cover
Contact Name
Ilham Zulfahmi
Contact Email
ilham.zulfahmi@unsyiah.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jkpi@usk.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Jalan Meureubo No. 1, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, 23111, Indonesia
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia
ISSN : -     EISSN : 27973735     DOI : -
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia (JKPI) adalah jurnal berskala nasional yang mencakup kajian ilmu perikanan dan kelautan. Jurnal ini menaruh perhatian pada perikanan dan kelautan di Indonesia. Topik yang dibahas dalam jurnal mencakup aspek : 1. Ilmu dan Teknologi Kelautan 2. Akuakultur 3. Teknologi Hasil Perikanan 4. Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap 5. Pengelolaan dan Konservasi Sumberdaya 6. Iktiologi 7. Sosial Ekonomi Perikanan
Articles 41 Documents
Identifikasi Teknik Penanganan Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Pada Alat Tangkap Hand Line Di Pidie Jaya Muqsalmina Muqsalmina; Djamani Rianjuanda; Junaidi M. Affan
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 1: April (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.662 KB) | DOI: 10.24815/jkpi.v2i1.25879

Abstract

Kabupaten Pidie Jaya yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka dengan panjang garis pantai mencapai 38,9 km berdampak positif bagi nelayan. Umunya nelayan Pidie Jaya yang berada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, masih menggunakan metode penanganan ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) ilmu secara turun-temurun, Kementrian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan beberapa aspek penanganan yang baik dan benar di kapal, supaya dijadikan pedoman bagi nelayan agar hasil perikanan lebih bermutu dan mempunyai harga nilai jual yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik penanganan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) yang dilakukan oleh nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu dan untuk mengetahui kesegaran dan mutu ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) yang ada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Meureudu, berdasarkan kriteria Badan Standardisasi Nasional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2021 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) kecamatan Meureudu, Pidie Jaya. Proses dari penanganan hasil tangkapan ikan di kapal bertujuan untuk menjaga mutu atau kualitas ikan (memperlama pembusukan) agar tetap baik hingga ikan dipasarkan. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan data dari teknik penanganan tuna di kapal penangkapan KM. Malaka, pengambilan data yang dilakukan observasi langsung yaitu: ikan tuna dimatikan dengan cepat, dicuci dan ditiriskan, berdasarkan ukurannya dan penyusunan ikan dalam palka. Proses penanganan ikan tuna di kapal masih sangat belum sesuai. Terdapat 7 tahapan utama supaya kualitas kesegaran dan mutu ikan tetap terjaga dengan baik. Berdasarkan dari hasil penelitian nilai mutu dan kesegaran ikan yang diperoleh dari uji organoleptik ikan tuna didapatkan nilai untuk sampel tuna sirip kuning dari setiap panelis yaitu 5,9 dapat kita kategorikan bahwa ikan agak segar berdasarkan spesifiknya.
Analisis Kandungan Logam Berat Pb Dan Zn Pada Budidaya Tiram Pasifik (Crassostrea gigas) Di Desa Alue Naga, Banda Aceh Sri Muliani; Sofyatuddin Karina; Ichsan Rusydi; Sri Agustina; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 1, No 3: Desember (2021)
Publisher : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.735 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) dan seng (Zn) pada budidaya tiram pasifik (C. gigas) pada kawasan badan air yang berupa waduk di Desa Alue Naga, Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2020. Pengambilan sampel dilakukan pada lokasi penelitian dalam tiga perlakuan wadah budidaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan langsung pada wadah budidaya sehingga sampel memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel yang mewakili populasi. Sampel dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri (BARISTAND). Hasil analisis sampel tiram diperoleh kadar logam berat seng (Zn berkisar antara 0,2885-0,6298 mg/kg. Sebaliknya logam berat timbal (Pb) tidak teridentifikasi di tiga perlakuan (0,0001 mg/kg). Cemaran logam berat Zn di tiram jenis C. gigas pada budidaya di Desa Alue Naga telah melewati ambang batas yaitu 0,05 mg/kg sesuai ketentuan oleh Kemen LH no 51 tahun 2004.
Keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton di perairan ekosistem mangrove Desa Rantau Panjang, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur Nuraina Balqis; Sayyid Afdhal El Rahimi; Adrian Damora
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 1, No 1: April (2021)
Publisher : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.591 KB)

Abstract

Fitoplankton merupakan mikroorganisme yang mempunyai peranan penting di dalam suatu perairan. Kemampuan mereka untuk mensintesis sendiri bahan organiknya menjadikan mereka sebagai dasar dari sebagian besar rantai makanan di ekosistem perairan. Penelitan tentang keanekaragaman dan kelimpahan fitoplankton ini dilakukan di Desa Rantau Panjang pada bulan Oktober 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman, kelimpahan fitoplankton, indeks keseragaman, indeks dominansi serta kelangsungan hidup fitoplankton yang didukung oleh parameter fisika kimia yang ada di Rantau Panjang. Metode yang digunakan untuk menentukan stasiun dalam penelitian ini secara purposive sampling. Sampel diambil menggunakan plankton net yang diambil secara vertikal pada tiga titik stasiun yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis fitoplankton berasal dari lima kelas yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Charophyceae, Coscinodiscosphyceae, Xanthophyceae dengan total delapan spesies fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 620-1180 ind/l dan termasuk dalam kategori rendah. Indeks keanekaragaman (H’) fitoplankton berada dalam tingkat jenis keanekaragaman sedang dengan H’ berkisar antara 1,76-2,08. Indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,84-0,99 dengan keseragaman jenis tinggi. Indeks dominansi (C) berkisar antara 0,14-0,21 dengan kriteria tidak ada fitoplankton yang mendominansi.
Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit Protozoa Pada Udang vannamei (Litopenaeus vanamei) di Tambak Intensif Kuala Langsa Sri Rahayuni; Beni Al Fajar; Sara Gustia Wibowo
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.766 KB) | DOI: 10.24815/jkpi.v2i2.26449

Abstract

AbstractThis has an impact on the emergence of disease-causing pathogens, one of which is protozoa ectoparasites which leads to adecrease in production. Litopenaeus vannamei sample was taken using random sampling method. The purpose of this study was to determine the type of protozoa ectoparasite in vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) which were senn during identification including gills, carapace, swimming legs, walking legs and tail. The results of the identification there are 6 types of protozoan ectoparasites that infect Litopenaeus vannamei found in the Kuala Langsa intensive pond, namely Vorticella, Epystylis, Zoothamnium, Trichodina , Ichthyophirius and Oodinium. The highest prevalence is Zoothamnium, which is 30%, so it falls into the general category. Measurement of physical and chemical parameters of water in intensive ponds in Kuala langsa in the form of temperature and value 28,1-30,4oC, DO 4,6-5,9, pH 6,9-7,5 and salinity with value 15 ppt.
Aspek Biologi Dan Hubungan Panjang Berat Udang Swallow (Metapenaeus Ensis), Udang Putih (Panaeus merguiensis) Dan Udang Dogol (Metapenaeus monoceros Fab.) Di Perairan Aceh Utara ardiansyah Ardiansyah; Muhammadar Muhammadar; Dedi Fazriansyah Putra
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 1: April (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.212 KB) | DOI: 10.24815/jkpi.v2i1.22963

Abstract

Matang Puntong Seunuddon Village, North Aceh Regency, is a coastal area with great potential in the marine and fisheries sector. One of the potential fisheries in this region is shrimp with high economic value. This study aims to determine several aspects of biology such as identifying species including the relationship between length and weight and sex ratio. The research method used is a simple random sampling method, namely by taking a random sample of shrimp from one basket of fishermen's catch in 1 time sailing. Samples of shrimp were taken 10% of the total catch of fishermen and then measured the length and weighed. Sampling was carried out in April 2021 on the coast of Matang Puntong Village, Seunuddon, North Aceh Regency. The results showed that there were three types of shrimp, namely swallow shrimp with a length range of  95-150 cm, white shrimp with a length range of 12-90 cm, and dogol shrimp with a length range of 59-96 cm with the growth characteristics of both male and female shrimp being negative allometric. Based on the calculation of sex ratio, the ratio of male and female swallow prawns is 1:0.60 with a chi-square test value of 4.354.61,  white shrimp is 1:1 with a chi-square test of 4.353.77 and dogol shrimp with a ratio of 1:23 with a chi square test value of 4.350.63.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Tembakau (Nicotiana tabacum) Terhadap Kondisi Histologi Ikan Cupang (Betta splendens) Haikal Faruqi Saltas; Z. A. Muchlisin; Adrian Damora
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 1, No 2: Agustus (2021)
Publisher : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1130.37 KB)

Abstract

The objectives of the study were to determine the effect of tobacco extract dose optimal in anesthesia and see the effect of anesthesia on betta fish (Betta splendens). The fish used in this study is betta fish (Betta splendens) aged 4 months with a size of 2-4 cm with a treatment time of three days. The study was conducted in October 2020. This study used a completely randomized design with seven treatments and three replications. The treatments tested were tobacco extract with doses control, 0,01 ml/L,0,02 ml/L, 0,03 ml/L, 0,04 ml/L, 0,05 ml/L, and 0,1 ml/L. Soaking betta fish is done with a density of one fish for each treatment container. The ANOVA test showed that the difference in the concentration of tobacco extract had no significant effect on survival and blood glucose (P0.05). But it affects the histology of the betta fish's gills and liver. Blood glucose decreased with the addition of tobacco extract 0,01 ml/L to 0,03 ml/L, but increased again beyond the control value at concentrations of 0,04 ml/L to 0,1 ml/L. The color of the betta fish after 3 days of treatment showed an average bright color, and only at the control dose was slightly pale. The condition of betta fish fins after 3 days of treatment was only at a dose of 0,1 ml/L, 0,02 ml/L, 0,03 ml/L, and 0,1 ml/L under normal conditions, but at a control dose, 0,04 ml/L, and 0,05 ml/L the fins were slightly damaged.Keyword : Betta fish, tobacco extract, Survival rate, blood glucose, histology
Efektivitas Penambahan Ekstrak Buah Pepaya Pada Pakan Terhadap Peningkatan Kecerahan Warna Ikan Mas Koi (cyprinus carpio) Serli Marlina Simbolon; Cut Mulyani; Suri Purnama Febri
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 1, No 1: April (2021)
Publisher : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.071 KB)

Abstract

Ikan mas koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan hias yang saat ini sangat terkenal dikalangan masyarakat, khususnya pecinta ikan hias. Hal tersebut dikarenakan ikan koi memiliki warna yang beragam, corak sisik yang berwarna-warni sesuai jenis terutama punggungnya, gerakannya lincah dan ikan ini juga termasuk ikan hias yang mudah dipelihara. Untuk peningkatan kecerahan warna ikan hias dapat dilakukan dengan penambahan sumber-sumber karoten pada pakan yang dapat berpengaruh terhadap pembentukan warna ikan hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penambahan ekstrak buah pepaya pada pakan terhadap peningkatan kecerahan warna ikan mas koi dari awal sampai akhir pemeliharaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah RAL dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P1 (Tanpa penambahan ekstrak), P2 (penambahan ekstrak 10 ml/kg), P3 (penambahan ekstrak 30 ml/kg) dan P4 (penambahan ekstrak 50 ml/kg). Benih ikan mas koi yang digunakan yaitu berukuran 5-6 cm. Parameter yang diamati selama penelitian yaitu tingkat kecerahan warna ikan, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, tingkat kelangsungan hidup, dan rasio konversi pakan. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa perlakuan P3 merupakan yang terbaik bagi peningkatan warna ikan mas koi yaitu mengalami peningkatan kecerahan warna sebesar 2,75%. Selanjutnya berdasarkan analisis sidik ragam diperoleh hasil bahwa penambahan ekstrak buah papaya berpengaruh nyata (P0,05) terhadap kecerahan dan tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, kelangsungan hidup dan rasio konversi pakan.  
Strategi Meningkatkan Kesadaran Hukum Nelayan Terhadap Penggunaan Kompresor Sebagai Alat Bantu Penangkapan Ikan di Ujung Pancu Junaidi M. Affan; M. Syahrul Ramadhan Siregar; Rahmat Rizqi; Eko Prasetyo Ritanto
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.253 KB) | DOI: 10.24815/jkpi.v2i2.28217

Abstract

Penggunaan kompresor sebagai alat bantu penangkapan sangat populer digunakan oleh para nelayan di seluruh Indonesia karena kompresor sebagai indikator penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan dengan hasil tangkapan yang melimpah. Keterkaitan keberlangsungan hidup masyarakat yang menggantungkan hidup dari menangkap ikan dilaut rupanya menjadikan para nelayan nekat untuk menggunakan kompresor demi mendapatkan hasil tangkapan yang banyak tanpa memperdulikan keselamatan diri dan lingkungan alam disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kesadaran hukum nelayan serta untuk mengetahui strategi peningkatan kesadaran hukum nelayan terhadap penggunaan kompresor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis strength, weaknes, Opportunity, threats (SWOT). Berdasarkan analisis diketahui faktor faktor yang mempengarahui kesadaran hukum nelayan meliputi: tingkat pendidikan nelayan, lama menjadi nelayan, tingkat pemahaman nelayan terhadap aturan penggunaan kompresor, tingkat pemahaman nelayan terhadap efek penggunaan kompresor. Strategi peningkattan kesadaran hukum nelayan kompresor adalah dengan menggunakan strategi W-O (Weakness – Opportunity) yaitu dengan memberikan bantuan alat tangkap pengganti sesuai kebutuhan nelayan, memberikan pelatihan terhadap penggunaan alat tangkap yang baru, sosialisasi kepada nelayan efek penggunaan kompresor.
Pengaruh Padat Tebar Berbeda Pada Polikultur Pendederan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) Dan Nila Payau (Oreocrhomis niloticus) Untuk Menekan Perifiton Dan Ektoparasit Mahathir Rifadh; Cut Nanda Defira; Ibnu Sahidhir
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 1, No 3: Desember (2021)
Publisher : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.328 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh padat tebar ikan nila yang berbeda pada polikultur pendederan ikan kakap putih (Lates calcarifer) dan nila payau (Oreocrhomis niloticus) untuk menekan perifiton dan ektoparasit. Penelitian ini dilakukan di Balai Perikanan Budiaya Air Payau (BPBAP), Ujung Batee, Aceh Besar. Metode pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 4 ulangan yaitu: perlakuan A: tanpa ikan nila + 10 ekor kakap putih, perlakuan B: 1 ekor ikan nila + 10 ekor kakap putih, perlakuan C: 2 ekor ikan nila + 10 ekor kakap putih, perlakuan D: 4 ekor ikan nila + 10 ekor kakap putih). Wadah yang digunakan berukuran P: 53 cm, L:36 cm dan T: 34 cm dengan volume air saat pemeliharaan 50 liter. Ikan Kakap putih berukuran 0,40 gr dan ikan nila 0,50 gr, Pemberian pakan 5%/hari pada pada pagi dan sore. Sampling pertumbuhan dan pengecekan kualitas air dilakukan setiap minggu. Pengamatan perifiton dan ektoparasit dilakukan diakhir penelitian. Hasil pengamatan perifiton menunjukkan jenis perifiton dominan adalah Chrorella, Naviculla dan Rotifer bdelloid. Kepadatan Perifiton tertinggi adalah A (91,75 ml/m2) dan terendah D (41,5 ml/m2). Intensitas ektoparasit 25%, prevalensi 1 parasit/ekor ikan dan mengalami kenaikan intensitas pada perlakuan D (3 ekor ektoparasit/ Ikan). Parasit yang dijumpai adalah dari jenis cacing monogenea dengan Dominansi 100%. Berdasarkan hasil uji ANOVA menunjukkan padat tebar berbeda pada polikultur pendederan ikan kakap putih (Lates calcarifer) dan nila payau (Oreocrhomis niloticus) untuk menekan perifiton dan ektoparasit tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup (P0,05) namun berbeda nyata terhadap nilai kepadatan perifiton dan efesiensi pakan (P0,05).
Analisis Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan Silvia Triola Audina; Ratna Mutia Aprilla; Chitra Octavina; Alvi Rahmah; Rianjuanda Djamani
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 1, No 1: April (2021)
Publisher : Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.539 KB)

Abstract

Komoditas unggulan merupakan barang atau jasa yang dihasilkan masyarakat melalui proses pemilihan dan pengembangan, serta memiliki nilai lebih dibanding dengan produk lainnya. Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui komoditas unggulan hasil perikanan tangkap di PPS Belawan. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret-April 2019, bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, Medan Belawan, Sumatera Utara. Pengumpulan data yang dikumpulkan meliputi kegiatan pengamatan, wawancara, dan penelusuran studi pustaka (menggali sumber-sumber sekunder). Perhitungan komoditas unggulan dilakukan dengan menggunakan metode Location Quotient (LQ). Penentuan didasarkan pada empat kriteria yaitu: nilai LQ dari volume produksi ikan, LQ dari nilai produksi, dan produksi hasil tangkapan yang diekspor melalui penerbitan SHTI. Pemilihan komoditas jenis ikan unggulan kemudian dilakukan dengan metode Comparative Performance Index (CPI). Berdasarkan perhitungan LQ diperoleh empat jenis hasil tangkapan dengan nilai LQ volume produksi tertinggi yakni cumi- cumi sebesar 24,19; sotong 4,10; tongkol 3,62; dan udang 3,31. Berdasarkan perhitungan LQ nilai produksi, diperoleh LQ nilai produksi terbesar adalah cumi-cumi sebesar 11,23; udang sebesar 5,98; sotong 1,45; dan tongkol sebesar 1,02. Berdasarkan potensi pasar hasil tangkapan yang di ekspor melalui penerbitan SHTI jumlah hasil tangkapan terbesar adalah cumi-cumi sebanyak 13.566,09 ton, sotong sebanyak 10.485,15 ton, tongkol sebanyak 4.586,10 ton, dan udang sebanyak 3.971,48 ton. Berdasarkan tiga kriteria tersebut diperoleh cumi-cumi sebagai komoditas unggulan di PPS Belawan dengan jumlah analisis CPI sebesar 2173, udang sebesar 786, sotong sebesar 530, dan tongkol sebesar 325.