cover
Contact Name
Arief Sudarmaji
Contact Email
arief.sudarmaji@unsoed.ac.id
Phone
+6285227970918
Journal Mail Official
jaber@unsoed.ac.id
Editorial Address
Jl. dr. Soeparno, Karangwangkal Purwokerto 53122, Indonesia Telp/Fax: +62-281-638791
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
ISSN : 27223620     EISSN : 2776821X     DOI : -
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research mempublikasikan artikel-artikel terbaru yang berfokus pada hasil-hasil riset baik bersifat fundamental maupun terapan dalam bidang Keteknikan Pertanian dan Biosistem. Lingkup utama JABER antara lain: Teknik Pengendalian dan Pengelolaan Bio Lingkungan, Alat dan Mesin Pertanian, Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, dan Sistem Informasi Manajemen dan Industri Pertanian. JABER terbit dua kali dalam setahun (Mei dan November). Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research dikelola oleh Program Studi Teknik Pertanian Universitas Jenderal Soedirman yang bekerjasama dengan Perteta Cabang Purwokerto, Indonesia. JABER memiliki nomor p-ISSN: 2722-3620 dan e-ISSN: 2776-821X. Artikel dalam JABER bersifat Open Access, yangmana dapat diakses secara penuh (full text) dan dapat didownload dan dibaca oleh semua pembaca sehingga akan meningkatkan sitasi dari artikel yang dipublikasikan di JABER. JABER akan terbit dua kali dalam satu tahun dan pada setiap penerbitan berisi 8 artikel (Mei dan Oktober). Artikel yang dikirim oleh penulis harus berupa naskah asli dan tidak sedang diajukan untuk dipublikasikan oleh jurnal atau penerbit lain. Artikel dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggis. Artikel yang diajukan harus ditulis sesuai dengan pedoman penulisan.
Articles 46 Documents
Pembuatan Alat Demonstrasi Lengan Tanam pada Mesin Tanam Padi (Rice Transpalter) untuk Pengujian Locus pada Lengan Tanam Muhammad Bachtiar Arifin
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.305 KB)

Abstract

Pertanian merupakan sektor utama dalam kehidupan di Indonesia. Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Salah satu kegiatan yang membutuhkan tenaga kerja dan biaya yang relative besar dalam kegiatan pra panen yaitu tanam. Kegiatan tanam di Indonesia khususnya padi pada umumnya dilakukan dengan sitem tanam pindah atau dalam sebutan masyarakat petani jawa adalah Nandur (nata karo mundur), kegiatan tersebut merupakan sistem tradisional yang sangat banyak membutuhkan tenaga kerja. Salah satu mesin tanam yang berkembangakan di Indonesia adalah Mesin Indo Jarwo Transplanter yang bertujuan mempercepat waktu dan menurunkan biaya tanam. Pembuatan alat demonstrasi lengan tanam dimaksutkan untuk memahami bagamana mekanisme kerja dari alat penanam otomatis secara khusus, sehingga mempermudah pembelajaran bagi orang – orang yang akan mempelajari dan mengoprasikan alat tersebut. Harapannya semakin banyak tenaga ahlli dalam pengoprasian dan perekayasaan pada mesin tanam padi mekanis maka pemerataan dan pensebaran tenaga ahli untuk pengoprasian dan perekayasaan alat tersebut menjadi optimal untuk seluruh daerah di Indonesia.
Uji Homogenitas Benih Jagung Berdasarkan Germination Test di PT Syngenta Seed Indonesia, Pasuruan, Jawa Timur Ririe Jasmine Fadilla
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.082 KB)

Abstract

Proses pengujian standar mutu benih merupakan kegiatan yang penting untuk menentukan kualitas benih jagung hibrida. Di PT. Syngenta Seed Indonesia proses pengujian mutu benih dilakukan pada setiap proses produksi yaitu setelah shelling, conditioning, dan treating. Benih yang berkualitas merupakan benih yang memiliki standar mutu baik secara fisik, fisiologis dan genetik. Uji Homogenitas merupakan suatu pengujian pada benih untuk memastikan benih dalam 1 lot seragam. Salah satu uji homogenitas adalah Germination Test, yaitu salah satu pengujian benih yang dilakukan untuk menentukan potensi maksimal perkecambahan benih dalam kondisi optimal sehingga dapat digunakan untuk menduga mutu benih sebagai bahan tanam. Pada germination test dengan mengacu pada standar Internasional diperoleh H hitung sebesar 2,6 ≥ H tabel sebesar 1,80 dan R hitung sebesar 2 ≤ R tabel sebesar 5. Hasil dari perhitungan germination test menunjukkan bahwa benih tidak heterogen atau homogen.
Mesin Penyosoh Sorgum Uji Performansi Mesin Penyosoh Sorgum Abrasif Terhadap Kualitas dan Kuantitas Hasil Penyosohan Sorgum ( Sorghum bicolor) Riana Listanti
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.68 KB)

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor) dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras dengan kandungan karbohidrat 83%, protein berkisar 8-12%, dan lemak 3,5%. Permasalahan sorgum antara lain terdapat tanin pada biji, yang dapat menghambat metabolisme pada tubuh manusia atau hewan yang memakannya. Penurunan kandungan tanin biji sorgum antara lain dengan metode sosoh. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja alat mesin penyosoh tipe abrasif pada proses penyosohan sorgum. Pengujian kinerja mesin peyosoh sorgum tipe abrasif meliputi kapasitas penyosohan, kualitas penyosohan, rendemen sorgum sosoh serta kadar tanin setelah proses penyosohan. Hasil uji kinerja yang dilakukan mesin ini memiliki kapasitas untuk sorgum merah rata-rata sebesar 18,2796 kg/jam dengan rendemen rata-rata sebesar 81,02% dan untuk sorgum putih rata-rata kapasitasnya sebesar 20,02 kg/jam dengan rendemen rata-rata sebesar 68,56%. Persentase biji sorgum merah dan putih utuh setelah disosoh masing masing 89,86% dan 79,99%. Kadar tanin setelah mengalami penyosohan hampir yaitu untuk sorgum merah sebesar 0,50% dan sorgum putih sebesar 0,11%.
Pendugaan Umur Simpan Serbuk Wedang Uwuh Menggunakan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) dengan Pendekatan Arrhenius Nurul Ijayanti
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.298 KB)

Abstract

Wedang uwuh merupakan minuman kesehatan tradisional khas Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa artinya minuman sampah karena komposisi rempah dari bahan - bahan minuman ini tampak seperti sampah dedaunan dan ranting serta serutan kayu. Serbuk wedang uwuh diracik dengan mengunakan rempah khas Indonesia kayu secang, jahe, pala, daun pala, kayu manis, daun kayu manis, cengkeh, batang cengkeh, daun cengkeh. Penentuan umur simpan produk serbuk wedang uwuh perlu dilakukan untuk mengetahui selang waktu antara awal produksi hinga tidak dapat diterima konsumen akibat adanya penurunan mutu. Mutu serbuk wedang uwuh selama penyimpanan dapat dipertahankan dengan perlakukan pengemasan dan suhu yang tepat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui umur simpan serbuk wedang uwuh berdasarkan parameter yang terpilih dengan menggunakan metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) menggunakan model Arrhenius dan mengetahui jenis kemasan yang mampu mempertahankan mutu minuman lebih baik selama penyimpanan. Parameter yang digunakan adalah parameter yang di anggap mempengaruhi kemunduran mutu produk, yaitu kadar air, kecerahan, dan pH. Pengamatan serbuk wedang uwuh dikemas dengan menggunakan kemasan alumunium foil, plastik polipropilen, kombinasi (Polietilena + alumunium foil), dan kertas lito yang di simpan pada suhu 300C, 400C, dan 500C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air meningkat selama penyimpanan, tingkat kecerahan cenderung menurun, dan nilai pH mengalami kenaikan seiring penyimpanan. Perhitungan umur simpan dilakukan dengan menggunakan parameter kadar air karena memiliki energi aktivasi terkecil dan R2 terbesar mendekati 1. Hasil perhitungan umur simpan serbuk wedang uwuh pada kemasan alumunium foil adalah 30 minggu, kemasan polipropilen 44 minggu, kemasan kombinasi (Polietilen + alumunium foil) 45 minggu, dan kertas lito 26 minggu.
Desain Alat Pemeras Santan Kelapa (Cocos nucifera) Sistem Sentrifugal Joko Prasetyo
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.866 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman kelapa merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sebagian produksi kelapa dikonsumsi dalam bentuk segar, yaitu santan. Pemerasan santan dalam skala rumah tangga sebagian besar dilakukan dengan manual yaitu menggunakan tangan, sehingga waktu yang digunakan cukup lama dan membutuhkan tenaga yang besar. Salah satu mekanisasi untuk proses pemerasan santan kelapa adalah alat pemeras santan sistem sentrifugal, namun pada prosesnya masih memiliki kekurangan yaitu ditujukan dalam kapasitas besar. Oleh karena itu diperlukan adanya modifikasi yang mampu memperbaiki alat yang sudah ada dan dapat meningkatkan efisiensi kerja pada proses pemerasan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan menghitung perencanaan alat pemeras santan kelapa sistem sentrifugal. Berdasarkan penelitian ini, dihasilkan suatu alat pemeras santan kelapa sistem sentrifugal dengan kapasitas 3 kg dan spesifikasi alat yaitu panjang, lebar, dan tinggi alat sebesar 500 mm x 350 mm x 450 mm. Tenaga penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya ¼ HP dengan kecepatan putar 1310. Kecepatan putaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 520 rpm, 719 rpm, dan 930 rpm, sehingga dibutuhkan pulley dan v-belt untuk mentransmisikan daya dan putaran dengan kecepata berbeda. Pulley yang digunakan dengan ukuran 8 inch, 6 inch, dan 4 inch. Untuk v-belt yang digunakan dengan panjang sabuk 34 inch, 30 inch, dan 28 inch. Alat telah dibuat sesuai dengan perhitungan perencanaan dan telah berfungsi. Kata Kunci: Mesin Pemeras, santan, kelapa, sentrifugal
Minimasi Biaya dengan Rekayasa Skenario Distribusi Beras untuk Memperkuat Ketahanan Pangan di Kabupaten Banjarnegara Hety Handayani Hidayat
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.445 KB)

Abstract

Distribusi beras saat ini di Kabupaten Banjarnegara didominasi Kecamatan Mandiraja sebagai supplier utama. Ketergantungan pemenuhan konsumsi beras kecamatan lain terhadap kecamatan Mandiraja dapat mengacam stabilitas ketahanan pangan Kabupaten Banjarnegara. Namun, disisi lain ada potensi yakni terdapat beberapa kecamatan yang juga surplus beras. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan rekayasa distribusi dengan metode transportasi untuk meminimalisir biaya serta memperkuat ketahanan pangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan alternatif skenario distribusi dilakukan dari Kecamatan Sigaluh dipasok seluruhnya dari Susukan, Kebutuhan Banjarmagu dipasok dari Purwareja Klampok, Kecamatan Pagedongan dipasok Kecamatan Purwanegara, Kecamatan Wanayasa dan Pejawaran dipasok dari kecamatan Wanadadi, sedangkan Kecamatan Batur dipasok dari 2 kecamatan yakni Kecamatan Bawang sebanyak 501 truck dan sisanya 21 truck dari Kecamatan Mandiraja. Selain itu juga dengan banyaknya kecamatan sebagai supplier dapat menggurangi ketergantungan terhadap kecamatan tertentu sehingga lebih menjamin ketahanan pangan.
Simulasi Distribusi Suhu Udara pada Greenhouse dengan Aplikasi Air Conditioning (AC) Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) Eni Sumarni
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.507 KB)

Abstract

Greenhouse merupakan bangunan yang dibuat untuk melakukan budidaya tanaman. Saat ini greenhouse mulai banyak digunakan oleh petani Indonesia dalam rangka produksi sayuran, buah, bunga dan tanaman komersial lainnya. Greenhouse dengan struktur yang tertutup menciptakan iklim mikro yang cenderung berbeda dengan iklim di luar greenhouse. Struktur bangunan greenhouse yang terutup menyebabkan suhu udara di dalam greenhouse lebih tinggi dibandingkan suhu di luar greenhouse, sehingga seringkali kurang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Upaya pengendalian suhu udara di dalam greenhouse telah banyak dilakukan, yaitu pengendalian secara alami maupun pengendalian mekanik. Pengendalian suhu udara secara mekanik diantaranya menggunakan pendingin ruangan atau Air conditioning (AC). Namun bagaimana distribusi suhu udara di dalam greenhouse dari penggunaan AC perlu diketahui untuk peningkatan presisi pengendalian suhu di dalam greenhouse. Distribusi suhu udara disimulasi dengan Computational Fluid Dynamic (CFD) karena memiliki kemampuan memprediksi perilaku aliran fluida. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan pola distribusi suhu udara pada greenhouse dengan aplikasi AC dengan CFD. Penelitian dilakukan di greenhouse, Fakultas Pertanian, Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto pada bulan Januari sampai Maret 2020. Parameter iklik mikro yang diukur adalah suhu udara di dalam greenhouse dan kecepatan. Analisis data menggunakan bantuan Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan software CFDSOF v1.6. Pendugaan distribusi suhu dan kecepatan aliran pada CFDSOF melalui beberapa tahap yaitu pembuatan geometri pada software SolidWorks 2014 x64 edition, meshing, initial condition, boundary condition, dan simulation model. Simulasi menggunakan CFDSOF dilakukan pada pukul 12:00 selama 15 menit. Hasil simulasi CFD menunjukkan bahwa penggunaan AC pada greenhouse mampu menurunkan suhu udara pada daerah yang berada terdekat dengan AC. Namun, belum mampu menurunkun seluruh area greenhouse. Persentase rerata eror dari perhitungan validasi suhu sebesar 2,25 % dan validasi kecepatan aliran sebesar 0,73%.
Distribusi Suhu Udara di Permukaan Chamber Aeroponik dengan Aplikasi Fogging System Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) Azhiimatun Qurrotu A’yuni
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.172 KB)

Abstract

Aplikasi fogging system menjadi salah satu cara dalam menurunkan suhu greenhouse akibat pengaruh efek rumah kaca/greenhouse. Namun, dalam distribusinya droplet pengkabutan seringkali tidaklah merata. Beberapa kendala tersebut seperti bentuk nozzle, ukuran nozzle, ketinggian nozzle, jarak nozzle, jumlah nozzle yang dapat mempengaruhi iklim mikro yang tercipta di dalam greenhouse. Biaya yang besar diperlukan untuk memastikan iklim mikro seperti suhu udara di dalam greenhouse karena harus membangun objek yang sesungguhnya dan alat ukur yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memprediksi distribusi suhu di dalam greenhouse menggunakan simulasi CFDSOF. Efektivitas fogging system ini sangat diperlukan untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan tanaman khususnya pada kondisi suhu udara yang tinggi di dalam greenhouse. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi suhu udara di sekitar bagian atas tanaman. Penelitian dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian dari bulan Januari sampai Maret 2019. Variabel yang diamati adalah distribusi suhu pada greenhouse tipe arch pada aplikasi fogging system. Analisis data menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD), dalam penelitian ini digunakan CFDSOF. Prediksi menggunakan CFDSOF melalui tahap pembuatan geometri, meshing, initial condition, boundary condition, dan simulation model. Simulasi CFDSOF dilakukan selama 15 menit untuk mengetahui distribusi suhu selama fogging system diaplikasikan (dinyalakan).Hasil penelitian menunjukkan bahwa CFDSOF mampu memvisualisasikan distribusi suhu dengan aplikasi fogging system. Fogging system dengan penggunaan suhu air keluaran dari ember penampung sebesar 28°C kurang memberikan efek dingin (penurunan suhu udara) pada saat udara di dalam greenhouse bersuhu tinggi (> 35 °C). Persentase rerata error yang dihasilkan dari hasil simulasi CFD dan pengukuran yaitu 10.5%. Nilai error dapat diturunkan dengan perbaikan asumsi, perbaikan geometri dan input simulasi CFD.
Deteksi Dini Penyakit pada Daun Stroberi Berbasis Pengolahan Citra Yulia Sonata
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.625 KB)

Abstract

Masih banyak para petani stroberi yang tidak mengetahui cara atau teknik penanggulangan penyakit yang menyerang daun stroberi, secara umum penyakit yang menyerang daun stroberi baru terdeteksi secara manual dengan mata manusia. Salah satu bidang aplikasi dengan sistem berbasis citra yang digunakan untuk deteksi dini penyakit pada daun stroberi yaitu menggunakan sistem otomatis deteksi dengan menggunakan teknologi komputer canggih seperti bantuan pemrosesan citra untuk mendukung petani mengidentifikasi penyakit pada tahap awal dan memberikan informasi yang bermanfaat (Surya Prabha D,2014). Dengan menggunakan segmentasi dapat memanfaatkan intensitas cahaya dan nilai pixel citra, segmentasi merupakan tahapan awal yang diterapkan pada citra sebelum ke tahap pengenalan objek. Penelitian ini proses segmentasi menggunakan K-Means Clustering. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui deteksi awal penyakit pada daun stroberi (2) menentukan parameter visual yang tepat digunakan untuk deteksi penyakit pada daun stroberi. Pelaksanaan penelitian selama 4 Bulan di Serang Purbalingga, pada Mei 2018 hingga Agustus 2018. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer MATrix Laboratory (Matlab) untuk pengolahan data menggunakan metode segmentasi K-Means Clustering. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga daun tersebut, dapat kita lihat bahwa awal mula daun terserang penyakit pada minggu ke 6 di grafik ke 3, sedangkan di grafik 1 dan 2 daun terserang penyakit di minggu ke 7. Pada dasarnya, luas penyakit semakin membesar setiap minggunya. Namun pada grafik terdapat anomali di minggu ke 10 pada grafik 1 dan 3. Sebenarnya bila diamati dengan mata, luas penyakit di minggu 10 dan 11 meningkat, hanya saja terjadi kesalahan saat pengambilan citra. Pada citra tersebut, intensitas cahaya yang mengenai bagian daun tidak merata, sehingga saat disegmentasi hasilnya tidak sempurna.
Aplikasi Irigasi Tetes pada Uji Pertumbuhan Fase Vegetatif Benih Kentang Hasil Aeroponik Dataran Rendah dengan Variasi Ukuran Benih Eni Sumarni
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.28 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendapatkan hasil pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) benih kentang hasil aeroponik. Benih yang diuji daya tumbuh berasal dari dataran rendah dengan ketinggingan 125 m dpl dan akan diuji daya tumbuh di dataran tinggi (1000 m dpl). Penelitian menggunakan RAK dengan 7 kali ulangan. Benih yang digunakan adalah varietas Granola. Analisis data menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan DMRT pada taraf α= 5%. Variasi benih yang digunakan adalah S, M, dan L. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan irigasi tetes mendukung uji daya tumbuh benih kentang hasil aeroponik. Debit nutrisi yang keluar dari emiter menggunakan tenaga pompa lebih besar (2,54 liter/jam) dibandingkan tenaga gravitasi (0,56 liter/jam). Keseragaman debit di emiter menggunakan pompa mencapai 78% sedangkan tenaga gravitasi 54%. Pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa ukuran benih berpengaruh terhadap pertumbuhan fase vegetatif. Ukuran benih kentang aeroponik dari dataran rendah berukuran L memberikan potensi tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan ukuran benih S dan L.