cover
Contact Name
Rini Setiati
Contact Email
rinisetiati@trisakti.ac.id
Phone
+628158848400
Journal Mail Official
jurnal.lemlit@trisakti.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas Trisakti Gedung M Lantai 11, Jalan Kyai Tapa Grogol no. 1 Grogol, Jakarta 11440 Telp: 021-5663232(ext.8141)
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 08537720     EISSN : 25414275     DOI : https://doi.org/10.25105/pdk.v6i2.9522
Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas Trisakti berisi artikel hasil penelitian, pengembangan konseptual, tinjauan kritis yang berkaitan dengan berbagai bidang ilmu (multi disiplin) yang meliputi namun tidak terbatas pada sains, teknoogi, sosial humaniora, seni rupa dan desain, serta kedokteran dan kedokteran gigi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 188 Documents
PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BIDANG KESEHATAN PT FREEPORT INDONESIA DI ERA PANDEMI COVID-19 Gita Handayani Tarigan; Maria R. Nindita Radyati; Maria Ariesta Utha
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15094

Abstract

The implementation of CSR during the COVID-19 pandemic was constrained due to an uncertain and unprecedented situation, which had an impact on the implementation of CSR program. The purpose of this study is to analyze the CSR program in the health sector during the COVID-19 pandemic carried out by one of the State-Owned Enterprises in Indonesia, namely PT Freeport Indonesia (PTFI), which has been known as one of the companies that has a significant impact to Papua and Indonesia as well. PTFI continues to carry out CSR programs in the health sector as in previous years, as well as providing assistance for the prevention of COVID-19. However, although CSR programs in the health sector are still being carried out, few community empowerment programs are provided, and PTFI has not carried out community empowerment in dealing with health crisis. The implementation of PTFI's CSR program in the health sector during the COVID-19 pandemic faced many challenges. The challenges are mostly technical in nature due to social restrictions and health protocols that must be carried out, as well as matters related to infrastructure to facilitate working remotely.
GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT PAPARAN TOLUEN Alvin Mohamad Ridwan; Ade Dwi Lestari
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15096

Abstract

Gangguan pendengaran umumnya dikaitkan dengan penuaan, paparan kebisingan, trauma kepala, dan obat-obatan ototoksik. Tetapi semakin banyak bukti yang juga menghubungkan gangguan pendengaran dengan paparan bahan kimia di lingkungan kerja. Pekerja ditempat percetakan mempunyai risiko tinggi terkena gangguan pendengaran dalam pekerjaannya, hal ini disebabkan zat Toluene yang memiliki efek neurotoksik yang dapat mengakibatkan gangguan pendengaran hingga tuli. Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa paparan toluene dan bising dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Kombinasi pelarut kimia ototoksik dan juga bising dapat memperburuk gangguan pendengaran. Gangguan tersebut menyebabkan kerusakan pada outer hair cell pada organ corti, sehingga menyebabkan tuli sensorineural , paparan toluene sendiri juga dapat menyebabkan gangguan pada Susunan Saraf Pusat, Sistem Pernafasan dan lain-lain. Pasien yang mengalami tuli sensorineural memerlukan penanganan perhatian khusus dikarenakan mempunyai prognosis yang buruk dalam perbaikan maupun kekambuhannya. Tatalaksana yang diberikan mungkin dapat mencegah atau menghambat perburukan namun tidak memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi
PENGGUNAAN SKOR KANDIDA UNTUK PEMBERIAN ANTIJAMUR RASIONAL PASA PASIEN ICU DENGAN RISIKO CANDIDIASIS INVASIF Isa Bella; Monica Dwi Hartanti; Noviani Prasetyaningsih; Husnun Amalia
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15107

Abstract

Pasien yang dirawat di ICU memiliki risiko tinggi terserang kandidiasis invasive. Hal ini dikarenakan kondisi klinis dan tatalaksana pada pasien ICU yang menjadi faktor risiko terjadinya infeksi invasif oleh candida. Hal yang dapat menyebabkan adalah penggunaan antibiotik spektrum luas dalam jangka waktu lama, penyakit penyerta yang mengakibatkan kondisi imunokompromais, riwayat operasi abdomen, pemakaian obat-obat imunosupresan, pemberian nutrisi total parenteral, dan pemakaian alat-alat invasif antara lain central venous catheter (CVC) dan ventilator. Pemberian anti jamur empirik pada pasien sakit kritis dengan kolonisasi Candida sp. atau pasien dengan faktor risiko lainnya merupakan intervensi dini yang diperlukan. Pemberian antijamur sedini mungkin pada pasien sakit kritis terduga kandidiasis invasif di ICU dapat menurunkan angka kematian. Pada keadaan normal Candida dapat berkolonisasi di saluran cerna, saluran napas bagian atas, vagina dan kulit. Sehingga isolat Candida sp. yang didapat dari biakan sampel sputum, broncho-alveolar lavage (BAL), brush protected specimen (BPS), dan sekret endotrakeal, belum dapat disimpulkan sebagai etiologi penyebab infeksi, masih terdapat kemungkinan merupakan komensal. Klinisi membutuhkan tersedianya pedoman pemberian antijamur empirik untuk pasien ICU guna mencapai hasil klinis yang diharapkan dan menghindari penggunaan antijamur yang berlebihan. Skor kandida dari Leon menawarkan penggunaan yang mudah untuk membantu klinisi menggolongkan pasien sakit kritis ICU yang perlu mendapat terapi empirik anti jamur dan pasien yang kecil sekali kemungkinan menderita kandidiasis invasif. Peningkatan spesifisitas pemberian antijamur empirik untuk pasien yang memiliki risiko menderita kandidiasis invasif dapat mengurangi biaya pengobatan yang tidak diperlukan dan mengurangi laju timbulnya resistensi terhadap obat antijamur.
HUBUNGAN ANTARA USIA, JENIS KELAMIN, MASA KERJA DAN SIKAP TERHADAP SISTEM KERJA HYBRID DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Kurniasari Kurniasari; Rika Ibrahim
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15108

Abstract

The Covid-19 pandemic that has hit the world has had a major impact on Indonesia. One of them is the implementation of a hybrid work system that combines remote work and physical presence in order to achieve optimal employee work productivity. The attitude of employees to the work system can affect work productivity. The purpose of this study was to analyze the relationship between age, gender, length of service, and attitudes towards the hybrid work system with employee work productivity. This research is an analytical observational study with a cross-sectional approach. A total of 66 employees were selected as research projects using consecutive non-random sampling techniques. A valid questionnaire of attitudes towards hybrid work systems and work productivity is used to assess attitudes towards hybrid work systems and employee work productivity. The chi-square test with a meaningfulness level of 0.05 was used to assess the relationship between the two variables. The results of this study showed a relationship between age (p = 0.002), length of service (p = 0.001), and attitudes towards the hybrid work system with employee work productivity (p = 0.003). Gender is not related to work productivity (p=0.587). The implementation of a hybrid work system during a pandemic can be a good alternative to maintain high work productivity in employees.
RADIKAL BEBAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT KATARAK TERKAIT UMUR Noviani Prasetyaningsih; Monica Dwi Hartanti; Isa Bella
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i1.15160

Abstract

Oksigen merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar oksigen akan digunakan sebagai energi, sedangkan sebagian kecil menjadi sisa metabolisme oksigen yang berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh manusia. Sisa metabolisme tersebut disebut radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal bebas dapat dihasilkan oleh faktor endogen seperti produk metabolik didalam mitokondria, inflamasi atau infeksi, dan faktor eksogen seperti radiasi sinar UV, polusi, alkohol atau asap rokok. Radikal bebas mempunyai elektron yang tidak berpasangan, sangat tidak stabil, sangat reaktif, dan bila menumpuk didalam sel akan mengakibatkan kerusakan sel. Mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan radikal bebas dilakukan oleh antioksidan. Salah satu enzim antioksidan adalah Superoksida Dismutase (SOD). Kadar radikal bebas biasanya dilakukan dengan mengukur aktivitas antioksidan. Banyak penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas, salah satu penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas adalah katarak terkait umur. Penyakit katarak terkait umur merupakan penyakit degenerative yang menyerang usia diatas 50 tahun, ditandai dengan kekeruhan lensa yang makin parah sesuai bertambahnya umur. Katarak merupakan penyebab kebutaan terbanyak diseluruh dunia. Radikal bebas sebagai penyebab katarak terkait umur telah banyak diteliti, tetapi hal tersebut masih belum terbukti. Sulitnya mengukur kadar antioksidan di dalam lensa secara in vivo dan tidak memungkinkan didapatkan lensa normal sebagai kelompok kontrol merupakan penyebabnya. Beberapa peneliti mengukur aktivitas SOD di aqueous humor dan didalam darah untuk mengetahui hubungan antara radikal bebas dengan katarak terkait umur.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR HBA1C PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE-2 Salsabila Hurin; Donna Adriani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i2.14034

Abstract

BACKGROUND Diabetes mellitus (DM) is a state of increased sugar levels in the blood vessels. DM can interfere with organ function and cause death. One of the criteria for diagnosing DM based on ADA is HbA1c. In 2019, 463 million people with DM aged 20 to 79 years worldwide. DM sufferers are estimated to increase every year due to risk factors: race, age, gender, lack of physical activity, unhealthy and unbalanced diet, overweight or obesity. Overweight or obesity is detected by calculating the Body Mass Index. The purpose of this study was to determine the relationship between body mass index and HbA1c levels in patients with type-2 diabetes mellitus. METHODS Observational analytic study with cross-sectional design. The total sample is 90 respondents obtained from medical record data at RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya City in type-2 DM patients. Data analysis was performed using Fisher's exact test on the SPSS version 25 program. RESULTS Characteristics of respondents who are >45 years old (82.2%) and female (71.1%). There was no significant relationship between age and HbA1c (p-value = 0.633). There was no significant relationship between BMI and HbA1c (p-value = 0.011). CONCLUSIONS In this study, there was no significant relationship between body mass index and HbA1c levels in patients with type-2 diabetes mellitus. BMI should be considered when using the HbA1c assay to diagnose and manage type-2 diabetes.
PERAN KADAR HEMOGLOBIN PADA KEBUGARAN JASMANI REMAJA Tersanova Fadilah; Donna Adriani
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i2.14312

Abstract

Physical fitness becomes a problem in Indonesia because it is categorized in the poor category, especially for adolescents aged 10-19 years. Adolescents are expected to have good physical fitness as they are about to enter productive age. Physical fitness is defined as the ability of a person to perform daily physical tasks optimally, even doing several additional physical activities without causing significant fatigue. Factors that affect a person's physical fitness consist of internal and external factors. Internal factors refer those that have settled from within the body such as genetics, age, and gender. Meanwhile, external factors include physical activity, nutritional status, health status, adequate rest, smoking habit, and haemoglobin levels. Haemoglobin is a protein complex consisting of haeme and globin, rich in iron, and whose function is to carry oxygen from the lungs to body tissues or throughout the body. Anaemia define when the haemoglobin levels in a person's blood is lower than normal. Anaemia is a problem in various communities all over the world, especially in developing countries such as Indonesia. According to the Ministry of Health of Indonesia in 2013, the prevalence rate of anaemia in all age groups was 21.70%. Symptoms of low haemoglobin levels are weakness, fatigue, poor work productivity, and difficulty in concentrating. This mechanism is caused by decreased oxygen uptake and reduced oxygen capacity to be transported to body tissues, affecting physical fitness. This literature review discusses the role of haemoglobin levels in physical fitness, in order to improve physical fitness.
ANALISIS DESAIN SQUEEZE CEMENTING PADA SUMUR APR-04 Aprilia C. Lauma; Maman Djumantara; Pauhesti Pauhesti
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i2.15083

Abstract

Cementing merupakan salah satu faktor terpenting dalam kegiatan pemboran yang dimana kegiatan ini terbagi atas primary cementing dan secondary cementing. Squeeze cementing adalah bagian dari secondary cementing dimana merupakan penyemenan ulang dalam rangka perawatan sumur, menutup zona perforasi yang sudah tidak produktif lagi. APR adalah salah satu lapangan dari banyak lapangan di daerah Sumatra selatan yang dikelola oleh PT. Pertamina Hulu Rokan zona. 4. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini bersifat deskriptif yakni menggambarkan dengan penjelasan mengenai parameter-parameter pada pekerjaan squeeze cementing.Penyemenan dilakukan pada kedalaman 1096 m hingga 1097,5 m. Total semen yang digunakan pada penyemenan adalah 42 sak. Penyemenan ini dikatakan berhasil ketika saat uji pressure, tidak terdapat semen yang masuk kedalam formasi dan top of cement berada pada titik yang diharapkan yakni pada kedalaman 3513,95ft.
EVALUASI PENGEBORAN PADA NARROW PRESSURE WINDOW SUMUR D-1 DENGAN MENGGUNAKAN MANAGED PRESSURE DRILLING Dhio Defitra Thesly; Onnie Ridaliani; Rizki Akbar
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i2.15088

Abstract

Saat operasi pemboran sering ditemukan beberapa tantangan yang harus dihadapi diantaranya melewati zona overpressure dan narrow pressure window. Dalam menghadapi tantangan tersebut dapat menggunakan metode Managed Pressure Drilling (MPD) jenis Constant Bottom Hole Pressure (CBHP). MPD jenis ini adalah teknik pengeboran yang menggunakan Surface Back Pressure (SBP) untuk mengontrol tekanan annular sumur dengan presisi sehingga membuat tekanan fluida pemboran di dasar sumur terjaga. Tekanan selalu di jaga agar tetap berada didalam pressure window yang telah ditentukan. Penelitian ini membahas mengenai rencana pengeboran sumur D-1 yang berada di Lapangan Lepas Pantai X Kalimantan Timur menggunakan metode MPD menembus formasi Y dan M. Metodologi yang digunakan adalah mengumpulkan data sekunder seperti tekanan pori dan gradien rekah, trajektori, kedalaman target, BHA, dan rheologi lumpur yang digunakan pada lapangan tersebut. Dengan data tersebut dibuat perencanaan lubang bor dimana terdapat mud weight schedule, perhitungan ECD dan ESD, dan Managed Pressure Program. Dari hasil penelitian, pada total depth trayek 8-1/2” dan 6-1/8” digunakan berat lumpur sebesar 11.4 ppg dan 12.4 ppg dengan penggunaan SBP masing masing sebesar 328 psi dan 555 psi untuk mendapatkan tekanan overbalance minimal saat keadaan statik. Dengan perencanaan pengeboran yang baik dan penggunaan metode MPD tantangan-tantangan yang ada pada sumur D-1 berhasil di tanggulangi dan proses pengeboran bisa dilakukan hingga kedalaman target. Abstract During drilling operations, there are many challenges that must be faced, including passing through the overpressure zone and narrow pressure window. In dealing with these challenges, the Constant Bottom Hole Pressure (CBHP) typeof the Managed Pressure Drilling (MPD) methodcan be used. This type of MPD is a drilling technique that uses Surface Back Pressure (SBP) to control the annular pressure of the well with precision so as to maintain the drilling fluid pressure at the bottom of the well. The pressure is always maintained inside the specified pressure window. This study discusses the plan to drill the D-1 well in the X Offshore Field in East Kalimantan using the MPD method through the Y and M formations. The methodology used is to collect secondary data such as pore pressure and fracture gradient, trajectory, target depth, BHA, and mud rheology used in the field. From this data, a drill hole design is made where there is a mud weight schedule, ECD and ESD calculations, and a Managed Pressure Program. From the results of the study, the total depth of the 8-1/2" and 6-1/8" section, 11.4 ppg and 12.4 ppg of mud were used with a SBP of 328 psi and 555 psi, respectively, to obtain a minimum overbalance pressure during static conditions. With a good well design and the use of the MPD method, the challenges that existed in the D-1 well were successfully overcome and the drilling process could be carried out to the target depth.
HUBUNGAN BEBAN PERAWATAN DENGAN KUALITAS HIDUP CAREGIVER ORANG DENGAN HIV-AIDS (ODHA) Alya Safira Azhar; Ida Effendi
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v8i2.15226

Abstract

Penyakit infeksi HIV- AIDS telah menjadi masalah darurat global. Data yang diperoleh pada tahun 2021 menunjukkan sebanyak 38.4 juta penduduk di seluruh dunia terinfeksi HIV. Sebagian besar orang dengan HIV-AIDS tidak mampu melakukan aktivitas keseharian dengan baik sehingga membutuhkan orang yang dapat mendampingi serta memberi dukungan psikososial, yaitu caregiver. Ketergantungan orang dengan HIV-AIDS terhadap caregivernya dapat menimbulkan beban pada caregiver. Keadaaan ini bilamana berlangsung jangka panjang dapat berdampak pada kualitas hidup caregiver. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban perawatan ODHA dengan kualitas hidup caregiver/keluarga ODHA. Metode yang digunakan adalah studi potong lintang dilakukan pada caregiver ODHA. Data yang diperoleh dari 56 responden menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara beban perawatan dengan kualitas hidup pada domain overall quality of life (p=0,025) dan domain psikologis (p=0,035). Beban perawatan ODHA mempengaruhi kualitas hidup caregiver ODHA