cover
Contact Name
Listyaningsih
Contact Email
listyaningsih@unesa.ac.id
Phone
+628123071250
Journal Mail Official
oksianajatiningsih@unesa.ac.id
Editorial Address
Kampus Unesa Ketintang Jl. Ketintang, Gedung I1. 01.04 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan
  • jurnal-pendidikan-kewarganegaraa
  • Website
ISSN : 2337473X     EISSN : 29854334     DOI : -
Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian di bidang kewarganegaraan, pendidikan, ideologi, politik, sosial, humaniora, nilai, dan moral.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 831 Documents
PERILAKU PEDULI LINGKUNAN PADA EKSTRAKURIKULER KELOMPOK PEMERHATI LINGKUNGAN (KPL) DI UPT SMPN 29 GRESIK EL TSANIA DANA ANGGRAINI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.231 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap dan perilaku peduli lingkungan antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL di UPT SMP negeri 29 Gresik. Fokus penelitian ini pada pengetahuan, sikap dan perilaku peduli lingkungan. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori karakter yang baik milik Thomas Lickona. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL meliputi; (1) pada pengetahuan peduli lingkungan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL lebih banyak mendapatkan wawasan terkait menjaga lingkungan saat mengikuti ekstrakurikuler tersebut dari pada siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL sehingga pengtahuan yang di miliki berbeda. (2) pada sikap peduli lingkungan juga berbeda karena siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL hanya memanfaatkan beberapa tanaman obat yang di tanam di lingkungan sekolah dari pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL dan membersihkan taman yang terletak di depan kelas. (3) pada perilaku peduli lingkungan, siswa yang mengikuti ektrakurikuler terbiasa melakukan perilaku peduli lingkungan saat mengikuti ektrakurikuler KPL dengan begitu perilaku yang telah di contohkan oleh anggota KPL dapat di tiru oleh siswa yang tidak mengikuti ektrakurikuler KPL seperti menjaga lingkungan agar tetap bersih, mengikuti kegiatan memanfaatkan sampah melalui kegiatan MPLS dan pagelaran yang di adakan oleh ekstrakurikuler KPL, melakukan hemat air dan energi listrik. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Peduli lingkungan, Abstract This study aims to analyze the knowledge, attitudes and behaviors of caring about the environment between students who take the KPL extracurricular activities whit students who do not take the KPL extracurricular activities at UPT SMPN 29 Gresik. The focus of this research is ono environmental knowledge, attitudes and behaviors. The theory used in this research is Thomas Lickona good character theory. This research uses descriptive qualitative approach. The results of this there are differences between students who take KPL extracurricular activities and students who do not take KPL extracurricular activities include; (1) the knowledge of environmental care students who take extracurricular KPL get more insight related to protecting the environment when participating in extracurricular activities than students who do not take extracurricular KPL so that their knowledge is different. (2) The attitude of caring for the environment is also differents because students who do not attend tha KPL extracurricular only utilize a few medicinal plants that are planted in the school environment that students who take the KPL sxtracurricular and clean the park located in front of the class. (3) On environmental care behavior when attending KPL extracurricular activities so that the behavior that has been demonstrated by KPL members can be copied by students who do not attend KPL extracurricular activities such as keeping the environment clean, following the activities utilizing waste through MPLS activities and performances held by KPL extracurricular, saving water and electricity. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behavior, Care about the environment
PEMBINAAN ANAK BERKONFLIK HUKUM DI SHELTER RUMAH HATI JOMBANG IKA SEPTYA ARUM; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.21 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Tujuan penelitian dari permasalahan ini untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang pembinaan yang dilakukan terhadap anak berkonflik dengan hukum di Shelter Rumah Hati Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembinaan anak berkonflik hukum di Shelter Rumah Hati meliputi dua bentuk yaitu pendampingan psikologis dan pendampingan pendidikan. Pendampingan psikologis ini meliputi beberapa bentuk antara lain pembinaan untuk membangun kedisiplinan dan tanggung jawab, konseling anak dan keluarga, serta terapi drama. Pendampingan pendidikan meliputi sekolah kejar paket dan kursus keterampilan. Selain itu anak-anak juga diajarkan mengenai ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama. Kegiatan-kegiatan tersebut dijadikan sebagai kontrol sosial terhadap perilaku anak-anak agar tidak melakukan tindakan yang menyimpang. Kontrol sosial dilakukan melalui attachment atau memberikan kasih sayang kepada anak-anak melalui konseling psikolog dan pendamping, commitment atau memberikan tanggungjawab kepada anak-anak terkait peraturan yang diterapkan, kebersihan diri dan lingkungan, jadwal kegiatan sehari-hari, dan saat sekolah maupun kursus keterampilan. Dalam proses involvement, keterlibatan anak dengan kegiatan-kegiatan tersebut menimbulkan interaksi dan lingkungan yang positif bagi anak-anak sehingga dapat mengurangi kecenderungan anak melakukan perbuatan yang menyimpang. Dengan demikian anak-anak mempunyai keyakinan yang telah tertanam kuat atau belief di dirinya untuk mematuhi norma-norma sosial dan aturan yang berlaku disekitarnya.Kata Kunci: Pembinaan, Anak berkonflik hukum, Kontrol sosial
PERAN KOMUNITAS BONEK CAMPUS DALAM MENYATUKAN SUPORTER PERSEBAYA DI KALANGAN KAMPUS KOTA SURABAYA MUHAMMAD WINDI WIBISONO; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.685 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peran komunitas Bonek Campus dalam menyatukan suporter Persebaya di kalangan kampus kota Surabaya. Metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif dengan teknik pengumpulan data hasil observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap informan yakni para pendiri, pengurus dan anggota komunitas Bonek Campus. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Peran dari Biddle dan Thomas. Dalam teorinya dijelaskan terdapat empat peristilahan mengenai teori peran, yaitu istilah yang menyangkut tentang orang-orang yaitu ada aktor dan target. Aktor (actor) yaitu orang sedang berperilaku menuruti suatu peran tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menyatukan suporter Persebaya di kalangan kampus, komunitas Bonek Campus memiliki peran sebagai inisiator pembuat kegiatan internal dan kegiatan eksternal. Kegiatan internal hanya melibatkan internal komunitas Bonek Campus dengan tujuan untuk menguatkan rasa persaudaraan anggota komunitas Bonek Campus. Kegiatan eksternal merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota komunitas Bonek Campus dengan melibatkan Bonek Mania, komunitas Bonek Mania lainnya serta masyarakat umum. Kegiatan eksternal bertujuan menstimulus suporter Persebaya dari kalangan kampus untuk tertarik dan bergabung. Kegiatan Eksternal juga sebagai wadah untuk berkarya nyata di luar tribun terhadap Persebaya yang salah satu wujudnya adalah kegiatan edukasi terhadap Bonek Mania lainnya.
PEMENUHAN HAK PESERTA DIDIK PENYANDANG DISABILITAS DI SMA NEGERI 4 SIDOARJO (STUDI AKSES PENDIDIKAN PROGRAM SEKOLAH INKLUSI) ALDIN DWIKA SETIAWAN; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.145 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan dan hambatan dalam program sekolah inklusi di SMA Negeri 4 Sidoarjo sebagai wujud pemenuhan hak bagi peserta didik penyandang disabilitas dalam akses pendidikan. Kemudian mendeskripsikan alternatif solusi yang ditemukan untuk mengatasi hambatan pada pelaksanaan sekolah inklusi di SMA Negeri 4 Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Program sekolah inklusi di SMA Negeri 4 Sidoarjo dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip pemerataan dan peningkatan mutu, prinsip keberagaman, prinsip keberlanjutan, dan prinsip keterlibatan dari seluruh komponen dengan mengoptimalkan layanan pada poin-poin implikasi manajerial. Penerimaan peserta didik disabilitas dilakukan dengan tindakan identifikasi dan asesmen. Proses pembelajaran pendidikan inklusif dilakukan dikelas reguler dan diruang khusus (Resources Room) untuk menopang kurikulum kekhususan peserta didik disabilitas. (2) Hambatan yang dialami SMA Negeri 4 Sidoarjo dalam melaksanakan program pendidikan inklusif adalah sarana dan prasarana yang kurang memadai sesuai dengan pasal 10 Undang-Undang Nomor. 8 Tahun 2016 tentang hak pendidikan penyandang disabilitas yang kurang terakomodasi dalam infrastruktur sarana dan prasarana. (3) Solusi yang diambil SMA Negeri 4 Sidoarjo adalah dengan mengadakan sumbangan sukarela dari para wali murid untuk menunjang fasilitas seperti alat dan media pembelajaran bagi peserta didik. Kata Kunci: Pendidikan Inklusif, Akses Pendidikan, Penyandang Disabilitas. Abstract The purpose of this study is to describe the implementation and obstacles in the inclusive school program in Senior High School 4 Sidoarjo as a form of fulfilling the rights of students with disabilities in accesing education. Moreover, to describe the alternative solutions that found in order to overcome obstacles in the implementation of inclusive schools in Senior High School 4 Sidoarjo. This research uses a descriptive qualitative approach. The data collection techniques that use in this study is interviews, observation and documentation. The results of this study indicate that (1) The inclusive school program at Senior High School 4 Sidoarjo is carried out due to the principles of equity and quality improvement, the principle of diversity, the principle of sustainability, and the principle of involvement of all components by optimizing services toward points of managerial implications. Enrollment of students with disabilities is done by identification and assessment. The process of inclusive education learning is carried out in the regular classrooms and in special rooms (Resources Room) to support the curriculum for the specificity of students with disabilities. (2) The obstacles accomplished by Senior High School 4 Sidoarjo in implementing inclusive education programs are inadequate facilities and infrastructure in accordance with article 10 of Law Number. 8 2016 concerning the educational rights of persons with disabilities that are less accommodated in term of infrastructures and facilities. (3) The solution taken by Senior High School 4 Sidoarjo is to make parents contribute voluntarily in supporting facilities such as tools and learning media for students. Keywords: Inclusive Education, Acces to Education, Persons with Disabilities.
TRANSFORMASI TRADISI PERNIKAHAN USIA ANAK DI MASYARAKAT MADURA FATIMATUZ ZAHRAH; OKSIANA JATININGSIH
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.791 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan memahami (verstehen) terjadinya transformasi tradisi pernikahan usia anak di masyarakat. Teori yang digunakan adalah Tindakan Sosial Max Weber, yang menjelaskan empat orientasi tindakan seseorang yaitu rasionalitas instrumental, rasionalitas tujuan, tindakan tradisional, dan tindakan efektif. Penelitian yang dilaksanakan di Desa Klompang Timur Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif eksplorasi. Informan penelitian ini adalah sepuluh orang yang dipilih secara purposive. Fokus penelitian ini adalah tindakan dan alasannya untuk tidak menikah atau tidak menikahkan anaknya pada usia anak. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam. Untuk keabsahan data, digunakan triangulasi sumber dan waktu. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tindakan tidak menjodohkan anak sejak dini dan memberi izin kepada anak untuk berkuliah dilakukan karena kini mereka berpandangan bahwa menyambung tali silaturrahmi tanpa harus melalui perjodohan anak, serta mengakui hak anak dalam menentukan pasangan hidupnya dan meraih masa depan yang lebih baik. Pada anak, tindakan terus berkuliah ini dilakukan dengan mengabaikan sorotan negative orang lain. Transformasi tradisi pernikahan usia anak ini menunjukkan adanya tindakan rasionalitas instrumental yaitu menunda pernikahan untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang lebih baik. Kata Kunci: pernikahan usia anak, tradisi pernikahan, transformasi, perempuan, Madura. Abstract This study aims to understand (verstehen) the transformation of the tradition of child age marriage in the community. The theory which used is Max Webers Social Action that explains the four orientations of ones actions such as instrumental rationality, objective rationality, traditional action, and effective action. The study was carried out in Klompang Timur Village, Pakong District, Pamekasan Regency by using a qualitative research approach with an exploratory descriptive design. The informants of this study were ten people who were selected purposively. The focus of this research is the actions and reasons for not marrying of their children from an early ages. Data was collected through participant observation and in-depth interviews. For data validity, triangulation of sources and time is used. The results of the study revealed that the act of not pairing children from an early age and giving permission for the children to study was done because nowadays the parents thought that they can make good relation without having to go through matchmaking, and recognize their childrens rights in determining their life partners and for achieving a better future. For children, the action continues to study is done by ignoring the negative highlights of others. The transformation of child marriage tradition shows the existence of instrumental rationality, which is delaying marriage to get education, work, and a better life. Keywords: child marriage, marriage tradition, transformation, women, Madura.
PROFIL HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PPKn SETELAH DITERAPKAN SISTEM ZONASI DI SMPN 1 KRIAN FATUL INDAYATI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.923 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn dalam domain pengetahuan, domain sikap, dan domain keterampilan. Teori yang digunakan adalah teori belajar Taksonomi Bloom. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yaitu dengan cara mencari nilai mean nya untuk melihat kategori nilai tertinggi dan terendah kemudian pengumpulan data, reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn setelah diterapkan sistem zonasi dalam domain pengetahuan yaitu peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 77,68 untuk ulangan harian, sedangkan untuk ulangan tengah semester peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 60,98. Indikator pemahaman peserta didik yang diterima menggunakan sistem zonasi pada mata pelajaran PPKn masih didominasi pada tingkat remembering saja, artinya ketika dihadapkan pada soal analisis sampai dengan kreativitas banyak yang tidak mampu. Domain sikap peserta didik mendapatkan hasil baik, kekuatan sikap terletak pada sikap sopan santun sedangkan kelemahannya terletak pada sikap jujur. Domain keterampilan peserta didik mendapatkan hasil baik, keterampilan yang dilakukan yaitu membuat makalah dan membuat poster. Kata Kunci: Profil, hasil belajar, PPKn, sistem zonasi.
TRANFORMASI BUDAYA GOTONG ROYONG DI ERA GLOBALISASI PADA MASYARAKAT PULAU BAWEAN AINUN NAFISAH; SARMINI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.98 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan transformasi bentuk kegiatan gotong royong dan untuk menjelaskan transformasi bentuk partisipasi gotong royong pada masyarakat Pulau Bawean dalam kegiatan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di era globalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Subjek terdiri dari tujuh orang, Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perubahan sosial pada masyarakat Pulau Bawean lebih banyak mengalami reproduksi daripada transformasi. Adapun serangkaian indikator transformasi gotong royong yang megalami reproduksi sebagai berikut: (1) konsep gotong royong: mulai dari kegiatan dalam upaya membantu kepentingan desa, bekerja bersama tanpa imbalan, sampai pada membangun kekompakan dan solidritas sosial. (2) Implementasi Gotong royong: Membersihkan lingkungan desa, gotong royong membangun lapangan dan panggung, (3) Partisipasi aktif: partisipasi tenaga dan konsumsi, (4) Partisipasi pasif: tidak menganggu dan tidak ikut serta, tidak mendukung dan tidak ikut serta, tidak mendukung dan ikut serta. Satu indiktor yang mengalami transformasi yaitu partisipasi ide. Kata Kunci: Gotong royong, Transformasi, Reproduksi Abstract The purpose of this study is to explain the transformation of the forms of mutual assistance activities and to explain the transformation of the forms of gotong royong participation in the Bawean Island community in the commemoration of the Republic of Indonesias Independence Day in the era of globalization. This research uses a qualitative approach with a case study research design. The subject consisted of seven people, the informants were chosen using purposive sampling technique. Data collection techniques used were in-depth interviews and documentation. The data obtained were analyzed using an interactive analysis model proposed by Miles and Huberman. The results showed that the process of social change in the Bawean Island community experienced more reproduction than transformation. The series of indicators gotong royong transformation that experienced reproduction are as follows: (1) the concept of gotong royong: starting from activities in an effort to help the interests of the village, working together without compensation, to building cohesiveness and social solidarity. (2) Implementation of gotong royong: Clean up the village environment, gotong royong to build the field and stage, (3) Active participation: labor participation and consumption, (4) Passive participation: not disturbing and not participating, not supporting and not participating, not support and participate. One indicator has undergone a transformation that is the participation of ideas.Keywords : Gotong royong, Transformation, Reproduction
PERSEPSI SISWA TERHADAP KEBERADAAN POLISI SISWA (POLSIS) SEBAGAI ORGAN SEKOLAH DALAM MENEGAKKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMK (KAL) KHUSUS ANGKATAN LAUT 2 SURABAYA ROHMAWATI KODJAH; TOTOK SUYANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1533.996 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa terhadap keberadaan polisi siswa sebagai organ sekolah dalam menegakkan kedisiplinan siswa di SMK Khusus Angkatan Laut 2 Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI berjumlah 72 siswa. Lokasi penelitian ini di SMK KAL 2 Surabaya. Hasil Penelitian ini ditinjau dari tiga indikator yaitu indikator program kerja peran polisi siswa dalam hal penjagaan, penindakan dan patroli.Hasil dari indikator program kerja peran polisi siswa dalam hal penjagaan memperoleh persentase 48,61 % masuk dalam kategori persepsi baik dan 51,38% masuk dalam kategori persepsi sangat baik. Dalam indikator program kerja peran polisi siswa dalam hal penindakan memperoleh persentase 36,11% masuk dalam kategori persepsi baik dan 63,88% masuk dalam kategori persepsi sangat baik. Dalam indikator program kerja peran polisi siswa dalam hal patroli memperoleh persentase 51,38% masuk dalam kategori persepsi baik dan 48,61% masuk dalam kategori persepsi sangat baik. Jika ditinjau dari indikator program kerja peran polisi siswa dalam hal penjagaan yang termasuk pada kategori persepsi sangat baik dengan skor rata-rata 36,61% dan jika ditinjau dari indikator program kerja peran polisi siswa dalam hal penindakan yang termasuk pada kategori persepsi sangat baik dengan skor rata-rata 28,91% dan jika ditinjau dari indikator program kerja peran polisi siswa dalam hal patroli yang termasuk pada kriteria persepsi baik dengan skor rata-rata 27,83%. Sehingga dapat disimpulkan siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan polisi siswa Kata Kunci : Persepsi,Polisi Siswa,Kedisiplinan. Abstract This research aims to describe students perceptions of the presence of the police as a school organ in enforcing students discipline in the Navy Special SMK 2 Surabaya. This research uses quantitative research methods with a descriptive approach. Data collection techniques using closed poll. The samples in this study were grade X and XI students amounting to 72 students. The location of this research in special SMK KAL 2 Surabaya .The results of this study were reviewed from three indicators that are indicators of the work program of police roles in terms of care, enforcement and patrol. The result of the work program indicator of the student police role in regards to the care gained a percentage of 48.61% in the category of perception well and 51.38% entered in the category of perception is very good. In the Work program indicator the role of the student police in the event of Opaction gained a percentage of 36.11% entered in the category of perception well and 63.88% entered in the category of perception is very good. In the Work program indicator the role of police students in the event of patrol gained a percentage of 51.38% entered in the category of perception well and 48.61% entered in the category of perception is very good. If a review of the student Police role work program indicators in regard to the care that includes the criteria of perception is very good with an average score of 36.61% and if reviewed from the work program indicator of the student police role in the enforcement of the including on the criteria of perception is very good with an average score of 28.91% and if reviewed from the work program indicator of the student police role in the case of patrols that include the criteria of good perception with an average score of 27.83%. So that students can conclude a positive perception of the presence of police students. Keywords: Perception, Police Students, Discipline.
IMPLEMENTASI SURAT KEMENAG NO. 675 TAHUN 2014 PERIHAL PENJELASAN MENGENAI PENGIKUT AGAMA BAHA’I TERHADAP PEMENUHAN HAK SIPIL DI BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI SURABAYA DINAR FATIRA CINTYA; RADEN RORO NANIK SETYOWATI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.467 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Surat Kementerian Agama Nomor 675 Tahun 2014 Perihal Penjelasan Penganut Agama Baha’i dan Dampak dikeluarkanya Surat dari Kementerian Agama Nomor 675 Tahun 2014 yang dirasakan oleh agama Baha’i. Fokus dari penelitian ini yaitu pada Empat dokumen penting yaitu Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Surat Nikah dan Akte Kelahiran Anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif eksploratif. Informan dalam penelitian ini berjumlah Tujuh orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini berada di Tiga titik daerah yang ada di Surabaya yaitu Manukan, Tandes Kidul dan Pucang Anom. Teknik analisis data dimulai dengan reduksi data, penyajian data dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan Implementasi Surat Nomor 675 tahun 2014 terhadap administrasi kependudukan bagi Agama Baha’i di Surabaya memiliki persamaan hak yang sama dengan masyarakat yang lain, akan tetapi perbedaanya berada pada kolom agama KTP yang masih kosong sehingga berpengaruh dalam pengurusan dokumen penting yang lain, dan Dampak dikeluarkanya Surat Kementerian Agama Nomor 675 Tahun 2014 yang dirasakan oleh agama Baha’i.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KULTUR SEKOLAH DI SMAN 18 SURABAYA IRCHAMNIE YUSOLLINA; I MADE SUWANDA
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.332 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendidikan karakter melalui kultur sekolah dan mengetahui kultur sekolah yang dapat mengembangkan pendidikan karakter di SMAN 18 Surabaya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif desain deskriptif. Teori Albert Bandura digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ada dua yang pertama, kultur yang ada di SMAN 18 ada dua yaitu kultur fisik meliputi tiga bagian penting yakni kondisi fisik halaman sekolah, kondisi fisik ruangan sekolah, kondisi fisik sarana dan prasarana pendukung. Kultur non fisik meliputi pembudayaan nilai kedisiplinan, nilai religius, nilai tanggung jawab, nilai peduli lingkungan, dan nilai kejujuran. Nilai yang paling unggul adalah religius karena sesuai dengan misi sekolah dan banyak peraturan tentang keagamaan. Kedua, penerapan kultur sekolah yang dapat mengembangkan karakter ada empat bagian yakni berdoa sebelum kegiatan belajar mengajar, rutinitas mengaji juz amma dan kerohanian bagi non muslim, menyanyikan lagu indonesia raya 3 stanza, serta pembacaan visi misi sekolah. Program kegiatan kultur sekolah meliputi kesenian, olahraga, keagamaan/kerohanian dan SKI. Kegiatan kultur sekolah di SMAN 18 Surabaya berjalan dengan sangat efektif karena sesuai dengan pola perencanaan program yang meliputi perencanaan sekolah, sosialisasi dengan walimurid dan siswa, uji coba, pelaksanaan, dan evaluasi.Kata Kunci: kultur sekolah, pendidikan karakter, nilai karakter

Page 1 of 84 | Total Record : 831


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 3 (2023): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 11 No 2 (2023): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 11 No 1 (2023): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 4 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 3 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 2 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 1 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 3 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 2 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 1 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 3 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 8 No 1 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 7 No 3 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 6) Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 5) Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4) Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 7 No 1 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 7 No 1 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 6 No 01 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4) Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 5 No 03 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 5 No 03 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 5 No 03 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 5 No 02 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4) Vol 5 No 02 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 5 No 02 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 5 No 02 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 5 No 01 (2017): Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 4 No 3 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4) Vol 4 No 3 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 4 No 3 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 4 No 3 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 4 No 2 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4) Vol 4 No 2 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 4 No 2 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 4 No 2 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 4 No 1 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 4 No 1 (2016): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 3 No 3 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 3 No 3 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 3 No 2 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4) Vol 3 No 2 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 3 No 2 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 3 No 1 (2015): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 2 No 3 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3) Vol 2 No 2 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 2 No 1 (2014): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 1 No 1 (2013): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2) Vol 1 No 1 (2013): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1) Vol 1 No 3 (2013): Kajian Moral dan Kewarganegaraan More Issue