cover
Contact Name
Dyah Palupiningtyas
Contact Email
jurnal@jurnal-stiepari.ac.id
Phone
+6281392202747
Journal Mail Official
jurnal@jurnal-stiepari.ac.id
Editorial Address
Kampus STIEPARI SEMARANG Jl Lamongan Tengah no. 2 Bendan Ngisor, Gajahmungkur Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Nawasena: Jurnal Ilmiah Pariwisata
ISSN : 28289536     EISSN : 28289110     DOI : 10.56910
Core Subject : Economy,
Journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dalam studi Ilmu Ekonomi Manajemen yaitu manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, manajemen operasional, manajemen strategik bahkan manajemen yang terkait dibidang Pariwisata dan Perhotelan
Articles 37 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA MELALUI PENAWARAN DAN PERMINTAAN DALAM PARIWISATA DI GRAND MAERAKACA JAWA TENGAH Nina Mistriani; Ovia Widayanti Pratamaningtyas
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.727 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i1.1

Abstract

Grand Maerakaca atau sering disebut Puri Maerakaca merupakan salah satu bagian dari Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan Jawa Tengah (PRPP). Daya tarik wisata tersebut cukup menarik dan potensial di Kota Semarang, seperti spot mangrove viral sebagai tempat instagramable saat liburan. Puri Maerakaca adalah satu-satunya tempat wisata budaya dan edukasi yang menampilkan miniatur kota dan kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Meskipun demikian perlu adanya strategi pengembangan yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan daya tarik wisata yang tepat untuk pengembangan daya tarik wisata Maerakaca. Penelitian ini pendekatan melalui strategi aspek penawaran dan permintaan pariwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui wawancara yang terdiri dari wisatawan, ahli pariwisata, serta dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan daya tarik wisata melalui aspek penawaran pariwisata meliputi aspek daya Tarik, trasportasi, fasilitas, dan kelembagaan, sedangkan aspek permintaan pariwisata meliputi harga, pendapatan, sosial budaya, sosial politik, intensitas keluarga, harga barang substitusi, harga barang komplementer. Kedua aspek tersebut saling berkaitan dan berdampak pada kemampuan destinasi untuk mampu menarik wisatawan berkunjung.
PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA LEDEK (TAYUB) DESA REJOSARI KECAMATAN KERADENAN KABUPATEN GROBOGAN Suwarti Suwarti; Idah Kusuma Dewi
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.487 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i1.2

Abstract

Pengembangan potensi Budaya Tayub sebagai daya tarik wisata  Desa Rejosari Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan, yang memiliki keunikan tersendiri dan tidak semua dimiliki oleh daerah lain.  Dalam penelitian ini mempunyai masalah Upaya pemerintah desa dan masyarakat mengenai Pengembangan   daya taraik  wisata budaya tayub (ledek)  yang sudah menjadi tradisi sebagai daya tarik wisata desa  rejosari, guna menunjang kunjungan wisata dan bertujuan  Untuk mengembangkan seni   budaya Tayub (ledek) di Kabuapten Grobogan. Strategi penelitian ini menggunakan observasi langsung, metode wawancara mendalam, dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif untuk penggambaran kondisi dan masalah dalam upaya pengembangan daya Tarik wisata. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan mununjukan bahwa   budaya tayub (ledek) adalah sebuah group yang  yang berasal dari Desa Rejosari Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan yang perlu difasilitasi sarana prasanannya oleh pemerintah dan masyarakat desa.
DAYA TARIK WISATA JUMPRIT DI KABUPATEN TEMANGGUNG BERDAMPAK TERHADAP MINAT KUNJUNGAN Gati Wisnu Aji Kusuma
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.723 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i1.3

Abstract

Di Kabupaten Temanggung terdapat suatu tempat yang memiliki daya tarik wisata dan berpotensi menarik minat kunjungan wisatawan, yaitu Jumprit yang berada di Desa Tegalrejo, Kec. Ngadirejo, Kab. Temanggung, Jawa Tengah. Namun pada setiap harinya Jumprit mengalami penurunan pengunjung atau wisatawan. Berdasarkan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan daya tarik wisata Jumprit berdasarkan pada unsur-unsur daya tarik yang dimiliki oleh daya tarik wisata tersebut yang meliputi : 1. Orisinality, 2. Variatif,Scarcity, 4. Wholesomeness, 5. Uniqueness, 6. Totality, diharapkan akan berdampak positif terhadap minat kunjungan wisatawan seperti menambah minat kunjungan wisatawan atau wisatawan semakin ramai untuk berkunjung ke Jumprit Kabupaten Temanggung.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA WISATA TLOGOWERU KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK Ikhwanto Ikhwanto
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.462 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i1.4

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, 1) Bagaimanakah latar belakang terbentuknya desa wisata? 2) Bagaimanakah bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan 1)Terbentuknya desa wisata di Desa Tlogoweru berawal dari gagasan pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta bantuan Program PNPM Mandiri Pariwisata, kemudian dikelola masyarakat setempat dengan tantangan dari pihak- pihak yang kurang mendukung adanya desa wisata. Justru hal tersebut menjadi tantangan bukan penghalang. Dengan kata lain, pemerintah membangunkan tidur panjang masyarakat dengan mendorong dan memfasilitasi adanya Desa Wisata Tlogoweru yang dikenal dengan ikon Penangkaran burung hantu. Pengelolaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata yang dilakukan oleh pengelola dalam hal ini Pokdarwis Tlogoweru diterapkan dalam bidang atraksi dan akomodasi wisata. Pengelolaan masyarakat dalam bidang tersebut adalah dengan menyelenggarakan, a) pertemuan, b) pendampingan, c) bantuan modal sebagai stimulan, d) pembangunan sarana prasarana, e) pembentukan klompok sadarwisata (Pokdarwis), f) kerja bakti, g) Pemasaran. Hal ini relevan dengan teori benntuk- bentuk kegiatan pengelolaan masyarakat menurut Hutomo, namun terdapat bebarapa tambahan poin penting yang belum diungkapkan pada teori tersebut, misalnya pemasaran dan kerja bakti seperti yang terjadi pada Desa Wisata Tlogoweru. Sedangkan, Pengimplementasian bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam rangka mempercepat terwujudnya keberdayaan dan kesejahteraan masyarakat Desa Wisata Tlogoweru. Pengembangan Desa Wisata Tlogoweru berdampak pada bidang ekonomi yang meliputi peningkatan pendapatan masyarakat serta penciptaan lapangan pekerjaan baru. Desa Wisata Tlogoweru dengan ikonnya Penangkaran burung hantu yang menyimpan mitos ternyata membawa berkah kesejahteraan bagi warga sekitar setelah adanya upaya pengelolaan wisata.Pengembangan Desa Wisata Tlogoweru memiliki dampak sosial-budaya mencakup peningkatan kualitas SDM, perubahan perilaku masyarakat agraris ke masyarakat pariwisata, pelestarian kebudayaan lokal berupa pelestarian seni wayang beber yang sudah langka ditemukan di Jawa, namun di sisi lain menimbulkan konflik perebutan kepengelolaan.
PENGARUH KUALITAS LAYANAN, FASILITAS, DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN TAMU DI VILLA CAMP DAVID WONOLOPO SEMARANG Fanny Magdalena Sinega
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.032 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, fasilitas, dan lokasi terhadap kepuasan tamu pada Villa Camp David Wonolopo Semarang. Populasi adalah tamu yang menginap di Villa Camp David Wonolopo Semarang dengan rata-rata 80 orang/bulan, dengan jumlah sampel sebesar 80 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus, yaitu 100% dari jumlah populasi tamu yang menginap di Villa Camp David Wonolopo Semarang dalam satu bulan. Analisis ini mencakup validitas dan reliabilitas, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan F, dan analisis koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan tamu, fasilitas (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan tamu, lokasi (X3) mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan tamu. Berdasarkan Uji F , kualitas pelayanan, fasilitas, dan lokasi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kepuasan tamu di Villa Camp David Wonolopo Semarang. Berdasarkan Uji Regresi Berganda, dari ketiga nilai koefisien regresi variabel independen ( kualitas pelayanan, fasilitas , dan lokasi) yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen (kepuasan tamu) adalah variabel lokasi yaitu sebesar 0,476.
IMPLEMENTASI SAPTA PESONA DI TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA Bartolomeus Herawan Mintardjo
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2387.123 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i2.98

Abstract

Surakarta or commonly known as the city of Solo has an amazing variety of tourist destinations. One of them is Balekang Park. Balekambang Park has an interesting development history and has a large enough area to make it a catchment and lung of the city of Surakarta. In the implementation of tourism activities, it is certainly not good if you miss one of the important concepts, namely Sapta. Sapta pesona itself consists of 7 elements, namely safe, clean, orderly, cool, beautiful, suave, and memorable. With the realization of all existing elements, it will certainly have a positive impact on managers and tourists for the sustainability of tourism activities in the long term.
TRANSAKSI DIGITAL DAN PERKEMBANGAN e-TOURISM DI INDONESIA Era Purike; Imas Wiwin Kurniasih; Fransiska Wuri Wulandari; Ayulia Nirwani
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.018 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i2.157

Abstract

The rapid development of information technology, especially during the pandemic, has led to a significant increase in digital transactions carried out by the public. The concept of “clean, health, and safety” is included in the aspect of the payment system that minimizes physical contact in transactions, which is one of the causes of the increase in digital transactions during the pandemic. Digitalization of the payment system is considered to be the key to boosting the national economic recovery. This research uses the descriptive qualitative method. Several works of literature relevant to the research topic were used as data sources, and in-depth interviews and brief observations were conducted to obtain data. E-tourism is closely related to the development of information technology. The development of information technology has not accompanied the magnitude of digital transactions in Indonesia. There is a high correlation between the number of sites and the number of tourist visits, so the number of tourism websites in Indonesia should be increased. In addition to the added amount, it is also necessary to add digital payment features that make it easier.
Development of Tourist Attraction In Asahan Regency (Case of Kelapa Gading Lake) Sitti Nurlaeli; M. Halfi Indra Syahputra
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.756 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i2.212

Abstract

Tourism development is carried out aiming to make tourism go forward and develop towards a better quality in terms of infrastructure and facilities, facilitate access to tourist attractions. This study aims to provide a design overview of the development of Lake Kelapa Gading Tourism Object. The method used is qualitative descriptive. The conditions of development aspects of tourism areas analyzed include: tourist attraction, accessibility, infrastructure and facilities, social support of the community. All aspects are translated into indicators that form the basis of the compilation of tourist object checklists. The results show that aspects of infrastructure and facilities are still not optimal compared to other aspects. Aspects that need to be prioritized in the development of Lake Kelapa Gading Tourism Object are aspects of infrastructure and facilities. Related to this aspect, it is necessary to improve and complete the facilities and facilities of tourism objects.      
SISTEM REKOMENDASI PRIORITAS PEMBANGUNAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN MADIUN Yusuf Fadlila Rachman; Darmawan Lahru Riatma; Masbahah Masbahah; Trisna Ari Roshinta; Fendi Aji Purnomo; Putri Nugrahaningsih
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.819 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i2.231

Abstract

Kabupaten Madiun memiliki potensi wisata yang sangat banyak. Sektor pariwisata di Kabupaten Madiun memiliki peranan yang cukup penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan di Kabupaten Madiun. Pembangunan berkelanjutan di sektor pariwisata dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun guna memaksimalkan potensi wisata daerah. Guna meningkatkan efektifitas pembangunan berkelanjutan, perlu adanya prioritas pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Madiun. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sistem yang memberikan informasi destinasi wisata yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Madiun. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah fuzzy-TOPSIS. Kriteria dan sub kriteria yang digunakan bersumber pada Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman Destinasi Pariwsata Berkelanjutan. Alternatif yang digunakan adalah destinasi wisata di Kabupaten Madiun. Sedangkan target yang dicari adalah destinasi wisata yang menjadi prioritas pembangunan dilihat berdasarkan skor terendah.
STRATEGI ADAPTASI PEMANDU WISATA DI TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING (TNTP) PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 Bartolomeus Herawan Mintardjo
NAWASENA : Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus : Jurnal Ilmiah Pariwisata
Publisher : Pusat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat STIEPARI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.487 KB) | DOI: 10.56910/nawasena.v1i3.247

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis kondisi sosial ekonomi pramuwisata di Taman Nasional Tanjung Puting sebelum dan selama Pandemi COVID-19 serta menganalisis strategi adaptasi Pramuwisata dalam menghadapi Pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Hasil kajian menunjukkan: profesi pemandu wisata memiliki potensi yang besar, terlihat dari tingginya permintaan jasa tersebut dan pendapatan yang menjanjikan. Pandemi COVID-19 berdampak besar pada profesi, pemandu wisata kehilangan pekerjaan, pendapatan menurun, dan gaya hidup berubah. Untuk bertahan di tengah kondisi tersebut, berbagai strategi adaptasi telah dilakukan seperti mencari alternatif pekerjaan, mengelola aset dan pengeluaran, memaksimalkan bantuan pemerintah, memberikan pelatihan sesuai kebutuhan pramuka di era new normal, selalu memberikan informasi terkini. tentang pariwisata. Pramuwisata memiliki peluang yang baik namun masuknya pandemi COVID-19 sangat berdampak pada profesi ini, menghadapi kondisi tersebut para pramuwisata bersama HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) melakukan berbagai strategi adaptasi untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19

Page 1 of 4 | Total Record : 37