cover
Contact Name
Yasir Sidiq
Contact Email
lppi@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
lppi@ums.ac.id
Editorial Address
Gedung Induk Siti Walidah lt.5, Jl. A. Yani Pabelan, Kartasura Sukoharjo
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
ISSN : 2527533X     EISSN : 26858770     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) adalah Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Articles 687 Documents
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Losion Pencerah dari Minyak Atsiri Kunyit Putih (Curcuma mangga val.) Eka Yulistiyaningsih; Deni Budi Legowo; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.457 KB)

Abstract

Kunyit Putih (Curcuma mangga val.) merupakan salah satu tanaman yang termasuk keluarga zingiberaceae yang mengandung senyawa utama yaitu kurkuminoid termasuk dalam golongan senyawa polifenol, minyak atsiri, serta polisakarida. Minyak atsiri merupakan antioksidan alami dalam mengatasi permasalahan pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas mutu fisik minyak atsiri kunyit putih yang di formulasikan dalam bentuk losion. Metode Penelitian ini menggunakan eksperimen. Penelitian ini terdiri dari penyiapan kunyit putih, pembuatan minyak atsiri kunyit putih dengan metode destilasi uap menggunakan pelarut aquades, skrining fitokimia, pengujian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak Toluen : etil asetat (93:7) dan fase diam silika gel F254. Formulasi sediaan losion dengan variasi konsentrasi 0,1% (F1), 1% (F2), 1,5% (F3) dan kontrol basis. Formulasi losion di amati stabilitas mutu fisik kunyit putih. Data dianalisis menggunakan deskriptif dan dibandingkan dengan SNI. Hasil penelitiaan ini menunjukkan bahwa basis dan ketiga formulasi mengahasilkan lotion yang homogeny, tekstur lembut, warna putih, tidak berbau (F0), bau khas kunyit putih (F1), Warna putih tulang (F2 dan F3). Nilai PH pada F0, F1, F2, F3 yaitu 7,4; 7,1; 7; 6,8 dan nilai daya sebar pada F0, F1, F2, F3 yaitu 5; 5,3; 5,5; 5,8. Penyimpanan sediaan selama 4 minggu pada uji Organoleptis, Uji Homogenitas dan Uji PH tidak mengalami perubahan. Pada uji nilai daya sebar F0, F1, F2, F3 mengalami perubahan nilai. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin besar nilai daya sebarnya. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu stabilitas mutu fisik sediaan losion minyak atsiri kunyit putih sesuai dengan SNI.
Formulasi dan Stabilitas Mutu Fisik Ektrak Kunyit Putih (Curcuma mangga) sebagai Body Scrub Antioksidan Elina Puspita Rani; Erna Fithiani; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.809 KB)

Abstract

Penuaan pada kulit terdiri atas dua proses, yaitu proses penuaan karena faktor umur dan proses penuaan karena photoaging oleh radiasi sinar UV. Melihat pentingnya kulit sebagai pelindung jaringan dan organ, maka diperlukan adanya perlindungan dan perawatan terhadap kulit. Kunyit putih adalah salah satu spesies dari family zingiberaceae yang telah dikomersilkan penggunaan rhizomanya sebagai tanaman obat dan rempah. Kunyit putih mengandung zat antioksidan yang berfungsi untuk mencegah penuaan dini, membantu melembabkan kulit, membersihkan kulit dan mencerahkan kulit. Dari uraian tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan body scrub ekstrak kunyit putih dan menguji mutu fisik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Maka dalam penelitian ini, rimpang kunyit putih dibuat simplisia serbuk lalu dijadikan ektrak kental dengan menggunakan etanol 96% dan diformulasikan dalam bentuk sediaan body scrub. Serta dilakukan mutu fisik suatu bahan yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan uji stabilitas. Penelitian ini menggunakan formulasi ekstrak kunyit putih dengan konsentrasi basis 0% , 5% (F1) , 10 % (F2), 15% (F3). Hasil uji dari keempat formulasi sediaan body scrub menunjukkan bahwa keempat formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptis, rentang rata-rata pH body scrub 6,9 – 7,5 yang memenuhi syarat pH menurut SNI 16-4399-1996 yaitu 4,5 – 8,0, rentang rata-rata uji daya sebar sediaan 4,5 – 5,5 cm, rentang rata-rata uji daya lekat 4,8 – 6 detik . Body scrub ekstrak kunyit putih stabil dalam penyimpanan suhu (25-300C) selama 4 minggu. Ekstrak kunyit putih dapat di formulasikan menjadi sediaan body scrub yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Pembuatan Sabun Padat Antibakteri dari Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) dan Bunga Cengkeh Indira Maylita Kusumawardani; Muhammad Rifqi; Luthfi Mastur; Kun Harismah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.27 KB)

Abstract

Sabun merupakan produk yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari manusia untuk membersihkan badan dari debu dan kotoran yang menempel di kulit. Sabun juga dapat difungsikan untuk mengobati penyakit, seperti mengobati penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Sabun padat antibakteri menggunakan bahan alami telah menarik minat banyak orang, tetapi masih sangat sedikit dikembangkan. Penambahan ekstrak daun stevia dan bunga cengkeh diperlukan untuk meningkatkan mutu sabun padat antibakteri. Daun stevia mengandung zat alkaloid, tannin, dan flavonoid yang digunakan sebagai antibakteri. Bunga cengkeh juga mengandung senyawa eugenol yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan digunakan untuk penambah aroma pada sabun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas daun stevia dan bunga cengkeh sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dua factor dengan tiga kali pengulangan. Ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi dan evaporasi untuk mendapatkan ekstrak stevia serta metode sumuran untuk menguji daya hambat bakteri Staphylococcus aureus. Pada penelitian ini, digunakan formulasi sabun padat F1, F2, F3 dengan ekstrak daun stevia pada konsentrasi (1 gram, 2 gram, 3 gram) dan estrak bunga cengkeh masing-masing pada konsentrasi (1 gram, 2 gram, 3 gram). Hasil uji terhadap aktivitas bakteri Staphylococcus aureus menghasilkan zona hambat optimum pada formulasi F3 sebesar 22 mm. Dapat disimpulkan bahwa sediaan sabun padat antibakteri dengan kombinasi ekstrak daun stevia dan bunga cengkeh memenuhi persyaratan fisik dan efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dimana semakin banyak ekstrak daun stevia dan serai wangi yang ditambahkan maka semakin besar zona hambatnya.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Body Lotion Ekstrak Kulit Buah Apel Fuji (Malus domestica) Suci Maulidia Hidayati; Elly Purwati; Valiandri Puspadina; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.642 KB)

Abstract

Kulit buah apel fuji (Malus domestica) memiliki senyawa flavonoid yang dapat meningkatkan kadar antioksidan. Tujuan dari penelitian adalah memformulasikan ekstrak kulit buah apel fuji menjadi sediaan lotion dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Penelitian dilakukan secara eksperimental. Ekstrak kulit buah apel fuji (Malus domestica) didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Konsentrasi zat aktif yang digunakan pada formula kontrol adalah 0%, formula I 2%, formula II 4%, dan formula III6%. Selanjutnya dilakukan uji orgnoleptis, pH, homogenitas, daya sebar, dan uji stabilitas fisik. Pengujian dilakukan selama 30 hari penyimpanan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ketiga formulasi sediaan lotion homogen, tidak terjadi perubahan organoleptis, rentang pH lotion 5,5- 6,5 yang memenuhi syarat pH lotion yang baik untuk kulit menurut SNI 16-3499-1996 yaitu4,5-8 dan rentang uji daya sebar 5-7 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah apel fuji (Malus domestica) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan lotion dengan variasi konsentrasi 2%, 4%, dan 6%.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum verum) sebagai Body Scrub Antibakteri Lailil Nur Anisah; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.223 KB)

Abstract

Kayu manis merupakan salah satu rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat. Selama ini kayu manis telah banyak digunakan dalam industri makanan, sedangkan dalam industri kecantikan kayu manis belum banyak dimanfaatkan, kayu manis mengandung senyawa kimia yang berpotensi sebagai bahan alami pembuatan kosmetik dalam kayu manis terdapat senyawa kimia seperti sinamaldehid, asam sinamat, kumarin, tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Senyawa-senyawa tersebut diketahui sebagai antioksidan yang sangat kuat dan juga dapat digunakan sebagai sediaan tabir surya karena mampu menyerap radiasi sinar UV-B. Selain itu, antioksidan sangat diperlukan untuk mencegah penuaan dini pada kulit kering. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan body scrub ekstrak kayu manis dan menguji mutu fisik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Metode penelitian ini bersifat eksperimental yang terdiri dari pembuatan simplisia dan ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Formulasi menggunakan ekstrak kayu manis dengan konsentrasi Basis 0%, 10% (FI), 15% (F2), 20% (F3). Evaluasi karakteristik fisik body scrub meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, uji pH, daya sebar, daya lekat, dan uji tipe emulsi. Sediaan dievaluasi selama 4 minggu. Nilai pH pada basis F1, F2, F3 adalah 6,3, 6,5, 7,2 dan 7,2. Daya sebar dengan rata-rata 5 cm, 5,2 cm, 5,3 cm, dan 5,4 cm. hasil organoleptis pada sediaan body scrub basis, F1, F2, F3 tidak mengalami perubahan tetap stabil. Body scrub ekstrak kayu manis stabil dalam penyimpanan suhu (25-300C) selama 4 minggu. Ekstrak kayu manis (Cinnamomum verum) dapat diformulasikan menjadi sediaan body scrub yang stabil dan memenuhi persyaratan.
Infeksi Telur Cacing Pada Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) di Kab. Sigi Propinsi Sulawesi Tengah Intan Tolistiawaty; Junus Widjaja
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.568 KB)

Abstract

Penyakit pada ternak akibat cacing parasit sering ditemui pada ternak sapi di Rumah Potong Hewan. Infeksi cacing parasit dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia juga merugikan peternak karena menghambat pertumbuhan ternak sehingga daging dan karkas yang dihasilkan kualitasnya menjadi jelek. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi dan intensitas telur cacing parasit pada hewan potong di Rumah Pemontongan Hewan (RPH) Biromaru Kab.Sigi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional study yang dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dilakukan pengambilan sampel feses dari hewan yang siap dipotong untuk dikonsumsi sebanyak 97 ekor sapi dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Parasitologi Balai Litbangkes Donggala. Dari hasil pemeriksaan sampel feses ditemukan adanya 62 ekor sapi terinfeksi kecacingan dengan jenis infeksi telur parasit tunggal (69,3 %) dan campuran (30,7 %). Dan telur cacing yang ditemukan dalam feses sapi sebanyak 4 jenis yakni Fasciola sp (14,5 %), Paramphistomum sp (50%), Trichuris sp (3,2%), dan Oesophagustomum sp (1,6 %). Dengan ditemukannya infeksi telur cacing pada sapi yang akan dipotong,maka perlu ditingkatkan pengawasan Kesehatan sebelum hewan disembelih sehingga daging atau karkas yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Robx) sebagai Body Scrub Antioksidan Chofifah Indah Cahyani; Cikra Ikhda Nur Hamida Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.582 KB)

Abstract

Temu ireng (Curcuma aeruginosa Robx)mengandung antioksidan yang dapat menetralkan dan melawan bahan toksik atau radikal bebas dan menghambat terjadinya oksidan pada tubuh sehingga menghambat kerusakan pada kulit dan tubuh. Ekstrak temu ireng diformulasikan sebagai body scrub menggunakan asam stearat, cethyl alkohol, dan propilenglikol. Bulir sebagai scrub untuk mengangkat sel kulit mati menggunakan amylum oryzae. Konsentrasi ekstrak temu ireng yang digunakan adalah 0% pada formula kontrol, 1% pada formula I, 2% pada formula II, dan 3% pada formula III. Evaluasi mutu fisik body scrub berdasarkan parameter seperti organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe emulsi. Body scrub ekstrak temu ireng memiliki pH stabil 7. Daya sebar formulasi berturut-turut adalah 5,7cm, 5,8cm, 5,6cm. Body scrub ekstrak temu ireng stabil dalam penyimpanan suhu kamar atau ruangan (25o-30o C). Semua formulasi terdistribusi homogen secara merata memiliki warna, bau dan rasa yang stabil. Ekstrak temu ireng (Curcuma aeruginosa Robx) dapat diformulasikan menjadi sediaan body scrub yang stabil dan memenuhi persyaratan. Formulasi yang paling stabil adalah formulasi 1 dengan konsentrasi ekstrak temu ireng sebesar 1%.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) sebagai Masker Gel Peel Off Pencerah Wajah Erina Tri Oktavia; Panji Ratih Suci; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.21 KB)

Abstract

Kulit kusam merupakan salah satu permasalahan kerusakan kulit orang indonesia. Salah satu penyebab kulit kusam adalah paparan dari radikal bebas sinar matahari dan polusi udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) merupakan tanaman asli Indonesia yang biasanya ditanam diperkarangan rumah atau juga diperkebunan. Rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) mengandung kurkuminoid, alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, pati, damar atau getah dan minyak atsiri yang mempunyai manfaat antibakteri, antihepatoksik, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak rimpang temu ireng menjadi sediaan masker gel peel off dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formulasi sediaan masker gel peel off dibuat dengan konsentrasi ekstrak rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) 0,25% dan 0,50% dengan basis yang seragam. Evaluasi sediaan masker gel peel off meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji Ph, uji waktu mengering dan uji daya sebar. Hasil mutu fisik sediaan menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan organoleptik, kedua formula homogen dan stabil, mempunyai rentang Ph masker gel peel off 6,4 – 7,1 yang memenuhi syarat Ph masker gel peel off menurut SNI 164399-1996 yaitu 6,5 – 8,0. Sediaan memenuhi syarat lama waktu mengering tidak lebih dari 30 menit, serta rentang uji daya sebar 5,0 – 7,5 cm yang memenuhi syarat parameter uji daya sebar yakni 5-7 cm.
Formulasi dan Uji Mutu Fisik Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai Masker Gel Peel Off Apriliana Kusuma Dewi; Elly Purwati; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.762 KB)

Abstract

Rimpang kencur mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan sineol yang memiliki sifat antifungi sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur seperti Candida albicans. Rimpang kencur memiliki khasiat sebagai antiinflamasi,, nematisida, analgesik, antimikroba, vasorelaksan, sedatif, antineoplastic, antialergi dan antioksidan. Antioksidan pada rimpang kencur dapat meminimalisir radikal bebas pada kulit, terutama pada kulit wajah. Penelitian ini bertujuan memformulasikan ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) menjadi masker gel peel off dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Metode penelitian ini bersifat eksperimental. Ekstrak rimpang kencur diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Formulasi sediaan masker gel peel off dibuat dengan konsentrasi 5%, 10% dengan basis yang seragam. Evaluasi sediaan masker gel peel off meliputi uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, waktu mengering, dan pH. Hasil uji ketiga formulasi tidak menunjukkan adanya perubahan organoleptik, homogenitas, rentang pH ketiga formula adalah 6, memenuhi persyaratan 6,4 – 7,3 memenuhi persyaratan pH menurut SNI 164399-1996 yakni 4,5 – 8,0, rentang uji daya sebar berkisar 5,0 – 6,5 memenuhi persyaratan yakni 5 – 7 cm, lama waktu mengering tidak lebih dari 30 menit.
Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria) sebagai Anti Jerawat Sekar Dewi Kartika; Panji Ratih Suci; Cikra Ikhda Nur Hamidah Safitri; Nunik Dewi Kumalasari
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2021: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.135 KB)

Abstract

Jerawat dapat disebabkan oleh aktivitas kelenjar minyak yang berlebih dan diperburuk oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab jerawat terdiri dari Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermis. Masker gel yaitu jenis masker yang mudah digunakan dan praktis, karena setelah kering dapat langsung dikelupas atau biasa dikenal masker peel off. Temu Putih (Curcuma zedoaria) merupakan salah satu tanaman asli Indoneisa yang memiliki kandungan flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan masker gel peel off dari ekstrak temu putih dan melihat evaluasi mutu fisiknya. Metode penelitian ini terdiri dari eksperimental yang terdiri dari membuat ekstrak temu putih dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Masker gel peel off dibuat menjadi dua formulasi yaitu F1, dan F2 dengan masing-masing ekstrak temu putih 20% dan 40%. Evaluasi yang dilakukan pada sediaan masker gel peel off adalah uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, dan uji waktu mongering. Hasil uji dari kedua formulasi sediaan masker gel peel off menunjukkan bahwa kedua formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH masker gel peel off yaitu 6,4 – 7,1 yang memenuhi syarat pH kulit menurut SNI 16-4399-1996 yaitu 4,5 – 8,0. rentang uji daya sebar 5,0 – 7,5 cm, serta rentang uji waktu mengering 15 – 17 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa temu putih (Curcuma zedoaria) dapat diformulasikan sebagai bahan aktif masker gel peel off dan uji mutu fisik sediaan masker gel peel off temu putih memenuhi persyaratan.

Page 4 of 69 | Total Record : 687