cover
Contact Name
Munirah Tuli
Contact Email
munirahtuli@ung.ac.id
Phone
+6281294614208
Journal Mail Official
jppt@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Marine Research
ISSN : -     EISSN : 24077690     DOI : 10.14710/jmr.v9i4.28340
Core Subject : Agriculture, Social,
The Journal of Tropical Fisheries Management is managed by the Department of Water Resource Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Bogor Agricultural University aims to publish the results of basic, applied research in the scope of fisheries resources, fish stock studies, and population dynamics, fish biodiversity, fisheries technology, industrialization and fish trade, fisheries management, and fisheries development policies in the tropics, especially Indonesia. The scope of the area includes: Marine Fisheries Coastal Fisheries Inland Fisheries The focus and scope of this publication are expected to contribute thoughts for the government to strengthen the science of fisheries management
Articles 608 Documents
Kandungan Klorofil-a dan Kelimpahan di Perairan Kendal, Jawa Tengah Bonita Nindya Garini; Jusup Suprijanto; Ibnu Pratikto
Journal of Marine Research Vol 10, No 1 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.533 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v10i1.28655

Abstract

Kondisi perairan suatu wilayah memiliki tingkat kesuburan yang berbeda – beda salah satunya pada Perairan Jawa khususnya bagian utara. Perairan Utara Jawa memiliki kondisi arus dan gelombang yang cukup stabil dimana hal ini berpengaruh terhadap kandungan yang terdapat di dalamnya. Perairan Kendal merupakan salah satu perairan yang terletak di Utara Jawa yang dimanfaatkan dalam kegiatan perikanan. Kendal merupakan Kabupaten yang memiliki hasil tangkapan ikan yang cukup besar yang dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupan sehari- hari. Kabupaten Kendal juga terkenal dengan kegiatan industri seperti industri Kayu Lapis. Kegiatan industri berdampak terhadap kondisi perairan di Kendal karena buangan limbah cair maupun padat yang dapat mempengaruhi tingkat kesuburan. Tingkat sesuburan perairan dapat dilihat salah satunya dari kandungan klorofil-a yang terdapat di dalamnya. Kandungan klorofil-a pada perairan dapat dilihat melalui banyaknya fitoplankton karena fitoplankton merupakan penghasil klorofil-a tertinggi di perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas Perairan Kendal dilihat dari kandungan klorofil-a dan fitoplankton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode deskripstif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas perairan melalui sebaran kandungan spasial klorofil-a pada Perairan Kendal. Teknik penentuan lokasi sampling dan pengambilan sampel menggunakan metode purpose sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan sebanyak 10 titik. Titik lokasi ditandai menggunakan Global Positioning System. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukkan hasil persebaran konsentrasi klorofil-a pada masing – masing stasiun berbeda dan hasil kelimpahan fitoplankton yang di dapatkan juga berbeda tetapi sesuai dengan konsentrasi klorofil-a pada masing – masing stasiun. Perbedaan disebabkan karena adanya faktor perbedaan lokasi sampling. Konsentrasi klorofil yang tertinggi terdapat pada stasiun 6 sebesar 1,7025 mg/m³ dan kelimpahan fitoplankton tertinggi juga pada stasiun 6 sebanyak 43.373 sel/L.The condition of the waters of an area has different fertility levels - one of which is in the Java waters especially in the north. The waters of North Java have relatively stable currents and waves which affect the content contained therein. Kendal waters is one of the waters located in North Java that is used in fisheries activities. Kendal is a regency that has a large enough fish catch that is utilized by the community for daily life. Kendal Regency is also famous for industrial activities such as the Plywood Industry. Industrial activities have an impact on water conditions in Kendal because of liquid and solid waste discharges that can affect fertility. Water fertility can be seen one of them from the content of chlorophyll-a contained in it. Chlorophyll-a content in water can be seen through the number of phytoplankton because phytoplankton is the highest chlorophyll-a producer in water. The purpose of this study was to determine the quality of Kendal Waters in terms of chlorophyll-a and phytoplankton content. The method used in this research is descriptive method, descriptive method is intended to get a picture of the quality of waters through the distribution of spatial content of chlorophyll-a in Kendal waters. The technique of determining the location of sampling and sampling uses the purpose sampling method. Field data collection was carried out by 10 points. Location points are marked using the Global Positioning System. The results obtained from the study showed that the distribution of chlorophyll-a concentrations at each station was different and the results of the abundance of phytoplankton obtained were also different but in accordance with the concentration of chlorophyll-a at each station. The difference is due to the sampling location difference factor. The highest chlorophyll concentration was found at station 6 at 1.7025 mg/m³ and the highest phytoplankton abundance was also at station 6 as many as 43,373 cells/L.
Kajian Program Rehabilitasi Mangrove Di Desa Banyu Urip Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Noer Chozin Hidayat; Raden Ario; Nirwani Soenardjo
Journal of Marine Research Vol 7, No 1 (2018): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.004 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i1.25884

Abstract

ABSTRAK : Komunitas mangrove menempati area diantara darat dan laut yang memiliki kondisi lingkungan berbeda satu sama lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui struktur vegetasi mangrove dan mengetahui kesesuaian jenis mangrove yang sesuai untuk perencanaan program rehabilitasi mangrove di Desa Banyu Urip Kecamatan Ujung Pangkah kabupaten Gresik. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret 2015 sampai Januari 2016. Pengambilan data vegetasi dilakukan dengan metode purposive sampling dan setiap transek dibuat plot sampling. Setiap individu pohon (plot 10 m x 10 m) dan sapling (anakan) (subplot 5 m x 5 m) diidentifikasi dan diukur diameternya setinggi dada (±1,3 m). Sementara seedling (semai) dihitung jumlah masing-masing spesies dan persentase penutupannya (subplot 1 m x 1 m). Hasil penelitian di Desa Banyu Urip ditemukan 4 spesies mangrove dari 3 famili. Vegetasi pohon mangrove di Desa Banyu Urip berada dalam kondisi baik dan memiliki kerapatan 7533 ind/ha. Vegetasi Mangrove di Desa Banyu Urip didominasi spesies Avicennia marina. Kategori sapling memiliki kerapatan 19200 ind/ha dan didominasi oleh spesies Rhizopora Mucronata. Kategori seedling, memiliki kerapatan 113333 ind/ha didominasi oleh spesies Avicennia marina. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Keseragaman (J’) mangrove di Desa Banyu Urip kategori pohon masuk dalam kategori rendah. Kawasan Mangrove yang dapat dijadikan sebagai kawasan rehabilitasi memiliki luas lahan ± 2,84 ha dengan jumlah pohon yang dapat ditanam ± 32.340 pohon dalam jarak 1m x 1m dengan sistem tanam banjar harian. Jenis mangrove yang sesuai dan dapat tumbuh di pesisir Desa Banyu Urip adalah Rhizopora stylosa, R. mucronata, R. apiculata, dan Avicennia sp. ABSTRACT : Mangrove Vegetation occupy the area between land and sea that have environmental conditions differ from one another. The purpose of this study is to know about the structure and composition of mangrove vegetation for rehabilitation program planning in Banyu Urip, Sub-District of Ujung Pangkah, District of Gresik , East Java.The study was conducted in March, 2015 to January, 2016. Vegetation data was done with purposive sampling method and every transect was made with plot sampling method. Each tree (plot 10 m x 10 m) and sapling (subplot 5 m x 5 m) was identified and measured on diameter at breast height (± 1.3 m).  Meanwhile, Seedling calculated the amount of each species and the percentage of cover (subplot 1 m x 1 m). The research finding at Banyu Urip shows that there are 4 mangroves of 3 families. The mangrove vegetation at Banyu Urip in good conditions and has a density at 7533 ind/ha. mangrove vegetation at Banyu Urip is dominated by Avicennia marina species. Sapling category has a density at 19200 ind/ha and dominated by Rhizophora mucronata species. Seedling category has a density at 113333 ind/ha and dominated by Avicennia marina species. In tree category, variety index  (H’) and  uniformity (J’) of mangrove at Banyu Urip categorized as a low category.  Mangrove area that can become as rehabilitation area has extensive ± 2,84 ha with number of trees that can be planted ± 32.340 trees with gap 1m x 1m and using row plant system. mangrove that can grow and survive at Banyu Urip coastal area are Rhizopora stylosa, R. mucronata, R. apiculata, and  Avicennia sp.
IDENTIFIKASI PIGMEN KAROTENOID PADA BAKTERI SIMBION KARANG Pocillopora damicornis Ryandha Idris; Ita Riniatsih; Delianis Pringgenies
Journal of Marine Research Vol 3, No 3 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.134 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.5996

Abstract

Karotenoid merupakan pigmen merah, kuning dan orange yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Karotenoid dapat ditemukan pada tanaman, hewan dan bakteri.  Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pigmen karotenoid pada bakteri simbion karang Pocillopora damicornis. Identifikasi pigmen menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 190-800 nm dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik ODS/C18 dengan fase gerak metanol:asetonitril (7:3 v/v) pada panjang gelombang 190-800 nm. Uji DPPH dilakukan dengan metode diphenylpicrylhydrazil (DPPH) dan pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 517 nm. Identifikasi bakteri simbion karang Pocillopora damicornis dilakukan menggunakan metode PCR 16S rDNA. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 9 isolat bakteri simbion terdapat 1 isolat bakteri simbion karang Pocilllopora damicornis yang positif memiliki pigmen kaotenoid yaitu 5.A.4.Isolat 5.A.4 mengandung pigmen karotenoid Prasinoxanthin, Alloxanthin, Siphonein dan Crocoxanthin yang merupakan kelompok xantofil dan memiliki aktivitas peredaman radikal bebas DPPH sebesar 6,12%. Hasil identifikasi bakteri dengan metode PCR 16S rDNA menujukkan bahwa isolat bakteri 5.A.4. memiliki tingkat kekerabatan sebesar 99% dengan bakteri Bacillius subtilis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri karang P. damicornis mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai sumber pigmen alami yang berasal dari laut dan berkelanjutan.
Pengaruh Kadar Abu Gosok Selama Perebusan Dan Lama Perendaman Air Terhadap Kadar Tanin Buah Dan Tepung Mangrove (Avicennia marina) Yanuar Sandy Perdana; Nirwani Soenardjo; Endang Supriyantini
Journal of Marine Research Vol 1, No 2 (2012): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.554 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2041

Abstract

Mangrove fruit has the potential to be developed as a potential food source, but the presence of toxins in the fruit are considered harmful if consumed in the long run. Therefore, research needs to be done to eliminate or reduce the levels of toxins in the mangrove fruit, The poison in one of which is the fruit of mangrove tannins. One alternative to reduce the levels of toxins in the fruit of the mangrove scrub with ash and water immersion. This research used Completely Randomized Design, factorial pattern consisting of two factors with three replications, factor I was rubbing ash powder content (5%, 10%, and 15%), and factor II is long soaking water for 6 hours (with 4, 8, 12 times the turnover of water). The results showed that treatment with boiling some rubbing ash content (5%, 10%, and 15%) and long soaking water to give a significant influence (P <0.05) toward decreased levels of mangrove Avicennia marina fruit tannins. Treatment of boiling ash content of 15% gave the lowest reduction is 28.92% and the long soaking water for 6 hours with a change of water 12 times giving the low tannin levels decrease is 28.80%, as well as mangrove fruit flouring will A.marina lower levels of tannin by 28.44%.
Pengaruh Kerapatan Berbeda Terhadap Produksi Dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove Xylocarpus granatum Koenig, 1784 (Meliaceae:Rosids) dan Rhizophora apiculate Blume,1827 (Rhizophoraceae: Rosids) di Perairan Pulau Bintan Muslimin Muslimin; Susiana Susiana; Aditya Hikmat Nugraha
Journal of Marine Research Vol 10, No 2 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.509 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v10i2.30134

Abstract

Penelitian mengenai Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Mangrove Xylocarpus granatum dan Rhizophora apiculata di Perairan Busung dan Tanjung Unggat Pulau Bintan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan produksi dan laju dekomposisi serasah mangrove Xylocarpus granatum dan Rhizophora apiculata di perairan Busung dan Tanjung Unggat, Pulau Bintan. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Februari – Mei 2020 mengenai produksi dan laju dekomposisi serasah mangrove X. granatum dan R. apiculata di perairan Busung dan Tanjung Unggat Pulau Bintan. Penelitian ini bertujuan membandingkan produksi dan laju dekomposisi serasah mangrove X. granatum dan  R. apiculata. Penelitian ini dilakukan dengan penentuan lokasi, kemudian persiapan alat dan bahan dan dilanjutkan dengan pengambilan data kerapatan mangrove dan pengambilan data serasah serta laju dekomposisi. Hasil penelitian ditemukan 2 jenis mangrove di 2 stasiun yaitu X. granatum dan R. apiculata. Kerapatan total di Desa Busung berjumlah 2267 pohon/ha tergolong sangat padat dan masih dalam kondisi baik sedangkan kerapatan total di Tanjung Unggat berjumlah 1200 pohon/ha tergolong sedang dan masih dalam kondisi baik. Produksi serasah tertinggi yaitu terjadi pada Stasiun Busung yaitu R. apiculata 1.47 g/m2/hari dan X. ganatum 0.83 g/m2/hari dengan kerapatan yang padat dan untuk hasil terendah terjadi pada stasiun Tanjung Unggat yaitu R. apiculata 1.09 g/m2/hari dan X. granatum 0.65 g/m2/hari dengan kerapatan sedang. Laju dekomposisi serasah daun spesies X. granatum menunjukkan nilai 0.0192 dan Laju dekomposisi serasah daun spesies R. apiculata menunjukkan nilai 0.0203. Laju dekomposisi sersah daun terjadi penurunan yang sangat signifikan pada hari ke 14 yaitu dengan kisaran 0.04 – 0.06 gr/hr. Sedangkan pada hari ke-14 sampai hari ke-28 relatif  konstan, dengan kisaran 0.01 – 0.03 gr/hr. Research on the Production and Decomposition Rate of Xylocarpus granatum and Rhizophora apiculata Mangrove Litter in Busung and Tanjung Unggat Waters, Bintan Island. The purpose of this study was to compare the production and decomposition rate of mangrove litter from Xylocarpus granatum and Rhizophora apiculata in the waters of Busung and Tanjung Unggat, Bintan Island. This research was conducted in February - May 2020 regarding the production and decomposition rate of mangrove litter X. granatum and R. apiculata in the waters of Busung and Tanjung Unggat Bintan Island. This study aims to compare the production and decomposition rate of mangrove litter X. granatum and R. apiculata. This research was conducted by determining the location, then preparing the tools and materials, followed by collecting data on mangrove density and data collection of litter and decomposition rate. The results found 2 types of mangroves at 2 stations, namely X. granatum and R. apiculata. The total density in Busung Village was 2267 trees / ha which was classified as very dense and still in good condition, while the total density in Tanjung Unggat was 1200 trees / ha which was classified as moderate and still in good condition. The highest litter production occurred at Busung Station, namely R. apiculata 1.47 g/M2/day and X. granatum 0.83 g/m2 /day with a dense density and for the lowest yield occurred at Tanjung Unggat station, namely R. apiculata 1.09 g/m2/day and X. granatum 0.65 g/m2/day with moderate density. The leaf litter decomposition rate of species X. granatum showed a value of 0.0192 and the rate of decomposition of leaf litter of species R. apiculata showed a value of 0.0203. The decomposition rate of leaf litter decreased significantly on day 14, in the range of 0.04 - 0.06 gr/day. Meanwhile, on day 14 to day 28 it is relatively constant, with a range of 0.01 - 0.03 g/day.
Studi Biologi Cumi-Cumi Photololigo edulis yang Terdapat Di Perairan Pati Moh Ali Irfan; Irwani Irwani; Ken Suwartimah
Journal of Marine Research Vol 7, No 3 (2018): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.917 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i3.25906

Abstract

ABSTRAK : Perairan laut di Kabupaten Pati mempunyai kekayaan sumberdaya jenis ikan dengan hasil tangkapan yang dominan dan bernilai ekonomis tinggi, salah satunya yakni cumi-cumi. Masih sedikit informasi ilmiah berkaitan dengan biologi cumi yang hidup di Perairan Pati yang tersedia, maka perlu dilakukan tentang studi biologi yaitu hubungan berat panjang, faktor kondisi, dan kebiasaan makan, untuk menjaga kelestarian sumberdaya cumi-cumi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif, dimana pengambilan sampling berdasarkan metode pertimbangan (purposive sampling method). Materi penelitian ini adalah 178 ekor cumi-cumi (P. edulis) yang diperoleh dari pengepul di PPI Banyutowo. Sampling dilakukan 4 kali pada tanggal 3, 10, 19 dan 24 Agustus 2016. Analisis menggunakan hubungan berat panjang, faktor kondisi, dan kebiasaan makan cumi-cumi. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai b 1,058 dan nilai a -0,560, cumi-cumi mempunyai sifat allometri negatif b<3. Nilai perhitungan faktor kondisi setiap pengambilan menunjukkan 0,94, 1,16, 0,95, 1,00. Analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa cumi-cumi P. edulis mempunyai kebiasaan makanan 4 jenis makanan, yakni ikan, krustasea, moluska, dan tak teridentifikasi. Makanan cumi-cumi yang mendominasi yakni ikan. ABSTRACT : Coastal waters in Pati has large potential  of  fish species are predominant and high economic value, one of these fish are squid. There is still few scientific information relating to the biology of squid that live in Coastal waters in Pati. It is necessary to study the biology of the relationship long weight, condition factor, and eating habits, to preserve the resources of squid. The research method used is the descriptive method, where the sampling is based on consideration of the method (purposive sampling method). This research material is 178 squid (P. edulis) obtained from collectors in PPI Banyutowo. Sampling is done four times on June 3, 10, 19 and August 24, 2016. The analysis uses heavy long relationship, condition factor, and the eating habits of squid. The results showed the value of b 1,058 and  value of a is -0.560, squid have the nature of a negative allometric b<3. The value of each retrieval condition factor calculation shows 0.94, 1.16, 0.95, 1.00. Analysis of data obtained showed that the squid P. edulis has a food habit four types of food which is a fish, crustaceans, mollusks, and unidentified. The main food habits of squid dominated by fish. 
INJEKSI KARBON DIOKSIDA (CO2) PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP BIOMASSA DAN KANDUNGAN TOTAL LIPID MIKROALGA Tetraselmis chuii Erma Nurmalitasari; Ali Ridlo; Sunaryo Sunaryo
Journal of Marine Research Vol 3, No 3 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.061 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6013

Abstract

Mikroalga Tetraselmis chuii dapat berfotosintesis dan mampu tumbuh dengan cepat. Karbon dioksida (CO2) sangat penting peranannya dalam proses fotosintesis. Injeksi CO2 diperlukan untuk digunakan dalam fotosintesis, sehingga diharapkan dapat diperoleh biomassa dan kandungan total lipid T. chuii optimum. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratoris, menggunakan 4 perlakuan yaitu injeksi CO2 selama 2 menit, 4 menit, 6 menit, 8 menit dan tanpa injeksi CO2 (kontrol) dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan sel tertinggi (1.944.000 sel/mL) dan laju pertumbuhan tertinggi sebesar 0,626 doubling/hari dicapai pada perlakuan injeksi CO2 selama 4 menit. Kepadatan sel terendah (970.000 sel/mL) dan laju pertumbuhan terendah (0,481 doubling/hari) pada perlakuan dengan injeksi CO2 selama 8 menit. Kandungan total lipid pada perlakuan injeksi CO2 selama 2 menit; 4 menit; 6 menit; 8 menit dan kontrol masing-masing adalah 67,27±2,70; 58,29±2,63; 37,41±2,69; 7,89±2,92dan 70,32±2,49%-dw. Pertumbuhan T. chuii optimum dicapai pada perlakuan injeksi CO2 selama 3 menit, biomassa T. chuii optimum dicapai pada 4,1 menit injeksi CO2, sedangkan kandungan total lipid semakin menurun sebanding dengan lama injeksi CO2 hingga titik optimum terendah pada menit ke 4,5 injeksi CO2, kemudian mengalami peningkatan kembali pada perlakuan injeksi CO2 selama 8 menit.
Studi Pemanfaatan Ekstrak Rumput Laut Gracilaria verrucosa Sebagai Suplemen Pakan Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Udang Putih (Litopenaeus vannamei) Dan Mengendalikan Populasi Bakteri Vibrio Eko Sasmaya; Subagiyo Subagiyo; Ali Ridlo
Journal of Marine Research Vol 2, No 1 (2013): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.16 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i1.2064

Abstract

The shrimp fishery has a high economic value. Data from the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (2011) states that the group of marine crustaceans in Indonesia has high potential with production reaching 381,288 tons / yr. From these results more than half of its cultivation. Aquaculture has the risk of which is the onset of the disease caused by viruses, fungi, bacteria, fungi and parasites that cause high levels of mortality and loss of quality of meat. One way to overcome these problems is to use feed supplementation. This study aimed to determine the effect of supplementation of extracts G. verrucosa on feed on shrimp growth (weight and length), specific growth rate, survival rate of shrimp, feed conversion ratio, and Vibrio bacterial populations. The research was conducted through laboratory experimental method to the study design completely randomized design (CRD) with 3 treatments and each treatment with three replications. The treatments tested were feed by supplementing 0.5%, 1% and 2% respectively supplementation performed 3 times repetition. Feed obtained by extraction G. verrucosa, that is by G. verrucosa put in a pot submerged Stainless steel up to boiling and boil for ± 2 hours and obtained extracts G. verrucosa, then performed using a rotary solvent evaporation process to obtain dry extracts G. verrucosa. Further supplementing the feed. Results showed that the extract of G. verrucosa able to improve and control the growth of white shrimp vibrio bacteria populations in the intestines white shrimp (L. vannamei). In this study the condition of seaweed extract supplementation G. verrucosa at a concentration of 2% were able to increase the weight of shrimp growth of 131.43% and a growth of 32.50% shrimp length than controls during 28 days of treatment, as well as being able to control populations of bacteria vibrio, vibrio that reduces the total amount of 78.18% compared to controls at the third week.
Potensi dan Karakteristik Bakteri Simbion Karang Lunak Sinularia sp. sebagai Anti Bakteri Escherichia coli dari Perairan Pulau Gili Labak Madura Indonesia Eka Nurrahema Ning Asih; Ary Giri Dwi Kartika
Journal of Marine Research Vol 10, No 3 (2021): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.555 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v10i3.30689

Abstract

Gili Labak merupakan pulau kecil di Kabupaten Sumenep-Madura yang memiliki keanekaragaman karang lunak melimpah salah satunya Sinularia sp.. Beberapa studi literatur menyatakan bahwa Sinularia sp. memiliki berbagai jenis bakteri simbion yang berperan penting dalam siklus hidup karang lunak ini. Bakteri yang bersimbiosis dengan Sinularia sp. memiliki potensi besar sebagai agen anti bakteri khususnya bakteri gram negatif Escherichia coli. Identifikasi isolat bakteri yang bersimbiosis dengan Sinularia sp. ini merupakan alternatif upaya pemanfaatan sumberdaya karang lunak secara konservatif dan keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi anti bakteri dan mengidentifikasi jenis bakteri simbion dari ekstrak karang lunak Sinularia Sp. yang berasal dari perairan Gili Labak Madura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji zona hambat bakteri menggunakan overlay dan metode difusi dengan media ZoBell 2216E. Karakteristik molekuler sampel diamati menggunakan metode PCR 16s rDNA dengan ekstraksi DNA menggunakan Chelex 100 dan Primer amplifikasi PCR 27F dan 1492R. Pohon filogenetik dibangun dengan menggunakan aplikasi MEGA 6. Hasil penelitian diketahui dari 4 isolat bakteri (L2.2, L2.3, L2.4, dan L2.5), terdapat 1 isolat yang yang memiliki aktivitas antibakteri Escherichia coli kuat yaitu Isolat L2.5. Isolat L2.5 memiliki diameter zona hambat terbesar yaitu 2.207 ± 0.401 cm. Strain bakteri aktif di Isolat L2.5 adalah Virgibacillus marismortui dengan kemiripan urutan 100%. Hasil penelitian ini menjadi informasi awal yang dapat digunakan sebagai referensi untuk mengoptimalkan potensi pemanfaatan bakteri Virgibacillus marismortui di bidang bioteknologi laut khususnya industri farmasi di masa yang akan datang. Gili Labak is a small island in Madura district which has a diversity of soft coral Sinularia sp. Several literature studies state that Sinularia sp. has various types of symbiotic bacteria that play an important role in the life cycle of this soft coral. This symbiotic bacterium with Sinularia sp. has great potential as an antibacterial agent especially inhibiting of gram-negative bacteria Escherichia coli. Identification of bacterial isolates that are in symbiosis with Sinularia sp. is an alternative to conservative and sustainable use of soft coral resources. This study aims to determine the anti-bacterial potential and identify the type of bacteria from the soft coral extract of Sinularia sp. from the waters of Gili Labak-Madura. The method used in this research is bacterial inhibition zone test using overlay and diffusion methods with ZoBell 2216E media. Molecular characteristics of samples were observed using PCR 16s rDNA method with DNA extraction using Chelex 100 and PCR amplification primers 27F and 1492R. Phylogenetic trees were constructed using MEGA 6 application. The results showed that there were 4 isolates (L2.2, L2.3, L2.4, and L2.5), there was 1 isolate that had strong Escherichia coli antibacterial activity, namely Isolate L2.5. L2.5 isolate has the largest inhibitory zone diameter of 2.207 ± 0.401 cm. The active bacterial strain in the L2.5 isolate was Virgibacillus marismortui with 100% sequence similarity. The results of this study serve as initial information that can be used as a reference to optimize the potential utilization of Virgibacillus marismortui bacteria in marine biotechnology, especially the pharmaceutical industry in the future.
Kemampuan Adsorbsi Kitosan Dari Cangkang Udang Terhadap Logam Timbal Deska Dwi Iriana; Sri Sedjati; Bambang Yulianto
Journal of Marine Research Vol 7, No 4 (2018): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.057 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i4.25929

Abstract

ABSTRAK : Logam berat yang terkandung didalam limbah industri akan menjadi bahan pencemar berbahaya apabila melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengolahan terhadap limbah industri menggunakan kitosan untuk menurunkan kadar logam berat timbal (Pb) melalui proses adsorbsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kitosan dalam menurunkan kadar logam berat timbal (Pb) dan mengetahui kapasitas adsorbsinya. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium dan rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan tiga kali pengulangan. Perbedaan perlakuan kitosan yang digunakan yaitu K (Kontrol), A (0,5%), B (1%), C (1,5%), D (2%) dengan logam berat timbal (pb) awal sebesar 2,85 ppm. Kitosan masing-masing dilarutkan dalam asam asetat 1% sebanyak 10 ml. Larutan kitosan dengan perbedaan konsentrasi direaksikan dengan larutan logam timbal (Pb) 90 ml menggunakan magnetik stirer. Reaksi dilakukan selama 30 menit dalam 100 rpm. Pengukuran kadar logam berat timbal (Pb) menggunakan Atomic Adsorption Spectrofotometri (AAS). Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kadar logam berat timbal (Pb). Daya serap kitosan pada konsentrasi A (0,5%) adalah 94,07%; B (1%) adalah 94,39%; C (1,5%) adalah 94,39% dan D (2%) adalah 94,97%. Kapasitas adsorbsi yang dihasilkan pada konsentrasi A (0,5%) adalah 5,36 mg/g; B (1%) adalah 2,69 mg/g; C (1,5%) adalah 1,79; dan D (2%) adalah 1,35mg/g. Daya serap tertinggi pada konsentrasi 2% yaitu 94,97% dan kapasitas adsorbsi tertinggi sebesar 5,36 mg/g pada konsentrasi 0,5%. ABSTRACT : Heavy metal which is contained in industrial waste will be dangerous if contaminants exceed the threshold. One of the precautions that can be done is processing the industrial waste use chitosan to reduce levels of heavy metals lead (Pb) through adsorption process. This study aims to determine the ability of chitosan to reduce level of heavy metals lead (Pb) and determine the capacity of its adsorption. The study was conducted in laboratory scale and the design that used in this experiment is complete randomized design with three replications. Different chitosan treatments that used are K (control), A (0.5%), B (1%), C (1.5%), D (2%) with 2,85 ppm heavy metal lead (pb) as early concentration. Each chitosan treatments dissolved in 1% acetic acid 10 ml. Chitosan solution with different concentrations of the metal reacted with lead (Pb) solution of 90 ml using a magnetic stirrer. The reaction was performed for 30 minutes in 100 rpm. Measurement of levels of heavy metals leads (Pb) using Atomic Adsorption Spectrofotometri (AAS). The results showed a decrease in levels of heavy metals lead (Pb). Absorptive capacity of chitosan at a concentration of A (0.5%) is 94.07%; B (1%) is 94.39%; C (1.5%) is 94.39% and D (2%) is 94.97%. Adsorption capacity resulting in the concentration of A (0.5%) is 5.36 mg/g; B (1%) is 2.69 mg/g; C (1.5%) is 1.79 mg/g; and D (2%) is 1,35 mg/g. The highest absorption capacity is in concentration of 2% is 94.97% and the highest adsorption capacity is 5.36 mg/g at a concentration of 0.5%

Page 5 of 61 | Total Record : 608


Filter by Year

2012 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2023): Journal of Marine Research Vol 12, No 3 (2023): Journal of Marine Research Vol 12, No 2 (2023): Journal of Marine Research Vol 12, No 1 (2023): Journal of Marine Research Vol 11, No 4 (2022): Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research Vol 11, No 2 (2022): Journal of Marine Research Vol 11, No 1 (2022): Journal of Marine Research Vol 10, No 4 (2021): Journal of Marine Research Vol 10, No 3 (2021): Journal of Marine Research Vol 10, No 2 (2021): Journal of Marine Research Vol 10, No 1 (2021): Journal of Marine Research Vol 9, No 4 (2020): Journal of Marine Research Vol 9, No 3 (2020): Journal of Marine Research Vol 9, No 2 (2020): Journal of Marine Research Vol 9, No 1 (2020): Journal of Marine Research Vol 8, No 4 (2019): Journal of Marine Research Vol 8, No 3 (2019): Journal of Marine Research Vol 8, No 2 (2019): Journal of Marine Research Vol 8, No 1 (2019): Journal of Marine Research Vol 7, No 4 (2018): Journal of Marine Research Vol 7, No 3 (2018): Journal of Marine Research Vol 7, No 2 (2018): Journal of Marine Research Vol 7, No 1 (2018): Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research Vol 3, No 3 (2014): Journal of Marine Research Vol 3, No 2 (2014): Journal of Marine Research Vol 3, No 1 (2014) : Journal of Marine Research Vol 2, No 4 (2013) : Journal of Marine Research Vol 2, No 3 (2013) : Journal of Marine Research Vol 2, No 2 (2013) : Journal of Marine Research Vol 2, No 1 (2013): Journal of Marine Research Vol 1, No 2 (2012): Journal of Marine Research Vol 1, No 1 (2012): Journal of Marine Research More Issue