cover
Contact Name
ROBERT PURBA
Contact Email
jurnalpneumatikos@stapin.ac.id
Phone
+6281329494800
Journal Mail Official
jurnalpneumatikos@stapin.ac.id
Editorial Address
Linkungan Pasir Asih No. 802-821 RT. 03 RW. 10 Majalengka 45411
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi/Kependetaan
ISSN : 22524088     EISSN : 26858022     DOI : https://doi.org/10.56438
PNEUMATIKOS merupakan wadah untuk memublikasikan hasil penelitian teologi, baik penelitian literatur maupun lapangan, yang dilakukan oleh para dosen Sekolah Tinggi Teologi STAPIN Majalengka dan STT lain di seluruh Indonesia. Focus dari Jurnal ini ialah: Biblika (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) Dogmatika Kristen Historika Gereja Pentakostalisme Teologi Praktika
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022" : 6 Documents clear
Faktor Psikologis dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Pembentukan Karakter Mahasiswa di STAPIN Majalengka Markus Kusni
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.781 KB) | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.54

Abstract

Abstract: STAPIN Majalengka as one of the providers of religious education in Indonesia with a dormitory living system. Through boarding life, it is hoped that a process of character formation and development will occur. Because the purpose of education in addition to producing graduates who excel in academic matters is also required to have superior character. But in boarding life it is not easy to live because this is influenced by several factors. For this reason, this study aims to find out how much psychological factors affect the success of education and character building and character development through boarding life at STAPIN Majalengka. This study uses quantitative methods through field observations by distributing questionnaires to obtain data. The collected data is then processed using SPSS 25 "Model Summary"; the result is the coefficient of determination or R Square is 0.927. R Square value of 0.927 is derived from squaring the value of the correlation coefficient or "R", which is 0.963x 0.9963 = 0.927. The magnitude of the coefficient of determination (R Square) is 0.927 or equal to 92.7%. This figure means that the psychological factor variable (X) stimulantly affects the variable character formation of students at STAPIN MAJALENGKA by 92.7% while the rest (100% - 92.7% = 7.3%) is influenced by other variables outside of regression. this or the unexamined variable. So the conclusion is thatpsychological factors affect the success of education and character building and character development through boarding life at STAPIN Majalengka.Abstrak: STAPIN Majalengka sebagai salah satu penyelenggara pendidikan keagamaan yang adadi Indonesia dengan system hidup berasrama. Melalui kehidupan berasrama diharapkan terjadiproses pembentukan dan pengembangan karakter. Karena tujuan Pendidikan selain menghasilkan lulusan yang berprestasi dalam hal akademik juga dituntut untuk memiliki karakter yangunggul. Namun dalam hidup berasrama ternyata tidak mudah dijalani karena hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapabesar faktor psikologis mempengaruhi keberhasilan Pendidikan dan pembentuk karakter sertapengembangan karakter melalui kehidupan berasrama di STAPIN Majalengka. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif melalui observasi lapangan dengan penyebaran angket untuk mendapatkan data. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan SPSS 25 “ModelSummary” dan hasilnya adalah nilai koefisien determinasi atau R Square adalah sebesar 0.927.Nilai R Square 0,927 ini berasal dari pengkuadratan nilai koefisien korelasi atau “R”, yaitu 0,963x0,9963= 0,927. Besarnya angka koefisien determinasi (R Square) adalah 0,927 atau sama dengan92,7%. Angka tersebut mengandung arti bahwa variabel faktor psikologis (X) secara stimulantberpengaruh terhadap variabel pembentukan karakter mahasiswa di STAPIN MAJALENGKAsebesar 92,7% sedangkan sisanya (100% - 92,7% = 7,3%) dipengaruhi oleh variabel lain di luarregresi ini atau variabel yang tidak diteliti. Jadi kesimpulannya adalah faktor psikologismempengaruhi keberhasilan Pendidikan dan pembentuk karakter serta pengembangan karaktermelalui kehidupan berasrama di STAPIN Majalengka
Pandemi Covid-19 dan Dampaknya terhadap Angka Perceraian dan Kelahiran Eben Munthe
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.55

Abstract

Abstract: The current global problem is the Covid-19 pandemic. This has an impact on various aspects of human life, not only in the health sector, but also in the economic sector, and even problems in the population sector, namely the case of divorce and the increasing birth rate. During the Covid-19 pandemic, the number of divorce cases, especially in Indonesia, increased by 5 percent. Likewise with the birth rate, there is an increase in the population in Indonesia because the birth rate reaches 18 births per 1000 population. This situation affects human susceptibility to diseases caused by the Covid-19 pandemic. This study aims to find solutions to overcome the impacts caused by the Covid-19 pandemic, especially the impact on increasing divorce rates and increasing birth rates. This study uses qualitative research methods, by examining books, articles and other sources related to the research title. From the research, it is concluded that married couples must be aware that family harmony or welfare will not come just like that, it must be realized through struggle, sacrifice, understanding each other, not demanding each other, minimizing every problem, preventing conflict, practicing Christian teachings in times of conflict by holding reconciliation . Meanwhile, the increase in the birth rate is overcome by keeping busy with various online activities, using contraceptives and building a family prayer altar, so that each family member gets closer to God.Abstrak: Masalah global yang sedang terjadi saat ini adalah pandemi Covid-19. Hal ini berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, tidak hanya terhadap bidang kesehatan saja, namun juga bidang perekonomian, bahkan permasalahan dalam bidang kepedudukan yakni mengenai kasus tentang perceraian dan meningkatnya angka kelahiran. Selama pandemi Covid-19 angka kasus perceraian khususnya di Indonesia meningkat sebesar 5 persen. Demikian juga dengan angka kelahiran, terjadi peningkatan populasi di Indonesia karena angka kelahiran mencapai 18 kelahiran per 1000 populasi. Situasi ini mempengaruhi kerentananmanusia terhadap penyakit yang disebabkan pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi untuk mengatasi dampak yang diakibatkan pandemi Covid-19 khususnya dampak terhadap meningkatnya angka perceraian dan meningkatnya angka kelahiran. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, dengan menelaah buku-buku, artikel dan sumber lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian. Dari penelitian dihasilakan bahwa pasangan suami isteri harus sadar bahwa keharmonisan atau kesejahteraan keluarga tidak akan datang begitu saja, harus diwujudkan melalui perjuangan, pengorbanan, dengan saling mengerti, tidak saling menuntut, memperkecil setiap masalah, mencegah konflik, mengamalkan ajaranKristen disaat konflik dengan mengadakan rekonsiliasi. Sementara untuk meningkatnya angka kelahiran diatasi dengan menyibukkan diri dengan berbagai aktifitas online, menggunaan alat kontrasepsi dan membangun mezbah doa keluarga, agar setiap anggota keluarga makin mendekatkan diri kepada Tuhan.
Merekonstruksi Penatalayanan di Masa Pandemi Aprianus Simanungkalit
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.58

Abstract

Abstract: Every church must reconstruct the existing church management system in accordance with current conditions, although it is difficult to do so. the online ministry system is the solution to all difficulties in the church and does not violate biblical truth as long as the direction and path is right. With the online reconstruction of church stewardship, it is hoped that existing congregations can feel God's presence even online and can experience true Christianity despite online recognition and understanding. If we want to maximize the stewardship for the churches we cant use this researcher and we hope with this researcher can make the stewardship for the churches optimally. This riset is from the churches minister based on the online church, this is not contrary to God’s Word.Abstrak: Setiap gereja mesti merekonstruksi sistem kepengurusan gereja yang ada sesuai dengan kondisi saat ini, meskipun sulit untuk dilakukan. sistem pelayanan online adalah solusi untuk semua kesulitan di gereja dan tidak melanggar kebenaran Alkitabiah selama arah dan jalannya benar. Dengan adanya rekonstruksi penatalayanan gereja secara online, diharapkan jemaat yang ada dapat merasakan hadirat Tuhan bahkan secara online dan dapat mengalami kekristenan sejati meskipun pengenalan dan pemahaman secara online. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat merekonstruksikan penatalayanan gereja dengan maksimal. Metode yang penulis pilih adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan literatur. Hasil penelitian iniadalah pelayanan gereja dengan model gereja online, hal ini tidaklah bertentangan dengan Firman Tuhan.
Mempraktikkan Hukum Kasih di Era Pandemi Covid-19 Nehemia Pasaribu
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.59

Abstract

Abstract: Covid-19 is a weakness experienced by everyone, which has an impact on health, poverty, and even society. During the COVID-19 pandemic, government regulations regarding health protocols were enforced, so that in carrying out activities there were social restrictions to reduce the spread of the virus, social restrictions also had an impact on church activities. But the church must still express the love that Jesus taught in the second commandment, which states "love your neighbor". This article aims to provide an understanding of how to practice the law of love. The method in this study uses an analytical literature approach. In this finding, it was found that during the Covid-19 pandemic, the church must continue to practice the law of love without violating the provisions of government regulations regarding health protocols.Abstrak: Covid-19 adalah sebuah kelemahan yang di alami semua orang, yang berdampak pada kesehatan, kemiskinan, bahkan sosia. Di masa pandemi Covid-19 diberlakukan peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan, sehingga dalam melakukan kegiatan ada batasan sosial untuk mengurangi penyebaran virus, pembatasan sosial juga berdampak dalam kegiatan gereja. Namun gereja harus tetap menyatakan kasih yang telah diajarkan Yesus di dalam hukum yang kedua, yang menyatakan “kasihilah sesamamu manusia”. Artikel ini mempunyai tujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana cara mempraktekkan hukum kasih. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan literatur analisis. Dalam temuan ini diperoleh bahwapada masa pandemi Covid-19, gereja harus tetap memraktekkan hukum kasih tanpa melanggar ketetapan peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan.
Perilaku Manusia dalam Menghadapi Covid-19: Suatu Tinjauan Etis Teologis Imron Widjaja; Iin Nur Indrayani Sihombing
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.62

Abstract

Abstract: March 2020, the world was shaken by the outbreak of the Corona Virus (Covid-19) pandemic which caused panic everywhere. This virus is very easy to transmit, hundreds of thousands of people are infected and even die. In Indonesia, the government has given appeals to the public on how to deal with this epidemic. But in reality, there are still many Indonesian people who do not heed the appeal. Therefore, this study aims to analyze human behavior in overcoming the spread of the covid-19 virus. The research method used in this research is descriptive analysis approach. The results show that human behavior displayed by people who do not comply with government advice is mostly based on cognitive bias. In addition to analyzing the behavior of the Indonesian people and how to overcome them, this article also provides suggestions on how to maintain the safety of the human soul with the application of ethics approach. Abstrak: Maret 2020, dunia digoncang dengan wabah pandemic Virus Corona (Covid-19) yang membuat kepanikan dimana-mana. Virus ini mudah sekali penularannya, ratusan ribu manusia terinfeksi bahkan sampai kepada kematian. Di Indonesia, pemerintah telah memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat bagaimana cara mengatasi wabah ini. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yangtidak mengindahkan himbauan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perilaku manusia dalam mengatasi penyebaran virus covid-19 ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil menunjukkan bahwa perilaku manusia yang ditampilkan oleh orang yang tidak mematuhi himbauan pemerintah kebanyakan didasari oleh bias kognitif. Selain menganalisa perilaku masyarakat Indonesia dan cara menanggulanginya, artikel ini juga memaparkan saran-saran bagaimana menjaga keselamatan jiwa manusia dengan pendekatan Penerapan Etika.
Pendidikan Agama Kristen bagi Anak dalam Gereja: Tantangan dan Solusi Novida Dwici Yuanri Manik; Amos Neolaka; Sutrisno
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 12 No. 2 (2022): Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56438/pneuma.v12i2.63

Abstract

Abstract: Christian religious education is a necessity for all age groups, including children. Instead, Christian Religious Education should be taught as early as possible for the good of the child in the future. The church is one of the places for children to get a Christian education, and the church is one of the main places for children to learn about Christianity. But unfortunately, sometimes the church forgets to pay attention to this need so the children's group becomes a little sidelined and only focuses on activities for adults. Even though there are so many ways to introduce Christian Religious Education to children in the church. Children are the future of the church; therefore, this age group should receive the same attention as other age groups. Therefore, the church must strive for the continuity of Christian Religious Education for children's groups. Thus, children who are said to be the future of the church can be committed from an early age to live according to the way of Christ and face the challenges they face. Abstrak: Pendidikan Agama Kristen merupakan kebutuhan bagi semua golongan usia, termasuk juga kelompok anak. Justru, Pendidikan Agama Kristen harus diajarkan sedini mungkin demi kebaikan anak di masa depan. Gereja merupakan salah satu tempat bagi anak untuk mendapatkan pendidikan Agama Kristen, dimana gereja menjadi salah satu wadah utama bagi anak untuk mempelajari tentang Kekristenan. Namun sayangnya, terkadang gereja lupa memperhatikan kebutuhan ini, sehingga kelompok anak menjadi sedikit tersisihkan dan hanya fokus pada kegiatan untuk orang dewasa. Padahal ada begitu banyak cara dalam mengenalkan Pendidikan Agama Kristen bagi anak di dalam gereja. Anak merupakan masa depan gereja, karena itu kelompok usia ini harusnya mendapat perhatian yang sama dengan kelompok usia lainnya. Karena itu, gereja harus berupaya untuk keberlangsungan Pendidikan Agama Kristen bagi kelompok anak. Sehingga, anak yang dikatakan merupakan masa depan gereja, dapat berkomitmen sejak dini untuk hidup seturut dengan jalan Kristus dan menghadapi tantangan yang mereka hadapi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6