cover
Contact Name
Risdayanti
Contact Email
risdayantirangga@gmail.com
Phone
+62811583160
Journal Mail Official
risetinossa@gmail.com
Editorial Address
Jalan Dahlia N0.81 Komplek Balaikota Samarinda
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Riset Inossa : Media Hasil Riset Pemerintahan, Ekonomi dan Sumber Daya Alam
ISSN : 26853280     EISSN : 26853299     DOI : 10.54902
Jurnal Riset Inossa (JRI) diterbikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda. JRI terbitĀ  pada bulan Juni dan Desember dengan EISSN 2685-3299 dan ISSN 2685-3280 Silakan baca panduan dengan seksama. Setiap naskah yang dikirim ke kantor editorial Jurnal Riset Inossa harus mengikuti pedoman penulisan. Jika naskah tidak memenuhi panduan penulis atau ditulis dalam format yang berbeda, maka naskah akan DIKEMBALIKAN. Hanya naskah yang memenuhi format jurnal yang akan diproses lebih lanjut. Naskah dapat dikirimkan melalui ojs atau melalui email : risetinossa@gmail.com
Articles 40 Documents
MANAJEMEN INOVASI SEBAGAI SOLUSI KEBIJAKAN TERHADAP PERSOALAN SAMPAH PLASTIK DI KOTA SAMARINDA Thomas Robert Hutauruk
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.289 KB) | DOI: 10.54902/jri.v1i1.3

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara inovatif yang mungkin dilakukan dalam mengatasi persoalan sampah plastik yang ada di Kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah survey sehingga data yang digunakan adalah berumber pada data primer dan data sekunder dari penelitian-penelitian sebelumnya yang dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan metode analisis kebijakan model sintesis terfokus (focused synthesis) untuk menghasilkan formulasi kebijakan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah untuk menghentikan pemberian kantong plastik pada konsumen kurang tepat karena menyimpang dari sasaran yang ingin dicapai, dan justru berdampak pada peningkatan penggunaan palstik. Sehingga rekomendasi yang diberikan adalah perlunya penyediaan sarana prasarana yang memadai, dan penadmpingan pemerintah terhadap pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan inovasidalam mengatasi masalah sampah plastik di masa mendatang.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DI KOTA SAMARINDA Fajar Febrian Putranto; Zhikry Fitrian; Bramantyo Adi Nugroho; Eka Nor Santi; Noor Wahyuningsih; Puput Wahyu Budiman; Adi Hendro Purnomo
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.562 KB)

Abstract

Hasil Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan bahwa Kota Samarinda memiliki jumlah unit usaha terbanyak di wilayah Provinsi Kalimantan Timur yaitu sebanyak 83.713 unit usaha dimana 96% dari angka tersebut merupakan usaha berskala mikro kecil. Namun perkembangan usaha kecil dan menengah diberbagai daerah termasuk Kota Samarinda, tidak lepas dari berbagai macam masalah seperti keterbatasan dalam hal permodalan, kemampuan produksi dan manajemen, pemasaran dan sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan untuk menyusun alternatif strategi bagi para pemangku kebijakan dalam mengembangkan sektor usaha mikro di Kota Samarinda guna mendukung program Pemerintah Kota Samarinda melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan.Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) yang dilanjutkan dengan menyusun Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM) untuk menentukan urutan strategi yang paling prioritas untuk diimplementasikan. Strategi yang menempati prioritas pertama dalam pengembangan usaha mikro di Kota Samarinda yaitu melakukan promosi produk usaha mikro secara terencana dan berkelanjutan. Kedua, melakukan pemasaran produk usaha mikro melalui e-commerce lokal dan nasional. Ketiga, mendirikan inkubator bisnis teknologi. Keempat, mendorong pihak swasta untuk berperan aktif dalam pemberdayaan usaha mikro. Prioritas strategi kelima yaitu melakukan penguatan regulasi daerah untuk pemanfaatan produk usaha mikro lokal dan perencanaan tata ruang sentra usaha mikro.
ANTESEDEN SIKAP RASIONAL DAN KESADARAN PERPAJAKAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK DI KALIMANTAN TIMUR: PENDEKATAN PLS-SEM Martinus Robert Hutauruk
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.526 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh sikap rasional, kesadaran pajak dan dampaknya terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini menggunakan metode sampling untuk mewakili data dari 5.525 responden yang menggunakan sistem daftar pertanyaan yang dikelola sendiri, didesain dari lima dimensi dengan menggunakan skala semantik diferensial. Selain itu, pemodelan persamaan struktural berbasis varian (PLS-SEM) digunakan untuk menguji pengajuan model struktural. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kelima dimensi kepatuhan sebelumnya yang berwujud: pengetahuan pajak, pelayanan pajak, peraturan pajak, sikap rasional, dan kesadaran membayar pajak berpengaruh secara langsung dan tidak langsung positif dan signifikan terhadap kepatuhan membayar pajak pada wajib pajak di Kalimantan Timur. Penelitian ini menyelidiki dampak pengetahuan pajak, pelayanan pajak, peraturan pajak, sikap rasional dan kesadaran membayar pajak terhadap kepatuhan membayar pajak bagi wajib pajak di Kalimantan Timur.Melalui adanya keterbatasan sumber daya dan waktu, penelitian ini hanya melibatkan pajak penghasilan, karena alasan tersebut, analisis pebandingan atas temuan dengan jenis pajak lainnya tidak dimungkinkan, oleh karena itu dianggap sebagai batasan penelitian ini. Kemudian, analisis peta kinerja perpajakan yang penting juga dilakukan untuk mengungkapkan pentingnya berbagai dimensi bagi wajib pajak. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemerintah harus fokus pada semua dimensi kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak, dengan fokus khusus pada layanan pribadi dan citra untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Diharapkan bahwa temuan-temuan penelitian ini akan mampu membantu pemerintah untuk memahami peran berbagai jenis dimensi kepatuhan pajak di Kalimantan Timur.
PERANAN SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN TERHADAP PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR Noor Wahyuningsih
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.845 KB)

Abstract

Sumberdaya batubara di Kaltim yang cukup besar membuat perekonomian Kaltim bertumpu pada sektorpertambangan dan penggalian. Dari data BPS, kontribusi sektor pertambangan dan penggalian dalam PDRBKaltim tahun 2017 adalah sebesar 46,31%, naik 3,14% dari tahun 2016. Namun, dari total angkatan kerja diKaltim pada tahun 2016 hanya sekitar 8,16% yang bekerja di sektor pertambangan dan penggalian. Padahal salahsatu indikator terpenting dalam menilai perkembangan ekonomi adalah struktur tenaga kerja menurutsektor.Melihat gambaran perekonomian di Kaltim tersebut, maka perlu dilakukan kajian untuk menganalisisbagaimana peranan sektor pertambangan dan penggalian bagi perekonomian Kaltim dilihat dari indikatorpendapatan dan tenaga kerja.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatankuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari BPS Indonesia dan dari BPS Kaltimselama tahun 2010-2016 kemudian dianalisis menggunakan Metode Location Quitient (LQ), Multiplier Effect,Elastisitas Tenaga Kerja, dan Trend Linier. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa walaupun kontribusi sektorpertambangan dan penggalian menurun, namun berdasarkan hasil analisis LQ dengan PDRB dan tenaga kerja,menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian Kaltim masih menjadi sektor basis (LQ>1), dengantrend LQ yang cenderung meningkat. Namun sebagai sektor basis, sektor ini malah berbanding terbalik denganmemberikan dampak negatif dan cenderung menurun terhadap pembangunan wilayah Kaltim berdasarkananalisis Multifplier Efekbaik indikator PDRB maupun indikator tenaga kerja sertaberbanding terbalik denganpenyerapan tenang kerja yang memberikan indikasi bahwa sektor ini tergolong sektor yang capital intensive dankurang mampu menyerap tenaga kerja secara optimal.
STRATEGI PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH ( SIDa) DI KOTA SAMARINDA Fani Heru Wismono; Andi Wahyudi; Kemal Hidayah; Dewi Sartika; M Fadhly; Ida Rahmawati; Asfian Noor
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.981 KB)

Abstract

Inovasi dan daya saing merupakan bagian penting yang tidak dapat dilepaskan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat daya saing merupakan salah satu parameter dalam konsep kota berkelanjutan. Semakin tinggi tingkat daya saing suatu kota, maka tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun semakin tinggi. Namun demikian, suatu daerah akan memiliki reaksi yang berbeda dalam menyikapi dampak dari adanya fenomena globalisasi. Sehingga hal tersebut akan membedakan posisi tawar masing-masing daerah dalam kancah persaingan global yang semakin ketat. Kota Samarinda telah tumbuh berkembang menjadi tidak hanya pusat pemerintahan, tapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, politik, bisnis, hiburan, perdagangan, serta pendidikan. Namun demikian, Kota Samarinda sampai saat ini belum memiliki acuan sistem inovasi daerah yang terintegrasi. Pada sisi lain, peraturan perundangan mengamanatkan adanya suatu sistem inovasi daerah yang terintegrasi. Sehingga Kota Samarinda perlu menguatkan sistem inovasi Kota Samarinda dengan model SIDa terintegrasi. Hasil penelitian ini menawarkan beberapa langkah strategis dalam menguatkan SIDa Kota Samarinda. Pendekatan deskriptif kualitatif diterapkan dalam penelitian ini dan dengan teknik analisis SWOT diharapkan dapat membantu menentukan arah kebijakan SIDa Kota Samarinda. Dari hasil SWOT didapat Strategi Turn Around (O-W). Sehingga secara jelas arah kebijakan yang perlu diambil adalah segera mewujudkan SIDa dengan mengambil momentum kebijakan penguatan SIDa yang ada dengan terus mendorong potensi unggulan daerah pada sektor industri, perdagangan, dan jasa, ditambah dengan sektor transportasi dan komunikasi yang juga naik mendorong daya saing daerah. Namun demikian, pada sisi lain arah kebijakan SIDa harus mulai mendorong dan meningkatkan seluruh OPD untuk bisa bekerja menggunakan model kolaborasi lintas unit, agar seluruh komponen dalam SIDa dapat bergerak sinergis dengan hasil yang optimal. Pada akhirnya penelitian mengenai strategi penguatan SIDa di Kota Samarinda ini dihasilkan sebagai salah satu alternatif kebijakan yang bisa digunakan terhadap inovasi yang saat ini tersebar agar lebih sinergis dan terintegrasi dan dapat mendukung program-program dan beragam peraturan terkait lainnya di Kota Samarinda.
IDENTIFIKASI DAN POLA PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA SAMARINDA Bramantyo Adi Nugroho
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.153 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pelaku usaha Ekonomi Kreatif berdasarkan kualifikasi 16 subsektor di Kota Samarinda dan mengetahui pola pengembanganekonomi kreatif yang ada di Kota Samarinda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan survei diketahui jumlah pelaku ekonomikreatif di Kota Samarinda sebanyak 527 pelaku usaha dengan kriteria tertentu. Seuai dengan hasil identifikasi dan inventarisasi pelaku usaha ekonomi kreatif di Kota Samarinda maka pola pengembangan ekonomi kreatif di Kota Samarinda mengarah ke tiga subsektor yaitu subsektor kuliner, subsektor fesyen dan subsektor kriya.
KAJIAN SEKTOR EKONOMI BASIS KOTA SAMARINDA (STUDY OF BASIS ECONOMY IN SAMARINDA) Danna Solihin; Titin Ruliana
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.802 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor ekonomi basis di Kota Samarinda. Di era otonomi daerah, pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang lebih luas, nyata dan bertanggung jawab, sehingga diharapkan masing-masing daerah dapat lebih maju, mandiri, sejahtera dan kompetitif di dalam pelaksanaan pemerintahan maupun pembangunan daerahnya masing-masing. Kota Samarinda sebagai ibukota provinsi Kalimantan Timur tentu memiliki keunggulan komparatif. Akan tetapi, kontribusi terbesar PDRB Kota Samarinda saat ini masih diduduki oleh sektor primer diantaranya ialah sektor pertambangan, sebagaimana diketahui, sektor pertambangan merupakan sektor ekonomi yang berbasis sumber daya tidak terbarukan, yang dapat diartikan bahwa, semakin banyak sumber tersebut dieksploitasi maka lambat laun akansemakin menipis dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memperolehnya kembali. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan analisis terhadap sector basis terutama sektor yang berbasis sumber daya terbarukan. Data penelitian yang digunakan ialah data terkait Produk Domestik Regional kota Samarinda dan Produk Domestik Regional Bruto Kalimantan Timur sebagai data pembanding periode 2014-2018. Alat analisis yang digunakan ialah analisis location quetiont dan analisis shift share. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan merupakan sektor basis utama di kota Samarinda sedangkan sektor ekonomi yang cenderung kompetitif dan memiliki daya saing tinggi ialah sektor jasa perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi kota Samarinda telah mengalami perubahan struktur dari sektor pertanian dan penggalian menjadi sektor industri perdagangan dan jasa serta hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sektor ekonomi kota Samarinda telah berbasis sumber daya terbarukan.
STRATEGI RANTAI PASOK PADA UMKM YANG MELAKUKAN PROSES PRODUKSI BERDASARKAN PESANAN DAN REGULER DI SAMARINDA Rina Masithoh Haryadi; Catur Kumala Dewi
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.211 KB)

Abstract

Perdagangan kecil dan menengah akan tergeser dari persaingan AFTA dan Free Trade jika tidakmenerapkan rantai pasok yang efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuibentuk rantai pasok dari UMKM yang ada di Samarinda. Bentuk rantai pasok yang efektif akanmemberikan peningkatan dalam strategi kompetitif UMKM. Strategi rantai pasok yang benar akanmemberikan keunggulan UMKM dalam hal harga, kualitas, produk standar, waktu pengiriman danlayanan konsumen.Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatifyaitu dengan tahap pengumpulan dan pencatatan data, reduksi data, penyajian data, pengolahandan penarikan kesimpulan. Hal ini di lakukan untuk menggambarkan keadaan obyek yang di telitiberdasarkan fakta yang ada di lapangan, sehingga di dapat data yang akurat dan sistematis. Datadi peroleh dengan observasi, penyebaran kuisioner dan Forum Group Discussion untukmemantapkan jawaban dari responden. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh UMKM yangada di 10 Kecamatan yang ada di Samarinda. Pengambilan sampel dengan metode purposivesampling dimana setiap kecamatan diambil 25 pelaku UMKM. Penelitian ini menghasilkan bahwasaluran distribusi yang pendek (dari produsen langsung ke konsumen akhir lebih banyak digunakanoleh para pelaku UMKM di Samarinda baik yang berproduksi secara reguler ataupun produksi jikaada pesanan. Strategi rantai pasok yang pendek dipilih oleh para pelaku UMKM karenamemberikan masa singkat dalam menunggu bahan baku serta memangkas biaya produksi
KAJIAN POTENSI DESTINASI KAWASAN WISATA BARU : UPAYA PENGEMBANGAN WADUK BENANGA SEBAGAI POTENSI DESTINASI KAWASAN WISATA M. Fauzan Noor; Hatta Musthafa Adham Putra; Said Keliwar; I Wayan Lanang Nala
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.424 KB)

Abstract

Waduk Benanga Lempake (WBL) merupakan salah satu daya tarik wisata yang berada di KawasanPengembangan Pariwisata I (KPP) dari empat KPP yang terdapat dalam dokumen perencanaanpembangunan pariwisata (RIPPAR) di Kota Samarinda. WBL selain berfungsi sebagai pengendalibanjir dan sebagai penyedia kebutuhan irigasi bagi lahan pertanian, WBL juga telah menjadi salah satudestinasi wisata baru di Kota Samarinda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan kajianilmiah sebagai acuan pengembangan tentang potensi destinasi kawasan wisata baru di KecamatanSamarinda Utara. Metode penelitian ini adalah dengan survei yang didukung wawancara mendalam(indepth interview) dengan pemangku kepentingan yang sangat mengetahui kondisi objek kajian,diskusi kelompok (focus group discussion) dilakukan dengan masyarakat lokal yang berada di sekitarlokasi kajian, serta pengamatan lapangan (observasi). Selain itu, studi kepustakaan digunakan sebagai sumber data sekunder untuk mendukung hasil kajian ini. Dari hasil Kajian yang dilakukan bahwa WBLmemiliki potensi daya tarik wisata berupa wisata edukasi dibidang pertanian, perikanan dan peternakan(agrowisata) serta memiliki keindahan alam dan iklim yang masih sejuk, serta juga berpotensi menjadidaya tarik wisata budaya. Kondisi aksesibilitas masih belum memadai, terutama akses jalan dantransportasi umum yang belum tersedia. WBL masih perlu melengkapi dan menyediakan prasaranaumum, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Berdasarkanpermasalahan tersebut diperlukan upaya program pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisatadengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dan perlunya penataan paket wisataberupa wisata edukasi dan wisata alam. Selain itu pula masih perlu dilakukan kajian riset lanjutan untukmengetahui potensi perputaran ekonomi dan menganalisis dampak lingkungan (AMDAL) serta kualitasair beserta permasalahan lain yang terkait dengan kondisi fisik dan sempadan waduk. PengembanganWaduk Lempake menjadi objek wisata baru dapat memberikan kontribusi terhadap Pendapatan AsliDaerah (PAD) Kota Samarinda.
STRATEGI PENGUATAN PENDIDIKAN NON-FORMAL DI KOTA SAMARINDA Mayahayati Kusumaningrum; Fani Heru Wismono; Hambali Isran; Ratnaningsih Ratnaningsih
Jurnal Riset Inossa Vol. 1 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.007 KB)

Abstract

Meningkatnya kebutuhan akan sumber daya manusia berkualitas, menyebabkan peranan PendidikanNonformal (PNF) menjadi pertimbangan. PNF tidak hanya mendukung program penuntasan wajibbelajar, akan tetapi juga memberantas buta aksara, perluasan pendidikan anak usia dini, sertapeningkatan keterampilan dan kecakapan untuk selanjutnya mampu meningkatkan kesejahteraanhidup warga belajarnya. Kondisi SDM pencari kerja di Samarinda saat ini merupakan lulusan SMA,dan sebagian besar pekerja terserap di sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotelserta sektor angkutan, pergudangan, dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mencarilangkah strategis dan juga alternatif yang mendorong pendidikan nonformal agar sesuai dengankebutuhan dunia usaha di Kota Samarinda Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan lapangan. Penggalian data dilapangan dilakukan secara indepth interview serta FGD ke dinas dan lembaga terkait. Daripenggalian data lapangan dan studi kepustakaan terlihat bahwa kondisi pendidikan nonformal saatini dilihat dari aspek kebijakan sudah dilakukan urusannya berdasarkan amanah peraturanperundangan yang memayunginya, namun sektor pendidikan nonformal belum menjadi prioritasdaerah untuk digarap. Saat ini pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia usaha di Kota Samarinda belum terlalu banyak jenisnya dibanding dengan yang ada di daerah lain.Pengetahuan dan keterampilan berbasis online system (e-commerce) belum digarap dengan baikoleh pemerintah daerah.

Page 1 of 4 | Total Record : 40