cover
Contact Name
Nasrul ZA
Contact Email
nasrulza@unimal.ac.id
Phone
+6285362159499
Journal Mail Official
jurnal.tkim@unimal.ac.id
Editorial Address
Laboratorium Teknik Kimia Unimal Jl. Batam No. 1 Bukit Indah Blang Pulo, Lhokseumawe 24353 - Indonesia Telepon:+62 0645 41373
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Teknologi Kimia Unimal
ISSN : 23033991     EISSN : 25805436     DOI : https://doi.org/10.29103/jtku.v11i1.7243
Published 2 times a year, in May and November, provides immediate open access that publishes updates in relation to Chemical Engineering Scieces. Thematic areas in relation to sciences are as follows:Chemical Processes Chemical Reaction Technology Mass and Heat Transfer Modeling Environment Bioprocess Technology Review Articles
Articles 156 Documents
PROSES EKSTRAKSI MINYAK DARI BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT n-HEKSANA Azhari Azhari; Nilva Mutia; Ishak Ishak
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v9i1.3073

Abstract

Papaya is the most beneficial fruit for human health. In addition to the fruit that can be consumed, it turns out papaya seeds can also be used. In addition to the seeds used to be planted as well as only being waste, oil can also be obtained from papaya seeds. One method for obtaining papaya seed oil is a method of extracting heat (requires installation in the process), in general the notion of reflux is extraction with a solvent at its boiling temperature point, for a certain time and the amount of solvent adjusted to air temperature. In this research, papaya seed extraction was carried out, percent yield analysis was carried out, and heavy type analysis of papaya seed oil extraction was carried out. The purpose of this study was to study the variation in extraction time of papaya seeds with solvents on the yield of oil produced. This research was carried out by reacting papaya seeds with hexane solvents at 65 ℃. Where the weight of papaya seeds is 50 gr, and the volume of solvents varied by 300 ml, 400 ml, and 500 ml and the reaction time is 120 minutes, 150 minutes, and 180 minutes. The results showed that the largest papaya seed oil was 34.2% at a volume of 500 ml solvent for 180 minutes and a high density of 0.87 gr / ml at a volume of 500 ml solvent for 180 minutes.Keywords: Extraction, hexane, papaya seed oil, reflux
PERBANDINGAN KETEBALAN SERAT DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KOMPOSIT POLIPROPILEN DAUR ULANG DENGAN METODE CETAK TEKAN Zulnazri Zulnazri; Rozanna Dewi
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2012
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komposit berkualitas tinggi dapat dibuat dari kombinasi polymer polypropilen (PP) dengan fiber glass, yang diikat oleh anhidrat maleat sebagai coupling agent. Polypropilen merupakan polymer termoplastik yang elastis dan mudah dibentuk dengan cara pemanasan, dimana polymer ini memiliki titik leleh 167 oC. Dalam penelitian ini polypropilen yang digunakan sebagai matrik adalah material bekas dari kemasan plastic aqua gelas dan fiber glass yang digunakan sebagai bahan interface adalah bahan teknis dalam bentuk Chopped Strand Matt (CSM). Material plastik bekas tersebut didaur ulang dengan cara pemanasan sedangkan fiber glass dipotong sesuai dengan ukuran cetakan dan spesimen berdasarkan ASTM D638 type IV. Kemudian bahan-bahan tersebut dicampur untuk dicetak dalam Hot Press. Kualitas komposit yang diperoleh berdasarkan perbandingan ketebalan fiber glass yang digunakan yaitu : untuk komposit 1 lapis fiber glass dengan konsentrasi anhidrat maleat 6 dan 7 % diperoleh tensile strength sebesar 228,57 dan 221,43 Mpa, sedangkan untuk komposit dengan 2 lapis fiber glass diperoleh tensile strength 292,86 dan 300,00 Mpa. Penelitian ini menunjukan bahwa anhidrat maleat yang digunakan sebagai bahan pengikat antara fiber glass dengan PP bekerja maksimal sehingga membentuk ikatan silang, dimana ikatan silang ini dapat terbentuk dengan adanya bantuan senyawa peroksida sebagai inisiator yang membuka ikatan C-H pada PP sehingga membentuk radikal +R-OH.
OPTIMASI PROSES PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT SINGKONG MENGGUNAKAN AKTIVATOR ZnCl2 Ananda Monarita; Novi Sylvia; Nasrul ZA; Ishak Ibrahim; Rozanna Dewi
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v11i1.7250

Abstract

Karbon aktif adalah suatu bahan yang mengandung unsur karbon 85-95% dan merupakan padatan berpori. Karbon aktif ini merupakan hasil pemanasan bahan yang mengandung karbon pada suhu tinggi tetapi tidak teroksidasi. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah Kulit Singkong dan aktivatornya berupa ZnCl2. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengkaji kondisi operasi pada suhu dan waktu pembakaran diproses karbonisasi, menganalisa kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat, dan daya serap terhadap larutan I2 pada Karbon aktif. Penelitian ini dilakukan menggunakan RSM (Response Surface Methodology). Kulit Singkong yang digunakan sebanyak 500 gram dan aktivatornya ZnCl2 10% dengan suhu karbonisasi 300oC, 350oC dan 400oC, waktu karbonisasi selama 1,5 ; 2 ; dan 2,5 jam dan lamanya waktu aktivasi selama 1 jam
KINETIKA HIDROLISA KULIT PISANG KEPOK MENJADI GLUKOSA MENGGUNAKAN KATALIS ASAM KLORIDA Novi Sylvia; Meriatna Meriatna; Haslina Haslina
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2015
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v4i2.73

Abstract

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak jumlahnya. Salah satu kandungan kulit pisang kepok adalah pati atau karbohidrat. Karbohidrat dapat dikonversi menjadi gula dengan metode hidrolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonversi pati atau karbohidrat dari kulit pisang kepok dan mencari kinetika reaksi hidrolisa tersebut yang, juga menentukan kecepatan reaksi serta energi aktivasi. Proses hidrolisis menggunakan katalis HCI dilakukan dalam labu yang dilengkapi dengan pengaduk, serta dipanaskan di atas pemanas dengan menvariasiakan suhu (80,85,90,95dan 100oC) dan waktu reaksi (10,20,30,40,50 dan 60 menit).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinetika reaksi hidrolisis kulit pisang kepok menggunakan HCl merupakan reaksi orde satu semu, dengan konstanta kecepatan reaksi untuk masing-masing temperatur adalah 0.003533, 0.004022,0.004461,0.004571 dan 0.004645 1/menit, dengan energi aktivasi 14,751 kj/mol.
Simulasi Kontrol PID pada Boiler Sistem Tenaga Uap Indah Diah Pratiwi; Wusnah Wusnah; Nasrul ZA
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2018
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v7i1.1168

Abstract

Kontrol PID (Proportional Integrated and Differential) merupakan salah satu jenis kontroler yang paling banyak digunakan di dunia industri. Luasnya penggunaan kontroler ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal, salah satunya adalah dalam banyak kasus telah terbukti menghasilkan unjuk kerja relatif memuaskan. Boiler merupakan alat yang sangat penting pada sebuah industri karena steam yang dihasilkan biasanya digunakan untuk power plant dan listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengoperasikan peralatan lain dan digunakan untuk kebutuhan proses industri. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari waktu terbaik kontrol PID dalam merespon gangguan dengan setting  nilai Kc, Ti dan Td. Penelitian ini menggunakan simulasi Hysys mode dynamic kontroler dengan menentukan PV (Process Variabel) dan OP (Output Target Object), ditentukan nilai PV maximum dan PV minimum, dengan memvariasikan nilai Kc, Ti, Td dan temperatur setpoint (270ºC, 275ºC 280ºC, 285ºC, 290ºC). Berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh waktu tercepat kontrol PID dalam merepon gangguan yaitu pada nilai Kc= 0,7; Ti= 1; Td= 0 dengan waktu rata-rata selama 1,170417 menit. Variasi nilai Kc, Ti dan Td tidak mempengaruhi besarnya heat flow yang dibutuhkan boiler. Kata Kunci:Gangguan, Heat Flow,  Set point, Temperatur, Waktu
DEHIDRASI ETANOL SECARA PERVAPORASI DENGAN MEMBRAN SELULOSA ASETAT TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM Nasrun Nasrun
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2012
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah mempelajari pengaruh modifikasi membran selulosa asetat dengan zeolit alam terhadap unjuk kerja membran  (fluks permeasi dan selektifitas) pada dehidrasi etanol secara pervaporasi. Hasil yang diharapkan adalah selektifitas tinggi dan fluks permeasi yang tidak terlalu rendah. Penelitian ini terdiri dari enam tahap yaitu persiapan zeolit alam (termasuk aktivasi), pembuatan membran selulosa asetat, pembuatan membran selulosa asetat yang ditambahkan zeolit alam, karakterisasi membran, dan aplikasi membran sebagai media pemisah campuran etanol-air dengan percobaan pervaporasi serta uji kestabilan membran. Membran selulosa asetat termodifikasi dengan zeolit alam telah dibuat dan performansinya telah diteliti. Membran tersebut bersifat selektif terhadap air di mana terlihat bahwa fluks permeasi air dan fluks permeasi total umumnya menurun dengan kenaikan konsentrasi umpan dan naik dengan naiknya kadar penambahan zeolit alam. Fluks permeasi air dan fluks permeasi total pada membran dengan penambahan zeolit lebih tinggi daripada membran tanpa penambahan zeolit. Komposisi penambahan zeolit alam yang optimum terhadap selulosa asetat adalah 20 %-b zeolit alam terhadap berat selulosa asetat di mana diperoleh selektifitas 843, fluks permeasi air 0,79 kg/m2.jam, dan fluks permeasi  total 0,84 kg/m2.jam pada konsentrasi umpan 98 %-b etanol dan temperatur 60 oC. Penelitian ini telah dapat meningkatkan performansi membran selulosa asetat dengan penambahan zeolit alam bila dibandingkan dengan performansi membran selulosa asetat tanpa penambahan zeolit alam (selektifitas 675, fluks permeasi air 0,76 kg/m2.jam, dan fluks permeasi total 0,81 kg/m2.jam) pada konsentrasi umpan dan temperatur yang sama.
Pembuatan Gula Reduksi Dari Kulit Kopi Arabika Dengan Proses Organosolv Menggunakan Pelarut Etanol Suryati Suryati; Novi Sylvia
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v10i2.5555

Abstract

Kulit kopi adalah  salah  satu  limbah dari hasil proses pengolahan kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi proses pengolahan limbah kulit kopi arabika menjadi gula reduksi. Penelitian terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pengolahan awal kulit kopi, tahap delignifikasi dan tahap hidrolisis. Pada tahap awal kulit kopi dibersihkan, lalu dijemur selama 3-4 hari untuk menghilangkan kadar air, selanjutnya didelignifikasi secara organosolv dengan variasi pelarut etanol 20%, 35% dan 50% dengan variasi waktu 60 menit, 100 menit dan 120 menit. Kemudian dihidrolisis dengan katalis H2SO4 1% pada suhu 100℃ selama 4 jam. Dari hasil pengujian didapat kadar gula reduksi yang paling besar terdapat pada konsentrasi etanol 50% dan waktu delignifikasi 2 jam, dengan kadar gula reduksi yang dihasilkan sebesar 27.14%. Kadar gula reduksi terendah terdapat pada konsentrasi etanol 30%, dan waktu delignifikasi 1 jam dengan kadar gula reduksi sebesar 20,90%. Kadar yield yang paling besar terdapat pada konsentrasi 50% dan waktu delignifikasi 2 jam dengan kadar yield yang dihasilkan sebesar 40,87%. Kadar yield terendah terdapat pada  dengan konsentrasi 30% ,1 jam dengan kadar yield sebesar 40,78%.
PERBANDINGAN PEMODELAN KONTROL FUZZY DAN PID PADA PEMANAS FUEL GAS Nasrul ZA; Leni Maulinda
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 4, No 1 (2015): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2015
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendali berbasis logika fuzzy saat ini banyak digunakan, menurut hasil beberapa penelitian terdahulu melaporkan kendali fuzzy mempunyai unjuk kerja lebih baik dibandingkan  kendali konvensional Proporsional Integral Derivative (PID). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kemungkinan aplikasi kontrol fuzzy pada sistem feed reject di PT. Arun NGL yang berfungsi mengatur temperatur aliran gas yang menuju ke kompresor fuel gas. Pada plant temperatur  harus dijaga pada -37,5 oC, tujuannya untuk mencegah terjadinya surging pada kompresor fuel gas. Metodologi penelitian ini didasarkan pada simulasi komputer untuk membandingkan unjuk kerja kontrol FInc dengan kontrol konvensional PID dalam mengontrol temperatur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa, pada pengujian model kontrol dengan variasi setpoint pada range temperatur yang kecil model kontrol FInc lebih cepat 1.05 menit /oC untuk mencapai setpoint dibandingkan model kontrol PID. Kenaikan dan penurunan temperatur setpoint secara bertahap pada range temperatur yang besar model kontrol FInc lebih cepat mencapai setpoint 0.164 menit/oC dibandingkan  model kontrol PID. Pada kenaikan dan penurunan temperatur secara drastis model kontrol FInc lebih cepat 0.13 menit mencapai setpoint dibandingkan kontrol PID. Kontrol FInc mempunyai kinerja yang lebih baik pada posisi error yang besar dan laju alir yang besar, sebaliknya kontrol PID pada posisi error yang kecil dan laju alir yang kecil memiliki kinerja yang sangat baik.
PEMANFAATAN LIMBAH ALUMINIUM FOIL UNTUK PRODUKSI GAS HIDROGEN MENGGUNAKAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) Lukman Hakim; Intan Marsalin
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Mei 2017
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v6i1.470

Abstract

Salah satu energi yang digunakan masyarakat adalah energi bahan bakar dari fosil. Sebagaimana kita ketahui, bahan bakar fosil termasuk salah satu jenis energi yang tidak dapat diperbaharui dan menghasilkan banyak emisi. Gas hidrogen termasuk jenis enegi yang dapat diperbaharui dan tidak menimbulkan emisi. Penelitian unsur hidrogen merupakan unsur terbanyak sehingga dapat menjadi solusi sebagai bahan bakar utama pengganti bahan bakar fosil. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan teknik daur ulang limbah aluminium foil untuk menghasilkan gas hidrogen sebagai energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Penelitian ini dilakukan dengan mereaksikan aluminium foil dan air dengan katalis NaOH pada suhu 35oC. Di mana berat aluminium 1 gr, serta konsentrasi NaOH yang divariasikan 2N, 3N, 4N, 5N dan 6N, dan waktu reaksi 2 menit, 3 menit, 4 menit, dan 5 menit. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa volume hidrogen terbesar pada konsentrasi NaOH 6N dan waktu reaksi 5 menit yaitu 1,938 liter. Untuk konversi aluminium tertinggi pada konsentrasi NaOH 6N dan waktu reaksi 5 menit yaitu 51,346%, sedangkan yield hidrogen tertinggi pada konsentrasi NaOH 6N dan waktu reaksi 5 menit yaitu 6,229%.
Ekstraksi Kulit Batang Nangka menggunakan Air untuk Pewarna Alami Tekstil Syamsul Bahri
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2019
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v8i2.2683

Abstract

AbstakKulit batang nangka mengandung zat warna yang dapat dijadikan sebagai  sumber bahan pewarna yang dapat di ekstraksi dengan metode ekstraksi padat-cair, dengan menggunakan pelarut  air. Variabel yang digunakan  yaitu temperatur 25˚C, 50˚C, 75˚C dan 100˚C dan waktu ekstraksi yaitu 1, 2, 3 dan 4 jam, ukuran serbuk kulit batang nangka 30 mesh, 40 mesh dan 50 mesh. Perbandingan zat pelarut air adalah 1:10. Untuk membentuk serbuk zat warna, larutan hasil ekstraksi dikeringkan dalam oven pada temperatur 105˚C selama 3 jam. Sedangkan kenaikan waktu ekstraksi tidak mempengaruhi kenaikan endapan zat warna secara signifikan. Kadar zat warna maksimum diperoleh pada kondisi proses suhu ekstraksi 100˚C dan waktu ekstraksi 4 jam yaitu sebesar 1.90 gram. Warna yang dihasilkan coklat muda sampai coklat tua. Intensitas warna  yang paling gelap diperoleh adalah pada temperatur 75˚C pada waktu 3 jam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur ekstraksi mempengaruhi kenaikan zat warna yang dihasilkan.Kata kunci : kulit batang nangka, ekstraksi, evaporasi, pencelupan

Page 1 of 16 | Total Record : 156