cover
Contact Name
Novi Anoegrajekti
Contact Email
arif.jurnal@unj.ac.id
Phone
+6281584654042
Journal Mail Official
arif.jurnal@unj.ac.id
Editorial Address
Jl. Rawamangun Muka Barat No.11, RT.9/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota, Jakarta 13220
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
ISSN : 28303296     EISSN : 28078608     DOI : https://doi.org/10.21009/Arif.031
Jurnal ARIF bertujuan menyediakan ruang publikasi bagi peneliti bidang humaniora dalam konteks budaya Indonesia. Publikasi difokuskan pada kajian budaya, sastra, dan kearifan lokal yang meliputi bidang sosial, seni, bahasa, politik, ritual, tradisi lisan, mitos, dan identitas kelolakan Nusantara. Publikasi sebagai media komunikasi dan internalisasi nilai untuk menumbuhkan pemahaman, penghayatan, dan pemilikan bersama. Internalisasi nilai menjadi ruang bertumbuhnya kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam mempertahankan, mengembangkan, dan memanfaatkan nilai budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan harmoni sosial
Articles 50 Documents
Strategi Mempertahankan Budaya Ondel-ondel dalam Revitalisasi Kebudayaan Betawi Sekar Ainaya Callula; Pinkan Saladina Nolani; M. Ridwan Ramadhan
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.704 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.08

Abstract

Keberagaman budaya di Indonesia merupakan peninggalan para leluhur dalam wujud yang kompleks. Peninggalan budaya tersebut di antaranya aktivitas manusia, tradisi, dan benda. Penurunan tingkat ketahanan budaya yang terjadi di Jakarta mengakibatkan budaya Betawi mulai luntur dan ditinggalkan oleh masyarakat termasuk kesenian ondel-ondel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi dalam mempertahankan ondel-ondel sebagai bagian dari budaya Betawi. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam mempertahankan budaya ondelondel, yaitu membangun jati diri masyarakat dan memanfaatkan teknologi informasi dalam memperkenalkan, menyosialisasikan, dan mempromosikan budaya ondel-ondel kepada masyarakat.
Kisah Kecemasan: Narasi Wabah Cacar dalam Cerpen “Variola” Karya Iksaka Banu Ahmad Bahtiar; Nailis Sa'adah
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 1 (2021): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.848 KB) | DOI: 10.21009/Arif.011.06

Abstract

Sebelum covid-19, bangsa Indonesia sudah berulang-ulang mengalami wabah penyakit. Salah satunya variola atau cacar. Variola masuk sejak masa kolonialisme Belanda dan banyak memakan korban. Gambaran penyakit dan upaya pemerintah kolonial dalam menangani wabah cacar tampak pada cerita pendek “Variola” karya Iksaka Banu. Sumber data penelitian ini cerpen “Variola” dalam kumpulan cerpen Teh dan Pengkhianat. Pemanfaatan objek material untuk melihat upaya pemerintah kolonial menangani wabah variola dan bagaimana masyarakat kolonial menempatkan virus tersebut, yang menunjukkan praktik orientalisme. Pembahasan menggunakan teori poskolonial yang mengkhususkan pada orientalisme yang dikemukan Edward Said. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif. Penelitian menemukan beragam upaya pemerintah kolonial dalam menangani wabah cacar. Penanganan wabah cacar memunculkan praktik-praktik orientalisme yang memperkuat superioritas Barat (pemerintah Kolonial) terhadap Timur (pribumi).
Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Jawa Pesisiran: Kajian Wayang Pesisiran dalam Perspektif Etnolinguistik Mulyana Mulyana
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.607 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.03

Abstract

Budaya Jawa Pesisiran (BJP) wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah terus berdinamika dan tampak pada pertunjukan wayang kulit pesisiran. Penelitian ini bertujuan menjelaskan dinamika budaya pesisiran berdasarkan perspektif etnolinguistik. Penelitian dengan metode kualitatif naturalistik ini menggunakan sumber data dialog pertunjukan wayang video yang dimainkan Ki Wiwin Nusantara. Pendalaman latar dan konteks sosial budaya diperoleh melalui survei dari Tegal sampai Rembang. Wawancara dilakukan dengan informan terpilih, yaitu 2 (dua) dalang pesisir wilayah Lasem Rembang, Ki Kartono dan wilayah Pati, Ki Kartubi. Instrumen penelitian menggunakan catatan lapangan, panduan wawancara, dan pembacaan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) genre wayang pesisiran bersifat variatif (tergambar dari iringan gending, tambahan wayang golek, lakon carangan, dan kelugasan bahasanya), (2) gambaran konteks sosial budaya masyarakat pesisir tecermin melalui diksi lokal dan bahasa Jawa keseharian yang cenderung vulgar dan tidak banyak tingkat tutur sebagai representasi masyarakat pesisir yang secara sosial dan kultural cenderung lugas dan apa adanya.
Mantra Pertahanan Diri Perempuan Sunda di Dusun Pamagangan Kabupaten Pangandaran: Kajian Sastra Lisan Albert B. Lord Yeni Yulia Andriani; Silvy C. Adelia
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.245 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.05

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan performansi dan transmisi mantra pertahanan diri. Mantra pertahanan diri merupakan sastra lisan dalam bentuk mantra yang dimiliki perempuan Sunda di Dusun Pamagangan Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Pada saat ini, mantra pertahanan diri masih eksis digunakan perempuan Dusun Pamagangan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Sumber data penelitian adalah mantra pertahanan diri dan informasi-informasi yang diperoleh secara langsung dari informan yang merupakan pewaris sekaligus pelestari mantra dalam lingkaran kekerabatan. Penelitian ini menggunakan perspektif naturalistik dengan teori transmisi Parry-Lord. Teori transmisi digunakan untuk mengungkap penampilan dan pewarisan sastra lisan. Hasil penelitian ini mengungkap penampilan mantra di hadapan pewaris dan transmisi mantra yang meliputi syarat-syarat pewaris serta ritual pewarisan.
Konteks Penggunaan dan Penyampaian Kritik Masyarakat Madura dalam Ranah Pergaulan Akhmad Sofyan; Panakajaya Hidayatullah; Ali Badrudin
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.888 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.01

Abstract

Penelitan ini mengkaji penggunaan ungkapan kritik masyarakat Madura dalam ranah pergaulan dan tetangga di Besuki Raya. Fokus penelitian mengungkap 1) konteks kritik tersebut diproduksi, 2) bentuk dan model kritik, serta 3) fungsi kritik. Penelitian ini menggunakan metode etnografi komunikasi. Penyediaan data menggunakan teknik simak, sumber data berupa ungkapan (lisan) dari masyarakat Madura yang direkam/catat sebagai data primer. Temuan dalam penelitian ini: 1) kritik disampaikan dalam konteks komunikasi dalam ranah keluarga, meliputi utang piutang, antartetangga, dan ketubuhan; 2) bentuk dan model kritik yang digunakan yakni menggunakan metafora, humor, nasihat, bahasa kasar, ancaman halus, nyanyian, orang ketiga, surat tulis, objek benda, objek hewan, sanjungan, dan menggerutu (ngaronyam); 3) fungsi kritik dalam ranah pergaulan dan tetangga meliputi bentuk perhatian dengan mengutarakan kesalahan dan kekurangan orang lain, bentuk keakraban antarteman dan tetangga, ekspresi untuk mengungkapkan kekesalan.
Imajinasi Kemaritiman dalam Sastra Jawa Kuno Pra-Islam: Eksplorasi Bait Puisi Kakawin Sumanasāntaka, Bhomāntaka, dan Ghaṭotkacāśraya Moch. Khafidz Fuad Raya
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.208 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.09

Abstract

Artikel ini mengkaji bait sastra puisi Jawa Kuno (kakawin) tentang kemaritiman, yaitu laut dan masyarakat pesisir. Hanya sedikit teks klasik sastra Jawa Kuno yang membahas laut dan berbagai kegiatan perairan termasuk kondisi sosial budaya masyarakat pesisir. Dengan menggunakan studi dokumen dan metode penggalian data dokumentasi, artikel ini membahas tiga. Pertama, nelayan, ikan gajah gajamīna, dan pesisir pantai beserta sisi gelapnya. Kedua, joṅ sebagai kapal yang dipadankan dengan jukuṅ, sambo, dan sāmwau. Ketiga, visualisasi keindahan pantai sebagai destinasi menawan dalam imajinasi sastra Jawa Kuno. Pesona estetika laut beserta segala sesuatu yang melingkupinya menjadi daya tarik para penguasa dan raja-raja Jawa untuk mempertahankan wilayahnya. Artikel ini berkontribusi memvisualisasi kemaritiman dalam sastra puisi Jawa Kuno (kakawin) yang tidak dibahas dalam beberapa kajian sejarah dan arkeologi pada masa Islam di Jawa.
Profil Pelajar Pancasila dalam Peribahasa Indonesia yang Mengandung Unsur Makanan dan Cita Rasanya Lestari Puspitaningsih; Jin Xiaoyan
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.779 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.07

Abstract

Peribahasa berkaitan dengan budaya dan bahasa suatu bangsa. Peribahasa Indonesia berjumlah banyak, di antaranya yang mengandung unsur makanan dan cita rasanya. Makanan merupakan kebutuhan pokok, cermin budaya, dan tradisi bangsa. Peribahasa Indonesia mengandung nilai karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Artikel ini difokuskan pada (1) analisis jumlah peribahasa Indonesia yang mengandung unsur makanan, jenis makanan, dan cita rasanya; (2) analisis nilai karakter dalam peribahasa Indonesia yang berunsur makanan dan cita rasanya yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Penelitian ini mengombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat 388 peribahasa yang mengandung unsur makanan dan cita rasanya; (2) diketemukan peribahasa yang sesuai dengan nilai karakter dalam profil pelajar Pancasila, kecuali nilai karakter berakhlak mulia terhadap alam.
Interseksionalitas Perempuan dan Laki-Laki Bangsawan dalam “Tula-Tula Mia Wakatobi” Buyung Ade Saputra; Aryana Nurul Qarimah
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.631 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.04

Abstract

Perempuan dan laki-laki yang bergelar bangsawan sebagai kelas sosial tertinggi pada masyarakat pramodern tidak membuat mereka secara pasti memperoleh privilese dan prestise. Setiap individu menduduki posisi yang kemudian menunjukkan jenis perbedaan kekuasaan berdasarkan kategori sosiokultural, khususnya seperti gender. Penelitian ini bertujuan menelaah praktik yang ditemui perempuan dan laki-laki bangsawan pada cerita rakyat Wakatobi atau “Tula-tula Mia Wakatobi”. Metode interseksi digunakan untuk membongkar ruang-ruang diskriminasi berdasarkan lapisan identitas yang saling berinteraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan bangsawan adalah pihak yang dirugikan dibanding laki-laki bangsawan. Perempuan bangsawan beridentitas ganda, yaitu sebagai bangsawan serta putri dari ayah dan raja. Dengan demikian formasi identitas menjadi penyebab utama adanya privilese atau “peliyanan“ melalui tindakan diskriminatif yang dialami oleh para tokoh bangsawan.
Representasi Keselarasan Masyarakat Madura dalam Cerita Rakyat Madura: Kajian Antropologi Sastra Diana Maulida Rahman
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.607 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.02

Abstract

Kajian antropologi sastra ini bertujuan mendeskripsikan keselarasan manusia dengan (1) dirinya, (2) alam, dan (3) sesama melalui cerita rakyat Madura. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif dengan kajian antropologi sastra yang diperkuat pendapat Hurlock (1993) untuk menjawab fokus pertama, fokus kedua menggunakan pendapat Rasyid (2018), dan fokus ketiga menggunakan pendapat Trianton (2018). Penelitian pustaka ini dilengkapi dengan wawancara mendalam untuk memperkuat temuan data. Analisis data diawali dengan pengumpulan data, identifikasi, dan klasifikasi data. Interpretasi data dilakukan secara kontekstual dengan menempatkan hubungan antardata secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan cerita rakyat merepresentasikan keselarasan dengan dirinya, sesama, dan alam. Keselarasan masyarakat Madura secara internal dengan dirinya terbentuk dari citra fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi, dan prestasi. Keselarasan dengan sesama tampak pada sikap yang menjadi pedoman hidup masyarakat Madura, seperti menghormati orang tua dan memedulikan sesama. Keselarasan diri dengan alam tampak pada pemakaian asal mula (penamaan), benda-benda alam, dan ramuan pengobatan.
Apropriasi Spiritual dalam Konteks Tradisi: Pembacaan Hermeneutika Ricoeur dalam Kitab Negarakertagama Ifi Erwhintiana; Mukhamad Syaiful Milal
Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal Vol 1 No 2 (2022): Arif: Jurnal Sastra dan Kearifan Lokal
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.148 KB) | DOI: 10.21009/Arif.012.10

Abstract

Kitab Negarakertagama merupakan salah satu mahakarya yang mengulas tentang kerajaan Majapahit dan masa keemasannya. Terdapat beberapa warisan kebudayaan yang dikenal dengan tradisi kirab dan Srada. Artikel ini berupaya untuk mengungkapkan simbol spiritual di balik tradisi kirab dan perayaan Srada. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Hermeneutika Paul Ricoeur. Data berupa penggalanpenggalan pupuh dalam kitab Negarakertagama diperoleh melalui teknik simak dan catat. Adapun analisis data dilakukan secara dialektik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat simbol spritual dalam tradisi kirab tahunan yang direpresentasikan melalui ungkapan rasa syukur terhadap alam, semesta, serta bentuk penghormatan terhadap leluhur. Sama halnya dengan perayaan Srada yang sampai saat ini nilai yang terkandung dalam upacara nyadran tidak mengalami pergeseran, yaitu bentuk hubungan manusia dengan leluhur yang telah mangkat.