cover
Contact Name
Luqman Qurata Aini
Contact Email
luqman.fp@ub.ac.id
Phone
+6281252663348
Journal Mail Official
jurnalhpt@ub.ac.id
Editorial Address
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 23384336     EISSN : 25806459     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jurnalhpt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan (Jurnal HPT) memuat naskah artikel yang berkaitan dengan hama dan penyakit tumbuhan, termasuk karakterisasi, deteksi, identifikasi, fisiologi, biokimia, ekologi, epidemiologi, biologi molekuler hama dan patogen tumbuhan, serta pengendaliannya secara kimia dan biologi. Artikel dapat berupa hasil penelitian mutakhir atau temuan terbaru mengenai hama dan penyakit tumbuhan. Naskah artikel yang diterima adalah naskah yang belum pernah dimuat atau tidak sedang dalam proses publikasi pada berkala ilmiah nasional maupun internasional lainnya.
Articles 248 Documents
EKSPLORASI JAMUR TANAH YANG BERPOTENSI SEBAGAI BIOREMEDIATOR FUNGISIDA BERBAHAN AKTIF PROPINEB PADA TANAMAN JERUK (Citrus reticulata L.) Muhamad Ihsal Mahendra; Mintarto Martosudiro; Fery Abdul Choliq
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.4.3

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan jamur pada lahan jeruk yang tercemar fungisida propineb yang mampu beradaptasi pada berbagai konsentrasi dan berpotensi menurunkan toksisitas fungisida propineb. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap. Tahap pertama yaitu eksplorasi jamur pada tanah tercemar fungisida propineb. Tahap kedua yaitu uji adaptasi jamur menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 kali ulangan. Parameter pengamatan yakni diameter koloni jamur dan Tingkat Hambatan Relatif (THR). Tahap ketiga yaitu uji degradasi fungisida propineb oleh jamur menggunakan Rancangan Acak Lengkap 3 kali ulangan dengan 9 perlakuan meliputi 7 perlakuan isolat jamur, 1 perlakuan kontrol positif dengan penambahan fungisida dan 1 perlakuan kontrol negatif tanpa penambahan fungisida maupun jamur. Parameter pengamatan yakni diameter Colletotrichum capsici. Jamur S2 (Trichoderma sp.) memiliki potensi sebagai agens bioremediasi yang baik dibandingkan dengan jamur lain yang ditemukan karena mampu beradaptasi dan mengurangi toksisitas fungisida berbahan aktif propineb.
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI POC-PLUS TERHADAP SERANGAN HAMA KEDELAI EDAMAME Muhammad Ronny Hakim; Jumar Jumar; Untung Santoso
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.4.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi POC-Plus terhadap serangan hama kedelai edamame dan mengetahui konsentrasi POC-Plus terbaik yang dapat mengakibatkan serangan  hama kedelai edamame paling rendah. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2021 hingga Maret 2022 di Lahan Pertanian Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Kecamatan Binjai Punggal, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas lima perlakuan konsentrasi POC-Plus, yakni k0 = tanpa pemberian POC-Plus (kontrol), k1 = POC-Plus 50 ml L-1 air, k2 = POC-Plus 100 ml L-1 air, k3 = POC-Plus 150 ml L-1 air dan k4 = POC-Plus 200 ml L-1 air. Hasil penelitian menunjukkan pemberian berbagai konsentrasi POC-Plus berpengaruh sangat nyata, dimana pemberian POC-Plus sebanyak 100 ml L-1 air merupakan konsentrasi terbaik dengan tingkat serangan hama berkategori sedang, baik terhadap variabel intensitas serangan hama perusak daun (36,66%; 46,89%; 50,28%) dan persentase polong terserang (22,34%; 37,44%).
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN HAMA PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Ici Piter Kulu; Dewi Sri Rahayu; Panji Surawijaya
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 10 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2022.010.4.5

Abstract

Proses budidaya tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) rentan terserang oleh hama. Salah satu upaya pengendalian hama adalah dengan menggunakan insektisida nabati berbahan dasar daun pepaya (Carica papaya L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun pepaya terhadap intensitas serangan hama pada tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan April–Juli 2020 di Desa Bukit Pinang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari empat perlakuan dan diulang sebanyak lima kali sehingga didapatkan 20 satuan percobaan. Tanaman tomat ditanam di lahan dan dilakukan pemeliharaan hingga berbuah. Pada 49 dan 67 hari setelah tanam, tanaman tomat disemprot dengan ekstrak daun pepaya. Setelah aplikasi, dilakukan pengamatan mortalitas hama selama lima hari berturut-turut. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian ekstrak daun pepaya pada tanaman tomat dapat meningkatkan mortalitas dan menurunkan intensitas serangan hama lalat buah (Dacus sp.) dan ulat grayak (Spodoptera litura). Ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 600 mL/L efektif digunakan sebagai insektisida nabati untuk menekan serangan hama.
PERSEPSI PETANI TERHADAP KONSEP PHT DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT: FARMERS' PERCEPTIONS OF THE CONCEPT OF IPM IN CONTROLLING RICE PLANT DISEASE IN BEKASI REGENCY, WEST JAVA Chika Gianni Handayani; Abdul Latief Abadi
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.1

Abstract

Praktik budidaya tanaman dan pengolahan lahan yang digunakan petani di lahannya biasanya dilakukan berdasarkan ilmu yang didapatkan, seperti belajar bertani turun temurun dari orang tua, belajar secara mandiri, belajar melalui diskusi sesama petani dan mengikuti pelatihan bertani. Hal tersebut menyebabkan petani memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu ilmu pertanian. Sehingga setiap lahan pertanian memiliki kriteria yang berbeda seperti varietas tanaman yang digunakan, sistem tanam,  pengendalian OPT, kondisi lingkungan dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani terhadap konsep PHT dalam mengendalikan penyakit tanaman padi di daerah sentra produksi padi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 di beberapa lahan padi di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dengan metode survei, yaitu identifikasi penyakit tanaman padi dan wawancara dengan petani pemilik atau pengolah lahan untuk mengetahui persepsi petani terhadap konsep PHT dalam mengendalikan penyakit tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap PHT dapat mempengaruhi cara petani dalam pengolahan lahan tanaman padi. 3 dari 4 petani yang menjadi responden, memiliki persepsi yang kurang baik mengenai PHT dan memilih untuk tidak menerapkannya.
PENGARUH TANAMAN REFUGIA TERHADAP TINGKAT KERAGAMAN PARASITOID HYMENOPTERA HAMA KEPIK HIJAU PADA TANAMAN KEDELAI: EFFECT OF REFUGIA PLANTS ON THE DEGREE OF DIVERSITY OF HYMENOPTERA PARASITOIDS OF GREEN LADYBUG PESTS ON SOYBEAN PLANTS Irfan Harianto; Nanang Tri Haryadi
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.3

Abstract

Mikrohabitat merupakan suatu kondisi lingkungan yang cocok untuk ditempati oleh beberapa jenis organisme seperti serangga musuh alami maupun serangga hama tanaman. Salah satu upaya menciptakan mikrohabitat adalah dengan memanfaatkan tanaman refugia. Penggunaan tanaman refugia bertujuan untuk meningkatkan keberadaan dari musuh alami seperti parasitoid. Perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu penanaman tanaman refugia Turnera ulmifolia, Melampodium divaricatum, Sesamum indicum dan kontrol. Rancangan percobaan menggunakan RAK dengan 6 kali ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman refugia dapat meningkatkan keberadaan musuh alami seperti parasitoid Hymenoptera. Penggunaan tanaman refugia Melampodium divaricatum merupakan perlakuan yang terbaik dengan kehadiran 70 individu parasitoid yang tergolong dalam 14 famili.
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN HAMA PASCAPANEN DI GUDANG BERAS PERUM BULOG KANTOR CABANG CIANJUR: DIVERSITY AND ABUNDANCE OF STORED PRODUCT PESTS IN THE RICE STORAGE OF PERUM BULOG CIANJUR BRANCH OFFICE Putri Setya Rianti; Ludji Pantja Astuti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman dan kelimpahan hama pascapanen yang menginfestasi beras di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Cianjur. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April 2022 di gudang beras milik Perum Bulog Kantor Cabang Cianjur yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 110, Desa Bojong Herang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel beras, pemasangan perangkap cahaya, perangkap lekat kuning, perangkap jatuhan, perangkap umpan, dan perangkap kubah di dalam gudang. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak R statistics versi 4.2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Keanekaragaman (H’) adalah 0,15 yang berarti bahwa keanekaragaman hama pascapanen di gudang beras rendah dan ekosistem gudang tidak stabil. Terdapat tujuh spesies serangga hama yang ditemukan yaitu Sitophilus oryzae, Rhyzopertha dominica, Tribolium castaneum, Alphitobius laevigatus, Cryptolestes pusillus, Cadra cautella, dan Liposcelis sp.. Nilai Indeks Dominansi (D) termasuk kategori tinggi dengan nilai 0,94 yang berarti bahwa terdapat spesies yang mendominasi yaitu Liposcelis sp.. Kelimpahan hama pascapanen berfluktuasi dari minggu pertama sampai minggu terakhir pengamatan.
UJI NILAI PROPAGUL JAMUR ARBUSKULA MIKORIZA INDIGENOUS TANAH HUTAN CANGAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN C-ORGANIK, P TOTAL DAN P TERSEDIA TANAH: PROPAGULE VALUE TEST OF INDIGENOUS ARBUSCULAR MYCORRHIZAL FUNGUS IN CANGAR FOREST AND ITS RELATIONSHIP WITH C-ORGANIC, TOTAL P, AND SOIL AVAILABLE P Syamsul Huda Harisul Muslimin; Muhammad Akhid Syib’li; Antok Wahyu Sektiono
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.5

Abstract

Hutan Cangar termasuk salah satu hutan yang ada di Indonesia yang memiliki banyak makro serta mikroorganisme yang hidup di dalamnya, salah satunya yaitu mikoriza. Mikoriza termasuk golongan jamur yang mampu berasosiasi dengan perakaran tanaman yang ada di hutan. Salah satu jenis mikoriza yaitu Vesikular Arbuskular Mikoriza (VAM). Dalam menginfeksi tanaman, VAM menggunakan propagul yang terdiri dari spora mikoriza itu sendiri, tanah yang terinfestasi dan akar yang terinfeksi oleh mikoriza. VAM berperan dalam siklus karbon karena mampu mengambil karbon dari tanaman untuk bertahan hidup serta mempengaruhi ketersediaan unsur P di tanah karena membantu tanaman menyerap unsur P dari tanah. Penelitian yang dilakukan meliputi pengambilan sampel tanah, penanaman tanaman kenikir, pewarnaan akar dan perhitungan nilai MPN. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai propagul jamur arbuskula mikoriza sebesar 12.961,897 propagul per gram dan berpengaruh terhadap kandungan C-Organik yang tinggi, P total sedang dan P tersedia tinggi. Tingginya nilai C-Organik ini dapat dipengaruhi karena mikoriza mengambil karbon dari tanaman untuk bertahan hidup dan sebagian karbonnya dialirkan ke tanah untuk membantu mikroba dalam mendekomposisi bahan organik yang mana akan menghasilkan karbon di tanah. Sedangkan tingginya kandungan P tersedia dapat disebabkan karena mikoriza mampu merubah kandungan P dari kondisi tidak tersedia menjadi tersedia dengan bantuan enzim fosfatase.
PERTUMBUHAN JAMUR Beauveria bassiana PADA BEBERAPA TINGKAT KEASAMAN MEDIA DAN SUHU PENYIMPANAN SERTA EFEKTIVITASNYA TERHADAP HAMA Spodoptera litura: THE GROWTH OF Beauveria bassiana FUNGI AT SEVERAL LEVELS OF MEDIA ACIDITY AND STORAGE TEMPERATURE AND ITS EFFECTIVENESS AGAINST Spodoptera litura PESTS Mochammad Syamsulhadi; Vido Trisna Ramadhan; Tita Widjayanti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.1.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat keasaman media dan suhu penyimpanan terhadap pertumbuhan jamur Beauveria bassiana dan efektivitasnya dalam mengendalikan hama Spodoptera litura. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – Desember 2022 di Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Junrejo, Batu. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap. Tahap pertama yaitu uji selektivitas dengan parameter pengamatan pertumbuhan diameter menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial pada tingkat keasaman media 5,5; 7; dan 8 serta suhu penyimpanan 24°C; 28°C; dan 32°C. Tahap kedua yaitu uji tingkat keasaman media dan suhu penyimpanan terpilih dengan parameter pengamatan kerapatan dan viabilitas konidia. Tahap ketiga yaitu uji efektivitas jamur B. bassiana terhadap larva S. litura dengan parameter pengamatan mortalitas dan gejala kematian larva. Tahap kedua dan ketiga menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Analisis data menggunakan Anova dan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keasaman media dan suhu penyimpanan yang sesuai untuk pertumbuhan jamur B. bassiana adalah pada pH 5,5 dan suhu 28°C, dimana pertumbuhan diameter sebesar 8,77 cm dan kerapatan konidia sebesar 2,47×108 konidia/ml. Efektivitas jamur B. bassiana dalam mengendalikan larva S. litura mencapai 76,67% dengan gejala kematian berupa perubahan warna dan pertumbuhan hifa pada tubuh larva.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KALIUM TERHADAP BIOLOGI DAN STATISTIK DEMOGRAFI Nezara viridula L. (HEMIPTERA : PENTATOMIDAE) PADA POLONG KEDELAI : EFFECT OF POTASSIUM FERTILIZER APPLICATION ON BIOLOGY AND DEMOGRAPHIC STATISTICS Nezara viridula L. (HEMIPTERA : PENTATOMIDAE) ON SOYBEAN PODS Rizki Nur Suci; Bambang Tri Rahardjo; Silvi Ikawati
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.2.1

Abstract

Kalium merupakan salah satu unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Aplikasi kalium juga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama. Kegiatan pemupukan merupakan salah satu cara praktis dalam pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai komponen budidaya tanaman sehat. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh aplikasi pupuk kalium terhadap biologi dan statistik demografi Nezara viridula pada polong kedelai agar diketahui dosis pupuk kalium yang sesuai sehingga tidak menyebabkan tingginya populasi hama N. viridula dalam upaya peningkatan produksi kedelai. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan dan rumah kawat Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya sejak bulan Januari – Juni 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu tingkat dosis pupuk KCl yang diberikan pada tanaman kedelai sebagai pakan N. viridula yaitu 0 kg/ha, 25 kg/ha, 50 kg/ha, dan 75 kg/ha. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kalium dapat memengaruhi beberapa variabel pengamatan biologi dan statistik demografi N. viridula. Peningkatan dosis pupuk kalium dapat menekan pertumbuhan dan perkembangan N. viridula yang ditunjukkan dengan rendahnya nilai laju reproduksi kotor (GRR) dan laju pertambahan intrinsik (r) pada perlakuan pupuk kalium dosis tinggi.
PENGEMBANGAN METODE PERBANYAKAN Crocidolomia pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) DENGAN PAKAN BUATAN BERBAHAN DASAR KECAMBAH KACANG HIJAU: DEVELOPMENT OF PROPAGATION METHODS FOR Crocidolomia pavonana F. (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) USING ARTIFICIAL DIET MADE FROM MUNG BEAN SPROUTS Widya Pangestika; Toto Himawan; Tita Widjayanti
Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan) Vol. 11 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jurnalhpt.2023.011.2.2

Abstract

Pakan buatan yaitu pakan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk pemeliharaan serangga dalam siklus hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode perbanyakan C. pavonana dengan pakan buatan yang dimodifikasi dengan kecambah kacang hijau dan dibandingkan dengan pakan alami daun kubis. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - November 2019. Setiap perlakuan, pakan alami (P0) dan pakan buatan (P1), dilakukan 3 kali pengulangan, setiap pengulangan terdiri dari 20 wadah dengan masing-masing wadah berisi 1 larva, sehingga terdapat 120 wadah rearing larva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase telur yang menetas antar dua perlakuan sama yaitu 64,63% per imago pada pakan alami dan 62,28% per imago pada pakan buatan. Rerata total fase pada fase larva pada pakan alami lebih cepat yaitu 11,64 hari dan pakan buatan 15,48 hari. Fase pembentukan pra pupa menjadi pupa pada pakan alami (1,6 hari) menunjukkan hasil yang lebih cepat daripada pakan buatan (2,37 hari). Lama stadium pupa pada pakan alami 6,08 hari sama dengan pupa pada pakan buatan 7,03 hari. Hasil data abnormalitas menunjukkan 13,33% pupa gagal menjadi imago pada pakan buatan. Lama hidup imago pada pakan buatan lebih cepat (9,85 hari) dibanding pakan alami (10,16 hari).