cover
Contact Name
Yasir Sidiq
Contact Email
lppi@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
lppi@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung Induk Siti Walidah lt.5, Jl. A. Yani Pabelan, Kartasura Sukoharjo
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
ISSN : 2527533X     EISSN : 26858770     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) adalah Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Articles 687 Documents
Artificial Intelligence Inspired by Biological System: Techniques and Applications Anton Satria Prabuwono
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4604.202 KB)

Abstract

Artificial Intelligence Inspired by Biological System: Techniques and Applications
Ide-ide Pembelajaran Biologi yang Dapat Melatih Higher Order Thinking Skills/HOTS Endang Susantini
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1855.048 KB)

Abstract

Perkembangan zaman di abad ke-21 saat ini terjadi amat pesat. Setiap orang harus terus mengembangkan keterampilan berpikirnya agar mampu mengendalikan perubahan, sehingga sangat diperlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut berkaitan dengan tujuan utama pembelajaran abad ke-21, yaitu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Shin Yen & Halili, 2015). Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mempersiapkan peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tingginya agar tidak tertinggal di tengah persaingan global. Namun, penelitian Retnawati, dkk. (2018) menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam meningkatkan kemampuan HOTS peserta didik masih rendah meskipun guru sudah mengetahui tentang pentingnya HOTS. Akibatnya, peserta didik tidak dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tingginya dengan optimal. Hal ini sejalan dengan hasil studi PISA yang diselenggarakan oleh Organization for Economic Coorporation and Development (OECD) bahwa pada 2015 keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagian besar peserta didik di Indonesia berada di bawah level 2. Kemudian pada 2018, hasil studi PISA juga menunjukkan bahwa skor rata-rata peserta didik Indonesia berada di bawah skor rata-rata OECD pada seluruh domain penilaian yaitu kemampuan membaca, matematika, dan sains. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat 71 dari 77 negara (OECD, 2018). Hal itu sejalan dengan hasil nilai UN yang mengalami penurunan rata-rata sejak diterapkannya soal-soal HOTS (LPMP Jatim, 2019). Berdasarkan pemaparan tersebut, kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik belum dilatihkan secara optimal dalam pembelajaran. Padahal pembelajaran seharusnya dapat dirancang untuk melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan rumusan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013. Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilatihkan melalui penggunaan model-model pembelajaran yang sesuai. Guru dan calon guru diharapkan dapat menguasai model-model pembelajaran tersebut dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran agar dapat melatih peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi. Namun, tidak semua guru memahami HOTS dengan baik. Meskipun beberapa guru telah mengetahui bahwa HOTS dapat dilatihkan melalui beberapa model pembelajaran, namun mereka masih kebingungan dalam menerapkan model pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, pengetahuan terkait ide-ide pembelajaran yang dapat melatihkan HOTS perlu dikuasai dan diterapkan oleh guru dan calon guru. Makalah ini menyajikan beberapa ide pembelajaran biologi yang dapat melatih HOTS dengan dilengkapi ilustrasi komik. Melalui ilustrasi komik langkah pembelajaran diharapkan lebih mudah diikuti dan dipahami. Sebelum membahas ide pembelajaran, dijelaskan lebih dahulu tentang HOTS.
Integrasi HOTS dalam Pembelajaran Digital di Era Society 5.0 D Djumadi
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2041.851 KB)

Abstract

Integrasi HOTS dalam Pembelajaran Digital di Era Society 5.0
Keanekaragaman dan Kelimpahan Ektoparasit pada Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata Bleeker, 1852) di Waduk Panglima Besar Soedirman Nur Rohayah; Endang Ariyani Setyowati; Siti Rukayah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.469 KB)

Abstract

Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata Bleeker, 1852) merupakan jenis ikan air tawar yang dapat ditemukan salah satunya di Waduk Panglima Besar Soedirman. Penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh parasit, salah satunya dari golongan ektoparasit. Serangan ektoparasit dapat mengakibatkan penurunan kualitas ikan, seperti kerusakan pada bagian tubuh ikan (sirip gripis, timbul luka), pertumbuhan lambat dan penurunan berat badan. Penelitian ini tentang keanekaragaman dan kelimpahan ektoparasit pada ikan betutu (O. marmorata Bleeker, 1852) di Waduk PB. Soedirman. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan ektoparasit serta mengetahui organ yang paling tinggi tingkat serangan ektoparasitnya pada ikan betutu (O. marmorata Bleeker, 1852) di Waduk PB. Soedirman. Penelitian ini menggunakan metode survey, pengambilan sampel secara purposive random sampling yang dilakukan selama bulan Agustus 2020 sampai September 2020 dalam dua kali pengambilan sampel di Waduk PB. Soedirman dengan tiga titik lokasi (Karang Kemiri, Wanadadi dan Karang Jambe). Jumlah sampel yang didapat yakni 60 ekor dan jenis ektoparasit yang ditemukan adalah Oodinium sp., Dactylogyrus sp. dan Glochidium. Kesimpulan pada penelitian ini, keragaman ektoparasit pada ikan betutu adalah kategori sedang, sebesar 1.06. Kelimpahan ektoparasit tertinggi didapatkan pada Oodinium sp. 45%, kemudian Dactylogyrus sp. 32.2% dan terendah Glochidium sebesar 22.8%. Organ yang paling banyak terinfeksi ektoparasit adalah organ insang yaitu Oodinium sp. sebesar 62.7%, Dactylogyrus sp. 99% dan Glochidium 91.8%.
Status Reproduksi Ikan Senggaringan (Mystus nigriceps valenciennes, 1840) di Waduk P.B. Soedirman Banjarnegara, Jawa Tengah Puke Rizkiana Novika; Isdy Sulistyo; Siti Rukayah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.98 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul "Status Reproduksi Ikan Senggaringan (Mystus nigriceps Valenciennes, 1840) di Waduk P.B. Soedirman Banjarnegara, Jawa Tengah" yang telah dilaksanakan pada bulan Maret dan Agustus 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio jantan dan betina, TKG, IGS, fekunditas, diameter telur, dan ukuran pertama kali matang kelamin ikan senggaringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survei dengan teknik purposive random sampling dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan bantuan Microsoft Excel. Ikan yang ditangkap 62 ekor ikan senggaringan yang terdiri dari 31 ekor ikan jantan dan 31 ekor ikan betina. Hasil penelitian ini menunujukan rasio kelamin ikan senggaringan tergolong seimbang. Ikan senggaringan jantan pada TKG III berjumlah 14 ekor dan betina berjumlah 15 ekor, selama penelitian TKG yang didapatkan hanya pada kisaran I – III. IGS ikan senggaringan jantan berkisar 0,03 % – 1,29 % dan betina berkisar 0,10 % - 15,65 %. Ukuran pertama kali matang kelamin ikan senggaringan jantan dengan panjang 20,32 cm dan betina dengan panjang 18,97 cm. Diamter telur pada bulan Maret berkisar 0,3842 mm – 0,7042 mm dan bulan Agustus berkisar 0,4071 mm – 0,5611 mm. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ikan senggaringan di Waduk Panglima Besar Soedirman tergolong stabil.
Keanekaragaman Jenis Burung di Taman Nasional Tesso Nilo dan Status Perlindungannya Reby Oktarianda
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.166 KB)

Abstract

Taman Nasional Tesso Nilo sebagai kawasan perlindungan alam tidak luput dari tekanan yang mengancam keberadaaan keanekaragaman hayati. Burung merupakan bioindikator perubahan ekosistem yang dapat menjelaskan seberapa jauh perubahan kualitas lingkungan berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung di TNTN dan status perlindungannya. Metode penelitian menggunakan metode kombinasi titik hitung dan transek. Penelitian dilaksanakan Bulan Oktober Tahun 2020. Pengamatan dilakukan pada Wilayah Kerja Seksi Konservasi I Lubuk Kembang Bunga. Hasil pengamatan mencatat terdapat 79 jenis burung yang tergabung ke dalam 11 ordo dan 27 famili. Di lokasi ini ditemukan 24 jenis burung yang masuk dalam kategori terancam punah ataupun dilindungi.
Identifikasi Kecacingan pada Hewan Coba di Instalasi Hewan Coba Balai Litbang Kesehatan Donggala G Gunawan; Tri Juni Wijatmiko; Yuyun Srikandi; Intan Tolistiawaty; Leonardo Taruk Lobo
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.143 KB)

Abstract

Penyakit kecacingan pada hewan coba masih perlu mendapatkan perhatian dalam pemeliharaan hewan coba di Instalasi Hewan Coba Balai Litbang Kesehatan Donggala. Hewan coba yang dikembangbiakkan di Instalasi Hewan Coba adalah mencit (Mus musculus) dan tikus putih (Rattus norvegicus). Hewan coba tersebut banyak digunakan dalam penelitian, pengujian dan Pendidikan. Oleh karena itu, hewan coba harus memenuhi syarat bebas penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecacingan pada hean coba di Instalasi Hewan Coba, Balai litbang Kesehatan Donggala. Penelitian dilakukan pada bulan Juli Tahun 2019. Sampel feses mencit berjumlah 40 ekor dan tikus putih berjumlah 44 ekor berhasil dikumpulkan. Sampel tersebut diperiksa dilaboratorium parasitologi, Balai Litbang Kesehatan Donggala dengan menggunakan metode formalin eter. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak dua sampel mencit terinfestasi telur cacing Aspicularis tetrapeta. Sedangkan sebanyak 17 ekor sampel tikus putih terinfestasi telur cacing Hymenolopis sp. Berdasarkan hasil pemeriksaan feses, maka perbaikan manajemen kandang untuk mengurangi dan mencegah resiko kejadian infeksi cacing parasit harus segera dilakukan. Dan juga perlu mempertimbangkan pemberian obat cacing pada hewan coba secara periodik.
Pemodelan Biodiversitas, Faktor Lingkungan, dan Potensi Habitat Bakteri Termofilik Firmicutes pada Ekosistem Geotermal dan Sumber Air Panas di Jawa Barat A Andriwibowo
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.924 KB)

Abstract

Kawasan geotermal dan sumber air panas merupakan habitat bagi jenis bakteri termofilik. Terkait dengan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri termofilik di kawasan geotermal dan sumber air panas yang ada di Jawa Barat dan mengidentifikasi lokasi mana saja yang kiranya memiliki potensi dalam hal diversitas dan cocok sebagai habitat bakteri termofilik. Penelitian dilakukan pada 16 stasiun penelitian yang mencakup kawasan geotermal dan sumber air panas. Variabel penelitian yang digunakan adalah bakteri termofilik dengan variabel faktor lingkungan pH dan suhu air. Sedangkan metode yang digunakan mencakup koleksi dan identifikasi bakteri termofilik, pengukuran in situ faktor lingkungan, pemetaan, pemodelan spasial, dan estimasi potensi habitat bakteri termofilik yang dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pemodelan bakteri termofilik dengan variabel faktor lingkungan menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan uji korelasi (R). Hasil menunjukkan bahwa pada kawasan geotermal dan sumber air panas di Jawa Barat terdapat 2 filum, 3 kelas, 3 ordo, 4 famili, dan 9 jenis bakteri termofilik. Pada umumnya (88%) jenis bakteri termofilik yang ditemukan berasal dari Filum Firmicutes sedangkan hanya 12% yang berasal dari Filum Actinobacteria. Sebagian besar jenis bakteri termofilik (75%) pada Filum Firmicutes merupakan anggota dari Famili Bacillaceae. Jenis Bacillus sp. dan Geobacillus thermoleovorams adalah jenis yang sangat umum ditemukan pada sumber air panas dari Utara, Timur, sampai Selatan dari Jawa Barat. Pemodelan faktor lingkungan dengan PCA menunjukkan bahwa bakteri termofilik berhubungan dengan faktor suhu sumber air panas. Berdasarkan model, kenaikan suhu air akan diikuti dengan kenaikan jenis bakteri termofilik dengan korelasi R = 0.82. Kawasan geotermal dan sumber air panas yang berpotensi menjadi habitat bagi bakteri termofilik Firmicutes terletak pada sebelah Selatan yang memanjang dari Bujur Timur 106.30 sampai-108.00. Sedangkan kawasan Utara memiliki potensi habitat yang lebih rendah. Maka kawasan sebelah Selatan direkomendasikan untuk kegiatan penelitian bakteri termofilik lebih lanjut dan juga pelestarian diversitas mikroba.
Distribusi Spasial Pohon Peneduh di Kota Surakarta Jawa Tengah Efri Roziaty; Sasmita Ike Wahyu Adiningsih
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.461 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon peneduh yang terdistribusi secara spasial di wilayah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Distribusi Spasial merupakan sebaran individu atau koloni pada suatu ruang tertentu Tumbuhan peneduh umumnya merupakan jenis tumbuhan tahunan yang memiliki karakteristik batang yang besar, tinggi lebih dari 30-40 m dengan kanopi yang luas sehingga di fungsikan sebagai tumbuhan peneduh. Pohon peneduh ini umumnya ditanam di pinggir jalan raya pada jalur jalan. Fungsi lain dari pohon peneduh yaitu sebagai penyerap polutan dan pabrik oksigen sehingga akan mengurangi dampak pencemaran udara dari sektor transportasi serta memiliki fungsi estetika. Metode yang digunakan adalah eksploratif dengan menggunakan teknik purposive sampling tanpa plot. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Juli 2020 pada 4 jalur jalan di Kecamatan Jebres dan Laweyan. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pohon peneduh yang ada di Kota Surakarta, Sampel pohon peneduh di Kecamata Jebres dan Laweyan, Sampling pada 4 Jaur Jalan, yaitu Jl. Slamet Riyadi, Jl. Adi Sucipto, Jl. Ir. Juanda dan Jl. Ir. Sutami. Setiap pohon yang berada di tepi jalur jalan hijau menjadi sampel pada penelitian ini yang kemudian dicatat masing-masing jalur untuk masing-masing spesies yang ditemui untuk di determinasi dan dianalisis keragamannya menggunakan Buku Flora dan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan sebaran pohon peneduh diperoleh sebanyak 35 species dengan jumlah indivdu sebanyak 1.391 individu yang didominasi oleh pohon Asam Keranji (Dialium indum Linn.), Glodokan (Polyalthia longifolia Sonn), Mahoni (Swietenia mahagoni L.) dan Tanjung (Mimusops elengi L.) tersebar dalam 4 jalur jalan di Kecamatan Jebres dan Laweyan.
Potensi Lokal Taman Nasional Manusela sebagai Gagasan Pembelajaran berbasis Keunggulan Lokal di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah Sonia Falensia Sopacuaperu; Lusiawati Dewi; S Sucahyo
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.702 KB)

Abstract

Potensi lokal merupakan produk atau jasa baik alami maupun buatan yang memiliki nilai serta daya kompetetif. Potensi yang dimaksud dapat berupa potensi sumber daya alam, budaya, sejarah bahkan geografis. Nilai yang dimiliki oleh potensi lokal ini dapat menjadi keunggulan lokal bagi daerah yang memilikinya. Sekarang ini sekolah menjadi salah satu tempat untuk melakukan pembelajaran yang berdasar kepada keunggulan lokal dengan memanfaatkan nilai potensi yang ada guna untuk melestarikan potensi lokal agar tetap dikenal dari generasi ke generasi. Tujuan dari peneletian ini yaitu untuk mengetahui potensi lokal Taman Nasional Manusela (TNM) sebagai gagasan pembelajaran berbasis kenunggulan lokal di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian berdasarkan studi pustaka dari berbagai sumber yang relevan dengan tujuan penelitian. Taman Nasional Manusela menjadi daerah yang akan digunakan untuk mengali tentang potensi lokal yang ada. Dengan memiliki 4 ekosistem yaitu ekosistem pantai, ekosistem hutan rawa, ekosistem hutan hujan daratan rendah dan ekosistem hutan hujan pegunungan. Dari ke empat ekosistem yang ada dipilih 2 flora dan 1 fauna yaitu Kakatua Maluku (Cacatua moluccensis Gmelin, 1718), Nuri Raja Ambon (Alisterus amboinensis) dan Pakis Binaya (Cyathea binayana). Flora dan fauna ini sudah mulai berkurang di Maluku diakibatkan oleh perburuan, perdangangan oleh masyarakat sekitar bahkan orang lain sehingga perlu untuk dilestarikan agar tetap terjaga dan dilakukan melalui pembelajran berbasis keunggulan lokal untuk menanamkan kepada setiap generasi muda tetang potensi lokal yang ada di Maluku, Pulau Seram dan juga dapat diterapakn melalui pembelajran IPA berdasarkan kompetensi dasar yang ada yaitu Kelas VII (kompetensi dasar 3.2, 3.7), kelas X (kompetensi 3.2, 3.3, 3.8, 3.10). Setiap daerah memiliki nilai potensi yang dapat digunakan sebagai bagian dari pembelajaran dengan memiliki potensi lokal yang dijadikan sebagai keunggulan sehingga dapat menjaga warisan keanekaragaman yang telah ada dari dulu sebagai bentuk dari upaya untuk melestarikan ekosistem dan lingkungan.

Page 1 of 69 | Total Record : 687