cover
Contact Name
Arief Sudarmaji
Contact Email
arief.sudarmaji@unsoed.ac.id
Phone
+6285227970918
Journal Mail Official
jaber@unsoed.ac.id
Editorial Address
Jl. dr. Soeparno, Karangwangkal Purwokerto 53122, Indonesia Telp/Fax: +62-281-638791
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
ISSN : 27223620     EISSN : 2776821X     DOI : -
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research mempublikasikan artikel-artikel terbaru yang berfokus pada hasil-hasil riset baik bersifat fundamental maupun terapan dalam bidang Keteknikan Pertanian dan Biosistem. Lingkup utama JABER antara lain: Teknik Pengendalian dan Pengelolaan Bio Lingkungan, Alat dan Mesin Pertanian, Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, dan Sistem Informasi Manajemen dan Industri Pertanian. JABER terbit dua kali dalam setahun (Mei dan November). Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research dikelola oleh Program Studi Teknik Pertanian Universitas Jenderal Soedirman yang bekerjasama dengan Perteta Cabang Purwokerto, Indonesia. JABER memiliki nomor p-ISSN: 2722-3620 dan e-ISSN: 2776-821X. Artikel dalam JABER bersifat Open Access, yangmana dapat diakses secara penuh (full text) dan dapat didownload dan dibaca oleh semua pembaca sehingga akan meningkatkan sitasi dari artikel yang dipublikasikan di JABER. JABER akan terbit dua kali dalam satu tahun dan pada setiap penerbitan berisi 8 artikel (Mei dan Oktober). Artikel yang dikirim oleh penulis harus berupa naskah asli dan tidak sedang diajukan untuk dipublikasikan oleh jurnal atau penerbit lain. Artikel dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggis. Artikel yang diajukan harus ditulis sesuai dengan pedoman penulisan.
Articles 57 Documents
Simulasi Distribusi Suhu Udara pada Greenhouse dengan Aplikasi Air Conditioning (AC) Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) Eni Sumarni
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.507 KB)

Abstract

Greenhouse merupakan bangunan yang dibuat untuk melakukan budidaya tanaman. Saat ini greenhouse mulai banyak digunakan oleh petani Indonesia dalam rangka produksi sayuran, buah, bunga dan tanaman komersial lainnya. Greenhouse dengan struktur yang tertutup menciptakan iklim mikro yang cenderung berbeda dengan iklim di luar greenhouse. Struktur bangunan greenhouse yang terutup menyebabkan suhu udara di dalam greenhouse lebih tinggi dibandingkan suhu di luar greenhouse, sehingga seringkali kurang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Upaya pengendalian suhu udara di dalam greenhouse telah banyak dilakukan, yaitu pengendalian secara alami maupun pengendalian mekanik. Pengendalian suhu udara secara mekanik diantaranya menggunakan pendingin ruangan atau Air conditioning (AC). Namun bagaimana distribusi suhu udara di dalam greenhouse dari penggunaan AC perlu diketahui untuk peningkatan presisi pengendalian suhu di dalam greenhouse. Distribusi suhu udara disimulasi dengan Computational Fluid Dynamic (CFD) karena memiliki kemampuan memprediksi perilaku aliran fluida. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan pola distribusi suhu udara pada greenhouse dengan aplikasi AC dengan CFD. Penelitian dilakukan di greenhouse, Fakultas Pertanian, Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto pada bulan Januari sampai Maret 2020. Parameter iklik mikro yang diukur adalah suhu udara di dalam greenhouse dan kecepatan. Analisis data menggunakan bantuan Computational Fluid Dynamic (CFD) dengan software CFDSOF v1.6. Pendugaan distribusi suhu dan kecepatan aliran pada CFDSOF melalui beberapa tahap yaitu pembuatan geometri pada software SolidWorks 2014 x64 edition, meshing, initial condition, boundary condition, dan simulation model. Simulasi menggunakan CFDSOF dilakukan pada pukul 12:00 selama 15 menit. Hasil simulasi CFD menunjukkan bahwa penggunaan AC pada greenhouse mampu menurunkan suhu udara pada daerah yang berada terdekat dengan AC. Namun, belum mampu menurunkun seluruh area greenhouse. Persentase rerata eror dari perhitungan validasi suhu sebesar 2,25 % dan validasi kecepatan aliran sebesar 0,73%.
Distribusi Suhu Udara di Permukaan Chamber Aeroponik dengan Aplikasi Fogging System Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) Azhiimatun Qurrotu A’yuni
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.172 KB)

Abstract

Aplikasi fogging system menjadi salah satu cara dalam menurunkan suhu greenhouse akibat pengaruh efek rumah kaca/greenhouse. Namun, dalam distribusinya droplet pengkabutan seringkali tidaklah merata. Beberapa kendala tersebut seperti bentuk nozzle, ukuran nozzle, ketinggian nozzle, jarak nozzle, jumlah nozzle yang dapat mempengaruhi iklim mikro yang tercipta di dalam greenhouse. Biaya yang besar diperlukan untuk memastikan iklim mikro seperti suhu udara di dalam greenhouse karena harus membangun objek yang sesungguhnya dan alat ukur yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memprediksi distribusi suhu di dalam greenhouse menggunakan simulasi CFDSOF. Efektivitas fogging system ini sangat diperlukan untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan tanaman khususnya pada kondisi suhu udara yang tinggi di dalam greenhouse. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi suhu udara di sekitar bagian atas tanaman. Penelitian dilaksanakan di Experimental Farm, Fakultas Pertanian dari bulan Januari sampai Maret 2019. Variabel yang diamati adalah distribusi suhu pada greenhouse tipe arch pada aplikasi fogging system. Analisis data menggunakan Computational Fluid Dynamic (CFD), dalam penelitian ini digunakan CFDSOF. Prediksi menggunakan CFDSOF melalui tahap pembuatan geometri, meshing, initial condition, boundary condition, dan simulation model. Simulasi CFDSOF dilakukan selama 15 menit untuk mengetahui distribusi suhu selama fogging system diaplikasikan (dinyalakan).Hasil penelitian menunjukkan bahwa CFDSOF mampu memvisualisasikan distribusi suhu dengan aplikasi fogging system. Fogging system dengan penggunaan suhu air keluaran dari ember penampung sebesar 28°C kurang memberikan efek dingin (penurunan suhu udara) pada saat udara di dalam greenhouse bersuhu tinggi (> 35 °C). Persentase rerata error yang dihasilkan dari hasil simulasi CFD dan pengukuran yaitu 10.5%. Nilai error dapat diturunkan dengan perbaikan asumsi, perbaikan geometri dan input simulasi CFD.
Penambahan Zat Lilin Daun Talas Sebagai Komponen Hidrofobik Dalam Menurunkan Nilai Water Uptake Pada Edible Film Pati Singkong Hanisa Cindrawati; Cantika Rayyan; Panca Cahya Utami; Rifah Ediati
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 2 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.083 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.2.4844

Abstract

Edible film merupakan lapisan tipis berasal dari gabungan komponen lipid atau dari pati-patian. Pati merupakan salah satu polisakarida yang mudah terurai dan ketersediaannya banyak, dengan penambahan bahan yang bersifat hidrofobik pada film pati dapat meningkatkan ketahanan air pada edible film dengan memanfaatkan zat lilin daun talas. Daun talas banyak mengandung protein, memiliki sifat mekanik, dan permukaannya dilapisi dengan lilin anti air yang mengandung molekul hidrokarbon dimana lapisan tipis ini membuat daun tersebut relatif ringan. Hasil pengekstrakan zat lilin berupa serbuk yang disaring dan dikeringkan pada desikator, selanjutnya akan ditambahkan pada proses pembuatan edible film pati singkong. Selain itu, dalam pembuatan edible film dari campuran pati singkong, sorbitol, dan ekstrak zat lilin dari daun talas diperoleh karakteristik edible film dengan panjang 15,9 cm, lebar 5,5 cm, tanpa zat lilin daun talas memiliki massa 2,87 gram, berwarna bening, bertekstur halus, bergelembung, dan tidak rata dengan nilai water uptake 16,03%. Sedangkan edible film dengan penambahan lapisan dari ekstrak zat lilin daun talas memiliki karakteristik lebih tebal dengan massa 5,34 gram, permukaan tidak rata dan bergelombang, serta berwarna hijau gelap dan nilai water uptake 8,43%. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan zat lilin daun talas memiliki sifat hidrofobik atau anti air dapat menahan daya serap air pada edible film pati singkong. Kata kunci: Edible film, Water uptake, Daun talas, Hidrofobik, Zat lilin
PENGARUH KONSENTRASI MIKROBA SACCHAROMYSES CEREVISIAE DALAM PEMBUATAN BIOETANOL MENGGUNAKAN BAHAN CACAHAN TONGKOL JAGUNG MANIS Maulana Akbar Al Aziz
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 1 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.229 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.1.4019

Abstract

Kebutuhan energi bahan bakar yang berasal dari eksplorasi fosil terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri dan ekonomi. Hal tersebut dapat menjadi masalah ketika negara belum bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil atau bahan bakar minyak (BBM), sedangkan cadangan sumber energi tersebut makin terbatas. Kebijakan mengurangi konsumsi energi bukan merupakan langkah tepat. Bioetanol merupakan jenis energi yang berpotensi ditawarkan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Bioetanol dapat diproduksi dari bahan baku tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan dan Laboratorium Pangan dan Gizi, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai dengan September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu konsentrasi mikroba Saccharomyces Cereviceae 0%, 5%, 7,5% dan 10% dan lama fermentasi 2 hari, 4 hari, dan 6 hari. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu kadar gula reduksi, kadar bioetanol, dan rendemen bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar bioetanol yang dihasilkan dari cacahan tongkol jagung manis dan mengetahui pengaruh konsentrasi mikroba Saccharomyses Cereviceae dan waktu fermentasi dalam memproduksi bioetanol dari tongkol jagung manis yang dicacah. Hasil penelitian menunjukan bahwa tongkol jagung manis memiliki kadar air 84% basis basah dan kadar gula 2,21%. Perlakuan konsentrasi mikroba 0% dengan waktu fermentasi 6 hari menghasilkan kadar gula reduksi paling tinggi yaitu 1,142 % (m/v). Konsentrasi mikroba Saccharomyses Cereviceae tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kadar gula reduksi, sedangkan waktu fermentasi berpengaruh nyata terhadap produksi kadar gula reduksi. Rata-rata kadar bioetanol tertinggi sebesar 0,557% (v/v) hasil kombinasi perlakuan konsentrasi mikroba 7,5% dengan waktu fermentasi 4 hari (S3T2).
Deteksi Dini Penyakit pada Daun Stroberi Berbasis Pengolahan Citra Yulia Sonata
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 2 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.625 KB)

Abstract

Masih banyak para petani stroberi yang tidak mengetahui cara atau teknik penanggulangan penyakit yang menyerang daun stroberi, secara umum penyakit yang menyerang daun stroberi baru terdeteksi secara manual dengan mata manusia. Salah satu bidang aplikasi dengan sistem berbasis citra yang digunakan untuk deteksi dini penyakit pada daun stroberi yaitu menggunakan sistem otomatis deteksi dengan menggunakan teknologi komputer canggih seperti bantuan pemrosesan citra untuk mendukung petani mengidentifikasi penyakit pada tahap awal dan memberikan informasi yang bermanfaat (Surya Prabha D,2014). Dengan menggunakan segmentasi dapat memanfaatkan intensitas cahaya dan nilai pixel citra, segmentasi merupakan tahapan awal yang diterapkan pada citra sebelum ke tahap pengenalan objek. Penelitian ini proses segmentasi menggunakan K-Means Clustering. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui deteksi awal penyakit pada daun stroberi (2) menentukan parameter visual yang tepat digunakan untuk deteksi penyakit pada daun stroberi. Pelaksanaan penelitian selama 4 Bulan di Serang Purbalingga, pada Mei 2018 hingga Agustus 2018. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer MATrix Laboratory (Matlab) untuk pengolahan data menggunakan metode segmentasi K-Means Clustering. Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga daun tersebut, dapat kita lihat bahwa awal mula daun terserang penyakit pada minggu ke 6 di grafik ke 3, sedangkan di grafik 1 dan 2 daun terserang penyakit di minggu ke 7. Pada dasarnya, luas penyakit semakin membesar setiap minggunya. Namun pada grafik terdapat anomali di minggu ke 10 pada grafik 1 dan 3. Sebenarnya bila diamati dengan mata, luas penyakit di minggu 10 dan 11 meningkat, hanya saja terjadi kesalahan saat pengambilan citra. Pada citra tersebut, intensitas cahaya yang mengenai bagian daun tidak merata, sehingga saat disegmentasi hasilnya tidak sempurna.
Aplikasi Irigasi Tetes pada Uji Pertumbuhan Fase Vegetatif Benih Kentang Hasil Aeroponik Dataran Rendah dengan Variasi Ukuran Benih Eni Sumarni
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.28 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendapatkan hasil pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) benih kentang hasil aeroponik. Benih yang diuji daya tumbuh berasal dari dataran rendah dengan ketinggingan 125 m dpl dan akan diuji daya tumbuh di dataran tinggi (1000 m dpl). Penelitian menggunakan RAK dengan 7 kali ulangan. Benih yang digunakan adalah varietas Granola. Analisis data menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan DMRT pada taraf α= 5%. Variasi benih yang digunakan adalah S, M, dan L. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan irigasi tetes mendukung uji daya tumbuh benih kentang hasil aeroponik. Debit nutrisi yang keluar dari emiter menggunakan tenaga pompa lebih besar (2,54 liter/jam) dibandingkan tenaga gravitasi (0,56 liter/jam). Keseragaman debit di emiter menggunakan pompa mencapai 78% sedangkan tenaga gravitasi 54%. Pertumbuhan tanaman menunjukkan bahwa ukuran benih berpengaruh terhadap pertumbuhan fase vegetatif. Ukuran benih kentang aeroponik dari dataran rendah berukuran L memberikan potensi tinggi tanaman dan jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan ukuran benih S dan L.
RIVIEW : APLIKASI PENGUNAAN SENSOR BERBASIS ION DALAM MENINGKATKAN AKURASI PEMBERIAN NUTRISI PADA SISTEM TANAM HIDROPONIK Jonni Firdaus; Furqon Furqon
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 2 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.475 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.2.5006

Abstract

Pemenuhan kebutuhan pangan di dalam perkotaan dapat dilakukan melalui pemanfaatan lahan dan air yang lebih efisien dengan sistem tanam hidroponik. Penggunaan aliran nutrisi tertutup merupakan suatu cara untuk mengurangi biaya dan meminimalkan dampak lingkungan dari sistem hidroponik. Dalam sistem tertutup, sangat penting untuk menentukan konsentrasi nutrisi dalam larutan sisa untuk mengisi kembali larutan nutrisi dengan komposisi hara optimal. Saat ini pengukuran ketersediaan hara di dalam larutan nutrisi berdasarkan konduktifitas listrik (EC) yang memiliki kelemahan karena EC meter hanya dapat menggambarkan konduktifitas listrik dari total ion dan tidak mengukur konsentrasi masing-masing ion secara individu sehingga tidak dapat memantau kebutuhan tanaman secara real-time terhadap masing-masing ion di dalam larutan nutrisi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka saat ini telah mulai dikembangkan teknologi ion selective electrodes (ISE) yaitu suatu sensor berupa elektroda yang dapat mengukur konsentrasi masing-masing ion di dalam larutan nutrisi hidroponik. Penerapan sensor ISE memberikan nilai akurasi yang tinggi terhadap pengukuran konsentrasi ion di dalam larutan nutrisi, sehingga bila dipadukan dengan mekanisme sistem kontrol yang dapat mengontrol penambahan jumlah ion kedalam larutan nutrisi pada sistem hodroponik secara tertutup sesuai kebutuhan tanaman, maka kesetimbangan jumlah ion pada larutan nutrisi akan tetap terjaga pada level kebutuhan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produktivitas optimum. Efisiensi penggunaan unsur hara juga meningkat dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena sisa drainase nutrisi dapat digunakan kembali.
Aplikasi Teknik Pengolahan Citra Untuk Deteksi Status Nitrogen Pada Daun Stroberi Menggunakan Support Vector Machine Dan Artificial Neural Network muhammad firmansyah syihab
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 1 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1238.775 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.1.4203

Abstract

Pengolahan citra adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah citra (image) sehingga menghasilkan gambar yang sesuai dengan kebutuhan. Pengolahan citra dilakukan untuk memperbaiki kesalahan data sinyal gambar yang terjadi akibat transmisi dan selama akuisisi sinyal, serta untuk meningkatkan kualitas penampakan gambar agar lebih mudah diinterpretasi oleh sistem penglihatan manusia baik dengan melakukan manipulasi dan juga penganalisisan terhadap gambar. Proses ini berupa manipulasi dan menganalisa citra dengan bantuan perangkat lunak melalui computer. Dalam penelitian ini mencari tingkat akurasi dengan menggunakan MATLAB. Stroberi (Fragaria × Ananassa) yang digunakan sebanyak 160 tanaman yang di bagi menjadi 4 kelas yaitu tanpa nutrisi, nutrisi kurang (EC 1,5 ABmix sebanyak 15ml), nutrisi normal (EC 2,0 ABmix sebanyak 30ml), dan nutrisi berlebih (EC 2,5 ABmix sebanyak 40ml) yang diaplikasikan pada instalasi hidroponik. Tujuan dari penelitian ini, yaitu (1) membuat algoritma pengolahan citra dari SVM (Support Vector Machine) dan ANN (Artificial Neural Network) untuk estimasi nitrogen, dan (2) mengetahui tingkat tingkat akurasi dari perbandingan antara SVM (Support Vector Machine) dan ANN (Artificial Neural Network). Variabel yang di ukur dalam penelitian ini adalah Kandungan nitrogen, Intensitas cahaya, Suhu, Pengambilan citra dengan Camera pocket, dan EC (electronic conductivity) air. Hasil penelitian menunjukkan tingkat akurasi dengan metode SVM (training) sebesar 85,9375% dan (testing) sebesar 83,2461%.Tingkat akurasi dengan metode ANN (training) 1 hidden layer sebesar 86,3393% dan 2 hidden layer sebesar 86,7634% sedangkan ANN (testing) 1 hidden layer sebesar 93,6458% dan 2 hidden layer sebesar 92,7083%, rerata kedua hidden layer yang memiliki tingkat akurasi paling tinggai adalah 1 hidden layer 89,9926%.
Pemurnian Biogas Metode Adsorpsi Menggunakan Down-Up Purifier dengan Arang Aktif dan Silika Gel sebagai Adsorben Abdul Mukhlis Ritonga
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 1 No 1 (2020): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.258 KB)

Abstract

Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik secara anaerob untuk menghasilkan gas yang sebagian besar berupa gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). Pada kandungan biogas terdapat gas pengotor yaitu CO2. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas biogas agar kandungan gas metana pada biogas meningkat dan menurunkan gas-gas pengotor seperti CO2 yaitu dilakukan proses pemurnian biogas menggunakan purifier yang berisi adsorben yaitu arang aktif dan silika gel. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses peningkatan kualitas biogas melalui proses pemurnian dan mengetahui kualitas biogas setelah melalui proses pemurnian menggunakan Down-Up Purifier dengan arang aktif dan silika gel sebagai adsorben. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan adsorben arang aktif dan silika gel dapat menurunkan kandungan gas CO2 sebesar 78,2% dan kandungan gas CH4 sebesar 68,4% dengan waktu pemurnian optimal yaitu 30 menit.
Artikel Analisis kualitas garam krosok pada teknologi greenhouse tunnel di Kabupaten Kebumen Hilal Indra Kusuma Bhakti; Masruhi Masruhi; Riana Listanti
Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research Vol 2 No 2 (2021): Journal of Agricultural and Biosystem Engineering Research: Regular Issue
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.082 KB) | DOI: 10.20884/1.jaber.2021.2.2.5047

Abstract

Kebumen merupakan salah satu sentra produksi garam yang potensial di Jawa Tengah karena mempunyai banyak pantai yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan garam. Kualitas garam di Kabupaten Kebumen masih belum mencapai hasil yang maksimal, dikarenakan hasil laboratorium sebelumnya menunjukan persentase kadar NaCl dari 6 KUGAR yang bervariasi mulai dari 91,92 % sampai dengan 98,52%. Perbedaan inilah yang menunjukan kualitas garam di Kabupaten Kebumen belum semuanya memenuhi syarat untuk bahan industri maupun konsumsi dengan kadar NaCl 97,46%. Kualitas garam juga sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti kecepatan angin, suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas garam krosok di Kabupaten Kebumen serta menganalisis apakah garam krosok yang dihasilkan sudah sesuai dengan syarat sebagai bahan baku garam konsumsi. Penelitian dilakukan pada bulan juli sampai Oktober 2020 di Kabupaten Kebumen, penelitian dilakukan secara eksperimental pada dua tempat yakni pada KUGAR Jagad Kidul dan KUGAR Lestari Sejahtera dengan masing-masing memiliki jumlah dan luas tunnel yang berbeda. KUGAR Jagad Kidul memiliki jumlah tunnel 7 (1 tandon, 5 meja peminihan dan 1 meja kristalisasi) dengan panjang 15 meter, lebar 3 meter dan tinggi 1,8 meter sedangkan KUGAR Lestari Sejahtera memiliki jumlah tunnel 11 (1 tandon, 9 meja peminihan dan 1 meja kristalisasi) dengan panjang 8 meter, lebar 3 meter dan tinggi 1,8 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kajian tentang Faktor yang mempengaruhi kualitas garam krosok dengan menggunakan analisis korelasi parsial pada jam 07.00, 12.00 dan 17.00 di kedua KUGAR menunjukan korelasi yang bervariasi dari sangat kuat, kuat, cukup, lemah, dan sangat lemah antara kadar be dan iklim mikro (suhu air, suhu in, suhu out, RH in, RH out, kecepatan angin dan intensitas cahaya). Berdasarkan hasil uji kimia kadar NaCl dari KUGAR Jagad Kidul dan Lestari Sejahtera semuanya telah memenuhi syarat jumlah kadar air, untuk kadar Natrium Klorida (NaCl) pada KUGAR Jagad kidul telah memenuhi syarat sedangkan KUGAR Lestari sejahtera belum memenuhi syarat garam konsumsi karena nilai NaCl<94%. Hasil analisis uji organoleptik dengan uji pembedaan segitiga pada kedua kugar tidak dapat menyatakan adanya perbedaan yang nyata baik bau, rasa dan warna. Hasil uji pembedaan duo trio, kriteria bau P387 dan P785 (berbeda tidak nyata), T376, T548 dan T753 (berbeda sangat nyata), kriteria rasa semua sampel garam terdapat perbedaan sangat nyata sedangkan kriteria warna semua sampel garam menunjukan tingkat sempurna (berbeda dengan garam acuan).