cover
Contact Name
Jefrie Walean
Contact Email
jefrywalean@gmail.com
Phone
+6281326764982
Journal Mail Official
jefrywalean@gmail.com
Editorial Address
Jl. Towua No.80, Tatura Sel., Kec. Palu Sel., Kota Palu, Sulawesi Tengah 94111
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Jurnal Salvation
ISSN : -     EISSN : 2623193X     DOI : https://doi.org/10.56175/salvation
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Salvation adalah jurnal teologi yang diterbitkan oleh STT Bala Keselamatan Palu, dua kali dalam setahun (Bulan Januari dan Bulan Juli). Jurnal ini memuat masalah-masalah teologi terkini secara global dan juga masalah-masalah yang muncul dalam masyarakat. Tulisan-tulisan yang dimuat dalam jurnal ini adalah tulisan dari berbagai penulis yang memiliki perspektif yang berbeda sehingga apa yang dimuat dalam jurnal ini tidak mewakili pandangan institusi STT Bala Keselamatan Palu. Jurnal ini bertujuan melengkapi para pelayan Tuhan dalam berbagai bidang pelayanan gereja sehingga dapat menyingkapi permasalahan teologis yang muncul dalam masyarakat. Adapun ruang lingkup dari Jurnal Salvation: 1. Teologi Biblika (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Praktika 4. Misiologi 5. Pendidikan Agama Kristen
Articles 48 Documents
Peran Komunikasi terhadap Tujuan Khotbah yang Komunikatif dan Relevansinya bagi Pelayanan Hamba Tuhan Masa Kini Hardi Josetyowanto
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.464 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i1.33

Abstract

Abstract: This paper discusses how the role of communication through khotah can be implemented by god's servants in ecclesiastical ministry. The method that researchers use in deciphering this topic is qualitative research methods with a Library study approach. The description on this topic states that oral communication plays an important role in the ministry of preaching. Preachers who are adept at communicating are certainly more likely to get the expected results. Good oral communication characterizes clear, engaging, beautiful (or fun), informative, reassuring, thought-provoking, heartwarming, meeting the listener's needs. Communicating the message of God's word would certainly consider communicant. In the process of communicating the receiver will show a diverse response in the science of communication, the process is called encoding. Preaching means explaining God's word communicatively so that the words delivered thousands of years ago become alive and relevant in the ins and outs of the listener's life. Therefore achieving the goal of communicative preaching in the congregation must pay attention to the elements of communication. These elements must be able to synergize, such as the role of the message, the role of the communicator, the role of the communicant, the role of how to convey, the role of results, and the role of feedback.   Abstrak: Tulisan ini mengulas bagaimana peran komunikasi melalui khotah dapat diimplementasikan oleh hamba Tuhan dalam pelayanan gerejawi. Metode yang peneliti gunakan dalam menguraikan topik ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian Pustaka. Uraian pada topik ini menyatakan bahwa komunikasi lisan memainkan peran penting dalam pelayanan berkhotbah. Pengkhotbah yang mahir dalam berkomunikasi sudah tentu lebih mungkin mendapat hasil yang diharapkan. Komunikasi lisan yang baik mencirikan jelas, menarik, indah (atau menyenangkan), informatif, meyakinkan, merangsang pikiran, mengharukan, memenuhi kebutuhan pendengar. Mengkomunikasikan pesan firman Tuhan tentunya akan mempertimbangkan komunikan. Dalam proses berkomunikasi penerima akan menunjukkan respons yang ragam dalam ilmu komunikasi, proses itu disebut encoding. Berkhotbah berarti menjelaskan firman Allah secara komunikatif sehingga firman yang disampaikan ribuan tahun yang lalu itu menjadi hidup dan relevan dalam seluk beluk kehidupan pendengar. Oleh sebab itu mencapai tujuan khotbah yang komunikatif dalam jemaat harus memperhatikan unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur ini harus dapat bersinergi, seperti pada peran pesan, peran komunikator, peran komunikan, peran cara menyampaikan, peran hasil, dan peran feedback.
Peranan Gembala Sidang bagi Pertumbuhan Jemaat David Lazuardi
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.187 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i1.34

Abstract

Abstract: This study highlights the role of the pastor in the growth of the faith of the church. This topic was written because of the fact that there was a church that did not experience growth in the congregation. The Church does not experience growth beginning how the role of the pastor of the congregation in shepherding the congregation. This paper uses qualitative methods with a literary study approach. The description in this paper suggests the shepherd is a position assigned by God to someone to shepherd the congregations whom God entrusts to the one He chooses as His servant. The growth of the quanta and quality in the local church is certainly determined by the role of a pastor. That's why the pastor strives for the growth of the local church by praying, guiding, teaching, and paying attention to how the congregation he serves. Being an example for the congregation also exemplifies what Jesus did as a role model for how he should be a pastor.   Abstrak: Kajian ini menyoroti mengenai peran gembala dalam pertumbuhan iman jemaat. Topik ini ditulis karena faktanya ditemukannya ada gereja tidak mengalami pertumbuhan dalam jemaat. Gereja tidak mengalami pertumbuhan bermula bagaimana peran gembala sidang dalam menggembalakan jemaat. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskritftif dengan pendekatan studi literatur. Uraian pada tulisan ini mengemukakan gembala merupakan jabatan yang ditetapkan oleh Allah kepada seseorang untuk menggembalakan para jemaat yang dipercayakan Allah kepada orang yang Dia pilih sebagai hamba-Nya. Pertumbuhan secara kuanitats dan kualitas dalam gereja lokal tercipta tentu ditenggarai oleh peran seorang gembala. Karena itulah gembala sidang mengupayakan pertumbuhan gereja lokal dengan cara mendoakan, membimbing, mengajar, serta memperhatikan bagaimana jemaat yang dia layani. Menjadkan diri teladan bagi jemaat juga sekaligus mencontoh apa yang diperbuat oleh Yesus sebagai role model bagaimana seharusnya menjadi seorang gembala.
Pengaruh Kompetensi dan Interelasi Pemimpin Rohani terhadap Pertumbuhan Gereja Febriman Nazara; Tutur Panjaitan
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.211 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i2.35

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of competence and interrelation of spiritual leaders on the growth of Gereja Tuhan Di Indonesia. Against the backdrop of the condition of Gereja Tuhan Di Indonesia, which is 50 years old in 2021 and there have been several changes of leadership, but the growth of the church is still not as expected. The formulation of the problem raised is how does the competence of spiritual leaders affect the growth of Gereja Tuhan Di Indonesia? How does the influence of the interrelationship of spiritual leaders on the growth of Gereja Tuhan Di Indonesia? How does the influence of competence and interrelationship of spiritual leaders on the growth of Gereja Tuhan Di Indonesia? This research was carried out using quantitative methods, sampling techniques with regional samples, data collection using questionnaires, and statistical data analysis. Research questionnaires were distributed, filled out by respondents and collected from 39 samples, representing church officials from major islands in Indonesia, Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi, and Papua. After using quantitative methods, data analysis using the SPSS application, the results showed that the competence of spiritual leaders and the interrelation of spiritual leaders simultaneously had a positive effect on church growth, but not significant.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan interelasi pemimpin rohani terhadap pertumbuhan Gereja Tuhan Di Indonesia. Dilatar belakangi kondisi Gereja Tuhan Di Indonesia yang telah berusia 50 tahun pada tahun 2021 ini dan telah terjadi beberapa kali pergantian pucuk kepemimpinan, tetapi pertumbuhan gereja masih belum sesuai dengan harapan. Rumusan masalah yang diangkat adalah bagaimanakah pengaruh kompetensi pemimpin rohani terhadap pertumbuhan Gereja Tuhan Di Indonesia? Bagaimanakah pengaruh interelasi pemimpin rohani terhadap pertumbuhan Gereja Tuhan Di Indonesia? Bagaimanakah pengaruh kompetensi dan interelasi pemimpin rohani terhadap pertumbuhan Gereja Tuhan Di Indonesia? Penelitian ini dikerjakan dengan metode kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan sampel wilayah, pengumpulan data menggunakan angket, dan analisis data bersifat statistik. Angket penelitian disebarkan, telah diisi oleh responden dan terkumpul dari 39 sampel, merupakan perwakilan dari pejabat gereja dari pulau-pulau besar di Indonesia, pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Setelah dikerjakan dengan metode kuantitatif, analisa data menggunakan aplikasi SPSS, hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pemimpin rohani dan interelasi pemimpin rohani secara simultan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan gereja, tetapi tidak signifikan.
Strategi Manajemen Berbasis Sekolah dan Pedagogis Kristen Dekrius Kuntaua
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.816 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i2.36

Abstract

Abstract: This study discusses the study of school-based management and Christian values ​​on student achievement. The scope of this research is in the study and assessment of school-based management and Christian pedagogy. This study aims to contribute ideas to the development of academic knowledge specifically in Christian Religious Education learning about the factors that affect learning achievement. The research method uses a qualitative method with a descriptive approach to obtain data. This study concludes that collaboration between management and Christian pedagogy results in an understanding of educational values ​​and good learning achievement so as to form quality human characters. A quality management strategy will produce quality human resources in global competition as well as testimony as church members.Abstrak: Penelitian ini membahas kajian manajemen berbasis sekolah dan nilai kristiani terhadap prestasi belajar siswa Ruang lingkup penelitian ini berada dalam kajian dan penilaian manajemen berbasis sekolah dan pedagogis kristen. Penelitian ini bertujuan memberikan sumbangan pemikiran pengembangan pengetahuan akademis secara khusus dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk memperoleh data, Penelitian ini menyimpulkan bahwa kolaborasi manajemen dengan pedagogis kristen menghasilkan pemahaman nilai-nilai pendidikan serta prestasi belajar yang baik sehingga membentuk karakter manusia yang berkualitas. Strategi manajemen yang berkualitas akan menghasilkan kualitas sumber daya manusia dalam persaingan global serta kesaksian sebagai warga gereja.
Analisis Kejadian 29 tentang Etos Kerja Kristen di Era Modern Jefrie Walean
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.301 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i2.37

Abstract

Abstract: This research intends to get an overview of the concept of work based on Jacob's 14 years of experience described in the text of Genesis 29. Universally, the philosophy of work is the actualization of efforts to meet physical needs and efforts to meet spiritual needs. In the context of the modern era, the Christian work ethic is subject to opinion bias, so it requires a biblical study. This study aims to obtain a linear understanding of work ethic and service ethic. This study uses a thematic and descriptive qualitative approach to obtain comprehensive reasoning on the text of Genesis chapter 29. This study concludes that the Bible views that the mandate to fulfill the earth must be accompanied by material efforts. Real results in Christian service are determined by the work ethic paradigm that views work as part of the contribution to filling the earth.Abstrak: Penelitian ini bermaksud mendapatkan gambaran konsep bekerja berdasarkan pengalaman Yakub selama 14 tahun yang diuraikan dalam teks Kejadian 29. Secara universal, filosofi bekerja yaitu aktualisasi usaha memenuhi kebutuhan jasmani dan usaha memenuhi kebutuhan rohani. Dalam konteks era modern, etos kerja kristen mengalami bias opini sehingga memerlukan kajian Alkitabiah. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman yang linier terkait etos bekerja dan etos pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan tematis serta deskriptif kualitatif untuk mendapatkan penalaran yang komprehensif terhadap teks Kejadian pasal 29. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Alkitab memandang bahwa mandat memenuhi bumi harus dibarengi dengan usaha secara material. Hasil nyata dalam pelayanan kristen ditentukan oleh paradigma etos kerja yang memandang kerja sebagai bagian dari kontribusi memenuhi bumi.
Karunia Roh menurut 1 Korintus 12:8-11 dan Penerapannya pada Ibadah Yopi Tolego; Herman Liud
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i2.38

Abstract

Abstract: This paper specifically discusses the gifts of the spirit in 1 Corinthians 12:8-11 and their application in worship. The methods used in writing this topic are qualitative methods with a literary study approach and an exposition approach to biblical texts. The result of this description in Greek uses the word: (didotai) which means to give, handing out, entrusting, giving back, putting, making and lifting. So the understanding of the "gift of the Spirit" is freely given from the Holy Spirit who is the Person of God. They can be in the form of physical blessings, or something spiritual. The purpose of gift-giving is to confirm God's word which shows God's power is more dominant than the powers of the universe. The gift of the believer as well as the development of faith manifested in worship, as well as the gift of the spirit play a role in the multiplication of believers in Jesus.Abstrak: Tulisan ini mengulas secara spesifik mengenai karunia-karunia roh dalam 1 Korintus 12:8-11 dan penerapannya dalam ibadah. Metode yang digunakan dalam penulisan topik ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan pendekatan eksposisi teks Alkitab. Hasil pada uraian ini dalam bahasa Yunani menggunakan kata: didotai (didotai) yang berarti memberikan, membagi-bagikan, mempercayakan, memberi Kembali, menaruh, membuat dan mengangkat. Jadi pengertian “karunia Roh” pemberian dengan cuma-cuma dari Roh Kudus yang adalah Pribadi Allah, kepada setiap orang percaya sesuai dengan rencanaNya. Pemberian-pemberian itu bisa dalam bentuk berkat-berkat jasmani, atau sesuatu yang rohani. Tujuan dari pemberian karunia untuk mengkonfirmasi firman Allah yang menunjukkan kuasa Allah lebih dominan dari kuasa-kuasa alam semesta. Pemberian karunia bagi orang percaya sekaligus pengembangan iman yang diwujbu-nyatakan dalam ibadah, serta karunia roh berperan dalam multiplikasi orang yang percaya kepada Yesus.
Evaluasi Program Belajar Literasi-Menulis di Prodi Magister PAK STT Ekumene Jakarta Melalui Model CIPP Andreas Fernando; Carolina Etnasari Anjaya
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.929 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i2.39

Abstract

Abstract: This study aims to evaluate the program using the CIPP (Context Input Process and Product) model for the learning to write program in the PAK Masters Study Program, Ecumenical Theology College Jakarta, which is labeled the Active Writing Masters program. The results of this evaluation are concluded: first, in terms of context, the Master of Active Writing program is very important and needed by the PAK Masters Study Program. Second, in terms of input, the program refers to the vision and mission of the PAK Masters Study Program. Third, in terms of process, the implementation of the Master of Active Writing program has been carried out well as an extra-curricular activity. Learning materials and implementation methods are as needed. Fourth, in terms of products, the results of the program are the publication of scientific papers or student research reports in several journals. Broadly speaking, the Master of Active Writing program has answered the needs and objectives set by the PAK Masters Study Program, STT Ecumenism, Jakarta.Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi program dengan model Context Input Process and Product) terhadap program belajar menulis di prodi Magister PAK Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta yang diberi label program Magister Aktif Menulis. Hasil evaluasi ini disimpulkan: pertama, segi konteks, program Magister Aktif Menulis sangat penting dan dibutuhkan oleh prodi Magister PAK. Kedua, segi input, program tersebut mengacu kepada visi misi prodi Magister PAK. Ketiga, segi proses, penyelenggaraan program Magister Aktif Menulis telah dilakukan dengan baik sebagai kegiatan ekstra kurikuler. Materi pembelajaran dan metode pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan. Keempat, segi produk, hasil program tersebut yaitu diterbitkannya karya tulis ilmiah atau laporan penelitian mahasiswa pada beberapa jurnal. Secara garis besar program Magister Aktif Menulis telah menjawab kebutuhan dan tujuan yang ditetapkan prodi Magister PAK STT Ekumene Jakarta.
Makna Narasi Frasa Langit dan Bumi Baru dalam Wahyu 21:1: Studi Eksposisi Tri Hartono
Jurnal Salvation Vol. 2 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.596 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v2i2.40

Abstract

Abstract: The difference between the viewpoints of the new heavens and the new earth is still a theological discussion. The pinnacle of Christian hope regarding the end of life narrated in the book of revelation is the new heavens and earth. This study narrates the restoration of the newly restored earth. This study uses descriptive analysis methods and library research methods. This research elaborates the views related to the new heaven and earth concept. This study concludes that the narrative of chapter 21:1 describes the concept of a new heaven and earth as an ecclesiological reflection that believers will be in a physical restoration or a new order after death.Abstrak: Perbedaan sudut pandang langit dan bumi baru masih menjadi perbincangan teologis. Puncak pengharapan Kristen terkait akhir kehidupan yang dinarasikan dalam kitab wahyu ialah langit dan bumi baru. Penelitian ini menarasikan restorasi bumi yang baru yang dipulihan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode penelitian kepustakaan Penelitian ini mengelaborasi pandangan terkait konsep langit dan bumi yang baru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa narasi pasal 21:1 memaparkan konsep langit dan bumi baru sebagai refleksi eklesiologi bahwa orang percaya akan berada pada restorasi fisik atau tatanan baru pasca kematian.  
Korupsi dari Perspektif Etika Kristen: Aspek Potensi Korupsi dan Upaya Gereja Meminimalisir Perilaku Korupsi Johana Betris Tumbol; Armin Sukri
Jurnal Salvation Vol. 3 No. 1 (2022): Juli 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56175/salvation.v3i1.44

Abstract

Abstract:This study aims to find aspects of the potential for corruption in the church and how to minimize this corrupt behavior. The method used is the descriptive qualitative method. By collecting literature in the form of books and journals related to corruption, corrupt behavior, church and corruption, and Christian ethics - using the tools Publish or Perish, and VOS viewer. Information collected and synthesized to find potential aspects of corruption in the church, namely: Pastors from business backgrounds, church financial management that is not transparent, the Church becomes a place for money laundering, hedonic/materialistic lifestyles of pastors and assemblies, and the existence of prosperity theology. The church's efforts to minimize corrupt practices are: Pastors do not do business, the Church forms a foundation that manages church businesses, transparent church financial management is audited using a public accountant, emphasizes a simple lifestyle, and correct biblical-theological education through interpretation (hermeneutic exegesis) and not misinterpretation (eisegesis hermeneutic). This effort is carried out in awareness of the consequences, obligations, and responsibilities of Christians who have high ethical-moral standards, namely the Bible.Abstrak:Tujuan dari penelitian ini untuk menemukan aspek potensi korupsi dalam gereja dan cara meminimalisir perilaku korupsi tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Dengan mengumpulkan literatur-literatur berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan korupsi, perilaku korupsi, gereja dan korupsi, dan etika kristen - menggunakan alat bantu Publish or Perish, dan VOSviewer. Informasi yang dikumpulkan dan disintesis sehingga menemukan aspek potensi korupsi dalam gereja yaitu: Pendeta dari latar belakang pebisnis, pengelolaan keuangan gereja yang tidak transparan, Gereja menjadi tempat pencucian uang, gaya hidup hedonis/materialistik pendeta dan majelis, dan adanya teologi kemakmuran.  Upaya gereja untuk meminimalkan praktek korupsi yaitu: Pendeta tidak berbisnis, Gereja membentuk Yayasan yang mengelola bisnis gereja, pengelolaan keuangan gereja secara transparan diaudit menggunakan seorang akuntan publik, menekankan gaya hidup sederhana, dan pendidikan teologi alkitabiah yang benar melalui penafsiran (eksegesis hermeneutic) dan bukan penafsiran yang keliru (eisegesis hermeneutic). Upaya ini dilakukan dalam kesadaran akibat, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai orang-orang Kristen yang memiliki standar moral etis yang tinggi yaitu Alkitab.
Peranan Gembala Sidang bagi Pertumbuhan Jemaat di Gereja Lokal Yohanes Twintarto Agus Indratno; Stefanus Dully; Yusup Heri Harianto
Jurnal Salvation Vol. 3 No. 1 (2022): Juli 2022
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56175/salvation.v3i1.45

Abstract

Abstract:The shepherd is the one who guides the congregation in pastoralism, certainly too short to teach how broad and deep the knowledge of God is. One of the most important things is that God Himself has laid down the task of caring for, nurturing, and educating the congregation into His power and calling. Shepherds who must prepare the congregation to live in favor of God. The purpose of this study is to explain the duties and roles of shepherds in faith-building or the so-called discipleship. Discipleship is a command of God called the great commission in Matthew 28:19 it says "Make all nations my disciples." in discipleship lessons is to "know God and become disciples of Christ. Therefore, a person who has received Jesus Christ must be immediately discipled, so that his character is immediately formed towards a better direction and a skill in serving so as to have a knowledge of the truths of God's Word. The method used in the research is a qualitative description (case study) of the role of the shepherd in leading the congregation to be more effective. The shepherd's job in serving the congregation is to "nurture believers and unbelievers to grow up in the faith and become disciples of the Lord Jesus. Being a disciple of the Lord Jesus is a command that the Shepherd must work on, therefore the shepherd must have a knowledge of God's Word, an understanding of the basics of the Christian faith, character building, and the gift of serving.Abstrak:Gembala adalah orang yang membimbing jemaat dalam penggembalaan, adalah tugas yang cukup berat karena membimbin, merawat, mengasuh, dan mendidik jemaat adalah tugas gembala yang mulai dan agung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tugas dan peran gembala dalam pembinaan iman atau yang disebut pemuridan. Pemuridan adalah perintah Allah yang disebut amanat agung dalam Matius 28:19 dikatakan “Jadikanlah semua bangsa muridKu.” dalam pelajaran pemuridan adalah “mengenal Allah dan menjadi murid Kristus. Oleh sebab itu, seorang yang telah menerima Yesus Kristus harus segera dimuridkan, agar karakternya segera dibentuk menuju ke arah yang lebih baik serta kecakapan dalam melayani sehingga memiliki pengetahuan tentang kebenaran-kebenaran Firman Tuhan. Metode yang digunakna dalam peneltian adalah kualitatif deskripsi (studi kasus) tentang peran gembala dalam memimpin jemaat supaya lebih efektif. Tugas gembala dalam melayani jemaat adalah“membina orang percaya maupun orang yang belum percaya supaya semakin bertumbuh dewasa dalam iman dan menjadi murid Tuhan Yesus. Menjadi murid Tuhan Yesus adalah perintah yang harus dikerjakan oleh Gembala, oleh karena itu gembala harus memiliki pengetahuan tentang Firman Tuhan, pengertian tentang dasar-dasar iman Kristen, pembentukkan karakter, dan karunia untuk melayani.