cover
Contact Name
Jhanty T Hidayat
Contact Email
jurnal.teknik@unpak.ac.id
Phone
+628121106981
Journal Mail Official
jurnal.teknik@unpak.ac.id
Editorial Address
Jl. Pakuan, RT.02/RW.06, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16129
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik, Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Published by Universitas Pakuan
ISSN : 14115972     EISSN : 27745023     DOI : 10.33751/teknik
Core Subject : Engineering,
Memuat artikel ilmiah berupa makalah, gagasan ilmiah dan hasil penelitian dalam bidang ilmu Keteknikan dan terapannya dari para peneliti, akademisi, praktisi dan mahasiswa
Articles 101 Documents
ANALISIS SEBARAN KEGIATAN PERTAMBANGAN TIMAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI DAERAH BANGKA, PROPINSI BANGKA BELITUNG Mustafa Luthfi, Bambang Sunarwan
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 9, No 2 (2008): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.834 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v9i2.877

Abstract

AbstrakKawasan Pulau Bangka telah sejak lama dikenal sebagai wilayah penghasil timah. Dan khusus Kabupaten Bangka menghasilkan logam timah terbanyak di P Bangka atau sekitar 7,3 juta Mton pada tahun 2006. Kemudian diikuti Kabupaten Bangka Selatan dengan 6,6 juta Mton. Akan tetapi secara kebetulan diketahui sebagian besar bijih tersebut dihasilkan dari proses pertambangan tanpa ijin, dimana kegiatan ini bila dibiarkan akan mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan. Untuk Kabupaten Bangka, Kecamatan Belinyu merupakan kecamatan penghasil timah terbanyak, yaitu 1,95 juta Mton, diikuti Kecamatan Riau Silip dengan 1,66 juta Mton.Kolong atau kolam yang terbentuk dalam proses pertambangan di wilayah terbuka merupakan karakteristik pada wilayah tersebut. Karakter tersebut dapat dengan mudah diidentifikasi melalui citra satelit. Sebaran kolong timah yang diperoleh kemudian dioverlaykan dengan sebaran tutupan lahan, sebaran kuasa pertambangan timah dan sebaran batuan. Overlay dilakukan dengan menggunakan Program Arc View 3.3.Kolong penambangan terdapat terdapat pada semua jenis tutupan lahan dan terbanyak dilakukan pada tutupan lahan semak dan ruang terbuka, dengan jumlah kolong total 412. dan terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Belinyu dengan jumlah 230. Sebaran pertambangan berada pada batuan granit dan endapan aluvial.Dalam rangka mengurangi dampak kegiatan tambang timah, maka Pemda perlu melakukan langkah-langkah terkait dengan penataan tata ruang daerah dan untuk ini telah bekerja-sama dengan Dinas Pertambangan melakukan pengawasan terhadap kegiatan pertambangan. Evaluasi perijinan yang ada diberlakukan, agar mampu menghasilkan peraturan pertambangan memiliki peran dan arti secara terpadu.Kata-kata kunci : Kolong, overlay, inkonstitusional, kontribusi., signifikan, spesifik. interpretasi citra satelit, PETI, inkonstitusional, finansia,l Pendulangan/ pelimbangan, editing, labelisasi
PEMETAAN SISTEM RUJUKAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN (BPJS) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI MOHAMAD MAHFUDZ
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 22, No 1 (2021): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.851 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v22i1.3739

Abstract

Kebutuhan akan informasi fasilitas kesehatan sangat diperlukan khususnya pasien  rujukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Informasi secara spasial akan memudahkan bagi pasien rujukan BPJS tersebut menuju Rumah Sakit (RS) terdekat agar segera bisa tertangani dengan cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran fasilitas kesehatan rujukan BPJS kesehatan di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data spasial sebagai penunjang pengambilan keputusan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi waktu dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil  penelitian memperlihatkan bahwa Kota Bogor  terdapat fasilitas kesehatan berupa rumah sakit sebanyak 17 dan puskesmas sebanyak 25, semua puskesmas 100 % terkategori tingkat pertama, 94 % rumah sakit masuk kategori tingkat kedua dan 6 % masuk kategori tingkat ketiga   Kata Kunci : BPJS, Pasien Rujukan, Pemetaan, SIG.
RASIO DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN HASIL KALENDERING HIKMAD LUKMAN
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 18, No 1 (2017): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.548 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v18i1.1539

Abstract

Pondasi tiang (pile foundation) termasuk jenis pondasi dalam, umumnya ujung tiang diletakkan sampai menenbus tanah keras, kriteria tanah keras pada saat penyelidikan tanah dimaknai oleh tegangan konus hasil Sondir sebesar 200 kg/cm2  atau nilai N SPT 50x/30 cm.Pada saat akhir pemancangan pondasi tiang, dilakukan pengukuran Kalendering (Final Set), yaitu  besarnya penurunan tiang untuk pukulan hammer sebanyak 10 x pukulan. Nilai hasil kalendering mangkin kecil, nilai daya dukung tiang batas (ultimate) semangkin besar. Besarnya daya dukung batas tiang dapat dicari menggunakan beberapa rumus dinamis, hasilnya dibagi dengan nilai faktor keamanan akan mendapatkan daya dukung ijin tiang.Pada pembangunan proyek Icon City Jalan Raya Boulevard Deltamas No. 189 Jayamukti,Cikarang Pusat, Bekasi, digunakan tiang pancang persegi 25x25 mutu Beton K450 sedalam 8 - 11 m dengan kapasitas daya dukung ijin perencanaan sebesar 40 ton. Alat pancang/palu yang  digunakan berupa drop hammer seberat 1,8 ton dengan tinggi jatuh setinggi 1 m. Berdasarkan hasil pemancangan menggunakan mesin drop hammer bernomor M01 diperoleh nilai kalendering  yang berbeda-beda, yaitu sebesar 3 - 8 mm/10x pukulan.Perhitungan Daya dukung ijin dinamis dipilih menggunakan beberapa rumus, yaitu: Hilley, ENR, dan rumus WIKA. Berdasarkan ketiga rumus tersebut, diperoleh nilai terbesar dari rumus WIKA, kemudian rumus ENR dan nilai terkecil diperoleh dari rumus Hilley. Tampilan grafik yang diperoleh didasarkan pada rasio daya dukung tiang, yaitu perbandingan antara daya dukung ijin  tiang dinamis terhadap daya dukung ijin perencanaan, Qi.d/Qi. Rasio terbesar diperoleh dari rumus WIKA, nilai menengah berasal dari rumus ENR, dan nilai terkecil menggunakan rumus Hilley. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa, daya dukung ijin tiang dinamis berdasarkan rumus ENR lebih cocok digunakan untuk membandingkan dengan daya dukung tiang hasil perencanaan. Kata kunci : Drop Hammer, Kalendering/Final Set, rasio daya dukung ijin dinamik.
KARAKTERISASI PHISIK AIRTANAH DAN IDENTIFIKASI PEMUNCULAN MATAAIR PADA AKUIFER ENDAPAN GUNUNG API (Studi Kasus : Endapan Gunungapi Tangkubanperahu di Cekungan Bandung) BAMBANG SUNARWAN
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 15, No 1 (2014): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.333 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v15i1.853

Abstract

Gunung Tangkubanperahu (2.064 m.apl) merupakan gunung api strato, berada di wilayah Bandung Jawa Barat, menjadi puncak batas utara cekungan Bandung. Memiliki zonasi kemunculan mata air ke arah selatan dan menempati kaki G.Tangkubanperahu, jumlah total kurang lebih 142 mata air dengan kisaran debit 1 l/s hingga 15 l/s. Kemunculan mataair memiliki tipe umum rekahan pada batuan lahar dan lava, serta tipe depresi untuk kemunculan mata air pada tanah pelapukan .Kajian ini dimaksudkan menjadi informasi pokok untuk tujuan mengidentifikasi model hidrogeologi yang terdiri dari sistem akifer endapan gunung api dan pola aliran air di dalam tanah.Kata-kata kunci : akuifer, volkanik
KAJIAN PENGARUH MEDIA PENAMBAT PADA REAKTOR BIOGAS FLUIDIZED BED Netty Kamal
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 1 (2019): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (976.478 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v20i1.1398

Abstract

Untuk mengurangi  banyaknya sampah yang masuk ke TPA yaitu dengan melakukan pengolahan sampah organik menjadi biogas. Alternatif dari Pengolahan sampah organik adalah digester anaerobik. Selain dapat mengurangi jumlah sampah, pengolahan sampah organik dengan digester anaerobik dapat menghasilkan bahan bakar terbarukan. Pada penelitian ini sampah organik diambil dari beberapa tempat di sekitar kampus. Tujuan penelitian ini untuk mengolah sampah menggunakan reaktor Fluidized Bed menggunakan media batu apung. Perolehan gas dibandingkan dengan hasil bila menggunakan media lain. Parameter yang diukur adalah pH, temperatur, kandungan biogas menggunakan analisis orsat dan COD. Hasil dari penelitian ini adalah reaktor 1 yang menggunakan media batu apung, mempunyai kinerja yang paling baik dibandingkan dengan 2 media lainnya. Hal ini berdasarkan hasil dari volume perolehan biogas, analisa penurunan COD, organic loading rate, dan performa reaktor. Reaktor Fluidized Bed memiliki hasil perolehan biogas paling banyak dengan rata-rata perolehan biogas 0,093 L Biogas / L Reaktor.Hari pada reaktor 1 (Batu Apung), 0,079 L Biogas / L Reaktor.Hari, reaktor 2 (Ijuk), dan 0,089 , reaktor 3 (Sedotan) jika dibandingkan dengan reaktor  Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) dengan volume 0,072 L Biogas / L Reaktor.Hari dan Reaktor Fixed Bed dengan volume 0,057 L Biogas / L Reaktor.Hari. Kata Kunci : reaktor,  Continuous ; Stirred; Tank Reacto;r (CSTR); Fluidized’ Bed
ANALISIS LAHAN KRITIS KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR, JAWA BARAT Helmi Setia Ritma Pamungkas; Muhammad Agus Karmadi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.199 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.356

Abstract

Untuk menuju kota berkelanjutan, maka perlu upaya rehabilitasi lahan kritis menjadi lebih hijau dan bermanfaat bagi warga sekitar. Kota Bogor sendiri ditetapkan sebagai kawasan hulu, dan menjadi penyangga kawasan ibukota dan kota-kota di bawahnya, sebagai daerah resapan air, dan daerah konservasi menurut Peraturan Presiden tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Sebelum adanya pelaksanaan penanggulangan lahan kritis, maka perlu ada upaya identifikasi lahan kritis yang berada di Kota Bogor, terutama di Kecamatan Bogor Timur. Metodologi penentuan lahan kritis berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Daerah Aliran Sungai (RTKRHL-DAS). Berdasarkan hasil penelitian, kategori kawasan budidaya untuk pertanian didapatkan luasan lahan kritis yaitu 98,21 ha dan luas lahan agak kritis 111,2 ha; dan kategori kawasan lindung didapatkan luasan lahan sangat kritis yaitu 7,99 ha, kritis seluas 18,94 ha, dan luas lahan agak kritis 3,2 ha. Nilai dukungan apek sosial ekonomi yakni 11,06 yang berarti kurang.Kata Kunci : Lahan Kritis, Bogor Timur
ARAHAN RENCANA PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN SUMENEP WILAYAH DARATAN, PROVINSI JAWA TIMUR Zubhan Zainal Arifin, Santun R.P Sitorus, & Janthy T. Hidayat
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 22, No 2 (2021): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.797 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v22i2.5011

Abstract

Kabupaten Sumenep Wilayah Daratan, Provinsi Jawa Timur didominasi oleh sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama dari masyarakat Kabupaten Sumenep Wilayah Daratan dan juga merupakan kontributor terbesar untuk Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) yaitu 39,41% pada tahun 2017. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan arahan rencana pengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Sumenep Wilayah Daratan dengan mengidentifikasi komoditas unggulan pertanian, menganalisis potensi lahan yang akan dikembangkan dan juga hirarki wilayah. Data diperoleh dari instansi terkait serta melalui observasi langsung dan wawancara dengan para narasumber ahli. Beberapa metode digunakan untuk memproses data, LQ dan DS, analisis ketersediaan dan kesesuaian lahan, dan skallogram. LQ dan DS digunakan sebagai metodologi untuk menganalisis komoditas unggulan. Identifikasi lahan potensial dilakukan dengan melakukan analisis ketersediaan dan kesesuaian lahan, sedangkan hirarki wilayah dengan menggunakan metode skalogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arahan pengembangan komoditas unggulan prioritas pertama dengan hirarki wilayah tertinggi dan memiliki lahan berpotensi pengembangan di Kabupaten Sumenep Wilayah Daratan adalah Jambu Mente di Kecamatan Batuan, Jagung di Kecamatan Dungkek, dan Kacang Hijau pada  Kecamatan Kota Sumenep. Kata Kunci: arahan dan strategi pengembangan, kesesuaian lahan, komoditas unggulan.
ANALISIS DAN PEMBUATAN PETA DAERAH POTENSI LONGSOR DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019 MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Analysis And Map Of The Potential Longsor Area At Bogor in 2019 Using Weighting Methods On Geographic Information System) DADAN RAMDANI, DIAH KIRANA KRESNAWATI, dan DESSY APRIYANTI
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 21, No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.969 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v21i2.3277

Abstract

Peristiwa tanah longsor atau dikenal sebagai gerakan masa tanah, batuan atau kombinasinya, sering terjadi pada lereng alam. Kondisi tersebut sebenarnya merupakan fenomena alam, yaitu alam mencari keseimbangan baru akibat adanya gangguan atau faktor yang mempengaruhinya dan menyebabkan terjadinya pengurangan kekuatan geser serta peningkatan tegangan geser tanah (Alhasanah,2006). Bencana tanah longsor atau gerakan tanah dari tahun ke tahun semakin sering terjadi di Indonesia, khususnya pada saat musim hujan. Kondisi tektonik di Indonesia yang membentuk morfologi tinggi, patahan, batuan vulkanik yang mudah rapuh serta ditunjang dengan iklim di Indonesia yang berupa tropis basah, sehingga menyebabkan potensi tanah longsor menjadi tinggi. Hal ini ditunjang dengan adanya degradasi perubahan tataguna lahan akhir-akhir ini, menyebabkan bencana tanah longsor menjadi semakin meningkat. Kombinasi faktor anthropogenik dan alam sering merupakan penyebab terjadinya longsor yang memakan korban jiwa dan kerugian harta benda. Upaya mitigasi diperlukan untuk meminimalkan dampak bencana longsor. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat tahun 2011-2015 sudah terjadi 211 kejadian longsor. Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, terdapat 16 kecamatan yang pernah terjadi longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis data dari data kelas lereng, data curah hujan, data penggunaan lahan dan data jenis tanah, serta untuk mengetahui tingkat kerentanan tanah longsor di Kabupaten Bogor. Dengan ditunjukkan pada pembuatan peta potensi  daerah rawan longsor Kabupaten Bogor. Data atau parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kelerengan, curah hujan, penggunaan lahan dan jenis tanah. Metode penelitian yang dilakukan adalah survey dan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode kerentanan longsor dengan parameter faktor alami dan manajemen.  Analisis yang digunakan adalah overlay dari parameter yang telah ditentukan dan pembobotan. analisis data dan pembobotan adalah proses penggabungan atau overlay dari 4 data parameter dan perhitungan nilai harkat dan bobot. Penelitian ini menghasilkan Peta Potensi Daerah Rawan Longsor di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat dalam bentuk peta cetak dan peta digital. Kata kunci: Longsor, Kabupaten Bogor, Peta; Overlay, Sistem Informasi Geografis
PENETAPAN ZONASI MENARA TELEKOMUNIKASI SECARA SPASIAL UNTUK PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN DI KOTA BOGOR WARYANI dan MUHAMAD MAHFUDZ
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.973 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.2089

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini juga berpengaruh pada layanan yang diberikan oleh operator dalam rangka menunjang kecepatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa dipisahkan dengan adanya antena BTS (base transciever station) yang menjadi masalah, pembangunan infrastruktur menara telekomunikasi yang terlalu banyak tanpa perencanaan akan menimbulkan permasalahan yang tidak baik bagi tata ruang dan keindahan Kota Bogor. Dalam menentukan zonasi, di perlukan data dari semua menara telekomunikasi yang berdiri di Kota Bogor, selanjutnya di analisis dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Agar lebih memudahkan untuk pemetaan menara telekomunikasi maka dikombinasikan dengan GIS (Geografik information system) dengan harapan bisa menjadi rekomendasi untuk pengambilan keputusan pemerintah Kota Bogor. Dalam menentukan zonasi tersebut yaitu dengan memperhitungkan jarak menaradan  data dari titik koordinat menara tersebut berdiri. Penentuann zonasi dengan range masimg-masong 5 km, sehingga di dapatkan 4 zonasi, yaitu zona-1 pada jarak 5 km untuk wilayah kecamatan Kota Bogor Tengah, zona 2 pada jarak 5,1 km -10 km untuk wilayah kota Bogor Barat, Timur dan Utara, Zona-3 pada jarak 10,1-15 km untuk wilayah Kota Bogor Selatan dan Tanah Sareal dan Zona-4 pada jarak  diatas 15,1 km untuk sebagian wilayah kota Bogor Selatan dan Tanah. Sareal. Kata kunci : SIG, ahp, zonasi, menara telekomunikasi 
ANALISA STABILITAS LERENG TAMBANG TERBUKA BAHAN GALIAN-C DAERAH DESA BATUJAJAR DAN TEGALLEGA KECAMATAN CIGUDEG KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT SOLIHIN dan RESTU RADITYA
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 17, No 1 (2016): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.996 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v17i1.913

Abstract

Analisa stabilitas lereng tambang terbuka bahan galian-C, menggunakan analisis pola-pola atau orientasi dengan metode stereografi dan analisis kinematik. Di daerah penelitian didapat dilokasi pengamatan 1, 3, 4 dan 5 menunjukan adanya potensi longsoran baji, potensi longsorang jungkiran Lokasi 2. Nilai SMR untuk lereng tunggal nilainya yaitu 50,8-55, secara umum model lereng di lokasi penelitian berupa normal baik pada lereng keseluruhan maupun lereng tunggal dalam kondisi yang hampir stabil, namun masih ada potensi terjadinya longsoran blok melalui joint atau beberapa bidang baji 50,25-55 yang keseluruhannya termasuk kedalam kelas III. Kondisi lereng tunggal di lokasi penelitian secara umum dalam keadaan kurang stabil, yang ditunjukan dengan nilai faktor kemanannya kurang dari 1 kemantapannya tidak mantap, yaitu pada Segmen 1 dan Segmen 3 dalam semua kondisi dan pada Segmen 5 hanya pada kondisi jenuh+gempa dan kondisi jenuh+crak tensions, potensi longsoran akan meningkat terutama pada bulan Oktober s.d. Februari, saat curah hujan tinggi. Jenis kelas perkuatannya termasuk pada klas IIIa dengan jenis perkuatan pembuatan paritan pada kaki lereng dikombinasikan dengan jala kawat, pemasangan baut pada batuan secara sistematik, dan beton semprot pada beberapa bagian lereng.Kata Kunci : Galian, Batu dan Stabilitas Lereng

Page 5 of 11 | Total Record : 101