
Upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kompetensi kewilayahan dilaksanakan di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan warga setempat, diperoleh informasi mengenai permasalahan-permasalahan yang ada. Pertama, di kantor Kelurahan Lomanis pada tahun 2013 belum terdapat peta-peta baik peta dasar maupun peta tematik yang dapat menunjang berbagai analisis kewilayahan. Kedua, sebagian warga baik para pemuda maupun anak-anak, ada yang masih belum memahami orientasi arah dan lokasi relatif kelurahan Lomanis di dalam Kabupaten Cilacap. Ketiga, beberapa data tematik seperti komposisi penduduk dan tingkat partisipasi balita dalam pos pelayanan terpadu (posyandu) belum divisualisasikan dengan peta. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan ini dilakukan dalam bentuk pemetaan partisipatif untuk pengadaan peta dasar yang berupa peta administrasi dan peta tematik berupa peta komposisi penduduk dan peta tingkat partisipasi balita dalam posyandu yang nantinya dipajang di kantor kelurahan. Selain itu juga dilakukan lomba mengenal Cilacap dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui peta guna penanaman kompetensi kewilayahan sejak dini. Semua kegiatan pemetaan partisipatif berjalan lancar. Adanya peta dasar yang memuat batas Rukun Warga (RW) dan peta-peta tematik lainnya memudahkan warga dan pemangku kepentingan lainnya dalam memahami kondisi wilayahnya. Proses pelibatan pembuatan peta secara partisipatif telah mengasah kompetensi kewilayahan warga setempat. Adapun kegiatan penguatan kompetensi kewilayahan pada anak-anak telah berjalan dengan lancar melalui kegiatan lomba mengenal Cilacap dan NKRI melalui peta. Selepas kegiatan, anak-anak di lokasi pemberdayaan semakin menyadari akan potensi dan dinamika wilayah yang ada di Kabupaten Cilacap dan Indonesia.
Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat: DAGUSIBU Pada Anggota Aisyiyah Kota Surakarta
Ambar Yunita Nugraheni;
Ajeng Ganurmala;
Kartika Putri Pamungkas
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (190.386 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.92
Peningkatan swamedikasi (pengobatan sendiri) oleh masyarakat, berdampak terhadap terjadinya penyimpanan persediaan obat di rumah tangga. Hal tersebut diperlukan pengetahuan dalam pengelolaan obat yang tepat supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat. Untuk mengatasi masalah tersebut, kewajiban apoteker (farmasis) yaitu melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait penggunaan obat yang benar mulai dari cara mendapatkan sampai dengan membuang obat yang sudah habis. Tujuan program Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) DAGUSIBU yaitu masyarakat menjadi lebih pintar dan bijak dalam menggunakan obat. Sosialisasi ini dilakukan di Ranting Aisyiah Kota Surakarta. Metode yang dilakukan melalui penyuluhan DAGUSIBU kepada anggota Aisyiah dilakukan dengan cara memberikan informasi langsung (presentasi) dan pemberian leaflet terkait DAGUSIBU. Hasil pretest menunjukkan bahwa sebagian besar peserta telah mengetahui bahwa obat sebaiknya didapatkan di apotek dan mengetahui ciri obat yang yang rusak. Pengetahuan yang kurang terdapat pada: penandaan obat, penggunaan obat sebelum dan setelah makan, penggunaan antibiotik, tempat penyimpanan obat dan waktu penyimpanan obat, cara membuang obat yang rusak. Berdasarkan pengamatan setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan adanya respon yang baik terhadap pemahaman dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan tepat pada anggota Aisyiah.
Penyuluhan DAGUSIBU dan Penggunaan TOGA Pada Hipertensi Kepada Anggota PKK Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta
Erindyah R. Wikantyasning;
Shafira Widyanti;
Amalia Septianawati;
Nor Laili;
Devita Dwitama Setya;
Sella Aprilia;
Lusi Anggraini
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (295.407 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.95
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi ancaman masyarakat di negara berkembang. Hipertensi disebut silent killer karena gejala yang dialami penderita hampir sama dengan gejala penyakit lain atau tanpa keluhan, sehinga tidak diketahui mengalami hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Danukusuman merupakan kawasan padat penduduk dengan rata-rata usia lebih dari 40 tahun dengan pekerjaan sebagai wirausaha. Penduduk di Danukusuman sebagian mengalami hipertensi. Obat hipertensi digunakan oleh sebagian kecil penduduk, sedangkan sebagian besar tidak mengkonsumsi obat karena takut ketergantungan dalam pengobatan. Selain itu TOGA (tanaman obat keluarga) sebagai pencegahan hipertensi belum diminati di kalangan penduduk Danukusuman. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan tentang penyakit hipertensi, gerakan DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan, buang) untuk obat hipertensi, dan pengendalian hipertensi menggunakan TOGA. Kegiatan pengabdian masyarakat untuk ibu-ibu PKK Danukusuman dilaksanakan pada hari minggu tanggal 22 Desember 2019. Kegiatan dilakukan dengan pemberian pretest, pengecekan tekanan darah, penyuluhan tentang hipertensi, DAGUSIBU, tanaman obat keluarga untuk hipertensi, diskusi, dan post test. Dari analisis hasil pretest dan post test diketahui adanya peningkatan yang signifikan tentang pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai materi yang disampaikan. Dari kegiatan ini diharapkan adanya keberlanjutan yaitu adanya tindakan pengendalian hipertensi yang lebih baik di kalangan ibu-ibu PKK kelurahan Danukusuman Surakarta.
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Demam Berdarah Warga Desa Potronayan, Nogosari, Boyolali
Hidayah Karuniawati;
Maryati Maryati;
Gunawan Setiyadi;
Suprapto Suprapto;
Andika Permana;
Septi Fatmawati;
Ashari Wahyu Budi Aji;
Hevi Mifta Kumalasari;
Yunika Isnanda Pratiwi;
Sakinatul Hayati
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (393.488 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.96
Secara Nasional, kasus Demam Berdarah Dengue terus meningkat dikalangan masyarakat. Kasus terbanyak ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Kupang. Pengetahuan masyarakat mengenai demam berdarah terutama cara pencegahan dan pengobatan belum sepenuhnya mengerti sehingga diperlukan pengabdian untuk membantu masyarakat dalam mencegah dan memberantas kasus demam berdarah dengan memberikan sosialisasi penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan adalah dengan memberikan materi kesehatan berupa upaya pencegahan, menjaga kebersihan lingkungan dan penanganan pertama yang dilakukan jika terkena Demam berdarah. Kegiatan pengabdian masyarakat diikuti 43 peserta. Sebelum dan sesudah pemberian materi tentang demam berdarah, peserta diberi soal sebagai pretest dan post-test. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh peningkatan pengetahuan yang signifikan sebelum dan setelah penyuluhan dengan nilai P 0,005.
Program Edukasi “TOLUNI” (Tanaman Obat Keluarga Usia Dini) di SDN 015 Kota Samarinda
Tri Budi Julianti;
Sylvan Septian Ressandy
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (529.85 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.97
TOGA tanaman herbal yang memiliki khasiat sebagai obat yang banyak sekali memiliki manfaat bagi kehidupan, termasuk untuk mengatasi masalah kesehatan secara tradisional. Manfaat TOGA tidak hanya dirasakan oleh kalangan dewasa, tetapi dapat berguna bagi anak-anak. Dewasa ini, sebagian besar anak-anak tidak mengetahui jenis-jenis tanaman obat. Oleh karena itu, pengenalan akan TOGA pada usia dini sangat diperlukan untuk menumbuhkan kecintaan dan minat anak-anak akan tanaman obat yang berkhasiat bagi kesehatan. Dari Program Edukasi “TOLUNI” (Tanaman Obat Keluarga Usia Dini) ini menjadi salah satu wahana pembelajaran yang tepat untuk memperkenalkan berbagai macam mengenai TOGA kepada siswa/i sekolah dasar. Dari program edukasi TOLUNI inipula dapat mendorong sekolah-sekolah yang minim pekarangan agar tetap dapat memiliki banyak tanaman kaya khasiat, sehingga dapat dijadikan wahana pembelajaran bagi para siswa. Program Edukasi “TOLUNI” dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 015 Kota Samarinda. Sosialisasi edukasi TOGA disampaikan kepada siswa kelas 5 dengan rentang usia 10 – 11 tahun dengan diberikan materi mengenai jenis-jenis TOGA, kemudian para siswa diajak untuk menghias wadah TOGA serta menanam TOGA yang diberi pupuk kompos. Para siswa diajarkan membuat produk tradisional rumahan yaitu jamu sederhana. Selanjutnya dilakukan pembinaan dan pengawasan setelah dilakukan sosialisasi. Dari 15 tanaman TOGA, diperoleh hasil 8 TOGA yang bertahan tumbuh dengan baik.
Upaya Pelestarian Ekosistem Karst Gunungsewu Melalui Kegiatan Membatik pada Masyarakat Desa Ginggang, Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah
Kuswaji Dwi Priyono;
Herry Purnama;
Alpha Fabela Priyatmono
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 1, July 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (850.578 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i1.98
Program Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Ginggang, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri bertujuan untuk mendampingi Ibu-ibu PKK dalam proses membatik sekaligus sosialisasi upaya pelestarian ekosistem karst Gunungsewu. Metode yang digunakan adalah pelatihan praktek penciptaan batik Karst Gunungsewu, estetika batik Kawasan Karst Gunungsewu, dan pemasaran produk Desa Batik Karst Gunungsewu, terkait solusi pemasaran produk dengan luaran inovasi dan merek dagang batiknya. Penciptaan Batik Karst Gunungsewu: (1) membuat pola pada kain; (2) penglowongan, proses pemalaman atau pelekatan malam dengan teknik canthing/kuas; (3) pewarnaan batik dengan teknik esek dan teknik celup; (4) Njupiki atau proses pemalaman; (5) pewarnaan kedua untuk melebur dan meratakan; dan (6) pelorodan, perebusan yang dilakukan untuk melepaskan dan membersihkan malam yang melekatpada kain. Dalam kegiatan terkait Estetika Batik, meliputi: (1) pelatihan pemahaman filosofi geomorfologis terbentuknya bentangalam karst dan filosofi pewarnaan; (2) menerjemahkan gambaran morfologis karst; (3)pelatihan nilai tambahan pada motif yang diterapkan yangmemilikimaknapelestarian bentangalam kawasan karst. Selesainya kegiatan, masyarakat dapat membuat produk batik dengan motif bentangalam karst dan memahami pentingnya pelestarian ekosistem karst.
Membangun Masyarakat Tangguh Bencana Melalui Sosialisasi dan Edukasi Modal Sosial Di Kabupaten Klaten
Yunus Aris Wibowo;
Lintang Ronggowulan;
Ayu Fatonah;
Rose Ana Anggun Fajariyah
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 2, January 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (625.524 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i2.198
Gempabumi merupakan salah satu bencana alam yang sangat merusak dan dapat mengakibatkan korban luka, meninggal dunia, kerusakan sarana prasarana dan terganggunya jaringan sosial. Kabupaten Klaten merupakan salah satu wilayah paling rawan dan rentan terhadap gempabumi. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen bencana yang baik secara struktur maupun implementasinya. Salah satu variabel penting dalam manajemen bencana adalah modal sosial (social capital) masyarakat karena modal sosial (social capital) merupakan salah satu unsur dalam strategi penghidupan (livelihood) masyarakat. Pengetahuan masyarakat Kabupaten Klaten akan pentingnya modal sosial (social capital) perlu ditingkatkan, salah satunya melalui sosialisasi terhadap organisasi kemasyarakatan Nasyiatul Aisyiyah Klaten Selatan. Sosialisasi dilaksanakan selama satu hari dengan melibatkan 64 orang peserta anggota Nasyiatul Aisyiyah Klaten Selatan. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya modal sosial (social capital) dalam menghadapi bencana gempabumi diharapkan dapat meningkatkan kapasitas (capacity) masyarakat dan menurunkan tingkat kerentanan (vulnerability), sehingga risiko (risk) bencana gempabumi di Kabupaten Klaten juga dapat dikurangi.
Upaya Penguatan Manajemen Pemasaran Hasil Perikanan Berbasis Media Online di TPI Sendangbiru, Kabupaten Malang, Indonesia
Dian Aliviyanti;
Bambang Semedi;
Defri Yona;
Muhammad Arif Asadi;
Rarasrum Dyah Kasitowati;
Citra Satrya Utama Dewi;
Oktiyas Muzaky Lutfi;
Andik Isdianto
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 2, January 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (785.462 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i2.199
TPI Sendang Biru berada di Kabupaten Malang memiliki potensi yang besar baik dalam bidang penyediaan pasokan ikan ataupun sarana prasarana penunjang lainnya. Pelabuhan perikanan tersebut dipersiapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi perikanan di wilayah selatan Provinsi Jawa Timur. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2018 telah menyelesaikan relokasi pembangunan kios ikan berkonsep higienis pada wilayah tersebut untuk menunjang mutu hasil ikan dan harga jual ikan tetap tinggi. Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Propinsi Jawa Timur saat ini melakukan pengembangan jalur lintas selatan untuk mempermudah aksesbilitas. Namun, adanya wabah pandemi Covid-19 saat ini menyebabkan dampak yang besar pada berbagai bidang termasuk bidang perikanan. Hal tersebut menyebabkan bukan hanya minat beli masyrakat yang menurun, namun keterbatasan jalur distribusi produk juga menghambat transaksi jual-beli masyarakat. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan pelatihan dan pembinaan manajemen pemasaran produk-produk perikanan di TPI Sendang Biru berbasis media jual-beli online. Metode edukasi yang dilakukan adalah seminar dengan topik strategi pemasaran digital berbasis media sosial dan workshop berbasis toko online atau marketplace. Melalui program ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal dalam menghadapi tantangan-tantangan baru dalam penanggulangan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, serta dapat memperluas jejaring pemasaran para nelayan atau penjual ikan di wilayah tersebut bahkan hingga keadaan normal kembali.
Optimalisasi GERMAS dalam Pencegahan Stunting di Desa Rejosari Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo
Fitria Hayu Palupi;
Siskana Dewi Rosita;
Gipfel Remedina
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 2, January 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (954.233 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i2.203
Hasil Rikesdas 2018 di Indonesia mencapai 30,8 persen balita stunting. Itu dapat dikatakan setiap 3 atau 4 balita terdapat satu anak Indonesia mengalami stunting. Dengan melakukan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), maka masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian dari perilaku masyarakat sehingga masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan dengan penerapan perilaku hidup sehat dan penerapan STBM 5 Pilar maka gerakan masyarakat ini juga sangat mendukung upaya penurunan stunting. Gerakan masyarakat sebagai bagian dari strategi yang dapat digunakan agar masyarakat ikut peduli dalam penanganan stunting. Melalui program gerakan masyarakat (germas), terdapat 7 langkah germas yang menjadi panduan dalam menjalani pola hidup yang lebih sehat. Kader posyandu adalah garda depan pelayanan dan sebagai penggerak masyarakat, maka dengan diakadan refresing kader tentang optimasilasi GERMAS dalam pencegahan stunting, kader dapat turut serta dalam promosi, preventif pencegahan stunting. Pengabdian masyarakat ini ini menggunakan metode yang berfukos edukasi pada kader kesehatan yang dikemas dalam mini seminar dalam peningkatan pengetahuan kader tentang stunting dan kegiatan germas, penerapan STBM 5 Pilar dalam kehidupan sehari hari, sehingga kader dapat melakukan deteksi dini kejadian stunting dan masyarakat tergugah untuk melakukan hidup sehat sesuai dengan anjuran pemerintah dalam gerakan masyarakat
Menggugah Literasi Geografi Bagi Guru Geografi di Tingkat Pendidikan Menengah
Priyono;
Danardono
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 2, January 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (265.917 KB)
|
DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i2.204
Budaya literasi sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan bagi kalangan akademisi utamanya tenaga pendidik atau guru. Budaya literasi yang dimaksud bukan hanya sekedar budaya membaca melainkan budaya dalam menghasilkan karya dalam bentuk tulisan berupa publikasi ilmiah. Saat ini, publikasi berupa tulisan sudah diintegrasikan sebagai salah satu syarat dalam pengembangan karir atau kinerja guru jika guru ingin meningkatkan jabatan fungsional. Selain itu pentingnya budaya literasi juga dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam pengajaran yang sesuai dengan tuntutan zaman. Disisi lain, pentingnya budaya literasi ternyata tidak diimbangi dengan jumlah publikasi tulisan yang dihasilkan oleh guru. Hal ini terlihat dari banyaknya guru yang berhenti jenjang kepangkatannya karena tidak adanya publikasi tulisan. Rendahnya jumlah publikasi tulisan guru disebabkan rendahnya motivasi dalam menghasilkan publikasi akibat kurang mengertinya tata cara dalam menghasilkan publikasi tulisan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya berupa workshop dan pelatihan mengenai cara-cara dalam melakukan publikasi tulisan sehingga dapat meningkatkan motivasi guru dalam menghasilkan karya tulis. Hasil peningkatan motivasi guru dalam menulis karya tulis melalui workshop dan pelatihan menunjukkan bahwa semua guru dapat menghasilkan karya tulis jika diberikan motivasi dan pengetahuan mengenai cara-cara menulis. Hal ini terlihat dari beberapa karya yang dihasilkan dari guru setelah mengikuti kegiatan workshop dan pelatihan.