cover
Contact Name
Tjahjono Prasodjo,
Contact Email
jurnal.fib@ugm.ac.id
Phone
+62274-513096
Journal Mail Official
baktibudaya.fib@ugm.ac.id
Editorial Address
Poerbatjaraka Building 2nd Floor, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada Sosiohumaniora St. No.3, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta, 55281, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 26559846     DOI : https://doi.org/10.22146
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat [BB] bertujuan untuk menerbitkan naskah hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Tulisan yang dimuat berupa analisis temuan atau refleksi kegiatan PkM yang terhilirkan untuk pemanfaatan secara lebih luas oleh masyarakat. Hilirisasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak terbatas pada konsep, metode, sasaran PkM, hasil luaran PkM, dan refleksi kegiatan, tetapi juga aspek-aspek penguatan kapasitas masyarakat dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan. Cakupan BB adalah naskah luaran kegiatan PkM dengan tema kajian budaya dalam perspektif Indonesia.
Articles 47 Documents
Korona dalam Ruang Politik dan Poetik Sastra: Arena Diskursif Karya-karya Fiksi Komunitas Jejak Imaji Yogyakarta Di Era Pandemi Sudibyo Sudibyo; Cahyaningrum Dewojati; Novi Siti Kussuji Indrastuti; Rina Zuliana
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.253 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1277

Abstract

This article departs from the findings of the implementation of the community service program of Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada in the form of providing workshop and assistance in writing fiction works for the Komunitas Jejak Imaji (KJI). KJI is a space of community for writers, poets, and students who carry out the routine of gathering, discussing, and producing literary works. This community is located in Yogyakarta — which culturally has a social climate that supports the existence of literary development and the literary community. In the midst of a pandemic, the demands for innovation on the formation of new habits and new knowledge provide a new field for communities to continue to exist in producing literary works. This service was initiated to spark community awareness to revive its literary space amid the pandemic. The implementation of the service program uses lecture, discussion, and practice methods to produce works about Covid-19 that are ready to be published through the application of research and processing of historical data, as well as social facts in literary works. Even though the story ideas from the 14 works of fiction they wrote were a response to the Covid-19 pandemic, the tendency of their works is not far from the social problems surrounding them. The conceptual framework used to see the tendency of KJI's fiction is Laclau and Mouffe's discourse theory which is to answer the question of how the corona is received and responded to in a political space as well as a literary poetic space. The results of these activities show that the entire works of fiction written by the Imaji Literature Community, tend to put the discourse of globality clashed with various social problems experienced by the Indonesian people in general and local communities in particular during the pandemic. ===== Tulisan ini berangkat dari temuan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat Magister Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada berupa pemberian pelatihan (workshop) dan pendampingan penulisan karya fiksi untuk Komunitas Jejak Imaji (KJI). KJI merupakan salah satu ruang sastrawan, penyair, dan mahasiswa yang ‘menggemari sastra’ melaksanakan rutinitas berkumpul, berdiskusi, dan memproduksi karya sastra. Komunitas ini berlokasi di Yogyakarta—yang secara kultural memiliki iklim pergaulan yang mendukung eksistensi perkembangan sastra dan komunitas sastra di dalamnya. Di tengah pandemi, tuntutan inovasi atas terbentuknya kebiasaan baru dan pengetahuan baru memberikan medan baru bagi komunitas untuk tetap eksis dalam memproduksi karya sastra. Pengabdian ini diinisiasi untuk memantik kesadaran komunitas untuk menghidupi ruang sastranya kembali di tengah pandemi. Pelaksanaan program pengabdian menggunakan metode ceramah, diskusi, dan praktik hingga menghasilkan karya tentang covid-19 yang siap publis melalui penerapan riset dan pengolahan data sejarah, serta fakta sosial dalam karya sastra. Meskipun ide cerita dari 14 karya fiksi yang mereka tulis merupakan respon atas pandemi covid-19, kecenderungan karya-karya mereka tidak jauh dari persoalan sosial di sekitarnya. Kerangka konseptual yang digunakan untuk melihat kecenderungan karya fiksi KJI adalah konsepsi wacana Laclau dan Mouffe yang untuk menjawab pertanyaan bagaimana korona diterima dan direspon dalam ruang politik sekaligus ruang poetik sastra. Dari hasil kegiatan tersebut menunjukkan bahwa keseluruhan karya fiksi yang ditulis oleh Komunitas Sastra Jejak Imaji cenderung meletakkan wacana global yang dibenturkan dengan berbagai persoalan sosial yang dialami masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat lokal pada khususnya selama pandemi.
Pocung Bingkas Corona dan Gambuh Kurasing Hawa: Inovasi dan Media Edukasi Hidup Sehat di Era Pandemi COVID-19 Wiwien Widyawati Rahayu
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.415 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1278

Abstract

The COVID-19 pandemic is a challenge for all of us to always be enthusiastic in all activities even though we are physically limited. The enthusiasm in all activities must also be balanced with strong motivation to maintain personal health against the pandemic. Implementation of health protocols, especially hand washing and wearing masks wherever and whenever is the main thing. Through GERMAS, the government urges all Indonesian people to implement health protocols, but over time people feel bored with the existing socialization styles, this has emerged in the Manggis community as the main target of Community Service (PkM). The solution offered by the FIB UGM Community Service team is an innovation in the form of socialization of the application of health protocols by collaborating cultural elements (macapat) with the main essence of health protocols washing hands and wearing masks. Innovation is manifested in the macapat song Pocung Bingkas Corona and Gambuh Kurasing Hawa. The method of implementation is through the ToT (Training of Trainers) process. The purpose of the socialization using the two songs is to educate and motivate the people of Mangosteen and the general public to implement health protocols and understand the important elements of washing hands and using masks. ===== Pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi kita semua untuk selalu semangat dalam segala aktivitas meskipun dibatasi secara fisik. Semangat dalam segala aktivitas juga harus diimbangi dengan motivasi kuat dalam menjaga kesehatan diri terhadap pandemi. Pelaksanaan protokol kesehatan khususnya mencuci tangan dan menggunakan masker di mana pun dan kapan pun menjadi hal utama. Melalui GERMAS pemerintah menghimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan protokol kesehatan, tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat merasa jenuh dengan gaya sosialisasi yang ada, hal ini muncul pada masyarakat Manggis sebagai sasaran utama Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Solusi yang ditawarkan oleh tim Pengabdian Masyarakat FIB UGM adalah inovasi bentuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan dengan cara kolaborasi unsur budaya (macapat) dengan esensi pokok protokol kesehatan mencuci tangan dan memakai masker. Inovasi diwujudkan dalam tembang macapat Pocung Bingkas Corona dan Gambuh Kurasing Hawa. Metode pelaksanaan melalui proses ToT (Training of Trainers). Tujuan dari sosialisasi menggunakan kedua tembang adalah mengedukasi serta memotivasi masyarakat Manggis dan umum untuk melaksanakan protokol kesehatan dan memahami unsur-unsur penting dalam mencuci tangan dan menggunakan masker.
Video Wisata Virtual sebagai Media Promosi Desa Ekowisata Pancoh di Era Kenormalan Baru Wiwik Sushartami; Yulita Kusuma Sari; Karlina Maizida; Intan Purwandani
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): 2021: Edisi 2
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1424.105 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1279

Abstract

Following the announcement by the national government of the cases of the Covid-19 pandemic in March 2020, tourism activities in various destinations in Indonesia, including the Pancoh Ecotourism Village, as one of the partners of the UGM Tourism Studies Program, were immediately postponed. This condition impacted the local economic circulation as the income of the population decreased. In the background of this pandemic scenario, tourism operations will hopefully be resumed as soon as possible. The Community Service Program was therefore carried out in order to achieve the key objective; to create a promotional video for the Pancoh Ecotourism Village in preparation for re-operation under a new health protocol via collaborative work. The other goal of this Community Service Program is to fulfill the commitment to higher education through Tridarma. In addition, a Community Partnership was formed to assist the Pancoh Ecotourism Team in particular and the Village Community in general in the planning of post-pandemic tourism activities to encourage the sustainability of tourism in the village concerned. This program used Community-Based Participatory Action Research (CBPAR) which consists of five stages, from project design to reporting, as an approach. The results of the program include a video training program and a virtual video promotion of the Pancoh Ecotourism Village. Public engagement and institutional collaboration have been important and considered to be the key to success of this program. By the end of the program, video promotion will be released via the social media of Pancoh. ===== Menyusul pengumuman pemerintah pusat tentang kasus pandemi Covid-19 pada Maret 2020, kegiatan pariwisata di berbagai destinasi di Indonesia, termasuk Desa Ekowisata Pancoh, sebagai salah satu mitra Program Studi Pariwisata UGM, langsung ditunda. Kondisi ini berdampak pada peredaran ekonomi lokal seiring dengan penurunan pendapatan penduduk. Dengan latar belakang situasi pandemi ini, kegiatan pariwisata diharapkan dapat segera dilanjutkan. Oleh karena itu, Program Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan untuk mencapai tujuan utama; membuat video promosi untuk Desa Ekowisata Pancoh dalam persiapan untuk beroperasi kembali di bawah protokol kesehatan baru melalui kerja kolaboratif. Tujuan lain dari Program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk memenuhi komitmen pendidikan tinggi melalui Tridarma. Selain itu, kerjasama komunitas dibentuk untuk membantu Tim Ekowisata Pancoh pada khususnya dan Masyarakat Desa pada umumnya dalam perencanaan kegiatan wisata pasca pandemi untuk mendorong keberlanjutan pariwisata di desa yang bersangkutan. Program ini menggunakan Community-Based Participatory Action Research (CBPAR) yang terdiri dari lima tahap, mulai dari desain proyek hingga pelaporan, sebagai pendekatan. Hasil dari program ini antara lain program pelatihan video dan promosi video virtual Desa Ekowisata Pancoh. Keterlibatan publik dan kolaborasi kelembagaan menjadi penting dan dianggap sebagai kunci keberhasilan program ini. Di akhir program, video promosi akan dirilis melalui media sosial Pancoh.
Pemberdayaan Pemuda Karang Taruna Desa Ngentakrejo dalam Masa/ Pasca Darurat Covid-19 Melalui Kegiatan Kesenian Rahmawan Jatmiko; Ida Rochani Adi; Nur Saktiningrum
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.751 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1280

Abstract

This Community Service program is intended as one of assistance service programs for people affected by the Covid-19 pandemic, which has created major impacts on the pattern of people's lives in practically all aspects and levels of society, including the youth organizations in rural areas. This program focuses on facilitating activities which can maintain productivity and enthusiasm of the youths during the pandemic/ post-pandemic situation. Some of the initial inputs and data of the youth group targeted for the activity, namely the youth organization Tunas Harapan Ngentakrejo, were obtained during the observation period which was then followed up for realization of the program. All of the activities in the program are carried out online or remotely, with internet communication media, by utilizing common communication technology devices, applications and software. This activity, conducted from July 2020 to mid-October 2020, has resulted in a collaborative video output featuring artistic activities produced youth organizations Tunas Harapan Ngentakrejo. ===== Program Pengabdian kepada Masyarakat ini ditujukan sebagai salah satu bentuk program pendampingan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 yang merupakan sebuah peristiwa yang berdampak besar bagi pola kehidupan masyarakat hampir di semua aspek dan lapisan masyarakat, tak terkecuali generasi muda di pedesaan, agar nantinya dapat menjaga produktifitas dan semangat mereka dalam berkarya. Beberapa masukan awal dari kelompok pemuda sasaran kegiatan yakni pemuda karang taruna Tunas Harapan Ngentakrejo telah diperoleh pada masa observasi yang selanjutnya ditindaklanjuti sehingga terwujud program kegiatan ini. Keseluruhan kegiatan ini dilakukan dengan cara online atau jarak jauh, menggunakan media komunikasi via internet memanfaatkan perangkat-perangkat teknologi komunikasi serta beberapa software yang dapat digunakan untuk produksi karya bersama. Kegiatan yang dimulai sejak bulan Juli 2020 ini telah selesai dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober 2020, dan mengasilkan luaran berupa hasil video kolaboratif yang menampilkan kegiatan kesenian dari para pemuda karang taruna Tunas Harapan.
Pengembangan Kegiatan Kreatif Berwawasan Eco-Pesantren menuju New Normal di Pondok Pesantren Pabelan Magelang Marinda P.D. Ghaisani; Yunisda Dwi Saputri; Amin Basuki; Achmad Munjid; Aris Munandar
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1463.675 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1281

Abstract

The dagradation of environment quality demands a change in the society’s attitude and behavior. Worsened by Covid-19 pandemy, people are strongly advised to adopt the WHO protocol in order to prevent the spread of the virus. The main concern of the program is to convey the importance of personal hygiene and environmentally friendly mindset amidst the COVID-19 pandemic to pesantren community as well as to realize a sustainable future for human lives through the eco-pesantren concept. The program is carried out in three stages, namely gi ving motivation to live an optimistic life under COVID-19 thret, teaching various DIY activities such as making face mask from old clothes and disinfectant spray, and creating tutorial videos for the wider society through Instagram. Thss program strengthens the relation between pesantren community and higher learning institute and develops initiative to reduce the spread of COVID 19. ===== Penurunan kualitas lingkungan menuntut perubahan sikap dan perilaku manusia dalam kehidupannya. Terlebih lagi dengan adanya wabah virus corono, manusia dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah persebaran virus. Tujuan utama kegiatan ini yakni untuk menyampaikan pentingnya kebersihan diri dan pola pikir ramah lingkungan di tengah pandemi COVID-19 sekaligus sebagai usaha mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menjadi impian masyarakat global. Pelaksanaan program kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni penumbuhan motivasi melalui video untuk tetap optimis, praktik pembuatan masker wajah dari kain perca dan pembuatan desinfektan, serta pembuatan video tutorial ke Instagram untuk disebarkan ke masyarakat luas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi sarana menumbuhkan relasi yang baik antara komunitas Pesantren dan Perguruan Tinggi sebagai usaha untuk mendukung pemerintah Indonesia menekan laju kasus COVID-19.
Pelatihan Pemahaman Multikulturalisme pada Komunitas Nahdlatul Ulama di Desa Tamantirta, Kasihan, Bantul Arif Akhyat
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.837 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1282

Abstract

Multiculturalism is a new concept in social science that is used to be the main discussion in community service activities at Jam'iyyah and Jama'ah Nahdlatul Ulama (NU) in Tamantirto Village, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Through the concept of multiculturalism, Jama'ah and Jam'iyyah NU began to try to understand the teachings of NU which have the same principles as Tasawasuth, Tasamuh, Tawazun and I'tidal. With a mixture of online (Whatapps Group and WA Japri) and offline (direct FGD) methods, this service has provided the concept of multiculturalism as a training subject to Jama'ah and Jam'iyyah of NU. The results achieved in this service, opened an understanding of tolerance, the concept of Islamic brotherhood (Ukhuuwah Islamiyah) and a pluralistic social awareness. The emergence of this awareness of multiculturalism, although among NU circles, often referred to the concepts of Tawasuth, Tasamuh, Tawazun and I'tidal, Jama'ah began to expand the way of life in society amidst differences and complex social networks. ===== Multikulturalisme sebagai konsep baru dalam ilmu sosial menjadi pembahasan pokok dalam kegiatan pengabdian pada Jam’iyyah maupun Jama’ah Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Melalui konsep multikulturalisme, Jama’ah maupun Jam’iyyah NU mulai mencoba memahami dan mengaitkan dengan ajaran NU yang memiliki kesamaan prinsip dengan Tasawasuth, Tasamuh, Tawazun dan I’tidal. Dengan metode campuran daring (Whatapps Group dan WA Japri) dan luring (FGD langsung), pengabdian ini telah memberikan pengenalan konsep multikulturalisme kepada Jama’ah dan Jam’iyyah NU sebagai praktik sosial-keagamaan. Hasil yang dicapai pada pengabdian ini, terbukanya pemahaman tentang toleransi, konsep persaudaraan Islamiyah (Ukhuuwah Islamiyah) dan kesadaran bermasyarakat yang majemuk. Munculnya kesadaran multikulturalisme ini, walaupun di kalangan NU, sering merujuk pada konsep Tawasuth, Tasamuh, Tawazun dan I’tidal, namun Jama’ah mulai semakin luas cara hidup bermasyarakat di tengah-tengah perbedaan dan jaringan sosial yang rumit.
Tajwid, Gramatika Bahasa Arab, dan Adaptasi Kebiasan Baru dalam Peribadatan Sehari-Hari Siti Aminah; Uswatun Hasanah; Imam Wicaksono
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1334.04 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1283

Abstract

The Covid-19 pandemic has brought a new life order which is commonly known as a health protocol implementation. Efforts to deal with the Covid-19 pandemic can be made physically or spiritually. Physical efforts are carried out by applying health protocols in a disciplined manner, while spiritual efforts are carried out by increasing the quality of worship of God. These two efforts must be combined with maintaining the quality of worship in health protocols. In this case, the quality of worship can be improved by deepening the understanding and application of Arabic tajwid and grammar in reciting verse and prayer recitations. In addition, it is necessary to practice morning and evening prayers as self-protection and maintain mental stability. To achieve this goal, this team carried out a community service by compiling two pocketbooks. The first one is related to the application of health protocols in daily worship and another pocketbook containing tajwid material and morning prayer, which was equipped with exposure and training on recitation and reading the morning prayer and evening prayers. These exposures are presented in outreach videos and tutorials. The result shows that people are increasingly aware of implementing health protocols in their daily activities, especially in Islamic worship. In addition, the community's mentality has become more robust, and people have become calmer in living their lives during the pandemic since some people have practiced morning and evening prayers. In addition, they also apply tajwid and Arabic grammar in a better way so that their worship activities become much more solemn. ===== Pandemi Covid-19 membawa manusia kepada tatanan kehidupan baru dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dalam mengahadapi pandemi Covid-19 dan terhindar dari penularan virus dapat dilakukan secara jasmani maupu rohani. Upaya jasmaniah dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, sedangkan upaya rohani dilakukan dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan meningkatkan kualitas peribadatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan tetap melakukan ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan, diikuti dengan pemahaman dan penerapan tajwid dan gramatika Arab dengan benar dalam melafalkan bacaan ayat dan doa. Selain itu, diperlukan pula pengamalan doa pagi dan petang untuk menjaga diri dan meningkatkan kesehatan mental. Untuk mencapai tujuan tersebut, tim melaksanakan pengabdian dengan menyusun buku saku penerapan protokol kesehatan dalam peribadatan sehari-hari dan buku saku yang berisi materi tajwid dan doa pagi-petang yang diikuti dengan penyuluhan dan pelatihan penerapan tajwid dan membaca doa pagi dan petang yang dilakukan dengan membuat video penyuluhan dan tutorial. Hal ini menunjukkan hasil bahwa masyarakat semakin sadar untuk menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-hari, khususnya dalam peribadatan Islam. Selain itu, mental masyarakat menjadi semakin kuat dan masyarakat menjadi lebih tenang dalam menjalani kehidupan selama pandemi. Hal ini karena sebagian masyarakat telah mengamalkan doa pagi dan petang, serta menerapkan tajwid dan gramatika Arab dengan lebih baik sehingga aktivitas ibadah mereka menjadi semakin khusyu’.
Pelatihan Penulisan Feature Pengalaman Warga Selama Masa Pandemi di Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul Pujiharto Pujiharto; Rakhmat Soleh; Saeful Anwar
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.131 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1284

Abstract

Tamantirto village, Kasihan, Bantul is an area which is positively responsive in terms of dealing with the Covid-19 pandemic. The citizens’ response is not only showed by implementing health protocol and entrances shutdown during the pandemic, but is also empowered by the consciousness of knowledge and experience transfer about pandemic for the next generation. Through the existing village’s information system, they offer a collaboration to lecturer of Indonesian Language and Letter Study Program of FIB UGM in order to conduct feature writing training about citizens’ point of view and experience during the pandemic. The training is held in two methods. The first is direct training method with power point elaborating the definition, type, example, and writing technique and feature editing. The second one is writing guidance using WA group where the participants can send their work to the group chat and then the trainer give feedback for the document. The training produce 21 feature documents which are averagely elaborate the participants’ profession regarding with the pandemic. Most of the documents are written with argumentative paragraph instead of narrating their experience during the pandemic like the common feature which is tend to be narrative. ===== Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul merupakan wilayah yang tanggap dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ketanggapan warga tidak hanya ditunjukkan melalui penerapan protokal kesehatan dan penutupan sejumlah pintu gang ketika masa pandemi, tetapi juga didukung pada kesadaran akan pentingnya pewarisan pengetahuan dan pengalaman seputar pandemi kepada generasi mendatang. Melalui Tim Sistem Informasi Desa yang mereka miliki, mereka mengajak kerja sama dengan dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM untuk mengadakan kegiatan pelatihan penulisan feature seputar pandangan dan pengalaman warga selama pandemi. Pelatihan diselenggarakan dengan dua cara. Pertama, pelatihan secara langsung dengan media power point yang menguraikan definisi, jenis, contoh, dan teknik penulisan serta penyuntingan feature. Kedua, bimbingan penulisan melalui WA Grup ketika peserta mengirimkan karyanya ke grup WA dan narasumber memberikan masukan terhadap naskah tersebut. Pelatihan menghasilkan 21 naskah feature yang rata-rata menguraikan profesi para peserta dan mengaitkannya dengan pandemi. Sebagian besar naskah masih lebih banyak diisi dengan paragrat argumentatif dibandingkan menarasikan pengalaman selama pandemi sebagaimana layaknya feature yang cenderung naratif.
Pendampingan Pembelajaran Kanji Metode Pictogram secara Online bagi Siswa Pembelajar Bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah Stedi Wardoyo
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.629 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1422

Abstract

Kanji is a Chinese character that was adopted and widely used in East Asian countries including Japan and several countries in Indochina region. Unlike the characters used by the nations of the world in general, the majority of which symbolize sound, Kanji are letters that symbolize meaning. Therefore, the number of Kanji characters is very large and the shapes and variations are very complicated. For Japanese learners, Kanji has an important meaning in mastering written language such as writing and reading. The kanji used by the Japanese have experienced adjustments, especially in terms of how to read which is adjusted to Japanese pronunciation. The large number, varied reading styles, and simple to complex letterforms make Kanji considered difficult by Japanese learners from non-Kanji countries such as Indonesia. The advantages of Kanji letters are compact, the meaning can be immediately grasped, and beautifully written as if they are covered by the growing perception that Kanji is difficult due to the learning method that emphasizes the aspect of memorizing letter forms. To overcome this problem, it is necessary to develop a more interesting Kanji learning method by emphasizing understanding the meaning, especially for early-level learners so that they are interested and enthusiastic in learning Kanji so that it supports the Japanese learning process in general. One of the learning methods is the pictogram method which associates Kanji with its true meaning. ====== Kanji merupakan huruf Cina yang diadopsi dan digunakan secara luas di negara-negara Asia Timur termasuk Jepang dan beberapa negara di wilayah Indocina. Berbeda dengan aksara yang digunakan bangsa-bangsa di dunia pada umumnya yang mayoritas melambangkan bunyi, Kanji merupakan huruf yang melambangkan makna/arti. Oleh karena itu, jumlah huruf Kanji sangat banyak dan bentuk serta variasinya sangat rumit. Bagi pembelajar bahasa Jepang, Kanji memiliki arti penting dalam penguasaan bahasa tulis seperti mengarang dan membaca. Kanji yang digunakan oleh bangsa Jepang mengalami penyesuaian terutama dalam hal cara baca yang disesuaikan dengan pelafalan bahasa Jepang. Jumlah yang banyak, cara baca yang bervariasi, dan bentuk huruf yang sederhana hingga rumit membuat Kanji dianggap sulit oleh pembelajar bahasa Jepang dari negara-negara non-Kanji seperti Indonesia. Keunggulan huruf Kanji yang ringkas (compact), langsung dapat ditangkap maknanya, dan indah dituliskan seakan tertutupi oleh persepsi yang berkembang bahwa Kanji itu sulit akibat metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek menghafal bentuk huruf. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran Kanji yang lebih menarik dengan menekankan pada pemahaman makna, khususnya bagi pembelajar tingkat awal agar mereka tertarik dan bersemangat dalam mempelajari Kanji sehingga mendukung proses pembelajaran bahasa Jepang secara umum. Metode pembelajaran tersebut salah satunya adalah metode pictogram yang mengasosiasikan Kanji dengan makna sebenarnya.
Editorial Vol. 4(1) 2021 Tjahjono Prasodjo
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.943 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1756

Abstract

Selamat bertemu kembali di Jurnal Bakti Budaya. Kali ini kami menyajikan edisi Vol. 4, No. 1, 2021. Rubrik artikel masih didominasi oleh artikel yang bertema kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di masa pandemi. Seperti kita ketahui bersama bahwa pandemi Covid-19 dengan pembatasan-pembatasannya membuat kita sulit melaksanakan kegiatan PkM seperti yang biasa kita lakukan. Pertemuan-pertemuan langsung dengan masyarakat yang menimbulkan kerumunan masih dihindari. Namun, di sisi lain hal ini justru memicu inovasi metodologis dalam kegiatan PkM. Cara-cara baru untuk berkontak non-tatap muka langsung segera ditemukan. Kreativitas metode interaksi dengan masyarakat sasaran PkM secara daring bermunculan yang justru menambah perbendaharaan metode pelaksanaan PkM.