cover
Contact Name
Luqman Agung Wicaksono
Contact Email
luqmanagungw@gmail.com
Phone
+6287870205238
Journal Mail Official
jtp@upnjatim.ac.id
Editorial Address
Jalan Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar Surabaya, 60294
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pangan
ISSN : 19784163     EISSN : 26545292     DOI : https://doi.org/10.33005/jtp
Jurnal Teknologi Pangan is one of Food Technology Journal in Indonesia managed by Department of Food Technology at Universitas Pembangunan Nasional "Veteran", East Java, Indonesia. This journal has been published since 2007 and registered with ISSN 1978-4163 and E-ISSN 2654-5292 (Online). Jurnal Teknologi Pangan is published twice a year in June and December. This journal encompasses original research articles, review articles, and short communications, including: Food Microbiology,Food Processing and Food Chemistry.
Articles 303 Documents
EVALUASI SUHU PENYEDUHAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa)
Jurnal Teknologi Pangan Vol 6, No 2: Desember 2012
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v6i2.655

Abstract

ABSTRACTUtilization of rosella trees lately begun to shift, at first rosella trees used asa fiber but now the using of rosella shifts towards health product, such as rosellatea. In the brewing of tea using hot water, it is fearedthat it will damage theantioxidant content. The aims of the research was to evaluate the effect oftemperature of the water used in brewing tea on the antioksidant activity.Rosellatea bought in KP4 UGM, weighed in containers weighing 3 g were 9 packs, andthen divided into three treatment groups each with 3 replications. The first groupwas brewed with hot water of 100 oC, the second group was brewed with hotwater of 90 oC and the third group was brewed with hot water of 80 oC. Thevolume of hot water used in the brewing of 200 cc with less long brewing 5minutes for all treatments, then filtered. The Analysis of antioxidant activity usesspectrometer method.It has been found,that the temperatures of the water usedfor brewing significantly affect on antioxidant activity.The Levels of antioxidantactivity in rosella tea are 25.13%, 15.71% and 12.89% for brewing watertemperature 100 oC, 90 oC and 80 oC, respectively.Keywords: rosella tea, brewing temperature, antioxidants.ABSTRAKPemanfaatan pohon rosella akhir-akhir ini mulai bergeser, semuladimanfaatkan seratnya namun sekarang pemanfaatan rosella bergeser ke arahkesehatan, antara lain sebagai teh rosella. Dalam penyeduhan digunakan suhuair yang tinggi, hal ini dikhawatirkan akan dapat merusak kandunganantioksidannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruhsuhu penyeduhan terhadap aktivitas antioksidan pada seduhan teh kelopakbunga rosella.Teh rosella yang dibeli di KP4 UGM ditimbang dalam kemasanseberat 3 g sebanyak 9 kemasan, kemudian dibagi ke dalam 3 kelompokperlakuan masing-masing dengan 3 ulangan. Kelompok I dilakukanpenyeduhan dengan air panas bersuhu 100 oC, Kelompok II penyeduhandengan air panas bersuhu 90 oC dan kelompok III penyeduhan dengan airpanas bersuhu 80oC. Volume air panas yang digunakan dalam penyeduhansebesar 200 cc dengan lama penyeduhan 5 menit untuk semua perlakuan.Dilakukan penyaringan sebelum dianalisis. Analisis antioksidan menggunakanmetode spektrometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air yangdigunakan untuk penyeduhan berpengaruh nyata terhadap aktivitasantioksidan hasil seduhan teh rosella. Besar aktivitas antioksidan padaseduhan teh rosela berturut-turut adalah 25,13%, 15,71% dan 12,89% masing-msing untuk suhu air penyeduhan 100 oC, 90 oC dan 80oC.Kata kunci : teh rosella, suhu air seduh, antioksidan.
PEMBUATAN ROTI MANIS (KAJIAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DAN KULIT MANGGIS DENGAN PENAMBAHAN GLUTEN) Making Sweet Bread (Study Of Wheat Flour : Mangosteen Skin Flour Substitution And Gluten Addition )
Jurnal Teknologi Pangan Vol 8, No 2: Desember 2014
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v8i2.462

Abstract

Abstract Sweet bread is one of processed products resulting from the baking process of dough that has been fermented. Sweet bread making process consists of mixing , fermentation, forming and baking. The substitution of mangosteen skin flour to wheat flour was to enhance antioxidant activity and fiber content. The aim of the research was to determine the best treatment of substitution mangosteen skin flour to wheat flour and addition of gluten to produce good quality  sweet bread. This study used a completely randomized design (CRD) which are arranged in factorial with 2 factors and repeated three times. Factor 1 is the substitution mangosteen skin flour to wheat flour (wheat fluor : mangosteen skin fluor  were (100:0); (97,5:2,5); (95:5); (92,5:7,5) ) and  factor 2 is the addition of gluten ( 0,35 %; 0,7 % and 1,05 %). Best results are obtained at treatment with substitution of wheat flour:  mangosteen skin flour 95%: 5% with the addition of gluten 0.35% ,  having the following criteria: water content 23.62%, ash content of 0.31%, the antioxidant activity  20.71%,  protein content 8.11%,  fiber content 0.71%, the amount of pore  51 /cm2,  development volume 53.79% with a value of hedonic test were 136 in taste, 155 in color , 151.5 in aroma and 167.5 in texture. Keywords: sweet bread,  mangosteen skin flour, gluten Abstrak Roti manis merupakan produk - produk olahan yang merupakan hasil proses pemaggangan adonan  yang  telah  difermentasi.  Proses  pembuatan  roti  manis  terdiri  dari  pencampuran  atau pengadukan, fermentasi, pembentukan dan pemanggangan. Substitusi tepung kulit manggis. Penelitian ini bertujuan : 1). Untuk mengetahui proporsi tepung terigu : tepung kulit manggis dan penambahan gluten terhadap roti manis yang dihasilkan, 2). Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara substitusi tepung  terigu :  tepung  kulit  manggis  dan  penambahan  gluten  terhadap  kualitas  roti  manis  yang dihasilkan, 3).  Untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik antara tepung terigu : tepung kulit manggis dan penambahan gluten sehingga dihasilkan roti manis dengan kualitas bagus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara factorial dengan 2 faktor dan diulang sebanyak dua kali ulangan. Faktor 1 adalah substitusi tepung terigu : tepung kulit manggis. Faktor 2 adalah penambahan gluten. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dengan substitusi tepung terigu : tepung kulit manggis. 95% : 5% dengan penambahan gluten 0,35% b/b (T3P1) yang mempunyai kriteria sebagai berikut : kadar air 23,62%, kadar abu 0,31%, aktifitas antioksidan 20,71%, kadar protein 8,11%, kadar serat kasar 0,71%, jumlah pori - pori 51 cm2, volume pengembangan 53,79% dengan nilai organoleptik rasa uji hedonik rasa 136, uji hedonik warna 155, uji hedonik aroma 151,5, uji hedonik tekstur 167,5.   Kata Kunci: tepung kulit manggis, gluten, roti
APLIKASI BERBAGAI JENIS EDIBLE COATING TERHADAP SIFAT KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK BUAH BELIMBING (Averrhoa carambola L.)
Jurnal Teknologi Pangan Vol 15, No 2 : DESEMBER 2021
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v15i2.2944

Abstract

Edible coating termasuk kemasan biodegradable yang merupakan teknologi baru yang diperkenalkan dalam pengolahan pangan yang berperan untuk memperoleh produk dengan masa simpan lebih lama. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yaitu faktor pertama adalah bahan edible coating (C), terdiri dari lilin lebah/ beeswax 6 % (C1); kitosan 2 % (C2); dan karagenan 2.5 % + gliserol 2% (C3). Faktor kedua adalah tingkat kematangan belimbing (M), terdiri dari Indeks 3 yaitu buah berwarna hijau kekuningan dan buah matang (M1); Indeks 4 yaitu buah berwarna kuning hijau dan buah hampir masak (M2). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diukur adalah padatan terlarut total, asam tertitrasi total, dan uji sensoris. Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui pengaruh pemberian pelapis edible coating terhadap sifat kimia dan organoleptik dari buah belimbing. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai edible coating pada buah belimbing memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai padatan terlarut total, asam tertitrasi total dan organoleptik DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v15i2.2944
KARAKTERISTIK KARAGENAN DARI BERBAGAI JENIS RUMPUT LAUT YANG DIPROSES DENGAN BERBAGAI BAHAN EKSTRAKSI
Jurnal Teknologi Pangan Vol 11, No 1: Juni 2017
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v11i1.752

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis rumput laut dan perbedaan bahan ekstraksiterhadap kualitas karagenan. Penelitian di laksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016 diLaboratorium Kimia dan Analisis Pangan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan di Laboratorium BalaiPenelitian dan Konsultasi Industri Surabaya. Percobaan dalam penelitian ini disusun secara faktorial denganmenggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang 3 kali. Faktor 1: Jenis Rumput Laut terdiri atasEucheuma spinosum, Eucheuma cottonii, dan Glasilaria sp.; sedangkan faktor 2 (bahan ekstraktor) terdiri atas:KOH 8%, KOH 8% + perendaman air kapur 25 %, dan air kapur 25 % tanpa penambahan KOH. Variabel yangdiamati meliputi: kadar air, rendemen, viskositas, dan kekuatan gel keragenan yang dihasilkan. Data yang diperoleh di analisis dengan mengunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) 5% danmetode Zeleny untuk menentukan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruhinteraksi yang nyata antara faktor jenis rumput laut dan bahan ekstraksi terhadap kadar air, rendemen, viskositasdan kekuatan gel, tapi jenis rumput laut berpengaruh nyata terhadap rendemen, viskositas dan kekuatan geldan bahan ekstraksi berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan viskositas dan kekuatan gel. Perlakuanterbaik terdapat pada perlakuan dengan jenis rumput laut E. cottoni dengan metode ekstraksi perendamandalam pelarut air kapur 25 %.Kata kunci: ekstraksi, keragenan, rumput laut
KARAKTERISTIK EDIBLE COATING DARI PATI UMBI UDARA (Air Potato) DENGAN PENAMBAHAN PLASTICIZER YANG BERBEDA
Jurnal Teknologi Pangan Vol 12, No 1: Juni 2018
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v12i1.1097

Abstract

ABSTRACT Edible film/coating adalah merupakan lapisan tipis dan kontinyu terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan, dibentuk melapisi komponen makanan (coating) atau diletakkan dalam komponen makanan (film) yang berfungsi sebagai barrier terhadap transfer massa (misalnya kelembaban, oksigen, lipid, cahaya, zat terlarut), dan atau sebagai carrier bahan makanan dan bahan tambahan, serta untuk mempermudah penanganan makanan. Pada umumnya bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan edible film/coating yaitu bahan yang mengandung pati. Sebagai upaya penganekaragaman produk edible film/coating dan pemanfaatan umbi udara (air potato ), maka dilakukan pengolahan edible film/coating menggunakan pati umbi udara sebagai bahan baku. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan plasticizer terhadap edible film/coating dari pati umbi udara. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu karateristik pati umbi udara dan karateristik edible film/ coating umbi udara. Hasil penelitian tahap 1 yaitu randemen pati 3,71±0,78%; kadar air 9,96±0,27%; kadar abu 0,59±0,0003%; kadar pati 44,66±0,27%; kadar amilosa 21,59±1,39%; kadar amilopektin 23,07±0,51%; viskositas 15367±45,87 cP; swelling power 11,86±0,33%; derajat putih L 78,991±1,155%; derajat putih a 6,37±0,17%; derajat putih b 4,73±0,81% dan dari hasil SEM (Scanning Electron Microscopy) bahwa granula pati umbi udara berbentuk lonjong. Perlakuan terbaikyang memiliki karateristik meliputi kadar air dengan perlakuan gliserol konsentrasi 20% (G1K2) 14,993 ± 0,522 a, elongasi dengan perlakuan sorbitol konsentrasi 40% (S1K4) 20,3845 ± 2,439a, kuat tarik dengan perlakuan sorbitol konsentrasi 10% (S1K1) 1,9512 ± 0,1239a, ketebalan dengan konsentrasi sorbitol 40% (S1K4) 0,005623  mm dan laju transmisi uap dengan konsentrasi sorbitol 10% (G1K1) 10,1411. Kata Kunci : Edible film/coating, umbi udara (air potato), plasticizer DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v12i1.1097
KARAKTERISTIK MI KERING TERSUBSITUSI TEPUNG KIMPUL YANG DIMODIFIKASI SECARA FISIK
Jurnal Teknologi Pangan Vol 14, No 1: Juni 2020
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v14i1.2185

Abstract

Kimpul merupakan salah satu umbi yang mengandung karbohidrat cukup tinggi sekitar 70-80% denganproporsi amilopektin sebesar 77,4%. Tingginya kadar amilopektin memiliki daya lengket yang kuat, sehinggadapat digunakan sebagai bahan pembentukan sifat kenyal salah satunya mi kering. Penggunaan modifikasifisik bertujuan untuk memperbaiki sifat fungsional pada tepung kimpul. Penelitian ini bertujuan untukmempelajari pengaruh penggunaan modifikasi fisik tepung kimpul terhadap karakteristik mi kering. Penelitianini menggunakan rancangan faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu rasio konsentrasi tepungterigu:tepung kimpul termodifikasi (90%: 10%; 80%:20%; 70%:30%) dan faktor kedua yaitu jenis metodemodifikasi fisik yaitu heat moisture treatment (HMT) dan autoclaving-cooling (AC). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa mi kering tersubstitusi tepung kimpul yang dimodifikasi berpengaruh terhadap kadar air,perubahan warna pada mi kering, serta karakteristik sensoris. Peningkatan rasio tepung kimpul yangdimodifikasi akan mengurangi tingkat kesukaan mi kering oleh panelisKata kunci: tepung kimpul, modifikasi fisik, mi kering.  DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v14i1.2185
FORMULASI PEMBUATAN TABLET EFFERVESCENT MENGGUNAKAN EKSTRAK KUNYIT DENGAN PENAMBAHAN VITAMIN C
Jurnal Teknologi Pangan Vol 15, No 2 : DESEMBER 2021
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v15i2.2945

Abstract

Pandemi covid-19 masih menjadi permasalahan serius. Diperlukan kesadaran untuk menjaga imunitas tubuh. Kunyit menjadi jenis rimpang yang memiliki kandungan antioksidan tinggi yang berpotensi meningkatkan imunitas tubuh. Kunyit umum dikonsumsi dalam bentuk jamu dapat di rubah menjadi sediaan berupa tablet effervescent dengan keunggulan lebih praktis. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh penambahan konsentrasi ekstrak kunyit dan vitamin C terhadap nilai antioksidan, karakteristik fisik, dan organoleptik. Rancangan percobaan menggunakan rancangan faktorial dengan dua faktor yaitu konsentrasi ekstrak kunyit (30% dan 40%) dan konsentrasi vitamin C (5, 10, dan 15%). Tahapan penelitian meliputi proses pembuatan ekstrak kemudian dilakukan pembuatan tablet effervescent. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan dinyatakan dalam IC50 tertinggi pada sampel C15K40 dengan nilai 0,88. Keseragaman bobot tablet telah memenuhi standar farmakope Indonesia. Waktu larut tablet effervescent semua perlakuan berbeda nyata dengan nilai tercepat 190 detik, hasil pengujian warna menunjukkan warna dipengaruhi oleh penambahan ekstrak kunyit. Pengujian organoleptik menunjukkan tidak berbeda nyata, namun secara keseluruhan sampel C10K30 lebih disukai oleh panelis. DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v15i2.2945
PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP MUTU SAMBAL MASIN KHAS SUMBAWA
Jurnal Teknologi Pangan Vol 12, No 1: Juni 2018
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v12i1.1093

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam dan lama fermentasi terhadap mutu sambal masin khas Sumbawa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu konsentrasi garam (5%, 10% dan 15%) dan lama fermentasi (2 dan 5 hari) dengan tiga kali ulangan. Parameter mutu kimia meliputi nilai pH dan total nitrogen. Parameter mutu fisik meliputi uji warna menggunakan colorimeter. Parameter mutu organoleptik meliputi warna, aroma dan rasa. Parameter mutu mikrobiologi meliputi total mikroba dan bakteri asam laktat. Data kimia, fisik dan organoleptik dianalisis menggunakan analisis keragaman pada α = 5% menggunakan software Co-Stat dan apabila terdapat beda nyata maka diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ), sedangkan data mikrobiologi di analisis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi garam 15% dan lama fermentasi 5 hari memberikan hasil yang terbaik terhadap mutu sambal masin berdasarkan penerimaan organoleptik yaitu berwarna agak merah, aroma dan rasa khas masin, nilai pH 5,92, total nitrogen 1,15%, total mikroba 1,7×1012 CFU/g dan total bakteri asam laktat 7×1011 CFU/g. Kata Kunci: Fermentasi, Masin, Mutu, Udang Rebon DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v12i1.1093
KARAKTERISTIK NORI ANALOG DARI SAYUR PAKIS DAN IKAN TERI DAN PENAMBAHAN GLISEROL
Jurnal Teknologi Pangan Vol 15, No 2 : DESEMBER 2021
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v15i2.2946

Abstract

Nori analog merupakan nori tiruan yang terbuat dari sayur-sayuran hijau yang memiliki sifat fisikokimia dan organoleptik hampir sama dengan nori yang terbuat dari rumput laut. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan nori analog dari sayur pakis. Penambahan ikan teri bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein dan kalsium nori analog. Sedangkan penambahan gliserol bertujuan untuk memperbaiki tekstur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi perlakuan terbaik dari proporsi sayur pakis : ikan teri dan konsentrasi gliserol terhadap karakteristik nori analog. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 faktor yaitu proporsi sayur pakis : ikan teri (91,5:8,5 ; 95:5 ; 98,5:1,5) dan konsentrasi gliserol (5%; 7,5%; 10%) dengan 2 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah proporsi sayur pakis : ikan teri (95:5) dan konsentrasi gliserol 5% yang menghasilkan nori analog dengan kadar air 8,12%, kadar abu 7,20%, kadar protein 18,72%, kadar serat kasar 3,03%, kadar lemak 0,29%, aktivitas antioksidan 14,84%, kuat tarik 0,88 N dan ketebalan 0,285 mm; kadar kalsium sebesar 715,09 mg/kg dan aw 0,435. DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v15i2.2946
PEMBUATAN KECAP KEONG SAWAH SECARA ENZIMATIS (The making sauce from field snail using enzymatic method)
Jurnal Teknologi Pangan Vol 8, No 1: Juni 2014
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v8i1.476

Abstract

Abstract Fish sauce is a thick liquid made from the extract of meat fish. Soy sauce can be made in two ways, traditionally/fermentation and with the addition of enzymes. Making fish sauce doesn't require a specific type of fish. This research will study the possibility to use of Snail Farms into a rice field in enzimatis snail sauce. It is intended to speed up the fermentation process and another goal of the study was to determine the influence of the addition of crushed pineapple and long fermentation of the quality of physical, chemical, and rice snail sauce organoleptik were produced.This study, using a complete Randomized design (RAL) factorial pattern to two factors. The first factor is the addition of crushed pineapple (10%), (15%), and (20%) and the second factor is the long fermentation (5,7 and 9 days). The results of this research show that the best results are the treatments the addition of pineapple (15%) and long fermentation (9 days) which produces soy sauce rice with snails of dissolved Nitrogen levels (2,747), dissolved solids (32.580%), the Viscositas (1.197 cp) and their favorite flavor (166,5), the value of the Favorites of the scent (208) and the value of the preferred viscosity (154,3).   Keyword : fish sauce, snail, enzimatic Abstrak Kecap ikan adalah cairan kental yang terbuat dari sari daging ikan. Kecap dapat dibuat dengan 2 cara yaitu, secara tradisional/fermentasi dan dengan penambahan enzim. PembuAtan kecap ikan tidak memerlukan jenis ikan tertentu. Pada penelitian ini akan dipelajari kemungkinan pemanfaatan Keong Sawah menjadi kecap keong sawah secara enzimatis. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses fermentasi dan tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan hancuran bonggol nanas dan lama fermentasi terhadap kualitas fisik, kimia, dan organoleptik kecap keong sawah yang dihasilkan.Penelitian ini, menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) pola factorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah penambahan hancuran bonggol nanas (10%), (15%), dan (20%) dan faktor kedua adalah lama fermentasi (5,7 dan 9 hari).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil terbaik adalah perlakuan penambahan bonggol nanas (15%) dan lama fermentasi (9 hari) yang menghasilkan kecap keong sawah dengan kadar Nitrogen terlarut (2,747%) , padatan terlarut (32.580%), Viscositas (1.197 cp) dan nilai kesukaan rasa (166,5), nilai kesukaan aroma (208) dan nilai kesukaan kekentalan (154,3).   Kata kunci : kecap ikan, keong sawah, enzimatis

Page 1 of 31 | Total Record : 303