cover
Contact Name
Hadi Abdillah
Contact Email
hadiabdillah91@ummi.ac.id
Phone
+6285861516959
Journal Mail Official
jurnallentera@ummi.ac.id
Editorial Address
Jl. R. Syamsudin SH No. 50 Kota Sukabumi
Location
Kab. sukabumi,
Jawa barat
INDONESIA
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan
ISSN : 25414119     EISSN : 28092929     DOI : doi.org/10.37150/lentera
Core Subject : Health,
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan menerbitkan tulisan hasil penelitian dengan fokus pada bidang ilmu kesehatan dan keperawatan. Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan diterbitkan pada bulan Juli dan Desember. Adapun lingkup jurnal ini 1. Keperawatan Medikal Bedah 2. Keperawatan Gawat Darurat 3. Keperawatan Jiwa 4. Keperawatan Komunitas 5. Keperawatan Maternitas 6. Keperawatan Anak 7. Manajemen Keperawatan 8. Ilmu Kesehatan
Articles 25 Documents
Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih Strain Wistar Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Iles-Iles (Amorphophallus Variabilis Bl.) Berbagai Dosis Arfatul Makiyah
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.961 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.210

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui histopatologi hepar tikus putih (Rattus novergicus) setelah pemberianekstrak etanol umbi iles-iles secara oral. Penelitian menggunakan tikus putih strain wistar, umur 2 bulan, beratbadan rerata 200 - 300 gram. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi dalam 4 kelompok, dengan perlakuan kontrol: KKsebagai kelompok kontrol diberi aquadest 1 ml/kg BB, sedangkan kelompok perlakuan (KP): KP1 diberi larutanekstrak etanol umbi iles-iles dosis 220 mg/kg BB; KP2 diberi larutan ekstrak etanol umbi iles-iles dosis 110mg/kg BB; KP3 diberi larutan ekstrak etanol umbi iles-iles dosis 55 mg/kg BB. Pemberian larutan ekstrak etanolumbi iles-iles dilakukan per oral, sekali setiap hari selama 7 hari. Pada hari ke-8, seluruh tikus dinekropsi danorgan hepar diambil untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dengan metode blok parafin dan pewarnaanHematoksilin Eosin (HE). Pengamatan preparat dilakukan dalam 5 lapang pandang mikroskopik meliputi adanyakongesti, peradangan, hemoragi dan nekrosis. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan uji statistik nonparametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan lesi kongesti dan peradangan antarakontrol dengan perlakuan 1, 2 dan 3. Tidak ada perbedaan lesi yang signifikan antara perlakuan 1, 2 dan 3.Kesimpulannya adalah ada peran ekstrak etanol umbi iles-iles sebagai barier pada mukosa lambung dan usus.
PENGARUH SELF–EFFICACY ENHANCING INTERVENTION PROGRAM (SEEIP) TERHADAP EFIKASI DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RS PMI BOGOR TAHUN 2018 Tegar Maulana Wardiyan; Busjra M. Noor; Fitrian Rayasari
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.44 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.211

Abstract

ABSTRAKPasien diabetes mellitus harus memiliki efikasi diri yang artinya tanggung jawab yang besar untuk mengaturdirinya sendiri dalam meningkatkan derajat kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh Pengaruh Self–Efficacy Enhancing Intervention Program (SEEIP) Terhadap Efikasi Diri Pada PasienDiabetes Melitus Tipe 2. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental design menggunakan pendekatan pretestposttest nonequivalent control grup design. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih memenuhi syarat kriteriainklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 34 responden, 17 responden untuk kelompok intervensidan 17 responden untuk kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik t independenada perbedaan efikasi diri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan program intervensipeningkatan efikasi diri (p value=0,006) dengan nilai α=0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah efikasi dirisetelah program intervensi peningkatan efikasi diri signifikan meningkatkan efikasi diri dalam meningkatkanderajat kesehatan pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Saran dalam penelitian ini adalah program intervensipeningkatan efikasi diri dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatanpada pasien diabetes mellitus tipe 2.
PENGADAAN OBAT SESUAI FORNAS DAN E-CATALOGUE TERKAIT PENERAPAN JKN MELALUI BPJS DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Hana Haryani
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.303 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.212

Abstract

ABSTRAKPengadaan obat sesuai fornas dan e-catalogue sangat diperlukan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di RS Melania Bogor. Mulai tahun 2014-2016 mengalami kendala, terutama dari ketersediaan, kesesuaian dan harga obat yang tidak sesuai dengan ketentuan e-catalogue. Tujuannya untuk menganalisis kinerja pengadaan obat sesuai fornas dan e-catalogue dengan pendekatan Balanced Scorecard. Jenis penelitian ini adalah deskriftif analisis, dengan melakukan wawancara mendalam dengan pihak terkait, pemberian kuisioner dan penelusuran dokumen. Data kualitatif dan kuantitatif dilakukan analisis isi dengan pendekatan Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif, yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, bisnis internal, pelanggan dan finansial. Hasil penelitian bahwa pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan kemampuan anggota tim masih kurang sehingga berdampak menurunnya kinerja proses bisnis internal yaitu kualitas pelayanan pada Unit Fasilitas kurang. Kinerja perspektif pelanggan, tingkat kepuasan 100% yaitu 32,50% puas. Tingkat kepuasan terendah yaitu dimensi kehandalan (realibility) 80,17% dan daya tanggap (responsiveness) 84,60%. Untuk kinerja finansial, dana yang diperoleh dari Kas RS sudah sesuai dengan kebutuhan obat. Skor yang diperoleh secara keseluruhan dengan Balanced Scorecard yaitu 6,0 bahwa kinerja tim cukup. Kinerja pengadaan obat cukup baik, namun masih kurang tercapainya tujuan organisasi, maka banyak hal yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan agar mencapai kinerja target maksimal. Agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan dengan tidak hanya terfokus pada faktor keuangan tetapi disertai juga dengan pengembangan faktor non keuangan.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA ORANGTUA DENGAN KEPATUHAN ORANGTUA ANAK PENDERITA THALASEMIA USIA 2-5 TAHUN UNTUK MENJALANI TRANSFUSI DARAH DI RS BHAYANGKARA SETUKPA LEMDIKPOL KOTA SUKABUMI Utami Novianti Rima; Syarifah Siska
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.665 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.213

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya angka kejadian penderita Thalasemia setiap bulannya siRumah Sakit Bhayangkara Setukpa Lemdikpol Kota Sukabumi, sehingga menarik untuk di lakukan penelitian.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan orangtua menjalanitransfusi darah pada anak penderita Thalasemia. Dukungan adalah sebagai informasi verbal non verbal, saran,bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan objek didalamlingkungan. Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku seseorang sesuai dengan ketentuan yang diberikan olehprofessional kesehatan. Jenis penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan crossectional. Populasidalam penelitian ini adalah semua orangtua yang mempunyai anak penderita Thalasemia usia 2-5 tahun diRumah Sakit Bhayangkara Setukpa Lemdikpol Kota Sukabumi sebanyak 64 orang. Cara pengambilan sampelyaitu Total Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 58 responden . Uji validitas dukungan keluarga 17 validdengan reliabilitas 0,935.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan keluarga mendukung81%, sebagian besar kepatuhan patuh 79,3%. Dukungan keluarga orangtua berhubungan dengan kepatuhanorangtua dengan nilai P-value 0,000.Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu adanya hubungandukungan keluarga orangtua kepatuhan orangtua mengantarkan anak penderita Thalasemia usia 2-5 tahun untukmenjalani transfusi darah, sehingga diharapkan memberikan informasi kesehatan dan penyuluhan kesehatan.
PENGARUH TEKNIK KOMBINASI RELAKSAKSI OTOT PROGRESIF DAN TERAPI MUSIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI SASANA TRESNA WERDHA (STW) RIA PEMBANGUNAN CIBUBUR Riza -; Waluyo A; Azzam R
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.691 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.214

Abstract

ABSTRAKObjective: Penelitian quasi-experimental ini mengidentifikasi pengaruh latihan kombinasirelaksaksi otot progresif dan terapi musik terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensiMethod: Latihan teknik kombinasi relaksaksi otot progresif dan terapi musik merupakan terapiyang dapat menstabilkan tekanan darah sehingga lansia dapat mengontrol hipertensi dengan nonfarmakologi. Sample penelitian ini diambil menggunakan probability sampling yang berjumlah 48lansia dengan hipertensi, 24 lansia mendapat latihan kombinasi relaksaksi otot progresif dan terapimusik dan 24 lansia mendapatkan perawatan standar. Analisa data yang digunakan adalah analisisunivariat dan bivariat, yaitu uji T berpasangan dan tidak berpasangan. Penelitian ini mengukurtekanan darah sistole dan diastole di hari ke 1 dan ke 10 menggunakan spygnomanometer digital.Result: Hasil penelitian ini menunjukkan hampir ada penurunan yang bermakna pada tekanandarah sistole setelah diberikan latihan kombinasi relaksaksi otot progresif dan terapi musik (p =0,04), sedangkan pada tekanan darah diastole tidak didapatkan penurunan yang bermakna setelahdiberikan latihan kombinasi relaksaksi otot progresif dan terapi musik (p = 0,42).Conclusion: Hal ini dapat disimpulkan bahwa latihan kombinasi relaksaksi otot progresif danterapi musik efektif dalam menstabilkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Latihan inidapat mengontrol tekanan darah pada lansia selain dengan tindakan farmakologi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI RW 10 KELURAHAN CISARUA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKABUMI KOTA SUKABUMI Ady Waluya; Deris Muhamad
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.704 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.215

Abstract

ABSTRAKKemajuan dibidang kesehatan berdampak pada meningkatnya kualitas kesehatan serta meningkatnya umurharapan hidup terutama penduduk lajut usia. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan melalui keluarga.Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya. Dukungankeluarga yang tinggi akan meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahuihubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidupp lansia. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakanpenerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian,dukungan instrumental dan dukungan emosional. Kualitas hidup lansia adalah sikap dan perilaku dari seoranglanjut usia yang mampu menikmati masa tuanya dengan baik dan produktif. Penelitian menggunakan metodekorelasional dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini 116 responden. Metodepengambilan sampel yang digunakan total sample. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat danbivariat. Analisa bivariat menggunakan Uji Somers’D, H0 ditolak jika p-value <0,05. Hasil penelitian inimenunjukkan sebagian besar responden mendapatkan dukungan keluarga yang sedang yaitu sebanyak 66responden, dari 66 responden yang mendapat dukungan keluarga sedang sebagian besar memiliki kualitas hidupyang baik yaitu sebanyak 43 responden atau sebesar 65.2%. Ujian alias bivariat menggunakan UjiSomers’Ddidapatkan p-value = 0,000. Sesuai dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antaradukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di RW 10 Kelurahan Cisarua wilayah kerjaa PuskesmasSukabumi Kota Sukabumi. Semoga penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas hiduplansia.
PENERAPAN TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN HOSPITALISASI ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN): Study kasus pada an “S” dan “A” di RSUD. R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi Asmarawanti -; Siska Lustyawati
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.013 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.216

Abstract

ABSTRAKKecemasan hospitalisasi pada anak adalah bentuk stressor individu yang berlangsung selama individu di rawat di rumah sakit, hospitalisasi sering kali menjadi menjadi krisis yang harus di hadapi anak, stresor utama dari hospitalisasi adalah perpisahan, kehilangan kendali, cedera tubuh dan nyeri dan reaksi anak tehadap krisis tersebut di pengaruhi oleh usia perkembangannya. Terapi bermain adalah bentuk pengalaman bemain yang di rencanakan sebelum anak menghadapi tindakan keperawatan untuk membantu koping mereka terhadap kecemasan dan mengajarkan tentang tindakan keperawatan yang di lakukan selama di rawat. Mewarnai gambar merupakan terapi yang membangkitkan emosi dan suasana hati, dengan mewarnai gambar anak dapat menuangkan ide dan menghasilkan sebuah kreasi seni karena dengan mewarnai gambar bagi anak adalah cara untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata dan memberkan rasa senang. Jenis studi kasus ini deskiptif dengan menggunakan pendekatan, subyek dalam studi kasus ini terdri dari dua orang pasien dengan diagnosa medis kejang demam dengan kriteria sudah kooperatif, dan intrumen penilaian alat ukur kecemasan menggunakan FIS facial image scale hasil analisis dapat terlihat dari bentuk ekspresi wajah anak. Hasil studi kasus menujukan bahwa terapi mewarnai gambar ini dapat menurunkan tingkat kecemasan anak, akan tetapi tidak semua anak mendapatkan nilai akhir yang sama seperti yang di harapkan pada alat ukur FIS adalah skor 1, karena bagi setiap anak kegemarannya berbeda.
PERBANDINGAN PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) UPPER EXTREMITY DENGAN CONSTRAINT INDUCED MOVEMENT THERAPY (CIMT) TERHADAP KEKUATAN MENGGENGGAM PADA PASIEN POST STROK DI RSI ASSYIFA KOTA SUKABUMI Egi Mulyadi; Anwar Wardy W; Yani Sofiani
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.426 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.217

Abstract

ABSTRAKStrok merupakan gambaran perubahan neurologis yang disebabkan oleh adanya gangguan suplai darah ke bagiandari otak. Kondisi strok dapat menimbulkan defisit motorik yaitu kelemahan dari satu sisi bagian tubuh(hemiparesis). Penatalaksanaan gangguan tersebut salah satunya dengan pendekatan rehabilitasi melalui terapifisik dan okupasi dengan jenis Range of motion (ROM) dan Constraint induced movement therapy (CIMT) yangbertujuan memperbaiki kekuatan dan koordinasi otot terutama dalam meningkatkan kekuatan menggenggampasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh ROM dan CIMT untuk meningkatkankekuatan menggenggam pada pasien post strok dengan hemiparesis. Desain penelitian ini adalah QuasiExperiment the randomized pretest – posttest design, using matched subjects posttest two grups dengan 18responden kelompok intervensi ROM dan 18 responden kelompok intervensi CIMT. Hasil penelitian adapengaruh ROM dan CIMT terhadap kekuatan menggenggam pada pasien post strok, ROM lebih baik disbandingCIMT. Saran : dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan dengan melakukan intervensi minimal 4 jamsehari bisa lebih dari 2x, lebih memperhatikan faktor-faktor perancu.
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERATIF APPENDICTOMYDI RUANG NYI AGENG SERANG RSUD SEKARWANGI Mayasyanti Dewi Amir; Poppi Nuraeni
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.357 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.218

Abstract

ABSTRAKSetiap prosedur pembedahan termasuk tindakan Appendictomy akan mengakibatkan terputusnya jaringan(luka).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeripada pasien post operatif Appendictomy. Pada umumnya post operasi Appendictomy mengalami nyeri akibatbedah luka operasi. Menurut Maslow bahwa kebutuhan rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar setelahkebutuhan fisiologis yang harus terpenuhi. Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperimendenganpre –testdanpost – test design tanpa control. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 23 mei- 22 juni 2018. Populasinyasemua pasien post operatif Appendictomy di ruang nyi ageng serang RSUD Sekarwangi. Cara pengambilansampel dengan Accidental sampling dan sampel dalam penelitian inisebanyak 17 orang dengan analisa hipotesismenggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan bahwa 17 orang sebelum dilakukan relaksasi nafasdalam skala n yeri 5.00 dan sesudah diberikan relaksasi nafas dalam skala nyeri3.00 berdasarkan hasil ujiwilcoxon bahwa ada pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada pasien post opetarifappendectomy dengan nilai p=0.000(p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh relaksasi nafasdalam terhadap intensitas nyeri pada pasien post operatif appendictomy.Mengingat relaksasi nafasdalam dapatmenurunkan nyeri post operatif appendectomy perawat ruangan dapat diterapkan kepada pasien post operatifappendectomy sebaga i terapi non farmakologi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUANG RADEN DEWI SARTIKA RSUD SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI Nunung Liawati; Sarah Sela Novani
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.082 KB) | DOI: 10.37150/jl.v3i1.219

Abstract

ABSTRAKPersalinan merupakan fungsi fisiologis, baik secara normal atau persalinan secara operasi sectio caesarea. Halyang penting dalam periode pasca pembedahan yaitu mobilisasi dini,. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untukmengetahui hubungan pengetahuan ibu postpartum sectio caesarea tentang mobilisasi dini dengan pelaksanaanmobilisasi dini pada pasien post operasi sectio caesarea. Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang yangmelakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Mobilisasi dini adalah kebijakan selekas mungkinmembimbing klien keluar dari tempat tidurnya. Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin denganmembuat sayatan pada dinding uterus Jenis penelitian yaitu penelitian korelasional. Populasinya adalah seluruhpasien post operasi sectio caesarea sebanyak 34 responden dengan sampel sebanyak 34 orang. Samplingmenggunakan accidental random sampling. Hasil uji validitas dinyatakan 2 dari 28 item pengetahuan tidakvalid, pengetahuan dengan nilai raliabilitas 0,942 dan variabel pelaksanaan mobilisasi dini dinyatakan validsemua dengan nilai reliabilitas 0,937. Hasil penelitian menggunakan uji hipotesis menggunakan uji Chi Squaredengan alternatif Continuity didapatkan p-value 0,000 (<0,05) yang berarti ada hubungan pengetahuan ibupostpastum sectio caesarea tentang mobilisasi dini dengan pelaksanaan mobilisasi dini pasien post operasi sectiocaesarea. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan pengetahuan ibu postpastum sectio caesarea tentangmobilisasi dini dengan pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi sectio caesarea. Saran bagi RSUDSekarwangi diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan yang maksimal, mendemontrasikan,menyediakan media agar pasien dapat termotivasi untuk melakukan mobilisasi dini.

Page 1 of 3 | Total Record : 25