cover
Contact Name
Odaligo Zai
Contact Email
zai.nias@yahoo.com
Phone
+6281217568109
Journal Mail Official
zai.nias@yahoo.com
Editorial Address
Ruko Kencana Bunda No. 89 L & 88 X, Jl. Kamal Raya, RT.4/RW.9, Cengkareng Bar., Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11730
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
ISSN : 26220113     EISSN : 26561131     DOI : -
Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk menyebarkan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu : 1. Teologi Biblikal (Perjanjian Lama dan Baru) 2. Teologi dan Etika 3. Teologi Pastoral dan Etika Pelayanan Gerejawi 4. Misiologi Biblikal dan Praktikal 5. Pendidikan Agama Kristen
Articles 54 Documents
Pengaruh Kedisplinan Guru PAK terhadap Disiplin Siswa dalam Belajar di SD Smart Eureka, Depok, Jawa Barat Kalaudian Telaumbanua
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Pebruari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.086 KB)

Abstract

This research was conducted to determine the effect of teacher discipline on student discipline in learning at Smart Eureka Elementary School. This research uses quantitative descriptive method. While the type of approach used in this study is correlational, namely by looking for the relationship (influence) between the two variables. The data collection technique is by distributing a questionnaire in the form of a Likert scale which contains a number of statements about indicators of teacher discipline and student discipline in learning. The author obtained the results of the study with a correlation number of 0.190 which means there is a positive but very low correlation between teacher discipline and student discipline. And the correlation is classified as very strong and very high because the correlation is between 0,000-0,199 based on the level of closeness of the relationship between the two variables, then the determination coefficient is known to be 3.6%. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh disiplin guru terhadap disiplin sisiwa dalam belajar di SD Smart Eureka. Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif. Sedangkan jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional yaitu dengan mencarri hubungan (pengaruh) antara kedua variabel. Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan cara menyebarkan angket berupa skala likert yang berisi sejumlah pernyataan tentang indicator-indikator disiplin guru dan disiplin siswa dalam belajar. Penulis memperoleh hasil penelitian dengan angka korelasi sebesar 0,190 yang berarti terdapat korelasi positif yang tapi sangat rendah antara disiplin guru terhadap disiplin siswa. Dan korelasi tersebut tergolong sangat kuat dan sangat tinggi karena korelasinya berada diantara 0,000-0,199 berdasarkan tingkat keeratan hubungan kedua variabel, maka diketahui koefisien determinasinya sebesar 3,6%.
HADES MENURUT KITAB LUKAS 16:19-31 DAN IMPLIKASINYA BAGI HIDUP ORANG PERCAYA Angely Daniel; Deflit Dujerslaim Lilo
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.909 KB)

Abstract

Understanding the world of the dead or the term hades in the context of the new covenant is something that is difficult to understand, especially as a believer. The visible great debate among theologians, for example, a theologian named Dr. Tuck, George Sandison said that “the Hebrews considered the world of the dead (Hades), a place for the dead, which was divided into two parts, one for the good and the other for the wicked. Then one place is called Firdaus and the other is gehenna. But on the other hand, hades is a form that contains, where all the dead come to that place only. Then there will be a separation between the righteous and the wicked. Hence, there is a difference of opinion between the theologians. Related to this, the writer will examine the title of this paper, namely Hades in Luke 16:19-31, and its implications for the lives of believers. Memahami dunia orang mati atau dengan istilah hades dalam konteks Perjanjian Baru adalah suatu hal yang sulit dipahami terutama sebagai orang percaya. Terlihat terjadi perdebatan hebat di kalangan para teolog misalnya, seorang teolog yang bernama Dr. Tuck, George Sandison mengatakan bahwa “orang Ibrani menganggap dunia orang mati (Hades), yakni tempat tempat bagi orang yang sudah mati, yang terbagi atas dua bagian yaitu untuk orang yang baik dan yang lain untuk orang fasik. Kemudian tempat yang satu bernama Firdaus dan yang lain adalah Gehenna. Namun di sisi lain hades merupakan satu bentuk yang berisi, di mana semua orang yang mati datang ke tempat itu saja. Lalu kemudian akan dipisahkan antara orang yang saleh dan orang yang fasik. Sehingga terjadi perbedaan pendapat antara pakar teolog tersebut. Terkait dengan hal tersebut maka penulis akan mengkaji judul tulisan ini yakni Hades dalam Lukas 16:19-31 dan implikasinya bagi hidup orang percaya.
Konsep Penganiayaan dalam Injil Matius 10:16-33 dan Relevansinya bagi Orang Percaya pada Masa Kini Junior Natan Silalahi
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 1 (2019): Agustus 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.473 KB)

Abstract

This article discusses the persecution of believers based on the Gospel of Matthew 10: 16-33. As the Lord Jesus has been persecuted, so believers as followers of Christ will be persecuted. Persecution of believers is an example from their Lord, namely Christ who was first persecuted by the evil one and his followers. Throughout the history of Christianity it has been proven that believers often experience obstacles and suffering in carrying out their worship. For believers the persecution is not a defeat or even punishment, but a victory. The inhibition and suffering experienced by believers is certainly known by God. God has such a wonderful purpose that he allows the persecution of His children. The purpose is for the glory of Christ to mature believers spiritually, to create the unity of the body of Christ, the church is growing, and evangelism is growing to win souls for the glory of His name. Abstrak Artikel ini membahas tentang penganiayaan terhadap orang percaya berdasarkan Injil Matius 10:16-33. Sebagimanana Tuhan Yesus telah dianiaya, demikian juga orang-orang percaya sebagai pengikut Kristus akan dianiaya. Penganiayaan terhadap orang percaya merupakan suatu teladan dari Tuhannya, yaitu Kristus yang terlebih dahulu dianaiaya oleh si jahat beserta orang-orang yang menjadi pengikutnya. Di sepanjang sejarah kekristenan terbukti bahwa orang-orang percaya sering mengalami penghambatan serta penderitaan dalam menjalankan ibadahnya. Bagi orang percaya, penganiayaan bukanlah merupakan suatu kekalahan atau bahkan hukuman, melainkan kemenangan. Penghambatan dan penderitaan yang dialami oleh orang percaya tentu diketahui oleh Allah. Allah mempunyai maksud yang indah sehingga ia mengijinkan terjadinya penganiayaan terhadap anak-anak-Nya. Tujuan itu adalah untuk kemuliaan Kristus yang mendewasakan orang-orang percaya dalam rohani, mencipakan kesatuan tubuh Kristus, gereja semakin bertumbuh, serta penginjilan yang semakin berkembang untuk memenangkan jiwa bagi kemuliaan nama-Nya.
Reinterpretasi Makna Minyak Urapan Pieter Otta
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 1 (2021): Agustus 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.846 KB)

Abstract

This article is written with the aim of exploring the meaning of anointing oil found in Exodus 30:30-31, as well as to answer some of the following questions : Does the use of the word ‘anointing oil’ in the present days is in an appropriate and biblical context? Does the use of anointing oil, where there are certain groups who use it as a tool to heal the sick, bless a new car, bless a new house, etc. accordance with this context? Does the use of the word ‘anoint’ in James 5:14 have the same meaning as ‘anointing oil’ in Exodus 30:30-31? This study was conducted through a literature review by synthesizing some biblibcal verse excavations to find the true meaning. The result is in the conceptual thought that the context of Exodus 30:30-31, which discusses how to make anointing oil from myrrh, sweet cinnamon, fragrant cane, cassia and olive oil, is intended to anoint the king, priest, the tabernacle and its utensils; it is different from the meaning of anointing oil which is rife in the church today. The thesis of this article is that the meaning and understandingin Exodus 30:23-31 is different from the phrase “anointing him with oil” in James 5:14.
Ritus Tondi Dan Kematian Menurut Batak Toba Serta Upaya Pembatinan Iman Kristen (Suatu Pendekatan Teologi Pastoral) Roster Simanullang
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2020): Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.878 KB)

Abstract

Orang Batak Toba percaya, bahwa tata hidupnya diatur dan dipengaruhi oleh alam roh, serta memiliki kekuatan adikodrati yang disebut sebagai “Tondi”. Kehidupan ini dipahami secara utuh, tidak ada pemisahan yang ketat antara yang jasmani dan yang rohani, antara yang sakral dan yang profan. Tondi atau roh bisa mengatur kehidupan manusia. Tondi (roh) dianggap sebagai penentu keberlangsungan hidup manusia. Bagi orang Batak tradisional kematian tidaklah mengakhiri eksistensi seseorang di dunia ini, kematian dianggap hanya sekedar peralihan hidup dari dunia jasmaniah (tubuh) yang terlihat secara fisik, ke dalam wujud yang lain yang tidak terlihat oleh mata jasmaniah, namun kehadirannya tetap ada di dunia ini bersama orang hidup. Roh-roh tersebut turut menentukan dan memberikan pengaruh, ikatan yang sangat kuat, ikut mencampuri kehidupan manusia yang masih hidup, baik sebagai pemberi berkat atau mengutuki manusia. Tondi (roh) orang mati diyakini berubah menjadi; Begu (hantu), Sumangot, Sahala atau Sombaon. Spritualitas ini menjadi persoalan, sebab kekristenan dengan tegas membedakan hal-hal yang materil dari immateril, antara pemujaan terhadap Allah dan pemujaan terhadap roh (spiritisme), antara yang sakral dengan profan. Itulah pokok permasalahan yang penulis akan soroti dalam tulisan ini, tujuan utama penulisannya adalah memberikan suatu kajian teologis dalam persfektif teologis, sehingga masyarakat Batak Toba, kususnya yang masih terikat dengan kepercayaan tradisional dapat memahami serta membatinkan iman kristen yang berlandaskan ajaran Alkitab mengenai roh (tondi) dan kematian, sehingga iman dan status kekristenannya tidak hanya menjadi tampilan luar yang di imani secara teoritis dan legalistik tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak menjadi iman yang hidup. Tujuan berikutnya adalah diharapkan tulisan ini berguna sebagai bahan studi atau perbandingan, sehingga para penginjil, rohaniawan atau bidang-bidang lain dapat menemukan pola atau pendekatan kontekstual yang lebih tepat untuk melayani orang Batak Toba. Kata Kunci: Roh (Tondi), Kematian, Iman Kristen
MANUSIA PENATA ALAM DAN BUKAN PENAKLUK ALAM Yoel Brian Palari
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.918 KB)

Abstract

Abstract In this paper, aims to see how the responsibility of humans towards nature and will see what impact it will have on humans if humans continue to conquer or exploit nature. related to this article. From the results of this study it was found that humans are creatures who play an important role in maintaining and managing this nature, so that nature can become a common home for all living things, and if humans arbitrarily destroy and exploit nature, it will have a bad impact on human life, themselves as well as to other living beings. Abstrak Dalam tulisan ini, bertujuan untuk melihat bagaimana tanggung jawab manusia terhadap alam serta akan melihat apa dampak yang terjadi bagi manusia jika manusia terus menerus menaklukan atau mengeksploitasi alam. Untuk mencapai tujuan penulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian pustaka dengan membaca buku-buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan tulisan ini. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa manusia adalah makhluk yang berperan penting untuk menjaga dan menata alam ini, agar alam ini dapat menjadi rumah bersama bagi semua mahluk hidup, dan apabila manusia dengan sewenang-wenang merusak dan mengeksploitasi alam maka akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia itu sendiri dan juga kepada mahkluk hidup lainnya.
Pengabdian Abdi Dalem Keraton Yogyakarta sebagai Potret Pelayanan Masa Kini Dicky Dominggus
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 2 (2020): Pebruari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.445 KB)

Abstract

This article discusses dedication abdi dalem Keraton Yogyakarta and and the values ​​that can be learned for the servants of God. Dedication to being abdi dalem is unusual. Starting from a minimal income, high responsibility and demands to be an example. Although that many people who sign up become abdi dalem. Therefore, in this paper we will discuss the phenomenon of devotion abdi dalem Yogyakarta Palace and Manunggaling Kawula Gusti concept as the basis behind their dedication and values ​​that are expressed for servants of God. Abstrak Tulisan ini membahas pengabdian abdi dalem Keraton Yogyakarta dan nilai-nilai yang dapat dipelajari untuk pelayan Tuhan pada masa kini. Pengabdian menjadi abdi dalem merupakan hal yang tidak lazim. Bermula dari penghasilan yang minim, tanggung jawab yang tinggi serta tuntutan untuk dapat menjadi teladan. Meskipun tidak masuk akal, banyak orang yang mendaftar menjadi abdi dalem. Oleh karena itu, di dalam tulisan ini akan membahas fenomena pengabdian abdi dalem Keraton Yogyakarta dan konsep Manunggaling Kawula Gusti sebagai dasar dibalik pengabdian abdi dalem serta nilai-nilai yang diseberangkan untuk pelayan Tuhan pada masa kini.
Pengaruh Pelayanan Diakonia Karitatif dan Reformatif terhadap Pertumbuhan Gereja di GBI RMK Permata Buana Jakarta Barat yurlina waruwu; anggiat simanullang; Destra Ginting
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 2 (2022): Pebruari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.19 KB)

Abstract

Artikel ini mengkaji pelayanan diakonia karitatif dan reformatif tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan gereja, sebab tanpa pelayanan yang dilakukan oleh gereja. Dengan pelayanan dan pengajaran dari gereja iman dan jumlah jemaat dapat bertumbuh dan semakin sungguh-sungguh melayani Tuhan. Berdasarkan studi literatur yang penulis lakukan seperti yang telah disampaikan dalam landasan teori, maka penulis menarik suatu hipotesa bahwa ada Pengaruh Pelayanan Diakonia dan Reformatif Terhadap Pertumbuhan Gereja di GBI RMK Permata Buanan Jakarta Barat tahun akademik 2020-2021. Setelah melakukan penelitian sesuai dengan metodologi yang baku, maka didapat hasil perhitungan regresi antara kedua variabel 0,849 dan masuk pada kategori positif atau sangat kuat. Berdasarkan uji regresi didapat hasil regresi antara kedua variabel sebesar 84,9% yang berarti bahwa pengaruh pelayanan diakonia karitatif dan reformatif memberi kontribusi sebesar 84,9 % terhadap pertumbuhan gereja di GBI RMK Permata Buana Jakarta Barat.
Iman Kristen dan Problema Sosial Arthur Aritonang
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 2 (2021): Pebruari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.796 KB)

Abstract

Buku ini berisikan sebuah pidato Abraham Kuyper yang berjudul Iman Kristen dan Problema Sosial yang disampaikan pada pembukaan First Christian Social Congress (1891). Pidato tersebut menuai respons positif dari yang mendengar akan pidatonya. Sejak saat itu Kuyper dikenal sebagai seorang tokoh Kristen yang berjuang untuk mengintegrasikan wawasan Iman Kristen ke dalam kehidupan sosial. Pidato Kuyper disampaikan ketika ia menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda seabad yang lalu. Meskipun demikian isi pidato tersebut masih tetap relevan bagi gereja di abad ke-21. Untuk itulah tujuan isi pidato itu dibukukan agar dapat menginspirasi, membangkitkan semangat dari gereja-gereja dimasa kini agar turut mengambil bagi dalam upaya mengatasi berbagai problema sosial yang terjadi di masyarakat.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis Mardianus Waruwu; Simon Simon
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 3, No 1 (2020): Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.454 KB)

Abstract

This article discusses how the New Age Movement (NAM) began, who the figures are, what are the points of the NAM teachings, and how is the Bible's perspective on this NAM. The New Age Movement is a religious movement that combines all religious beliefs and sects in the world. The emergence of NAM is suspected because formal religions cannot seem to provide an answer or a kind of inner peace when humans are faced with problems. Not to mention formal religions claiming each other whose religious teachings are superior and true. The method used in writing this article is descriptive and analytical methods. The ideology of the New Age Movement rejects the finality of the authority of the Scriptures, does not accept the claim of the Savior, penance as taught by formal religion including Christianity not trusted by NAM. The NAM doctrine lecturing that God is Pantheistic because it is based on the universe and humans there are supernatural divine elements. The New Age Movement must be watched by every Christian because what is taught by NAM is a contradiction to the principle of what the Bible teaches Abstrak Artikel ini membahas bagaimana awal munculnya Gerakan Zaman Baru (GZB), siapa saja tokoh-tokonya, apa yang menjadi butir-butir dari ajaran GZB serta bagaimana persfektif Alkitab mengenai GZB ini. Gerakan Zaman Baru adalah gerakan keagamaan yang menggabungkan semua kepercayaan agama dan sekte-skte di dunia ini. Kemunculan GZB ditenggarai karena agama-agama formal seakan tidak bisa langsung memberikan jawaban atau semacam perasaan ketenangan batin saat manusia diperhadapkan dengan masalah. Belum lagi agama formal saling mengklaim satu sama lain ajaran agama siapa yang lebih unggul dan benar. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode deskriptif dan analitis. Ideologi Gerakan Zaman Baru menolak finalitas otoritas Kitab Suci, tidak menerima pengklaiman juruselamat, penebusan dosa sebagaimana yang diajarkan oleh agama formal termasuk di dalamnya kekristenan tidak dipercayai oleh GZB. Doktrin GZB yang mengajarkan bahwa Allah itu bersifat Panteis karena didasarkan pada alam semesta dan manusia terdapat unsur-unsur ilahi yang supranatural. Gerakan Zaman Baru harus diwaspadai oleh setiap orang Kristen, karena apa yang diajarakn oleh GZB ini bertentangan dengan prinsip ajaran apa Allkitab.