cover
Contact Name
Ali Multazam
Contact Email
physiohs@umm.ac.id
Phone
+6285255549895
Journal Mail Official
physiohs@umm.ac.id
Editorial Address
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/physiohs/about/editorialTeam
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Physiotherapy Health Science (PhysioHS)
Core Subject : Health, Science,
PhysioHS is a scientific publication and communication for widespread research and criticism topics in physiotherapy and health science. PhysioHS was published by the Department of the Physiotherapy University of Muhammadiyah Malang with frequency twice yearly in June and December. Information on PhysioHS focus and spacing include the following, Physiotherapy, Health Science, Public Health, and Rehabilitation.
Articles 64 Documents
Efektivitas Latihan Interval Intensitas Sedang Terhadap Perubahan Basal Metabolic Rate Pada Perempuan Obesitas Widi Arti; Herista Novia Widanti; Bagas Anjasmara
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.104 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17160

Abstract

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi dalam jangka waktu lama di mana asupan energi lebih besar dibandingkan pengeluarannya. Pada orang obese memiliki akumulasi lemak yang abnormal di adalam tubuh seperti lipatan bawah kuliat dan jaringan lainnya sehingga keluaran energi lebih rendah. Aktivitas fisik mendorong peningkatan keluaran energi total baik secara akut maupun kronis Tujuan penelitian ini untuk membuktikan efek akut pada latihan interval intensitas sedang terhadap peningkatan basal metabolic rate (BMR)setelah latihan pada perempuan obesitas. Jenis penelitian ini termasuk penelitian field experimental dengan jenis rancangan the pretest and posttest . Subjek adalah karyawan perempuan yang bekerja di Nurul Hayat Surabaya usia kisaran 19-32 tahun. Subjek berjumlah 7 orang sebagai unit eksperimen. Perlakuan berupa latihan interval intensitas sedang 75-85% MHR. Penelitian ini dilakukan tiga kali pengukuran pretest (sebelum latihan), posttest 1 (30 menit setelah latihan) dan posttest 2 (22-24 jam setelah latihan). BMR di ukur menggunakan Spirometer Harvard Apparatus. Hasil penelitian Latihan interval tidak terdapat perubahan peningkatan bermakna pada pengukuran hari pertama pretest – posttest 1 (30 menit setelah latihan) dan terjadi perubahan peningkatan bermakna pada hari kedua posttest 2 (22-24 jam setelah latihan).
Efektivitas Pemberian Latihan Brain Gym Terhadap Peningkatan Koordinasi Mata dan Tangan Pada Anak Pra-Sekolah Herista Novia Widanti; Widi Arti; Bagas Anjasmara
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.34 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17161

Abstract

Setiap kegiatan motorik memerlukan koordinasi antara mata dan tangan yang baik. Melalui optimalisasi kemampuan koordinasi antara mata dan tangan akan terjadi peningkatan kemampuan motorik dan kognitif anak yang berguna untuk proses belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian metode brain gym terhadap peningkatan kemampuan koordinasi mata dan tangan pada anak pra-sekolah. Sampel terdiri dari 12 anak, perempuan dan laki - laki, dengan rentang umur 5 sampai 6 tahun. Diberikan latihan Brain Gym selama 6 minggu, dengan interval latihan 1 minggu 3 kali sesi latihan. Purdue pegboard test digunakan sebagai instrument pengukuran dengan evaluasi yang terdiri dari 4 nilai, yaitu Tangan Dominan (TD), Tangan tidak Dominan (TTD), Kedua Tangan (KT) dan Merakit (MR). Hasilnya terdapat peningkatan nilai pada TD, KT dan MR dengan p-value = 0,001 dan TTD dengan p-value = 0,002 (p < 0,05), yang bermakna brain gym berpengaruh dan efektif terhadap peningkatan kemampuan koordinasi mata dan tangan pada anak pra-sekolah.
Kombinasi Calf Raise Exercise dan Core Stability Exercise Dapat Meningkatkan Keseimbangan Tubuh pada Mahasiswa Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar Bagas Anjasmara; Herista Novia Widanti; Soffil Yudha Mulyadi
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1849.405 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17162

Abstract

Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentary akan berpengaruh pada kemampuan tubuh, salah satunya adalah keseimbangan tubuh, sehingga menimbulkan beberapa permasalahan yang berhubungan kemampuan motorik, salah satunya adalah meningkatnya kemungkinan cedera akibat tidak terbiasanya otot dalam menahan beban yang lebih dari aktivitas yang biasanya. Untuk meningkatkan keseimbangan tubuh manusia, adalah dengan melatih otot yang berperan dalam menjaga keseimbangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi calf raise exercise dan core stability exercise dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada mahasiswa jurusan fisioterapi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test design. Para responden diarahkan untuk melakukan calf raise exercise dan core stability exercise. Jumlah responden sebanyak 18 orang, latihan diberikan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Pengukuran keseimbangan tubuh menggunakan standing stork test. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan keseimbangan dimana nilai mean diman terdapat perbedaan pada nilai pre test dan post test serta di dapatkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kombinasi calf raise exercise dan core stability exercise berpengaruh dalam meningkatkan keseimbangan tubuh pada mahasiswa jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar.
Pengaruh Adaptive Exercise terhadap Temperatur Tubuh Anak dengan Gangguan Neurologis Sistem Saraf Pusat Soffil Yudha Mulyadi; Widi Arti; Herista Novia Widanti; Bagas Anjasmara
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.374 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17163

Abstract

Kasus ganggguan neurologis system saraf pusat anak semakin meningkat tiap tahun, khususnya cerebral palsy dan traumatic brain injury. Kondisi umum tubuh anak dengan gangguan neurologis sistem saraf pusat yang mayoritas mengalami imobilisasi tentu akan menurun. Suhu menjadi Salah satu kondisi tubuh yang menurun pada anak bahkan anak tersebut sampai masuk dalam kategori hipotermia. Exercise sederhana dan mudah yang secara rutin dilakukan di rumah merupakan salah satu perlakuan sederhana agar temperatur tubuh anak selalu terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek adaptive exercise terhadap temperatur tubuh anak yang memiliki gangguan neurologis sistem saraf pusat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental one grup pre dan post test. Subyek perempuan 11 orang dan laki laki 20 orang dengan rentang umur 2 – 10 tahun. Adaptive exerceise terdiri dari warming up waktu 5 menit, core movement waktu 25 menit, dan cooling down waktu 5 menit. Data diuji dengan paired T test. suhu tubuh pre test ( 36,12 ± 0,53) oC, suhu tubuh post test (36,63 ± 0,6) oC dan p = 0,00. Adaptive exercise dapat menaikan temperatur tubuh tetapi peningkatan temperatur tersebut masih didalam rentang yang normal.
Hubungan Obesitas Pada Anak Terhadap Mobilitas Thorax Saat Inspirasi Di Desa Tegal Kertha, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali Sirilus Soa Gili; Indah Pramita; Agung Wahyu Permadi
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.648 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.17782

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui corelasi antara obesitas pada anak terhadap mobilitas thorax saat inspirasi. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling purpossive dengan Kriteria inklusi Anak-anak laki-laki dan perempuan umur 5-12 tahun , emiliki indeks massa tubuh obesitas , yang tidak mengalami gangguan pernapasan seperti flu, asma, pneumonia, bronkitis, faringitis, laringitis, emvisema , dan kanker paru-paru . Didapatkan sampel yang ditemukan dalam 10 orang yang melakukan pengukuran obesitas menggunakan IMT dan pengukuran mobilitas thoraxuse midline Selanjutnya dari hasil penelitian dilakukan analisis deskriptif dengan uji normalitas menggunakan shapiro wilk test, didapatkan data dari kedua variabel berdistribusi normal dengan nilai signifikan p>0,050. Kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui korelasi kedua variabel menggunakan product moment pearson korelasi dengan nilai signifikan 0,001 yang menunjukkan bahwa adanya korelasi antara obesitas didapatkan dengan kepadatan thorax karena nilai signifikan kurang dari 0,050 (p<0,050). Angka koefisien korelasi adalah -0,872 yang artinya tingkat obesitas dan mobilitas thorax sangat kuat. Koefisien korelasi bertanda negatif, artinya korelasi saling berkebalikan sehingga jika obesitas semakin tinggi maka mobilitas thorax akan semakin rendah.Penelitian ini dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi serta koefesien korelasi yang sangat kuat antara obesitas dan Berdasarkan mobilitas thorax pada anak-anak .
Pengaruh Modalitas Infra Red Dan Terapi Latihan Hold Relax Exercise Dalam Megurangi Nyeri Dan Meningkatkan Kemampuan Fungsional Pasien Tendinitis Bicipitalis Okky Zubairi Abdillah; Aulia Kurnianing Putri; Dimas Arya Nugraha; Atiatul Maulana Azmi Putri
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.233 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.18934

Abstract

Tendonitis atau tendinitis adalah peradangan atau iritasi tendon dan termasuk salah satu kasus dari fisioterapi musculoskeletal ataupun fisioterapi olahraga. Regangan terus-menerus, penggunaan berlebihan atau penyalahgunaan tendon yang menyebabkan cedera stres berulang, atau cedera akut yang serius dapat menyebabkan tendonitis. Intervensi fisioterapi tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh dalam mengurangi nyeri dan menambah kemampuan fungsional pad kasus tendinitis bicipitalis dextra. Metode terapi yang digunakan pada kasus ini adalah terapi modalitas infra red dan hold relax exercise. Setelah dilakukan terapi selama lima kali didapatkan perubahan penurunan nyeri diam T0 : 3 menjadi T5 : 1, nyeri gerak T0 : 5 menjadi T5 : 3, nyeri tekan T0 : 5 menjadi T5 : 3 dan penilaian kemampuan fungsional menggunakan Shoulder Pain and Disability Indeks (SPADI) didapatkan penurunan skor nyeri dari T0= 40% menjadi T5= 20%, penurunan skor disabilitas dari T0= 13% menjadi T5= 5%, sehingga jumlah skor SPADI menurun dari T0= 23% menjadi T5= 10%.
Efektifitas Terapi Latihan (Free Active Movement Dan Resisted Active Movement) Dalam Menambah Lingkup Gerak Sendi Pada Pasien Osteoarthritis Genu Dextra Aulia Kurnianing Putri; Nurma Auliya Hamidah; Rizka Asna Rahmawati; Setya Pambudi Mrihartini
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.302 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.18936

Abstract

Osteoarthritis merupakan penyakit muskuluskeletal bagian sendi akibat pemecahan biokimia artikular (hialine) tulang rawan di sendi sinovial lutut sehingga kartilago sendi rusak. Gangguan ini berkembang secara lambat, tidak simetris dan noninflamasi, ditandai dengan adanya degenerasi kartilago sendi dan pembentukan tulang baru (osteofit) pada bagian pinggir sendi. Terapi latihan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dalam meningkatkan lingkup gerak sendi pada kasus osteoartrhitis genu dextra. Metode terapi yang digunakan pada kasus ini adalah terapi latihan Free Active Movement dan Resisted Active Movement. Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan perubahan peningkatan lingkup gerak sendi knee dekstra ekstensi-fleksi T0 : (0° - 0° - 125°) menjadi T6 : (0° - 0° - 127°).
Electrical Stimulation Dan Passive Exercise Efektif Dalam Meningkatkan Kekuatan Otot Pasien Lesi Nervus Radialis Dimas Arya Nugraha; Nurma Auliya Hamidah; Novita Dwi Rachmawati
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.968 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.18969

Abstract

Lesi Nervus Radialis merupakan suatu injury berupa keadaan yang abnormal pada lengan, dimana otot-otot yang disarafi oleh plexus brachialis mengalami kelumpuhan. Pada gangguan lesi plexus brachialis dapat terjadi atrofi yang disebabkan karena lengan inaktif bergerak. Manifestasi dari Lesi Nervus Radialis salah satunya adalah Drop Hand. Metode yang digunakan pada kasus ini yaitu Modalitas Electrical Stimulation dan Passive Exercise yang efektif dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien lesi nervus radialis. Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil perubahan meningkatnya kekuatan otot pada gerakan Palmar Flexi T0 : 5 menjadi T6 : 5, Dorsal Flexi T0 : 1 menjadi T6 : 3, Radial Deviasi T0 : 2 menjadi T6 : 3, dan Ulnar Deviasi T0 : 4 menjadi T6 : 5.
Kombinasi William Flexion Exercise, Short Wave Diathermy Dan Infra Red Therapy Dapat Mengurangi Nyeri Serta Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Pasien Spondylolisthesis Rizka Asna Rahmawati Asna; Dimas Arya Nugraha; Okky Zubairi Abdillah; Diah Indah Kumala Sari; Moh. Haffez Azzahabi
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.201 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19032

Abstract

Spondylolisthesis adalah kondisi tulang belakang yang salah satu ruasnya bergeser ke depan atau belakang dari ruas dibawahnya. Spondylolisthesis dapat menyebabkan kelainan struktur tulang belakang, penekanan pada nerve roots, dan kerusakan pada facet joint. Metode yang digunakan pada kasus ini yaitu kombinasi William Flexion Exercise, Short Wave Diathermy dan Infra Red Therapy yang dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi pasien spondylolisthesis. Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil perubahan penurunan nyeri diam T0 : 0 menjadi T6 : 0, nyeri tekan T0 : 1 menjadi T6 : 0, nyeri gerak T0 : 4 menjadi T6 : 1, dan terjadi peningkatan lingkup gerak sendi ekstensi-fleksi T0 : (35° - 0° - 50°) menjadi T6 : (35° - 0° - 60°).
ANALISIS POSISI KERJA TERHADAP KASUS LOW BACK PAIN (LBP) PADA PERAWAT RAWAT INAP DI RSUD KOLONODALE MOROWALI UTARA Rakhmad Rosadi; Tri Hutami Wardoyo; Mohamad Fahri Line; Sri Sunaringsih Ika Wardojo; Nungki Marlian Yuliadarwati
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.89 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19043

Abstract

Latar Belakang: Low Back Pain (LBP) atau Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan masalah pada sistem musculoskeletal yang sangat umum terjadi. LBP adalah rasa nyeri yang biasanya terdapat pada bagan bawah tulang belakang yang dapat mengakibatkan gangguan pada aktivitas. Posisi Kerja merupakan postur yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh yang digunakan untuk menunjang pekerja saat melakukan pekerjaan. Tujuan: Mengetahui analisis posisi kerja terhadap kasus low back pain (LBP) pada perawat rawat inap di RSUD Kolonodale Morowali Utara. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap interna RSUD Kolonodale sebanyak 13 orang. Penelitian dilakukan selama seminggu. Penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi kerja ergonomic yang salah dan berulang dapat meningkatkan risiko LBP. Kesimpulan: Ada pengaruh posisi kerja yang slah terhadap terjadinya kasus low back pain (LBP) pada perawat rawat inap di RSUD Kolonodale Morowali Utara.