cover
Contact Name
Hanisa Sismaya Lestari
Contact Email
hanisasismaya@unsur.ac.id
Phone
+6283820010720
Journal Mail Official
jurnalprostek@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pasirgede Raya, Bojongherang, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jawa Barat 43216
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Pro-Stek
ISSN : 27460320     EISSN : 27209679     DOI : https://doi.org/10.35194/prs.v2i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pro-STek adalah jurnal yang meliputi ilmu-ilmu pertanian yang terfokus pada: Teknologi budidaya dan pengolahan hasil pertanian
Articles 46 Documents
PENGUJIAN PENAMBAHAN GULA (SUKROSA) DAN LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus Ostreatus) Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah; Moh Rizal
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.623 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1440

Abstract

Jamur tiram (Pleurotus 0streatus) termasuk dalam golongan jamur yang dapat dikonsumsi dengan manfaat dan kandungan nutrisi yang tinggi. Banyaknya permintaan pasar yang terus meningkat menyebabkan perlunya pemenuhan kebutuhan pasar melalui upaya peningkatan teknik budidaya jamur, salah satunya melalui penambahan nutrisi berupa limbah ampas tahu dan gula terhadap media tumbuh jamur tiram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah ampas tahu dan gula terhadap kecepatan pertumbuhan misellium, waktu muncul pinhead dan berat basah jamur tiram. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – April 2020 di Kampung Garogol Desa Cibulakan Kec Cugenang Kab Cianjur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor dan dengan tiga kali ulangan. Faktor A1 : limbah ampas tahu dengan tiga taraf perlakuan (A1 : 300 gr, A2 : 400 gr, A3 500 gr), Faktor B : Penambahan gula dengan tiga taraf perlakuan (B1 : 30 gr, B2 : 40 gr, B3 : 50 gr). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh pemberian gula terhadap kecepatan pertumbuhan misellium, perlakuan terbaik ada pada B1 (Gula 30 gr). Adanya pengaruh pemberian gula terhadap waktu munculnya pinhead dengan perlakuan terbaik ada pada A2B3 (Limbah Ampas Tahu 400 gr dan Gula 30). Adanya pengaruh kombinasi terhadap berat basah jamur tiram, perlakuan terbaik ada pada A3B1 (Limbah Ampas Tahu 500 gr dan Gula 30), A3B2(Limbah Ampas Tahu 300 gr dan Gula 40) dan A3B3(Limbah Ampas Tahu 500 gr dan Gula 50). 
UJI ORGANOLEPTIK FORMULASI FORTIFIKASI BEKATUL DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN BERAS PANDANWANGI Riza Trihaditia; De Trisni Khoerunnisa Puspitasari
Pro-STek Vol 1, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.962 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i1.825

Abstract

Bekatul merupakan hasil limbah dari padi yang memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dan baik untuk kesehatan tubuh seperti aktivitas antioksidan, aktivitas kemopreventif kanker, aktivitas hipokolestrolemik dan lain-lain. Namun biasanya,  bekatul hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak saja karena rasa dan bau khas bekatul yang tidak disukai. Dengan aroma khas pandan dalam beras Pandanwangi diharapkan dapat menyamarkan bekatul dari bau tengik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu organoleptik serta respon panelis pada fortifikasi bekatul pada pembuatan bubur instan beras Pandanwangi sebagai diversifikasi pangan. Data diolah menggunakan metode RSM (Response Surface Method) yang melibatkan 30 orang panelis biasa dan 1 orang panelis ahli dengan parameter yang diujikan yaitu meliputi warna, aroma, tekstur, dan rasa. Masing-masing panelis diberikan  5 sampel yang berbeda pada setiap formulasinya yaitu F1 (beras Pandanwangi 100%: Bekatul 10%), F2 ( beras Pandanwangi 100%: Bekatul 20%), F3 (beras Pandanwangi 100%: Bekatul 30%), F4 (beras Pandanwangi 100%: Bekatul 40%), dan F5 (beras Pandanwangi 100%: Bekatul 50%). Sedangkan untuk keseluruhan dari parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa yang paling diminati yaitu pada sampel (beras Pandanwangi 100%: Bekatul 50%) dengan nilai optimasi masing-masing 3, 3, 1, dan 3.
UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI AIR KELAPA MUDA DAN EKSTRAK KECAMBAH JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah; Livia Putri Sumirat
Pro-STek Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.863 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i2.1168

Abstract

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Saat ini produksi jamur tiram (Pleurotus ostreatus) perlu ditingkatkan karena permintaan pasar yang meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi jamur tiram putih yaitu dengan pemberian zat pengatur tumbuh diantaranya menggunakan ekstrak kecambah jagung dan air kelapa muda. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pemberian kedua ZPT alami tersebut terhadap pertumbuhan miselium, berat basah, jumlah rumpun, jumlah tudung dan tinggi buah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai bulan April 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor I adalah air kelapa muda (K) dengan tiga taraf yaitu K1: air kelapa muda (200ml), K2: air kelapa muda (300ml), K3: air kelapa muda (400ml). Faktor II adalah ekstrak kecambah jagung (E) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan: E1 ekstrak kecambah jagung (200ml), E2 ekstrak kecambah jagung (300ml), E3 ekstrak kecambah jagung (400ml). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan miselium, berat basah, jumlah rumpun, jumlah tudung buah dan tinggi buah. Hasil penelitian menunjukan efektivitas pemberian air kelapa muda dengan dosis 400ml berkode K3 menunjukan pengaruh yang nyata terhadap jumlah tudung buah, sedangkan pemberian ekstrak kecambah jagung dengan tiga dosis yang berbeda tidak menunjukan pengaruh yang nyata terhadap kelima parameter yang diteliti. Interaksi yang terbaik adalah kombinasi antara E3K3 (ekstrak kecambah jagung 400ml dan air kelapa muda 400ml) terhadap pertumbuhan miselium.
PERLAKUAN PENGASAPAN DAN APLIKASI TRICHODERMA SPP. PADA BENIH BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) Widya Sari; Mochamad Ferdy Fauzie Sesario; Ramli Muli
Pro-STek Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.744 KB) | DOI: 10.35194/prs.v4i1.1494

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L) Varietas Lumbu Putih merupakan varietas local, eksistensinya sudah terkenal di seluruh Nusantara karena keunggulannya tersebut. Perlu adanya usaha yang dapat meningkatkan  kualitas produksi Bawang Putih yaitu dengan cara meningkatkan kualitas mutu benih sehingga dapat menghasilkan kualitas Bawang Putih local yang baik. Teknologi yang  dapat diterapkan dalam budidaya Bawang Putih diantaranya adalah dengan menggunakan Perlakuan Pengasapan dan Aplikasi Trichoderma spp. pada benih Bawang Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :  Pengaruh Pengasapan terhadap mutu fisik dan fisiologis benih bawang putih, Pengaruh pemberian aplikasi Trichoderma spp terhadap mutu benih dan pertumbuhan bibit bawang putih, Pengaruh kombinasi perlakuan Pengasapan dan Trichoderma spp. terhadap mutu benih dan pertumbuhan bibit bawang putih. Penelitian ini dilakukan  di Laboratorium dan Screen House milik Gabungan kelompok Tani Multi Tani Jaya Giri Cianjur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2021. Rancangan yang digunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan untuk setiap perlakuannya P1 tanpa perlakuan (control), P2 (diberi Pengasapan), P3 (diberi Trichoderma spp.), P4 (diberi Pengasapan dan Trichoderma spp). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling baik yaitu perlakuan Pengasapan, dan Pengasapan digabungkan dengan Trichoderma spp. Perlakuan Pengasapan memberikan pengaruh baik terhadap Fisik benih, dan untuk waktu berkecambah, dan Panjang Akar Paling baik yaitu P3 dan P4. Sedangkan untuk Viabilitas, tinggi tanaman dan Panjang Akar Paling baik yaitu P4. Dengan kata lain Perlakuan Pengasapan dan gabungan Pengasapan  dan Aplikasi Trichoderma spp. ini memberikan pengaruh yang paling baik dibandingkan dengan tanpa perlakuan.
KEPADATAN POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens. Stal) PADA BUDIDAYA PADI PANDANWANGI DENGAN PENERAPAN ORGANIK DAN ANORGANIK Yuliani & Ade Perta Agustian
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.567 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.992

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kepadatan populasi dan intensitas serangan hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada padi varietas Pandanwangi organik dan anorganik. Penelitian dilakukan di desa Tegallega dan Mekarwangi Kecamatan Warungkondang, dengan menggunakan metode survey pada lahan persawahan padi pandanwangi perlakuan organik dan anorganik, dan tiap lahan dilakukan pengambilan sampel yang terdiri dari 5 petak. Untuk pengamatan secara visual pada setiap petak ditentukan 5 sub petak yang tersebar secara diagonal, pada setiap sub petak percobaan diambil 5 tanaman contoh secara acak berpindah-pindah setiap minggunya sehingga terdapat 25 tanaman contoh dalam satu sub petak. Hasil yang diperoleh yaitu : kepadatan populasi hama wereng batang coklat pada lahan budidaya tanaman padi organik,  pada pengamatan minggu ke-1 hingga minggu ke-5 secara berturut-turut adalah : 0,28; 0,32; 0,16; 0,08 dan 0. Sedangkan kepadatan populasi hama wereng batang coklat pada lahan budidaya tanaman padi anorganik,  pengamatan pada minggu ke-1 hingga minggu ke-5 secara berturut-turut adalah : 2,48; 2,08; 1,56; 0,72 dan 0,2. Hal ini menunjukan bahwa populasi wereng batang coklat lebih banyak pada lahan budidaya padi secara anorganik. Sedangkan pada lahan organik populasi wereng coklat relatif stabil. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, menunjukan bahwa intensitas serangan hama wereng batang coklat pada budidaya tanaman padi pandanwangi dengan penerapan lahan organik lebih rendah dibandingkan lahan anorganik, hal ini sejalan dengan tingginya populasi hama wereng di lahan anorganik dibandingkan di lahan organik.
PENGUJIAN KONSENTRASI GIBERELLIN DAN LAMA PENYINARAN (FOTOPERIODE) TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH SEMANGKA (Citrullus lanatus) Angga Adriana Imansyah; Widya Sari; Maqbul Qobus Nazhir
Pro-STek Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.783 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i2.1922

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tanaman hortikultura. Salah satu tanaman hortikultura yang buahnya memiliki nilai jual relatif tinggi adalah semangka. Kendala yang dihadapi dalam budidaya semangka adalah dormansi benih semangka. Terdapat beberapa cara memecah dormansi benih semangka diantaranya penggunaan zat pengatur tumbuh giberelin (GA3) dan lama penyinaran (fotoperiode). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi giberelin dan lama penyinaran (fotoperiode) terhadap benih berkecambah, bernih berkecambah normal, tinggi bibit semangka. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana, 1-30 Juni 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, faktor pertama yaitu dengan beberapa konsentrasi giberelin, faktor kedua yaitu lama penyinaran (fotoperiode). Parameter yang diteliti yaitu, jumlah benih berkecambah (viabilitas), jumlah benih berkecambah normal(vigor), dan tinggi bibit. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi giberelin 15 ppm berpengaruh nyata terhadap viabilitas, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap vigor, giberelin 25 ppm berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit semangka. Pengaruh lama penyinaran (fotoperiode) 24 jam berpengaruh nyata terhadap viabilitas tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap vigor dan tinggi tanaman. Kedua perlakuan tersebut tidak terdapat interaksi terhadap viablitas, vigor, dan tinggi tanaman.
EFEKTIFITAS RANCANG BANGUN ALAT (BURNER) OLI BEKAS DALAM MENDUKUNG PROSES STERILISASI MEDIA JAMUR TIRAM (Pleurotus astreatus) Riza Trihaditia; Moch Lutvy Agustiawan
Pro-STek Vol 1, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.509 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i2.828

Abstract

Pasokan energi saat ini masih didominasi oleh sumber energi fosil yang tidak dapat diperbaharui yaitu minyak bumi, batubara, dan gas alam. Usahatani budidaya jamur tiram di Indonesia seringkali mengalami kerugian karena bahan bakar yang sering digunakan mengalami kenaikan harga yang tidak dapat diprediksi. Seperti yang kita ketahui bahwa sterilisasi jamur tiram menyita waktu yang cukup lama dan membutuhkan bahan bakar yang cukup banyak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efektifitas proses sterilisasi media jamur tiram dengan menggunakan bahan bakar alternatif dari oli bekas untuk meningkatkan nilai ekonomis bagi usahatani jamur tiram. Penelitian ini bersifat eksperimental yang memanfaatkan oli bekas sebagai bahan bakar alternatif dan perangkaian menggunakan bahan yang terbuat dari besi yang dirancang seperti kompor. Pengujian alat ini dilakukan dengan menghitung waktu ignisi, pencapaian 100˚ C, perbandingan jaring kawat pada kedua burner, efesiensi harga dan waktu pada kedua burner dan pengambilan data steril dan tidak steril pada baglog jamur. Hasil peneletian ini menujukan bahwa pada kedua burner, burner oli bekas dalam ignisi membutuhkan 5 menit, pencapaian syarat sterilisasi 100˚ C adalah 25  menit 05 detik dan waktu sterilisasi 4 jam 10 menit. Pada efesiensi harga dan waktu burner oli bekas mengeluarkan 6,5 liter dengan biaya 4.550 dari 700/liter dan baglog yang steril 10 dari pengujian 1 baglog yang tidak steril.
ANALISIS VEGETASI GULMA PADI PANDANWANGI (Oryza sativa L. Aromatic) DI SENTRA PENANAMAN PADI PANDANWANGI KABUPATEN CIANJUR Widya Sari; Marwan Azis
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.554 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1495

Abstract

Pandanwangi rice is superior varieties in Cianjur which has special geographical indication. Weed is one of the causes in declining of Pandanwangi rice production. The purpose of this research were to know the index of weed abundance, weed diversity index and weed similarity index on Pandanwangi rice plantation. This research was carried out from December until June 2018. with observation methods.The results of this research showed that there were differences in the abundance index (Di) of  broad and narrow leaves weed in four sub-districts of Pandanwangi rice cultivation center. Cianjur subdistrict had a higher value of abundance index of broad leaf weeds and narrow leaf weeds than other districts, there was no differences of broad leaf weed and narrow leaf weeds diversity index in four sub-districts of Pandanwangi rice cultivation center. Weed diversity values were low(H '<1)', with H 'values of broad leaf weeds and narrow leaf weeds were 0.21 -0.39 and there were no differences of broad leaf weed and narrow leaf weeds similarity index in four sub-districts Index, the values were very low, wide leaf Is = 0.04 and the narrowleaf Is = 0.00. Many or at least the types of weeds contained in a land are affected by the quality of the environment and the type of species because each type of weed has different adaptations and tolerances to its habitat.
PENGGUNAAN BEBERAPA PERANGKAP UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI PANDANWANGI (Oryza sativa var. aromatic) PADA FASE GENERATIF Melissa Syamsiah; Aditya Fauzan Dikri
Pro-STek Vol 1, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.122 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i1.821

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia, dan setiap tahunnya kebutuhan padi selalu meningkat seiring dengan laju pertambahan penduduk. Praktek budidaya padi selalu mengalami beberapa kendala, seperti serangan hama. Salah satu hama utama tanaman padi adalah penggerek batang padi, hama ini menyerang pada fase vegetative maupun generatif. Penggunan beberapa perangkap seperti perangkap lampu, feromon dan methyleugenol merupakan jalan keluar pengendalian yang mengacu pada konsep PHT (Pengendalian Hama Terpadu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah populasi yang terperangkap dari masing-masing perangkap dan mengetahui lamanya waktu pertama yang dibutuhkan masing-masing perangkap untuk menjebak hama penggerek batang padi Pandanwangi pada fase generatif. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari tiga perlakuan (perangkap lampu, feromon seks dan methyleugenol), dengan tiga kelompok sebagai ulangan masing-masing perlakuan terdiri dari dua sampel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan beberapa perangkap berpengaruh terhadap banyaknya populasi hama penggerek batang padi Pandanwangi fase generatif. Perangkap yang paling efektif pada waktu pengamatan terakhir adalah perangkap lampu dengan rata-rata hama penggerek batang padi Pandanwangi pada fase generatif  yang terperangkap sebanyak 2,3 ekor. Perangkap lampu juga paling cepat memerengkap hama penggerek batang padi, perangkap ini mampu memerangkap hama penggerek batang padi Pandanwangi pada fase generatif dengan kisaran waktu 0,46 jam.
PENGUJIAN BEBERAPA KONSENTRASI CUKA KAYU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG EDAMAME (Glycine max (L) Merill) Ramli ,; Widya Sari; Ina Nuryanah
Pro-STek Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.998 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i2.1169

Abstract

Kedelai edamame atau kedelai sayur termasuk spesies (Glycine max (L). Merill) ini merupakan jenis bahan makanan yang populer sebagai makanan ringan maupun bahan campuran makanan. Cuka kayu dapat berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, inhibitor (pencegah hama dan penyakit). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsentrasi cuka kayu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang edamame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2020. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan di Kp. Longkewang Desa Gasol Cugenang Cianjur. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (RAL) dengan 6 perlakuan 3 ulangan pada setiap perlakuan terdiri dari 4 unit sehingga dihasilkan 72 unit percobaan. Hasil pengolahan data secara statistik menyatakan bahwa pemberian konsentrasi (T5) = 5ml/1L air berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tanaman Edamame, dengan rata-rata tinggi tanaman paling baik 50,10 cm, warna daun 5,00, jumlah bunga 18,25, jumlah bintil akar 18,25 biji dan berat buah 15,55 gr. Akan tetapi konsentrasi cuka kayu tidak berpengaruh beda nyata terhadap jumlah daun tanam edamame