cover
Contact Name
Joseph Christ Santo
Contact Email
jx.santo@gmail.com
Phone
+6287836107190
Journal Mail Official
jurnalteokristi@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup Jl. Raya Solo Purwodadi km 7, Selorejo, Wonorejo, Gondangrejo, Kab. Karanganyar
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani
ISSN : -     EISSN : 27971651     DOI : -
Teokristi adalah akronim dari Teologi dan Pelayanan Kristiani. Penggunaan nama Teokristi sebagai nama jurnal merujuk kepada focus dan scope jurnal ini. Teokristi adalah jurnal ilmiah teologi dengan warna Injili, merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan pelayanan Kristiani, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup. Focus dan Scope penelitian Teokristi adalah Teologi Kontekstual, Teologi Pastoral, Misiologi, Pelayanan Kristiani. Teokristi menerima artikel dari dosen dan para teolog yang ahli di bidangnya, dari segala institusi teologi, baik dari dalam maupun luar negeri. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya dalam proses peer-review sebelum diterbitkan. Teokristi terbit dua kali setiap tahun, Mei dan November.
Articles 24 Documents
Pentingnya Keterlibatan Anggota Jemaat Sebagai Seorang Kristen Dalam Penginjilan Terhadap Pertumbuhan Gereja Janes Sinaga; Juita Lusiana Sinambela; Rolyana Ferinia Sibuea; Stimson Hutagalung
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.261 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memaparkan pemahaman pentingnya keterlibatan anggota jemaat sebagai seorang Kristen yang telah percaya dan diselamatkan oleh Yesus Kristus sebagai bentuk tanggungjawab menjalankan perintah Tuhan Yesus dan menyambut panggilan yang paling agung yang pernah diberikan Allah kepada manusia. Melalui keterlibatan semua anggota jemaat maka gereja akan bertumbuh secara kerohanian maupun keanggotaan. Sekiranya setiap orang Kristen memahami panggilannya sebagai orang percaya untuk terlibat dalam penginjilan maka tidak akan ada yang menolak terlibat dalam pelayanan penginjilan ini. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data dari daftar Pustaka buku-buku dan jurnal. Melalui pemaparan tulisan ini kiranya setiap orang Kristen termotivasi terlibat dalam penginjilan karna penginjilan adalah tujuan utama Gereja ada.
Eksistensi Siaran Radio Immanuel Surakarta Dalam Mengemban Amanat Agung Kristus Widya Hermawan; Setya Budi Tamtomo; Paulus Purwoto
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.05 KB)

Abstract

Radio is an effective and wide-reaching medium, the benefits of radio are to entertain and convey news. Radio broadcasts are an effective means of actualization to carry out the Great Commission of Christ, as well as preaching the gospel as a missionary call and spearhead for a church. This study uses a qualitative descriptive approach in the field involving eleven participants regarding Immanuel Surakarta radio broadcasts. The results show that Radio Immanuel has made broadcasts that continue to innovate and be creative, so that it can reach many people in general and needs to be developed again for young people so that they are interested and have their spiritual needs fulfilled in Immanuel's radio broadcast content such as Renungan Pagi, Tifara On Air, Discipleship, Spiritual Songs, Prayer Line, Church Worship. This content is creative and innovative content that can reach and have an impact on the spiritual growth of Immanuel radio listeners, and Immanuel radio has carried out the Great commission of Christ. It is a consideration with the emergence of new radio broadcast media such as Spotify music, Joox music and Podcast which of course have their own advantages which can be combined through analog radio broadcasts so that content related to the Great Commission of Christ is increasingly expanded in today's progress.Radio merupakan media yang efektif dan jangkauannya luas, manfaat radio untuk menghibur dan penyampai berita. Siaran radio menjadi sarana aktualisasi yang efektif untuk mengemban amanat Agung Kristus, demikian juga pekabaran Injil merupakan panggilan misi dan ujung tombak bagi sebuah gereja. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif lapangan yang melibatkan sebelas partisipan berkenaan dengan siaran radio Immanuel Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radio Immanuel sudah membuat siaran yang terus berinovasi dan kreatif, sehingga dapat menjangkau banyak orang secara umum dan perlu dikembangkan lagi bagi anak-anak muda agar mereka tertarik dan terpenuhi kebutuhan rohaninya di dalam konten-konten siaran radio Immanuel seperti Renungan Pagi, Tifara On Air, Pemuridan, Lagu-lagu Rohani, Line Doa, Ibadah Gereja. Konten ini adalah konten yang kreatif dan inovatif yang dapat menjangkau dan memberikan dampak bagi pertumbuhan rohani pendengar radio Immanuel, dan radio Immanuel telah melakukan amanat Agung Kristus. Menjadi pertimbangan dengan munculnya media baru siaran radio seperti Spotify music, Joox music dan Podcast yang tentunya mempunyai keunggulan tersendiri yang dapat dikombinasi melalui siaran radio secara analog sehingga konten-konten yang berhubungan dengan amanat Agung Kristus semakin diperluas dalam kemajuan zaman sekarang ini.
Sikap Orang Percaya dalam Menghadapi Kesukaran: Refleksi Surat-surat Petrus Soleman Daud Molina
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.586 KB)

Abstract

The background of this paper is the hardships of life that humans experience universally. Life difficulties are facts of human life that cannot be avoided in human life, one of which is the Covid-19 pandemic that has hit the world. In particular, this paper discusses the hardships of life experienced by believers in the letter of Peter. The problematic issue of this problem is the hardships of life experienced by followers of Christ who experienced cruel persecution in the mass of Nero's reign. Whether the hardships of life experienced by believers become a force of faith, or do they leave their faith in Christ because of the suffering they have experienced. To answer this problem the researcher used the literature method with a descriptive qualitative approach, the researcher also conducted studies from several sources in the form of theological journals, theology books related to the theme and used the Bible as the primary source. From the research results, the researcher found the answer that the difficulties of living according to Peter's theology are life difficulties experienced by the Lord's congregation which can prove the purity of their faith, the hardships or sufferings experienced because Christ is the grace of God, the suffering of Christ is an example that must be imitated and follow in his footsteps. suffering for Christ is a joyPenulisan paper ini dilatarbelakangi dengan adanya kesukaran hidup yang dialami manusia secara universal. Kesukaran hidup merupakan fakta-fakta kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia salah satunya adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Secara khusus paper ini membahas kesukaran hidup yang dialami orang percaya dalam surat Petrus, pokok problematis permasalahan ini adalah adanya kesukaran hidup yang dialami oleh pengikut Kristus yang mengalami penganiayaan yang kejam pada massa pemerintahan Nero. Apakah kesukaran hidup yang dialami orang percaya menjadi kekuatan iman, atau sebaliknya mereka meninggalkan iman percaya mereka kepada Kristus karena penderitaan yang mereka alami. Untuk menjawab permasalahan ini peneliti menggunakan metode pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti juga melakukakan kajian dari beberapa sumber berupa jurnal teologi, buku-buku teologi yang berhubungan dengan tema dan menggunakan Alkitab sebagai sumber primer. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan jawaban bahwa kesukaran hidup menurut teologi Petrus merupakan  kesukaran hidup yang dialami jemaat Tuhan dapat membuktikan kemurnian iman mereka, kesukaran atau penderitaan yang dialami karena Kristus adalah kasih karunia Allah, penderitaan Kristus adalah sebuah teladan yang harus dicontoh dan mengikuti jejaknya, menderita bagi Kristus adalah suatu kebahagiaan.
Yesus Mengutus Para Murid ke Seluruh Dunia dan Maknanya dalam Konteks Masyarakat Gereja Masa Kini Alvary Exan Rerung
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.2 KB)

Abstract

Abstract In Christianity, different understandings of a narrative in the Bible are common. This certainly happens because there are many ways used to find a correct understanding of a narrative in the Bible. That’s why so much is different. But the difference is not a good reason to say that they are wrong and our understanding is the most correct. One example is about the commission that Jesus did in the gospels. Many churches explicitly say that the message that Jesus conveyed to the disciples was a command to Christianize all people. There are also those who say that the message is a command to evangelize. However, this article is a litle different. This paper provides an understanding that when the message of Jesus is understood contextually using qualitative methods and literature studies, then we will get a meaning that is more concerned with human values.AbtrakDalam kekristenan, berbeda pemahaman tentang sebuah narasi di dalam Alkitab adalah sesuatu yang biasa. Hal tersebut tentu terjadi karena ada banyak cara digunakan untuk mencari sebuah pemahaman yang benar pada sebuah narasi di dalam Alkitab. Itulah sebabnya banyak yang berbeda-beda. Tapi perbedaan itu bukan sebuah alasan tepat untuk menyatakan bahwa mereka salah dan pemahaman kitalah yang paling benar. Salah satu contohnya tentang pengutusan yang dilakukan oleh Yesus dalam kitab injil. Banyak gereja secara tegas mengatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh Yesus kepada para murid tersebut merupakan perintah untuk mengkristenkan semua orang. Ada juga yang mengatakan bahwa pesan tersebut adalah perintah untuk menginjili. Namun, tulisan ini sedikit berbeda. Tulisan ini memberikan pemahaman bahwa ketika pesan Yesus tersebut dipahami secara kontekstual dengan menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka, maka kita akan memperoleh makna yang lebih memandang nilai-nilai kemanusiaan.
Adaptasi Pelayanan Gereja Masa Pandemi Yovianus Epan
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.462 KB)

Abstract

Pada masa pandemi saat ini ada banyak peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menanggulangi meluasnya persebaran virus covid-19, adapun kebijakan-kebijakan yang diambil adalah dengan dilakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan di terapkannya pembatasan masyarakat ini diharapkan bisa menanggulangi penularan virus, meskipun kegiatan perekonomian tidak berjalan normal seperti pada umumnya. Protokol kesehatan juga telah memberi dampak pada tatanan sosial masyarakat yang mengalami perubahan mulai dengan kebiasaan baru yaitu bermasker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas atau bekerja di rumah, belajar daring, dan sosial distancing. Tidak bisa dipungkiri itu juga berdampak kepada seluruh rumah ibadah yang ada, termasuk juga gereja harus beradaptasi dengan keadaan yang ada dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat ketika melaksanakan ibadah. Bahkan pada saat pembatasan sosial berlangsung gereja harus sebijaksana mungkin untuk terus melaksanakan hakikatnya sebagai gereja dengan melaksanakan tritugas panggilan gereja. Melihat keadaan ini gereja harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai adaptasi dari pelayanan gereja di masa pandemi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi akan sangat membantu dalam pelayanan gerejawi baik itu untuk koinonia, marturia, dan diakonia.
Pandangan Rasul Paulus terhadap Penganiayaan yang Dialami Orang Kristen Jeffry Octavianus Nessy
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.337 KB)

Abstract

This article discusses the persecution of believers based and experienced by Paul. As the Lord Jesus has been persecuted, so believers as followers of Christ will be persecuted. Throughout the history of Christianity,it has been proven that believers often experience obstacles and suffering in carrying out their worship. For believers the persecution is not a defeat or even punishment, but a victory. The inhibition and suffering experienced by believers is certainly known by God. God has such a wonderful purpose that he allows the persecution of His children. The purpose is for the glory of Christ to mature believers spiritually, to create the unity of the body of Christ, the church is growing, and evangelism is growing to win souls for the glory of His name. The progress of the gospel is not determined by any circumstances or anyone’s motivation because what the Lord has opened, no man can ever shut.Artikel ini membahas tentang penganiayaan terhadap orang percaya dan yang dialami oleh Paulus. Sebagaimanana Tuhan Yesus telah dianiaya, demikian juga orang-orang percaya sebagai pengikut Kristus akan dianiaya. Di sepanjang sejarah kekristenan terbukti bahwa orang-orang percaya sering mengalami penghambatan serta penderitaan dalam menjalankan ibadahnya. Bagi orang percaya,penganiayaan bukanlah merupakan suatu kekalahan atau bahkan hukuman, melainkan kemenangan. Penghambatan dan penderitaan yang dialami oleh orang percaya tentu diketahui oleh Allah. Allah mempunyai maksud yang indah sehingga ia mengijinkan terjadinya penganiayaan terhadap anak-anak-Nya. Tujuan itu adalah untuk kemuliaan Kristus yang mendewasakan orang-orang percaya dalam rohani, mencipakan kesatuan tubuh Kristus, gereja semakin bertumbuh, serta penginjilan yang semakin berkembang untuk memenangkan jiwa bagi kemuliaan nama-Nya. Kemajuan Injil tidak ditentukan oleh situasi apapun atau motivasi siapapun karena apa yang sudah Tuhan bukakan, tidak ada siapapun juga yang akan bisa menutupnya. 
Gerakan Doa One Cry Indonesia, Upaya Membangun Semangat Doa bagi Gereja-gereja Baptis Indonesia Adi Wibowo; Aji Suseno
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.66 KB)

Abstract

Tulisan ini dibuat sebagai kepedulian penulis bagi kehidupan doa umat Kristen yang ada digereja-gereja baptis Indonesia, yang belum memiliki semangat kuat untuk berdoa. Kecenderungan yang sudah menjadi hal umum dikalangan gereja baptis Indonesia yang menggambarkan kecilnya semangat dalam doa adalah bahwa jemaat yang ikut dalam ibadah jam doa setiap hari Rabu biasanya hanya sepersepuluh dari kehadiran rata-rata ibadah kebaktian hari Minggu. Penelitian ini akan menggambarkan adanya Gerakan Doa One Cry Indonesia yang mulai dijalankan bagi gereja-gereja baptis untuk membangkitkan semangat doa mereka. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan materi penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga pada akhirnya didapatkan bahwa Gerakan Doa One Cry Indonesia bisa menjadi upaya yang nyata untuk membangun semangat doa bagi gereja-gereja baptis Indonesia.
Implementasi Strategi Nilai Sejarah Gereja Indonesia Masa Hindia-Belanda Untuk Kemajuan Penginjilan Masa Kini Yanto Paulus Hermanto; Wahyu Sapta Purnama; Olsin Olsin; Stivani Lumbantoruan; Bait Adetya Situmorang
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.249 KB)

Abstract

AbstrakDalam sejarah gereja Indonesia pada masa Hindia-Belanda memiliki nilai-nilai penting yang dapat diimplementasikan bagi kemajuan penginjilan masa kini. Ini merupakan kajian kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan strategi penginjilan yang  diperoleh dari sejarah gereja Indonesia pada masa Hindia-Belanda yang dapat diimplementasikan bagi penginjilan masa kini. Dari hasil pembahasan, maka diperoleh strategi penginjilan yang dapat diimplementasikan pada masa kini, yakni yang meliputi strategi pendidikan dan kebijakan.AbstrackIn the history of the Indonesian church during the Dutch East Indies period, it has important values that can be implemented for the advancement of evangelism today. This is a qualitative study that aims to explain evangelistic strategies derived from the history of the Indonesian church during the Dutch East Indies period that can be implemented for today's evangelism. From the results of the discussion, an evangelistic strategy is obtained that can be implemented today, which includes education and policy strategies.
Konsep Penderitaan dalam Injil Matius dan Relevansinya dengan Penderitaan Manusia Masa Kini Yuas Neto
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.844 KB)

Abstract

Human suffering experienced can occur due to various causes, for example due to disease outbreaks or natural disasters. The impact of this suffering can be felt in various sectors of human life. This research was conducted to describe the proper attitude of Christians towards suffering that occurs from the point of view of the Gospel of Matthew. This study uses a descriptive approach through literature studies. The research results show that Jesus is the source of the solution to human suffering, but the suffering experienced is also an inseparable part of human life, even the increasing intensity of suffering shows that the end of time is getting closer.Penderitaan yang dialami manusia dapat terjadi karena berbagai penyebab, misalnya karena wabah penyakit atau bencana alam. Dampak penderitaan ini dapat dirasakan di berbagai sektor kehidupan manusia. Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan sikap seharusnya dari orang Kristen terhadap penderitaan yang terjadi dari sudut pandang Injil Matius. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif melalui studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yesus adalah sumber penyelesaian dari penderitaan manusia, namun penderitaan yang dialami juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hidup manusia, bahkan intensitas penderitaan yang semakin meningkat menunjukkan bahwa akhir zaman semakin dekat.
Aplikasi Makna Pergaulan Menurut 1 Korintus 15:33-34 bagi Pemuda Kristen Masa Kini Deslinawati Telaumbanua; Titik Haryani; Asih Rachmani Endang Sumiwi
Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.915 KB)

Abstract

The social challenges experienced by Christian youth are very difficult and important challenges, they are faced with a cruel world that provides everything that can destroy them if they can't use and use it well. The purpose of this study is to explain the meaning of association according to 1 Corinthians 15:33-34 and to explain the application of the meaning of association according to 1 Corinthians 15:33-34 for today's Christian youth. This study uses qualitative research that uses a hermeneutic approach. The conclusion of this study is, Christian youth should not be easily deceived, avoid destructive associations, have good moral character to live righteously, be aware of sin, know God, and pay attention and care for those around them.Tantangan pergaulan yang dialami oleh pemuda Kristen merupakan tantangan yang sangat sulit dan penting, mereka diperhadapkan dengan dunia yang kejam yang menyediakan segala sesuatu yang bisa menghancurkan mereka apabila tidak bisa menggunakan dan memanfaatkannya dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan tentang makna pergaulan menurut 1 Korintus 15:33-34 dan untuk menjelaskan aplikasi makna pergaulan menurut 1 Korintus 15:33-34 bagi pemuda Kristen masa kini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang memakai pendekatan hermeneutika. Kesimpulan penelitian ini adalah, pemuda Kristen jangan mudah dibohongi, menghindari pergaulan yang merusak, memiliki karakter moral yang baik untuk hidup benar, sadar terhadap dosa, mengenal Allah, dan memperhatikan serta peduli terhadap orang sekitar.

Page 1 of 3 | Total Record : 24