cover
Contact Name
Rinto Hasiholan Hutapea
Contact Email
rintohutapea81@gmail.com
Phone
+6281310083870
Journal Mail Official
haratijpk@gmail.com
Editorial Address
Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya Jl. Tampung Penyang RTA Milono Km. 6 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73112.
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen
ISSN : 2776995X     EISSN : 27766454     DOI : https://doi.org/10.54170/harati.v2i1
Core Subject : Religion, Education,
HARATI: Jurnal Pendidikan Kristen adalah jurnal yang menerbitkan hasil penelitian di bidang pendidikan kristen. Kajian-kajian penelitian bidang pendidikan kristen yang dimaksud mencakup pendidikan formal maupun nonformal. Secara khusus bidang kajian pendidikan kristen tersebut adalah: Pendidikan kristen dan kompetensi guru, Pendidikan kristen dan hasil belajar peserta didik, Pendidikan kristen pada usia dini, Pendidikan kristen pada usia lanjut, dan Pendidikan kristen dalam masyarakat majemuk.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 44 Documents
Kurikulum Pendidikan Agama Kristen yang Kontekstual Bagi Anak Sekolah Minggu Kelas Madya Talizaro Tafonao; Wiwiet Arie Shanty; Desetina Harefa
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 1 No 2 (2021): HaratiJPK: Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.069 KB) | DOI: 10.54170/harati.v1i2.74

Abstract

This paper is a study of the Sunday school curriculum in the church, especially the middle class. Sunday School cannot be separated from the church as a forum for evangelism and teaching about Christian Religious Education. So far, there are still many churches that have not given serious attention to preparing the Sunday School curriculum. Therefore, the purpose of writing this article is to encourage churches and teachers to prepare a curriculum that is in accordance with the characteristics of middle graders. The method used is a library research method, which examines a contextual Christian religious education curriculum for middle class Sunday schools. The analysis process carried out by the author is to use a variety of trusted electronic and library sources to support the author's analysis. The results obtained in this study are the importance of understanding the nature of Sunday school, the characteristics of middle school children, the appropriate Sunday school curriculum and the involvement of Sunday school teachers. Seeing this, the Christian religious education curriculum in middle class is very urgent to be prepared and paid attention to by the church today based on the needs of Sunday school children. Tulisan ini merupakan kajian terhadap kurikulum sekolah minggu di gereja terutama kelas madya. Sekolah Minggu tidak bisa lepas dari gereja sebagai wadah penginjilan dan pengajaran tentang Pendidikan Agama Kristen. Selama ini masih banyak gereja yang belum memberi perhatian serius dalam mempersiapakan kurikulum anak Sekolah Minggu. Oleh karena itu, tujuan penulisan artikel ini adalah mendorong gereja dan guru untuk mempersiapkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik anak kelas madya. Metode digunakan adalah metode penelitian pustaka, yang mengkaji kurikulum pendidikan agama Kristen yang kontekstual bagi sekolah minggu kelas madya. Proses analisis yang dilakukan oleh penulis adalah menggunakan berbagai sumber pustaka maupun elektronik yang terpercaya untuk mendukung analisis. Hasil yang didapatkan dalam kajian ini adalah pentingnya memahami hakikat sekolah minggu, karakteristik anak madya, kurikulum sekolah minggu yang sesuai dan keterlibatan guru sekolah minggu. Dengan melihat hal tersebut maka kurikulum pendidikan agama Kristen di kelas madya merupakan hal yang sangat urgen untuk dipersiapkan dan perhatikan oleh gereja saat ini berdasarkan kebutuhan anak-anak sekolah minggu.
Pengembangan Pribadi Guru PAK dan Siswa Sekolah Dasar Nekbaun Wardana Kussuma; Leksias Henuk
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 1 No 2 (2021): HaratiJPK: Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.705 KB) | DOI: 10.54170/harati.v1i2.75

Abstract

This research intends to describe the personality of Christian Education teachers as a model of student personality development. The personality of the teacher is the essential nature of a teacher that is reflected and can be seen in everyday attitudes. It can be seen and exemplified by students. The method used in this study is qualitative descriptive. The data collected is interviews and documentation. The results showed that interview studies of PAK teacher respondents generally showed that PAK teachers have good personalities. This good personality provides good examples for students as well. Good example is in the form of transparency in terms of dressing, speaking, behaving and behaving well in everyday life in the classroom, school environment, and in the community environment. Furthermore, the analysis of interview research results to respondents of class V of Nekbaun State Elementary School showed that generally respondents gave good assessment. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan keperibadian guru Pendidikan Agama Kristen sebagai model pengembangan kepribadian siswa. Kepribadian guru merupakan sifat hakiki dari seorang guru yang tercermin dan dapat dilihat dalam sikap sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dan dicontoh oleh siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian wawancara responden guru PAK umumnya menunjukkan bahwa guru-guru PAK memiliki kepribadian yang baik. Kepribadian yang baik ini memberikan keteladanan yang baik juga bagi siswa. Keteladanan baik itu berupa keteladanan dalam hal berbusana, berkata-kata, bersikap dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari di kelas, lingkungan sekolah, serta di lingkungan masyarakat. Selanjutnya analisa hasil penelitian wawancara kepada responden siswa kelas V SD Negeri Nekbaun menunjukkan bahwa umumnya responden memberikan penilaian baik.
Strategi Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Kristen Masa Pandemi Covid–19 di SMAN 1 Damang Batu Hendri Hendri
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 1 No 2 (2021): HaratiJPK: Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.037 KB) | DOI: 10.54170/harati.v1i2.77

Abstract

This research aims to describe the strategy of Christian Education teachers in carrying out learning in the covid-19 pandemic. This research method is qualitative research with a qualitative descriptive approach. The data collection techniques used are in-depth interview and documentation techniques. The results showed that the learning strategy used by PAK teachers in SMAN 1 Damang Batu is an expository learning strategy with components that include: introduction, information delivery, student participation, tests (evaluation), as well as KKM follow-up activities. Then, it was found that the efforts of the principal in assisting teachers in implementing learning strategies during the covid 19 pandemic, namely by increasing teacher work motivation, performance supervision, and clinical supervision. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru Pendidikan Agama Kristen dalam melaksanakan pembelajaran di masa pandemic covid-19. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan guru PAK di SMAN 1 Damang Batu adalah strategi pembelajaran ekspositori dengan komponen-komponenyang meliputi: pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes (evaluasi), serta kegiatan lanjutan KKM. Kemudian, ditemukan upaya kepala sekolah dalam membantu guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran dimasa pandemi covid 19 yaitu dengan peningkatan motivasi kerja guru, pengawasan kinerja, serta supervisi klinis.
Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Kristen Yulia Susanti Pingga
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 1 No 2 (2021): HaratiJPK: Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.659 KB) | DOI: 10.54170/harati.v1i2.78

Abstract

This research intends to examine the use of cooperative learning models in Christian Religious Education (PAK) subjects to increase the learning interest of students of class XI IPS 3 SMAN 1 Kupang. This research uses qualitative descriptive methods. Informants are 26 students and 1 PAK teacher. The results revealed that there was a positive response from learners when learning in the classroom was conveyed using the cooperative learning model. This is indicated by indicators: students feel comfortable and happy to follow learning using the cooperative learning model, there is attention from students when the subject matter is delivered using the cooperative learning model as a support to motivate students to be interested in learning activities, students are so interested in following learning by using the cooperative learning model because they get assignments and opportunities to become leaders (leaders) for students. Friends in the group, students are able to remember the material that has been delivered through the cooperative learning model because in group learning they help each other find the material discussed, students can understand the subject matter delivered through the cooperative learning model, as well as the growing interest in learning students when learning materials are delivered using the cooperative learning model. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti penggunaan model cooperative learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Kupang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan yaitu 26 orang siswa-siswi dan 1 orang guru PAK. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat respon positif dari peserta didik saat pembelajaran di kelas yang di sampaikan dengan menggunakan model cooperative learning. Hal ini ditunjukkan dengan indikator: siswa merasa nyaman dan senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning, adanya perhatian dari siswa ketika materi pelajaran disampaikan menggunakan model cooperative learning sebagai pendukung untuk memotivasi siswa agar berminat dalam kegiatan pembelajaran, siswa begitu tertarik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning karena mereka mendapat tugas dan kesempatan untuk menjadi ketua (pemimpin) bagi teman-teman dalam kelompok, siswa mampu mengingat materi yang telah disampaikan melalui model cooperative learning karena dalam pembelajaran kelompok mereka saling membantu menemukan materi yang dibahas, siswa dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan melalui model cooperative learning, serta bertumbuhnya minat belajar siswa ketika materi pembelajaran disampaikan menggunakan model cooperative learning.
Perbedaan Prestasi Belajar Mahasiswa Saat Pembelajaran Daring dan Tatap Muka Ditinjau dari Prokrastinasi Akademik Junaity Soften Sine; Jeni Isak Lele; Adriana I. S. Sole; Yonatan Foeh
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.473 KB) | DOI: 10.54170/harati.v2i1.81

Abstract

During Pandemic Covid-19 which has started from March 2020 in Indonesia, learning from home is conducted. Online learning, therefore, has been the only choice for schools and universities to maintain learning process during this troubled time. Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang has also applied online learning. Consequently, academic procrastination became one of the problems to tackle. To answer this problem, this study was conducted to investigate whether there was effect of online and face-to-face learning toward learning achievements of the second and sixth semester students from Christian Religious Education Study Program when seen from their academic procrastination. A quantitative approach was used in this study by an ex-post facto design. There were two analysis techniques applied namely descriptive statistics and two way (ANAVA) varians analysis involving a sample of 122 students out of the population of 770 students. The findings showed first, there was no difference in learning achievements of students who learned online and face to face. Secondly, there was no interaction between online learning or academic procrastination and students’ learning achievements. Thirdly, there was diference in learning achievements of students with high and low academic procrastination. Selama pandemi Covid-19 pada Maret 2020, diberlakukan belajar dari rumah. Akibatnya pembelajaran daring menjadi satu-satunya pilihan bagi sekolah dan universitas untuk tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar demikian juga Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang. Sebagai akibat, prokrastinasi akademik menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. Penelitian ini mencari tahu pengaruh proses pembelajaran daring dan tatap muka terhadap prestasi belajar ditinjau dari kebiasaan menunda-nunda mengerjakan tugas akademik atau prokrastinasi akademik mahasiswa semester dua dan enam Program Studi Pendidikan Agama Kristen. Metode penelitian ini adalah Kuantitatif dan jenis penelitian Ex-Post Facto. Teknik Analisis yang dilakukan yakni melalui analisis statistik deskriptif dan analisis varians (ANAVA) dua jalan dengan melibatkan 122 mahasiswa sebagai sampel dari total populasi sebesar 770 mahasiswa. Dari metode dan analisis uji hipotesis ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang belajar dengan pembelajaran daring dan mereka yang belajar secara tatap muka, tidak terdapat interaksi antara pembelajaran daring dengan prokrastinasi akademik terhadap prestasi belajar mahasiswa dan terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki prokrastinasi akademik tinggi dan rendah.
Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 Lukas Ligan
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.421 KB) | DOI: 10.54170/harati.v2i1.89

Abstract

Educating children is a must for parents, because parents are responsible to God. Parents cannot make busy work an excuse for not educating their children in God, and regard it as the duty and responsibility of the school and church. Being a parent means taking on a great responsibility, namely educating children in all aspects. This responsibility is not something that is easily delegated to other parties, such as schools or churches, but is something that is integral to the life of every parent. The growth and development of children's knowledge will depend on the role of parents. This article tries to provide an understanding regarding the main role of parents in educating children based on the book of Deuteronomy 6:4-9. First, parents introduce God to their children through teaching, secondly teach God's commands repeatedly and thirdly, become an example in loving God. This article uses descriptive qualitative research with a literature and biblical text approach and focuses on discussing the role of parents in educating children based on Deuteronomy 6:4-9. Mendidik anak adalah sebuah keharusan bagi para orang tua, karena orang tua bertanggung jawab kepada Tuhan Allah. Orang tua tidak bisa menjadikan kesibukan bekerja menjadi alasan untuk tidak mendidik anak-anak di dalam Tuhan, dan mengangap hal itu sebagai tugas dan tanggungjawab pihak sekolah maupun gereja. Menjadi orang tua berarti mengemban Tanggung jawab yang besar yaitu mendidik anak dalam segala aspek. Tanggungjawab ini bukanlah merupakan sesuatu yang dengan mudah saja dilimpahkan ke pada pihak lain, seperti sekolah maupun gereja, melainkan merupakan sesuatu yang terintegral dalam kehidupan setiap orang tua. Tumbuh kembang dan pengetahuan anak akan sangat bergantung pada peran orang tua. Artikel ini mencoba memberi pemahaman terkait Peran utama orang tua dalam mendidik anak berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9. Pertama orang tua memperkenalkan Tuhan kepada anak melalui pengajaran, kedua mengajarkan perintah Tuhan secara berulang-ulang dan yang ketiga menjadi Teladan dalam mengasihi Tuhan. Artikel ini mengunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pustaka dan teks Alkitab dan berfokus pada pembahasan mengenai Peran orang tua dalam mendidik anak berdasarkan Ulangan 6:4-9.
Membingkai Kontribusi Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Sebagai Pola Pendidikan Kristen Di Keluarga Kosma Manurung
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.801 KB) | DOI: 10.54170/harati.v2i1.91

Abstract

Creativity is born from the human way of thinking and in this era where everything is starting to go digital, creativity has a very big place. For a child, creativity is very important because it is an important pillar in education, develops children's minds, makes children productive, and creativity offers advantages and can be a key factor for one's success. For this reason, parents are expected to play a maximum role in teaching creativity to their children. This study tries to explain the contribution that Christian parents can make in developing children's creativity and making it a pattern of education in the family. By using the description method and support from literature review, it is hoped that it will explain in depth the impact of creativity in human life, the importance of creativity for children, and the contribution of parents in developing creativity in children. It was concluded that parents can contribute maximally to developing children's creativity when making it an important priority, building a supportive, motivating, and empathetic environment when teaching children to be creative. Kreativitas lahir dari cara berpikir manusia dan di jaman ini dimana semuanya mulai serba digital, kreativitas mendapatkan tempat yang sangat besar. Bagi seorang anak kreativitas sangat penting karena merupakan pilar penting dalam pendidikan, mengembangkan pikiran anak, menjadikan anak produktif, serta kreativitas menawarkan keunggulan dan bisa menjadi faktor kunci bagi kesuksesan seseorang. Untuk itu para orang tua diharapkan bisa berperan maksimal dalam mengajarkan kreativitas pada anak-anaknya. Penelitian ini mencoba memaparkan kontribusi yang orang tua Kristen bisa berikan dalam mengembangkan kreativitas anak dan menjadikannya pola pendidikan dalam keluarga. Dengan menggunakan metode deskripsi serta dukungan dari kajian literatur di harapkan bisa menjelaskan secara mendalam dampak kreativitas dalam kehidupan manusia, arti penting kreativitas bagi anak, dan kontribusi orang tua dalam mengembangkan kreativitas pada anak. Disimpulkan orang tua bisa berkontribusi maksimal mengembangkan kreativitas anak ketika menjadikannya sebagai prioritas penting, membangun lingkungkan yang mendukung, memotivasi, dan berempati ketika mengajarkan anak untuk kreatif.
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Wirastiani Binti Yusup; Prasetiawati; Tantri Yosepa
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.845 KB) | DOI: 10.54170/harati.v2i1.93

Abstract

This study aims to test the effectiveness and find out how big the difference in the use of the CTL model on the critical thinking skills of students in class VIII A-C compared to class VIII D-E who do not use the CTL model in online learning for PAK subjects at SMPN 9 Palangka Raya. The method used in this study is a quasi-experimental design. While the sampling technique using. The sampling technique used probability sampling by using simple random sampling technique. This study involved two classes, namely the experimental class and the control class. While the instrument in this study used a pretest and posttest. The results showed 1) the contextual teaching and learning (CTL) learning model was effective for improving students' critical thinking skills in online learning for Christian Religious Education subjects at SMP Negeri 9 Palangka Raya, 2) There was a difference between the learning model used between the control class and the control class experimental class. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan dan mengetahui besar perbedaan penggunaan model CTL terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII A-C dibanding dengan kelas VIII D-E yang tidak menggunakan model CTL pada pembelajaran daring mata pelajaran PAK di SMPN 9 Palangka Raya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Desain. Sedangkan teknik pegambilan sampel menggunakan. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan instrumen dalam penelitian ini menggunakan pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan 1) model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran daring mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 9 Palangka Raya, 2) Ada perbedaan antara model pembelajaran yang digunakan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Menggagas Pembelajaran Agama Kristen Berbasis Misiologi Lena Anjarsari Sembiring; Simon Simon
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.07 KB) | DOI: 10.54170/harati.v2i1.95

Abstract

This paper specifically described the issue of initiating the study of Christianity based on missiology. This topic was reviewed because factually Christian education based on missiology was still not fully encouraged in religious learning in classes. This topic was discussed considering that there were still a lot of various tribes who had not been reached in missionary services. Obviously, this should not be the responsibility of missionary institutions alone, but religious institutions in the context of Christian education should also make a contribution and pay attention to it. In discussing this topic, the researchers used qualitative methods with a literature study approach. The description in discussing this article started with the Curriculum of Christian Religious Education leading to missiology. Then, the practice of mission-based learning was carried out for students in the classrooms. This was done to instill the concern of the Great Mandate from an early age. Besides, Christian Educators should live up to their missionary activities as their responsibility of their vocation as educators chosen by God to encourage the missionary movements. It was done to emulate the way how Jesus and the apostles taught but framed in missionary Tulisan ini secara spesifik menguraikan perihal menggagas pembalajaran agama Kristen berbass misiologi. Topik ini diulas karena secara faktual pembelajaran agama Kristen berbasis misiologi masih belum sepenuhnya digalakkan dalam pembelajaran agama di kelas. Topik ini dibahas mengingat masih banyak ditemukan berbagai suku belum terjangkau dalam pelayanan misi. Tentunya tanggung jawab itu tidak hanya dibebankan kepada lembaga misi, namun lembaga keagamaan dalam konteks pendidikan Kristen turut ikut andil memerhatikannya. Di dalam menguraikan topik ini peneliti menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Uraian pembahasan pada artikel ini dimulai dari, kurikulum Pendidikan Agama Kristen itu sendiri mengarah pada misiologi. Kemudian praktik pembelajaran berbasis misiologi dilakukan di dalam kelas bagi naradidik. Ini dilakukan untuk menanamkan sejak usia dini, kepedulian pada mandat Amanat Agung. Disamping itu, Pendidik Agama Kristen menghidupi kegiatan bermisiologi, sebagai bentuk tanggung-jawab panggilannya sebagai pendidik yang dipilih oleh Tuhan untuk ikut menggalakkan gerakan bermisiologi. Hal itu dilakukan untuk meneladani jejak Yesus dan para rasul yang mengajar namun terbingkai dalam gerakan misiologi.
Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Melalui Model Window Shopping Pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan Gloria Gloria
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 2 No 1 (2022): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.767 KB) | DOI: 10.54170/harati.v2i1.102

Abstract

The purpose of this study is to improve the liveliness and learning outcomes of students of class IX SMPN 3 South Hamlet in Christian Education through window shopping model. This type of research is Class Action Research. The objects of action studied include the level of activeness of students during teaching and learning activities and student learning outcomes after the completion of each cycle. The subjects of class IX SMPN 3 South Hamlets consisted of 25 people, consisting of 12 men and 13 women. The implementation of research in the 1st semester of the 2021/2022 school year, namely in September to November 2021. The results of this study showed a significant improvement both in the activeness of students and in the value of learning outcomes. The increase in student activity is indicated by an increase in the number of students who are active in the learning process in each cycle. The increase in student learning outcomes is evidenced by an increase in the number of students who can get grades more than or equal to 70 or can reach KKM, namely 20 (80%) students in cycle I increased to 24 (96%) students in cycle II. Thus the student's learning outcomes achieve classical completion. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IX SMPN 3 Dusun Selatan dalam Pendidikan Agama Kristen melalui model window shopping. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Objek tindakan yang diteliti meliputi tingkat keaktifan siswa selama mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar dan hasil belajar siswa setelah selesai tiap siklus. Subyek siswa kelas IX SMPN 3 Dusun Selatan yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 12 laki-laki dan 13 perempuan. Pelaksanaan penelitian pada semester 1 tahun pelajaran 2021/2022, yaitu pada bulan September sampai dengan Nopember 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan baik pada keaktifan siswa maupun pada nilai hasil belajarnya. Peningkatan keaktifan siswa ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran pada tiap-tiap siklus. Sedang peningkatan hasil belajar siswa dibuktikan dengan terjadinya peningkatan jumlah siswa yang dapat memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 70 atau dapat mencapai KKM, yaitu 20 (80%) siswa pada siklus I meningkat menjadi 24 (96%) siswa pada siklus II. Dengan demikian hasil belajar siswa mencapai ketuntasan secara klasikal.