cover
Contact Name
Noni Antika Khairunnisah
Contact Email
lpp.mandala@gmail.com
Phone
+6282341616497
Journal Mail Official
lpp.mandala@gmail.com
Editorial Address
Ahmad Yani, Indonesia Chandra Laksamana, Indonesia
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Research of Service Administration Health and Sains Healthys
ISSN : 28304748     EISSN : 28304772     DOI : 10.36312
Core Subject : Health,
Research of Service Administration Health and Sains Healthys is a scientific publication related to Politics is the result of literature studies, study of issues, and the results of research that develops in the community. This journal uses Indonesian. Publish 2 times every year.
Articles 35 Documents
Penanganan Fisioterapi Pada Servical Root Syndrome Di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Supardi Supardi
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 1, No 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v1i2.3168

Abstract

Latar Belakang : Nyeri pada leher ini sering disebut dengan Cervical root sydrome.adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh iritasi atau penekanan akar saraf servikal oleh penonjolan diskus intervetebralis.Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan Transcutaneus Electrical Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan dapat mengurangi nyeri pada kondisi Cervical Root Syndrome dan untuk mengetahui penatalaksanaan Transcutaneus Electrical Stimulation (TENS) dan Terapi Latihan dapat Meningkatkan lingkup gerak sendi dan mengurangi spasme otot leher dan peningkatan aktivitas fungsional dengan Neck Disability indeks pada kondisi Cervical Root Syndrome.Hasil : Pengurangan nyeri gerak dari T1=7 menjadi T6=4,5 dan nyeri tekan T1=4.5 menjadi T6=2 Pe ningkatan lingkup gerak sendi (LGS) flexi T1= 8 cm menjadi T6= 8 cm, extensi T1= 6 cm menjadi T6= 7 cm, lateral flexi kanan T1= 4cm menjadi T6= 8 cm, lateral flexi kiri T1= 5 cm menjadi T6= 8 cm, rotasi kana T1= 10 cm menjadi T6= 12 cm, rotasi kiri T1= 10 cm menjadi T6= 13 cm, peningkatan aktivitas fungsional dengan Neck Disability indeks yakni dari T1=keterbatasan dalam aktivitas bersifat moderat menjadi T6= keterbatasan dalam beraktivitas bersifat sedang.Kesimpulan : nyeri dan keterbatasan LGS (Lingkup Gerak Sendi). Modalitas fisioterapi yang digunkan yaitu TENS dan Terapi Latihan. hasil yang diperoleh adanya penurunan nyeri (Nyeri tekan dan nyeri gerak) peningkatan LGS (Lingkup Gerak Sendi), Spasme otot leher dan Peningkatan aktivitas fungsional .
Total Tear ACL Dan Partial Tear PCL Pada Atlit Bola RSUD Kota Semarang Reni Mardika Munzirin
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 2, No 2 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.516 KB) | DOI: 10.58258/rehat.v1i1.2973

Abstract

This study aims to determine the role of physiotherapy on the handling of post- operative ligament and determine through TENS, CRYOTHERAPI, SWT physiotherapy and exercise therapy (TL) in overcoming problems in ACL injuries. To find out from an injury in need assessment of the history of the disease, either history or examination. Well directed anamnesis thorough examination can be obtained a proper diagnosis. Examination was conducted in order to determine the existing problems in athletes post ACL surgery, prepare therapeutic purposes and determine appropriate modalities. Screening measures include anamnesis, physical examination of a specific examination is the subjective examination and objective examination. Furthermore, the implementation of physiotherapy by means of TENS, CRYOTHERAPI, SWT, which is a way of useful electrical energy to stimulate the nervous system through the skin surface and proven effective for reducing various types of pain. The conclusion of this study were: 1) Provision of TENS in the case of post ruptured anterior ligament carciatum aims to reduce pain through the mechanism of segmental and 2) a reduction in pain after treatment action for six times. Exercise therapy can provide pain reduction effect, both directly and break the cycle of pain spasm→ pain. Light and movement will slowly stimulate propioceptor which is the activation of large diameter afferent fibers. Granting Therapeutic Exercise in the case of post rekrontruksi craciatum anterior ligament which is to improve balance and improve muscle strength.
Pengaruh Peran Keluarga dan Tenaga Kesehatan Puskesmas Nanggalo Kota Padang terhadap Kepatuhan Minum Obat Orang ODGJ Ramadhanis Ramadhanis
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 2, No 1 (2021): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v2i1.3379

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peran keluarga dan peran tenaga kesehatan secara parsial maupun simultan terhadap kepatuhan minum ODGJ. Penelitian ini yaitu menggunakan metode kuantitatif. Populasi pada penelitian adalah keluarga dan tenaga kesehatan Puskesmas Nanggalo Kota Padang. Sampel yang digunakan adalah 94. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling insidental sampling. Instrumen penelitian yaitu angket. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier dan regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 1) Variabel peran keluarga secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepatuhan minum obat pasien ODGJ dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. 2) Variabel peran tenaga kesehatan secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepatuhan minum obat pasien ODGJ. dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. 3) Variabel peran keluarga dan peran tenaga kesehatan secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepatuhan minum obat pasien ODGJ dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.  
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Osteoartritis Knee Dextra Di Rumah Sakit Rsj Prof. Dr. Soerojo Magelang Reni Mardika Munzirin
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 1, No 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v1i2.3170

Abstract

Latar Belakang : Osteoarthritis Knee Dextra merupakan penyakit degeneratif sendi yang berupa kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang secara lambat, tidak diketahui penyebabnya dan penyakit sendi yang paling banyak dijumpai dibanding penyakit sendi yang lainnya. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus Osteoarthritis Knee Dextra dengan menggunakan modalitas Infra Red (IR) Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dan Terapi latihan (TL). Hasil : Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali didapat hasil penilaian nyeri pada nyeri diam T1 : 1 menjadi T6 : 1, nyeri tekan T1 : 4 menjadi T6 : 2, nyeri gerak T1 : 4 menjadi T6 : 3, peningkatan lingkup gerak sendi S: T1 : S 0 – 0 – 125 menjadi T6 : S 0 – 0 – 135, peningkatan kekuatan otot lutut kanan fleksor hip T1 : 4- menjadi T6 : 4+, ektensor hip T1 : 4- menjadi T6 : 4+. Kesimpulan : Infra Red (IR) dapat mengurangi nyeri pada lutut kanan pada kasus Osteoarthritis Knee Dextra, terapi latihanTranscutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat mengurangi nyeri pada lutut kanan pada kasus Osteoarthritis Knee Dextra (TL) dapat meningkatkan lingkup gerak sendi lutut kanan pada kasus Osteoarthritis Knee Dextra dan dapat meningkatkan kekuatan otot pada kasus Osteoarthritis Knee Dextra.
Total Tear ACL Dan Partial Tear PCL Pada Atlit Bola Rsud Kota Semarang Deska Wijayanti; Reni Mardika Munzirin
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 2, No 1 (2021): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v2i1.3169

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fisioterapi terhadap penanganan pasca operasi ligament dan mengetahui fisioterapi melalui TENS, CRYOTHERAPI, SWT dan terapi latihan (TL) dalam mengatasi permasalahan pada cidera ACL. Untuk mengetahui dari suatu cidera di butuhkan pengkajian tentang riwayat penyakit, baik berupa anamnesis maupun pemeriksaan. Anamnesis yang terarah baik pemeriksaan yang seksama dapat di peroleh diagnosa yang tepat. Pemeriksaan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada pada atlet post operasi ACL, menyusun tujuan terapi serta menentukan modalitas yang tepat. Langkah-langkah pemeriksaan meliputi anamnesis, pemeriksaa fisik dan pemeriksaan spesifik adalah pemeriksaan subjektif dan pemerikasaan objektif. Selanjutnya pelaksanaan fisioterapi dengan cara TENS, CRYOTHERAPI, SWT yang merupakan suatu cara penggunaan energi listrik yang berguna untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk mengurangi berbagai tipe nyeri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Pemberian TENS, CRYOTHERAPI, SWT pada kasus post ruptur anterior carciatum ligament ini bertujuan untuk mengurangi nyeri melalui mekanisme segmental dan 2) terjadi pengurangan nyeri setelah dilakukan tindakan terapi selama enam kali. Terapi latihan dapat memberikan efek pengurangan nyeri, baik secara langsung maupun memutus siklus nyeri spasme nyeri. Gerakan yang ringan dan perlahan akan merangsang propioceptor yang merupakan aktivasi dari serabut afferent berdiameter besar. Pemberian Terapi Latihan pada kasus post rekrontruksi anterior craciatum ligament yaitu memperbaiki balance dan meningkatkan kekuatan otot.
Pemberian Terapi Transcutaneus Electrica Stimulation, Infra Red Dan Massage Pada Kondisi Bell’s Palsy Sinistra Di Rsj Prof. Dr. Soerojo Magelang Dini haryani
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 1, No 1 (2020): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.564 KB) | DOI: 10.58258/rehat.v1i1.3030

Abstract

Bell’s Palsy adalah paralisis wajah akut akibat inflamasi dari nervus facialis biasanya terjadi secara mendadak. Gangguan yang terjadi pada pasien ini berupa kelemahan pada otot- otot wajah kiri dan adanya penurunan fungsional wajah kiri. Terapi yang di berikan pada kasus tersebut dengan menggunakan Infra red dengan tujuan untuk merelaksasikan otot- otot wajah, Massage diberikan dengan tujuan mengurangi kaku pada wajah dan mencegah komplikasi lebih lanjut serta Transcutaneus Electrical Stimulasi di berikan dengan tujuan untuk menstimulasi otot, melatih otot wajah yang lesi, dan melepaskan perlengketan jaringan. Tujuan : Untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi dalam peningkatan kemampuan fungsional dan kekuatan otot-otot wajah pada kondisi Bell’s Palsy dengan menggunakan modalitas Infra red, Transcutaneus Electrical Stimulasi arus faradik dan Massage. Hasil : Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil adanya peningkatan aktifitas fungsional dan kekuatan otot Myologi (M). Frontalis, M. Corugator Supercili, M. Procerus, M. Nasalis, M. Depressor anguli oris, M. Zygomatikus Major, M. Bucinator, M. Risorius yang T0 0 menjadi T6 3 sedangkan pada M.Orbicularis Occuli dan M. Mentalis T0 1 menjadi T6 3. Pada M. Zygomatikus Minor dan M. Orbikularis Oris T0 0 menjadi T6 dengan peningkatan yang sedikit yaitu nilai 1. Kesimpulan : Setelah dilakukan penatalaksanaan fisioterapi pada kasus Bell’s Palsy Sinistra dengan modalitas Infra red, Massage, Transcutaneus Electrical Stimulasi dengan Faradik, di dapat hasil yaitu adanya peningkatan aktifitas fungsional otot wajah dan peningkatan kekuatan otot wajah.
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DALAM KEHAMILAN Ovi Puspita Dewi; Ni Wayan Sukma Adnyani
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 3, No 1 (2022): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.311 KB) | DOI: 10.58258/rehat.v3i1.3470

Abstract

Anemia of pregnancy can cause high morbidity and mortality rates. This study aims to explore the maternal knowledge level of anemia of pregnancy reviewed based on age, education and parity. This study has 30 samples. The results shows that the maternal knowledge level of anemia on pregnancy is as follows: mothers <20 years of age had low level of knowledge (77,78%); mothers with low education had low level of knowledge (80%); and primigravid mothers had low level of knowedge as well (75%). Thus, it can be concluded that low level of knowledge regarding anemia on pregnancy can generally be found in mothers whose age is <20 years, with low education, and who are expecting their first child.
Penatalaksanaan Fisioterapi Kondisi Frozen Shoulder E.C Tendinitis Muscle Rotator Cuff Dengan Modalitas Short Wave Diathermy, Active Resisted Exercise Dan Codman Pendular Exercise Harunnurrasyid Harunnurrasyid
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 1, No 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v1i2.3165

Abstract

Background: Frozen shoulder is a pain in shoulders which conduces limitedness of shoulder joint motion. Tendinitis in M.Rotator Cuff, is an inflammation occured in muscle tendons fused in Rotator Cuff. Physiotherapy problematics of Frozen Shoulder are the existence of pain, the limitedness of joint motion, the decline of muscle strength, and the interference of functional activity. Physiotherapy examination includes examining pain with Verbal Descriptive  Scale (VDS), examination of Limited Range Of Motion with Goneometer, examination of muscle strength with Manual Muscle Testing (MMT), and inspection of daily functional activities with the Shoulder Pain And Disability Index (SPADI) index. In this case, the chosen technology to resolve these problems are by using the modality of Short Wave Diathermy (SWD), Active Resisted Exercise and Codman Pendular Exercise. Objective: To know the effect of Physiotherapy Management Frozen Shoulder e.c Tendinitis Muscle Rotator Cuff conditions with Short Wave Diathermy (SWD), Active Resisted Exercise and Codman Pendular Exercise. Methods: This research was done in RSUD Kraton Pekalongan with analytic descriptive research design. Research subject in this Scientific Writing was a patient with Frozen Shoulder condition e.c. Tendinitis M.Rotator Cuff who was given physiotherapy interventions with the modality of Short Wave Diathermy (SWD), Active Resisted Exercise and Codman Pendular Exercise. Method of data collection and data analysis of this research were by using Autoanamnesis method. Research instruments consisted of the examination of pain, joint motion, muscle strength, and potentiality of functional activity. Result: After four times in therapy, the researcher got four result. They are there was a decline of force pain in T3 = 3 and motion pain in T2 = 2, there was an enhancement of joint motion in T3 and T4 in flexion movement, abduction, exorotation and endorotation of the left shoulder to active and passive movement, there was an enhancement of muscle strength in T3 = Muscle group exorotator and endorotator, and there was an enhancement of functional activity in T3. Conclution: a physiotherapy intervention with device modality and therapeutic exercise modality of can help reduce the problems arising on the conditions of Frozen Shoulder.
Pengaruh Senam Osteoporosis Terhadap Keseimbangan Wanita Pasca Menopause Di Kelurahan Meteseh Semarang Deni Suwarsi
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 2, No 1 (2021): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v2i1.3171

Abstract

Pendahuluan: Menopause merupakan masa dimana kemampuan reproduksi seorang wanita mengalami penurunan yang ditandai dengan berhentinya menstruasi. Hal ini menyebabkan penurunan fungsi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh yang berdampak pada berbagai keluhan fisik, diantaranya adalah gangguan keseimbangan. Pemberian senam osteoporosis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keseimbangan pada wanita pasca menopause. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam osteoporosis terhadap perubahan keseimbangan wanita pasca menopause. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre experimental dengan one group pretest-postetst design. Penelitian ini dilakukan pada kelompok wanita pasca menopause yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel sebanyak 20 orang diberikan perlakuan senam osteoporosis sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu. Pengukuran keseimbangan dilakukan dengan menggunakan Time Up and Go Test (TUG). Hasil: Berdasarkan hasil Uji T Berpasangan diperoleh nilai p=0.001 (p<0.05). Diskusi: Senam osteoporosis dapat meningkatkan keseimbangan pada wanita pasca menopause.
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Bronchitis Chronic Di BBKPM Surakarta Indriyani Indriyani
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 1, No 1 (2020): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.575 KB) | DOI: 10.58258/rehat.v1i1.3079

Abstract

Background : Chronic bronchitis is inflammation of the bronchi of continuous and progressive improvement in productive cough and dyspnea that can not be attributed to specific causes that have a productive cough throughout the day for at least 3 consecutive months. Modality given in these conditions in the form of Infra Red, Chest Therapy and Nebulizer Purpose : Scientific Writing aims to determine the benefits, the cause, the cause and effect as well as the management and the influence of infra red, chest therapy and nebulizer in patients with chronic bronchitis and how the signs and symptoms of the disease. Methods :In the case studies, conducted by the physiotherapy management of infra-red method, chest therapy and nebulizer after therapy as much as 6x obtained results. Result : An increase in the thorax expansion during therapy to 1 (T1) the result is the axilla showed inspiration: 87 cm, 86 cm expiration by a margin of 1 cm, and at the end of therapy (T6) in the axilla is obtained inspiration: 90 cm, expiration: 87,4 cm by a margin of 2,6 cm. At proc. Xypoideus when therapy to 1 (T1) is obtained inspiration: 89 cm, 88 cm expiration by a margin of 1 cm, and at the end of therapy (T6) on proc. RESULTS inspiration Xypoideus 92 cm, 89,6 cm by a margin expiratory 2,4 cm. Their frequency decreased shortness of breath that at the time of treatment to 1 (T1) obtained the value of asphyxiation 4 (slightly heavy) and at the end of therapy to 6 showed breathlessness value of 0 (not at all feel shortness of breath). A decrease in chest pain during therapy to 1 (T1) is obtained by using the value of chest pain VAS (4.2) that at the end of therapy (T6) is obtained VAS value (2.3). Conclusions :Management of physiotherapy in the condition of Chronic Bronchitis with infra red modalities, chest therapy, and used Nebulizer shows the increase certainly better direction. Showed an increase in thoracic expansion, a decrease shortness of breath and chest pain decrease.

Page 1 of 4 | Total Record : 35