cover
Contact Name
JAHIDIN
Contact Email
alrubaiyn@uho.ac.id
Phone
+6281388353548
Journal Mail Official
Jahidin_geofisika@uho.ac.id
Editorial Address
Kantor Jurusan Teknik Geofisika, Gedung GKU Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari, 93132
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia (JRGI)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 26858657     DOI : 10.56099
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian yang mencakup kajian teoretik, simulasi dan modeling, eksperimen, rekayasa dan eksplorasi dalam bidang Fisika dan Aplikasinya. Bidang-bidang yang masuk dalam ruang lungkup jurnal ini adalah: Fisika Teori Fisika Komputasi Fisika Instrumentasi Fisika Energi Fisika Material Fisika Medik Geofisika Biofisika Astrofisika Meteorologi (Fisika Atmosfer)
Articles 63 Documents
Penentuan Suseptibilitas Magnetik Dan Konduktivitas Endapan Mineral Gravit Alam Dalam Kompleks Batuan Malihan Di Wilayah Km 12 Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka Dian Ekawaty; Jahidin Jahidin; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 02 (2020): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penentuan suseptibilitas magnetik dan konduktivitas endapan mineral grafit alam dalam kompleks batuan malihan di wilayah Km 12 Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka, pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun. Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan Bartington Magnetik Susceptibility Meter dengan sensor MS2B. Sedangkan untuk pengukuran konduktivitas dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik yang digunakan untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C), dan resistansi (R) atau LCR meter. Nilai suseptibilitas magnetik endapan mineral grafit alam dalam kompleks batuan malihan di wilayah Km 12 Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka yaitu berkisar 6 x 10-8 m3/kg sampai dengan 19.2 x 10-8 m3/kg. Sedangkan nilai konduktivitas listriknya berkisar 6.26526 x 10-6 S m sampai dengan 1.15899 x 10-3 S m
Analisis Aspek Linier Morfometrik Sub-DAS Lahundape Menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) pada Wilayah Kota Kendari Suryawan Asfar; Ali Okto; Andi Makkawaru; Mirnayanti Karim
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 02 (2019): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research activity was carried out in the Lahundape Sub-watershed, using morphometric linear analysis where the analysis was carried out by extracting river networks using digital elevation data, namely Digital Elevation Model (DEM). From the results of data processing and analysis which found that the area of the Lahundape Sub-basin reaches 6.97 km2, the circumference of the Lahundape Sub-basin area reaches 23.74 km, the length of the Lahundape Sub-watershed reaches 6.91 km, the width of the Lahundape Sub-Basin reaches 1.01 km. The Lahundape Sub-watershed has a total of 5 river orders with a total number of rivers as much as 917, the length of the river flow The Lahundape Sub-watershed has increased in order 1 and decreased to order 5, with an average value of river length between 0.06 km up to 0.78 km and the total Lsm value reaches 1.73 km. The length of the river flow ratio of each order has increased were for the 2nd order/1st order (II/I) of 0.45 km, 3rd order/2nd order (III/II) of 0.46 km, 4th order/3rd order (IV/III) of 0.72 km, 5th order/4th order (V/IV) of 0.87 km. The Lahundape Sub-watershed river branching ratio has an average value of 3.42, where for the value of 1st order/2nd order of 4.72, 2nd order/3rd order of 4.31, 1st order 3/4th order of 2.92, and for 4thorder/5th order of 1.71.
PENDUGAAN INTRUSI BATUAN BEKU BERDASARKAN PEMODELAN 2D DATA GEOMAGNETIK DAERAH LAINEA, KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA Nurfadhilah Fahda; La Hamimu; Al Rubaiyn; Suryawan Asvar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 4, No 01 (2022): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah lainea berada di lingkungan metamorf derajat rendah dan tidak ditemukan adanya batuan intrusi di lapangan, namun adanya manifestasi bertemperatur cukup tinggi, mineral illite dan terbentuknya mineralisasi sekitar manifestasi menunjukan kemungkinan sumber panas berasal dari aktivitas batuan plutonik yang tidak muncul ke permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi intrusi Batuan Beku dari hasil anomali regional pemodelan 2D. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan koreksi harian, koreksi IGRF, koreksi drift, reduksi ke kutub (RTP), analisis spectrum, kontinuasi ke atas dan pemodelan 2D. Hasil pemodelan 2D terdapat Batuan Beku dengan nilai suseptibilitas 0.09 SI terdapat pada kedalaman ±877 m, dimana Batuan Beku mengintrusi Satuan Metamorf (Trm)
INVESTIGASI KETERDAPATAN AIR TANAH DI KEBUN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER Stefanus Indra Fernando Darius; Jamhir Safani; Syamsul Haraty
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 3, No 02 (2021): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tanah dimanfaatkan dalam banyak aspek kehidupan makhluk hidup termasuk sektor perkebunan. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian dalam rangka investigasi keterdapatan air tanah di kebun kelapa sawit di Desa Poanaha, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik konfigurasi wenner-schlumberger yang memiliki keunggulan dalam melakukan mapping resistivitas 2D bawah permukaan secara horizontal. Dalam penelitian ini digunakan dua lintasan. Data yang diperoleh dalam pengukuran ini yakni berupa potensial dan arus listrik. Inversi data resistivitas pada Lintasan 1 menunjukkan nilai resistivitas 15.5 Ωm - 746 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >746 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 1 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 15.5 Ωm – 72.9 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±10 m berada pada posisi lintasan 119 m - 126 m. Sementara pada Lintasan 2 menunjukkan nilai resistivitas 17.3 Ωm - 753 Ωm adalah alluvium dan lapisan dengan nilai resistivitas >753 Ωm adalah batupasir. Keterdapatan air tanah pada Lintasan 2 berada pada lapisan alluvium dengan nilai resistivitas 17.3 Ωm – 78.2 Ωm dan dengan ketebalan lapisan ±17 m berada pada posisi lintasan 78 m - 91 m
Pengembangan Algoritma Genetika Untuk Inversi Data Gravitasi Al Rubaiyn; Jamhir Safani; La Hamimu
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 01 (2019): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inversi data gravitasi untuk interpretasi 2D struktur bawah permukaan merupakan proses penting dalam pemodelan anomali medan gravitasi. Metode algoritma genetika (AG) telah dikembangkan untuk inversi data gravitasi. Teknik optimasi ini memadukan konsep genetika biologi dengan fungsi optimasi yang bertujuan untuk memaksimumkan fungsi fitness melalui proses evolusi buatan. Pengujian akurasi metode ini dilakukan dengan menggunakan medan gravitasi sintetik dari dua model. Hasil inversi menunjukan model inversi sesuai dengan model sintetik dengan nilai kesalahan rata-rata untuk solusi terbaik dibawah 9,62 x10-4. Untuk inversi dengan panjang string 1 bit mampu memodelkan anomali homogen benda/struktur bawah permukaan. Anomali dengan densitas bervariasi mampu dimodelkan dengan sangat akurat melalui inversi algoritma genetika untuk  panjang string 8 bit
ANALISIS TINGKAT PELAPUKAN BATUAN ULTRABASA DI DESA WAWOHINE, KECAMATAN AMONGGEDO MENGGUNAKAN METODE SUSEPTIBILITAS MAGNETIK - Ernayanti; - Jahidin; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 03 (2020): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakWilayah Konawe merupakan bagian dari sabuk ofiolit Lengan Tenggara Sulawesi. Analisis tingkat pelapukan batuan ultrabasa menggunakan metode suseptibilitas magnetik telah dilakukan di Desa Wawohine, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pelapukan batuan ultrabasa pada daerah penelitian berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya. Penelitian ini dilakukan pada 3 stasiun, dengan jumlah 5 handsample yang kemudian dipreparasi hingga diperoleh 84 spesimen. Spesimen tersebut kemudian diukur suseptibilitas magnetiknya menggunakan Bartington MS2 suseptibilitimeter dan sensor MS2B, kemudian diolah menggunakan Microsoft office excel. Hasil penelitian menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik berkisar antara 54,9  10-5 SI sampai 930,6  10-5 SI . Mineral magnetik yang terkandung pada sampel berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik dan diperkuat dari hasil analisis XRD dan XRF adalah hematite (αFe2O3), ilmenite (FeTiO3), dan goethite (FeOOH). Sampel batuan ulltrabasa pada daerah penelitian mengalami tingkat pelapukan lanjutan, ditandai dengan hadirnya mineral magnetik tersebut. Sehingga pada Desa Wawohine, Kecamatan Amonggedo, Konawe termasuk dalam tingkat pelapukan lanjutan.Kata kunci: pelapukan, batuan ultrabasa, desa wawohine, metode suseptibiltas magnetik
Pendugaan Struktur Bawah Permukaan Daerah Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan Data Anomali Grvitasi Lokal Citra Satelit GGMplus Asniar Asniar; Jamhir Safani; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 2, No 01 (2020): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It has now expanded data measuring the gravitational field of high-resolution satellite imagery and the spacing between the measurement point ~220 meters namely gravity satellite imagery GGMplus ( Global Gravity Model plus ). GGMplus provides gravity data that covers the entire continent including the coastal zone, so it is better in determining subsurface structures. Research using GGMplus satellite imagery, has been carried out in North Buton, Southeast Sulawesi Province find out anomaly distribution patterns and subsurface structure modeling. The data used in the form of gravity disturbance data which is free air anomaly data, and then only needs to be corrected Bouguer and Terrain Correction to get a complete Bouguer anomaly. Then a flat plane projection is carried out, upward continuation and modeling. The results of Bouguer anomaly resulting from upward continuation show anomaly distribution patterns from north northwest to southeast. This is relatively the same as the direction of the structure in the study area. Based on the results of modeling on the local anomaly in the A-A'trajectory, it is suspected that the smoothness of the Doole formation with a density value of 2.7-2.9 gr/m3in the southeast east direction and a large enough rock body that causes anomaly in that direction is relatively very high. Whereas on the B-B trajectory it was found that a fault was a descending fault in the north-northeast where the Ogena formation with a density of 2.0 -2.55 gr/cm3 wasraised to a depth of ±100 meters and then was crushed by the Tobelo formation with a density value of 1.96-2.2 gr/m3.
Identifikasi Akuifer Di Kawasan Karst Dusun Humala Desa Horuo Pulau Kaledupa Kapubaten Wakatobi Dengan Kombinasi Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger Dan Vertical Electrical Sounding (Ves) Alfira Nurul Fatin
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 1, No 03 (2019): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan sumber air bersih pada suatu daerah sangat penting dalam menunjang aktifitas sehari – hari sumber air bersih pada suatu daerah sangat penting dalam menunjang aktifitas sehari – hari masyarakat setempat. Khususnya pada kawasan karst di dusun Humala Desa Horuo, Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, dimana daerah tersebut sulit untuk dijumpai keberadaan air bersih. Salah satu penyebabnya karena tidak diketahui distribusi air tanah di bawah permukaan. Oleh karena itu penting untuk dilakukan identifikasi lapisan akuifer bawah permukaan pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketebalan lapisan akuifer di kawasan karst. Metode resistivitas dapat digunakan untuk mengetahui lapisan akuifer dibawah permukaan. Pengukuran data dilapangan diambil menggunakan kombinasi konfigurasi Wenner-Schlumberger dan Konfigurasi Sclumberger. Berdasarkan hasil korelasi penampang Wenner-Schlumberger dan profil kedalaman schlumberger, diperoleh nilai resistivitas 12.85 – 14.70 Ωm diinterpretasikan sebagai top soil, kemudian nilai resistivitas 9.03 – 22.96 Ωm diinterpretasikan sebagai lapisan alluvial yang mengandung air, nilai resistivitas 362.69 Ωm diinterpretasikan sebagai batugamping lempungan dan nilai resistivitas 3531.89 Ωm diinterpretasikan sebagai batugamping klastika. Dari data interpretasi tersebut dapat diketahui lapisan akuifer berada pada litologi batuan aluvial yang mengandung air dengan ketebalan lapisan berkisar 9 meter.
ANALISIS PETROFISIKA DAN IDENTIFIKASI ZONA HIDROKARBON PADA FORMASI NGIMBANG, CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA Eki Komara; Vahira Tri Kemalasari; Widya Utama
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 3, No 03 (2021): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis petrofisika memegang peranan penting dalam karakterisasi reservoir hidrokarbon yaitu untuk mengidentifikasi zona litologi permeabel dan non permeabel dan potensi kandungan hidrokarbon. Analisis petrofisika secara kualitatif dilakukan pada sumur A Formasi Ngimbang berdasarkan data log caliper, gamma ray, density porosity (RHOB), neutron porosity (NPHI), resistivity shallow (RESS) dan resistivity deep (RESD). Analisis zona permeabel berdasarkan log gamma ray yang memiliki nilai kurang dari 50 gAPI dengan zona permeabel 1 pada kedalaman 1351,76–1590,59 m dan zona permeabel 2 kedalaman 1755,68–1885,11 m. Analisis zona permeabel berdasarkan log NPHI dan RHOB dengan zona crossover 1 kedalaman 1352,09–1517,80 m dan zona crossover 2 kedalaman 1755,68–1882,59 m. Analisis kandungan fluida berdasarkan log RESS dan RESD mengidentifikasi terdapat hidrokarbon pada kedalaman 1369,50–1467,3 m, kedalaman 1488,20–1566,00 m, dan kedalaman 1775,00–1880,70 m. Dari ketiga analisis ini, disimpulkan bahwa terdapat 2 zona utama sebagai zona potensi reservoir hidrokarbon yaitu pada kedalaman 1351,76–1517,80 m dan pada kedalaman 1755,00–1880,70 m.
IDENTIFIKASI LAPISAN AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DESA WAARA KECAMATAN LOHIA Ashri Al Mujaadilah Sadikin; - Jahidin; Suryawan Asfar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 3, No 01 (2021): Edisi April JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Telah dilakukan Identifikasi lapisan air tanah menggunakan metode  resisitivitas konfigurasi schlumberger di Desa Waara Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menetukan struktur bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitas dan menentukan potensi keberadaan air tanah. Penelitian ini menggunakan metode resisitivitas, metode ini sangat baik menggambarkan kondisi dibawah permukaan dan kemungkinan keterdapatan air tanah. Berdasarkan hasil pengukuran nilai resisitivitas yang diperoleh diset iap lintasan 32,49Ωm – 143,86Ωm untuk lapisan topsoil, 448,37Ωm – 3001Ωm untuk lapisan Batugamping, 21,80Ωm – 644,77Ωm Batugamping Pasiran, 10,79Ωm – 15,18Ωm untuk lapisan akuifer. Berdasarkan nilai resistivitas didapatkan lapisan air tanah setiap lintasan, kedalaman lapisan air tanah pada 4 lintasan berbeda – beda dimana pada lintasan 1 lapisan air tanah terdapat dikedalaman 35,15 – 64,49 m, pada lintasan 2 berada dikedalaman 111,15 – 165m, lintasan 3 berada dikedalaman 156,91 – 260,74 m, dan lintasan ke 4 berada dikedalaman 91,50 – 136 m.Kata kunci: Air Tanah, Metode Resistivitas, Konfigurasi Schlumberger