cover
Contact Name
Aldi Aditya
Contact Email
iswara@unsoed.ac.id
Phone
+6281804884272
Journal Mail Official
iswara@unsoed.ac.id
Editorial Address
Jl. DR. Soeparno, Karangwangkal, Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah 53122
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia
ISSN : 27467104     EISSN : 29618045     DOI : https://doi.org/10.20884/1.iswara
Jurnal Iswara: Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia which is published twice a year (every June and December), is a double blind peer-reviewed publication consists of research-based and review articles, fresh ideas about Indonesian language, literature, cultural studies, which have never been published before. The journal covers all aspect relating to humanities, including: 1. Macro-linguistics; 2. Micro-linguistics; 3. Translation studies; 4. Post-colonial literature; 5. Modern literature; 6. Popular teen literature; 7. Cultural Studies; 8. Modern culture; 9. Popular culture; 10. Folk culture; 11. Ethnic Studies.
Articles 24 Documents
PERAN ORANG DEWASA TERHADAP PROSES PERKEMBANGAN BAHASA ANAK Elyvia Widyaswarani
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.144 KB) | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.1.6247

Abstract

ABSTRACT: Language has an important role in human life. Apart from being a medium for taking action, language also functions as a reflection of the culture of its speakers. Language is the source of life and strength. Language can control behavior, realize actions and change situations. Language acquisition in children aged 1-3 years is a physical and psychological process. Physically, childr be separated from the ability to listen, see, and interpret sound symbols with the maturity of the brain). While psychologically, the ability to produce words and variations in speech is largely determined by the emotional situation of th en's ability to produce words is marked by the development of their lips, tongue, and teeth that are growing. At a certain stage of language acquisition (the ability to pronounce and understand the meaning of words also cannot e child when practicing saying words. Children who receive guidance and moral encouragement are very strong will get many and varied words than other children. Keywords: language, acquisition, word
Analisis Praanggapan dan Implikatur Percakapan dalam Film Pendek Tilik (Kajian Pragmatik) Rosdiana Eca Savitri
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.927 KB) | DOI: 10.20884/1.iswara.2021.1.1.5201

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Praanggapan dan Implikatur Percakapan dalam FilmPendek Tilik (Kajian Pragmatik)”. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan praanggapandan implikatur percakapan yang terdapat dalam Film Pendek Tilik. Bentuk penelitian iniadalah deskriptif kualitatif dengan data berupa tuturan para tokoh dalam Film Pendek Tilikyang mengandung praanggapan serta implikatur percakapan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak. Metode simak memiliki teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakanadalah teknik sadap. Sedangkan, teknik lanjutannya adalah teknik simak bebas libat cakapdan catat. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan dengan teknik pilahunsur penentu sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding memperbedakan sebagaiteknik lanjutan. Sementara itu, penelitian ini menggunakan teori pragmatik untukmenganalisis praanggapan serta implikatur percakapan yang terdapat dalam Film PendekTilik.Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, ditemukan 41 data. Praanggapanyang terdapat dalam data tersebut sebanyak 104 data yang meliputi 12 praanggapaneksistensial, 36 praanggapan faktif, 11 praanggapan non-faktif, 42 praanggapan struktural, 1praanggapan leksikal dan 2 praanggapan konter-faktual. Selain itu, ditemukan pula implikaturpercakapan dalam tuturan tokoh Film Pendek Tilik yang berupa implikatur percakapandengan maksud mengeluh, mengkritik, mencurigai, menyindir, memerintah, melaporkan, mengejek, meminta, menegaskan dan menyesali. Kata kunci: film pendek tilik, praanggapan, implikatur percakapan
Makna Leksikal dalam Upacara Ngeracut sebagai Bagian dari Ritual Kematian Suku Tengger: Kajian Antropolinguistik Nova Oktavia; Adelia S. Firari; Siti D . Baidho; Ika A. Rahmadhani; Ivan Agus Listyawan; Buati .; Lailil Mufarihah
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.2.6198

Abstract

This study aims to present the form of the lexicon, describe the lexical and cultural meanings of the lexicon, describe the function and social aspects of the ngeracut lexicon, in the context of the ngeracut ceremony as part of the death ritual of the Tengger tribe. This study uses a qualitative descriptive research method. The data of this research are in the form of lexicon or ritual terms and the media of the ngeracut ceremony which is obtained from interviews related to the death tradition of the Tengger tribe. Interviews were conducted with several sources in Tosari Village, Tosari District, Pasuruan Regency. The technique used is the note-taking technique with Spradley research analysis. The results obtained in the form of the existing lexicon forms at the ngeracut ceremony can be divided into two, namely the ritual lexicon which consists of serving and diracut, and the ngeracut lexicon including petra, prasamong isah, prastumpeng ireng, arena silir, and gedhang ayu. The cultural meaning obtained is in the form of public trust in the ngeracut ceremony as a form of ancestral culture whose existence continues to be preserved to this day, with various cultural functions that exist in the ngeracut ceremony such as an economic source for local communities, environmental conservation and so on. In addition, the social aspect obtained in the form of the community is expected to be able to establish good relations between each other, one of which is by collaborating to carry out the traditions carried out by the Tengger people, such as the implementation of death ceremonies.
Frontmatter Desember 2022 Aldi Aditya
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.2.7612

Abstract

(1—12) MAKNA KULTURAL NAMA-NAMA HIDANGAN DALAM UPACARA ADAT TINGKEBAN PADA MASYARAKAT SAWOJAJAR KOTA MALANG (KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK) Yusriani F. R. Putri, Lelly Nur’aini, Jihan Ahmad, Nurkholis Fahroni (13—32) MAKNA LEKSIKAL DAN KULTURAL UBO RAMPE PERNIKAHAN ADAT KEMANTEN MALANG KEPUTREN: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Sholihah, R. Sholiha, E. Safiro, U. Khasanah, Z. L. Khafida, A. I. Syarochil (33—48) MAKNA LEKSIKAL DALAM UPACARA NGERACUT SEBAGAI BAGIAN DARI RITUAL KEMATIAN SUKU TENGGER: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Oktavia, A. S. Firari, S. D. Baidho, I. A. Ramadhani, I. A. Listyawan, Buati (49—60) OBJEKTIFIKASI PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN SEBUAH PERTANYAAN UNTUK CINTA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Risma N. Rahmawati (61—73) KRITIK SOSIAL MASALAH EKONOMI DALAM NOVEL HANIYAH DAN ALA DI RUMAH TETERUGA KARYA ERNI ALADJAI Dinda P. Insani
Makna Kultural Nama-Nama Hidangan dalam Upacara Adat Tingkeban pada Masyarakat Sawojajar Kota Malang (Kajian Antropolinguistik) Yusriani Febrian Ramadani Putri; Lelly Nur’aini; Jihan Ahmad; Nurkholis Fahroni
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.2.6238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk bisa mengetahui dan mendeskripsikan setiap makna yang terkandung dalam setiap kudapan yang dihidangkan dalam upacara adat Tingkeban. Pada penelitian kali ini, objek data yang digunakan adalah kudapan upacara adat Tingkeban, meliputi : rujak gobet, tumpeng, polo pendem (tujuh macam umbi-umbian), dan dawet. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari acara Tingkeban berupa video di YouTube dan informasi terkait makna yang terkandung dalam setiap hidangan di upacara adat Tingkeban pada masyarakat Sawojajar Kota Malang, melalui kegiatan wawancara terhadap narasumber yang ada. Metode untuk pemerolehan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan cara melakukan teknik wawancara dan teknik catat. Setelah pengambilan data selesai, data tersebut akan diolah serta dianalisis sebelum akhirnya disusun kesimpulannya. Hasil penelitian ini berupa makna filosofi pada (1) Rujak gobet sebagai bentuk harapan agar calon bayi memiliki sikap-sikap yang baik dan positif ; (2) Tumpeng sebagai bentuk harapan agar anak yang lahir kelak akan menjadi anak yang sholeh, cerdas, dan panjang umur, serta mendapatkan dukungan dan dihormati oleh keluarga dan orang lain ; (3) Polo pendem sebagai bentuk harapan agar anak tidak boleh serakah dengan kenikmatan hidup di dunia ; (4) Dawet sebagai bentuk harapan agar bayi mendapatkan banyak rezeki.
Kritik Sosial Masalah Ekonomi dalam Novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga Karya Erni Aladjai Dinda Priska Insani
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.2.6893

Abstract

This study discusses social criticism in the novel Haniyah and Ala di Rumah Teteruga by Erni Aladjai. The purpose of this study is to describe the social criticism of economic problems contained in the novel. The method used is descriptive qualitative, while the approach uses sociology of literature and theory of social criticism. Soekanto's theory of social criticism is used to describe social problems criticized by the author. The data analysis technique used to analyze this research is narrative analysis. The results of the discussion of this study indicate that there are socio-economic problems experienced by clove farmers in Kon village as a result of the clove trade monopoly.
Objektifikasi Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Sebuah Pertanyaan untuk Cinta Karya Seno Gumira Ajidarma Risma Nur Rahmawati
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.2.6983

Abstract

ABSTRAK Perempuan seringkali diposisikan sebagai pihak yang inferior dan laki-laki seringkali menempatkan perempuan sebagai objek seksual. Hal ini tidak hanya terlihat dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi juga terlihat dari karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana objekifikasi perempuan dalam kumpulan cerpen berjudul Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta karya Seno Gumira Ajidarma. Selain itu, penelitina ini juga akan mengungkapan tokoh-tokoh yang dihadirkan sebagai subjek dan objek yang dominan dalam penceritaan. Metode yang digunakan dalam mengupas masalah adalah analisis tekstual dengan menggunakan teori milik Sara Mills. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa objektifikasi perempuan terlihat dari bentuk eksploitasi tubuh perempuan dalam cerita. Posisi subjek ditempati oleh laki-laki sebagai pihak yang dominan dan memiliki kuasa sedangkan perempuan adalah objek penerima kuasa. Tidak jarang perempuan sering mendapatkan perlakuan diskriminasi dari laki-laki. Kata Kunci: Objektifikasi, Perempuan, Sara Mills, Seno Gumira Ajidarma. ABSTRACT Women are often seen as inferior. Men often place women as sexual objects. This is not only seen in the life of Indonesian society, but also inseparable from literary works. This study aims to reveal how the objectification of women is in a collection of short stories entitled Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta (A Question For Love) by Seno Gumira Ajidarma. In addition, this research will also reveal the characters presented as the dominant subjects and objects in the storytelling. The method used in examining the problem is textual analysis using Sara Mills ' theory. The results of this research indicate that the objectification of women is seen from the form of exploitation of the female body in the story. The position of the subject is occupied by men as the dominant party and has power while women are the objects of the donee. It is not uncommon for women to often get discriminatory treatment from men. Keywords: Objectification, Women, Sara Mills, Seno Gumira Ajidarma.
Makna Leksikal dan Kultural Ubo Rampe Pernikahan Adat Kemanten Malang Keputren : Kajian Antropolinguistik Anifatus Sholihah; Rohmatus Sholiha; Elda Safiro; Uswatun Khasanah; Zuli L Khafida; Ahmad I. Syarochil
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2022.2.2.6234

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan makna leksikal (semantik) Uborampe pernikahan adat kemanten Malang keputren; 2) mendeskripsikan makna konteks budaya (kultural) Uborampe pernikahan adat kemanten Malang keputren. Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif dengan menggunanakn metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah antropolinguistik—studi kasus. Data penelitian adalah makna dari teks Uborampe adat kemanten Malang Keputren. Sumber data adalah hasil wawancara dari penata rias adat kemanten keputren Malang. Teknik penelitian adalah teknik wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode simak. Hasil penelitiannya yakni terdapat 14 Ubo Rampe yang digunakan dalam acara Adat kemanten Malang Keputren. 14 Ubo Rampe tersebut dibagi menjadi 2 macam yakni 1) Ubo Rampe yang disiapkan sebelum acara pernikahan sebanyak 4 barang dan 2) Ubo Rampe yang digunakan untuk acara inti prosesi pernikahan sebanyak 10 barang. Analisis Ubo Rampe dalam pernikahan malang keputren ditemukan makna tersendiri dalam segi arti, bentuk, warna, bahan yang digunakan maupun isi, juga terdapat makna konteks budaya yang erat kaitannya dengan Ubo rampe ditinjau dari kehidupan sosial mempelai dengan Ubo rampe yang digunakan saat ritual dilakukan.
Tindak Tutur Ekspresif Mendoakan Pada Kolom Komentar Akun Instagram @Kevin_Sanjaya Sarah Arifatus Shalihah; Syamila Isyqi Alayya; Atikah Muthmainnah; Muhammad Iqbal Saefullah; Difa Wahyu Pratama; Muhammad Faraz Yoga Fanani; Rito Panggalih
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2023): Vol 3 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2023.3.1.6262

Abstract

Speech acts occur between the speaker and the speech partner. This study discusses the expressive illocutionary speech act of praying in the comments column of the Instagram account @kevin_sanjaya. This study aims to describe and explain the concept of the expressive speech act of praying in the comments column on Instagram @kevin_sanjaya. This research uses descriptive qualitative method with data in the form of speech. The data was taken from the comments column for the Instagram account @kevin_sanjaya. Existing data are analyzed contextually, that is, linking the data with the existing context. The results showed that there were expressive illocutionary speech acts of the type praying in the comments column of the Instagram account @kevin_sanjaya. In conclusion, the existence of speech acts is influenced by the context or intent that the speaker wants to convey to the speech partner.
Gangguan Berbahasa pada Remaja Usia Delapan Belas Tahun akibat Bibir Sumbing: Perspektif Fonologi Erna Trianingsih; Uswatun Hasanah; Santi Lestariana; Adinda Setyaningrum; Najma Dina Adzkia
Jurnal Iswara : Jurnal Kajian Bahasa, Budaya, dan Sastra Indonesia Vol 3 No 1 (2023): Vol 3 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.iswara.2023.3.1.7206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan fonem bahasa Indonesia berupa kelas kata nomina, verba, adjektiva dan adverbia yang diucapkan oleh penderita bibir sumbing. Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengindentifikasi gangguan berbahasa pada remaja penderita bibir sumbing. Sumber data dalam penelitian ini adalah remaja penderita bibir sumbing berusia 18 tahun. Proses pengambilan data menggunakan metode simak, rekam, dan catat. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa fonem yang sulit dilafalkan oleh informan dan cenderung terdengar sengau, namun adapula fonem yang terdengar jelas seperti orang normal.

Page 2 of 3 | Total Record : 24