cover
Contact Name
Octavia Dwi Wahyuni
Contact Email
octaviaw@fk.untar.ac.id
Phone
+6282122010570
Journal Mail Official
tmj@fk.untar.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Gedung J Lt. 2 Jl. Letjen S.Parman No. 1, Grogol, Jakarta Barat Kode Pos: 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Tarumanagara Medical Journal
ISSN : 26547147     EISSN : 26547155     DOI : https://doi.org/10.24912/tmj
Core Subject : Health, Science,
Tarumangara Medical Journal adalah jurnal kedokteran dan kesehatan yang dikaji oleh pakar yang ahli dalam bidangnya. Tarumangara Medical Journal berfokus meningkatkan wasasan dan pengetahuan ilmu kedokteran dasar, kedokteran klinis dan kedokteran komunitas dengan pendekatan Evidence-Based Medicine berupa artikel asli. Konten Tarumanagara Medical Journal meliputi artikel-artikel terkini dalam bidang Biologi Molekuler, Histopatologi, Alergi dan Imunologi, Studi Sel Punca, Gizi, Geriatri, Farmakologi, Herbal, Infeksi dan Penyakit Tropis, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Bedah, Neurologi, Oftalmologi, Otolaringologi, Dermatovenerologi, Psikiatri, Radiologi, Forensik, Rehabilitasi Medik dan Kedokteran Olah Raga.
Articles 294 Documents
Gambaran enzim transaminase pada pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta periode tahun 2014-2015 Albert Albert; Marina Ludong
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2504

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan permasalahan kesehatan masyarakat dan masih banyak laporan mengenai meninggalnya pasien akibat penyakit ini. Demam berdarah dengue ditandai dengan tanda dan gejala yang beragam. Salah satunya sering ditemui kelainan pada hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran enzim transaminase pada pasien DBD di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta periode tahun 2014-2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Februari 2016. Sampel yang diambil berjumlah 98 dengan menggunakan teknik non random consecutive sampling. Peningkatan AST pada 90,8% dan ALT pada 67,3% dari keseluruhan responden. Peningkatan yang terjadi pada responden dengan kriteria diagnostik dengue untuk AST pada 90% dan ALT 55% dari keseluruhan responden. Peningkatan pada responden tanpa kriteria diagnostik dengue untuk AST pada 91% dan ALT 70,5% dari keseluruhan responden. Pemeriksaan enzim transaminase harus dilakukan pada pasien DBD.
Gambaran tingkat kebugaran fisik dan obesitas pada usia kerja Alfianto Martin; Johan Johan
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2505

Abstract

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Nasional 2013, angka obesitas di Indonesia setiap tahun semakin meningkat terutama pada perempuan, dimana peningkatan berat badan ini sendiri telah terbukti akan meningkatkan angka kejadian kardiovaskuler dan penyakit metabolik lainnya. Peningkatan berat badan sendiri biasa disebabkan oleh sedentary lifestyle dan menurunnya aktivitas fisik terutama pada usia kerja yang sangat sibuk. Kebugaran fisik yang didapatkan dari aktivitas fisik yang teratur dan nutrisi yang seimbang di sisi lain mempunyai korelasi yang positif terhadap kejadian kardiovaskuler. Oleh karena itu sangat penting untuk dilakukan observasi dan deskripsi data epidemiologi mengenai kebugaran fisik, obesitas, jenis kelamin, dan kebiasaan berolahraga. Dari 25 karyawan pabrik yang diobservasi, data ditabulasi dan diolah sehingga didapatkan hasil 14 subyek (56%) menderita obesitas sentral, 17 subyek (68%) menderita overweight dan obesitas, hanya 11 subyek (44%) yang mempunyai kebiasaan berolahraga. Oleh karena itu, perlu dilakukan lagi sosialisasi mengenai aktivitas fisik yang cukup untuk meningkatkan kebugaran fisik serta menurunkan angka kelebihan berat badan.
Hubungan antara aktifitas fisik dengan umur menarche Adriana Kumala Dewi; Aldora Sindila Febrian
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2506

Abstract

Onset umur menarche telah mengalami penurunan pada abad terakhir di seluruh dunia. Studi menemukan bahwa aktifitas fisik memiliki pengaruh terhadap onset pubertas dan juga umur menarche. Umur menarche berkaitan dengan risiko terjadinya penyakit kanker payudara, obesitas dan juga DM tipe II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktifitas fisik dengan menarche dini. Desain penelitian uji cross-sectional dilakukan pada siswi kelas 4, 5, 6 di SD Bonavita Tangerang dan SDN Kutabaru 1 Kabupaten Tangerang. Jumlah responden sebanyak 124 orang diambil dengan cara consecutive non-random sampling. Kuesioner yang telah tervalidasi yaitu Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) digunakan untuk mendapatkan data tentang aktifitas fisik responden. Dari 124 responden didapatkan mayoritas mengalami menarche dini (n=67; 54%), dan mayoritas melakukan aktivitas fisik sedang (n=69; 55,6%). Tidak ada hubungan bermakna antara terjadinya menarche dini dengan aktifitas fisik (RP 1,36; IK 95% 0,74-2,49 dengan nilai P=0,305). Tren umur menarche sebaiknya tetap dilakukan monitor karena menarche dini berhubungan dengan beberapa efek kesehatan yang merugikan.
Perbedaan tingkat stres, kecemasan, dan depresi pada mahasiswa preklinik dan klinik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Andy Andy; Arlends Chris
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres, kecemasan, dan depresi pada mahasiswa preklinik dan klinik fakultas kedokteran universitas Tarumanagara. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional pada mahasiswa prekilik dan mahasiswa klinik fakultas kedokteran universitas Tarumanagara, dengan total responden yang didapatkan sebanyak 115 orang. Tingkat stres, kecemasan, dan depresi responden ditentukan dengan mengisi kuesioner Depression, Anxiety and Stress Scales (DASS-42). Data yang didapat dianalisis menggunakan uji statistik Independent Sample T-test. Hasil yang didapatkan untuk variabel stres adalah p-value = 0,065, untuk variabel kecemasan adalah p-value = 0,013, dan untuk variabel depresi adalah p-value = 0,291. Hasil tersebut menyatakan bahwa tidak ditemukan perbedaan yang bermakna tingkat stres dan depresi antara mahasiswa preklinik dan klinik, namun ditemukan perbedaan bermakna tingkat kecemasan antara mahasiswa preklinik dan klinik.
Perbandingan kadar glutation (GSH) pada kasus akne vulgaris derajat ringan: Kajian terhadap premenstrual acne flare Annisaa Nurrahma Ardyati; Linda Julianti Wijayadi; Frans Ferdinal; David Limanan; Eny Yulianti
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2508

Abstract

Akne vulgaris (AV) adalah penyakit peradangan menahun pada folikel pilosebasea yang dihasilkan oleh androgen yang menginduksi peningkatan produksi sebum, perubahan keratinisasi, inflamasi, dan kolonisasi bakterial pada wajah, leher, dada dan punggung oleh Propionibacterium acnes. Premenstrual Acne Flare adalah perburukan keluhan AV atau ditemukannya kenaikan jumlah petanda AV seminggu sebelum menstruasi. ROS menyebabkan terjadinya proses inflamasi yang menginduksi iritasi kulit. Ketika produksi ROS melampaui kapasitas antioksidan dalam menetralisirnya, terjadilah kondisi yang disebut stres oksidatif. Glutation (GSH) merupakan antioksidan yang berperan berperan penting secara biologis untuk melindungi organisme dari kerusakan oksidatif oleh ROS. Rasio GSH adalah penentu utama dalam stress oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kadar GSH dalam kaitannya terhadap premenstrual acne flare. Subjek penelitian (SP) berusia 18-21 tahun dibagi menjadi 2 kelompok (n=8/kelompok): kelompok AV derajat ringan dengan dan tanpa premenstrual acne flare. Pengukuran kadar GSH darah dengan menggunakan metode Ellman pada hari ke-1 dan hari ke-21 siklus menstruasi. Penelitian menunjukkan terjadinya penurunan kadar GSH darah pada hari ke-21 siklus menstruasi. Terjadi perbedaan bermakna (p<0,05) SP pada hari ke-1 siklus menstruasi dengan premenstrual acne flare lebih rendah daripada SP tanpa premenstrual acne flare. Serta terdapat hubungan yang tidak signifikan (R2 = >0 - 0.25 dan p>0.05) antara kadar GSH darah pada SP tanpa dan dengan premenstrual acne flare pada hari ke-1 dan hari ke-21 siklus menstruasi. Dapat disimpulkan bahwa GSH masih mampu melawan prooksidan yang ada, namun pada hari ke-21 siklus menstruasi kapasitas GSH telah terlampaui sehingga kondisi yang disebut stress oksidatif.
Hubungan konsumsi serat dengan kejadian konstipasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara periode 1-13 Maret 2015 Budianto Budianto; Novendy Novendy
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2510

Abstract

Konstipasi adalah abnormalitas pergerakan usus dengan manifestasi berupa berkurangnya frekuensi defekasi, konsistensi tinja yang keras, mengedan, dan sensasi tidak tuntas dalam buang air besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi serat dengan kejadian konstipasi. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta pada tanggal 1-13 Maret 2015. Desain studi cross-sectional, responden adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2011-2013. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner, diolah dengan menggunakan SPSS ver. 20, dengan uji statistik menggunakan Pearson Chi-square dan uji epidemiologi menggunakan prevalence ratio (PR). Dari 178 responden yang mengalami konstipasi sebanyak 64 orang (36%). Sebanyak 51 responden yang mengonsumsi serat kurang, 40 orang (78,4%) mengalami konstipasi, sedangkan 127 responden yang mengonsumsi serat cukup, 24 orang (18,9%) yang mengalami konstipasi (p-value 0,0001, PR 4,15). Konsumsi serat yang cukup dapat mengurangi kejadian konstipasi.
Hubungan kafein terhadap daya ingat jangka pendek pada mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Charles Ferdinand; Susy Olivia
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2511

Abstract

Kopi menjadi komoditas kedua terbanyak yang diperdagangkan di seluruh dunia setelah minyak. Dalam kopi terdapat suatu zat bernama kafein yang memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan. Salah satu manfaat yang diteliti penulis yaitu dapat meningkatkan daya ingat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh kafein dalam meningkatkan daya ingat pada mahasiswa angkatan 2012 fakultas kedokteran Universitas Tarumanagara di Jakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik eksperimental. Pemilihan sampel menggunakan Consecutive Non-Random Sampling dan didapatkan sampel sebanyak 58 responden. Pengukuran daya ingat berdasarkan pada tes daya ingat digit span. Pada hasil penelitian didapatkan tidak terdapat hubungan bermakna antara kafein dan daya ingat.
Gambaran kadar glukosa darah puasa mahasiswa obesitas di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta Chelsia Ernes; Marina Ludong
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2512

Abstract

Obesitas merupakan faktor yang berperan besar terhadap peningkatan prevalensi diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan studi cross sectional dengan purposive sampling dan bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah puasa pada 30 mahasiswa dan mahasiswi obesitas di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta. Hasil yang didapatkan 29 responden (96,7%) memiliki kadar glukosa darah puasa yang termasuk dalam kategori bukan Diabetes Melitus (DM), satu responden (3,3%) termasuk dalam kategori belum pasti DM dan tidak ada responden yang termasuk dalam kategori DM.
Pengaruh hipoksia sistemik kronik terhadap kadar Malondialdehid (MDA) pada darah dan jaringan ginjal tikus Sprague Dawley Cinthia Catherine; Frans Ferdinal
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2513

Abstract

Hipoksia sistemik adalah keadaan yang disebabkan berkurangnya asupan oksigen secara sistemik dalam jangka waktu lama. Keadaan ini dapat menyebabkan stres oksidatif yang berakibat pada kerusakan sel dalam berbagai jaringan. Stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan oksidatif lipid yang dapat dideteksi dengan peningkatan kadar malondialdehid (MDA). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat peningkatan kadar MDA dalam darah dan ginjal tikus akibat hipoksia sistemik. Hewan coba dibagi menjadi 7 kelompok (n = 4 per kelompok) yaitu P1 (normoksia) dan P2 s/d P7 (hipoksia). Kelompok hipoksia ditempatkan didalam sungkup hipoksia selama 1 jam, 3 jam, 6 jam, 12 jam, 24 jam dan 72 jam. Setelah perlakuan terjadi peningkatan bermakna dari kadar MDA dalam darah dan ginjal secara bertahap sejalan dengan lamanya hipoksia. Dapat juga digunakan parameter stress oksidatif lain untuk melihat kerusakan sel seperti glutation, enzim katalase, dan lain-lain.
Hubungan stres terhadap Premenstrual Syndrome (PMS) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2011 Desintha Cristy Nindi Ritung; Susy Olivia
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2018): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i1.2515

Abstract

Stres dapat meningkatkan probabilitas seseorang menderita premenstrual syndrome (PMS), pada tingkat berat, PMS dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. PMS merupakan masalah kesehatan yang cukup banyak dialami oleh wanita usia produktif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara stres dengan PMS. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober - November 2014 dengan responden sebanyak 93 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Pengumpulan data menggunakan modifikasi kuesioner DASS 42 untuk mengukur tingkat stres dan kuesioner PMS untuk mengetahui PMS yang dialami responden. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara stres dengan PMS (p = 0.231).

Page 1 of 30 | Total Record : 294