cover
Contact Name
Margiyanti
Contact Email
lpkdgeneration2022@gmail.com
Phone
+6285640236283
Journal Mail Official
Margiyanti@stikeskesdam4dip.ac.id
Editorial Address
Jl. Hos Cokroaminoto No. 4 , Semarang, Provinsi Jawa Tengah, 50245
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana (JUFDIKES)
ISSN : 2828240X     EISSN : 28282469     DOI : https://doi.org/10.55606/jufdikes.v4i1
Core Subject : Health,
Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana (JUFDIKES) menyambut Jurnal dengan akses terbuka dengan ruang lingkup berbagai bidang Ilmu Kesehatan termasuk penelitian dasar dalam Fisioterapi, Analis Medis, Fisiologi (Keolahragaan), Reproduksi (Biologi dan Kesehatan), Akupunktur, Rehabilitasi Medik, Ilmu kesehatan umum, ilmu psikologi, ilmu farmasi. Artikel dalam jurnal ini disajikan dalam bentuk Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Jurnal ini diterbitkan oleh Oleh P3M Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia dan 2 kali dalam setahun, yakni bulan Januari dan Juli
Articles 73 Documents
PENERAPAN LATIHAN GENGGAM BOLA KARET TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA KLIEN STROKE NON HEMORAGIK Margiyati Margiyati; Ainnur Rahmanti; Enggar Dwi Prasetyo
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.193 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.1

Abstract

Latar belakang: Stroke Non Hemoragik merupakan suatu gangguan yang disebabkan oleh iskemik, trombosis, emboli dan penyempitan lumen sehingga aliran darah ke otak terhenti. Stroke dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh diantaranya kelemahan otot. Latiham genggam bola karet dapat menimbulkan rangsangan sehingga meningkatkan aktivitas dari kimiawi neoromuskuler dan muskuler sehingga meningkatkan kekuatan otot. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan latihan genggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus. Subjek yang dipakai sebanyak dua responden dengan kriteria stroke non hemoragik serangan pertama, mengalami kelemahan ekstremitas atas, dapat berkomunikasi dengan baik. Bentuk intervensi berupa penerapan latihan genggam bola karet selama 4 hari. Alat ukur kekuatan otot menggunakan handgrip dynamometer. Data dianalisa dengan analisis deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan subjek 1 mengalami peningkatan nilai kekuatan otot dari 14,6 kg menjadi 21 kg, subjek II dari 14,8 kg menjadi 18,8 kg. Hasil studi kasus menyimpulkan terdapat peningkatan nilai kekuatan otot pada subjek I sebanyak 6,4 kg dan subjek II sebanyak 4 kg. Saran : Terapi latihan genggam bola karet direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan dalam manajemen kekuatan otot pada klien Stroke Non Hemoragik.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA Ainnur Rahmanti; Septediningrum Septediningrum
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.426 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.2

Abstract

Latar belakang: Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kegagalan pemberian ASI pada anak, diantaranya karena faktor ibu bekerja. Pada survey awal di Posyandu melati kelurahan Gayamsari terdapat 35 orang ibu bekerja yang memberikan tambahan susu formula untuk anaknya yang masih berumur kurang dari enam bulan. Hal ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan. Tujuan : Penulis ingin mengetahui alasan ibu bekerja yang memberikan susu formula pada anaknya. Metode: Dengan metode pemberian kuisioner dan wawancara terstruktur untuk menceri datanya. Pengambilan data ini dilakukan kurang lebih tiga bulan lamanya. Hasil: Kegagalan terbesar disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya ASI ekslusif dan keterbatan waktu dalam pemberian ASI. Saran : Pengetahuan akan pentingnya ASI ekslusif menjadi salah satu faktor penentu sikap ibu dalam memberikan ASI esklusif sehingga peran keluarga dan dukungan lingkungan sekitar sangat diprlukan.
PENERAPAN INTERVENSI SELF CARE MANAGEMENT UNTUK MENCEGAH PENINGKATAN INTERDIALYTIC WEIGTH GAIN (IDWG) PADA PASIEN HEMODIALISA Ainnur Rahmanti; Sunarto Sunarto
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.749 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.3

Abstract

Latar belakang: Peningkatan Berat Badan Interdialitik (IDWG) adalah peningkatan volume cairan yang diwujudkan dengan kenaikan berat badan sebagai indikator untuk mengetahui jumlah asupan cairan selama periode interdialitik dan kepatuhan management mandiri pasien terhadap regulasi cairan pada pasien yang mendapat terapi hemodialisis. Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa harus dibatasi asupan cairannya. Upaya untuk mencegah peningkatan IDWG dapat dilakukan dengan pemberian intervensi self care management. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan intervensi self care management terhadap IDWG pada pasien hemodialisa. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus Subyek dalam studi kasus ini adalah 2 orang pasien dengan kriteria pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, pasien yang bersedia diberikan intervensi self care management. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pemberian intervensi self care managementdapat menurunkan berat badan antar sesi hemodialisisyaitu pada subyek Idari 5 % (kategori sedang) turun menjadi 0,8 % (kategori ringan) dan pada subyek II dari 6 % (kategori sedang) turun menjadi 0,8 % (kategori ringan). Intervensi self care management terbukti efektif untuk mencegah peningkatan IDWG pada pasien hemodialisa. Saran Intervensi Self care Management direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan untuk pasien yang menjalani hemodialisa
PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA LANSIA DI MASYARAKAT Novita Wulan Sari; Tuti Anggarawati
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.736 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.4

Abstract

Latar belakang: Peningkatan usia harapan hidup pada lansia mengindikasikan terjadinya masalah berbagai kesehatan, diantaranya masalah biologis, psikologis dan sosial. Kondisi tersebut menyebabkan seorang lansia lebih rentan untuk mengalami berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan tidur . Gangguan tidur yang paling sering ditemukan pada lansia adalah insomnia. Salah satu tindakan komplementer yang dapat dilakukan perawat untuk menangani insomnia adalah dengan terapi musik gamelan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi musik gamelan terhadap derajat insomnia pada lansia. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pretest posttest control group design. Jumlah sampel sebanyak 12 lansia yang diambil dengan teknik purposive sampling dan dibagi ke kelompok intervensi (n=12) dan kontrol (n=12). Bentuk intervensi berupa pemberian terapi musik gamelan sebanyak 8 kali selama 2 bulan. Instrumen yang digunakan adalah KSPBJ-IRS (Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating Scale). Data dianalisa dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hasil pengukuran derajat insomnia pada kelompok intervensi memiliki mean pre test 20 (derajat ringan) dan post test 18 (tidak ada keluhan insomnia). Hasil analisis dengan uji independent t pada kelompok intervensi menunjukkan nilai p=0,002 yang artinya ada perbedaan signifikan antara pre dan post test (p<?, ?=0,05). Hasil yang berbeda diperoleh pada kelompok kontrol yaitu nilai mean pre test 22 (insomnia ringan) dan post test 22 (insomnia ringan,) nilai p=0,310 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan antara derajat insomniai pre dan post test (p> ?, ?=0,05). Hasil penelitian membuktikan terapi musik gamelan berpengaruh terhadap penurunan derajat insomnia pada lansia. Saran : terapi musik gamelan digunakan sebagai intervensi keperawatan pada lansia yang mengalami insomnia.
CONSTRAINT INDUCE APHASIA THERAPHY (CIAT) SEBAGAI TERAPI REHABILITASI YANG EFEKTIF UNTUK AFASIA PASKA STROKE ISKEMIK DI PUSKESMAS ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG. Dwi Mulianda; Ainnur Rahmanti; Bagas Aji Subekti
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.651 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.5

Abstract

Latar belakang: Stroke yang menimbulkan lesi pada daerah broca dapat mengganggu pengantar dan pengendali kemampuan berbicara, yang terletak di lobus frontalis kiri berdekatan dengan daerah motorik korteks untuk mengontrol otot-otot artikulasi sehingga pasien akan mengalami afasia motorik.. Afasia menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan gangguan interaksi sosial, isolasi diri, frustasi, dan depresi.Terapi rehabilitasi afasia sangat dibutuhkan, salah satunya adalah Constraint Induced Aphasia Therapy (CIAT) yaitu terapi verbal dengan kartu dan pembatasan non verbal yang melatih kemampuan memahami, mengucapkan kata dan mengikuti perintah. Tujuan: analisis penerapan CIAT Terhadap Afasia Pasien Stroke Metode: Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif denganpendekatan studi kasus.pada 2 pasien stroke yang mengalami gangguan bicara dan kriteria inklusi yaitu pasien stroke yang menunjukkan gangguan dalam bicara spontan, pemahaman, menamai, repetisi (mengulang), membaca dan menulis. Sebelum terapi CIAT, pengkajian afasia dilakukan dengan token test. Hasil: afasia Subyek I dari skor 22 (kategori sedang) menjadi skor 25 (kategori ringan) dan pada subyek II skor dari 19 (kategori sedang) menjadi skor 20 (kategori sedang).artinya penerapan CIAT efektif terhadap afasia pada pasien stroke di Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Saran :. Penerapan terapi CIAT direkomendasikan melakukan CIAT terhadap pasien stroke dengan afasia.
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN RESPONS TIME PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD BITUNG: RELATIONSHIP OF NURSE WORKLOAD WITH NURSE'S RESPONSE TIME IN EMERGENCY INSTALLATION OF BITUNG Hospital Sri Wahyuni; Siti Astariyani Latjui
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 2 No. 1 (2020): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v2i1.88

Abstract

Workload is the ability of the worker's body to accept the job. From the standpoint of ergonomics, every workload received must be appropriate and balanced against the physical and psychological ability. The good Response time for patients is <5 minutes. Handling of emergency is the whole act performed in emergency conditions that are effectively and efficiently. The purpose of this study was to determine the relationship workload response time nurses with nurses in emergency departments of RSUD Bitung General Hospital. This study was descriptive and cross sectional study. Samples were taken based on the number of respondents as many as 31 nurses by using total sampling. The data collection is done by filling out the observation sheet and questionnaire. Furthermore, the data that has been collected processed with the aid statistics analyzed by chi square test with significance level is ? = 0.05. After the results, the value of p = 0.008, this may imply that there is a relationship between the workload of nurses response time. CONCLUSIONS of this study found that there is a relationship between nurses workload response time. Suggestions for the research was taking place is setting a good system including facilities and infrastructure in order to nurse response time can be improved.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK KASAR PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI BPM SURIYANTI, S.ST MAKASSAR TAHUN 2020: INFLUENCE OF INFANT MASSAGE ON INCREASING CORRECT MOTOR IN BABIES AGED 3-6 MONTHS AT BPM SURIYANTI, S.ST MAKASSAR YEAR 2020 Nurul Sugiarti Syam; Syamsuryanita Syamsuryanita; Nurul Ikawati
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 3 No. 1 (2021): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v3i1.89

Abstract

Perkembangan merupakan perubahan yang terjadi pada diri individu dengan bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, sebagai hasil dari proses pematangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 3-6 Bulan di BPM Suriyanti, S.ST Makassar. Desain Penelitian ini adalah eksperimen metode Pre Test-Post Test Control Group Design, populasi penelitian ini berjumlah 100 bayi di BPM Suriyanti, S.ST Makassar dan sampel berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 orang (50%) yang mendapatkan pijat bayi, terdapat 14 bayi (93,3%) yang motorik kasanya meningkat dan 1 bayi (6,7 %) yang tidak meningkat. Sedangkan yang tidak di lakukan pijat bayi sebanyak 15 bayi (50%), terdapat 2 orang motorik kasarnya meningkat (13,3%) dan 13 bayi (86,7%) yang tidak meningkat. Dengan menggunakan uji Mann-Whitney dan wilcokxon, menunjukkan bahwa setelah diuji wilcoxon nilai ? Value pretest-posttest dari kelompok perlakuan adalah 0,000 (<0,05), sedangkan nilai ? Value pretes-posttest pada kelompok kontrol 0.039 (<0,05). Sedangkan setelah diuji Mann whitney didapatkan hasil ? = 0,000 (<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ?<?, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. yang artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan motoric kasar pada bayi usia 3-6 bulan
Pengaruh Pemberian Jantung Pisang Kepok Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Batua Makassar Tahun 2019 Nurul Sugiarti Syam; Syamsuryanita; Nurul Ikawati
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 3 No. 2 (2021): Juli : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v3i2.90

Abstract

Perkembangan merupakan perubahan yang terjadi pada diri individu dengan bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, sebagai hasil dari proses pematangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 3-6 Bulan di BPM Suriyanti, S.ST Makassar. Desain Penelitian ini adalah eksperimen metode Pre Test-Post Test Control Group Design, populasi penelitian ini berjumlah 100 bayi di BPM Suriyanti, S.ST Makassar dan sampel berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15 orang (50%) yang mendapatkan pijat bayi, terdapat 14 bayi (93,3%) yang motorik kasanya meningkat dan 1 bayi (6,7 %) yang tidak meningkat. Sedangkan yang tidak di lakukan pijat bayi sebanyak 15 bayi (50%), terdapat 2 orang motorik kasarnya meningkat (13,3%) dan 13 bayi (86,7%) yang tidak meningkat. Dengan menggunakan uji Mann-Whitney dan wilcokxon, menunjukkan bahwa setelah diuji wilcoxon nilai ? Value pretest-posttest dari kelompok perlakuan adalah 0,000 (<0,05), sedangkan nilai ? Value pretes-posttest pada kelompok kontrol 0.039 (<0,05). Sedangkan setelah diuji Mann whitney didapatkan hasil ? = 0,000 (<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ?<?, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. yang artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan motoric kasar pada bayi usia 3-6 bulan
POTENSI BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L) SEBAGAI Antifungi Candida albicans, Malasezia furfur, Pitosprorum ovale, dan Aspergilus fumigatus DENGAN METODE BIOTEKNOLOGI FERMENTASI KOMBUCHA Firman Rezaldi; Eman; Fernanda Desmak Pertiwi; Suyamto; Sumarlin US
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 2 (2022): Juli : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i2.91

Abstract

Telang flower has the potential to inhibit the growth of Candida albicans, Malasezia furfur, Pitosporum ovale, and Aspergilus fumigatus through the kombucha fermentation biotechnology method. The purpose of this study was to determine the antifungal activity of telang flower kombucha at various concentrations of white sugar. The varying concentrations of granulated sugar used in this study were 20%, 30%, and 40% (w/v), each repeated 3 times. The positive control used was kombucha made from green tea. The negative control used was sterile distilled water. The well diffusion method is one of the methods used to test antifungal activity. The fementation of telang flower kombucha has overall antifungal activity. White sugar concentration of 40% kombucha telang flower was the best concentration in inhibiting the growth of fungi as a whole when compared to the concentration of white sugar kombucha telang flower of 20%, 30% and positive and negative controls.
Hubungan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) dimasa pandemi Covid-19 pada masyarakat: the relationship between public knowledge on clean and healthy behavior (PHBS) during the Covid-19 pandemic in the community Safriadi Darmansyah; Yuliana; Febri Sriyanti
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 3 No. 1 (2021): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jufdikes.v3i1.92

Abstract

Awal tahun ini dunia digegerkan dengan pandemi COVID-19 yang bermula di Wuhan sudah menyebar ke banyak negara.Penyakit covid-19 ini menyerang sistem pernafasan manusia. Situasi ini membuat WHO memperingatkan masyarakat untuk melakukan tidakan pencegahan corona, yaitu dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air atau hand sanitizer, jaga jarak, memakai masker serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masa pandemi covid-19 di Desa Tapandullu Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif Analitik dengan pendekatan cross-sectional. Dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat di masa pandemi COVID-19 ada pada kategori Kurang berjumlah 51 orang (85%) dan kategori Baik 9 orang (15%), dan responden yang berperilaku hidup bersih dan sehat pada kategori Kurang ada sebanyak 54 orang (90%) dan responden yang berperilaku hidup bersih dan sehat kategori baik sebanyak 6 orang (10%).Hasil uji statisctic uji Fisher's Exact Test, menunjukkan nilai p-value = 0,000 lebih kecil dari nilai ?=0,05 yang artinya ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan PHBS Di Desa Tapandullu Kecamatan Simboro Kabupaten Mamuju. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan bagi peneliti selanjutnya dan bagi petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan terhadap masyarakat di Desa Tapandullu tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.