cover
Contact Name
Ali Multazam
Contact Email
physiohs@umm.ac.id
Phone
+6285255549895
Journal Mail Official
physiohs@umm.ac.id
Editorial Address
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/physiohs/about/editorialTeam
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Physiotherapy Health Science (PhysioHS)
Core Subject : Health, Science,
PhysioHS is a scientific publication and communication for widespread research and criticism topics in physiotherapy and health science. PhysioHS was published by the Department of the Physiotherapy University of Muhammadiyah Malang with frequency twice yearly in June and December. Information on PhysioHS focus and spacing include the following, Physiotherapy, Health Science, Public Health, and Rehabilitation.
Articles 64 Documents
Perbedaan Usia terhadap Tingkat Aktivitas Fisik Pada Pekerja Konstruksi: Studi Preliminer Siti Ainun Marufa; Nurul Aini Rahmawati; Ega Halima Ramdini; Firza Nadia Putri
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.728 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19425

Abstract

Kejadian cedera dan permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal umum terjadi diantara para pekerja konstruksi. Seseorang yang secara fisik aktif memiliki stabilitas postural yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya cedera. Sebagian besar pekerja konstruksi dengan pengalaman kerja lebih lama menunjukkan usia yang lebih tua. Meskipun demikian, aktivitas pekerjaan yang dilakukan mungkin saja sama. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai perbedaan usia terhadap tingkat aktivitas fisik diantara pekerja konstruksi. 36 pekerja konstruksi laki-laki berusia 20-60 tahun kami rekrut untuk selanjutnya dibagi ke dalam dua grup, yakni dewasa (n = 22) dan lansia (n = 14). Sebagai hasil, tidak terdapat perbedaan signifikan pada grup pekerja konstruksi dewasa dan tua terhadap tingkat aktivitas fisik (P > 0.05). Pada masing-masing grup terdapat perbedaan signifikan pada tingkat aktivitas fisik saat berolahraga dan waktu luang dibandingkan saat bekerja (P < 0.0001). Studi preliminer ini mengindikasikan bahwa pekerja konstruksi memiliki beban kerja yang tinggi dan membuat aktivitas di luar jam kerja menjadi terhambat. Bagaimanapun, temuan awal kami ini akan menjembatani keberlanjutan studi berikutnya untuk menghubungkan beberapa faktor penunjang di tempat kerja dengan tingkat aktivitas fisik dan tingkat stabilitas postural pada pekerja konstruksi.
Pengaruh Kombinasi Breathing exercise & Progressive Muscle Relaxation Dalam Menurunkan Nyeri Punggung & Sesak Napas Ibu Hamil Trimester III Nurul Aini Rahmawati; Siti Ainun Marufa; Safun Rahmanto; Dinda Lutfiah Mei Handiny; Mita Andini Ayu Lestari
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.29 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19449

Abstract

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang perempuan sedang mengandung dan mengembangkan fetus didalam rahimnya selama 9 bulan. Selama masa kehamilan, akan terjadi berbagai perubahan pada tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut akan mencapai puncaknya saat kehamilan memasuki trisemester III. Ketidaknyamanan yang paling sering dikeluhkan ibu hamil saat memasuki kehamilan trisemester III diantaranya nyeri punggung bawah dan sesak nafas. Kondisi perut yang semakin membesar dari hari ke hari menyebabkan pusat gravitasi ibu hamil bergerak ke depan. Selain itu ligamentum sakroiliaka menjadi lemah sehingga panggul akan berputar ke depan dan meningkatkan hyperlordosis pada wanita hamil. Hal tersebut akan meningkatkan ketegangan pada panggul atau lumbal bawah yang menyebabkan nyeri punggung bawah pada ibu hamil. Selain itu sesak nafas pada ibu hamil di sebabkan karena adanya perubahan anatomis pada bagian rongga dada karena terdapat pembesaran uterus yang mendorong diafragma ke atas. Perubahan yang terjadi tersebut bisa mengakibatkan turunnya oksigenasi maternal, sedangkan kehamilan akan meningkatkan 20% konsumsi oksigen dan 15% laju metabolik, hal ini yang dapat membuat ketidakseimbangan ventilasi-perfusi. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri punggung bawah dan sesak nafas pada wanita hamil yaitu breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique (PMRT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique (PMRT) terhadap nyeri punggung bawah dan sesak nafas pada ibu hamil trisemester III. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan menggunakan alat ukur Numeric rating scale (NRS) untuk mengukur nyeri punggung bawah dan nafas yang dialami menggunakan skala borg termodifikasi .Masing-masing sampel diukur nyeri punggung bawah dan tingkat sesak nafas sebelum dan sesudah diberikan intervensi kombinasi breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique. Berdasarkan hasil uji statistic dengan Independent T test dan Wilcoxon test didapatkan nilai signifikansi 0.000(p>0,005) Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kombinasi breathing exercise dan progressive muscle relaxation technique (PMRT) terhadap nyeri punggung bawah dan tingkat sesak nafas pada ibu hamil trisemester III.
Pemberian Kombinasi Respiratory Muscle Stretch Gymnastic (RMSG) dengan Latihan Pernapasan Buteyko dalam Meningkatkan Ekspansi Dada dan Arus Puncak Ekspirasi pada Lansia Ali Multazam; Hafizah Sururul Nur Rakhmawati; Mahfud Hidayat
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.613 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19451

Abstract

Lansia merupakan suatu masa kemunduran, kelemahan manusia, dan penurunan aktivitas sosial yang progresif sehingga dapat mengakibatkan perubahan dari sel, jaringan, hingga sistem organ termasuk sistem pernapasan. Arus puncak ekspirasi dan ekspansi dada merupakan komponen yang ikut mengalami penurunan pada lansia. Untuk mengurangi dan memperbaiki hal ini, ada beberapa latihan yang dapat digunakan seperti kombinasi respiratory muscle stretch gymnastic dengan latihan pernapasan Buteyko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi respiratory muscle stretch gymnastic dengan latihan pernapasan buteyko terhadap peningkatan ekspansi dada dan arus puncak ekspirasi pada lansia. Metode penelitian yang akan digunakan adalah eksperimental analitik berbentuk quasi eksperimental dengan metode two group pre test and post test design dengan sampel lansia. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan wilcoxon dengan hasil signifikansi 0,000 (p<0,05). Dengan demikian ditarik kesimpulan Ada pengaruh kombinasi respiratory muscle stretch gymnastic dengan latihan pernapasan buteyko terhadap peningkatan ekspansi dada dan arus puncak ekspirasi pada lansia
Penatalaksanaan Fisioterapi dengan Modalitas Infrared dan Deep Breathing Exercise terhadap Penurunan Nyeri dan Ekspansi Thoraks pada Pasien Efusi Pleura Post Water Seal Drainage Kurniani Fatma Hardini; Gerdha Intan Sari Hartono Putri
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) - Edisi Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.732 KB) | DOI: 10.22219/physiohs.v3i2.19466

Abstract

Semakin banyak masyrakat dari usia muda hingga tua yang menjadi perokok aktif, serta pencemaran udara didalam ataupun diluar ruangan tempat kerja merupakan faktor salah satu penyebab terjadinya gangguan paru salah satunya efusi pleura. Efusi pleura merupakan penyakit yang dapat timbul dari penyakit primer seperti gagal jantung kongestif, sirosis hari dan sindrom nefrotik dengan keadaan meningkatnya cairan didalam cavum pleura, sehingga diberikan tindakan pemasangan water seal drainage (WSD) untuk mempertahankan tekanan udara dalam paru agar dapat normal. Efusi pleura post WSD menyebabkan gangguan berupa sesak napas, terjadinya perubahan pola nafas dan perubahan postur tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dengan infrared dan deep breathing exercise terhadap expansi thoraks pada penderita efusi pleura post WSD. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus pada penderita efusi pleura post WSD rawat inap di RS Umum Dungus Madiun dengan frekuensi terapi Infrared 4x dan deep breathing exercise dengan 8x selama 9 hari. Nyeri diukur dengan menggunakan VAS dan Ekspansi thoraks diukur dengan menggunakan pita ukur. Hasil penelitian didapatkan bahwa infrared dan deep breathing exercise dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan ekspansi thoraks pada penderita efusi pleura post WSD.
Hubungan Balance Confidence Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia: Studi Literatur Tsania Putri Aminia; Nungki Marlian Yuliadarwati; Kurnia Putri Utami
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.17341

Abstract

Lansia adalah subjek yang berisiko tinggi terhadap jatuh. Pencegahan jatuh lansia diperlukan identifikasi risiko jatuh yang efektif. Balance confidence adalah salah satu faktor yang berkontribusi pada terjadinya jatuh lansia yang dapat dinilai berdasarkan ABC scale dan FES. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan balance confidence terhadap risiko jatuh lansia berdasarkan studi empiris yang dipublikasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Narrative literature review dilakukan pada Desember 2020 hingga April 2021 melalui database: Medline, Pubmed, Proquest, Pedro, Google Scholar. Penilaian artikel full teks yang diterbitkan 2010 hingga April 2021 yang menjadi kerangka kerja untuk analisis ini. Berdasarkan kriteria inklusi/ekslusi, terdapat 10 studi yang memenuhi syarat. Studi menunjukkan bahwa balance confidence lebih rendah pada pejatuh daripada nonpejatuh. ABC scale merupakan tes yang paling reliabel dalam menilai risiko jatuh pada lansia. Balance confidence yang rendah memiliki risiko jatuh tinggi, balance confidence tinggi memiliki risiko jatuh rendah. Balance confidence dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko jatuh pada lansia.
Analisis Resiko Low Back Pain Pada Pekerja PT.Pratama Citra Parama ReadyMix And Precast rakhmad rosadi; Devriska Wahyu; Bayu Prastowo; Putri Sukma Rahayu; Sri Sunaringsih Ika Wardojo
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21260

Abstract

Sikap kerja yang tidak ergonomis seperti duduk yang membungkuk dan statis dan bekerja dalam jangka waktu yang lama akan memicu timbulnya keluhan muskuloskeletal seperti ketegangan otot dan rasa nyeri pada area punggung bawah. Keluhan ini akan berdampak pada penurunan kemampuan fungsional punggung bawah, sehingga menyebabkan penurunan produktivitas pada pekerja. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui ergonomic dan risiko terjadinya Low Back Pain pada pekerja.  Pemeriksaan pada analisis ini menggunakan metode penilaian kuisoner Nordyc Body Map (NMB), dengan 26 populasi pekerja yang ada di perusahaan PT. Pratama Citra Parama. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 selama 2 minggu. Setelah memenuhi kriteria inklusi diperoleh 7 responden dengan durasi kerja selama 8 jam yang disertai posisi duduk tidak ergonomis. Terdapat potensi terjadinya risiko Low Back Pain pada pekerja di perusahaan PT. Pratama Citra Parama ReadyMix and Precast Singosari.
Analisa Posisi Kerja Terhadap Resiko Kejadian Low Back Pain Pada Pengrajin Keramik Dinoyo Rezky Amaliah Usman; Aulia Rahma Nur Chairani; Zidni Imanurrohmah Lubis
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21855

Abstract

Sikap kerja adalah posisi tubuh yang dilakukan oleh pekerja sebagai bentuk penyesuaian dengan penggunaan fasilitas kerja ataupun kebiasan kerja. Posisi kerja yang baik adalah kondisi postur tubuh saat bekerja sesuai dengan anatomis yang baik sehingga tidak terjadi penyimpangan yang berlebihan sehingga tidak terjadi resiko gangguan muskuloskeletal. Penyakit akibat kerja terjadi karena sikap kerja yang salah selama melakukan pekerjaan. Salah satu penyakit akibat kerja adalah gangguan tulang belakang atau nyeri punggung bawah Nyeri pada area punggung bawah atau lebih dikenal Low Back Pain (LBP) adalah gangguan nyeri pada area lokal maupun menjalar di punggung bagian bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa posisi kerja ergonomi terhadap resiko kejadian low back pain pada pengrajin keramik dinoyo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Subjek penelitian yang digunakan sebanyak 17 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, Numeric Rating Scale (NRS), Rapid Entire Body Assesment (REBA), dan Oswestry Disability Index (ODI). Hasil dari penelitian menunjukkan bahawa posisi kerja ergonomi yang buruk dapat meningkatkan resiko kejadian low back pain. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara posisi kerja yang buruk dengan resiko kejadian LBP pada pengrajin keramik di Dinoyo Malang.
Penatalaksanaan Fisioterapi Post Operative Anterior Cruciate Ligament: Studi Kasus M. Herman; Dwi Rosella Komalasari
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21862

Abstract

Cidera anterior cruciate ligament (ACL) merupakan rusaknya pada cruciate ligament yang merupakan jaringan yang menghubungkan tulang femur dan tulang tibia. Cidera ACL sering terjadi pada saat berolahraga atau bahkan saat melakukan kegiatan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengetahui efektifitas penatalaksanaan fisioterapi pada kasus ACL. Problematika pasien yaitu mengalami nyeri gerak dan tekan, keterbatasan Range of motion (ROM) lutut dan penurunan kekuatan otot. Penatalaksaan fisioterapi yang diberikan yaitu electrical stimulation, active mobilization, active resisted exercise. Setelah dilakukan program fisioterapi sebanyak 3 kali pertemuan diperoleh hasil adanya penurunan nyeri,  peningkatan ROM pada lutut. Pemberian electrical stimulation, active mobilization, active resisted exercise dapat membantu menurunkan permasalahan pada post operative anterior  cruciate ligament (ACL).
Penatalaksanaan Fisioterapi Paska Rekontruksi Anterior Cruciate Ligament Pattelar Autograft: Studi Kasus Nur Laisya Mayeda; Dwi Rosella Komalasari; Iin Rohayani
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21863

Abstract

Rekontruksi anterior cruciate ligament (ACL) merupakan proses cangkok jaringan ligamen yang mengalami robekan atau putus akibat cedera, yang bertujuan untuk mengembalikan fungsinya seperti semula. Paska rekontruksi memerlukan proses rehabilitasi dan mencegah terjadinya komplikasi serta mengembalikan performa di lapangan. Penelitian ini menggunakan desain single case selama 3 kali dalam 4 minggu pada Desember 2021, di Jogja Orthopaedic Sport Clinic. Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penatalaksanaan fisioterapi terhadap nyeri, kekuatan otot quadriceps femoris, lingkup gerak sendi dan bengkak. Hasil signifikan didapatkan pada tingkat nyeri gerak dari 4 menjadi 2, nyeri diam bernilai 1 menjadi 0 dan nyeri tekan bernilai 2  menjadi 0. Pada kekuatan otot quadricep femoris dengan nilai 3 menjadi 4. Lingkup gerak sendi dari S: 0° - 15° - 65° meningkat menjadi 0° - 5° - 105°. Terjadi penurunan bengkak dari 38,5 cm menjadi 37 cm pada 10 cm di atas tuberositas tibia menurun sebanyak 1,5 cm, untuk 10 cm di bawah tubersitas tibia dextra dari 32,5 cm menjadi 31,5 cm, penurunan terjadi sebesar 1 cm, dan pasien telah melepas crutch pada minggu ke 3. Hasil laporan menyatakan bahwa elektroterapi yang dikombinasikan dengan terapi latihan active range of motion dan latihan penguatan mampu menurunkan nyeri baik nyeri diam, gerak dan tekan, peningkatan lingkup gerak sendi pada fleksi dan ekstensi knee, bidang sagital, penurunan bengkak setelah diberikan kombinasi IASTM dan peningkatan  kekuatan otot quadricep femoris. Kekuatan otot yang dihasilkan mempengaruhi kemampuan pasien dalam aktivitas fungsional terutama berjalan, pasien melepas crutch pada minggu ke 3.   
Program Fisioterapi Untuk Mengatasi Keluhan Pada Cervical Root Syndrome: Studi Kasus Asmin Vetiani; Wijianto Wijianto; Arif Pristianto
Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Vol. 4 No. 1 (2022): Physiotherapy Health Science (PhysioHS) Edisi Juni 2022
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/physiohs.v4i1.21864

Abstract

Cervical Root Syndrome (CRS) adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi radikulopati serviks yang disebabkan oleh tonjolan diskus invertebralis dengan hilangnya sensorik atau motorik. Penelitian ini untuk mengetahui manfaat dari pemberian Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), Ultra Sound (US), Neck Calliet Exercise, Stretching, dan Cervical Traction pada kasus CRS. Pengukuran yang dipakai yaitu pengukuran nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS), pengukuran Lingkup Gerak Sendi (LGS) menggunakan meterline, dan pengukuran spasme otot dengan palpasi. Pengukuran kemampuan fungsional menggunakan Neck Disability Index (NDI). Penelitian dilakukan secara langsung kepada seorang pasien dengan kondisi CRS dengan pemberian terapi sebanyak enam kali pertemuan dengan pemberian intervensi fisioterapi. Setelah dilakukan intervensi tersebut didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan nyeri pada nyeri gerak dan tekan. Terjadi peningkatan LGS pada bidang gerak leher fleksi, lateral fleksi dekstra dan sinistra, rotasi neck dekstra. Terjadi penurunan nilai spasme pada m. upper trapezius dekstra. Penurunan keluhan menyebabkan perbaikan pada kemampuan fungsional (NDI) dimana tingkatan intensitas nyeri, perawatan diri, aktivitas mengangkat, bekerja, dan tidur. Pemberian intervensi pada kasus CRS terdapat penurunan nyeri gerak dan nyeri tekan, peningkatan LGS, penurunan spasme otot m. upper trapezius, dan peningkatan kemampuan fungsional NDI.