cover
Contact Name
Agus Prayitno
Contact Email
agussprayitno09@sttimanuelpacet.ac.id
Phone
+6285259879525
Journal Mail Official
agussprayitno09@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sumberan No.3 Des. Sajen Kec. Pacet Kab. Mojokerto Jawa Timur
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Filadelfia : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Core Subject : Religion, Education,
Teologi dan Pendidikan Agama Kristen FILADELFIA merupakan wadah publikasi hasil penelitian di bidang teologi dan Pendidikan Agama Kristen bagi dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Imanuel Pacet, bahkan semua pihak yang berkompeten di bidang ini dari institusi mana pun.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 48 Documents
EFEKTIVITAS KEDISIPLINAN GURU DALAM MELAYANI. Dianto Gideon
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.734 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v1i2.14

Abstract

Serang Guru yang tidak disiplin akan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, serta menunda-nunda akan melaksanakan tanggung jawab itu sehingga menjadi masalah akan melalaikan tanggung jawabnya. Sebagai seorang Guru yang dapat menjadi teladan bagi para muridnya adalah cara yang diajarkan secara nyata kepada para murid-Nya agar menjadi contoh yang baik. sehingga guru menjadi sorotan akan keteladan oleh sekolah, murid, dan lingkungannya sendiri. Tujuan dari kedisiplinan seorang guru dala melayani ialah meningkatkan kualitas serta hidup lebih mandiri dalam melakukan segala tanggung jawab serta mempunyai integritas yang baik. dengan adanya dorongan kedisiplinan tang timbul dari dalam diri sendiri akan membawa perubahan yang lebih baik lagi, agar dapat berkontribusi dengan maksimal dalam sekolah serta kehidupannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif dan kualitatif. Dalam bentuk observasi lapang dan wawancara secara langsung sehingga dapat memperoleh data yang akurat. Rencana penelitian adalah gambaran yang menditail tentang ketiga langkah proses dalam mempersiapkan, proses pelaksanaan penelitian, dan proses pelaporan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti mengungkapkan hasil yang diperoleh. Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa Guru dapat disiplin jika mempunyai dorongan dari dalam dirinya yang dapat mengubah prilaku hidup dan dapat bertanggung jawab akan tugas yang diberikannya kepadanya dengan sungguh-sungguh dalam keterlibatannya mengikuti setiap tugas sekolah dan mempunyai wewenang terhadap anak didiknya. Dengan melakukan kedisiplinan membuat seorang Guru lebih kritis, mandiri, dan menghargai waktu. Pembelajaran secara nyata yang dilakukan seorang guru ialah dengan melakukan kedisiplinan hidup, sehingga dapat menjadi teladan dan contoh yang nyata terhadap sekolah, murid, dan lingkungannya. Kediplinan ialah perubahan hidup kearah yang lebih baik serta hidup yang berkualitas serta berintegritas sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.[1] M.pd. Zaenal Arifin, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya: Lentera Cendikia, 2008).
KETELADANAN GIDEON BERDASARKAN HAKIM-HAKIM 6:12 DIAPLIKASIKAN TERHADAP MAHASISWA DALAM BERKOMUNIKASI DI DEPAN UMUM Andina Dungu Ataria; Michael Christianto, M. Th
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.93 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v2i2.38

Abstract

How Gideon's example as a valiant hero can be seen in the book of Judges, and also how the humble Gideon was changed and used by God to be a leader for the Israelites. This example is a behavior that can be imitated for others, through attitudes, behavior, morals and also through actions. Gid eon was a humble man, when he met God he experienced a change from being afraid to being brave in doing God's will to restore the Israelites from the oppression of the Midianites.Communication in public is to convey information in front of many people. Barriers in communicating in public when experiencing lack of confidence are nervous, afraid, not mastering the material, so that when conveying information in public they become afraid and feel inferior. The purpose of this study is to find out Gideon's example as a valiant hero. The method used is a qualitative and quantitative methodology. Qualitative (Combined) because by using various sources and conducting research directly. God uses people not from an educational background, but God sees the potential of each person. When communicating in public to be able to be a blessing to others and bring about a change
Mengasihi Saudara Naumi Kadarsi
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.631 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v1i1.5

Abstract

Strong individual traits influence humans to become a person who loves himself. The desire to actualize oneself and provide self-satisfaction results in becoming a more self-centered person. As a result something that is not in accordance with itself, people will tend to be angry or hate others because it does not match what he expected. Loving is not a new thing or command. Filadefia is a city built by a brother and given to his brother. Whereas the Philadelphian church mentioned in Revelation kitan is a faithful and diligent church obeying God's commands. Although the congregation does not have great strength in the midst of persecution that suppresses it, but his love for God shows faith and faithfulness to do God's commands. In writing, you often use the word Agape rather than philio. In this case John asserts that the command to love you proves that he is a follower of Jesus. Being a follower or disciple of Jesus means staying in God moving from death. Staying in God means following all the commands of God means not hating one another. It is not easy to carry out God's command to love you but on the basis of agape love that is the sacrifice of Jesus Christ who gave His life for friends, brothers and also called children of God. Give an example that every believer must do so that the designation of brothers, friends and children of God clearly makes a difference with the children of Satan and also proves the believer's obedience to Jesus Christ as his Lord and Savior.
Konseling Krisis Pernikahan Kristen Studi Kasus Dampak Perselingkuhan Isteri naumi kadarsi
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.103 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v2i1.33

Abstract

Tidak selamanya rumah tangga itu akan berjalan harmonis. Terkadang ada fenomena yang berujung dengan ego masing-masing yang saling bersaing merasa benar. Di saat-saat inilah peran konselor penting untuk memberikan pendampingan agar situasi yang tidak kondusif dapat diatasi.Situasi krisis yang dialami pasangan suami isteri membutuhkan pendampingan. Dalam Alkitab, salah satu contoh krisis yang dialami oleh Ester menjadi ratu tanpa pernah terpikirkan olehnya sebagai orang buangan di Persia. Tetapi karena kegagalan ratu Wasti mempertahankan perannya sebagai ratu, Ester berubah nasibnya dari orang buangan menjadi ratu. Tapi masalah bangsanya menantinya untuk bertindak, kebijakan raja Ahasyweros mau menumpas orang-orang Yahudi. Situasi krisis sama halnya, ketika Daud menghadapi kematian anak pertama, hasil hubungan gelapnya dengan Betsyeba.Fenomena yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini berkaitan dengan perselingkuhan. Hubungan suami isteri yang telah terbina 25 tahun lebih, harus kandas karena perselingkuhan. Lamanya pernikahan tak menjamin. Data survei menyatakan ada beberapa wanita berselingkuh karena merasa pasangannya tidak lagi memberikan perhatian yang utuh. Sementara para pria mengaku selingkuh karena bertemu wanita yang penampilannya lebih cantik dan menarik dibandingkan pasangan sahnya.Fenomena merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Dengan menggunakan langkah tertentu yakni mendeskripsi hasil pengamatan, menganalisis dari hasil pengamatan atau mencoba memahami fenomena yang ada dan kemudian menafsirkan untuk memberikan tanggapan. Sebagai hasil jawaban mengapa dan bagaimana perselingkungan dapat terjadi dalam keluarga. Selain itu peneliti melakukan tahapan konseling dalam melakukan pendeskripsian penelitian yang dilakukan. Dasar penelitian bahwa menyadarkan konseli tentang kekudusan pernikahan. Kemudian mencoba memahami permasalahan yakni terjadinya perselingkuhan. Dilanjutkan dengan fase-fase dalam menghadapi perpisahan dan teknik pendekatan konseling krisis. Hasil yang didapat, perselingkuhan terjadi karena suami dan isteri sudah pudar rasa cintanya, komunikasi dalam keluarga sudah melibatkan pihak ketiga, dan terlalu mudah memutuskan keputusan tanpa pertimbangan yang matang termasuk tanpa didasari aturan firman Tuhan. 
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI GOOGLE MEET DALAM PEMBELAJARAN DARING Yesnita nita
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.997 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v3i1.52

Abstract

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang menggunkan Internet, sehingga dapat memberikan rangsangan, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada anak didik agar terjadi proses belajar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan kemampuan dalam membimbing atau mengarahkan belajar peserta didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pembelajaran dibantu dengan perantara dengan mengunakan aplikasi Google Meet supaya bisa mendukung efektifnya pembelajaran daring dengan tatap muka secara langsung ini lebih mudah dalam bergabung, memudahkan dalam menggunakan waktu yang tidak terbatas. Respon timbal balik menjadi kunci efektivitasnya pembelajaran daring.
BULTMAN DAN PEMIKIRAN DEMOTOLOGISASI DALAM PENGARUHNYA TERHADAP KEKRISTENAN david ming
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.168 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v2i1.16

Abstract

Teologi liberal adalah karakteristik yang menonjol pada zaman Bultmann. Beberapa pertanyaan muncul: Siapakah Rudolf Karl Bultmann? Bagaimana Bultmann dan demotologi pemikirannya? Apa karya Bultmann? Bagaimana Demitologisasi dan Dampaknya pada Kekristenan Era Global Abad 21? Solusinya adalah: (1) Bultman adalah tokoh Perjanjian Baru berdasarkan kritik bentuknya. (2) Demotologi mengatakan bahwa seluruh Perjanjian Baru adalah mitos. Terutama cerita tentang Tuhan Yesus. Dia berpendapat bahwa pengalaman pelayanan Tuhan Yesus, mukjizat, kematian, dan kebangkitannya, adalah cerita yang dibuat-buat oleh gereja mula-mula.(3) Kaum injili alkitabiah percaya pada ketidakabsahan Alkitab dan semua peristiwa supernatural yang tercatat di dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama, maupun peristiwa pemberitaan Firman yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus dan Penguasa, disertai pernyataan kekuasaan, merupakan kebenaran yang juga masuk akal. Iman Kristen, tidak bisa menerima hal-hal yang tidak masuk akal.(4) Demotologisasi Bultmann hendaknya tidak dianggap sebagai teologi, tetapi sebagai wacana mencari kebenaran tanpa asal jelas, pemikiran bagi mereka yang tidak mengenal Tuhan, yaitu pikiran yang sia-sia, pemahaman yang gelap
KAJIAN TEOLOGIS PELAYANAN TUHAN YESUS BERDASARKAN MATIUS 4:23-25 DAN IMPLEMENTASINYA BAGI PELAYANAN GURU PAK DALAM MEMBERITAKAN INJIL KEPADA SISWA SD Rita M.Th; Vinus Zai M.Th
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.345 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v3i1.47

Abstract

Masa Pelayanan Tuhan Yesus di dalam dunia sangat singkat, yaitu sekitar tiga setengah tahun, tetapi dampaknya sangat luar biasa mempengaruhi hidup seluruh umat manusia di sepanjang sejarah. Di dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus disebut sebagai Tuhan dan guru tidak hanya oleh murid-murid-Nya, tetapi juga oleh musuh-musuh-Nya. Tuhan Yesus bukan seorang guru biasa, IA adalah guru Agung karena IA tidak hanya mengajar melalui perkataan saja, tetapi IA melakukan apa yang dikatakan-Nya untuk menjadi teladan bagi murid-murid-Nya. Hal ini sangat menarik untuk diketahui oleh Guru Pendidikan Agama Kristen agar dapat mengajar murid-murid yang Tuhan percayakan dengan prinsip yang benar sehingga tepat sasaran dan efektif. Oleh karena itu untuk mengetahui prinsip Pelayanan Tuhan Yesus dalam Matius 4:23-25 dilakukan penelitian  dengan metode kualitatif deskriptif analisis, yaitu melalui eksegese Matius 4:23-25. Proses analisis ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: Pelayanan Tuhan Yesus merupakan pelayanan holistic yang  dimulai oleh Allah, berdasarkan kasih Allah kepada manusia dan disertai oleh kuasa Allah untuk memberikan keselamatan kepada manusia seutuhnya. Temuan ini dapat diimplementasikan kepada Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) sehingga dapat menggenapi panggilan Tuhan dengan sukacita dan berpengharapan.
MULTIPLIKASI PERAN GEMBALA PADA JEMAAT LOKAL: GURU SEKOLAH MINGGU SEBAGAI GEMBALA ANAK Theresia Endang Sulistyawati
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.294 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v1i2.13

Abstract

Memajukan kualitas pelayanan dan penggembalaan dalam suatu gereja tidak dapat dilakukan hanya oleh gembala sendirian, sepandai apapun seorang gembala tersebut. Diperlukan kerelaan gembala untuk membagikan perannya, secara khusus kepada guru-guru sekolah Minggu dan menjadikan mereka sebagai gembala anak. Memultiplikasi peran gembala sesungguhnya sangat membantu dan meringankan pekerjaaan gembala dalam melakukan pelayanannya, sebagimana telah dicontohkan secara nyata oleh Yesus sendiri. Metode dalam penulisan ini adalah kualitatif dengan sumber pustaka sebagai bahan kajian dalam mengetahui topik pembahsan. Tujuan penulisaan adalah untuk menyampaikan pesan bahwa dalam tugas pelayanan diperlukan kerjasama yang baik untk memajukan gereja, memultiplikasi peran gembala adalah cara terbaik yang dapat dilakukan.
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR ALKITAB TERHADAP PENINGKATAN KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB Kristina Bela Malo; dr. Handoko P.H., S. Th.
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.804 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v2i2.39

Abstract

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui.1. Kebiasaan belajar Alkitab itu serangkaian perbuatan yang diulang-ulang untuk memperoleh kepandaian berkaitan dengan Firman Allah. Kebiasaan itu sesuatu yang biasa dikerjakan secara berulang-ulang dan tetap untuk hal yang sama dalam menanggapi situasi tertentu secara otomatis. Perbuatan yang dilakukan secara berulang tersebut tanpa berpikir dahulu dalam merespon suatu situasi tertentu.        Untuk memperoleh atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, dan mendapat informasi atau menemukan sesuatu yang hal yang baru berdasarkan Kitab Suci.2. Kebiasaan belajar Alkitab itu merupakan tanggapan atau respon yang diulang-ulang dalam menguasai pengetahuan tentang tulisan yang diilhami oleh Allah. Segala tulisan yang diilhamkan Allah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Kalau orang memiliki kebiasaan belajat akan menguasai pengetahuan tentang tulisan yang diilhami Allah. Dengan demikian dapat mengalami perubahan dalam hidupnya.3.        Kebiasaan belajar Alkitab itu serangkaian perbuatan tanpa proses berfikir bertujuan mengubah dirinya berdasarkan tulisan yang memiliki otoritas Allah bagi kehidupan orang percaya. Serangkaian perbuatan yang sama dan berlangsung tanpa proses berfikir mengubah dirinya maupun lingkungan melalui pengelolaan informasi menjadi lebih terampil atau baik memiliki otoritas dan satu-satunya dasar bagi kehidupan orang percaya. Dalam pembahasan landasan Pustaka di atas menghasilkan 1. Karakter bertanggung jawab mahasiswa itu tindakan untuk menguasai diri dan dapat dipertanggungjawabkan dalam melaksanakan tugas dengan baik secara individu maupun kelompok. Tindakan menguasai diri adalah mampu melaksanakan tugas tepat pada waktunya, memiliki penguasan diri serta disiplin dalam keadaan apapun, memiliki akuntabilitas yakni siap dimintai tanggung jawab dan siap dipertanggung jawabkan, selalu melakukan yang terbaik dalam kehidupan sehari-hari, selalu memiliki pertimbangan atas konsekuensi dalam tindankan yang dilakukan, selalu menunjukan ketekunan, kerajinan, dan terus berusaha demi mencapai prestasi.2. Karakter bertanggung jawab mahasiswa itu kemampuan melaksanakan tugas tepat waktu serta disiplin dalam keadaan apapun. Kemampuan melaksanakan tugas Ada proses yang harus dilalui seorang mahasiswa agar menjadi hamba. Salah satunya proses untuk bisa meningkatkan sikap bertanggung jawab. 3.                        Karakter bertanggung jawab mahasiswa itu kemampuan dalam mengontrol pikiran dan perbuatan sehingga tidak menimbulkan kerugian pada dirinya maupun orang lain. Mengontrol pikiran dan perbuatan Suatu sikap siap untuk memilih suatu pilihan yang ingin dilakukan dalam hidup, dan siap menghadapai konsekuensi atas pilihan yang sudah dilakukan merupakan arti dari tanggung jawab. Dalam penelitian ini   kebiasaan belajar Alkitab ini adalah populasi dari nilai penelitian hasil dari mahasiswa tingkat 1 dan 2 dikampus Sumberan Desa Sajen tahun 2021dan teknik dalam pendataan sampelnya adalah melalui Proposal dan dalam jumlah mahasiswa 21 orang.Hasil penelitian ini menujukan dalam kebiasaan belajar dalam hasil belajar Alkitab mahasiswa.
Kedudukan Perempuan dalam Alkitab dan Masa Kini Berlina Lumban Gaol
FILADELFIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 1, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Imauel Pacet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.804 KB) | DOI: 10.55772/filadelfia.v1i1.6

Abstract

In the Genesis 1:27 " So God created the man was in the image of His, according to the image of God created His him ; male and female created His those " here means that God created the man both women and men with the same degree and according to the image of God, besides that also emphasizes that human beings are just as essential as the Creator . Equal or equivalent position and power, that is the intention of Allah. God's creation is not a sudden thought in the eternal past, God has a desire, a favor to get a universe in which He can fulfill its purpose. And humans were created to nurture and rule together . In another letter, Paul clearly says that there is no difference in status in Christ between a man and a woman. Abstrak: Di dalam Alkitab pada Kejadian 1:27 "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka" disini berarti bahwa Allah menciptakan manusia baik perempuan dan laki-laki dengan derajat yang sama dan menurut gambar Allah, disamping itu juga menekankan bahwa manusia itu sama hakekat dengan Sang Pencipta.kedudukan dan kekuasaan yang setara atau sepadan, itu adalah maksud dari Allah. Penciptaan Allah bukanlah pemikiran yang tiba-tiba dalam kekekalan lampau Allah memiliki keinginan, perkenanan untuk mendapatkan suatu alam semesta dimana Dia dapat menggenapkan tujuannya. Dan manusia diciptakan untuk memelihara dan memerintah bersama-sama. Di suratnya yang lain, dengan jelas Paulus mengatakan bahwa tidak ada perbedaan status di dalam Kristus antara seorang pria dan seorang wanita.