cover
Contact Name
Nurona Azizah
Contact Email
nurona.azizah@ub.ac.id
Phone
+6281216566802
Journal Mail Official
jkn@ub.ac.id
Editorial Address
Gedung Keperawatan, Jl. Puncak Dieng, Kunci, Kalisongo, Kec. Dau, Malang, Jawa Timur 65151
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Nursing Science Update
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 28297075     EISSN : 28290003     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jik
Core Subject : Health,
Journal of Nursing Science Update (JNSU) [formerly known as Jurnal Ilmu Keperawatan: Journal of Nursing Science] is a media to share scientific studies about nursing published by the Department of Nursing, Faculty of Health Science, Universitas Brawijaya. This journal covered basic nursing sciences, pediatric nursing, medical surgical nursing, maternity nursing, emergency nursing, mental health nursing, community nursing, family nursing, gerontic nursing, and nursing, and health policy. This journal is delimited into topics related to original research, reviews, case studies, and letter to the editor, which contribute to the development of the nursing scientific field. We aim to promote the development of nursing research into clinical evidence in practice. Our audience is the national and international nursing community, educators, health professionals, policymakers, and interested public members worldwide.
Articles 201 Documents
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP REALISASI TINDAKAN MEMBAWA PENDERITA STROKE KE UNIT GAWAT DARURAT (UGD) RUMAH SAKIT UMUM KARSA HUSADA BATU (RSKH) ( Pendekatan Behavioral System Model Dorothy E Johnson ) Sujud Priono; Sri Andarini; Heri Kristianto
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.938 KB)

Abstract

Stroke adalah salah satu kasus kegawatan karena berkurangnya dan atau berhentinya suplai darah ke otak secara tiba-tiba. Pertolongan terbaik bagi penderita stroke adalah segera membawa ke Rumah Sakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi tindakan membawa penderita stroke ke Rumah Sakit antara lain adalah faktor belajar, pengalaman, dan dukungan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh belajar, pengalaman, dan dukungan sosial terhadap realisasi tindakan membawa penderita stroke ke UGD RSKH. Sampel untuk penelitian ini sebesar 139 responden yang berasal dari keluarga atau orang lain dari penderita stroke yang mengetahui dan terlibat dalam realisasi tindakan membawa penderita stroke ke UGD RSKH. Pengumpulan data mengunakan kuesioner tentang faktor belajar, pengalaman dan dukungan sosial. Analisa hubungan diukur dengan korelasi spearman dengan signifikansi ᾳ = 0,05, analisa pengaruh menggunakan regresi logistik dengan nilai signifikansi ᾳ = 0,05. Hasil analisa menunjukkan ada pengaruh  signikan faktor belajar, pengalaman dan  dukungan sosial secara bersama-sama terhadap realisasi tindakan membawa penderita stroke ke UGD RSKH dengan nilai signikansi 0,000. Namun pada uji partial hanya faktor pengalaman yang tidak memberikan pengaruh secara signifikan karena nilai signifikansinya 0,065. Sedangkan belajar nilai signifikansinya 0,011 dan dukungan sosial 0,015. Kesimpulan dari penelitian ini faktor belajar dan faktor dukungan sosial berpengaruh terhadap realisasi tindakan membawa penderita stroke ke UGD RSKH, sedangkan faktor pengalaman tanpa di dukung oleh faktor belajar dan faktor dukungan sosial tidak berpengaruh  signifikan terhadap realisasi tindakan membawa penderita stroke ke UGD RSKH. Dari hasil penelitian ini disarankan RSKH  meningkatkan program kegiatan untuk lebih banyak melibatkan masyarakat serta menambah kesempatan belajar masyarakat tentang stroke. Kata kunci : stroke, faktor belajar, faktor pengalaman, faktor dukungan sosial
PENGALAMAN PERAWAT DALAM MELAKUKAN PENILAIAN CEPAT KESEHATAN KEJADIAN BENCANA PADA TANGGAP DARURAT BENCANA ERUPSI GUNUNG KELUD TAHUN 2014 DI KABUPATEN MALANG (STUDI FENOMENOLOGI) Yati Nur Azizah; Retty Ratnawati; Setyoadi Setyoadi
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.282 KB)

Abstract

Rapid Health Assessment (RHA) sangat diperlukan dalam kondisi bencana,  dimana bencana merupakan kejadian yang sering terjadi akibat pengaruh alam yang dapat menimpa kehidupan manusia dan mengancam lingkungan. RHA sangat dibutuhkan untuk mengumpulkan data, memberikan informasi yang obyektif sehingga mampu memecahkan masalah selama tanggap darurat bencana sampai dengan pemulihan pasca bencana. Tujuan umum penelitian ini adalah mengidentifikasi makna pengalaman perawat dalam melakukan Rapid Health Assessment / RHA pada tanggap darurat bencana erupsi Gunung Kelud tahun 2014 di Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif.  Partisipan yang ikut serta dalam penelitian ini sebanyak lima orang perawat yang terdiri dari tiga orang perawat yang bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan dua orang perawat yang bekerja di Puskesmas Ngantang. Hasil analisis didapatkan delapan tema yang didapatkan dari delapan tujuan khusus penelitian.  Tema yang di dapat antara lain : perawat tidak siap dalam pengisian RHA, perawat merasakan kurangnya kerjasama tim, perawat merasa kurang memahami dalam pengisian format, perawat mengalami permasalahan dalam pengumpulan data, perawat mengalami kendala dalam koordinasi rujukan antar wilayah,  perawat mengalami hambatan dalam melakukan penilaian dan perawat merasakan adanya konflik tugas dalam pengisian RHA, serta harapan perawat untuk optimalisasi RHA. Perencanaan yang jelas dalam manajemen bencana akan meningkatkan pelayanan kesehatan dan koordinasi antar wilayah. Kesiapan lain yang harus dimiliki oleh perawat adalah peningkatan kompetensi baik melalui pelatihan-pelatihan seperti managemen bencana, adanya petunjuk teknis, sarana dan prasarana serta pengalaman perawat itu sendiri dalam menangani masalah bencana.Kurang optimalnya perawat dalam proses penilaian cepat kesehatan dalam bencana baik dilihat dari segi persiapan perawat, kerjasama tim maupun pada saat pengumpulan data serta kurangnya koordinasi baik lintas program, lintas sektor maupun antar wilayah maka perawat memiliki harapan untuk peningkatan dalam optimalisasi RHA dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan peningkatan kompetensi perawat Kata Kunci : penilaian cepat kesehatan kejadian bencana, tanggap darurat bencana, pengalaman perawat, fenomenologi
RENCANA TINDAKAN TERTULIS PASIEN ASMA (WRITTEN ASTHMA ACTION PLANS:WAAPS) SEBAGAI PANDUAN EDUKASI UNTUK MENJARANGKAN KUNJUNGAN ASMA KE UNIT GAWAT DARURAT Bintari Ratih Kusumaningrum
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.378 KB)

Abstract

Asma merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara-negara sedang berkembang. Kunjungan pasien asma ke departemen gawat darurat merupakan tanda gagalnya manajemen karena adanya hubungan dengan control yang buruk terhadap obat-obatan, tidak memiliki rencana tindakan tertulis atau written asthma action plans (WAAPs), tidak ada edukasi pada saat kunjungan ke fasilitas kesehatan, dimana itu semua adalah kunci dari penduan manajemen mandiri penyakit asma. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengeksplorasi manfaat WAAPs sebagai panduan edukasi untuk menjarangkan kunjungan asma ke Unit Gawat Darurat.Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu penelusuran artikel jurnal dan analisis artikel dari tahun 2005-2012. Penelusuran artikel dari  data base Ebsco Host, Proquest, Medline, CINAHL, buku,  menggunakan kata kunci asthma action plan, education for asthma, asthma management in emergency department, asthma visit . Hasil yang didapatkan dari analis literature adalah salah satu modalitas dari edukasi adalah dengan pemberian rencana tindakan tertulis bagi pasien asma atau lebih di kenal dengan written asthma action plans (WAAPs) dapat mengontrol manajemen asma secara mandiri, dan mengurangi kunjungan ke unit gawat darurat dan rumah sakit Berdasarkan hasil tersebut maka diharapkan perawat dan dokter yang menangani pasien asma dapat menerapkan WAAPs untuk menjarangkan kunjungan pasien asma ke UGD. Kata kunci : rencana tindakan tertulis, asma, unit gawat darurat, kunjungan pasien
OVERCROWDING PATIENT AND IMPROVING EMERGENCY PATIENT FLOW IN EMERGENCY DEPARTMENT: A LITERATURE REVIEW Dewi Kartikawati Ningsih
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.048 KB)

Abstract

Overcrowding discussion in emergency department (ED) has become a great issue over decade. The EDs plays a significant role as a frontline in hospital which performing good or bad quality of care. Identifying bottleneck relative to patient flow in the ED is one of important factor to determine the quality of care. The EDs can be considered as the heart of the hospital where increasing number of patient in the ED link to the increasing number of patients in the hospital. Therefore performing delivery of care in the ED particularly when its deal with overcrowding could represent the quality of care in hospital as a whole.The study aimed to explore factors related to overcrowding patient and improving emergency patient flow in emergency department. The study was about a literature review and the articlesused in the literature review were full text. The literature review methods were collected and analyzed articles about overcrowding emergency department, emergency department patient flow, the quality of service in emergency room and emergency department performance towards waiting time and length of visit. Articles collected through electronic database, science direct with keywords overcrowding the ED, the ED patient flow, emergency quality services. There were three factors that affect overcrowding patient: prolonged waiting time, triaging, and shortage of doctors and nurses ratio in the ED room. When those three factors are combined, the overcrowding patient in the ED could be handled and it may probably result to improving patient flow. The prolonged waiting time have created delayed of care, patient leaving without being seen/treatment and dissatisfaction among patients The same idea was presented that triaging somehow invent prolonged time especially for those patients in semi-urgent or non-urgent that need treatment between 61 minutes to 2 hours. Those patients are dominantly in the ED and if the patients do not understand triage system they become short-tempered and complaining. The last one was the number of emergency physician and nurses are being backbone of services, however, if it is still lack of number thus leading to troublesome which may significantly affect to effectiveness of care and patient safety. The findings from the above-cited studies suggested that assign fast track for semi-urgent and non-urgent patient should be treated and discharged promptly and properly. Also, expanding the number of physician and nurse staffs with the ratio 1 and 2 respectively as well as developing standardized job descriptions is mandatory. Moreover, extent inpatient bed capacity specifically to critical care unit and increase number of available room for emergency room admission. Keyword: overcrowding ED, ED patient flow, emergency quality services.
HUBUNGAN PENGGUNAAN WAKTU PERILAKU KURANG GERAK (SEDENTARY BEHAVIOUR) DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN DI SD NEGERI BEJI 02 KABUPATEN TULUNGAGUNG Setyoadi Setyoadi; Ika Setyo Rini; Triana Novitasari
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.82 KB)

Abstract

Obesitas pada anak merupakan keadaan patologis ditandai dengan penimbunan lemak berlebih daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh akibat konsumsi energi terlalu berlebih dibandingkan dengan pemakaian energi yang ditandai dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut umur ≥ 2 SD. Sedentary behavior merupakan sekelompok perilaku yang terjadi saat duduk atau berbaring yang membutuhkan pengeluaran energi yang sangat rendah. Sebanyak 21.08% siswa obesitas di SD Negeri Beji 02 Tulungagung usia 9-11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan waktu perilaku kurang gerak (sedentary behaviour) dengan obesitas pada anak usia 9-11 tahun di SD Negeri Beji 02 Kabupaten Tulungagung. Desain penelitian ini adalah case control dengan kohort retrospektif, menggunakan sampel sejumlah 34 siswa yang terdiri dari 17 anak obesitas dan 17 anak berat badan normal yang dipilih dengan uji hipotesis perbedaan 2 proporsi. Penelitian menggunakan timbangan injak pegas, microtoise, dan kuesioner. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan significancy sebesar 0,000 dengan value sebesar 0.589. Terdapat 14 (82.4%) anak obesitas sering melakukan sedentary behaviour dan 4 (23.5%) pada anak berat badan normal dengan total rata-rata keduanya 8.5359±1.05233 jam/minggu. Hal ini menunjukkan bahwa anak obesitas lebih sering melakukan sedentary behaviour dibandingkan dengan anak berat badan normal dengan nilai efektivitas 58.9% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain, mengingat bahwa obesitas sebabkan oleh mulitifaktorial. Kata Kunci : Obesitas Anak, Sedentary Behaviour
PENGARUHLATIHAN ASERTIFDALAM MEMPERPENDEK FASE INTENSIF DAN MENURUNKAN GEJALA PERILAKU KEKERASANDI RUANG INTENSIVE PSYCHIATRIC CARE UNIT ( IPCU ) RSJ. Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG Mochamad Ali Sodikin; Titin Andri Wihastuti; Lilik Supriati
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.288 KB)

Abstract

Perilaku kekerasan merupakan respon kemarahan maladaptif dalam bentuk perilaku menciderai diri, orang lain dan lingkungan, Perilaku kekerasan adalah alasan masuk yang utama di rumah sakit jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yaitu 538 kasus (53,01%) dengan rerata lama hari rawat di ruang intensif psikiatri 7 – 8 hari, lama hari rawat ditentukan oleh pemendekan fase intensif pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan asertif dalam memperpendek fase intensif dan menurunkan gejala perilaku kekerasan di ruang Intensive Psyciatric Care Unit (IPCU) RSJ.dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Penelitian ini menggunakan desain “Quasi experimental pre-post test with control group”. Sample penelitian ini adalah klien Skizoprenia dengan perilaku kekerasan berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang kelompok perlakuan yang diberikan latihan asertif dan standar asuhan keperawatan perilaku kekerasan dan 30 orang kelompok kontrol yang hanya mendapatkan standar asuhan keperawatan perilaku kekerasan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa fase intensif pasien lebih cepat pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol dengan nilai p <0.001 dan didapatkan penurunan gejala perilaku kekerasan yang lebih besar pada kelompok perlakuan daripada kelompok kontrol dengan nilai p <0.001.Dapat disimpulkan bahwapemberian latihan asertif dapat memperpendek fase intensif dan menurunkan gejala perilaku kekerasan pasien oleh karena itu direkomendasikan untuk diterapkan di ruang perawatan intensif psikiatri. Kata kunci :Latihan asertif, fase intensif, perilaku kekerasan, ruang perawatan intensif psikiatri
PERBEDAAN NILAI KOMPRESI DADA DAN VENTILASI PADA PELATIHAN RESUSITASI JANTUNG PARU MAHASISWA S1 KEPERAWATAN DENGAN UMPAN BALIK INSTRUKTUR, AUDIOVISUAL DAN KOMBINASI DI YOGYAKARTA Sutono Sutono; Retty Ratnawati; Tony Suharsono
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.707 KB)

Abstract

Nilai keterampilan RJP pada mahasiswa Si Keperawatan di Yogyakarta secara umum masih dibawah dari standar yang diharapkan, hal ini mengakibatkan kepercayaan diri mereka rendah ketika harus melakukan tindakan RJP baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan nilai kompresi dada dan ventilasi pada pelatihan RJP dengan 3 metode umpan balik yang berbeda.Penelitian Experimental, randomized pretest-posttest design, dengan membandingkan hasil nilai kompresi dan ventilasi dari tiga kelompok yang mendapatkan intervensi. Sampel diambil secara random, dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok mahasiswa yang mengikuti pelatihan RJP yang mendapatkan demonstrasi skill dengan umpan balik instruktur. Kelompok 2 dengan umpan balik audiovisual.Kelompok ke 3 dengan kombinasi keduanya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua nilai  baik kompresi dada maupun volume ventilasi tidak ada perbedaan yang signifikan. Rerata kedalaman kompresi dada dengan α 0,097, Rerata kecepatan dengan α0,064, Untuk komponen ventilasi (rerata volume ventilasi) dengan capaian nilai α 0,106.Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan nilai kompresi dan ventilasi  RJP pada ketiga metode pembelajaran. Yang berarti ketiga metode sama-sama bisa dipakai sebagai metode pembelajaran keterampilan RJP khususnya pada pendidikan S1 Keperawatan di Yogyakarta. Kata Kunci : Kompresi dada, Ventilasi, Resusitasi Jantung Paru, Umpan balik.
PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN, INTENSI, DAN SICK ROLE BEHAVIOURPADA PASIEN KATARAK DENGAN PENDEKATANMODEL THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR AJZEN Siswoyo Siswoyo
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.743 KB)

Abstract

Perilaku peran sakit memainkan peran penting untuk pengobatan katarak pada pasien dengan katarak. Masalah obat-obatan dan psikososial yang idak masuk akal timbul sebagai akibat dari katarak membuat pasien menghindari perawatan medis. Dengan demikian, psikoedukasi sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi pada sick role behaviour pada pasien katarak berdasarkan Teori Ajzen tentang Rencana Perilaku. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre dan post test control group dengan menggunakan teknik simple random sampling yang diperoleh 10 subjek pada kelompok perlakuan dan 10 subyek dalam kelompok kontrol. Variabel independen adalah psikoedukasi dan variabel dependen adalah pengetahuan, niat, dan perilaku peran sakit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh yang signifikan dari psikoedukasi pada pengetahuan pasien dengan katarak, 2) ada pengaruh yang signifikan dari psikoedukasi terhadap niat pasien dengan katarak, 3) ada pengaruh yang signifikan dari psikoedukasi terhadap perilaku peran sakit pada pasien dengan katarak. Psikoedukasi bisa meningkatkan pengetahuan sehingga akan meningkatkan niat untuk menjalankan perilaku peran sakit pada pasien dengan katarak. Rekomendasi yang dapat disampaikan adalah: 1) hasil penelitian dapat digunakan sebagai intervensi dalam pengelolaan perilaku peran sakit pada pasien katarak, 2) pengetahuan perawat perlu ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, 3) penelitian lain perlu dikembangkan dengan menggunakan intervensi lainnya.Kata kunci: psikoedukasi, katarak, sick role behaviour, Theory of planned behaviour.
EFEKTIVITAS ANTARA PENGGUNAAN EEA ( EXPLICIT EKSTERNAL AIDS ) DENGAN IIA (IMPLICIT INTERNAL AIDS) SEBAGAI MNEMONIC STRATEGY DALAM MENINGKATKAN MEMORI PADA LANSIA Khumidatun Niswah; Ketut Sudiana; Harmayetty Harmayetty
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.429 KB)

Abstract

Proses penuaan menyebabkan terjadinya alterasi struktur dan fungsi serebral. Hal ini menyebabkan lansia mengalami penurunan daya ingat. Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan mengingat pada lansia diantaranya adalah EEA (Explicit External Aids) and IIA (Implicit Internal Aids), namun perbedaan efektivitas keduanya belum diketahui. Penelitian pre-eksperimental ini menggunakan tehnik two group pre-post test design. Total sampel yang digunakan adalah 18 responden. Data yang terkumpul merupakan data rasio, dianalisis menggunakan paired t-test dan independent t-test dengan α ≤ 0.05. Hasil dari uji t-berpasangan menunjukkan adanya perbedaan antara tes recall dan recognisi sebelum dan sesudah intervensi (menggunakan EEA method: p=0.000 of IFR, p=0.000 of DFR and p=0.012 of recognition, IIA method: p=0.000 of IFR, p=0.000 of DFR and 0.021 of Recognition). Hasil dari uji t-bebas menunjukkan adanya perbedaan hasil tes recall antara 2 kelompok (p=0.021 of IFR test and p=0.012 of DFR test), namun tidak ada perbedaan hasil tes recognisi antara 2 kelompok (p=0.185). Hasil test 2 kelompok menunjukkan bahwa kelompok EEA memperoleh hasil yang lebih tinggi daripada kelompok IIA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa EEA lebih efektif daripada IIA. Kata kunci: Explicit Memory Aids, Implicit Memory Aids, mnemonic strategy, memori, lansia.
HUBUNGAN KEJADIAN DEPRESI DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDHA TRESNO MUKTI TUREN MALANG Renny Nova; Titin Andri Wihastuti; Retno Lestari
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1214.691 KB)

Abstract

Depresi merupakan masalah kejiwaan yang seringkali menyerang Lansia. Depresi adalah perasaan sedih dan pesimis, berhubungan dengan penderitaan,  berupa serangan pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam. Kondisi lain yang sering ditemui pada Lansia yaitu insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen Malang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian “Cross Sectional” dengan variabel independen (kejadian depresi) dan variabel dependen (kejadian insomnia). Pengambilan sampel dilakukan dengan Total Sampling Technique dengan jumlah sampel 34 responden. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan data P value/nilai probabilitas <0,05 yakni 0,000, X2hitung (22,512) > X2tabel (7,815), dan R2 = 0,514. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kejadian depresi dan insomnia pada Lansia di Panti Werdha Tresno Mukti Turen, Malang. Perlu dilakukan  penelitian lanjutan dengan menyempurnakan uji validitas pada setiap instrumen penelitian dan menggunakan pendekatan lainnya seperti Case Control Study Design. Kata Kunci: Depresi, Insomnia, Lansia.

Page 3 of 21 | Total Record : 201