cover
Contact Name
Muniri
Contact Email
millennial.stamidiya@gmail.com
Phone
+6285257756064
Journal Mail Official
millennial.stamidiya@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Zarkasyi No. 74 Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Senasen Konang Bangkalan 69175 Jawa Timur Indonesia
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Millennial: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
ISSN : 27760391     EISSN : 2798074X     DOI : https://doi.org/10.34556/
Core Subject :
Millennials: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Merupakan jurnal terbitan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah Bangkalan yang memuat tulisan mahasiswa tentang berbagai isu Pendidikan dan Studi Islam sebagai sarana publikasi hasil penelitian dan berbagai kajian ilmu keislaman baik pendidikan, pemikiran, syariah, dan kajian Islam lainnya khususnya ditinjau dari sudut pandang pendidikan. Jurnal ini memuat artikel yang belum pernah dipublikasikan pada media lain dan berupa hasil penelitian atau penelitian terapan. Jurnal ini diterbitkan setiap enam bulan satu kali yakni bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 17 Documents
Role Model; Karakteristik Pendidik Sebagai Sosok Teladan Luqyana Azmiya Putri; Nurul Alamin; Muhamad Yusuf
Milenial Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v2i1.180

Abstract

Di pundak seorang pendidik, terdapat amanah besar yang dititipkan dalam mencetak generasi yang berkarakter. Keberhasilan proses pendidikan akan bergantung pada subyek pendidikan itu sendiri. Subyek pendidikan merupakan individu yang memberikan bimbingan kepada peserta didik. Berangkat dari tugas-tugas pendidik dalam perspektif Islam, setidaknya terdapat enam karakteristik pendidik yang meliputi tugas pendidik sebagai ustadz, muallim, murabbi, mursyid, mudarris dan muaddib. Salah satu karakteristik yang paling berpengaruh ialah pendidik sebagai mursyid, dimana pendidik memiliki karakteristik sebagai seorang figur yang memberi sikap dan keteladan yang baik kepada para siswa dan siswinya. Pendidik sebagai role model akan berdampak pada perilaku peserta didik. Metode penelitian yang digunakan mengaju pada pendekatan library research dengan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pendidik dalam perspektif Islam dengan berdasarkan dari sumber-sumber al-Quran dan Hadis. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik teladan harus dimiliki oleh pendidik. Sebab, pendidik akan menjadi pusat perhatian bagi peserta didik sebagai sosok yang dijadikan patokan, pedoman, dan acuan dalam bersikap.
MODEL PEMBELAJARAN “TALAQQI” TAHFIDZUL QUR’AN ERA PANDEMI VIRUS CORONA 2019 (COVID 19) PADA SISWA GANGGUAN LAMBAT BELAJAR (SLOW LEARNER) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Aries Dirgayunita
Milenial Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v2i2.181

Abstract

This research is motivated because we all know that a child's religious education is not only influenced by the role of parents in educating and instilling spirituality (religion). What is meant by social is the culture that surrounds a child's life which is one of the major influences on life. The culture referred to in this case is the existence of customs in an area that is able to influence the moral or spiritual personality which is more specifically for Muslim minority children in areas where the majority are non-Muslims (Hindu). So this research has the aim of knowing the role of parents and religious culture in fostering the intelligence/spiritual abilities of Islamic minority children in Wonokerso Village, Sumber District, Probolinggo Regency. The data in this study were collected using the method of observation or observation, interviews or interviews and archiving data through documentation. Random Sampling Technique Data analysis technique is multiple correlation used to select samples. From the results of the analysis of the data obtained, it was found that parents have an important role in fostering and shaping the spirituality of children in the family in Wonokerso, Sumber District, Probolinggo Regency. So the religious values ​​obtained by children can be taught and instilled through religious education that has been carried out according to Islamic religious rules, even though the values ​​of religious education for children in Wonokerso Village based on data are not optimally received by them.
METODE ISTINBATH NAHDLATUL ULAMA (NU): Kajian atas Strategi Fatwa dalam Tradisi Bahts al-Masail di Indonesia Fathonah K. Daud; Mohammad Ridlwan Hambali
Milenial Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v2i2.182

Abstract

Bahts al-Masail is a scientific forum held by NU and its participants are NU kiai and scholars to provide legal certainty to dynamic people's problems. This study aims to examine the istinbath method in Bahts al-Masail Nahdlatul Ulama (NU). The study uses the library research method as data mining. The results of this study indicate that the settlement of masail diniyyah waqi'iyyah in the NU environment and tradition can be ordered as follows: [1] generally taken by qawly schooling, [2] taqrir jama'I, or [3] ilhaq. NU still shows and prioritizes the polar opinion of al-mu'tabarah to be used as a reference. This shows that NU's respect for past scholars is very high. [4] Unless the legal explanation is not found in the classical books, the new manhajy method is used. With this manhajy method, the Bahts al-Masail methodology underwent a paradigm shift and NU's fatwas were then seen as more modern and sometimes liberal than before.
KONTEKSTUALISASI PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF AL-QUR’AN Nurul Alamin; Halil Khusairi; Luqyana Azmiya Putri; Muhamad Yusuf
Milenial Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v2i2.183

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pendalaman yang mendalam terkait ayat al-Quran yang berhubungan dengan pendidikan karakter perspektif al-Qur’an. Fenomena yang ditemukan lapangan menunjukkan bahwa peserta didik masih minus akhlak di lingkungan sekolah maupun masyarakat, seperti intoleran, pengeroyokan, pelecehan seksual bahkan tindakan radikalisme. Seperti aksi intoleran terjadi di 10 sekolah negeri Jakarta, kemudian pengeroyokan yang dilakukan oleh 9 teman BT, membuat BT meninggal dunia. Kasus ujaran kebencian dilakukan oleh dua orang siswi yang berseragam putih abu-abu SMKN 1 Kota Banjar yang melampiaskan kekesalannya beredar di media sosial. Kasus yang mengerikan juga terjadi di Cibiru, Kota Bandung, Jawab Barat. Pendidikan karakter merupakan upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya. Diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antarsesama, dan lingkungannya. Dalam artikel ini penulis hanya mengangkat empat nilai karakter dai 18 nilai karakter tersebut, yakni toleansi, religius, cinta damai, dan sahabat/komunikatif. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian library research. Teknik pengumpulan data menggunakan redaksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter dikaitkan dengan al-Quran terdapat di dalam Q.S. al-Baqarah: 256 mengenai toleransi, Q.S. an-Nur: 30 tentang menjaga nilai religius, Q.S al-A’raf: 33 mengisyaratkan tentang cinta damai dan Q.S. ali-Imran: 159 tentang bersahabat dan komunikatif.
GENDER DALAM PANDANGAN PENDIDIKAN Rif’ah; Aprilia Khotimatul M; Siti Nur Imamah; Hozeini; Junaidi
Milenial Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v2i1.184

Abstract

Pendidkan dan gender merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Ketika ada perlakuan yang dirasa terjadi ketidak adilan gender, maka akan berimbas kepada pendidikan. Gender bukanlah jenis kelamin. Gender adalah menyangkut peran antara laki-laki dan perempuan. Gender digunakan untuk meng identifikasi laki-laki dan perempuan dari segi sosial budaya. Sementara jenis kelamin )digunakan untuk meng identifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi anatomi biologisnya. Pendidikan sangat bermanfaat untuk mewujudkan kesadaran gender, yang pada akhirnya terwujud kesetaraan dan keadilan gender, Dengan pendidikan bias gender dan ketidak adilan gender akan terhindari.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL DI KELAS 7 SMPN 5 BANGKALAN Holili
Milenial Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v2i2.192

Abstract

Peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah, membutuhkan inovasi pembelajaran, termasuk didalamnya adalah penggunaan bahan ajar. Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Penggunaan bahan ajar modul yang meliputi berbagai aspek kontektual peserta didik dan elemen-elemennya. Bahan ajar modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur sehingga ia seolah-olah merupakan “bahasa pengajar” atau bahasa guru yang sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Artinya, peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Kurikulum 2013 yang yang sedang diuji cobakan pada sekolah sasaran, yang sekarang ini hanya 5 sekolah sasaran ( di Bangkalan ), pada kelas 7 adalah sarana yang tepat untuk dilaksanakan penelitian. Selanjutnya bagaimana bahan ajar ini dapat di implementasikan di sekolah dan dapat aplikasikan kepada peserta didik. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif diskiptif, diharapkan mampu menyajikan penelitian yang akuntabel. Karena penelitian kualitatif berusaha menampilkan sebuah keadaan secara holistik (utuh), yang menumbuhkan kecermatan dalam pengamatan. Sehingga kita dapat memahami secara menyeluruh tentang hasil penelitian.Dari hasil analisa terhadap data yang di peroleh dilapangan, tergambar bahwa penggunaan modul yang tepat, yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 dapat disimpulkan bahwa penggunaan modul PAI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMP dari ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Keyword: , , ,
ANALISIS KEBIJAKAN PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM (PTKI) Hafid
Milenial Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : STAI Al-Hamidiyah Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34556/millennial.v1i2.204

Abstract

Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) adalah Perguruan tinggi keagamaan yang didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat di bawah pembinaan Kementerian Agama. PTKI memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia khususnya generasi Islam. Oleh karena itu, keberadaan PTKI baik Negeri ataupun Swasta perlu untuk mendapatkan perlakuan yang sama dengan perguruan tinggi umum. Untuk pengendalian mutu pedidikan pada PTKI pemerintah telah menerbitkan beberapa regulasi yang dapat menjadi rambu-rambu dalam pelaksanaan PTKI. Kebijakan tersebut antara lain meliputi kurikulum, pangkalan data, akreditasi, dan dosen.

Page 2 of 2 | Total Record : 17