cover
Contact Name
Deasy Silvya Sari
Contact Email
deasy.silvya@unpad.ac.id
Phone
+6222-7796974
Journal Mail Official
intermestic@unpad.ac.id
Editorial Address
Kampus FISIP Unpad Jatinangor Jln, Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang, jawa Barat, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Intermestic: Journal of International Studies
ISSN : -     EISSN : 2503443X     DOI : http://dx.doi.org/10.24198/intermestic.v6n2
Intermestic Journal of International Studies (INTERMESTIC) is a peer-reviewed bi-annual academic journal. It is dedicated to facilitate the exchange of ideas and research on themes that focus on various issues within international-domestic spectrum or global-local relations by diverse actors, which includes but is not limited to: 1. Transnational movements; 2. Intercultural exchanges; 3. Domestic-foreign policy relations; 4. Practices of diplomacy; 5. Global-local governance; 6. Global-local political economy; 7. Contemporary security issues.
Articles 130 Documents
Tanggung Jawab Pengangkut Udara atas Kelambatan Hasan Sidik
Intermestic: Journal of International Studies Vol 1 No 1 (2016): Inaugural Edition
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.728 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v1n1.5

Abstract

Air transportation is a crucial transportation mode in Indonesia due to its archipelagic geographical form. The problems arose from the delay of air carriers. This article aimed to discuss the problems of Indonesian air carriers from the international law perspective based on the literature studies of international conventions on air carrier industry. Some of the related conventions are: Chicago Convention 1944, Warsaw Convention 1929 that completed by the Den Haag Protocol 1955 and the Montreal Agreement 1966. Other than that the convention that regulates the airport safety from the sabotage and the regulations of Air Traffic Control. The analysis of these international laws therefore used to further analyze the responssse of Indonesia’s government on the delay of air carriers happened in 2015 by making the Government Regulation No. 89, 2015 on Air Carrier’s Delay. With the advancement of discussion and analysis on Indonesia’s government regulation for air carrier, therefore the responsssibility of air carriers’ delay is becoming clearer.
Kerja Sama Indonesia-Interpol dalam Menangani Isu Penyelundupan Narkoba di Wilayah Perbatasan Indonesia Sara Gabriella
Intermestic: Journal of International Studies Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.434 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v3n2.4

Abstract

This article aims to analyze Interpol’s efforts of drug trafficking eradication in Indonesia within cooperation framework. Employing tracing method, the study applied International Regime concept in elaborating the existing regime’s role in shaping Indonesia’s effort in handling drug trafficking cases. This study contributes to the academic discourse of international regime theory by focusing on Krasner’s concept of three main variables of regime, i.e. national interest (egoistic self-interest), political power, as well as norms and principles. The result shows that cooperation under regime framework helps shape and influence Indonesia’s consistent manner of addressing drug trafficking cases in more organized way. This serves as an effort to strengthen cooperation between Indonesia and Interpol, considering that the nature of drug trafficking as a transnational crime issue that goes beyond nation’s border and demands intergovernmental cooperation.
Komitmen Indonesia dalam Liberalisasi Jasa Telekomunikasi: GATS, AFAS, dan ASEAN+ Safura Fitri Hanifah; Azhar Azhar; Nurul Aulia; Ferdiansyah Rivai
Intermestic: Journal of International Studies Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.02 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v5n2.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perjanjian perdagangan regional dengan rezim perdagangan dunia WTO. Terdapat sebuah dikotomi perdebatan, apakah perjanjian perdagangan regional menjadi batu sandungan atau batu loncatan bagi negara berkembang dalam kerjasama di ranah WTO. Oleh karena itu, studi empiris dilakukan dengan melihat komitmen Indonesia dalam perdagangan jasa telekomunikasi sub-sektor internet access services. Fokus penjelasannya tentang komitmen yang telah dilakukan oleh Indonesia pada perjanjian General Agreement on Trade in Services (GATS) dan perjanjian perdagangan jasa regional di Asia-Pasifik. Perspektif neo-liberal institutionalism digunakan oleh penulis untuk menganalisis komitmen yang dilakukan oleh Indonesia dalam pelaksanaan liberalisasi perdagangan sektor jasa telekomunikasi. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa komitmen Indonesia dalam GATS menjadi dasar Indonesia dalam memberikan komitmen kerjasama perdagangan regional. Namun, komitmen pemberian akses pasar Indonesia tidaklah homogen terutama pada mode 3 (commercial presence). Terdapat variasi komitmen yang diberikan oleh Indonesia pada liberalisasi perdagangan jasa telekomunikasi dalam kerangka GATS, AFAS, dan ASEAN+. Variasi komitmen yang diberikan oleh Indonesia perlu dipandang sebagai tindakan positif karena adanya kepentingan negara untuk semakin mengintegrasikan pasarnya dalam mekanisme rezim perdagangan jasa dunia.
Editorial: Kepentingan Nasional dalam Hubungan Internasional Arry Bainus; Junita Budi Rachman
Intermestic: Journal of International Studies Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.552 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v2n2.1

Abstract

Efek Destinasi Pariwisata terhadap Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Asia Pasifik Agita Arrasy Asthu
Intermestic: Journal of International Studies Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.225 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v5n1.8

Abstract

Pariwisata menjadi sektor penggerak ekonomi dengan performansi baik, bahkan manfaatnya bisa dirasakan oleh semua kalangan. Banyak negara di Asia Pasifik menjadikan pariwisata sebagai prioriotas utama solusi perekonomian mereka, maka daya saing destinasi menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Untuk melihat keberhasilan destinasi pariwisata, penulis menggunakan 13 indikator daya saing destinasi pariwisata dalam The Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dirilis setiap dua tahun sekali oleh World Economic Forum (WEF) sebagai variabel independen, dengan melihat pengaruhnya terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Asia Pasifik sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda sebagai metode analisis. Hasilnya ditemukan bahwa sebesar 97.35% secara bersama-sama variabel independen memberikan pengaruh terhadap jumlah kunjungan wisman, dan secara individual terdapat empat variabel yang berpengaruh signifikan, yaitu (i) indikator SDM dan lapangan pekerjaan, (ii) kesiapan informasi teknologi, (iii) Sumber daya alam, dan (iv) infrastruktur darat dan laut. Pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara berbanding lurus dengan pengeluaran jumlah atau devisa pariwisata.
Hometown Transnationalism and the Emergence of Indonesian Diaspora Organizations in Europe Meilinda Sari Yayusman; Ayu Nova Lissandhi
Intermestic: Journal of International Studies Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.054 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v6n2.9

Abstract

This article aims to explain the movement of Indonesian diaspora and their initiative to create multifarious new activities in today’s globalized era. Focusing on Indonesian diaspora organizations in Europe, namely Indonesian Diaspora Networks (IDN) in the Netherlands and France who are eager to come together, build organizations based on a common identity, and contribute to Indonesia. The newly-emerged concept of hometown transnationalism is used to explain the phenomenon in which collective remittances through development projects are the main output of diasporas’ contribution. Qualitative method is applied to this study through a set of in-depth interviews, a study of life history, and literature review completed by site visits to observe diasporas’ works. The results of this study show that the emergence of various diaspora organizations is the impact of the increasingly rapid movement of people and technological developments, thus encouraging the diaspora to be more connected to their hometowns. Both IDNs play a vital role in realizing diaspora's aspirations to develop Indonesia through multifarious ways. Keywords: diaspora organizations, hometown transnationalism, Indonesian diaspora, Indonesian diaspora networks
Bargaining: Revisi Teori Perimbangan Kekuatan dalam Hubungan Diplomasi Indonesia, Malaysia, Cina dan Amerika Serikat Ian Montratama; Yanyan Mochamad Yani
Intermestic: Journal of International Studies Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.101 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v2n1.5

Abstract

This article is aim to critisize the theory of balance of power and offer alternative strategy. For more than three centuries, Balance of Power (BOP) theory has served as the core of Realist. However, for lesser state that were facing stronger rivaling alliance power, BOP theory only serves two strategy options: Balancing and Bandwagoning. Both solutions are not fit for neutral lesser states, which should raise the needs for a newly engineered third strategy – that can increase relative power of lesser state, but keep its political neutrality. The third strategy is named Bargaining by Authors – that relies on strategic partnerships as diplomatic instrument.
Does the Single Draft of COC in the South China Sea Matters? Agus Haryanto; Arief Bakhtiar Darmawan
Intermestic: Journal of International Studies Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.239 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v4n2.4

Abstract

This paper attempts to elaborate on the impact of the Single Draft of CoC in resolving the South China Sea (SCS) dispute. This paper uses the concept of International Dispute Settlement Procedures (IDSPs), where the parties try to resolve problems based on international law. This paper argues that countries in the region have been trying to have CoC mechanisms since the 1990s. Although in 2018, the ASEAN countries and China agreed on a Single Draft of CoC in the SCS, however the settlement of the SCS dispute is far from over. The CoC Single Draft is only a collection of ASEAN and China proposals. The Single Draft weaknesses in terms of legal status are they do not clearly state the obligations of each country to add or withdraw their respective proposals.
American First : Kebijakan Donald Trump dalam Pembatasan Kaum Imigran ke Amerika Serikat Taufik Taufik; Sundari Ayu Pratiwi
Intermestic: Journal of International Studies Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.116 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v6n1.11

Abstract

Isu imigrasi merupakan salah satu isu domestik di Amerika Serikat dibawah kepemimpinan Donald Trump. Amerika Serikat merupakan salah satu negara besar yang menjadi tujuan kaum imigran hingga disebut sebagai “bangsa kaum imigran”. Namun Kedatangan kaum imigran membawa masalah bagi negara dan masyarakat asli Amerika Serikat. Adanya persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, masalah budaya, tindak kejahatan dan keamanan nasional menjadi fokus pemerintahan Trump. Pembatasan masuknya kaum imigran ke Amerika Serikat yang mengacu pada tiga kebijakan yaitu kebijakan nasionalisme, kebijakan anti-imigran dan kebijakan anti-muslim. Ketiganya juga didukung oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada era Trump yang lebih menekankan pada isolasionisme dan proteksionisme; sesuai dengan slogan kampanye Trump American First, yaitu; Make America Great Again yang diaplikasikan ke berbagai kebijakannya. Dengan menggunakan konsep kebijakan luar negeri dan imigran, artikel ini mencoba untuk mendiskusikan alasan Trump mengeluarkan kebijakan pembatasan masuknya kaum imigran ke Amerika Serikat di bawah isu American First. Adapun metode yang digunakan ialah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk melihat fenomena pembatasan masuknya imigran ke AS. Artiel ini menghasilkan sebuah asumsi bahwa Kebijakan pembatasan imigran Trump dilakukan untuk melindungi masyarakat dan mengamankan wilayah Amerika Serikat dalam mencapai tujuan kepentingan nasional Amerika Serikat.
Dinamika Diaspora Subkultur Etnik Cina di Kota Singkawang Jafar Fikri Alkadrie; Gorby Faisal Hanifa; Annisa Chantika Irawan
Intermestic: Journal of International Studies Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.054 KB) | DOI: 10.24198/intermestic.v1n2.4

Abstract

Diaspora yang dilakukan masyarakat Cina ke berbagai wilayah di dunia, membuat mereka mempunyai kultur tersendiri dengan kekhasan masing-masing, karena telah berakulturasi dengan wilayah tempat baru dimana mereka berada. Salah satu daerah yang cukup signifikan adalah Kota Singkawang. Singkawang adalah tempat bersejarah bagi etnis Tionghoa, karena disanalah mereka berkembang dan mempunyai peradaban tersendiri, lengkap dengan sub-kultur yang dibawa dari Tiongkok. Pada masa rezim Presiden Soeharto, keberadaan mereka sangatlah dimarjinalkan. Mereka memiliki berbagai budaya yang pasca Reformasi, baru terbuka pada publik. Mereka memiliki sub-kultur yang memang unik, sehingga butuh waktu untuk dapat diterima di kalangan masyarakat. Perayaan-perayaan seperti Imlek, Cap Gomeh dan lainnya, merupakan identitas tersendiri yang masuk dalam ruang masyarakat pribumi dan berpengaruh pada bidang ekonomi, politik dan budaya. Sehingga menjadi menarik untuk diteliti mengenai sub-kultur Tionghoa dengan berbagai dinamikanya, dengan mengambil latar Kota Singkawang, karena mayoritas masyarakat berasal dari etnis Tionghoa. Adapun penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan dinamika sub-kultur Tionghoa di Kota Singkawang. Hasilnya bahwa dinamika Etnis Tionghoa di Kota Singkawang telah mengalami perubahan yang signifikan dan berpengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik di singkawang.

Page 4 of 13 | Total Record : 130