cover
Contact Name
Hanisa Sismaya Lestari
Contact Email
hanisasismaya@unsur.ac.id
Phone
+6283820010720
Journal Mail Official
jurnalprostek@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pasirgede Raya, Bojongherang, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur, Jawa Barat 43216
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Pro-Stek
ISSN : 27460320     EISSN : 27209679     DOI : https://doi.org/10.35194/prs.v2i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pro-STek adalah jurnal yang meliputi ilmu-ilmu pertanian yang terfokus pada: Teknologi budidaya dan pengolahan hasil pertanian
Articles 46 Documents
IDENTIFIKASI MORFOLOGI BENIH PADI SAWAH VARIETAS PANDANWANGI DI LIMA LOKAS KECAMATAN Angga Adriana Imansyah; Frilynthia Dwi Ayu Andreyuni
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.232 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.991

Abstract

         Pandanwangi merupakan padi varietas lokal di Kabupaten Cianjur, namun tidak semua wilayah di Kabupaten Cianjur dapat ditanami padi Pandanwangi dengan ciri khas tertentu, oleh karena itu untuk menanam padi Pandanwangi diperlukan persyaratan topografi yang spesifik tanpa menghilangkan karater dan kualitas benih padi Pandanwangi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Vocational Education Development Centre and Agriculture (VEDCA) Cianjur pada bulan Februari sampai Maret 2018. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik morfologi benih pada lima lokasi yaitu Kecamatan Warungkondang, Cugenang, Mande, Cianjur, Campaka serta membandingkan identifikasi morfologi benih dengan hasil deskripsi umum morfologi benih padi Pandanwangi. Rancangan yang digunakan untuk data kuantitas menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Masing-masing perlakuan yaitu benih padi Pandanwangi yang berlokasi A (Warungkondang), B (Cugenang), C (Cianjur), D (Campaka) dan E (Mande). Parameter yang diamati meliputi benih murni, benih tanaman lain, kotoran benih dan bobot 1000 butir benih padi Pandanwangi, sedangkan untuk data kualitas yaitu identifikasi morfologi benih di lima lokasi Kecamatan menggunakan analisis deskripsi lalu dibandingkan dengan deskripsi umum morfologi benih padi Pandanwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identifikasi morfologi benih di lima lokasi Kecamatan yang terbaik pada perlakuan di lokasi Kecamatan Warungkondang, namun Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cianjur dan Campaka lebih baik dibanding Kecamatan Mande.
PENGARUH BERBAGAI WARNA CAHAYA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR Melissa Syamsiah; Irpan Maulana Sihab; Angga Adriana Imansyah
Pro-STek Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.156 KB) | DOI: 10.35194/prs.v4i1.2026

Abstract

Cahaya berperan penting dalam fotosintesis, tanpa adanya cahaya yang cukup tanaman tidak dapat menyimpan cukup cadangan energi sehingga dapat menghambat proses pertumbuhan tanaman dan proses fotosintesis. Penggunaan lampu untuk bercocok tanam secara hidroponik dapat dilakukan di Greenhouse atau di dalam ruangan yang tidak terkena cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui warna apa yang memberikan pengaruh lebih baik pada pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) pada sistem hidroponik dalam ruangan (Indoor). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dan terdapat 5 perlakuan dengan 5 ulangan untuk setiap perlakuannya. A1 (sinar matahari/kontrol), A2 (cahaya warna merah), A3 (cahaya warna biru), A4 (cahaya warna kuning) dan A5 (cahaya warna putih). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan berat basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A5 merupakan perlakuan pemberian warna lampu terbaik dalam pertumbuhan tanaman sawi hijau seperti tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan berat basah tanaman. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan A1, perlakuan A5 masih belum layak untuk dijadikan sebagai pengganti cahaya alternatif. Apabila dibandingkan dengan perlakuan A1, perlakuan A5 memiliki nilai tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun dan berat basah tanaman yang lebih kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan pemberian warna lampu neon masih kurang optimal dalam pertumbuhan tanaman sawi hijau.
PENGUJIAN NUTRISI ORGANIK CAIR PLUS AGENS HAYATI PADA SISTEM NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) HIDROPONIK TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) Ramli ,; Muhammad Nabil Makky
Pro-STek Vol 1, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.685 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i2.829

Abstract

Limbah sayuran dan kulit pisang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman seperti nitrogen, karbohidrat dan lain-lain. Limbah sayuran dan kulit pisang dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik cair. Penggunaan agens hayati Paenibacillus polymyxa sebagai pupuk hayati diyakini mampu memperbaiki kualitas akar tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas POC Sayuran dan Kulit Pisang plus agens hayati Paenibacillus polymyxa terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dengan sistem hidroponik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  yang terdiri dari perlakuan yaitu jenis POC plus agens hayati Q0 : AB mix (control), Q1 : POC Sayuran plus agens hayati, Q2 : POC Kulit Pisang plus agens hayati, 3 perlakuan dan 4 ulangan.  Hasil uji Tukey Alpha 5% menunjukkan nilai tertinggi tinggi tanaman perlakuan Q0 : pupuk cair AB mix yaitu 26.52 cm, jumlah daun perlakuan Q2 : POC kulit pisang plus agens hayati yaitu 11 helai, bobot basah perlakuan Q0 : AB mix yaitu 4.00g. dan panjang akar perlakuan Q2 : POC kulit pisang plus agens hayati 11.32 cm.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA MERAH (Hyloscereus polyrhizus) DENGAN PENAMBAHAN SERAI (Cymbopogon citratus) SEBAGAI MINUMAN HERBAL Nurdi Ibnu Wibowo; Mulyana ,
Pro-STek Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.221 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i2.1923

Abstract

Buah naga yang sering dikonsumsi adalah jenis buah naga kulit dan daging merah. Kulit buah naga mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Serai merupakan tanaman yang berkelompok banyak tumbuhnya, biasanya sering digunakan sebagai rempah-rempah bumbu dapur. Pemanfaatan kulit buah naga dengan serai membuat minuman herbal juga diharapkan mampu meningkatkan minat konsumen terhadap produk minuman fungsional yang makin sehat terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah kulit buah naga dengan serai sebagai minuman herbal, serta mencari hasil yang optimum dari panelis terhadap warna, aroma, tekstur, dan rasa. Rancangan penelitian ini menggunakan 5 sampel dengan uji hedonik dan dianalisis menggunakan metode Response Surface Methods (RSM). Formulasi 1 (95% kulit buah naga 5% serai), Formulasi 2 (90% kulit buah naga 10% serai), Formulasi 3 (85% kulit buah naga 15% serai), Formulasi 4 (80% kulit buah naga 20% serai), Formulasi 5 (75% kulit buah naga 25% serai). Berdasarkan hasil penelitian uji organoleptik minuman kulit buah naga dengan serai, maka dapat disimpulkan Perlakuan dengan hasil terbaik adalah F5 yaitu dengan formulasi kulit buah naga 75% dan serai 25% yang disukai oleh panelis.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya) DAN DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP MORTALITAS HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius) PADA TANAMAN PADI PANDANWANGI Ramli ,; Denda Mahendra
Pro-STek Vol 1, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.265 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i1.822

Abstract

Tanaman padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena lebih dari setengah penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai sumber makanan pokok.Kerusakan tanaman padi oleh hama walang sangit seranganya dapat nenurunkan hasil 10-40% tetapi di serangan yang berat akibat populasi yang tinggi dapat menurunkan hasil sampai 100% atau puso. Tanaman pepaya (Carica papaya) berpotensi sebagai biopestisida nabati. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Konno. Kandungan kimia yang terdapatdalam daun babadotan juga memiliki kemampuan sebagai biopestisida nabati (racun serangga), karena dalam babadotan terkandung senyawa penting atau senyawa metabolit yang bersifat sebagai biopestisida nabati. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu: A : 100 ml ekstrak daun pepaya + /500ml air(semprot pakan), B  : 100 ml ekstrak daun babadotan/500ml air(semprot pakan) C : 50 ml ekstrak daun pepaya dan 50 ml ekstrak babadotan/500ml air(semprot pakan) D : 1000 ml ekstrak daun pepaya /500ml air(semprot serangga). E : 100 ml ekstrak daun babadotan/500ml air(semprot serangga). Dari hasil penelitian ini kesimpulan diperoleh yaitu: Penggunaan ekstrak daun pepaya dan daun babadotan berpengaruh terhadap mortalitas (kematian) hama walang sangit. Perlakuan yang terbaik pada waktu 24 jam yaitu : perlakuan E (100% ekstrak daun babadotan /500ml air dengan metode semprot serangga), sebesar : 63%. Untuk waktu kematian 50% hama sasaran (LT50) yang terbaik yaitu perlakuan E (100% ekstrak daun babadotan /500ml air dengan metode semprot serangga), sebesar : 33,07 jam.
PENGARUH GA3 DAN BAP TERHADAP PERBANYAKAN TUNAS GERBERA JAMENSONII SECARA IN VITRO Fauzi Awaludin Jamil; Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah
Pro-STek Vol 3, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.109 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i1.1461

Abstract

Tanaman Gerbera (Gerbera Jamensonii) merupakan tanaman hias yang diminati serta memiliki permintaan yang tinggi. Teknologi kultur jaringan merupakan teknologi yang tepat untuk memperoleh hasil percepatan benih yang berkualitas dengan penambahan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). ZPT yang digunakan adalah kombinasi GA (Asam Giberelat) dan BAP (Benzyl Amino Purine). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020, bertempat di Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Segunung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi GA (Asam Giberelat) dan BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap multiplikasi tanaman Gerbera. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 4 taraf perlakuan dengan masing masing perlakuan terdapat 3 sampel. Parameter penelitian ini meliputi, jumlah tunas, jumlah daun dan panjang daun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian G1S1 (GA 3 ppm dan BAP 0,5 ppm) merupakan perlakuan yang paling baik yang mampu menstimulus jumlah tunas dan jumlah daun Gerbera (Gerbera Jamensonii).
UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP DAYA BERKECAMBAH BENIH PANDANWANGI DENGAN METODE KERTAS Melissa Syamsiah; Angga Adriana Imansyah; Rifka Rizkia Solihat
Pro-STek Vol 4, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v4i2.2725

Abstract

Padi Pandanwangi merupakan padi yang menghasilkan beras dengan cita rasa, bentuk dan warna yang berbeda dari padi lainnya. Salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan padi ini ialah dengan menghasilkan benih bermutu yang telah lolos melalui uji coba di laboratorium. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas benih ialah dengan menguji coba daya kecambah benih tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian perlakuan terbaik untuk daya berkecambah benih Pandanwangi dengan pemberian perlakuan K (konsentrasi) dan perlakuan L (lama perendaman) menggunakan air kelapa muda. Penelitian ini dilaksanakan di BBPPMPV Pertanian Cianjur selama 3 bulan. Penelitian ini menggunakkan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dua faktor yaitu: Faktor pertama (Konsentrasi) K0= 0 mL/L (kontrol), K1= 20 mL/L, K2= 30 ml/l, K3= 40 mL/L. Faktor kedua (Lama perendaman) L0= 0 jam (kontrol), L1= 4 jam, L2= 6 jam, L3= 8 jam, dengan tiga kali ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 100 butir benih. Dari hasil penelitian hasil kombinasi perlakuan K3L3= 40 mL/L dan 8 jam perendaman merupakan hasil yang memberikan pengaruh paling baik.
SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG BIJI NANGKA ( Artocarpus heterophyllus ) DAN TEPUNG BIJI DURIAN ( Durio zibethinus Murr) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK ROTI MANIS Riza Trihaditia; Sri Fuji Rahayu; Widya Sari
Pro-STek Vol 4, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v4i2.2671

Abstract

Roti merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat indonesia. Roti adalah makanan yang terbuat dari bahan utama tepung terigu, garam, dan air serta bahan tambahan lain seperti gula, margarin, susu, dan lainnya. Biji nangka dan biji durian merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Biji durian mempunyai kandungan serat sebesar 22,48 %sedangkan biji nangka 7,46% yang dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung biji nangka dan tepung biji durian pada roti dengan diuji secara karakteristik organoleptik. Rancangan percobaan dibuat menjadi 5 sampel yaitu F1 : Tepung Biji Nangka 0% Tepung Biji Durian 100%, F2 : Tepung Biji Nangka 75% Tepung Biji Durian 25%, F3 : Tepung Biji Nangka 50% Tepung Biji Durian 50%, F4 : Tepung Biji Nangka 25% Tepung Biji Durian 75% dan F5 : Tepung Biji Nangka 100% Tepung Biji Durian 0%. Respon dari panelis didapatkan dengan melakukan uji hedonik dan dianalisis menggunakan Response Surface Methods (RSM). Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh penambahan tepung biji nangka dan tepung biji durian yang ditambahkan terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa roti. Warna roti yang paling disukai panelis adalah sampel F5 (Tepung Biji Nangka 100% Tepung Biji Durian 0%), karakteristik Aroma roti yang paling disukai panelis adalah sampel F5 (Tepung Biji Nangka 100% Tepung Biji Durian 0%), karakteristik Tekstur roti yang paling disukai panelis adalah sampel F1 (Tepung Biji Nangka 0% Tepung Biji Durian 100%), karakteristik Rasa roti yang paling disukai oleh panelis sampel F1 Tepung Biji Nangka 0% Tepung Biji Durian 100%), Sampel paling optimum terdapat pada sampel F5 (Tepung Biji Nangka 100% Tepung Biji Durian 0%).
PENGUJIAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA MERAH (Lactuca sativa var. Red Rapids) PADA HIDROPONIK DRIP IRRIGATION SYSTEM Widya Sari; Melissa Syamsiah; Daffa Jalmani Perdana
Pro-STek Vol 4, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v4i2.2741

Abstract

Media tanam mempunyai ketersediaan unsur hara dan berperan sebagai penopang bagi akar tanaman. Melihat betapa pentingnya media tanam terhadap pertumbuhan tanaman secara hidroponik Drip, maka dibutuhkan reakayasa media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa komposisi media tanam terhadap pertumbuhan selada merah (Lactuca sativa var. Red Rapids) menggunakan Hidroponik Drip Irrigation System. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari perlakuan M1 = Campuran Arang sekam dan Pasir malang 75%:25%, M2 = Campuran Arang sekam dan Pasir malang 50%:50%, M3 = Campuran Arang sekam dan pasir malang 25%:75%, M4 = Campuran arang sekam dan pasir malang 100%:0%, M5 = Campuran Arang sekam dan Pasir malang 0%:100%. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh komposisi media tanam terhadap selada merah. Perlakuan M1 (Pasir malang 75%:25% Arang sekam) menjadi perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dengan nilai 22,4 cm, panjang akar dengan nilai 30,2 cm dan berat basah dengan nilai 237,6 gram. Perlakuan M3 (Pasir malang 25%:75% arang sekam) menjadi perlakuan terbaik terhadap pertambahan jumlah daun dengan nilai 15,9 helai.
KARAKTERISASI PERCABANGAN, WARNA BULU BATANG, BENTUK DAUN DAN UKURAN DAUN PADA KEDELAI HITAM (Glycine soja) Adi Oksifa Rahma Harti; Ida Marina
Pro-STek Vol 4, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v4i2.2759

Abstract

Budidaya kedelai hitam di Indonesia tergolong masih rendah. Usaha yang bisa dilakukan yaitu mengembangkan kedelai hitam dengan perakitan varietas tanaman pada kegiatan pemuliaan tanaman. Pemulia Universitas Padjadjran telah menghasilkan 13 galur kedelai hitam, tetapi belum diketahui karakteristiknya. Karakterisasi adalah kegiatan mencari sifat khusus yang ada sebagai pembeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter masing-masing tanaman. Pengamatan dilakukan pada karakter kualitatif dan kuantitatif sebanyak 21 pengamatan berdasarkan UPOV 1998. Percobaan dilakukan di Desa Sanca Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu, dengan 13 galur uji dan 2 cek yaitu Detam 1 dan Mutiara 3 yang diulang 3 kali ulangan dengan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) non faktorial dan diuji lanjut dengan Uji DMRT Taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukan perbedaan pada beberapa karakter diantara galur pada karakter intensitas hipokotil, dan bentuk daun. Pada karakter intensitas hipokotil BS 111, BS 140, BS 64, BS 79 memiliki intensitas hipokotil sangat lemah, BS 141 memiliki intensitas hipokotil lemah, BS 87, Detam 1 dan Mutiara 3 memiliki intensitas sedang dan BS 72, BS 100, BS 77 memiliki intensitas hipokotil yang sangat kuat.