cover
Contact Name
LAMIA DIANG MAHALIA
Contact Email
jfk@poltekkes-palangkaraya.ac.id
Phone
+6281349000042
Journal Mail Official
jfk@poltekkes-palangkaraya.ac.id
Editorial Address
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Jalan George Obos No.30 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah
ISSN : 20879105     EISSN : 27152464     DOI : https://doi.org/10.52263
Jurnal Forum Kesehatan (JFK) adalah jurnal berbasis online dimana sumber tulisan berasal dari tulisan ilmiah bidang kesehatan terutama untuk hasil penelitian dari Ilmu Keperawatan, Kebidanan, Gizi, Kesehatan Masyarakat.
Articles 93 Documents
Paket Pendidikan Kesehatan dan Teknik Relaksasi Menurunkan Postpartum Blues Ibu Pasca Bedah Sesar Aida Kusnaningsih; Setyowati Setyowati; Tri Budiati
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.839 KB)

Abstract

Ibu pasca bedah sesar dapat mengalami postpartum blues karena tidak mampu mengontrol terhadap perubahan fisik maupun psikologis selama masa nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas paket pendidikan kesehatan dan teknik relaksasi terhadap kejadian postpartum blues pada ibu pasca bedah sesar. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan konsekutif pada 60 responden yang terbagi dalam kelompok kontrol dan intervensi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner postpartum blues. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan postpartum blues kejadian sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,000). Pemberian pendidikan kesehatan dan teknik relaksasi efektif 16 kali menurunkan kejadian postpartum blues (OR=16,2, CI 95%, 3,212-81,698) setelah dikontrol oleh faktor pendidikan. Paket pendidikan kesehatan dan teknik relaksasi efektif menurunkan kejadian postpartum blues dan direkomendasikan di pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu pasca bedah sesar.
Analisis Penerapan Menu Gizi Seimbang dan Sisa Makanan di Asrama SLB Kota Palangka Raya Dhini Dhini; Santhy K Samuel; Munifa Munifa
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.956 KB)

Abstract

Anak berkebutuhan khusus difasilitasi oleh pemerintah dengan mendirikan sekolah Luar Biasa (SLB) untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak yang memiliki keunikan tersebut. Bagi setiap penyelenggaraan makanan, baik penyelenggaraan makanan institusi non komersial maupun komersial, kelengkapan dan kecukupan zat gizi dalam makanan yang disajikan haruslah dijadikan pedoman dalam penyusunan menu makanan yang akan disajikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan menu gizi seimbang dan sisa makanan di asrama SLB Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Data dianalisis secara deskriptif. Kecukupan gizi untuk siswa SLBN Kota Palangka Raya adalah diperoleh rata-rata kecukupan energi total adalah 2362,5 Kkal dan protein total adalah 63,8 gram. Nilai gizi menu yang disajikan di asrama SLBN Kota Palangka Raya energi sebesar 1119,9 kkal dan protein 31,37 gram. Unit cost makanan menu seimbang yang diberikan saat intervensi sebesar Rp. 42.900/hari/anak. Rata-rata sisa makanan selama 21 hari disajikan yaitu sayuran 3,72 gr.
Determinan Kualitas Antenatal Care di Daerah Pedesaan Kabupaten Jeneponto 2016 M Wahidin; Ansariadi Ansariadi; Nurhaedar Jafar
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.74 KB)

Abstract

Cakupan ANC Nasional cukup baik namun angka kematian ibu masih tinggi, komplikasi kehamilan masih menjadi penyebab kematian tertinggi yang dapat direduksi dengan meningkatkan kualitas ANC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas perawatan antenatal (antenatal care)diwilayah pedesaan Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan kajian potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang telah bersalin dalam kurung waktu Januari-Mei Tahun 2016 di wilayah pedesaan Kabupaten Jeneponto. Sementara sampelnya adalah para Ibu yang telah bersalin dan berdomisili di desa-desa wilayah kerja Puskesmas Bontomate’ne dan Puskesmas Bontoramba sebanyak 277 responden yang diperoleh secara kluster dari empat desa masing-masing per Puskesmas. Data dianalisis denngan pengaplikasian Program SPSS dengan uji chi-square dan uji regresi logistik. Selanjutnya, dilakukan uji Multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan berhubungan signifikan terhadap kualitas perawatan antenatal. Responden dengan dukungan keluarga dan kategori kaya berpeluang 28,000 kali (95% CI: 1,208-648,809) perawatan antenatal berkualitas dibandingkan yang miskin, tidak bermakna secara statistik (p=0,90). Responden yang ada dukungan keluarga kategori kaya berpeluang 2,639 kali (95% CI: 1,574-4,427) perawatan antenatal berkualitas dibandingkan yang miskin, bermakna secara statistik (p=0,000). Responden dengan akses jauh dari sarana kesehatan dan kategori kaya berpeluang 7,583 kali (95% CI: 1,666-34,522) perawatan antenatal berkualitas dibandingkan yang miskin, bermakna secara statistik (p=0,016). Responden akses dekat dengan sarana kesehatan dan kategori kaya berpeluang 2,592 kali (95% CI: 1,499 - 4,480) perawatan antenatal berkualitas dibandingkan dengan yang miskin, bermakna secara statistik (p=0,001)
Gambaran Konsep Diri Klien dengan Fraktur Ekstrenmitas Bawah di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Maria Magdalena Purba
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.182 KB)

Abstract

Badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun 2009 terdapat lebih dari 7 juta orang meninggal di karenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami kecelakaan fisik. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki prevalensi cukup tinggi adalah insiden fraktur ekstremitas bawah yakni sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang terjadi. Berdasarkan data Rekam Medik dari RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya klien yang mengalami fraktur ekstremitas bawah yang di rawat inap tahun 2015 periode Januari-Februari adalah berjumlah 49 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsep diri klien dengan fraktur ekstremitas bawah di ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien dengan fraktur ekstremitas bawah di ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, sedangkan analisa yang di gunakan adalah analisa univariat. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jumlah klien fraktur ekstremitas bawah berdasarkan usia terbanyak pada rentang usia 15-21 tahun (22%), jumlah klien fraktur ekstremitas bawah berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada jenis kelamin laki-laki (78%), jumlah klien fraktur ekstremitas bawah berdasarkan pendidikan terbanyak yaitu SMA (37%), jumlah klien fraktur ekstremitas bawah berdasarkan penyebab fraktur terbanyak yaitu traumatik secara langsung (61%), jumlah klien fraktur ekstremitas bawah berdasarkan gambaran konsep diri di dapatkan hasil rata-rata terbanyak adalah dengan kategori baik (98%) gambaran diri, (78%) ideal diri, (73%) peran diri, untuk kategori cukup (69%) identitas diri, dan kategori kurang (33%) harga diri.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkawinan Dini di Murung Raya Kalimantan Tengah Hendra Sipayung; Marselinus Heriteluna
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.322 KB)

Abstract

Perkawinan dini (early mariage) merupakan suatu perkawinan formal atau tidak formal yang dilakukan dibawah usia 18 tahun. Di Kalimantan Tengah ada beberapa wilayah Kabupaten yang memiliki angka perkawinan usia dini tertinggi salah satunya adalah Kabupaten Murung Raya dengan ibu kota Puruk Cahu. Perkawinan dini sangat banyak memberikan imbas negatif bagi kehidupan dan kualitas generasi yang akan datang oleh karena itu jika kita melihat seperti apa yang terjadi di kabupaten Murung Raya. Penelitian ini menggunakan endekatan kualitatif dengan Teknik Wawancara Mendalam (Indepth-Interview) pada Key Informan (Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan PKB/PLKB Setempat) di wilayah Kabupaten Murung Raya yang telah ditentukan. Hasil meunjukkan penyebab pernikahan usia dini antara lain : atas dasar suka sama suka, ekonomi keluarga, tingkat pendidikan rendah dan hamil di luar nikah.
Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Berisiko HIV/AIDS pada ABK di Pelabuhan Makassar Nur Magfirah; A Arsunan Arsin; Mappeaty Nyorong
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.654 KB)

Abstract

Kelompok pekerja anak buah kapal (ABK) merupakan salah satu kelompok pria potensial berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS, selain tenaga bongkar muat/TKBM, sopir truk, dan tukang ojek. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan sikap, dorongan wanita penjaja seks (WPS), penggunaan kondom, dan lama kapal berlayar dengan perilaku seks berisiko HIV/AIDS pada ABK. Metode yang digunakan adalah observasional analitik, dengan desain cross sectional study. Populasi adalah semua ABK yang kapalnya sandar dan atau berlabuh di wilayah Pelabuhan Makassar. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan besar sampel 370 orang. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square serta uji regresi logistik. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan perilaku seks berisiko HIV/AIDS adalah sikap (p=0,000), dorongan WPS (p=000), dan penggunaan kondom (p=000). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku seks berisiko HIV/AIDS adalah variabel lama kapal berlayar (p=0,938). Dari semua variabel yang berhubungan dilakukan uji regresi logistik dan hasilnya variabel dorongan WPS yang paling berhubungan dengan perilaku seks berisiko HIV/AIDS pada ABK (p=0,000). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan sikap, dorongan WPS, penggunaan kondom dengan perilaku seks berisiko HIV/AIDS pada ABK yang kapalnya sandar di Pelabuhan Makassar.
Sikap Remaja Tentang Pernikahan Dini Berdasarkan Karakteristiknya di Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan Raudhatul Husna; Yeni Mulyani; Hammad Hammad
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.842 KB)

Abstract

Angka pernikahan dini di Indonesia semakin tahun semakin meningkat tajam, terutama terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun. Pada rentang usia tersebut, seharusnya mereka masih menjadi tanggung jawab orang tua dan masih mempunyai hak untuk menuntut ilmu sampai ke perguruan tingi. Jenis penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif dengan populasi penelitian ini adalah remaja yang belum menikah di Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sampel diambil dengan menggunakan total sampling dengan besar sampel 56 orang. Data dianalisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja di Kecamatan Loksado lebih banyak bersikap positif tentang pernikahan dini (60,71%). Remaja lebih banyak bersikap positif dengan jenis kelamin laki-laki (76,47%), dengan tingkat pendidikan SMA/sederajat (77,27%), dan dengan urutan kelahiran anak terakhir (70%). Diharapkan remaja lebih mempertimbangkan kembali apabila ingin menikah diusia muda dan mematuhi peraturan UU Perkawinan yang menetapkan batas usia menikah diatas 19 tahun. Remaja juga diharapkan agar menambah pengetahuan tentang resiko menikah dini.
Kinerja Petugas Pelaksana Surveilans Kusta di Seluruh Puskesmas Kabupaten Jeneponto Tahun 2016 Reski Amaliah; Ida Leida Maria; M Alimin Maidin
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.45 KB)

Abstract

Dinas kesehatan harus mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu melakukan program kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kinerja Petugas pelaksana Surveilans kusta di seluruh Puskesmas kabupaten Jeneponto tahun 2016. Penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pemegang surveilans kusta yang ada di puskesmas se-Kabupaten Jeneponto yakni sebanyak 18 orang. Sampel adalah semua pemegang surveilans kusta yang ada di puskesmas se-Kabupaten Jeneponto yakni sebanyak 18 orang (total sampling). Pengolahan data menggunakan program SPSS dengan uji chi square dan stratifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kompensasi, sikap dan motivasi dengan kinerja petugas surveilans Kusta, sedangkan pengetahuan dan kepemimpinan tidak berhubungan dengan kinerja petugas surveilans Kusta. Variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kompensasi, sikap dan motivasi dengan kinerja petugas surveilans Kusta, sedangkan pengetahuan dan kepemimpinan tidak berhubungan dengan kinerja petugas surveilans Kusta sedangkan berdasarkan uji stratifikasi pengetahuan baik maupun kurang pada variabel independen dan variabel kinerja tidak ada hubungannya, begitupula jika dilihat dari karakteristik tidak ada kebermaknaan semua variabel dengan adanya kinerja petugas surveilans kusta. Penelitian ini menyarankan pimpinan sebaiknya memberi kesempatan kepada petugas untuk mengikuti pelatihan, pimpinan menerapkan kepemimpinan yang sesuai, memberikan motivasi berupa kompensasi (pemberian gaji tambahan/bonus) yang cukup atau memberikan penghargaan, Kinerja petugas yang sudah baik, dipertahankan dan ditingkatkan sehingga pelayanan semakin baik.
Analisis Penyimpanan Dan Distribusi Alat Dan Obat Kontrasepsi Pemerintah Di Kota Palangkaraya Lamia Diang Mahalia
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.114 KB)

Abstract

Kontrasepsi merupakan alat/obat yang memiliki nilai yang sangat strategis dalam menunjang operasional program Keluarga Berencana. Pada tahun 2012, di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Badan PP dan KB) Kota Palangka Raya serta puskesmas se Kota Palangka Raya, masih ditemui masalah terkait penyimpanan dan distribusi alat/obat kontrasepsi (alokon). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai praktik pengelolaan penyimpanan dan distribusi alokon di Badan PP dan KB Kota Palangka Raya pada tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan case study yang menggunakan data retrospektif. Data kuantitatif diperoleh dengan pengisian daftar tilik dan observasi dokumen yang diambil secara retrospektif, sedangkan data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam di Badan PP dan KB Kota Palangka Raya dan puskesmas se-Kota Palangka Raya yang dilaksanakan pada tahun 2012. Hasil menunjukkan bahwa persentase kecocokan antara barang dengan kartu stok di Badan PP dan KB Kota Palangka Raya adalah sebesar 100%, namun hal ini tidak terjadi di puskesmas. Penyimpanan alokon di Badan PP dan KB tidak 100% berdasarkan prinsip FEFO. Masih ditemukan alokon yang kadaluwarsa dan mengalami stok mati. Terdapat penyimpangan antara jumlah alokon yang diberi oleh Badan PP dan KB dengan yang diminta oleh puskesmas. Banyak puskesmas yang pernah mengalami kekosongan beberapa jenis stok alokon dalam satu tahunnya. Kegiatan penyimpanan dan distribusi alokon di Kota Palangka Raya pada tahun 2012 jika dilihat dari persentase pencapaian indikator penyimpanan distribusi serta pemenuhan unsur CDOB secara umum masih belum memenuhi standar yang berlaku.
Pengalaman Keluarga Merawat Lansia Demensia Di Wilayah Kerja Puskesmas Menteng Missesa Missesa; Syam’ani Syam’ani
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.791 KB)

Abstract

Latar Belakang : Hasil penelitian WHO (2013) menunjukkan bahwa peningkatan kasus demensia di wilayah Asia tenggara termasuk Indonesia tertinggi pada usia 75 – 79 tahun dengan estimasi prevalensi 6,4 % (termasuk tinggi sesuai standar internasional 6 – 9 %).Tujuan Penelitian : Mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang makna pengalaman keluarga tentang beban dan sumber dukungan dalam merawat lansia demensia di Wilayah Kerja Puskesmas Menteng.Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif studi fenomenologi. Sampel dalam penelitian ini adalah keluarga lansia dengan demensia di wilayah kerja Puskesmas Menteng Kota Palangka Raya sebanyak 5 partisipan. Strategi pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan catatan lapangan. Penelitian ini memperhatikan prinsip etik selama penelitian dilakukan.Hasil Penelitian menemukan 7 tema yaitu 1) Pengetahuan Keluarga tentang lansia demensia, 2) Kondisi lansia yang demensia, 3)Beban keluarga yang demensia, 4)Strategi keluarga dalam merawat lansia, 5)Manajemen Koping Caregiver, 6) Sumber Dukungan Keluarga dalam merawat lansia demensia dan 7)Perawatan lansia yang terjangkau dan biaya efisien.Rekomendasi : Perawat bersama tenaga kesehatan lainnya mendukung partisipasi aktif keluarga dalam merawat lansia demensia di rumah melalui pelayanan kesehatan yang terjangkau baik dari segi tempat layanan maupun biaya.

Page 3 of 10 | Total Record : 93