cover
Contact Name
Dana Aswadi
Contact Email
ernisusilawati@stkipbjm.ac.id
Phone
+6285349985800
Journal Mail Official
dadan899@yahoo.co.id
Editorial Address
Jl. Sultan Adam, Komplek H. Iyus No. 18 RT 23, Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, 70121 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia Telp./Fax: (0511) 4315443
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
STLISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
ISSN : -     EISSN : eISSN252     DOI : https://doi.org/10.33654/sti.v6i2
STILISTIKA merupakan jurnal yang memuat tulisan/artikel hasil penelitian dan kajian/telaah setara penelitian yang mengkaji tentang bahasa, sastra, dan pembelajarannya. Jurnal ini terbit dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Banjarmasin.
Articles 180 Documents
Pembentukan Karakter Siswa dengan Memanfaatkan Prinsip Kesantunan pada Tuturan Direktif di Lingkungan Fajarika Ramadania
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.139 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.316

Abstract

Pembentukan Karakter Siswa dengan Memanfaatkan Prinsip Kesantunan pada Tuturan Direktif di Lingkungan Sekolah. Bahasa adalah ilmu dan seni. Bisa dikatakan ilmu karena bahasa bisa dipelajari, sedangkan bahasa sebagai seni karena bahasa dapat digunakan dengan memperhatikan berbagai faktor keindahan yang dapat mewarnai bentuk bahasa yang digunakan. Bahasa juga dapat menjadi pengungkap rasa, ide, gagasan. Jadi, bahasa berperan penting dalam mengolah jiwa. Betapa besar bahasa itu berpengaruh terhadap pembentukan karakter seseorang. Membentuk karakter adalah jati diri. Segala pikiran, gagasan, ide, ataupun perasaan yang ada pada kita, tidak mungkin sampai dan diterima orang lain tanpa kita bahasakan. Besarnya peran bahasa dalam kehidupan kita tidak bisa dipungkiri. Bahasa adalah cerminan penggunanya. Apapun materi yang disampaikan oleh pendidik atau materi yang didiskusikan oleh peserta didik, sangat mungkin diterima dan dipahami orang lain, jika bahasa yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik itu berterima pada pendengar atau pembaca. Hal tersebut dimaksudkan bahwa bahasa bukanlah sekedar alat komunikasi, tetapi bahasa pun mencerminkan budaya. “Melalui bahasa, kebudayaan pemilik bahasa dapat diketahui, karena realitas kultural diungkapkan, diwujudkan, serta dilambangkan dengan bahasa. Sebagai cermin sebuah zaman, bahasa yang digunakan seorang pun merupakan cerminan dari apa yang dipikirkan. Kebiasaan berbahasa santun bisa terwujud karena proses panjang seseorang dalam berlatih diri agar bisa menjadi kebiasaan. Membuat sebuah kegiatan berlangsung terus, tidak hanya dilakukan untuk sesaat. Dengan kata lain, kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang dalam tuturan direktif antara guru dan peserta didik.
Realisasi Maksim Percakapan dalam Acara Hitam Putih di Trans7 Haswinda Harpriyanti; Helda Safitri Oktani
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.603 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.319

Abstract

Dalam rangka melaksanakan prinsip kerja sama, setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang realisasi maksim percakapan dalam acara Hitam Putih di Trans7. Masalah penelitian ini berkaitan dengan pelaksanaan, pelanggaran dan faktor penyebab terjadinya pelanggaran maksim percakapan yang terdapat dalam acara Hitam Putih di Trans7. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis data penelitian diperoleh bahwa tuturan dalam acara Hitam Putih di Trans7 telah menggunakan prinsip umum kerja sama dan maksim percakapan Grice serta mematuhi ke empat maksimnya, yakni: Pelaksanaan maksim kuantitas; pelaksanaan maksim kualitas; pelaksanaan maksim relevansi; pelaksanaan maksim pelaksanaan atau cara. Di samping mematuhi prinsip umum tersebut, tuturan dalam acara Hitam Putih di Trans7 terdapat pelanggaran maksim, yakni: pelanggaran maksim kuantitas; pelanggaran maksim kualitas; pelanggaran maksim relevansi; pelanggaran maksim pelaksanaan atau cara. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam acara Hitam Putih di Trans7 terdapat pelaksanaan dan pelanggaran ke empat maksim percakapan tersebut. Dari analisis pelanggaran maksim percakapan dapat disimpulkan ada beberapa faktor penyebab terjadinya pelanggaran maksim percakapan, yaitu: faktor sosial budaya, faktor humor, faktor keinginan penutur yang ingin meyakinkan dan menginformasikan, serta faktor perluasan atau pengembangan topik pembicaraan dari lawan bicara.
Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Wacana Tutur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Fithratun Nisa
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.869 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.321

Abstract

Pelanggaran Prinsip Kesantunan dalam Wacana Tutur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan wujud dan fungsi pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah video dari acara talk show(Kick Andy, Mata Najwa, dan Satu Jam lebih dekat), tuturan Ahok dalam acara talk show, dan dokumen tertulis berupa transkip tuturan-tuturan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pengumpulan data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode simak dan diikuti dengan teknik lanjutan: teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, wujud pelanggaran prinsip kesantunan pada penelitian ini terungkap daripelanggaran prinsip kesantunan Leech yang meliputi: (1) pelanggaran maksim kebijaksanaan, (2) pelanggaran maksim penerimaan, (3) pelanggaran maksim kemurahan, (4) pelanggaran maksim kerendahan hati, (5) pelanggraan maksim kesetujuan, dan (6) pelanggaran maksim kesimpatian. Kedua, fungsi tuturan dari pelanggaran prinsip kesantunan pada wacana tutur Ahok, yaitu: (1) fungsi pelanggaran prinsip kesantunan dalam tindak tutur direktif, meliputi: perintah, permintaan, larangan, pertanyaan, dan persyaratan, (b) fungsi pelanggaran prinsip kesantunan dalam tindak tutur ekspresif, meliputi: mengejek, marah, frustasi, dan mengecam, dan (c) fumgsi pelanggaran prinsip kesantunan dalam tindak tutur asertif, meliputi: memberi alasan, memberitahu, menegaskan, menyatakan, minkan, menceritakan, dan bersikeras.
Metode Pembelajaran Bahasa Sastra Prosedur dan Kultur meyridah meyridah
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.99 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.323

Abstract

Tulisan ini bertujuan memberikan kontribusi pemikiran terhadap implementasi pembelajaran bahsa-sastra di sekolah yang selama ini masih memunculkan berbagai kendala khususnya yang bergayutan dengan pemikiran metode. Terkait dengan pemikiran atau penerapan metode ada dua aspek yang sangat esensial untuk diperhatikan, yaitu prosedur dan kultur. Prosedur dapat dimaknai bahwa dalam penerapan metode idealnya mempertimbangkan perkembangan intelektual pembelajar, fasilitas di sekolah, dan penyesuaian sifat dan tujuan pembelajar. Sementara yang berkenaan dengan kultur mengisyaratkan agar pengajar senantiasa memanfaatkan latar belakang sosial budaya dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran bahasa-sastra
Kepribadian Tokoh dalam Novel Pulang Karya Tere Liye (Perspektif Psikologi Islam) Endang Sulistyowati; Noor Leha
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.897 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.324

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang aspek psikologi Islam yang terkandung dalam novel Pulang karya Tere Liye. Novel ini mengisahkan kehidupan seorang pemuda yang berusaha meraih kesuksesan dengan penuh perjuangan dan kerja keras. Pemuda itu mendapatkan kesuksesan yang dia inginkan juga harus kehilangan hal yang dia miliki. Semua kejadian yang dia alami mengajarinya banyak hal, namun tetap saja jiwanya selalu merasa kosong dan hampa. Masalah yang diteliti melalui novel ini adalah (1) sistem kejiwaan Islam, (2) sistem kepribadian Islam. Persfektif psikologi Islam yang digunakan untuk menganalisis novel ini berusaha mengidentifikasi bagaimana kepribadian Islam yang tercermin dalam prilaku tokoh novel ini. Sesuai dengan konsep kajian dalam penelitian, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi Islam yang menganalisis hubungan kejiwaan manusia dengan agama Islam serta menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah teknik eksplorasi dan untuk menganalisis data adalah teknik deskriptif analisis
Pendidikan Agama Islam dalam Novel Tuhan, Aku Kembali Karya Haidar Musyafa Eka Adi Saputra; Heppy Lismayanti
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.805 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.326

Abstract

Pendidikan Agama Islam dalam Novel Tuhan, Aku Kembali Karya Haidar Musyafa. Penelitian ini mengkaji tentang akhlak dan kepribadian sesuai dengan pendidikan agama Islam. Masalah yang akan diteliti adalah (1) pendidikan agama Islam dari segi akhlak, dan (2) pendidikan agama Islam dari segi kepribadian. Tujuan penelitian ini untuk (1) mendeskripsikan pendidikan agama Islam dari segi akhlak, dan (2) mendeskripsikan pendidikan agama Islam dari segi kepribadian dalam novel Tuhan, Aku Kembali karya Haidar Musyafa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologis. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam novel ini adalah novel yang berjudul Tuhan, Aku Kembali karya Haidar Musyafa. Novel ini diterbitkan oleh PT. Buku Kita dengan tebal buku 208 halaman. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analisis.Simpulan penelitian ini adalah (1) Pendidikan agama Islam dari segi akhlak dalam novel memiliki beberapa bagian penting di dalamnya seperti jujur, sabar, sikap baik, dan ikhlas. (2) Pendidikan agama Islam dari segi kepribadian dalam novel memiliki beberapa bagian penting di dalamya seperti keseluruhan sikap, perasaan, temperamen, dan perilaku
Strategi Pembelajaran Membaca Terpadu dengan Model Konferensi di Sekolah Dasar Akhmad HB
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.899 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.330

Abstract

Berdasarkan refleksi awal dapat dipahami bahwa pembelajaran membaca yang dilaksanakan di sekolah dasar terteliti belum optimal terutama dalam pengembangan nilai-nilai moral. Oleh karena itu diperlukan strategi yang dapat mengoptimalkan pembelajaran membaca dengan model konferensi demi ketercapaian tujuan pembelajaran dalam Kurikulun Tingkat Satuan Pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran membaca pada tahap pra membaca, dapat mengembangkan skemata dan minat baca siswa. Pada tahap membaca dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami bacaan. Pada tahap pasca membaca dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam merespon isi bacaan. Pengembangan kemahirwacanaan melalui strategi pembelajaran membaca terpadu meliputi tiga tahap yakni tahap: (a) pramembaca: aktifitas pendahuluan, (b) membaca: membaca individual, dan (c) pascamembaca: berkonferensi
Pergeseran Bahasa Sasak di Sebamban Kabupaten Tanah Bumbu Kamariah Kamariah; Muhammad Abdillah
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.691 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.339

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mengungkapkan pergeseran bahasa Sasak (2) mengungkapkan karakteristik pergeseran bahasa Sasak (3) mengungkapkan faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran bahasa Sasak Kabupaten Tanah Bumbu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari masyarakat tutur dalam ranah keluarga pada masyarakat suku Sasak sebagai objek penelitian karena berdasarkan teori bahwa keluarga merupakan tempat seseorang memperoleh bahasa dalam hal ini bahasa Sasak. Simpulan penelitian ini adalah (1) sikap masyarakat Sasak terhadap pergeseran bahasa, ada satu pembahasan, (2) karakteristik peregeseran bahasa Sasak yaitu: a) domain keluarga satu pembahasan, b) domain pendidikan satu pembahasan, c) domain perdagangan satu pembahasan, d) domain perkantoran satu pembahasan, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran bahsa Sasak, a) faktor internal satu pembahasan, b) faktor ekternal tiga pembahasan yaitu faktor pendidikan, faktor perekonomian dan faktor kawin campur
Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa dalam Menceritakan Kegemaran Melalui Teknik Percakapan Ngalimun Ngalimun
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/sti.v1i1.341

Abstract

Kemampuan berbicara siswadengan menggunakan teknik percakapan sangat penting dan besar pengaruhnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil dari perolehan skor dari responden observasi yang dilakukan, yang menjawab “selalu” pada 15 pertanyaan dengan jumlah perolehan skor869,68 dengan rata-rata 57,98%, skor menjawab “kadang-kadang” dengan jumlah sebesar 630,32 dengan rata-rata 42,02%, sedangkan yangmenjawab tidak dengan jumlah sebesar 0 dengan rata-rata 0% atau tidak ada jawaban. Jika dibandingkan antara ketiga alternatif jawaban tersebut sekor jawaban “ya” mempunyai skor yang paling besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik percakapan mampu meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam menceritakan kegemarannya dengan kategori cukup baik. Peningkatan kemampuan berbicara siswa dalam menceritakan kegemaran siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah cara pelafalan nada dan cara berkomunikasi
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Novia Winda
STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 1 No 1 (2016): Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.292 KB) | DOI: 10.33654/sti.v1i1.343

Abstract

Salah satu tuntutan ideal Kurikulum 2013 adalah pemanfaatan TIK untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.Pemanfaatan TIK terintegrasi dengan semua mata pelajaran sebagai sarana dan media pembelajaran. Kedudukan TIK dalam pembelajaran antara lain: (a) Mempermudah kerjasama pendidik dan peserta didik serta menghilangkan batasan ruang, jarak, dan waktu, (b) Berbagi informasi (sharing information) sehingga mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan, dan (c) Menyediakan pembelajaran yang mudah diakses oleh banyak orang (virtual school), berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan sekolah. Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain (carrier of knowledge), jumlah jam pengajarannya ditambahkan pada jenjang pendidikan menengah pertama. Mengingat bertambahnya beban mengajar guru Bahasa Indonesia, hadirnya TIK sebagai sarana dan media pembelajaran akan memudahkan proses pembelajaran tersebut. Penambahan beban ini dilakukan karena materi pembelajaran Bahasa Indonesia dianggap menujang memecahkan masalah kehidupan atau mencapai tujuan dalam dunia nyata dengan menggunakan teks sebagai alat utama komunikasi. Implementasi pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis TIK mampu diterapkan dalam keterampilanberbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan pembelajaran apresiasi sastra

Page 1 of 18 | Total Record : 180