cover
Contact Name
Erna Meiliana
Contact Email
ernameiliana@trisakti.ac.id
Phone
+6287840093703
Journal Mail Official
jurnaldimensidkv@trisakti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti Jl.Kyai Tapa No.1 Grogol Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Published by Universitas Trisakti
ISSN : 25027425     EISSN : 25497766     DOI : https://doi.org/10.25105/jdd
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain was published by Faculty of Art and Design Trisakti University in 2016. This journal is published regularly 2 (two) times a year, every April and October. Articles in Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain include knowledge, studies, research, intellectual ideas and ideas related to the science of art, culture especially those related to Visual Communication Design, such as advertising, graphic design, digital multimedia, typography, illustration and photography. Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa is published both in print and online versions. The aim of Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain to publish original papers , conceptual frameworks, analytical and simulation models, case studies, empirical research, and book reviews .Also to develop and communicate widely the development of art and design theoretical and pragmatic.
Articles 127 Documents
PERSEPSI VISUAL LOGO KERETA REL LISTRIK (KRL) COMMUTER LINE JABODETABEK Yudhistira Vidhiatama; Agus Nugroho
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 3 No. 2 (2018): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.564 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v3i2.3604

Abstract

AbstractThe Visual Perception of Commuter Line Jabodetabek’s Logo. In a product or service, having a logo is an essential element. Logo is an element that can be used as communication advice with consumers as well as a strong trust of the consumer, so it is impossible if a company can live without the visual identity that represent it. Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek is a company that serves electric train-based services in transporting passengers from one district to another. A service company engaged under the auspices of PT Kereta Api Indonesia represents itself using a logo, which speaks the purpose and culture of the company. However, having a logo doesn’t guarantee a product/service’s full representation if there is no feedback from its uses. Therefore, this study aims to analyze the suitability of the logo meaning with the responses and perceptions of the users of the KRL Commuter Line Jabodetabektransport services. The method is qualitative descriptive, with data collecting using questionaire to designers and passangers of the KRL Commuter Line Jabodetabek. AbstrakPersepsi Visual Logo Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek. Dalam sebuah produk atau jasa, memiliki logo merupakan elemen penting. Logo merupakan elemen yang dapat dijadikan saran komunikasi dengan konsumen sekaligus sebagai pemberi kepercayaan yang kuat terhadap para konsumen, sehingga sangat mustahilapabila sebuah perusahaan dapat hidup tanpa adanya identitas visual yang mewakilinya. Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek merupakan perusahaan yang melayani jasa berbasis kereta listrik dalam mengangkut para penumpang dari satu distrik ke distrik yang lain. Perusahaan jasa yang bergerak di bawah naungan PT KeretaApi Indonesia mewakili dirinya menggunakan sebuah logo, yang menggambarkan tujuan dan budaya perusahaan tersebut. Namun, sebuah logo tidak sepenuhnya dapat merepresentasikan sebuah produk/jasa secara matang, jika tidak ada suara dari para pengguna produk/jasa tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untukmenganalisis kecocokan makna logo dengan tanggapan dan persepsi para pengguna jasa angkutan KRL Commuter Line. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada para praktisi dan penumpangKRL.
POTENSIAL AKSI 1A – EKSPLORASI SENI EKOLOGI DENGAN GARAM SEBAGAI MATERI SENI Jonata Witabora; Nick Soedarso
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 3 No. 2 (2018): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.636 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v3i2.3611

Abstract

AbstractPotential Action 1A – Ecological Art Exploration with Salt as Art Material. With continuous development in work of science, the mysteries of life and nature are unfolding one step at the time. This gives us more understanding how nature works and how we connected with each other. In art, the subject of nature is become more and more prominent. For many artists, nature becomes the new canvas that opens new possibilitiesand new imagination. Salt is one of the main substances of life. It is a substance that could be found in many aspects of life, it’s in our food, in our bodies, in the oceans, in the rocks and in every living creature. Not just that, salt also have important role in human civilization development. It is a philosophical mineral that play a big role in our life. This research works in artistic research method that centered in experimental practice. Through this installation artworks, salt is seen through new perspective, whichin result open up to a different perspective and new experience in seeing salt.   AbstrakPotensial Aksi 1A – Eksplorasi Seni Ekologi dengan Garam Sebagai Materi Seni. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sedikit demi sedikit misteri kehidupan dan alam semakin terkuak. Hal ini membuat kita semakin sadar dan paham akan posisi dan relasi kita dengan alam. Dalam dunia seni, kehidupan dan alam tidak lagi hanya menjadiinspirasi belaka tapi menjadi objek realita yang direspon secara langsung. Pendekatan ini membuka ruang-ruang pemahaman dan imajinasi baru yang segar. Garam merupakan salah satu unsur penting bagi kehidupan. Garam ada di dalam tubuh kita, di luar, di lautan,bebatuan dan di dalam setiap makhluk hidup. Selain itu, garam juga merupakan salah satu komoditas penting bagi perkembangan peradaban manusia. Garam adalah sebuah material filosofis, sebuah esens, garam adalah kehidupan. Penelitian ini menerapkan metode penelitian artistik yang berpusat pada praktek bereksperimen. Melalui karyainstalasi ini garam dilihat dengan perspektif yang berbeda, yang mungkin membuka potensi-potensi baru ke depan, membuat pengalaman baru dalam memahami garam.
STUDI KEMIRIPAN LOGO DUA PERUSAHAAN: GTV DAN GOOGLE Ariefika Listya; Reza Junianto; Mirta Mirta
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.446 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4554

Abstract

Abstract Logo Similarity Study of Two Companies: GTV and Google. GTV (Global TV) is one of private TV station in Indonesia under management of PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC group). In 2017, GTV (Global TV) changed its logo with an iconic G but cause the perception of netizens that it was similar to Google. Although GTV area of business is different from Google, which is GTV in entertainment television media and Google in information technology area, the similarity of logos will be an obstacle of GTV brand image as private television station in Indonesia. The aim of the researchis to find out how is the similarities, and what underlies GTV so that they redesign the logo which similar to Google. This study uses descriptive qualitative research method with aesthetic and marketing science approaches. The results showed the similarities located on the letter G of the GTV’s does’nt seem to mean intentionally imitate the letter G of Google’s because it turned out long before the Google logo established,formalistic aspects of the GTV logo were already existed on the past logo. The GTV logo appearance has relevance to what are underlying the logo redesign. However, the similarity between them where Google is a global company which larger than GTV seems to be affected GTV images.AbstrakStudi Kemiripan Logo Dua Perusahaan: GTV dan Google. GTV (Global TV)merupakan salah satu stasiun TV swasta di Indonesia di bawah PT. Media NusantaraCitra Tbk (MNC group). GTV mengganti logonya di awal tahun 2017 dengan G yang ikonik namun menimbulkan persepsi beberapa warganet bahwa logonya mirip dengan Google. Meski area bisnis GTV berbeda dengan Google di mana GTV bergerak di bidang hiburan pada televisi dan Google dalam dunia teknologi informasi, namun kemiripan logo menjadi kendala bagi citra brand GTV sebagai stasiun televisi swasta besar diIndonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemiripan desain logo kedua perusahaan itu, dan apa yang mendasari GTV melakukan perubahan logo yang hasilnya mirip dengan Google. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan estetika dan pendekatan ilmu pemasaran. Hasilpenelitian menunjukkan kemiripan logo yang terletak pada huruf G logo GTV dengan huruf G pada logo Google nampaknya bukan bermaksud menyengaja untuk meniru karena ternyata jauh sebelum logo Google muncul, aspek formalistik desain logo GTV sudah ada pada logo lamanya. Tampilan logonya juga mempunyai keterkaitan denganapa yang melatarbelakangi pergantian logonya. Namun begitu, kemiripan logo GTV dengan Google yang merupakan brand yang besar dan mendunia nampaknya dapat mempengaruhi citra brand GTV.
LOGOTYPE SEBAGAI CITRA GRAFIS DALAM KONTEKS IDENTITAS VISUAL GRUP BAND MAJOR LABEL DAN INDIE LABEL Agus Adhityatama
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.301 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4556

Abstract

AbstractLogotype as a Graphic Image in the Major Label and Index Label Visual Identity Group Band Context. A logotype will interpret the context of visual identity. Seringai band is one example of an indie group that has a strong image through logotype as their visual identity. A good and appropriate logotype quality is how to create an appropriate identity in forming the characteristics of a band. The use of logotype as a misguided visual identity often occurs in Indonesia and the music industry as a facilitator of the withdrawal of a visual identity both image and artistically, especially for a band that is shaded by a major label. Data on observations conducted in the field show that many things that are less than ideal seem like imitation often occurs without us knowing it.A good logotype is born from an in-depth research, and facts in the manufacturing process, the role of letters emotionally must be able to appreciate the atmosphere and taste. By using this type of qualitative research with a descriptive approach, it is concluded that the results of the analysis in this discussion can provide education to thepeople of Indonesia.AbstrakLogotype Sebagai Citra Grafis Dalam Konteks Identitas Visual Grup Band Major Label dan Indie Label. Sebuah logotype akan memaknai konteks dari identitas visual. Grup band Seringai menjadi salah satu contoh grup indie yang memiliki citra yang kuat lewat logotype sebagai identitas visual mereka. Kualitas logotype yang baik dan pantas adalah bagaimana menciptakan sebuah identitas yang tepat dalam pembentukankarakteristik sebuah grup band. Penggunaan logotype sebagai identitas visual yang salah kaprah kerap terjadi di Indonesia dan industri musik sebagai fasilitator mundurnya sebuah identitas visual yang baik secara citra maupun secara artistik, khususnya untuk grup band yang dinaungi oleh major label. Data observasi yang dilakukan di lapanganmenunjukkan banyak hal yang kurang ideal seperti sering terjadinya peniruan tanpa kita sadari. Logotype yang baik lahir dari sebuah riset yang mendalam. Fakta dalam proses pembuatannya, peranan huruf secara emosionil harus dapat mengapresiasikan suasana dan rasa. Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif disimpulkan hasil analisis dalam pembahasan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia.
PENGGUNAAN HURUF DEKORATIF DALAM TIPOGRAFI KINETIS Rina Carina
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.367 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4558

Abstract

AbstractThe Decorative Letters Application in Kinetic Typography. Typography is a design element that is very important and widely used in animation, which is known as kinetic typography, where the letters move and become the main visual element in conveying information. Decorative letters are now more diverse, some are easy to read, but many of them are difficult to read. The developing of decorative lettes will certainly affect the visual. The purpose of this study is to see the development of decorative lettersapplication in kinetic typography. This art-based research uses qualitative research method by analyze the decorative letters as design elements based on basic typographic theory. The result is a conclusion of the achievement of delivering information through the decorative letters, especially in kinetic typography and open to further study.Hope that this research can enrich designer’s references in applying typography as an important and informative design element.  AbstrakPenggunaan Huruf Dekoratif dalam Tipografi Kinetis. Tipografi merupakan sebuah elemen desain yang sangat penting dan banyak digunakan dalam media animasi, yang dikenal dengan sebutan tipografi kinetis, di mana huruf-huruf tersebut bergerak dan menjadi elemen visual utama dalam menyampaikan sebuah informasi. Bentuk huruf dekoratif pun kini semakin beragam, ada yang mudah dibaca, namun tidak sedikityang sulit dibaca. Semakin banyaknya suguhan bentuk huruf dekoratif tentunya akan mempengaruhi desain visual yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan penggunaan huruf dekoratif pada tipografi kinetis. Penelitian berbasis seni ini menggunakan metode riset kualitatif, dengan menganalisis huruf dekoratif sebagai elemen desain berdasarkan teori dasar tipografi. Hasil daripenelitian ini adalah berupa kesimpulan mengenai keberhasilan penyampaian informasi melalui huruf dekoratif, khususnya dalam karya tipografi kinetis dan terbuka untuk penelitian lebih lanjut. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi para desainer dalam menggunakan tipografi sebagai elemen desain yang penting daninformatif.
FENOMENA DIGITAL ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Farid Abdullah
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.202 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4560

Abstract

Abstract Digital Phenomena in Industrial Revolution 4.0. Entering the era of Industrial Revolution 4.0, the Indonesian government set up a roadmap in the form of Making Indonesia 4.0. To support the digital phenomenon, this article is strengthened by public lecture Eric Hanson CEO of xRez Studio Inc. Greater Los Angeles, USA, on February 5, 2018 themed “Creating Digital Cities”. As a designer, visual effects senior producer,and 3-dimensional digital artist he has been in the production of visual effects-based films in Holywood. The arrival of Hanson made an important contribution to Visual Communication and Multimedia Design education in Indonesia. Visual communication design paradigm according to Hanson experiencing a media shifting. Many works of art, multi media, prints, previously leaning on consumables, shifted to E-media. The existence of this e-media is difficult to resist and many of the efficiency it produces.Hanson also explained his arrival as a form of introduction to the younger generation the opportunities of work in the field of visual communication design.AbstrakFenomena Digital Era Revolusi Industri 4.0. Memasuki era Revolusi Industri 4.0, pemerintah Indonesia menyusun peta jalan berupa Making Indonesia 4.0. Untuk mendukung fenomena digital tersebut, tulisan ini diperkuat kuliah umum Eric Hanson, CEO xRez Studio Inc. Greater Los Angeles, USA, bertema “Creating Digital Cities”.Pendekatan yang dipakai dalam tulisan ini adalah deskriptif-naratif, memakai teori Rogers E. Shoemaker (1995) difusi teknologi komputer terhadap komunitas seni. Fenomena desain komunikasi visual menurut Hanson mengalami perubahan media (media shifting). Banyak karya seni, multimedia, cetakan, yang sebelumnya bersandar pada bahan habis, bergeser pada e-media. Keberadaan e-media ini sulit ditolak dan banyak efisiensi yang dihasilkannya. Simpulan dari tulisan ini adalah telah terjadi fenomena digitalisasi di berbagai kota-kota dunia dan perlunya introduksi kepada generasi muda tanah air terhadap peluang-peluang kerja di bidang desain
KLASIFIKASI DAN TAKSONOMI EKSPLORASI VISUAL DALAM MONOGRAM Brian Alvin Hananto
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.759 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4561

Abstract

AbstractClassification and Taxonomy of Visual Explorations in Monogram. Today we can find many monograms being designed. A monogram is composed by using two or more letters. These letters composition is used as a sign that is often used for identification, similar like a logo. As the design of monogram itself uses letters as it’s fundamental elemen, this indicates that typography is an essential knowledge to be learnt to enabledesigners to create monograms. This paper using 16 samples that were taken from several classes from the Visual Communication Design department on Universitas Pelita Harapan. A classification on the visual explorations created from samples that were found. The result were six different categories on explorations approaches for designing monograms. From the six categories, the categories maped and created ataxonomy based on the level of understanding of structure on letter and monograms. The taxonomy and classifications resulted from the study is expected to be applicable for design explorations concerning monogram designs, may it be on class, or outside of class.AbstrakKlasifikasi dan Taksonomi Eksplorasi Visual dalam Monogram. Dewasa ini terdapat banyak desain monogram yang bermunculan. Monogram tersusun dari dua atau lebih huruf yang disusun guna menjadi sebuah penanda identitas. Desain monogram yang menggunakan huruf sebagai elemen fundamentalnya tentu tidak lepas dari pemahaman tipografi. Dengan pemahaman yang cukup, eksplorasi menjadi hal yang terfasilitasi dan tidak mustahil untuk dilakukan. Pembahasan ini menggunakan 16 sampel hasil karya mahasiswa yang diambil dari perkuliahan mata kuliah Tipografi Dasar di program studi Desain Komunikasi Visual pada Universitas Pelita Harapan. Dari keseluruhan sampel dibuat klasifikasi terhadap eksplorasi-eksplorasi visual yang ditemukan. Hasilnya adalahenam kategori pendekatan eksplorasi visual untuk perancangan monogram. Dari keenam kategori tersebut, dipetakan kategori-kategori tersebut dan disusun sebuah taksonomi berdasarkan tingkatan pemahaman dan penguasaan dari struktur huruf dan monogram.Taksonomi serta klasifikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai basis dalam eksplorasi desain monogram lainnya, baik dalam praktik di kelas maupun di luar kelas
PERUBAHAN LOGO HARIAN SINGGALANG Yayah Rukiah; Nurulfatmi Amzy; Angga Kusuma Dawami
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.937 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4562

Abstract

AbstractThe Changes of Singgalang Newspaper Logo. Logo becomes an inseparable identity in introducing a brand to society in general. The construction of the shape represents the identity in itself to show the entity and become a characteristic that is finally known to the target audience. Changes to the logo are based on the need for the entity to always make a new appearance to be better known and to imprint the meaning of theentity in the minds of consumers. As one of the National newspapers, the Singgalang daily also changed its logo from the beginning of its publication in 1969. Changes in form that corresponded to Singgalang’s identity brought a different perception between one logo and another. The shapes differ from the first logo to the online media logo, indicating that Singgalang has special characteristics to show himself to the generalpublic. This article discusses the development of the Singgalang Daily logo that was published for the first time, until the logo is displayed in online media. The results of this study used the semiotic-Sumbo Tinarbuko approach, to see logos as symbols that exist and continue to make changes over time. By using semiotic analysis, the results ofthis study show that logos are important for re-branding to get into the community in general.AbstrakPerubahan Logo Harian Singgalang. Logo merupakan salah satu identitas yang tidak terpisahkan dalam mengenalkan sebuah merek kepada masyarakat secara umum. Konstruksi bentuk merepresentasikan identitas dalam dirinya untuk menunjukkan entitasnya dan menjadi ciri khas yang akhirnya dikenal kepada target pembacanya. Perubahan logo didasari pada kebutuhan entitas untuk selalu membuat tampilan baru agar lebih dikenal dan lebih menancapkan makna bentuk entitasnya di benak konsumen. Sebagai salah satu koran nasional, Harian Singgalang juga melakukan perubahan logo dari awal terbitnya di 1969. Perubahan bentuk yang sesuai dengan identitas Singgalang membawa persepsi yang berbeda antar satu logo dengan logo yang lain. Bentukbentuknyayang berbeda dari logo pertama sampai logo media daringnya, menandakan Singgalang memiliki ciri khusus untuk menunjukkan dirinya kepada masyarakat umum.Tulisan ini membahas tentang perkembangan logo Harian Singgalang yang terbit pertama kali, sampai logo yang ditampilkan di media daring. Hasil penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika-Sumbo Tinarbuko, untuk melihat logo sebagaisebuah simbol yang ada dan terus dilakukan perubahan dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan analisis semiotika, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa logo menjadi penting untuk dilakukan desain ulang (re-branding) untuk dapat masuk ke masyarakat secara umum.
SINEMATOGRAFI ANIMASI DALAM MEDIA VIRTUAL REALITY BERMUATAN HANTU LOKAL INDONESIA Ardiyan Ardiyan; Melki Sadekh Mansuan; Juni Putra
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.487 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i1.4563

Abstract

AbstractAnimation Cinematography in Virtual Reality Media with Indonesian Local Ghost Content. This research objective is to search local potential in visual communication design especially animation cinematography field in context of Virtual Reality (VR) usage that contained Indonesian local ghost stories as entertainment yet informational message. The development of VR media as short animation movie media is affecting visual communication design especially animation cinematography because of the variety and optional camera view is not only determined by movie maker. Interactivity through VR media makes user is immersive with the environment. The immersive aspect can be more attractive when affecting user such as in horror ghost stories through VR media that caused audience feels horror through simulation or fantasy. But the quantityand quality of VR media is not use enough and through this research this problem is analyzed in descriptive qualitative method to explore understanding and content in VR design especially local ghost stories that can be entertainment yet informational. The usage of animation cinematography will transform in VR media especially in 360 VRanimation movie.  AbstrakSinematografi Animasi dalam Media Virtual Reality Bermuatan Hantu LokalIndonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi lokal dalam sudut pandang keilmuan Desain Komunikasi Visual terutama dalam rumpun sinematografi animasi yang berkaitan dengan pemanfaatan medium Virtual Reality (VR) dengan konten hantu lokal Indonesia sebagai sarana hiburan ataupun dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagaimedia untuk menyampaikan informasi. Perkembangan media VR mempengaruhi perkembangan keilmuan, terutama sinematografi animasi dari sudut pandang kamera yang memberikan opsi dalam pembingkaian gambar yang sudah tidak dipilihkan oleh perancang film. Interaktivitas melalui media VR mengakibatkan seolah-olah kita merasa imersif dengan lingkungan. Aspek imersif yang terjadi sangat mempengaruhipenggunanya, sebagai contoh VR yang bertemakan horror hantu sehingga pengguna bereaksi ketakutan dan mendapatkan pengalaman yang bersifat simulasi bahkan fantasi.Namun sangat disayangkan secara kuantitas dan kualitas media VR ini belum maksimal dimanfaatkan, sehingga dalam penelitian ini melalui analisis kualitatif deskriptif mencoba memberi pemahaman dan menggali konten yang dapat menjadi masukan untuk dimunculkan dalam karya desain VR, khususnya kekayaan budaya hantu lokal yang dapat dijadikan sarana hiburan ataupun informasi. Tidak hanya itu penerapansinematografi animasi diharapkan bertransformasi dalam medium VR khususnya dalam 360 film animasi VR.
STRATEGI VISUAL ANIMASI INTERAKTIF “KELILING JAWA” Santo Santo
Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1746.723 KB) | DOI: 10.25105/jdd.v4i2.5883

Abstract

AbstractThe Visual Strategy of Interactive Animation “Around Java”. Interactive animation “Around Java” is an interactive animation packed with digital technology, in which there is a visual language in the form of animation and audio to introduce Javanese island culture. Interactive animation “Around Java” is very special because there are social goals to convey educational information or messages about the richness of Indonesian culture. The aesthetic approach is to analyze the object of research usingthe criteria, principles, and general phenomena of scientific theories, namely graphic design, animation, communication and UI/UX. The result is based on formalistic side is indicated that interactive animation “Around Java” is effective in terms of visual appearance, and in terms of communication as a messenger of the cultural message which can be conveyed well and clearly because it is supported by audio visual andinteresting interaction experiences. AbstrakStrategi Visual Animasi Interaktif “Keliling Jawa”. Animasi interaktif “Keliling Jawa” merupakan sebuah animasi interaktif yang dikemas dengan teknologi digital, di mana di dalamnya terdapat bahasa visual berupa animasi dan audio untuk memperkenalkan budaya pulau Jawa. Animasi interaktif “Keliling Jawa” menyimpan keistimewaan karena ada tujuan sosial dalam menyampaikan pesan informasi yang mendidik tentang kekayaan budaya Indonesia. Pendekatan estetik yang dilakukanadalah menganalisis objek penelitian dengan menggunakan kriteria, prinsip, dan fenomena umum teori-teori keilmuan, yaitu desain grafis, animasi, komunikasi dan UI/ UX. Hasilnya adalah berdasarkan aspek formalistik, animasi interaktif “Keliling Jawa” efektif dari segi penampilan visual, dan secara aspek komunikasi sebagai penyampai pesan budaya dapat menyampaikan pesan dengan baik dan jelas karena didukungdengan audio visual serta pengalaman interaksi yang menarik.

Page 5 of 13 | Total Record : 127