cover
Contact Name
Gesnita Nugraheni
Contact Email
gesnita@gmail.com
Phone
+6281357351183
Journal Mail Official
editorjfk@ff.unair.ac.id
Editorial Address
Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60115
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Farmasi Komunitas
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 23555912     EISSN : 23555912     DOI : https://doi.org/10.20473/jfk.v9i1.24085
Core Subject : Health,
The aim of Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) is to publish exciting, empirical research, recent science development, and high-quality science that addresses fundamental questions in pharmacy practice. JFK publishes articles in pharmacy practice area including: 1. Clinical and Community Pharmacy 2. Public Health 3. Psychology 4. Medicine, and other health related topics.
Articles 75 Documents
PENGETAHUAN DAN PEMILIHAN OBAT TRADISIONAL OLEH IBU-IBU DI SURABAYA Arina Rahma Oktaviani; Azan Takwiman; Desyta Ajeng Trisna Santoso; Elma Oktavia Hanaratri; Errina Damayanti; Lailatul Maghfiroh; Mega Meiana Putri; Nofika Agung Maharani; Risda Maulida; Viola Arsideva Oktadela; Ana Yuda
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.476 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i1.21912

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan pemilihan obat tradisional oleh ibu-ibu di Surabaya, menggunakan metode cross sectional dan instrumen berupa kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah 150 ibu-ibu yang sudah atau pernah berkeluarga, memiliki anak, dan sedang atau pernah mengkonsumsi obat tradisional dalam waktu 2 bulan terakhir. Teknik sampling dilakukan secara non random. Hasil yang didapat, 1.33% responden mempunyai tingkat pengetahuan rendah, 62,67% responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang, dan 36% responden mempunyai tingkat pengetahuan tinggi. Masalah kesehatan yang pernah ditangani dengan obat tradisional paling banyak secara berturut-turut adalah pegal linu/nyeri, batuk pilek, dan demam. Sebanyak 86 responden memilih menggunakan obat tradisional sebagai upaya pencegahan,  48 responden menjadikan sebagai pilihan utama setiap mengalami gangguan kesehatan, dan 31 reponden menggunakan ketika penyakit tidak membaik dengan obat modern. Sebagian besar responden memilih kerabat atau teman sebagai sumber informasi dalam pemilhan obat tradisional dan hanya 17 yang bertanya kepada tenaga kesehatan. Pada saat menerima terapi obat modern, 36 responden menghentikan penggunaan obat tradisional, sementara 18 responden menggunakan keduanya tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Tempat mendapatkan obat tradisonal yang paling banyak adalah apotek sebanyak 45 responden, toko kelontong sebanyak 35 responden, dan 33 responden membeli dari toko obat cina (istilah lokal untuk toko obat yang dikelola atau dimiliki oleh etnis Tionghoa).
PROFIL PERILAKU PENGELOLAAN OBAT PADA LANSIA Ubaida Assalwa; Galuh P. Ningrum; Terid M. Tindawati; Sa’adatuz Zahro; Rizqa R. Trisfalia; Agnes P. Yuliani; Firman Syarifudin; Adinda L.N Najah; Adelia S. Devi; Feriska Irmatiara; Yuni Priyandani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.798 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i1.21916

Abstract

Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Pada usia ini terjadi penurunan fungsi organ (fisiologis), penurunan pengetahuan (kognitif), dan penurunan psikologis yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit sehingga menyebabkan lansia menerima obat dalam jumlah yang banyak dan dapat mengakibatkan permasalahan dalam mengkonsumsi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perilaku pengelolaan obat pada lansia. Lokasi pengambilan data dilakukan di kelurahan Pucang Sewu pada tanggal 11-15 September 2019. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada lansia. Variable penelitian ini meliputi cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang digunakan oleh lansia. Dari 108 responden, sebanyak 51,85%  menjawab lansia menebus obat untuk dirinya sendiri, sebanyak 12,96% keluarga lansia membantu lansia untuk minum obat, sejumlah 21,30% menyimpan obat untuk lansia disembarang tempat, dan 60,19% obat langsung dibuang ke tempat sampah tanpa dihancurkan/dikeluarkan isinya terlebih dahulu.
PERILAKU MAHASISWA TERKAIT CARA MENGATASI JERAWAT Retno Try Lestari; Lailatul Zakiyah Gifanda; Erika Lailia Kurniasari; Ragilia Puspita Harwiningrum; Ardiansyah Putranda Ilham Kelana; Kholidatul Fauziyah; Setia Laili Widyasari; Tiffany Tiffany; Dewi Islamiah Krisimonika; Daniel Dwi Christiananta Salean; Yuni Priyandani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.047 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i1.21922

Abstract

Acne vulgaris (jerawat) adalah penyakit kulit akibat peradangan kronis dengan patogenesis kompleks yang melibatkan beberapa komponen. Jerawat menyerang 85% populasi dunia yang berusia 11-30 tahun. Salah satu cara mengatasi jerawat adalah dengan menggunakan produk antiacne. Namun, kekeliruan pemilihan produk antiacne dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa mengenai jerawat dan cara mengatasinya. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan instrumen berupa kuesioner yang dilakukan secara interview administered questionnaire. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Survei ini diikuti oleh 120 mahasiswa dengan rentang usia 17-23 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120 responden, sebesar 98,3% responden pernah berjerawat, 60,8% responden beranggapan bahwa salep antiacne yang sudah digunakan dan masih tersisa dapat digunakan lagi hingga tanggal kedaluwarsa, 75,0% responden merasa tidak perlu berkonsultasi dengan dokter umum/spesialis/klinik kecantikan ketika timbul jerawat, dan 97,0% responden tidak ingin pergi ke klinik kecantikan ketika berjerawat.
SURVEI FAKTOR PENYEBAB PEROKOK REMAJA MEMPERTAHANKAN PERILAKU MEROKOK Fitri Almaidah; Saarah Khairunnisa; Intan Purnama Sari; Chaza Deidora Chrisna; Anisa Firdaus; Zakiyatul Hurroh Kamiliya; Ni Putu Williantari; Achmad Naufal Maulana Akbar; Luh Putu Ariyani Pratiwi; Kiki Nurhasanah; Hanni Prihhastuti Puspitasari
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.945 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i1.21931

Abstract

Jawa Timur menempati peringkat ke-16 se-Indonesia dengan tingkat perokok usia remaja yang cukup tinggi. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi alasan remaja di Surabaya berusia 15-19 tahun mempertahankan perilaku merokok. Metode yang digunakan adalah observasional cross sectional dengan accidental sampling dan dianalisis menggunakan program SPSS. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner berisi tentang pengalaman perilaku merokok, pengetahuan bahaya merokok, sikap mempertahankan merokok dan perilaku setelah mengetahui bahaya merokok. Sejumlah 103 remaja berpartisipasi dalam penelitian ini yaitu remaja yang masih merokok sampai saat ini (80,6%) maupun yang pernah merokok (19,4%). Sumber pengaruh terbesar remaja mencoba merokok berasal dari teman (62,65%). Bahaya merokok yang paling banyak diketahui adalah kanker paru (87,4%). Informasi ini paling banyak diketahui dari bungkus rokok (60,2%). Sebagian besar responden telah mengetahui bahaya merokok, tetapi tetap mempertahankan sikap merokok (62,2%). Hal ini dipengaruhi oleh aspek psikologi seperti dapat melepaskan stress (69,9%) dan merasa tenang ketika merokok (69,0%). Perilaku merokok dipertahankan untuk memenuhi kepuasan pribadi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN HIPERTENSI TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT AMLODIPIN DI PUSKESMAS ARJUNO KOTA MALANG Taufik Haldi; Liza Pristianty; Ika Ratna Hidayati
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.189 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i1.22277

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang memiliki angka prevalensi yang tinggi. Hipertensi dapat distabilkan dengan melakukan pola hidup yang sehat dan menggunakan obat antihipertensi, salah satunya amlodipin. Penggunaan obat amlodipin diperlukan kepatuhan agar hipertensi dapat terkontrol. Kepatuhan pasien dalam melaksanakan pengobatan harus dipertahankan dalam jangka waktu yang lama, oleh sebab itu pasien harus memiliki pengetahuan yang baik dan sikap yang positif terhadap hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pasien hipertensi terhadap kepatuhan penggunaan obat amlodipin di Puskesmas Arjuno Kota Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner yang terdiri dari 76 responden yang memenuhi kriteria inklusi pada bulan Agustus–September 2019 di Puskesmas Arjuno Kota Malang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pasien memiliki pengetahuan yang baik (59%), cukup baik (18%), kurang baik (12%), dan tidak baik (11%). Pasien yang memiliki sikap positif (59%) dan sikap negatif (41%). Pasien yang patuh (74%) dan tidak patuh (26%). Hasil uji chi square antara pengetahuan terhadap kepatuhan (p-value = 0,031). Sikap terhadap kepatuhan (p-value = 0,002).  Pada uji regresi logistik pengetahuan dan sikap diuji secara bersamaan terhadap kepatuhan dan didapatkan masing-masing nilai p-value 0,026 (OR = 1,794) dan 0,005 (OR = 5,208). Pasien memiliki pengetahuan yang baik (59%), sikap positif (59%), dan patuh dalam menggunakan obat amlodipin (74%). Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap kepatuhan (p-value = 0,031). Terdapat hubungan antara Sikap terhadap kepatuhan (p-value 0,002). Secara bersamaan terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,026) dan sikap (p-value = 0,005) dengan kepatuhan.
PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TERKAIT COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) SERTA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT TETES MATA SEBAGAI PENANGANANNYA Ariffio Dava Prihandoyo; Gede Parisudha Tegeh Putra; Lavinia Gunawan; Nadia Natsya Al Khalifi; Nurul A'ilda Ma'rufah; Putu Anindita Saraswati; Rifqi Anindita Karunia; Romandani Puspita Sari; Selvia Febriana Astuti; Siti Khotijah; Mufarrihah Mufarrihah
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.14 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v8i2.24084

Abstract

Adanya COVID-19 di Indonesia menyebabkan pemerintah menetapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (daring). Kondisi ini dapat memicu masalah pada mata dan meningkatkan risiko terkena Computer Vision Syndrome (CVS). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku mahasiswa mengenai CVS serta mengidentifikasi profil pengetahuan mahasiswa mengenai penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. Metode pengambilan data melalui survei online. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di Kota Surabaya yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner berisikan pertanyaan tentang pengetahuan terkait CVS, perilaku terkait CVS, dan pengetahuan mengenai penggunaan obat tetes mata. Didapatkan total 133 responden dengan perolehan 100 responden (75,19%) memiliki pengetahuan mengenai CVS yang cukup baik, 69 responden (51,88%) memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS dan 71 responden (53,36%) memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup baik terkait CVS serta penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata namun masih banyak responden memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS.
Profil Pengelolaan Terapi Hipertensi oleh Pasien Lansia di Wilayah Jawa Timur Ghina Rosyida; Alvira Titis Sari; Bunga Izzatul Lutfiyah; Ester Adelia Mianing; Dhea Anansya Siammita; Ellen Jelita Dewantari; Naila Azka Fikriyah; Ida Wayan Gede Bima Astawa; Anissah Insyirah Idris; Artian Putra Pratama Ramadhan; Gede Aditya Dananjaya Suparta; Liza Pristianty
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.271 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24085

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular terbanyak kedua pada penduduk lansia di Jawa Timur  dan merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis. Sementara itu, regimen terapi hipertensi bersifat kompleks, seperti frekuensi pemberian yang sering maupun banyaknya obat yang harus diminum. Kepatuhan minum obat menjadi penting demi memperoleh tekanan darah yang terkontrol. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai profil pengelolaan terapi obat hipertensi pada lansia di wilayah Jawa Timur. Penelitian ini bersifat cross-sectional, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Kriteria inklusi responden adalah lansia yang sedang menjalani terapi hipertensi, berdomisili Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lamongan, Nganjuk, Gresik, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, dan Bojonegoro. Metode pengambilan data dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner online. Dari 95 responden penelitian ini, sebanyak 70,5% responden berusia ≥ 60 tahun, 51,6% biaya terapi menggunakan BPJS/Askes, 63,2% menderita hipertensi sejak 5 tahun atau lebih, diabetes merupakan penyakit penyerta terbanyak (48% dari responden dengan komorbid). Didapatkan pula sebanyak 67,4% responden rutin melakukan kontrol ke dokter. Obat hipertensi yang paling banyak diresepkan yaitu amlodipin (54,71%). Lebih dari setengah responden rutin mengonsumsi obat hipertensi sesuai anjuran (77,9 %) dan pengobatan dipantau oleh keluarga (86,4%). Alasan yang paling banyak dari tidak rutin menggunakan obat adalah karena merasa kondisinya sudah baik (18,9%).
Profil Pengetahuan dan Tingkat Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan COVID-19 oleh Masyarakat di Area Pedesaan Fakhriyah Dinina; Aulia Rozita Rahma; Devina Setiawan; Doni Sofyan Fajar; Salsabilla Kristinawati; Vida Softyana; Vidia Dwi Pratiwi; Dania Ayu Windasari; Anita Dwi Ristanti; Qonita Azmi Bachmid; Fairuz Izza Nabila; Gesnita Nugraheni
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.23 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24087

Abstract

Pandemi COVID-19 masih berlangsung dan telah menimbulkan disrupsi besar pada berbagai sektor kehidupan. Tindakan pencegahan terus digencarkan melalui penerapan protokol kesehatan dan menjadi kunci dalam mengendalikan wabah COVID-19. Masyarakat desa dimungkinkan memiliki karakteristik khas sehubungan dengan penerapan protokol kesehatan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor demografi yang mempengaruhi pengetahuan dan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Dilakukan studi cross-sectional dengan cara survei kepada masyarakat Desa Padang Rindu dengan kriteria inklusi: berdomisili pada Desa Padang Rindu, Propinsi Lampung, mampu membaca dan menulis, serta bersedia menjadi responden survei dengan usia ≥18 tahun atau <18 tahun dengan persetujuan wali. Responden didapatkan dengan cara accidental dan snowball sampling. Pengolahan data secara deskriptif dan inferensial antara faktor demografi terhadap pengetahuan dan kepatuhan protokol kesehatan dilakukan dengan menggunakan uji statistik yang sesuai dengan jenis dan normalitas data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (n=44;50%) dan kepatuhan protokol kesehatan yang baik. Tidak terdapat hubungan signifikan ditunjukkan antara faktor demografi dengan pengetahuan dan praktik protokol kesehatan (p >0,05). Pengetahuan tidak memiliki hubungan dengan praktik protokol kesehatan (p >0,05). Hasil uji beda menunjukkan tidak ada perbedaan skor pengetahuan dan kepatuhan praktik protokol kesehatan berdasarkan faktor demografi (p >0,05). Pengetahuan yang cukup baik, tingkat kepatuhan protokol kesehatan yang baik, serta penerapan gaya hidup sehat yang telah dilakukan oleh mayoritas responden menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. 
Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Kota Surabaya mengenai Kesalahan Penggunaan Antibiotik sebagai Pencegahan COVID-19 Nurriza Rahmadhaningtyas; Gesnita Nugraheni; Afil Qurrota A'yuni; Anggraini Kusuma; Elsa Shisyana Hingis; Mochammad Sya’ban Irawan; Nabila Nur Alfidah; Nuril Fikriyah; Putri Hamidah Khairunnisa; Rohmah Atiqoh; Ruth Marcelyna Ndoen; Sesi Aufil Risa Kaila Atmanegara
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.821 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24096

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan sebagai pandemi global oleh WHO pada bulan Maret 2020. Adanya hoaks yang beredar mengenai penggunaan antibiotik sebagai pencegahan COVID-19 membuat masyarakat berupaya mengikuti anjuran tersebut untuk menjaga imunitas tubuh agar tidak terinfeksi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku masyarakat Kota Surabaya mengenai penggunaan antibiotik sebagai upaya pencegahan COVID-19. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross-sectional menggunakan instrumen berupa kuesioner. Responden adalah masyarakat Kota Surabaya yang berusia 18-64 tahun dan pernah membeli atau menggunakan antibiotik yang didapatkan secara accidental sampling. Sebanyak 125 responden menyelesaikan survei ini. Analisis statistik dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 64 responden (50,8%) mempunyai tingkat pengetahuan sedang dan sebanyak 101 responden (80,2%) mempunyai tingkat perilaku sedang. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan perilaku masyarakat Kota Surabaya mengenai penggunaan antibiotik sebagai pencegahan COVID-19 masih perlu diperbaiki.
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa dalam Pemakaian Tabir Surya saat Menggunakan Gawai selama Pembelajaran Daring Muhammad Ilham Royyan Nafi'; Ikbar Nanda Pratama; Brian Karno Chairul; Emmanuel Wisnu Galih Kuntjoro; Adelia Fransiska; Anggun Putri Paramita; Rifda Tarimi Octavia; Lintang Arum Cindravani; Angghia Calvina Izumi; Annisa Dayu Syifa Ramadhani; Yuni Priyandani
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.422 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24112

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mengubah semua sektor kehidupan termasuk pada sektor pendidikan yaitu perubahan metode pembelajaran menjadi daring. Pembelajaran daring mengharuskan mahasiswa berhadapan dengan gawai yang memancarkan sinar biru. Sinar biru diketahui berbahaya bagi kulit dan harus dilakukan perlindungan dengan mineral sunscreen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa mengenai penggunaan tabir surya dalam mengatasi dampak sinar biru gawai. Studi ini bersifat cross-sectional dengan analisis kuantitatif menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Kuesioner disebarkan melalui ruang chat media sosial. Dari 106 responden, 76% responden memiliki pengetahuan baik, 59% responden memiliki sikap baik dan 72% memiliki tindakan baik. Masih ada beberapa pertanyaan yang belum dijawab benar. Dari analisis hubungan pengetahuan dan tindakan didapatkan nilai p > 0,05 yang menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh responden tidak ada korelasi dengan tindakannya. Responden memiliki tingkat pengetahuan, sikap, tindakan yang baik dalam pemakaian tabir surya saat menggunakan gawai selama pembelajaran daring.