cover
Contact Name
Rizki Yunanda
Contact Email
rizkiyunanda56@unimal.ac.id
Phone
+6285373666233
Journal Mail Official
jurnalsosiologi@unimal.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah, Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia.
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial
ISSN : 2548144     EISSN : 28284224     DOI : https://doi.org/10.29103/jsds.v8i1.5135
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial is a critical, reflective, and transformative academic journal that is published by Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Departement of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences) Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe-Aceh, Indonesia. The Journal is published as part of the efforts in developing studies in sociology based on the unity of sciences perspective. This journal publishes the research-based articles in all areas of sociology such as Sociology of Education, Sociology of religion, Sociology of politics, Sociology of law, Urban & rural sociology, Community development and social welfare, Gender, masculinity studies, and feminism, Environmental sociology, Cyber sociology.
Articles 45 Documents
EVALUASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK GMPONG (BUMG) GAMPONG HULU PISANG, KECAMATAN LABUHANHAJI, KABUPATEN ACEH SELATAN Ela Sofia; CUT IRNA LIYANA
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10289

Abstract

This study aims to evaluate the Gampong Hulu Pisang Village Owned Enterprise (BUMG) program and the factors that influence it. This study used a descriptive qualitative approach. This research was conducted in Gampong Hulu Pisang, Labuhanhaji Sub-district, South Aceh District. Data collection techniques in this study using interviews and observation. The technique used in determining the sources is a purposive technique in which the researcher determines the appropriate informants needed, including the Keuchik, BUMG managers, and several Gampong Hulu Pisang residents. The results of this study indicate that the management of BUMG in Gampong Hulu Pisang has been running from 2016 until now, with business units ranging from leasing tracts, sound systems, stages and business units that are still under construction, namely the distribution of clean water (pesimas). However, BUMG in Gampong Hulu Pisang is unable to develop business activities so that the role of BUMG in improving community welfare is still not fully felt by the community itself. The BUMG constraints in Gampong Hulu Pisang are the lack of participation of BUMG managers in developing business programs that are in accordance with the village's resources, then the lack of community participation in developing BUMG.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Gampong Hulu Pisang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan  kualitatif deskriptif, penelitian ini dilaksanakan di Gampong Hulu Pisang Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Teknik yang digunakan dalam penentuan narasumber adalah teknik purposive dimana peneliti menentukan informan sesuai yang dibutuhkan diantaranya, Keuchik, pengelola BUMG, dan beberapa masyarakat Gampong Hulu Pisang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan BUMG di Gampong Hulu Pisang sudah berjalan dari tahun 2016 hingga sekarang, dengan unit usaha mulai dari sewa menyewa tratak, sound system, panggung dan unit usaha yang masih dalam pembangunan yaitu penyaluran air bersih (pesimas). Namun, BUMG di Gampong Hulu Pisang tidak mampu mengembangkan kegiatan usaha sehingga peran BUMG dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih belum dapat dirasakan penuh oleh masyarakat itu sendiri. Adapun kendala BUMG di Gampong Hulu Pisang adalah kurangnya partisipasi pengelola BUMG dalam mengembangkan program usaha yang sesuai dengan sumber daya gampong tersebut, kemudian kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan BUMG.
ADAPTASI ETNIS MELAYU TAMIANG DALAM DINAMIKA SOSIAL DAN CULTURE MASYARAKAT ACEH Dedi Fariadi; Teuku Kemal Fasya; Rizki Yunanda; Yusmalinda Yusmalinda
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10215

Abstract

This research examines the presence of the Tamiang Malay ethnic group in Aceh, especially in the classification known as host ethnics, which is decreasing in existence amidst the rampant migration of other tribes, especially the Javanese who inhabit plantation areas in Aceh Tamiang. The purpose of this study is to provide a description of the construction of Tamiang Malay culture in the social and cultural dynamics of the Acehnese people. This study uses qualitative methods by collecting observational data, interviews, and documentation studies. The results of the study show that the existence of the Tamiang Malay ethnicity is divided into two Malay community groups that differ in the use of accents in the pronunciation of the language. The Malay tribe who inhabit the upstream part of the Tamiang daily dialect uses the letter "o" and the downstream Tamiang tribe uses the letter "e". The Tamiang Malay ethnicity continues to experience degradation with the large number of immigrants, especially the Javanese ethnicity, resulting in statistical changes. Currently it is estimated that the remaining 40% of the Tamiang Malay Ethnicity, on average they inhabit the coast or the downstream part of Tamiang which are scattered in several sub-districtsPenelitian ini mengkaji tentang tentang keberadaan suku bangsa Melayu Tamiang di Aceh, terutama pada klasifikasi yang disebut sebagai etnis tempatan (host ethnics) yang semakin berkurang keberdaannya di tengah maraknya migrasi suku lain, terutama suku jawa yang mendiami areal perkebunan di Aceh Tamiang. Tujuan dari penelitian adalah memaparkan deskripsi tentang konstruksi budaya Melayu Tamiang dalam dinamika sosial dan culture masyarakat Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan etnis Melayu Tamiang terpecah menjadi dua kelompok komunitas masyarakat melayu yang berbeda dalam penggunaan logat dalam pengucapan bahasa. Suku melayu yang mendiami bagian hulu Tamiang dialek sehari-hari menggunakan kalimat dengan huruf “o” dan suku Tamiang bagian hilir dialeknya menggunakan huruf “e”. Etnis Melayu Tamiang terus mengalami degradasi dengan banyaknya pendatang, terutama Etnis Jawa, sehingga terjadi perubahan statistik. Saat ini diperkirakan Etnis Melayu Tamiang tersisa 40 %, rata-rata mereka mendiami pesisir atau bagian hilir Tamiang yang tersebar di beberapa kecamatan.
TRADISI BERBURU BABI (Studi Modal Sosial Dalam Tradisi Ngaro Di Kampung Penosan Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues) Sari Rahayu; Fauzi Fauzi; Amiruddin Ketaren; M. Husen; Alwi Alwi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.5210

Abstract

This study examines the "Swine Hunting Tradition (Study of Social Capital in the Ngaro Tradition in Penosan Village, Blangjerango District, Gayo Lues Regency). The main objective in this study is social capital in the ngaro tradition (hog hunting) to maintain community farming businesses, and the obstacles faced in the ngaro tradition. This study uses qualitative methods using data collection techniques, namely observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the ngaro tradition (hog hunting) can maintain community farming businesses and raise expectations from individuals or other communities for members of the pig hunt, as well as the obstacles encountered in the form of steep locations and the arrival of addresses after the handler nutung kemenyan after finishing hunting. Likewise with their community. feel very helped by the activity of hunting pigs so that the community's agricultural business can be protected from the biggest pests in damaging crops, namely pig pests.The belief that exists in the tradition of hunting pigs is that the community believes that members of the pig hunt can eradicate pig pests in their gardens. can in this hunt, namely if hunting members do not hunt then they will be ostracized in the community Network (1) members of pig hunters are connected with the surrounding community who do gardening apart from the Penosan village community, besides that kinship / sibling relationships appear outside the hunting arena and p ara hunting members are also connected with dog owners or dog provider toke in Southeast Aceh.Penelitian ini mengkaji tentang “Tradisi Berburu Babi (Studi Tentang Modal Sosial Dalam Tradisi Ngaro di Kampung Penosan Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues). Objektif utama dalam penelitian ini yaitu modal sosial pada tradisi ngaro (berburu babi) untuk menjaga usaha pertanian masyarakat, dan kendala yang dihadapi dalam tradisi ngaro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi ngaro (berburu babi dapat menjaga usaha pertanian masyarakat dan muncul pengharapan dari individu atau komunitas lain kepada angota berburu babi, serta kendala yang dihadapi berupa lokasi terjal dan datangnya alamat setelah pawang nutung kemenyan setelah selesai berburu Begitu juga dengan masyarakat mereka merasa sangat terbantu dengan adanya aktivitas buru babi sehingga usaha pertanian masyarakat dapat terjaga dari hama paling besar dalam merusak tanaman yaitu hama babi. Kepercayaan yang ada dalam tradisi berburu babi yaitu masyarakat percaya bahwa anggota berburu babi dapat memberantas hama babi di kebun mereka. Norma yang di dapat dalam berburu ini yaitu apabila anggota berburu tidak melakukan perburuan maka mereka akan dikucilkan di masyarakat. Jaringan (1) anggota pemburu babi terhubung dengan masyarakat sekitar yang berkebun selain masyarakat kampung penosan, selain itu muncul hubungan kekerabatan/ saudara diluar arena perburuan dan para anggota berburu juga terhubung dengan pemilik anjing atau toke penyedia anjing di Aceh Tenggara. 
RESISTENSI MASYARAKAT TERHADAP KAWASAN INDUSTRI MEDAN Sri Wahyuni; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Rakhmadsyah P Rangkuty; Saifuddin Saifuddin
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.8687

Abstract

This research examines the resistance to the Medan Industrial Area (Case Study in Martubung, Medan Labuhan District, North Sumatra Province). The purpose of this study is to understand why there is resistance to the Medan industrial area and explain the forms of community resistance in the Medan industrial area. The method used is a qualitative research method with an ethnographic approach. Data analysis techniques by means of observation, interviews with informants who resist the installation of portals that will be released by the authorities or leaders. The foundation of the theory of James C. Scott. With the analysis technique carried out in May 2022 by conducting in-depth interviews, there were informants consisting of the Head of the Marutubung Environment, truck drivers and the surrounding community. The results of the study show that the resistance (resistance) carried out by the community has cons and pros for the release of the portal carried out by the Agency, therefore the portal has now been released but there must be traffic signs along Jalan Martubung. The conclusion of this study is that there is resistance by the community to the community without any physical violence.Penelitian ini mengkaji tentang Resistensi Terhadap Kawasan Industri Medan (Studi Kasus Di Martubung Kecamatan Medan Labuhan Provinsi Sumatera Utara). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami mengapa terjadinya resistensi terhadap kawasan industri medan dan menjelaskan tentang bentuk resistensi masyarakat di daerah kawasan industri medan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik analisis data dengan cara observasi, wawancara dengan informan yang melakukan perlawanan atas pemasangan portal yang akan dilepas oleh pihak penguasa atau pimpinan. Landasan teori James C. Scoot. Dengan teknik Analisis yang dilakukan pada bulan Mei 2022 dengan melakukan wawancara mendalam ada informan yang terdiri dari Kepala Lingkungan Marutubung, Supir truk dan Masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukan bahwa resistensi (perlawanan) yang dilakukan masyarakat ada yang kontra dan pro atas pelepasan portal yang dilakukan oleh pihak Instansi maka dari itu portal sekarang sudah dilepaskan tetapi harus ada rambu-rambu lalu lintas di sepanjang Jalan Martubung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, adanya perlawanan yang dilakukan masyarakat ke masyarakat tanpa adanya kekerasan fisik.
Tingkat Kepuasan Kelompok Masyarakat Alam Tani Terhadap Program CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai Syauqiy Ridlo Robbiy; Iwed Mulyani; Mukhammad Fatkhullah
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja sosial perusahaan tahun 2022. Unit analisis penelitian ini adalah penerima program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai (KPI RU II Dumai). yaitu Kelompok Masyarakat Tani Alam. Peneliti menggunakan pedoman PERMENPANRB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) dalam menyusun indikator untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat. Tanggapan yang terkumpul kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap program CSR KPI RU II Dumai pada 12 responden adalah 3,42, atau 85,5 setelah konversi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap Program CSR “Pemberdayaan Masyarakat Petani Lahan Gambut” tahun 2022 adalah “Sangat Baik”, dengan predikat “A”. Berdasarkan data dari 14 unsur yang diolah, skor terendah untuk tanggapan masukan dan saran dari masyarakat adalah 2,8 atau 70,8 setelah konversi, dengan nilai “B”. Untuk meningkatkan kinerja sosial perusahaan, KPI RU II Dumai perlu lebih terbuka dalam menerima saran dan rekomendasi dari masyarakat terkait pengembangan program CSR.This study aims to measure the level of community satisfaction towards the company's social performance in 2022. The unit of analysis for this research is the recipient of the Corporate Social Responsibility (CSR) program of PT Kilang Pertamina Internasional Dumai Unit (KPI RU II Dumai), namely Kelompok Masyarakat Alam Tani. Researchers use the PERMENPANRB (Ministry of State Apparatus and Bureaucratic Reform ) guidelines in compiling indicators to determine the level of community satisfaction. The responses collected were then tabulated and analyzed using descriptive statistical analysis methods. The results showed that the Community Satisfaction Index for the KPI RU II Dumai CSR program through 12 respondents was 3.42, or 85.5 after conversion. These results indicate that the level of community satisfaction with the CSR Program "Empowerment of Peatland Farmers Communities" in 2022 is "Outstanding", with an "A" grade. Based on the 14 indicators analyzed, the lowest score for the response to input and suggestions from the community was 2.8 or 70.8 after conversion, with a "B" grade. To improve corporate social performance, KPI RU II Dumai needs to be more open in accepting suggestions and recommendations from the community regarding the development of CSR programs.
INTERAKSI SOSIAL BERBASIS AGAMA (Studi Sosiologis Bentuk Interaksi Sosial Antar Pemeluk Agama di Dusun Porot, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung) Rius Panji Prabowo; Elly Esra Kudubun; Sri Suwartiningsih
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.9527

Abstract

Interaction is the essence of social life. Without interaction between individuals, daily activities will not run well. Religion is a form of real interaction that exists between individuals in everyday life. The formulation of the problem in this research is first, what are the forms of social interaction of Christians, Muslims and Buddhists in Porot hamlet, Second, what are the supporting and inhibiting factors of social interaction of Christians, Muslims and Buddhists in Porot hamlet. In this study using qualitative methods, with data collection methods of observation, interviews and documentation. This study uses Emile Durkheim's theory of religion. The results of this study indicate that the people in Porot hamlet always put forward an attitude of tolerance with people of different religions. Religion-based social interaction in Porot hamlet is based on religious activities, social activities, cultural activities and also activities held by institutions such as the PKK, posyandu, RT/RW groups and so on. From these activities and meetings, there is communication and social contact between the people in Porot hamlet. Factors supporting the occurrence of religion-based social interaction in Porot hamlet are internal factors and external factors. Internal factors due to personal needs that require social interaction while external factors due to meetings held by certain institutions. The inhibiting factor for social interaction based on religion in Porot hamlet is due to the busyness of the community.Interaksi adalah inti dari kehidupan sosial. Tanpa adanya interaksi antar individu maka aktivitas sehari-hari tidak akan berjalan dengan baik. Agama merupakan salah satu bentuk interaksi nyata yang terjalin antar individu dalam kehidupan sehari-hari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, apa saja bentuk-bentuk interaksi sosial pemeluk agama kristen, islam dan buddha di dusun Porot, Kedua apa saja faktor-faktor pendukung serta penghambat interaksi sosial pemeluk agama kristen, islam dan buddha di dusun Porot. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dkoumentasi. Penelitian ini menggunakan teroi agama Emile Durkheim. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat di dusun Porot selalu mengedepankan sikap toleransi dengan masyarakat yang berbeda agama. Interaksi sosial Berbasis agama di dusun Porot di dasari adanya kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, kegiatan budaya dan juga kegiatan yang diadakan oleh lembaga seperti PKK, posyandu, kumpulan RT/RW dan lain sebagainya. Dari kegiatan dan pertemuan tersebut sehingga terjadi komunikasi dan kontak sosial antar masyarakat di dusun Porot. Faktor pendukung terjadinya interaksi sosial Berbasis agama di dusun Porot adalah faktor Internal dan faktor Eksternal. Faktor Internal karena kebutuhan pribadi yang mengharuskan terjadinya interaksi sosial sedangkan faktor Eksternal karena danya pertemuan yang di selenggarakan oleh lembaga tertentu. Faktor penghambat ientraksi sosial Berbasi agama di dusun Porot di karenakan kesibukan masyarakat.
Integrasi Sistem Transportasi sebagai Daya Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Aceh Jufridar Jufridar; Saifuddin Saifuddin
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10377

Abstract

This article discusses the integration of the transportation system as a support for economic growth in Aceh. Through observations, interviews and document data, this article questions how the integration of the transportation system in Aceh can support the community's economic growth. The result that can be formulated is that the biggest challenge to the integration of the transportation system in Aceh is closely related to infrastructure and people's behavior in the transportation system. This is also related to all aspects of the ideal transportation infrastructure development so that distribution channels and public access can be guaranteed and maintainedArtikel ini membahas tentang integrasi sistem transportasi sebagai daya dukung pertumbuhan ekonomi di Aceh. Melalui observasi, wawancara dan data dokumen, artikel ini mempertanyakan bagaimana integrasi sistem transportasi di Aceh yang dapat memberi daya dukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hasil yang dapat dirumuskan adalah tantangan terbesar integrasi sistem trasportasi di Aceh berkaitan erat dengan inflastruktur dan perilaku masyarakat sistem transportasi. Hal ini juga berkaitan dengan segala lini aspek pembangunan inflastruktur trasportasi yang ideal sehingga jalur distribusi dan akses masyarakat dapat terjamin dan terjaga.
Pemenuhan Aksesibilitas Jalur Pejalan Kaki Bagi Penyandang Disabilitas Di Kawasan Pusat Kota Banda Aceh Putra Rizkiya; Zula Nadhifa; Irin Caisarina; Ibnu Phonna Nurdin
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i2.13085

Abstract

City development must accommodate the needs of people with disabilities. One of the rights of persons with disabilities is the accessibility right. Banda Aceh is one of the cities that strives to implement inclusive city principles in Indonesia. The Banda Aceh city center area is one of the strategic areas in the city, attracting high mobility. However, the city center area is not yet friendly for people with disabilities. This study aims to determine the fulfillment of pedestrian accessibility for people with disabilities in the CBD and Heritage City of Banda Aceh. The method used is descriptive analysis using quantitative and qualitative data. Primary data was collected through observation, questionnaires, and interviews. The results showed that the overall condition of pedestrian accessibility was not suitable. Only two of the 25 road segments are classified as less suitable. In comparison, the condition of the other segments is classified as unsuitable. The unmet accessibility needs of people with disabilities in the city center area cause groups of people with disabilities to find it difficult to use the already available facilities and are hampered in mobilizing independently. The difficult accessibility is a physical barrier that can cause spatial exclusion. Spatial exclusion makes it difficult for people with disabilities to participate in public spaces in the city center of Banda Aceh.Pembangunan kota harus ramah terhadap kebutuhan penyandang disabilitas. Salah satu hak penyandang disabilitas adalah hak aksesibilitas. Banda Aceh menjadi salah satu kota yang berupaya dalam menerapkan prinsip kota inklusif di Indonesia. Kawasan pusat kota Banda Aceh merupakan salah satu kawasan strategis di Kota Banda Aceh sehingga menarik mobilitas yang tinggi. Namun, kawasan pusat kota belum ramah bagi penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan aksesibilitas jalur pejalan kaki bagi penyandang disabilitas di Kawasan CBD dan Kota Pusaka Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesesuaian aksesibilitas jalur pejalan kaki secara keseluruhan tidak sesuai. Hanya dua dari 25 ruas jalan yang terklasifikasi kurang sesuai. Sedangkan kondisi segmen lainnya terklasifikasi tidak sesuai. Tidak terpenuhinya kebutuhan aksesibilitas penyandang disabilitas di kawasan pusat kota menyebabkan kelompok penyandang disabilitas sulit menggunakan fasilitas yang telah tersedia dan terhambat dalam melakukan mobilisasi secara mandiri. Hal ini merupakan bentuk hambatan fisik yang bisa menyebabkan eksklusi spasial. Eksklusi spasial membuat penyandang disabilitas sulit berpartisipasi dalam ruang publik di pusat Kota Banda Aceh.  
PROSES REKRUTMEN PARTAI POLITIK PADA PENETAPAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA DI PILKADA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020 Mohamad Akbar Prakoso; Zainul Djumadin
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i2.12629

Abstract

This research analyzes the Political Party Recruitment Process in the Nomination of Mayor and Deputy Mayor Candidates in the 2020 Regional Election of South Tangerang (Study: Golkar Party of South Tangerang City) using the Political Recruitment Theory by Gabriel Almond & Powell. The theory employed by the author encompasses political recruitment mechanisms outlined by Gabriel Almond & Powell, comprising two distinct processes: open and closed. The purpose of employing this theory is to describe and analyze the recruitment patterns of the Golkar Party's South Tangerang City Chapter in nominating Benyamin Davnie and Pilar Saga for the 2020 Regional Election in South Tangerang City. The methodology employed in this study is qualitative-descriptive. Through qualitative-descriptive methods, primary data is acquired via in-depth interview techniques. Additionally, secondary data is obtained to supplement the study. The author collects and reads from books, journals, and articles available on websites. The findings of this research indicate that the Golkar Party Recruitment Process in South Tangerang City utilizes an open recruitment pattern for nominating the mayor and deputy mayor candidates. However, it is revealed that the implementation of this process, while open, is not fully comprehensive. Consequently, the procedure is executed procedurally, lacking the involvement of the community members aspiring to hold positions in the governance. Penelitian ini menganalisa Proses Rekrutmen Partai Politik Pada Penetapan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Di Pilkada Tangerang Selatan Tahun 2020 (Studi : Partai Golkar Kota Tangerang Selatan) dengan memakai Teori Rekrutmen Politik dari Gabriel Almond & Powell. Teori yang digunakan oleh penulis adalah mekanisme rekrutmen politik dari Gabriel Almond & Powell yang memiliki dua proses yaitu: secara terbuka dan tertutup. Teori yang digunakan bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengalisis pola rekrutmen DPD Partai Golkar Kota Tangerang Selatan dalam menetapkan Benyamin Davnie dan Pilar Saga pada Pilkada di Kota Tangerang Selatan Tahun 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian  mendapatkan data primer melalui teknik wawancara mendalam dan data pendukung atau data sekunder. Penulis memperoleh data melalui kajian pustaka seperti mengumpulkan dan membaca dari buku, jurnal dan artikel yang tertera pada website. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Proses Rekrtumen Partai Golkar Kota Tangerang Selatan menggunakan pola rekrutmen secara terbuka dalam menetapkan calon walikota dan wakil walikota, namun berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa penerapan yang sudah dijalankan memang terbuka namun tidak sepenuhnya utuh sehingga hanya melaksanakan proses tersebut secara prosedural saja tanpa ada melibatkan masyarakat yang ingin menduduki pada kursi pemerintahan tersebut.
JEJARING SOSIAL PERLINDUNGAN BURUH MIGRAN DI HONGKONG Ratna Farida; Ana Zahara; Fidhia Aruni; Teuku Muzaffarsyah
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i2.12502

Abstract

In the research, the relationship between the social networks of migrant domestic workers from Indonesia in Hong Kong and the accessibility of medical care and legal protection is investigated. To help others and support the struggle of BMI organizations and groups in Hong Kong, the Coalition of Indonesian Labor Organizations in Hong Kong (KOTKIHO) was founded out of concern and solidarity.. Similarly, participant observations from formal and informal activities were used in this research, which also drew on field notes. In order to control risk and gain access to resources for their health and well-being, KOTKIHO strategically use their strong and weak ties, deciding within their social network who and what to discuss with reference to medical issues. For characterizing and assessing the continuous dynamic social integration process, researchers suggest using social network analysis. Their employers, who can also provide them with access to institutional and social resources, are carefully negotiated with regarding their rights and opportunities. Participate in online discussions and debates regarding the health policies of their native and host nations. To better comprehend the complexity and intricacy of social integration, social network analysis must be done using a mixed-methods approach due to its limitations as a relatively new tool in the field of social integration research. It also demonstrates the establishment, activation, and mobilization of migrant social networks around discourses on state-designed immigration-related health policy.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jaringan sosial pekerja migran asal Indonesia di Hong Kong dengan aksesibilitas perlindungan hukum. Kelompok pekerja migran membantu sesama, mendukung perjuangan organisasi dan kelompok BMI di Hong Kong, sehingga didirikanlah Koalisi Organisasi Buruh Indonesia di Hong Kong (KOTKIHO) atas dasar kepedulian dan solidaritas. Demikian pula observasi partisipan dari kegiatan formal dan informal digunakan dalam kegiatan ini. penelitian, yang juga mengacu pada hasil studi lapangan. Untuk mengendalikan risiko dan mendapatkan akses ke sumber daya kesehatan dan kesejahteraan mereka, KOTKIHO secara strategis menggunakan ikatan kuat dan lemah mereka, memutuskan dalam jejaring sosial mereka siapa dan apa yang harus didiskusikan dengan mengacu pada masalah medis. Untuk mengkarakterisasi dan menilai proses integrasi sosial dinamis yang berkelanjutan, peneliti menyarankan untuk menggunakan analisis jaringan sosial. Majikan mereka, yang juga dapat memberi mereka akses ke sumber daya kelembagaan dan sosial, dinegosiasikan secara hati-hati mengenai hak dan peluang mereka. Berpartisipasi dalam diskusi dan debat online mengenai kebijakan kesehatan negara asal dan tuan rumah mereka. Untuk lebih memahami kompleksitas dan kerumitan integrasi sosial, analisis jaringan sosial harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode campuran karena keterbatasannya sebagai alat yang relatif baru di bidang penelitian integrasi sosial. Ini juga menunjukkan pembentukan, aktivasi, dan mobilisasi jaringan sosial migran seputar wacana kebijakan kesehatan terkait imigrasi yang dirancang negara.