cover
Contact Name
Erna Meiliana
Contact Email
ernameiliana@trisakti.ac.id
Phone
+6287840093703
Journal Mail Official
jurnal_dimensi@trisakti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jl.Kyai Tapa No.1 Grogol Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 25275666     EISSN : 25497782     DOI : https://doi.org/10.25105/dim
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain diterbitkan oleh Fakultas seni Rupa dan Desain. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu Februari dan September. Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain merupakan jurnal bidang seni dan desain yang terbilang aktif sejak pertama kali diterbitkan dari tahun 2003 sampai sekarang. Menjadi salah satu jurnal seni dan desain yang banyak diminati oleh para penulis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia
Articles 304 Documents
PERANCANGAN BAJU RENANG PENGAPUNG UNTUK PELATIHAN BERENANG BAGI ANAK BERUSIA 4-6 TAHUN Sigit Subiantoro; Michele Agustine
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1977.91 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i2.470

Abstract

AbstractSwimming is one kind of water sport which is fun and has many benefits for children. Some of benefits are:improving intelengence, strengthening the body's immune system, prevent obesity, and improve kids self-confidence. However , based on the survey result, there are still many childen who are reluctant to swim. Most of children at age 4-6 years are afraid of drowning when they are going to practice swimming for the first time. Not only the fear which was exprienced by children, even the parents often feel worried about the safety of their children at thethe swimming pool.AbstrakBerenang merupakan salah satu jenis olahraga air yang menyenangkan dan memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Beberpa manfaatnya antara lain yaitu : meningkatkan kecerdasan, memperkuat daya tahan tubuh, memcegah obesitas, dan meningkatkan rasa percaya diri. Akan tetapi, berdasarkan hasil survey , masih banyak anak yang enggan berenang. Sebagian besar anak pada usia 4-6 tahun merasa takut tenggelam ketika pertama kali akan berlatih berenang . Tidak hanya rasa takut yang dialami anbak, bahkan orangtua seringkali merasa khawatir akan keamanan anak di kolam renang
PERANAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA SENI DAN DESAIN Hery Santosa
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.915 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i2.471

Abstract

Abstract This study begins from thre problem of motivation in the learning process of students in Art and Design study. The background of each student are different from each other, in the process of learning, interacting, and lectures tasks, greatly influenced by personal motivation. The background motivation in the course of time, be increased or decreased, due to many factors. The pusposes of education in the academic process, including in the field of Art and Design, is spawned be become solid, mature, and confident as the end of result. Abstark Penelitian ini berawal dari permasalahan motovasi mahasiswa dalam proses belajar di perguruan tinggi. Latar belakang setiap mahasiswa yang berbeda satu sama lain, dalam proses belajar, berinteraksi, dan mengerjakan tigas perkuliahan , sangat dipengaruhi motivasi pribadi. Latar  motivasi ini dalam perjalanan waktu , dapat meningkat atau menurun, disebabkan oleh banyak faktor. Tujuan proses pendididkan di perguruan tinggi , termasuk di bidang seni dan desain, adalah melahirkan alumni yang kokoh, matang dan dewasa pada hasil akhirnya. Melalui proses belajar di perguruan tinggi yang tepat dan mampu meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan proses belajar dengan aik, diharapkan dapat diperoleh lulusan perguruan tinggi seni dan desain yang terbaik pula
FASILITAS DUDUK DI AREA PUBLIK TAMAN KOTA DAN PLAZA GEDUNG PERKANTORAN Setiadi GS
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.072 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i2.472

Abstract

Abstract Par and rest area are inseperable from human's need to simply sit down and socialize . Although seats in Indonesia have develoved quite far, if wasn't actually originate in Indonesia. Originally, Indonesia traditional houses are " Rumah Panggung" with every day activities conduct oh the flour. " Budaya Melantai" such as dinning, sleeping, consiercing the existences of seat. They was built on stilts and people went about their daily activities, such as eating and sleeping, on the floor. It was the European settlers that first introduced chairs to Indonesia.  Abstraktaman dan sarana fasilitas duduk bagian yang tidak terpisahkan dengan kebutuhan manusia untuk duduk dan melaksanakan interaksi sosial. Di tengah perkembangan berbagai macam fasilitas dduk, jenis kursi di Indoensia, sarana tersebut di Indonesia tidak memiliki sejarah tentang kursi di Indonesia. Rumah-rumah tempo dulu di indoensia todak memiliki kursi. Pada zaman dahulu rumah-rumah di Indoensia adalah berupa rumah panggung dan memiliki budaya melantai.
PERANCANGAN DESAIN PRODUK DENGAN KONSEP SILANG BUDAYA: Studi Kasus Perancangan Tas Dengan Konsep Silang Budaya Cina Peranakan dan Kontemporer Devanny Gumulya; Merdy Batangtaris; Nathalisa Octavia
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 2 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2024.394 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i2.473

Abstract

Abtract Local culture applied to product design great potential for value enhancement and global market recognition, this known as cross cultural design. The purpose of this paper is to explore the meaning of cultural objects from cultures and to extract their cultural values into design elements. The particular cultural object chosen for this study was fashion objects of China cross breed with study focuses on analyzing the apperance , how they are used and their cultural symbolic meaning. Finally , this paper establishes a study case to provide product designers with a valuable reference for designing a succesful cross cultural product. The results presented herein are framework for designer to use cultural objects as inspiration in the design process Abstrak Seni budaya lokal diaplikasikan pada desain produk semakin digemari di pasar global, hal ini berisi penjabaran metode bagaimana proses transformasi nilai dan makna dari objek budaya menjadi elemen desain. Busana Cina Perankan diambil sebagai contoh objek budaya dengan kajian fokus pada tampilan, kegunaan dan makna simbolik budaya dan aplikasinya dalam proses perancangan deain produk. Hasil akhir yang dalam mendesain produk berkonsep silang budaya yang baik.
CITRA VISUAL DAN VERBAL DALAM POSTER KAMPANYE BERPERILAKU BAIK DI MACAU Elda Franzia
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.878 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i1.474

Abstract

Abstract The Visual and Verbal Image of Well Behaviour Poster Campaign in Macau. Macau is one  of the country in Asia that is known for its gambling tourism objects. As a country that is built its economic bases from tourism sector, the goverment of Macau needs to socialize good behaviour to citizens and tourits of Macau through behaviour posters that hung along the crossing bridge. Those posters convey the message of several important good behaviour that need to do by the citizent and tourist in order to maintain the peaceful of neighbourhood. Those posters use three language to send verbal language, wich are Chinese, Portuguese, and english. For visual structures, those posters contain comical character, background, and speech bubble. In semantic principles, those posters have semantic, sintactic, and pragmatic functions. Throuhg comical style, those poster become visually interesting and the message can be communicated well. AbstrakCitra Visual dan Verbal dalam Poster Kampanye Berprilaku Baik di Macau. Macau merupakan negara kecil di Asia yang terkenal dengan objek pariwisata perjudiannya. Sebagai negara yang membangun perekonomiannnya dari sektor pariwisata, pemerintah Macau memandang perlu untuk mensosialisasikan sikap dan perilaku baik bagi penduduk dan pendatang di Macau , melalui poster-poster perilaku yahg dipasang di sepanjang jembatan penyebrangan. Poster-poster ini berisi perilaku-perilaku baik yang harus diperhatikan , baik berupa anjuran maupun larangan, agar tercipta ketenangan dan ketentraman lingkungan yang diinginkan. Poster-poster tersebut menggunakan tiga bahasa sebagai penyampai pesan verbal, yaitu Bahasa Cina, Bahasa Portugis, dan Bahasa Inggris. Sedangkan secara struktur visual, poster-poster tersebut memiliki unsur tokoh karikatur, latar visual dan gelembung percakapan. Dalam kaidah semiotika, poster-poster tersebut memenuhi fungsi semantik, sintaksis, dan pragmatik. Melalui gaya komik, diharapkan poster-poster tersebut menjadi menarik dan pesan serta larangan yang ingin disampaikan dapat dikomunikasikan dengan baik.
SEJOLI VITRIN DAN CAHAYA BUATAN SEBAGAI WADAH PAMER KAIN BATIK KLASIK Muhammad Fauzi; Yuke Ardhiati; Ganal Rudiyanto
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.809 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i1.929

Abstract

AbstractBatik has become a part of Indonesian cukture dating back hundreds of years ago. Batik uniqueness, lies in the coloring process that uses wax as part of a protected cover. Classical Batik is a valuable work of art, which needs to be protected, so therefore batik is also made of organic materials, then it is most vulnerable or damaged. The process of batik fabric damge can be physically or chemically. environmenal influences such as light moisture, temperature and poluttion is a major cause of the damage. And for that, then the batik collection on display using display type vitrin equipped as protective glass.Observation data is done in the Textile Museum ( Galllery Batik) , Pekalongan Batik Museum and National Museum of Singapore that shows some of the less ideal in order to show off vitrin. This will in trying to analysis of those aspects of teh display and lighting aspects.The result of analysis followed in the drafting process vitrin and artificial Light with design concepts from batik geometry and the philosaphy of one motif with similar meaning as the container. SO that the design is expected to improved the image galleries and museum in the public eye in terms of aesthetics, comfort and Protectuion of the collection  can be improved AbstrakBatik sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Keunikan batik terletak pada proses pewarnaan dengan menggunakan lilin sebagai penutup bagian yang terlindungi. Batik tulis klasik merupakan karya adiluhung yang perlu dilindungi, oleh karena itu batik tulis juga terbuat dari bahan-bahan organik, maka hal ini sangat rentan atau mengalami kerusakan. Proses kerusakan kain batik dapat secara fisik maupun kimiawi. Pengaruh lingkungan seperti cahaya kelembabab suhu udara dan polusi merupakan penyebab utamanay terjadinya proses kerusakan itu, untuk itulah maka koleksi batik yang dipamerkan menggunakan display jenis vitrin yang dilengkapi kaca sebagai pelindung.Data observasi yang dilakukan di Museum Tekstil ( Galeri Batik) , Museum Batik Pekalongan dan Museum Nasional Singapura. Menunjukk=ka beberapa kurang idealnya tata pamer pada vitrin. Hal ini akan dicoba analisis dari aspek-aspek display dan aspek pencahayaan. Hasil dari analisa dilanjutkan dalam proses perancangan vitrin dan cahaya buatan denga konsep perancagan yang  berasal dari transformasi motif batik geometri dan dipilih motif yang memiliki filosofi serupa dengan fungsi vitrin. Sehingga hasil perancangan ini diharapkan dapt meningkatkan citra galeri dan museum di mata masyarakat dari segi estetika, kenyamanan dan perlindungan terhadap koleksi dapat ditingkatkan.
BAUHAUS AWAL SEKOLAH DESAIN Asidigisianti Surya Patria
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1256.894 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i1.930

Abstract

AbstractBauhas is one of school of design in Germany which combine between art and craft. It was found by Walter Gropius who was and German Architect. Although Bauhas was only last for 15 years ( 19-19-1933) , it has huge impact to design and architecture. Besides the Bauhas artwork broke through the existing design inhtat period of time, the published book are used in school of design around the world. even the international style such as simple and use primery color also geometric shape become the part of modern design. The learning philosophy is also used until now which is learning by doing through studio system and workshop in school of design AbstrakBauhaaus adalah sekolah desain pertama di Jerman yang menyatukan anatara seni dan kriya . Didirikan oleh Walter Gropius seoranh arsitek Jerman. Meskipun hanya berdiri selama 15 tahun ( 1919-1933) pengaruhnya besar terhadap desain dan arsitektur. Selain karya-karya yang dihasilkan mendobrak rancangan yang telah ada, buku-buku yang dipublikasikan juga menjadi acuan sekolah-sekolah desain seluruh dunia. Bahkan gaya yang dinaut, seperti sederhana dan menggunakan warna primer serta bentuk geometris tetap menjadi acuan desain modern. Bhakan filosofi embelajarannya juga diterapkan hingga kini, yaitu learning by doing melalui sistem studio dan bengkel kerja di sekolah-sekolah
PERKEMBANGAN SENI RUPA URBAN DI SURAKARTA Agustinus Sumargo; Sigit Purnomo Adi
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1347.056 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i1.931

Abstract

AbstractAmong the various ar forms existing and developing in Indonesia today, the urban art has a unique history of emergence. This form of art did not emerge through the process common to other nations, where it grew up out of a long tradition. The factors behind the appereance of urban art in Indonesia are also different. In general, the growth and development of international urban art has been inseparable from the artist's treatment of aesthetic values. When these young artist's had just begun to delve into urban art, other art forms had already entered their respective modern period. Because of this, the urban art seemed to sudenly appear in the midst of other established art form in IndonesiaAbstrakDi antara berbagai aliran seni yang ada dan berkembang di Indoensia saat ini, seni urban memiliki sejarah kemunculan yang unik. Seni Urban tidak muncul melalui proses yang umum di negara-negara lain, di mana terdapat tradisi yang panjang. Faktor-faktor di belakang kemunculan seni urban di Indoensia juga berbeda. Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan seni urban Internasional tidak dapat dipisahkan dari perlakuan senimannya terhadap nilai-nilai aestetik. Begitu seniman seniman muda ini mulai terjun ke dalam seni urban, akiran seni lainnya sudah memasuki masa modern. Oleh karena  itu sepertinya seni urban muncul secara mendadak di tengah aliran seni lainnya
RANCANAGAN ORNAMEN 'MOTIF-MOTIF URBAN' PADA KAIN TENUN NUSANTARA Dina Martin; Ganal Rudiyanto
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1936.93 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i1.932

Abstract

Abstract Indoensia rich in ornaments, motifs and color of clothes weaving. This diversity is the influence of geographical factors, demograraphic and outsider influences. There are several working techniques, the most common technique is the tehnique of ikat weaving lungsi, the second is the technique of feed belt, tie the third is called multiple or double ikat tie. Sumba is one area in Indonesia is rich in decoration of ikat weaving. Researchers used a contructivist the existing motifs on weaving clothes , it used as the basis of creation, the science of aesthetics, science, phenomenology, and the science of design. Urban weaving motifs created by using a phenomenological observation motifs that exist in Sumba ikat, and observations made by researchers observed using the sense and reflect the basis for the creation of urban motifs woven fabric. To create new weaving patterns of urban motifs as the end of the result. AbtrakIndonesia kaya akan ragam hias, motif dan pewarnaan pada kain Nusantara . Keragaman ini merupakan pengaruh dari faktor geografis, demografis dan pengaruh luar. Ada beberapa teknik pengerjaan, teknik yang paling umum adalah teknik ikat lungsi, kedua adalah teknik ikat pakan, ikat yang ketiga adalah yang disebut dengan tenun ikat berganda atau dobel ikat. Sumba merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan ragam hias tenunnya. Peneliti menggunakan pardigma teori filsafat konstuktivisme Guba, secara ontologi, epistomologi dan metodologi.
PENCIPTAAN COSPLAY TOKOH WAYANG 'LIMBUK' UNTUK SENI PERTUNJUKAN URBAN DI JAKARTA Putri Anggraeni Widyastuti; Yuke Ardhiati; Krishna Hutama
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1321.554 KB) | DOI: 10.25105/dim.v10i1.935

Abstract

AbstractIn general beginner-level cosplayer and common people think that in cosplay events, cosplayers pklay as fictional and non-fictional characters from America or Japan. However, a similar event charged this perception somewhat. In Hellofest, cosplayers not only play as characters from Japan or America, but also from Indoensia. In this event, one can find cosplayers posing as characters inspired from wayang talesOf Course, this changes the principal meaning of cosplay itself. Cosplay is the art of playacting, not unlike theatre, as in cosplay can be considered as a part of urban art. To popularize this urban event, the wayang character "Limbuk" was created. This serves not only as a critic for cosplay in general, but it also serves as a solution for cosplayers with rotund bodies who are concerned with their body shapes. It also helps preserve the wayang tradition in this globalization era, while introducing this female punakawan to the peopleUsing qualitative reserach method with the grounded theory and phenomenology approaches, as well as supported by several theories, such as the post-modern theory, the writers tried to conceptualize the cosplay of the awayang character " Limbuk" for theatrical shown in Jakarta. The process itself is not so different from fashion designing in general AbstrakPada umumnya cosplayer pemula dan masyarakat awam hanya mengetahui bahwa dalam acara cosplay, cosplayer menampilkan karakter fiksi dan non fiksi dua dimensi dari Jepang atau amerika ke dalam bentuk tiga dimensi. akan tetapi , melihat seuah fenomena acara sejenis yang berbeda, mengubah pemikiran mengenai cosplay. acara tersebut adalah Hellofest, di mana para cosplayer mengenakan kostum dan dandanan karakter dari Jepang atau Amerika tetapi juga dari Indonesia. Di acara ini, dapat ditemui para cosplayer mengenakan kostum dan dandanan yang terinsipirasi dari tokoh pewayangan.Ini tentu saja mengubah pemahaman mengenai cosplay itu sendiri. Cosplay adalah seni bermain peran seperti layaknya teater, karena bagimanapun juga dalam acara cosplay terdapat kabaret yang diikuti oleh tim-tim cosplayer. Jadi tidak heran kalau cosplay merupakan bagian dari seni pertunjukan urban. Untuk meramiakan acara seni pertunjukan urban ini, maka dibuatlah penciptaan tokoh wayang Limbuk. Ini di samping sebagai kritik terhadap cosplay pada umumnya, juga sebagai solusi bagi cosplayer bertubuh gemuk, agar bisa ikut bagian dalam acara cosplay tanpa harus khawatir dengan bentuk tubuh. Di samping ini juga memlestarikan pewayangan di era globalisasi ini. Selain ini juga memperkenalkan dan mengapresiasi tokoh punkawan wanita ini kepada masyarakat.Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan grounded theory dan fenomenologi, serta didukung dengan berbagai teori seperti teori postmodern, penulis mencoba membuat konsep penciptaaan cosplay tokoh wayang " Limbuk" untuk seni pertunjukan di Jakarta. Untuk proses penciptaaan cosplay karakter ini tidak jauh berbeda denga yang dilakukan desainer fashion pada umumnya

Page 5 of 31 | Total Record : 304