cover
Contact Name
Eko Walujodjati
Contact Email
eko.walujodjati@itg.ac.id
Phone
+6282124588750
Journal Mail Official
konstruksi@itg.ac.id
Editorial Address
Jl. Mayor Syamsu No.1, Jayaraga, Kec. Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Konstruksi
ISSN : 14123614     EISSN : 23027320     DOI : https://doi.org/10.33364/konstruksi
Core Subject : Engineering,
Jurnal Kosntruksi yang dapat menampung dan mempublikasikan hasil karya penelitian, karya tulis dan pengabdian masyarakat baik mahasiswa dan dosen-dosen intern maupun dari pihak luar. Jurnal Konstruksi memberikan informasi yang diperoleh dari laboratorium dan workshop penelitian maupun dari lapangan/ studi kasus di dunia nyata dengan cakupan (Scope of Journals) bidang meliputi struktur transportasi/ infrastruktur, air, geoteknik, manajemen konstruksi, dan lingkungan. Melalui jurnal konstruksi diharapkan dapat menampung semua inspirasi bidang teknik sipil sehingga didapatkan pemecahan masalah yang dihadapi dan mampu melahirkan inovasi baru dibidangnya.
Articles 142 Documents
Pengaruh Penggunaan Limbah Baja Ringan Terhadap Uji Lentur pada Balok Beton Rio Agustian W; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.04 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1047

Abstract

Beton ialah campuran agregat halus atau agregat kasar, semen dan air. Campuran ini kemudian membentuk massa berbatu. Dalam beberapa kasus, satu ataupun lebih bahan aditif digabungkan guna membuat beton agar sifat khusus yang meningkatkan kemampuan kerja, daya tahan, dan waktu pengerasan. Beton memeiliki tekan yang tinggi tetapi memiliki lentur yang rendah, untuk itu perlunya bahan tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan kuat lentur. Penggunaan bahan tambahan pada teknologi beton telah lama dikembangkan. Beton memiliki kuat lentur 8% - 15% dari kuat tekan. Beberapa usaha diperlukan untuk meningkatkan kuat lentur. Salah satunya adalah dengan menambahkan bahan tambahan yaitu potongan dari baja ringan. Tujuan dari riset ini yaitu mengetahui pengaruhnya penambahan baja ringan dengan berbagai variasi terhadap kuat lentur. Metode dipakai dalam riset ini yaitu eksperimen yaitu penambahan potongan limbah baja ringan kedalam adukan beton dengan variasi 1%, 3%, dan 5% dari berat agregat kasar. Pada beton normal dibuat masing-masing 3 buah sampel dan untuk beton dengan substitusi baja ringan dibuat masing-masing 2 sampel, sehingga total keseluruhan yaitu 18 benda uji untuk nilai rencana 25 Mpa. Berdasarkan dari hasil pengujian kuat lentur balok beton setelah perlakuan 28 hari, simpangan dari 0% sebesar 4 MPa dan simpangan dari 1% sebesar 3,75. Penyimpangan MPa, 3% adalah penyimpangan dari 3,75 Mpa, 5,5 Mpa sampai 5%. Campuran 0% hingga 1% limbah baja struktural berkurang 0,06%, variasi campuran 1% hingga 3% tidak bertambah atau berkurang, tetapi variasi 3% hingga 5% meningkat atau menurun. meningkat 0,46%. Mengenai kekuatan lentur, 5,5 MPa adalah yang tertinggi karena variasi paduan baja ringan berumur 28 hari.
Pengujian Kuat Tarik Beton dengan Bahan Tambahan Serabut Kelapa Mahdi Hakiki; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.125 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1049

Abstract

Serabut kelapa merupakan bagian terluar dari kelapa yang berbentuk serat dengan ketebalan 5 cm. Serabut kelapa terbukti secara teknis sebagai bahan/agregat untuk campuran beton. Dalam penelitian ini, merencanakan campuran beton sebanyak 4 jenis dengan campuran bahan tambah serabut kelapa, yaitu campuran normal, beton 0.02%, beton 0.03%, beton 0.05%, ialah beton dengan tambahan serabut kelapa dengan mencampurkan air dan semen PCC, jumlah semen PCC semen yang di gunakan adalah 23.25 Kg/m3 dengan campuran agregat kasar 1370 Kg/m3 dan agregat halus 1360 Kg/m3, dari hasil penelitian di buatkan 12 sempel yang dimana pada penelitian ini dilakukan 8 kali pencampuran bahan, setiap pencampuran air yang di gunakan sebanyak 3,2 kg. dan kadar semen 4.65 kg. agregat kasar sebesar 14.97 kg. dan agregat halus 13.98 kg. setiap pengujian kuat tekan dan tarik beton, proses tersebut di lakukan pada hari ke 14 yang berpacu pada SNI-03-1974-2011. Dimana hasil pengujian kuat tekan beton campuran dari serabut kelapa maka di dapat nilai kuat tekan beton sebesar, campuran serabut kelapa 0.02% dengan nilai 8.58 Mpa, sedangkan untuk kuat Tarik yaitu 7.19 Mpa, campuran serabut kelapa 0.03% dengan nilai 6.60 Mpa, dan kuat Tarik sebesar 6.52 Mpa, campuran serabut kelapa dengan nilai 0.05% 7.07 Mpa, dan kuat Tarik 3.33 Mpa.
Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air Eko Walujodjati; Sulwan Permana; Hadi Nurhuda; Adhitya Surya Pratama; Rika Banowati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.767 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1053

Abstract

Pada musim kemarau, Kabupaten Garut mengalami kekurangan air bersih dan air untuk kebutuhan lahan pertanian di beberapa Kecamatan dan Desa. Berdasarkan hasil survey di lokasi Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler tahun 2021, bahwa untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada saat musim kemarau sangat sulit. Sedangkan di desa tersebut hanya memanfaatkan tiga mata air diantaranya mata air Citiis, Minong, dan Cikamunding. untuk itu diperlukan analisis kebutuhan dan ketersediaan air bersih untuk jangka waktu sampai dengan tahun 2030. metode penelitian yang dilakukan oleh penulis berupa pendekatan secara kuantitatif. peraturan yang di pakai dalam analisis menggunakan Kriteria Perencanaan Direktorat Jendral Cipta Karya Dinas Perencanaan Umum dalam mempredikasi kebutuhan air bersih sampai 2030. Di Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Besarnya kebutuhan air total di Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler adalah 8,268 lt/dt. Ketersediaan air dari sumber Mata air Citiis yang selalu di gunakan karena Mata air Minong dan Cikamunding pada musim kemarau airnya kering, Mata air Citiis masih mampu mencukupi kebutuhan air daerah layanan hingga tahun 2030.Hal ini dibuktikan dengan debit sumber (Qs 11,032 lt/dt) debit kebutuhan (Qb 8,268 lt/dt). Berdasarkan hasil analisis hidrolika jaringan pipa distribusi saat ini masih mampu menyalurkan air dengan debit maksimum samapi tahun 2030. Selain itu diharapkan peran serta masyarakat Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler dalam rangka pemeliharaan jaringan air.
Pengaruh Penggunaan Limbah Kulit Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah pada Campuran Beton Soni Wahyudi; Athaya Zhafirah
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.707 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1056

Abstract

Penyamakan kulit merupakan proses perubahan protein kulit mentah menjadi kulit samak yang lebih stabil, tidak mudah membusuk, dan dapat digunakan sebagai bahan kerajinan kulit. Proses penyamakan kulit menghasilkan limbah yang belum dimanfaatkan dengan baik sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal tersebut dapat dikurangi dengan dijadikan bahan tambah pada campuran beton. Pemakaian limbah kulit dalam campuran beton belum banyak dilakukan, namun karena ketersediaan limbah yang semakin banyak maka penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan pembuatan beton dengan campuran limbah kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah kulit terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah pada campuran beton. Pada penelitian ini bahan tambah yang digunakan yaitu limbah kulit samak yang berfungsi sebagai serat. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Variasi campuran limbah kulit pada penelitian ini adalah 1%, 3%, dan 5% terhadap agregat halus. Hasil nilai kuat tekan beton untuk variasi campuran 1% mengalami penurunan 20,75%; variasi campuran 3% mengalami penurunan 30,95%; dan variasi campuran 5% mengalami penurunan 34,48%. Sedangkan nilai kuat tarik belah beton variasi campuran 1% mengalami kenaikan 12,33% dan mengalami penurunan pada variasi campuran 3% sebesar 33,11% dan variasi campuran 5% sebesar 5,87%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan limbah kulit pada campuran beton terhadap nilai kuat tekan dan tarik belah beton berpengaruh mengalami penurunan nilai kekuatan, hal tersebut disebabkan oleh banyaknya penyerapan kadar air pada benda uji sehingga menyebabkan faktor air semen meningkat.
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek Penataan Kawasan Pariwisata Situ Bagendit Kabupaten Garut Ganjar Jojon Johari; Ispi Taopik
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.003 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1065

Abstract

Kemampuan musibah kerja bisa terjalin pada tiap kegiatan pekerjaan. Musibah kerja bisa disebabkan oleh mesin- mesin ataupun aspek kelalaian pekerja. Pada proyek Penyusunan Kawasan Sana bagendit diketemukan 16 permasalahan musibah kerja pada tahun 2021. Riset ini bertujuan buat mengenali kemampuan musibah kerja yang terjalin sehingga bisa dicoba pencegahanya. Dalam riset ini upaya buat penangkalan terbentuknya musibah kerja hendak dicoba memakai tata cara Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC), dengan melaksanakan identifikasi bahaya (hazard identification) evaluasi resiko (risk assessment) serta pengendalian resiko (risk control). Hasil dari riset ini merupakan ada 11 kemampuan bahaya musibah kerja yang terdapat di projek Penyusunan Kawasan Bagendit. Setelah itu buat risk tingkat pada penilian resiko ada 4 jenis resiko, ialah resiko ekstrim, besar, lagi, serta rendah. Ada 3 proses pekerjaan yang dikategorikan selaku resiko ekstrim, sebaliknya resiko besar 4, resiko lagi ada 3 proses pekerjaan, serta cuma 1 proses pekerjaan yang masuk jenis resiko rendah. Sebaliknya pengendalian risikonya memakai tata cara hirarki pengendalian (hirarchy of control), ialah: eliminasi, substitusi, rekayasa (engineering), administrative, serta APD.
Eksperimen Uji Lentur Balok Beton dengan Bundel Tulangan Muhammad Wildan Ubaidillah; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1061

Abstract

Beton bertulang ialah beton yang dikombinasikan dengan besi tulangan. Luasan besi tulangan yang digunakan harus memenuhi dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan perencanaan dibuat berdasar pada asumsi bahwa kedua bahan yang dikombinasikan bekerjasama dalam memikul gaya-gaya yang bekerja. Pada perencanaan suatu penampang balok beton bertulang, seringkali tidak terpenuhi karena kebutuhan luas tulangan dan jarak jarak antar tulangan yang disyaratkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan melakukan pengujian kuat lentur balok beton menggunakan tulangan yang dibundel. Maksud dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan salahsatu solusi dari tidak tercapainya persyaratan jarak antar tulangan pada balok lentur dengan mengetahui perbandingan kuat lentur antara balok dengan bundel tulangan dan balok tanpa bundel tulangan. Hasil uji kuat tekan rata-rata beton saat usia 28 hari ialah f’c 17.34 MPa. Nilai kuat lentur rata-rata balok tulangan bundel 2D6 = 8 MPa, dan tulangan tanpa bundel D8 = 5,5 MPa. Balok dengan bundel tulangan lebih kuat dengan perbedaan luas tulangan 12,5 % menghasilkan kekuatan dengan perbedaan 45,4 % melebihi perbedaan luas tulangan.
Pengaruh Campuran Baja Ringan Terhadap Kekuatan Beton Rewilla Aryanti; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 2 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-2.1075

Abstract

Concrete has a high compressive strength but has a low tensile strength, therefore it is necessary to have additional materials aimed at increasing the tensile strength. The use of additives in concrete technology has long been developed. Concrete has a tensile strength of 8%–15% of compressive strength. Some effort is required to increase the tensile strength. One of them is the addition of additional materials, namely pieces of mild steel. The purpose of this study was to determine the compressive strength and split tensile strength of concrete after the addition of mild steel variations of 0%, 10%, 15% and 20%. The design concrete quality is 20 MPa and the concrete age is l4 and 28 days. The specimens for compressive strength and splitting tensile strength of concrete are cylinders with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm. The research method used was an experiment with a research time of two months. The compressive strength test results have increased and decreased. The biggest increase was in the 15% mixture with a percentage increase of 46.33% and an average compressive strength value of 12.162 N/mm2 at 14 days of concrete age, while the highest average compressive strength was in a mixture of 0% or normal concrete with a strength value compressive strength of 13.859 N/mm2 concrete aged 28 days. The largest average split tensile strength test results were in a 10% mixture with a split tensile strength value of 2,183 MPa and a percentage increase of 24.09%. The optimum addition of mild steel that produces maximum tensile strength is 10%.
Pemanfaatan Data Satelit Terhadap Prediksi Curah Hujan Dicky Muhamad Fadli
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1107

Abstract

With the introduction of a new emission scenario, namely the Representative Concentration Pathways (RCP) which is used for the latest climate models so that it can model future climates. Climate predictions can be used to predict rainfall which can be used for various hydrological analyses. The RCP data used is RCP 85 which is calibrated with local rainfall. From the calibration results obtained statistical parameters close to the rain station. By using the gamma distribution, the number of days and the amount of rain can be calculated. From the analysis results, it is predicted that in 2029 there will be 2126 mm/year of rainfall with 121 rainy days with a configuration of 6 months of wet classification, 2 months of normal classification and 4 months of dry classification.
Hasil Laboratorium Kelayakan Sumber Mata Air Cikoneng Kabupaten Garut Roby Ramda Nurputra; Adi Susetyaningsih; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 2 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-2.1111

Abstract

The source of Curug Cikoneng spring water is a type of small spring, while the type of water is a type of fractured spring, which emerges from rock fractures. So far, water from the Cikoneng waterfall has not been optimally used as a source of raw water for the people of Pasawahan village because the water has a sour taste. This study aims to determine the quality of water sourced from the Curug Cikoneng spring as a need for residents in Pasawahan Village, Tarogong Kaler District, Garut Regency, West Java Province. The method used is descriptive method with the object of research is 1 spring in the village of Pasawahan Kaki Gunung Guntur. Data collection techniques by means of observation, observation, sampling at several points, namely Jaba Tonggoh, Jaba Lebak and PLP Citiis, sample testing was carried out at the Garut Kesda Laboratory using reference to PERMENKES RI NO.492/MENKES/PER/IV/2010, analyzing samples and interviews. The results showed that for the three sources, sample 1 (Jaba Tonggoh) and sample 3 (PLP Citiis) the water is odorless, has a clear color and the turbidity level is below the maximum limit, while sample 2 (Jaba Lebak) the water is odorless but has a light yellow color and has turbidity level of 32.38 NTU, but for the three samples it has a sour taste. pH at (sample 1) 3.5, (sample 2) 6.6 and (sample 3) 3.6. Fe (Iron) levels in (sample 1) 3.49 mg/l, (sample 2) 0.63 mg/l and (sample 3) 0.61 mg/l. Manganese levels in (sample 1) 0.63 mg/l, (sample 2) 0.48 mg/l and (sample 3) 0.58 mg/l. Sulfate levels (sample 1) 800 mg/l, (sample 2) 520 mg/l and (sample 3) 790 mg/l. The number of coliform bacteria sample 1 (15), sample 2 (38) and sample 3 (≥240). From the results of research that has been done, Curug Cikoneng springs are not suitable for consumption.
Evaluasi Kepadatan Tanah Timbunan dengan Sand Cone Faridz Moch. Ikbal; Athaya Zhafirah
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 2 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-2.1136

Abstract

The construction of the new Cipanas Ring Road in Garut Regency aims to facilitate access to Cipanas attractions. One of the most important things in the construction of a new road is the density of the embankment obtained from the soil compaction process using heavy equipment. Soil density must meet the requirements, namely having a density degree value of more than 95%. If it does not meet the requirements, there will be damage to the landfill and in the long term it will damage the pavement structure above the ground. This study aims to determine whether the landfill on the New Cipanas Ring Road, Garut Regency meets the requirements or not. The method used is experimental testing in the field and in the laboratory. Testing the density of soil in the field using a sand cone refers to SNI 03-2828-1992, while testing the density of soil in the laboratory refers to SNI 1742-2008. Analysis of the results of soil density testing in the field and in the laboratory was carried out to obtain the dry unit weight value of the soil. The dry unit weight value of soil as a result of testing in the laboratory is used as a reference to determine the degree of soil density. The results of this study are that all the soil stockpile in Route A meets the requirements for soil density with a degree of density above 95%, while in Route B it does not meet the requirements for soil density. Piles of soil that meet the requirements for soil density can proceed to the next work and for piles of soil that do not meet the requirements, compaction is required.

Page 11 of 15 | Total Record : 142