cover
Contact Name
Sukino
Contact Email
arfannurpascasarjana@gmail.com
Phone
+6285526302396
Journal Mail Official
arfannurpascasarjana@gmail.com
Editorial Address
Gedung Saifuddin Zuhri IAIN Pontianak Jl. Letjend. Suprapto No. 19 Pontianak 78122
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Arfannur: Journal of Islamic Education
ISSN : -     EISSN : 27752429     DOI : https://doi.org/10.24260/arfannur.vXiX.XXXX
Core Subject : Education, Social,
ARFANNUR: Journal of Islamic Education Thought focuses on scientific articles resulting from a multidisciplinary approach in discussing issues of Islamic education in the archipelago and abroad. Scope: Islamic Education Thought of figures, Learning Curriculum, Education Management, Learning Strategy, Education Policy, Educational Technology, Manuscript of Islamic religious education, Tradition and Islamic education values
Articles 48 Documents
Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran PAI dalam Meningkatkan Kompetensi Pendidik Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia Zarmis Zarmis; Ahmad Lahmi; Aguswan Rasyid
Arfannur Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.112 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v1i1.137

Abstract

This study aims to describe and analyze the role of the Islamic Religious Education Subject Teacher Forum in improving the competence of junior high school educators in Pariaman Regency, West Sumatra. The focus of this research was placed at the Junior Secondary School Islamic Religious Education Subject Teacher Forum in Padang Pariaman Regency, West Sumatra, Indonesia. This type of research is descriptive qualitative. Meanwhile, the research data sources were the management of the MGMP PAI SMP and Islamic Religious Education teachers, the supervisor coordinator, the coordinator of Islamic Religious Education subjects and the principal. In line with that, as a data collection instrument the researcher used observation, interviews, and documentation. To ensure the validity of the data, a triangulation process was used. Then the data collected was analyzed through three levels, namely; data display, data reduction, and drawing conclusions. The results of this study found three main things, namely: first, efforts to increase pedagogic and professional competence have been carried out by MGMP PAI, but a number of planned programs have not been fully realized, because they are hindered by the distance from the far area, lack of motivation of educators to improve self quality, and besides that there are still many educators who are not technologically illiterate. Second, the challenges faced are too much teaching load, the planned MGMP PAI schedule is not fully used by educators for PAI MGMP activities, the PAI MGMP membership with the status of civil servants tends to experience a decrease in number due to entering retirement. Third, some educators are not ready to implement learning innovations. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kompetensi pendidik Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat. Lokus penelitian ini ditempatkan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif. Sedangkan sumber data penelitian adalah pengurus MGMP PAI SMP dan guru Pendidikan Agama Islam, koordinator pengawas, koordinator mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan kepala sekolah. Sejalan dengan itu, sebagai instrumen pengumpulan data penulis menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk memastikan keabsahan data digunakan proses trianggulasi. Kemudian data yang dikumpulkan dianalisis melalui tiga level, yaitu; display data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini menemukan tiga hal pokok, yaitu: pertama, upaya peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional telah dilakukan oleh MGMP PAI, tetapi sejumlah program yang direncanakan belum terealisasi sepenuhnya, karena terhalang oleh jarak wilayah yang berjauhan, kurangnya motivasi pendidik untuk meningkatkan kualitas diri, dan selain itu pendidik masih banyak yang gagap teknologi. Kedua, tantangan yang dihadapi berupa beban mengajar yang terlalu banyak, jadwal MGMP PAI yang direncanakan tidak sepenuhnya digunakan oleh pendidik untuk kegiatan MGMP PAI an sich, keanggotaan MGMP PAI berstatus pegawai negeri sipil cenderung mengalami menurunan jumlah karena memasuki purna bakti. Ketiga, pendidik sebagian belum siap menerapkan inovasi pembelajaran.
Pendekatan Rekonstruksi Sosial dalam Pembelajara Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Pontianak Khairunnisyah Khairunnisyah; Sukino Sukino; Imron Muttaqien
Arfannur Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.543 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v1i1.138

Abstract

This research is based on the learning process of Islamic Religious Education which tends to prioritize the students' abilities in the knowing aspect and the skill aspect (doing), while the most important aspect is the religious aspect which is put aside. So this paper seeks to examine the development of Islamic Religious Education material with a social reconstruction approach, as an offer to overcome the challenges of teachers in shaping students into individuals who always practice the Islamic Education material they have learned. The purpose of this study is to determine how the implementation of the development of Islamic Religious Education materials with a social reconstruction approach. The form of research that is considered suitable is a descriptive study with a qualitative approach with the type of field research or field research. Sources of data in this study were 10 students of SMK Negeri 6 Pontianak and 1 PAI teacher. To collect the data, interview techniques and non-participant direct observation techniques were used. The results of the data analysis show that the contextual and social reconstruction-based learning of Islamic Religious Education is able to create an active and enjoyable learning situation, and produce religious students. Penelitian ini dilatabelakangi oleh proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang cenderung mengedepankan kemampuan siswa pada aspek pengetahuan (knowing) dan aspek keterampilan (doing), sementara aspek terpenting adalah aspek keberagamaan (being) dikesampingkan. Maka tulisan ini berusaha mengkaji pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan rekonstruksi sosial, sebagai tawaran untuk mengatasi tantangan guru dalam membentuk siswa menjadi pribadi yang senantiasa mengamalkan materi PAI yang telah mereka pelajari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan rekonstruksi sosial. Bentuk penelitian yang dianggap cocok adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan atau field research. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 6 Pontianak yang berjumlah 10 orang dan 1 orang guru PAI. Untuk mengumpulkan datanya digunakan teknik wawancara dan teknik observasi langsung non partisipan. Hasil analisis data memperlihatkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang kontekstual dan berbasis rekonstruksi sosial mampu menciptakan situasi belajar yang aktif dan menyenangkan, serta menghasilkan siswa yang religius.
Kerukunan Umat Beragama; Relasi Kuasa Tokoh Agama dengan Masyarakat dalam Internalisasi Sikap Toleransi di Bantul, Yogyakarta Ahmad Salim; Andani Andani
Arfannur Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.469 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v1i1.139

Abstract

This article reveals the power relation of religious figures to the maintance of tolerance in society. This article is a qualitative writing using observation and in-depth interviews with selected respondents to obtain data in the field. Using Michael Foucault's theory of power relations, the author reveals the power relations of religious figures in maintaining religious tolerance which has implications for the creation of social harmony. The results of this paper indicate that: Islamic religious leaders have a role in maintaining tolerance because they have the power of hierarchy and dependence so that these roles can be accepted by society. This role is realized by providing an understanding according to the teachings of Islam to the community through tausiah or lectures, providing input on certain situations that are routine or incidental in nature, and preserving religious and social activities. Tulisan ini mengungkap tentang relasi kuasa tokoh agama terhadap penciptaan toleransi dalam masyarakat. Penulisan ini termasuk jenis penulisan kualitatif dengan menggunakan observasi dan wawancara mendalam terhadap responden yang terpilih untuk mendapatkan data di lapangan. Memanfaatkan teori relasi kuasa dari Michael Foucault, penulis mengungkap relasi kuasa tokoh agama dalam menjaga toleransi beragama yang berimplikasi pada penciptaan kerukunan masyarakat. Hasil penulisan ini menunjukan bahwa: tokoh agama Islam mempunyai peran dalam menjaga toleransi karena mempunyai kuasa hierarkies dan ketergantungan sehingga peran tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Peran tersebut direalisasikan dengan cara memberikan pemahaman sesuai ajaran agama Islam kepada masyarakat lewat tausiah atau ceramah, memberikan masukan pada situasi-situasi tertentu yang sifatnya rutin maupun isidental, melestarikan kegiatan-kegiatan keagamaan maupun sosial.
Budaya Saprahan Melayu Sambas: Asal Usul, Prosesi, Properti dan Pendidikan Akhlak Wahab Wahab; Erwin Erwin; Nopi Purwanti
Arfannur Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.375 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v1i1.143

Abstract

Sambas inherited a rich cultural treasure which is one of the richest in West Kalimantan. One such legacy is the Saprahan tradition. This article aims to reveal the origin, property, procession, and moral education contained in this tradition. This paper uses literature review and interviews as support. The data analysis technique uses content analysis. This study concludes that the saparah tradition has been detected since the days of the Sambas kingdom turning into Islamic power, the properties and processions of saprahan symbolizing the value of religious teachings in the form of the pillars of Islamic teachings. Meanwhile, the moral education contained in it is mutual cooperation (ta'awun), respect for guests (ikram dhuyuf), and togetherness (ma'iyah). Sambas mewarisi kekayaan khazanah budaya yang merupakan salah satu terkaya di Kalimantan Barat. Salah satu peninggalan tersebut adalah tradisi Saprahan. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap asal usul, properti, prosesi, dan pendidikan akhlak yang terdapat dalam tradisi ini. Tulisan ini menggunakan kajian pustaka dan wawancara sebagai pendukung. Teknik analisis datanya menggunakan content analysis. Kajian ini menyimpulkan bahwa tradisi saparah dideteksi telah ada sejak zaman kerajaan Sambas beralih menjadi kuasa Islam, properti dan prosesi saprahan melambangkan nilai ajaran agama berupa pilar- pilar ajaran Islam. Sedangkan, pendidikan akhlak yang terkandung di dalamnya adalah gotong royong (ta’awun), menghormati tamu (ikram dhuyuf), dan kebersamaan (ma’iyah).
Metode Picture and Picture dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Arab pada Maharah Kitabah Furaida Ayu Musyrifa; Anilir Rahmah; Sri Wahyuni; Laily Fitriyani
Arfannur Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.113 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v1i1.147

Abstract

Many problems found that affect the success of students in their learning process. among others, lack of motivation to learn. The teaching method is one of the methods used by teachers in carrying out the learning process. Selection of inappropriate methods will be an obstacle in achieving predetermined learning objectives. Teachers must use methods that can make the learning process interesting and provide space for students to be creative and directly involved so that learning becomes fun and is able to increase students’ interest in learning, especially in maharah kitabah in Arabic lessons. The picture and picture model is a learning method by relying on pictures as a medium in the learning process. Pictures are one of the media that can help teachers in the teaching process which makes learning more communicative and interesting. The use of this media is structured and designed so that students can analyze the image into a brief description of what is in the image. So that this method can be applied, of course with the packaging and creativity of the teacher which makes learning fun and able to increase student interest in learning Arabic, especially in maharah kitabah where most students find it difficult among other maharahs. Dalam proses belajar mengajar banyak ditemukan problematik yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik. Salah satu di antaranya kurang motivasi belajar. Metode mengajar merupakan salah satu cara yang digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pemilihan metode yang kurang tepat akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pendidik harus menggunakan metode yang bisa membuat proses pembelajaran menjadi menarik dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkreatifitas dan terlibat secara langsung Sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik khususnya pada maharah kitabah pada pelajaran Bahasa arab. Model picture and picture merupakan metode pembelajaran dengan mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar merupakan salah satu media yang dapat membantu pendidik dalam proses mengajar yang menjadikan pembelajaran menjadi lebih komunikatif dan menarik. Penggunaan media ini disusun dan dirancang agar peserta didik bisa menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah deskripsi singkat mengenai apa yang ada dalam gambar tersebut. Sehingga metode ini bisa diterapkan, tentunya dengan kemasan dan kreatifitas pendidik yang menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan mampu meningkatkan minat belajar peserta didik pada pelajaran Bahasa arab, khususnya pada maharah kitabah yang kebanyakan peserta didik merasa kesulitan diantara maharah yang lainnya.
Pengelolaan dan Pengalokasian Dana Pendidikan di Lembaga Pendidikan Mujayaroh Mujayaroh; Rohmat Rohmat
Arfannur Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.858 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v1i1.151

Abstract

To ensure the learning process takes place, financing management is needed which is used as a reference in managing and allocating education funds. Sources of funds originating from the central, regional and community sources of funds must be used effectively in order to achieve educational goals. Education funds must be accountable for their use in accordance with the priority scale needed for the sustainability of the quality of education which correlates with the cost of education. It is hoped that proper management and allocation of education funds will be able to address the need for funds which are a prerequisite for a quality learning process. Untuk menjamin berlangsungnya proses pembelajaran dibutuhkan manajemen pembiayaan yang digunakan sebagai acuan dalam mengelola dan mengalokasikan dana pendidikan. Sumber sumber dana yang berasal dari pemerintah pusat, daerah maupun sumber dana yang berasal dari masyarakat harus dapat dipergunakan secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dana pendidikan harus dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya sesaui dengan skala prioritas yang dibutuhkan untuk keberlangsungan mutu pendidikan yang berkolerasi dengan biaya pendidikan. Pengelolaan dan pengalokasian dana pendidikan yang tepat diharapakan mampu untuk mengatasi kebutuhan dana yang menjadi syarat berlangsungnya proses pembelajaran yang berkualitas.
Konsep Belajar Dalam Al-Qur’an Surat Al-‘Alaq Ayat 1-5 (Studi Tafsir Al-Misbah) Isnaini Nur 'Afiifah; Muhammad Slamet Yahya
Arfannur Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.425 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v1i1.161

Abstract

This study seeks to examine the obligation to study and the importance of knowledge in the Al-Qur'an surah al-'alaq verses 1-5 according to the opinion of M. Quraish Shihab in Tafsir Al-Misbah. The method in this research is a content analysis method with a hermeneutical approach, which is to interpret symbols in the form of text to look for meanings and meanings. From the results of this study it can be concluded that Tafsir Al-Misbah seeks to bridge the community in understanding the Koran more deeply, as well as interpreting the Koran by looking at the realities needed by society at that time related to the theme of learning, in particular. in the Qur'an Surah Al-'Alaq verses 1-5. The concept of learning described in the Qur'an Surah Al-'Alaq verses 1-5 is a command to read and is not limited to written text only, because reading is a pioneer for knowledge. Penelitian ini berupaya untuk mengkaji kewajiban belajar dan pentingnya ilmu pegetahuan dalam Al-Qur’an surat al-‘alaq ayat 1-5 menurut pendapat M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah. Metode dalam penelitian ini adalah metode analisis isi (content analysis) dengan pendekatan hermeunetika, yakni menafsirkan simbol berupa teks untuk dicari arti dan maknanya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Tafsir Al-Misbah berupaya untuk menjembatani masyarakat dalam memahami Al-Qur’an lebih mendalam, serta menafsirkan Al-Qur’an dengan melihat realitas yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat pada waktu itu yang terkait dengan tema belajar, khususnya pada Qur’an Surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Konsep belajar yang dijelaskan dalam Qur’an Surat Al-‘Alaq ayat 1-5 adalah perintah untuk membaca dan tidak terbatas pada yang berupa teks tertulis saja, karena membaca merupakan pembuka jalan bagi ilmu pengetahuan.
Pendidikan Keluarga dalam Al-Qur’an (Surah Luqman ayat 12-19) Oki Witasari
Arfannur Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.685 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v2i2.164

Abstract

Education is an effort to change people’s attitudes and ways of thinking for the better, education can be carried out with adult guidance who leads to become a good person in attitude and thinking based religion. The most important education is family education, because in the family the child first begins to learn everything from how to speak, read, write, and get to know various things in their environtment. This article describes family education in Qs. Luqman verses 12-19. In this verse contains various ways to educate the good character so that they become human beings with noble character. This research is research that uses a qualitative literature method,with a descriptive analyzed and presented in the form of a description. This study resulted in the findings that the Qs.Luqman verses 12-19 have the value of family education so that it can be used as a basis for parents and teachers in educating children. In the interpretation of Qs.Luqman verses12-19 it is very suuitable to be exspressed in the current mesa family education, this is because in Luqman family education teaches his children to always be grateful, monotheism, do good to parents, establish prayers, do not be arrogant, and soften their voices. ABSTRAK Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengubah sikap dan cara berfikir manusia menjadi lebih baik, pendidikan dapat dilaksanakan dengan bimbingan orang dewasa yang mengarahkan untuk menjadi pribadi yang baik dalam bersikap maupun berfikir dan berlandaskan pada agama. Pendidikan yang paling penting adalah pendidikan keluarga, karena dalam keluarga anak pertama kali mulai belajar segala hal dari cara berbicara, membaca, menulis, dan mengenal berbagai hal di lingkungannya. Artikel ini mendeskripsikan tentang pendidikan keluarga dalam QS. Luqman ayat 12-19. Dalam ayat ini berisi berbagai macam cara mendidik anak agar menjadi manusia yang berahlak mulia. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif pustaka, dengan pendekatan deskriptif analisis, yaitu sebuah pendekatan yang digunakan untuk menemukan apa-apa yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya, dideskripsikan dengan data-data yang diperoleh, kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk deskripsi. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pada QS. Luqman Ayat 12-19 terdapat nilai pendidikan keluarga sehingga dapat dijadikan landasan bagi orangtua maupun guru dalam mendidik anak. Pada penafsiran Qs.Luqman ayat 12-19 sangat cocok diterapkan dalam pendidikan keluarga masa kini, Hal itu karena dalam pendidikan keluarga Luqman mengajarkan anak-anaknya untuk selalu bersyukur, menjauhi perbuatan syirik, berbuat baik kepada orangtua, mendirikan shalat, jangan sombong, dan melunakkan suara. Kata Kunci: Pendidikan Keluarga dan QS. Luqman ayat 12-19
Telaah Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dari ­ Q.S Al Hujurat: 11-13 Dalam Kajian Tafsir Siti Aisah; Mawi Khusni Albar
Arfannur Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.891 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v2i1.166

Abstract

This research aims to dig into the various values of social education contained in Q.S al-Hujurat verses 11-13. The method used in this research is a qualitative approach with descriptive method of analysis. As for interpretation of the verses using the method of tafsir bi al-ma’tsur. The results show that: in Q.S al-Hujurat verses 11-13 there are three values of soial education contained in them, namely first, tasamuh (encouragement and respect) found in Q.S al-Hujurat verses 11; second, khusnudzon (good advice thought) found in Q.S al-Hujurat verses 12; the three fraternities (organized be eah other) found in Q.S al-Hujurat verses 13. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung dalam Q.S al-Hujurat ayat 11-13. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Adapun dalam penafsiran ayat-ayatnya menggunakan metode tafsir bi al-matsur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: dalam Q.S al-Hujurat ayat 11-13 terdapat tiga nilai-nilai pendidikan sosial yang terkandung di dalamnya, yaitu pertama, tasamuh (anjuran saling menghormati dan menghargai) yang terdapat dalam Q.S al-Hujurat ayat 11; kedua, khusnudzon (anjuran berbaik sangka) yang terdapat dalam Q.S al-Hujurat ayat 12; ketiga persaudaraan (anjuran saling mengenal) yang terdapat dalam Q.S al-Hujurat ayat 13. Kata Kunci: Pendidikan Sosial; Q.S al-Hujurat: 11-13
Peran Komite Sekolah dalam Meningkatkan Manajemen Aset di SMK Ma'arif 9 Kebumen Abdul Aziz
Arfannur Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : The Magister of Islamic Education Study Program of Postgraduate IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.269 KB) | DOI: 10.24260/arfannur.v2i1.271

Abstract

SMK Ma’arif 9 Kebumen sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang disiplin dalam pengembangan kualitas dan kuantitas pendidikan juga tidak lepas dalam pengelolaan aset. SMK yang berpayung hukum di Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama di Kabupaten Kebumen ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima belas tahun saja untuk menjadi sekolah yang maju dan unggul. Keberhasilan SMK Ma’arif 9 Kebumen dalam hal output atau kompetensi lulusan membuktikan bahwa sekolah ini merupakan sekolah yang baik dalam proses pengelolaannya. Ia tidak sebatas mengedepankan input, melainkan menekankan proses dan mengutamakan output. Kemajuan sekolah ini juga tidak terlepas dari pengelolaan aset baik yang berupa barang sarana prasarana maupun jasa yang berupa SDM. Dalam manajemen aset, di dalamnya melakukan tiga proses yang harus dilaksanakan yaitu perencanaan aset, pengadaan aset dan pemeliharaan aset. Peran penting komite sekolah yang sekaligus Rektor IAINU Kebumen dalam hal perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan aset, menjadi hal sentral karena melalui berbagai pengalaman dan jaringan luasnya. Sehingga melalui peran komite sekolah yang aktif tersebut, mampu meningkatkan aset sekolah melalui pengadaan sarpras. Dengan demikian, melalui manajemen aset yang baik proses pembelajaran di SMK Ma’arif 9 Kebumen dapat meningkat.