cover
Contact Name
Aulina Adamy
Contact Email
aulinaadamy@gmail.com
Phone
+6281298061066
Journal Mail Official
jurnal.rumoh@unmuha.ac.id
Editorial Address
Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91 Bathoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Rumoh: Journal of Architecture
ISSN : 20889399     EISSN : 27984648     DOI : https://doi.org/10.37598/rumoh
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini memuat artikel-artikel ilmiah pada lingkup ilmu: arsitektur, lanskap, interior, perancangan kota dan permukiman serta arsitektur lingkungan. Rumoh menerima artikel ilmiah, studi kasus, studi literatur, laporan serta artikel untuk edisi khusus. Artikel ilmiah ini diterima dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.
Articles 59 Documents
KARAKTER ARSITEKTUR RUMAH ULU DI TEPIAN SUNGAI KOMERING Ina Indah Rahmadani; Wahyu Heny K. Sapardir; Ully Amrina
Rumoh Vol. 11 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1928.485 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v11i1.139

Abstract

Rumah Ulu merupakan model rumah panggung yang khas dari pedalaman Sumatera Selatan yang masih dapat dijumpai di desa-desa di sepanjang Sungai Komering. Rumah-rumah Ulu di Desa Kangkung saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Beberapa mengalami modifikasi, rusak bahkan ambruk. Rumah menjadi saksi sejarah perkembangan arsitektur saat itu. Ini tercermin dari tampilan bangunan dan ruang-ruang yg ada di dalamnya. Sayangnya Upaya pelestarian Rumah Ulu tradisional di pedesaan juga dirasa belum maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola ruang rumah Ulu berbentuk sederhana dan sangat fungsional. Ruang-ruang yang ada menggambarkan kebutuhan dasar ruang di dalam rumah. Pola ini juga tampaknya diterapkan pada pembangunan perumahan masa kini pada umumnya.
PERUBAHAN AKTIVITAS DAN PENYESUAIAN RUANG PADA RUMAH TINGGAL SEBAGAI RESPON TERHADAP PANDEMI COVID19 Theresia Emi Rahayu
Rumoh Vol. 11 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.618 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.143

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 adalah dengan membatasi aktivitas penghuni di luar rumah. Fungsi rumah menjadi lebih bervariasi karena kegiatan yang berlangsung di dalam rumah tinggal tidak hanya beristirahat, makan, dan membersihkan diri, namun juga bekerja, sekolah, beribadah dan rekreasi. Perubahan atau penyesuaian pada rumah tinggal dilakukan untuk mewadahi perubahan aktivitas tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyesuaian pada rumah tinggal yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk perencanaan rumah tinggal selanjutnya. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan kuesioner googleform yang disebarkan pada responden di Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta pada bulan Februari tahun 2021, kemudian dianalisis dengan metode korelasi dan diuraikan secara deskriptif. Kesimpulan yang didapatkan yaitu sebagian besar responden menerapkan sistem bekerja secara kombinasi atau berselang-seling antara WFH (Work from Home) dan WFO (Work from Office), sedangkan anak usia sekolah hampir keseluruhannya belajar dari rumah. Berdasarkan jenis pekerjaan, responden dengan pekerjaan wiraswasta tidak ada perubahan lokasi bekerja. Aktivitas sosial yang sebelumnya dilakukan di luar rumah, berubah menjadi dihilangkan atau dilakukan secara daring. Penyesuaian pada rumah tinggal untuk mewadahi perubahan aktivitas ini sebagian besar dilakukan oleh responden dengan status rumah milik sendiri, meskipun kondisi rumah sudah dianggap mendukung kesehatan penghuninya.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI BANTARAN SUNGAI KRUENG DAROY Farisa Sabila; Irin Caisarina; Afifa Salsabila
Rumoh Vol. 11 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1510.848 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.154

Abstract

Pesatnya perkembangan pembangunan kota memicu terjadinya kelangkaan lahan akan tempat tinggal bagi masyarakat. Ketidakmampuan akan penyediaan lahan-lahan permukiman baru juga memicu berkembangnya kawasan-kawasan permukiman yang tidak sesuai dengan peruntukan lahannya. Adapun salah satu contoh yang lazim ditemukan dari fenomena perubahan guna lahan ialah tumbuhnya permukiman kumuh di sempadan sungai. Kawasan bantaran sungai Krueng Daroy, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar mengalami permasalahan terkait ketidaksesuaian penggunaan lahan berupa berkembangnya permukiman kumuh di bantaran sungai sejak tahun 1989 hingga saat ini. Hal yang sangat mengkhawatirkan adalah kawasan ini merupakan kawasan yang mengalami kerentanan akibat ancaman banjir sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik permukiman kumuh di bantaran Sungai Krueng Daroy melalui identifikasi terhadap pola perkembangan spasial kawasan permukiman kumuh dan aspek fisik dan non fisik yang membentuk kawasan kumuh di bantaran Sungai tersebut serta menelusuri faktor pemicu berkembangnya permukiman kumuh di kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk menemukan karakteristik serta faktor yang mendasari terbentuknya permukiman kumuh melalui observasi dan kuisioner terhadap persepektif masyarakat terkait permukiman kumuh. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan lahan eksisting yang berada di kawasan sempadan sungai Krueng Daroy didominasi aktivitas permukiman dengan kondisi permukiman yang tidak sesuai dengan standar rumah layak huni. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya kawasan kumuh di Krueng Daroy adalah faktor demografi, sosial ekonomi, akses terhadap fasilitas publik, preferensi, regulasi, sosialiasi serta partisipasi masyarakat dalam menyusun arahan rencana tata ruang. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan membuka gagasan bagi studi lanjutan untuk memberikan rekomendasi terkait penyelesaian permasalahan kumuh di kawasan Krueng Daroy agar kawasan sungai tetap terjaga serta membuka opsi kepada masyarakat agar dapat hidup dengan layak pada area permukiman yang direkomendasikan nantinya.
PENGEMBANGAN WILAYAH MELALUI SEKTOR UNGGULAN: PERSEPSI STAKEHOLDER : Studi Kasus: Kabupaten Aceh Besar Myna Agustina Yusuf; Irin Caisarina; Sanna Nadia
Rumoh Vol. 11 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.33 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.165

Abstract

Salah satu tujuan pengembangan wilayah adalah meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan masyarakat. Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang masih belum maju dalam pengembangan wilayahnya jika dibandingkan dengan kota/kabupaten di sekitarnya. Pengembangan wilayah Kabupaten Aceh Besar cukup penting dilakukan terutama memiliki sektor beragam dalam wilayah administratif yang sangat luas yaitu 404,35 Km2. Pengembangan dapat dilakukan melalui sektor unggulan wilayah yang menggambarkan potensi daya saing kompetitif dan spesialisasi dalam lingkup kabupaten. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan daerah Kabupaten Aceh Besar, memetakan potensi dan peluangnya kemudian merekomendasikan pengembangan wilayahnya berdasarkan persepsi stakeholder. Data yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten dan hasil wawancara. Sektor unggulan ditetapkan dalam tiga tahapan analisis sektor ekonomi wilayah yaitu Location Quotient (LQ), Shift Share, dan Klassen Typology. Perumusan strategi didasarkan atas olahan hasil wawancara dan analisis SWOT. Hasil analisis sektor unggulan menunjukkan yang memiliki pertumbuhan serta kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Aceh Besar adalah kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan motor, sektor informasi dan komunikasi serta sektor real estate. Potensi utamanya adalah lokasinya yang strategis, namun kualitas SDM rendah sebagai kelemahan utamanya. Langkah pengembangan wilayah yang dapat dilakukan adalah membangun tenaga kerja memiliki kualitas kompetensi tinggi, mengembangkan inovasi teknologi BIM (Building Information Modelling), meningkatkan produksi komoditas yang berpotensi dan memiliki nilai jual tinggi, meningkatkan potensi SDM untuk memaksimalkan potensi, melakukan pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi dengan transportasi Kota Banda Aceh, meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengembangan informasi dan komunikasi, dan melakukan pengendalian pembangunan perumahan.
IDENTIFIKASI DAMPAK BENCANA TSUNAMI TERHADAP PERMUKIMAN MASYARAKAT DI KOTA BANDA ACEH Widya Soviana; Eva Herlina; Saryulis
Rumoh Vol. 11 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1604.67 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.167

Abstract

Permukiman di Kota Banda Aceh terus berkembang pasca bencana tsunami pada 26 Desember 2004. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan permukiman yang terjadi setiap tahunnya. Kecenderungan masyarakat untuk tinggal di kota menjadikan wilayah Kota Banda Aceh mengalami peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan berkembangnya permukiman baru. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh bencana tsunami terhadap pertumbuhan permukiman, arah pertumbuhan permukiman serta sarana dan prasarana di Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada 100 orang responden. Metode statistika yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik quota sampling dengan pengolahan data menggunakan software SPSS versi 24 dengan analisis deskriptif. Hasil uji validitas kondisi pertumbuhan permukiman diperoleh nilai r hitung (0,572) > r tabel (0,195), arah pertumbuhan permukiman diperoleh nilai r hitung (0,407) > r tabel (0,195), sedangkan pada kondisi sarana dan prasarana diperoleh nilai r hitung (0,404) > r tabel (0,195). Hasil uji reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha kondisi pertumbuhan permukiman sebesar (0,670), arah pertumbuhan permukiman sebesar (0,655), dan kondisi sarana dan prasarana sebesar (0,614) yang berarti nilai reliabilitasnya mencukupi dengan nilai kritis Cronbach’s Alpha 0,6. Hasil analisis deskriptif rekapitulasi nilai mean untuk kondisi pertumbuhan permukiman sebesar 3,94 yang menunjukkan baiknya pertumbuhan permukiman di Kota Banda Aceh. Pada arah pertumbuhan permukiman diperoleh nilai mean sebesar 3,97 di mana ini juga menunjukkan arah pertumbuhan permukiman yang semakin baik terjadi di wilayah Kota Banda Aceh. Nilai mean tertinggi diperoleh untuk kondisi sarana dan prasarana di wilayah Kota Banda Aceh yakni sebesar 4,24. Maka dapat disimpulkan bahwa dampak bencana tsunami telah menyebabkan pertumbuhan permukiman, arah permukiman serta sarana dan prasarana kota di Banda Aceh relatif semakin baik.
GALERI KOPI DI BANDA ACEH, TEMA: INTANGIBLE METAPHORS: Coffee Gallery in Banda Aceh, Theme: Intangible Metaphors Aurora Vidya; T. Eka Panny Hadinata
Rumoh Vol. 12 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.896 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v12i1.168

Abstract

Aceh dan kopi merupakan dua hal yang tak terpisahkan sampai saat ini, menikmati kopi sudah menjadi tradisi yang sangat melekat sebagai gaya hidup masyarakat Aceh. Kebiasaan masyarakat untuk minum kopi, hingga memunculkan warung kopi sehingga menghadirkan icon bahwa  Aceh terkenal dengan kota “1001 warung kopi” dapat dilihat dari banyaknya warung kopi di kota  Banda Aceh. Di Banda Aceh belum terdapat Galeri Kopi yang memiliki berbagai dari kegiatan Pameran Kopi. Galeri Kopi di Banda Aceh ini sebagai media promosi (marketing) kopi, tempat event pameran skala nasional maupun internasional yang terdapat di Aceh, serta memberikan nilai edukasi tentang kopi Aceh bagi masyarakat. Tujuan perancangan ini adalah meningkatkan promosi dan nilai jual kopi Aceh di tingkat nasional dan internasional sehingga kopi Aceh mendunia. Lokasi rancangan berada di Jl. Prof Ali Hasyimi. Pango, Banda Aceh, provinsi Aceh. Galeri Kopi di Banda Aceh menggunakan tema Intangible Metaphors yaitu yang berasal dari filosofi circle of life konsep urat nadi yang merupakan sumber kehidupan, layaknya minuman kopi yang selalu menjadi sumber kebiasaan bagi masyarakat Aceh. Menggunakan bentuk-bentuk garis lingkaran, lengkungan, naik turun serta finishing fasade double skin - dinding mewakili wujud dari urat nadi itu sendiri. Galeri kopi dirancang bermassa tunggal dengan daya tampung 300 orang/hari. Luas lahan 22.791 m² (2.2 Ha). KDB 15.953m². KLB 79.768 m². Fasilitas yang terdapat pada bangunan Galeri Kopi di Banda Aceh yaitu terdapat retail, café outdoor, café indoor, area pameran, display area, roasting area, area pembuatan kopi, area tester, ruang seminar, dan ruang pengelola. Kapasitas Galeri Kopi di Banda Aceh yaitu 300 orang dan bangunan bermassa tunggal. 
STASIUN ACEH TV DI BANDA ACEH DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGH TECH: Aceh TV Station in Banda Aceh, Theme: High Tech Architecture Jerri Maisaputra; Effendi Nurzal
Rumoh Vol. 12 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.687 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v12i1.170

Abstract

Stasiun Aceh TV di Banda Aceh merupakan kantor televisi swasta yang menyajikan kearifan lokal budaya Aceh secara kreatif dan inovatif, serta program-program acara lainnya. Stasiun Aceh TV saat ini tidak sesuai standar untuk kegiatan penyiaran yang dilakukan dan juga lokasinya tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang seharusnya. Lokasi perancangan Stasiun Aceh TV ini berada di Jl. Teuku Moh. Hasan, Gampong Batoh, Kecamatan Lueng Bata, kota Banda Aceh. Perancangan Stasiun Aceh TV diharapkan bisa menjadi pusat informasi, mejadi tempat edukasi serta tempat pengiklanan bagi masyarakat dan pengusaha di Aceh. Bangunan Stasiun Aceh TV dirancang bertema Arsitektur High Tech dengan menerapkan konsep work space pada ruang kerja karyawan, dan penerapan pilotis sebagai area parkir, penggunaan warna yang cerah pada fasad bangunan, ekspose struktur dan utilitas bangunan. Material struktur utama yang digunakan adalah baja WF dan H-Beam. Untuk material lantai menggunakan panel lantai AAC, dengan lapisan penutupnya menggunakan marmer, granit, material dinding menggunakan GRC, ACP, kaca flim dan kaca laminasi. Adapun analisis yang digunakan pada perancangan ini adalah analisis fungsional dan analisis tapak. Luas site untuk perancangan Stasiun Aceh TV adalah 21.715 m² dan luas bangunan 12.994 m², dengan massa tunggal yang berjumlah 6 lantai. Pada Stasiun Aceh TV terdapat 3 studio, ruang aula, ruang galeri/ workshop, kantin, musala, ruang direksi dan karyawan, ruang menyusui, smoking area, ruang istirahat/ game, dan ruang penunjang lainnya.
IDENTIFIKASI SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADA PASAR IKAN DI KECAMATAN BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH Henny Marlina; Qurratul Aini; Hazanul Fuady; Riskan Fauzy; Hijrah
Rumoh Vol. 11 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.849 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.171

Abstract

Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan kampung, diperlukan sarana perekonomian melalui pasar kampong sebagai pusat interaksi sosial masyarakat perkampungan. bentuk interaksi sosial di Kecamatan Baiturahman juga hadir pasar kampong, baik yang yang direncanakan secara permanen maupun pasar dadakan. Kecamatan Baiturahman memiliki beberapa pasar yang bersifat permanen yaitu; pasar pagi Setui, Pasar Mini Kampong Baro dan pasar pagi Peniti. Ketiga pasar inilah yang menjadi objek pengamatan. Objek pengamatan difokuskan pada pasar ikan dengan mengamati sistem pengolahan air limbah pada ketiga pasar ikan tersebut. Metode yang dilakukan melalui pengamatan dan wawancara terhadap pelaku pasar baik pengelola, pedagang dan pembeli. Berdasarkan Identifikasi Sistem Pengolahan Limbah pada ketiga Pasar Ikan di Kecamatan Baiturrahman ini, dapat disimpulkan bahwa: Terdapat dua jenis limbah di pasar ikan, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa bagian ikan yang tidak dipakai seperti: tulang, kepala, ingsang, kulit, usus, perut dan sisik. Limbah cair berupa darah ikan serta air dari hasil penyiraman dan pembersihan ikan. Sistem pengolahan limbah pada masing-masing pasar berbeda-beda. Sistem pengolahan limbah pada Pasar setui dilakukan dengan memisahkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padat diolah menjadi kompos dan limbah cair dialirkan melalui bak kontrol ke bak penguraian kemudian ke bak pengolah dan terakhir dibuang ke drainase. Pada Pasar Gemilang Kampung Baru dan Pasar Pagi Peniti, pengaliran limbah cair langsung dialirkan ke saluran yang ada di lingkungan tanpa pengontrolan jenis limbah, sedangkan limbah padat langsung dibuang ke tempat pembuangan sampah. Proses pembuangan limbah cair pada pasar pagi peniti dilakukan melalui proses penyaringan namun tidak melalui proses pengolahan dengan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Kondisi ketiga pasar tersebut sudah tersedia drainase khusus untuk mengalirkan limbah cair ke luar bangunan pasar. Namun proses pengolahan limbah baik padat maupun cair hanya dilakukan oleh Pasar Pagi Setui.
PENGGUNAAN KOLOM CONCRETE FILLED STEEL TUBE PADA LANTAI DUA RUMAH TINGGAL Wanda Yovita
Rumoh Vol. 11 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.058 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v11i2.173

Abstract

Concrete Filled Steel Tube (CFST) adalah pipa besi yang diisi dengan beton dan merupakan salah satu material alternatif untuk struktur bangunan sederhana. Disaat penggunaan baja Wide Flange (WF) dirasa melewati anggaran yang dibatasi oleh pemilik bangunan maka penggunaan kolom CFST bisa dijadikan pilihan. Pada pembangunan sebuah rumah tinggal dua lantai di daerah Bandung, pemilik bangunan dan kontraktor memutuskan untuk menggunakan material alternatif ini untuk mengurangi biaya konstrusi yang dibutuhkan. Kolom lantai dua dari bangunan ini menggunakan CFST sedangkan lantai dasar menggunakan baja Wide Flange (WF). Penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses dilakukannya eksperimen penerapan kolom CFST pada bangunan rumah tinggal dua lantai tersebut. Keputusan membangun menggunakan kombinasi material ini telah dilakukan setelah melalui diskusi oleh pemilik, arsitek dan kontraktor. Penerapan kolom CFST pada bangunan rumah tinggal ini dilakukan dengan material pipa besi kotak ber SNI denan ukuran 10 cm x 10 cm dengan ketinggian 3 meter. Pengisian beton di dalam besi dilakukan dengan memadatkan campuran semen K225 dengan material konstruksi terbaik yang ada di wilayah pembangunan. Modul struktur yang digunakan adalah 3 m x 3 m dengan metode konstrusi menggunakan teknik sederhana yaitu menyambung kedua material dengan plat dan sambungan pengelasan. Plat baja yang digunakan berukuran 15x30 cm juga diberi angkur berukuran sama. Pekerjaan kolom CFST ini tidak memerlukan bekisting sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga kerja. Pada tahap finishing arsitektural  pekerjaan juga menjadi lebih mudah karena dimensi kolom CFST berukuran sama dengan batu bata dinding pengisi.   Hasil penelitian menunjukkan penerapan kolom CFST pada rumah tinggal ini terbukti dapat dilaksanakan lebih cepat dan murah dibandingkan penggunaan material bangunan rumah tinggal konvensional.
PENGARUH GREEN INFASTRUCTURE TERHADAP PERENCANAAN PROGAM INISIASI GREEN CITY BANDA ACEH 2023: The Influence of Green Infrastructure on the Planning of the Green City Banda Aceh 2023 Initiation Program Riza Fitri; Irin Caisarina
Rumoh Vol. 12 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.655 KB) | DOI: 10.37598/rumoh.v12i1.189

Abstract

Sebagai upaya mengatasi berbagai persoalan dan mendukung pengembangan Kota Banda Aceh, seperti kurangnya green infrasructure yang dapat digunakan sebagai pemasok energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu Kota Banda Aceh sudah merencanakan program inisiasi green city yang akan dicanangkan dikembangkan pada tahun 2023 mendatang. Hal ini tentu menjadi peluang besar bagi para perencana dalam menentukan perencanaan dan perancangan konsep green city yang akan ikut terlibat pula perencanaan-perencanaan green infrastructure. Maka dalam penelitian ini fokus yang akan dikaji mengenai keberadaan serta pengaruh green infrastructure terhadap perancanaan program inisiasi green city di Kota Banda Aceh yang akan diterapkan oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode studi metode kualitatif deskriptif dan studi kepustakaan terkait green infrastructure dan green city. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran terkait pengaruh penggunaan green infrastructure dalam mewujudkan program inisiasi green city yang akan diterapkan untuk kota Banda Aceh tahun 2023 mendatang.