cover
Contact Name
JAHIDIN
Contact Email
alrubaiyn@uho.ac.id
Phone
+6281388353548
Journal Mail Official
Jahidin_geofisika@uho.ac.id
Editorial Address
Kantor Jurusan Teknik Geofisika, Gedung GKU Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari, 93132
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia (JRGI)
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : 26858657     DOI : 10.56099
JIIF (Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika) merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian yang mencakup kajian teoretik, simulasi dan modeling, eksperimen, rekayasa dan eksplorasi dalam bidang Fisika dan Aplikasinya. Bidang-bidang yang masuk dalam ruang lungkup jurnal ini adalah: Fisika Teori Fisika Komputasi Fisika Instrumentasi Fisika Energi Fisika Material Fisika Medik Geofisika Biofisika Astrofisika Meteorologi (Fisika Atmosfer)
Articles 63 Documents
IDENTIFIKASI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS KEGEMPAAN MENGGUNAKAN METODE HVSR DATA MIKROTREMOR DAN DATA GEMPBUMI DI KAWASAN PERBATASAN KECAMATAN WANGI-WANGI DAN WANGI-WANGI SELATAN Hernywati Bin La Kuji; Abdul Manan; Laode Ihksan Juarzan
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 4, No 03 (2022): Edisi Desember JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurusan Teknik Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/jrgi.v4i03.28729

Abstract

Telah dilakukan penelitian Percepatan Tanah Maksimum dan Intensitas Kegempaan di Kawasan Perbatasan Kecamatan Wangi-Wangi dan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi menggunakan data mikrotremor. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan sebaran nilai Percepatan Tanah Maksimum dan tingkat Intensitas Kegempaan dari data mikrotremor yang dapat menunjukkan bahaya gempabumi. Pengukuran mikrotremor dilakukan dengan seismometer tiga komponen TDL 303s. Data tersebut diolah menggunakan software Geopsy 3.4.2 kemudian dianalisis dengan menggunakan metode HVSR untuk mengetahui nilai frekuensi dominan (), kemudian nilai  digunakan untuk memperoleh nilai periode dominan. Selanjutnya menghitung Percepatan Tanah Maksimum dengan persamaan Kanai mengunakan data gempabumi yang terjadi di Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu 100 tahun dari tahun 1920-2020 dan Intensitas Kegempaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran nilai Percepatan Tanah Maksimum berkisar antara 80.10-331.25 gal dan untuk nilai Intensitas Kegempaan berada pada Skala III yang berarti tingkat intensitas kegempaan tergolong kecil.
APLIKASI METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER UNTUK ANALISA KETERDAPATAN BATU GAMPING DI BAWAH PERMUKAAN PADA BLOK A AREA PENAMBANGAN PT. ANSAF INTI RESOURCES DESA TONDOWATU, KABUPATEN KONAWE UTARA Amir Amir; Jahidin jahidin; Al Rubaiyn
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 4, No 02 (2022): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurusan Teknik Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/jrgi.v4i02.27517

Abstract

Penelitian geolistrik resistivitas untuk menentukan sebaran keterdapatan batu gamping di bawah permukaan pada blok A di area penambangan PT. Ansaf inti Resources Desa Tondowatu Kabupaten Konawe Utara telah dilakukan menggunakan konfigurasi Wenner – Schlumberger (WS). Pengambilan data dilakukan sebanyak enam lintasan dengan Panjang masing-masing lintasan berbeda beda. Lintasan pertama 300 m, lintasan kedua, ketiga, keempat 310 m dan lintasan kelima 250 serta lintasan ke enam 200 m. Data yang telah diperoleh di lapangan selanjutnya diolah dengan menggunakan software Res2dinv dan menghasilkan berupa penampang Dua dimensi (2D) yang mempresentasikan sebaran keterdapatan batugamping di bawah permukaan. Nilai resistivitas diarea penelitian yaitu 7,08 – 6819 Ωm dengan struktur lapisan bawah permukaan terdiri dari 3 zona lapisan yaitu lapisan dengan nilai resistivitas rendah terdiri dari lapisan soil, lapisan dengan nilai resistivitas sedang terdiri dari lapisan batu pasir dan lapisan dengan nilai resisitivitas tinggi terdiri dari lapisan batu gamping. Sebaran keterdapatan batu gamping diarea penelitian pada lintasan 1, 2, dan 3 cenderung menyebar ke arah barat laut dengan ketebalan 10 meter dan kedalaman mencapai 1,25 - 50 m dari atas menuju bawah permukaan dengan nilai resistivitas pada lintasan 1 yaitu sebesar 14,2 – 6819 Ωm, lintasan 2 dengan nilai resistivitas 17,1- 2214 Ωm untuk lintasan 3 dengan nilai resistivitas yaitu 11,3 – 660 Ωm sedangkan untuk lintasan 4, 5, dan 6 cenderung menyebar kearah timur laut dengan ketebalan 10 meter dan kedalaman 1,25 – 50 meter dari atas menuju bawah permukaan, dengan nilai resistivitas untuk lintasan 4 yaitu 8,66 – 786 Ωm, lintasan 5 dengan nilai resistivitas sebesar 7,08 – 863 Ωm dan nilai resistivitas untuk lintasan 6 yaitu 7,51- 8,11 Ωm Kata Kunci: Analisa, keterdapatan, Batugamping, Resistivitas 2D, Wenner Schlumberger, Tondowatu. Abstract Geoelectric resistivity research to determine the distribution of subsurface limestone in block A in the mining area of PT. Ansaf core Resources Tondowatu Village, North Konawe Regency has been carried out using the Wenner – Schlumberger (WS) configuration. Data retrieval was carried out as many as six paths with the length of each path being different. The first track is 300 m, the second, third, fourth track is 310 m and the fifth track is 250 and the sixth track is 200 m. The data that has been obtained in the field is then processed using the Res2dinv software and produces a two-dimensional (2D) cross-section that represents the distribution of limestones below the surface. The resistivity value in the research area is 7.08 – 6819 Ωm with a subsurface structure consisting of 3 layer zones, namely a layer with a low resistivity value consisting of a soil layer, a layer with a medium resistivity value consisting of a sandstone layer and a layer with a high resistivity value consisting of limestone layers. The distribution of limestone in the study area on paths 1, 2, and 3 tends to spread to the northwest with a thickness of 10 meters and a depth of 1.25 – 50 Ωm from above to below the surface with a resistivity value on track 1 which is 14.2 - 6819 Ωm, track 2 with a resistivity value of 17.1-2214 Ωm for track 3 with a resistivity value of 11.3 – 660 Ωm while for lines 4, 5, and 6 tend to spread towards the northeast with a thickness of 10 meters and a depth of 1.25 – 50 meters from above to below the surface, with a resistivity value for track 4 which is 8.66 – 786 Ωm, line 5 with a resistivity value of 7.08 – 863 Ωm and the resistivity value for track 6 is 7.51-8.11 Ωm Keywords: Analysis, presence, Limestone, 2D Resistivity, Wenner Schlumberger, Tondowatu
PEMODELAN 3D RESERVOAR PANASBUMI NON-VULKANIK MENGGUNAKAN METODE GEOMAGNETIK DI DAERAH LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA Thalya Febyanti Febyanti; La Hamimu; Al Rubaiyn; Suryawan Asvar
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol 4, No 02 (2022): Edisi Agustus JRGI (Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia)
Publisher : Jurusan Teknik Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/jrgi.v4i02.22945

Abstract

Daerah Lainea merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi panasbumi non-vulkanik berupa sumber air panas dan batuan teralterasi. Metode geomagnetik dapat digunakan dalam survei panasbumi dikarenakan terjadinya proses demagnetisasi pada batuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan kedalaman batuan reservoar panasbumi. Instrumen yang digunakan yaitu PPM bermerk GMS-19 jumlah titik pengukuran 97 dengan jarak 400 – 1000 meter. Koreksi data berupa koreksi harian, koreksi IGRF, koreksi kelelahan alat, setelah diperoleh anomali medan magnet akan reduksi ke kutub, analisis spektrum, kontinuasi ke atas dan pemodelan inversi. Berdasarkan anomali magnetik hasil RTP nilai anomali medan magnetik total diperoleh nilai -207.7 – 186.1 nT. Hasil Reduksi ke kutub anomali rendah diinterpretasikan zona reservoar. Hasil RTP, anomali regional dan anomali residual memperlihatkan korelasi pada sebaran anomali medan magnet rendah berada ditengah yang berarah utara – selatan diinterpretasikan daerah yang dekat dengan sumber panas atau batuan reservoar. Hasil interpretasi diperkuat dengan pemodelan inversi 3D zona reservoar berada ditengah menerus ke timur laut dengan suseptibilitas rendah berkisar 0 – 0.00001 SI pada kedalaman 420 mdpl – 1320 mdpl yang diinterpretasi berupa batu filit yang terdeformasi kuat, batupasir dan batugamping. Model 3D dengan kontras suseptibilitas rendah dan tinggi diinterpretasikan sebagai zona lemah (sesar) yang mongontrol panasbumi ke permukaan.