cover
Contact Name
Fitriana Yuliastuti
Contact Email
fitrianayuliastuti@ummgl.ac.id
Phone
+6281802781067
Journal Mail Official
fitrianayuliastuti@ummgl.ac.id
Editorial Address
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Glagak, Sumberrejo, Kec. Mertoyudan, Magelang Jawa Tengah 56172 Telp / Fax : (0293) 326945
Location
Kab. magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
Borobudur Pharmacy Review
ISSN : -     EISSN : 27983552     DOI : 10.31603/bphr
Core Subject : Health, Science,
BPHR is a peer-reviewed Journal of Pharmacy Studies published by Universitas Muhammadiyah Magelang. This journal published biannually and provides a forum for publishing the original research articles, review articles, and case study on the scope. This journal is issued twice a year and it is a tool for researchers, academics, and practitioners who wished to channel their thoughts and findings in the field of Pharmacy Studies. The scope of this journal include: Pharmaceutical Sciences: Pharmaceutics, Biopharmaceutics, Drug Delivery System, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Pharmaceutical Chemistry, Pharmaceutical Biology. Community and Clinical Pharmacy: Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicines, Pharmaceutical Management, Pharmacoeconomic, Pharmacoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policies.
Articles 25 Documents
Potensi antibiotik fraksi etil asetat ekstrak etanol bunga pepaya jantan (Carica papaya L) Dimas Satria Putra Santoso; Ni Made Ayu Nila Septianingrum; Fitriana Yuliastuti
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 2 (2021): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i2.4809

Abstract

Penyakit infeksi terjadi karena adanya interaksi dengan mikroba yang menyebabkan kerusakan pada tubuh dan menimbulkan berbagai gejala penyakit dan pemberian terapi yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi antibiotik. Potensi antibiotik dari alam sangat banyak contohnya berasal dari Bunga papaya jantan (Carica Papaya L). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi aktivitas antibiotik yang berasal dari bunga pepaya jantan yang di uji kepada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dalam bentuk fraksi etil asetat ekstrak etanol dan n-heksan, serta dianalisi menggunakan GC-MS untuk mengetahui senyawa yang dimilikinya. Metode Ekstraksi yang digunakan ialah maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Hasill fraksinasi diuji menggunakan GC-MS dan Kadar Hambat Minimum (KHM). Hasil dari pengujian GC-MS diperoleh senyawa E-Citral yang memiliki persentase kemiripan sebesar 49%, Linalool 87%, 2-Methoxy-4-vinylphenol 87%. Hasil uji KHM (konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, 20%, dan 40%) menunjukkan tidak terdapat daya hambat pada bakteri Escherichia coli, namun pada konsentrasi 5% terdapat daya hambat minimum pada bakteri Staphylococcus aureus. Hasil statistik KHM ialah sig 0,011 (<0,05) artinya terdapat perbedaan signifikan diameter zona hambat di masing-masing seri konsentrasi dengan kontrol perlakuan.
Hubungan jumlah kejadian drug related problems dengan lama hari rawat pada pasien dispepsia di rumah sakit “x” Palembang Dewi Afriani Rapiah; Yopi Rikmasari; Reza Agung Sriwijaya
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 1 (2021): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i1.4837

Abstract

Kejadian Drug Related Problem (DRPs) pada pasien dispepsia yang mendapatkan perawatan di rumah sakit sering terjadi sehubungan dengan tingginya prevalensi dan gejala yang bervariasi pada pasien yang berdampak pada bertambahnya jumlah hari rawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah kejadian DRPs dengan lama hari rawat di Rumah Sakit X Palembang. Desain penelitian yaitu cross sectional korelasional secara retrospektif dan pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat terdapat 109 pasien dispepsia, sebanyak 46,78% laki-laki dan 53,21 % perempuan, sedangkan rentang usia 12-15 31,19%, 26-45 sebanyak 37,61%, 46-65 18,34%, 66-85 sebanyak 10,90%. Golongan obat antiulkus paling banyak digunakan penghambat pompa proton sebesar 94,49%. Kejadian DRP’s berdasarkan penyebab yaitu obat tidak sesuai pedoman/formularium 33,03%, obat diberikan tanpa indikasi 15,59%, duplikasi obat yang tidak tepat 24,77 %, dosis terlalu rendah 55,96%, dosis obat terlalu tinggi 19,26% dan tidak tepat waktu/interval pemberian. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah kejadian Drug Related Problems (DRP’s) dengan lama hari rawat pasien di rumah sakit (p=0,386).
Rasionalitas pengobatan ISPA pada pasien anak berdasarkan konteks biomedik di puskesmas “x” Palembang Dewi Afriani Rapiah; Yopi Rikmasari; Mauizatul Hasanah
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 1 (2021): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i1.4842

Abstract

Prevalensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada pasien anak masih tinggi di Indonesia. Ketidakrasionalan pengobatan telah diidentifikasi bervariasi diantara Puskesmas pemberi pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas pengobatan ISPA anak berdasarkan konteks biomedik yang meliputi ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan dosis, ketepatan pasien, mengetahui tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat antibiotik, serta mengetahui gambaran dispensing di bagian farmasi Puskesmas “X” Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional deskriptif, dengan sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 71 orang pasien memenuhi kriteria inklusi dengan penilaian rasionalitas ketepatan indikasi sebanyak 94,4%, tepat obat sebanyak 9,9%, tepat dosis 0%, tepat pasien sebanyak 94,4%, lingkungan pelayanan puskesmas baik, petugas pelayanan bagian farmasi baik, dan proses pelayanan bagian farmasi baik dan pasien patuh minum obat antibiotik sebanyak 59,5%. Peranan Apoteker sangat diperlukan ketercapaian rasionalitas pengobatan di Puskesmas pada pasien ISPA anak
Evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien fraktur terbuka di instalasi rawat inap bedah tahun 2019 Lilik Kurniati; Widarika Santi Hapsari; Fitriana Yuliastuti; Heni Lutfiyati
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 1 (2021): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i1.4862

Abstract

Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi pasien yang mempunyai peluang besar terkena infeksi yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi pasien dan dapat digunakan juga untuk pasien yang belum terkena infeksi. Pembedahan fraktur terbuka dengan jenis operasi merupakan pilihan untuk penggunaan antibiotik profilaksis. Tujuaan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien tulang fraktur terbuka di instalasi rawat inap bedah orthopaedi di RS X Magelang tahun 2019. Metode dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data secara retrosprektif pada populasi pasien yang menjalani bedah orthopedi patah tulang fraktur terbuka dan menggunakan antibiotik profilaksis. Data dianalisis secara deskriptif dengan parameter tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu pemberian dan efek samping. Hasil analisis evaluasi rasionalitas ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis pada fraktur terbuka berdasarkan Role of Prophylactic Antibiotics in Orthopaedics : Current Concpet (2017), Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/Xii/2011), Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition, IONI(2017), Clinical Practice Guidelines for Antimicrobial Prophylaxis in Surgery dan WHO (2016) bahwa tepat indikasi 3,57 %, tepat obat 3,57%, tepat pasien 3,57 %, tepat dosis 85,72%, tepat waktu pemberian 96,42%, wapada efek samping 100%.
Uji iritasi dan sifat fisik sabun mandi cair ekstrak herba krokot (Portulaca oleracea L.) dengan pewarna alami ekstrak secang Indri Kusuma Dewi; Indarto Indarto; Nining Hastuti
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 2 (2021): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i2.4863

Abstract

Salah satu tanaman tradisional yang digunakan sebagai sabun mandi adalah herba krokot (Portulaca oleracea L.) yang mengandung zat fitokimia yaitu saponin, flavonoid dan tanin yang dapat digunakan sebagai antibakteri alami pada sediaan sabun mandi cair. Selain itu, dalam penelitian ini menggunakan bahan lain yaitu ekstrak secang, penggunaan ekstrak secang untuk memberikan warna pada sabun yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil sifat fisik sediaan sabun mandi cair dari ekstrak herba krokot dengan pewarna alami ekstrak secang. Metode penelitian secara deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan sifat fisik sediaan sabun mandi cair ekstrak herba krokot dengan pewarna alami ekstrak secang yang disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil yang diperoleh adalah sabun berbentuk cair, berbau khas mawar, bewarna merah kehitaman, pH 10.7, tinggi busa 45 mm, bobot jenis 1,04 g/ml. Kesimpulan hasil uji organoleptik, uji pH, uji tinggi busa, dan uji bobot jenis pada sediaan sabun mandi cair dari ekstrak herba krokot dengan pewarna alami ekstrak secang memenuhi standar persyaratan sabun mandi cair.
Penapisan fraksi teraktif biji pepaya terhadap bakteri staphylococcus aureus dan uji KLT bioautografi Zulda Sarah Kusumawati; Alfian Syarifuddin; Imron Wahyu Hidayat; Ratna Wijayatri
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 1 (2021): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i1.4866

Abstract

Penyakit infeksi yang paling umum terjadi yaitu jerawat. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Salah satu tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai antibakteri yaitu tanaman papaya. Dalam penelitian sebelumnya disebutkan bahwa biji papaya mengandung senyawa terpenoid, karpin, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi teraktif, mengetahui nilai KHM, dan mengetahui profil KLT Bioautografi dari fraksi teraktif biji papaya yang memiliki aktivitas antibakteri. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol 70%, kemudian fraksinasi dilakukan dengan etil asetat, etanol, dan aquadest. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metede sumuran dengan media Mullerhinton. Fraksi dengan zona hambat terbesar dilakukan uji bioautografi untuk mengetahui golongan senyawa aktif sebagai antibakteri. Ekstrak biji papaya yang difraksinasi dengan etilasetat memili rata rata 5 mm, fraksi etanol 6,76 mm, dan fraksi aquadest 11,4 mm. Fraksi terkatif kemudian dilanjutkan untuk diuji dengan KLT dengan fase gerak n-butanol: air: asam asetat (4:5:1) dengan hasil nili Rf sebasar 1, 0,88, 0,83. Hasil dari KLT semprot fraksi aquadest positif mengandung flavonoid, alkaloid, karbonil, dan terpenoid. Pengujian KLT bioautografi fraksi aquadest diperoleh daerah hambatan pada Rf 0,72. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa fraksi teraktifnya yaitu fraksi aquadest.
Hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antibiotik masyarakat Esah Meinitasari; Fitriana Yuliastuti; Setiyo Budi Santoso
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 1 (2021): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i1.4869

Abstract

Tingginya kejadian infeksi menyebabkan antibiotik menjadi pilihan pertama dalam mengatasi infeksi yang akan berdampak pada meningkatnya angka penggunaan antibiotik di masyarakat luas. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menurunkan efektivitas antibiotik yang akan menyebabkan resiko buruk seperti resistensi antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan tingkat perilaku penggunaan antibiotik, mengetahui hubungan karakteristik sosio-demografi responden terhadap tingkat pengetahuan antibiotik, serta mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antibiotik. Sampel dalam penelitian ini adalah 124 masyarakat dusun batur. Metode Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional Study. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner tertutup. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masyarakat di Dusun Batur memiliki tingkat pengetahuan antibiotik dalam kategori kurang (50,0%). Tingkat perilaku penggunaan antibiotik termasuk kategori cukup (55,65%). Hasil uji Spearman Rank menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan yang searah antara pendidikan terakhir terhadap tingkat pengetahuan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dan arah korelasi positif sebesar 0,294. Sedangkan hasil uji Korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan signifikan yang searah antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antibiotik Masyarakat Dusun Batur dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan arah korelasi positif sebesar 0,528.
Formulasi dan evaluasi gel ekstrak bunga pepaya jantan (Carica papaya l) dengan variasi konsentrasi hpmc dan karbopol Prabandaru Esthi Pudyawanti; Tiara Mega Kusuma; Fitriana Yuliastuti
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 2 (2021): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i2.4875

Abstract

Tingginya kejadian infeksi Bunga papaya jantan banyak digunakan untuk berbagai pengobatan tradisional. Bunga pepaya jantan mengandung senyawa antibakteri seperti tanin, alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan saponin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui formulasi gel ekstrak bunga pepaya jantan (Carica Papaya L) dengan variasi konsentrasi HPMC dan Karbopol. Formula gel estrak bunga papaya jantan dibuat menjadi 4 formula dengan 2 variasi konsentrasi. Masing-masing formula dibuat dan dilakukan uji sifat fisik yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Analisis data menggunakan metode desain faktorial pada perangkat lunak Design Expert . Hasil penelitian ini menunjukan formula gel yang optimum pada HPMC 1% dan Karbopol 1% yaitu formula 1 dengan karakteristik berwarna kuning kecoklatan, homogen, bau khas ekstrak bunga papaya jantan, dan tekstur kental. Nilai pH 5.46, viskositas 257 dPa.S, daya sebar 9.6 cm, daya lekat 4.62 detik.
Tingkat kepuasan pasien umum rawat jalan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Lestari Raharja Kota Magelang Marisa Dwi Fitria Andini; Herma Fanani Agusta; Fitriana Yuliastuti
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 2 (2021): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i2.4878

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien umum rawat jalan terhadap kualitas pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Lestari Raharja dengan populasi pasien umum non BPJS usia 20-65 tahun menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode servqual (service quality) yang terdiri dari lima dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Data diolah dan dianalisis dengan membandingkan harapan konsumen dengan realita pelayanan informasi obat yang digambarkan dalam bentuk diagram kartesius. AHasil penelitian menunjukkan mayoritas atribut pemetaan pada Kuadran II diagram kartesius dimana responden merasa puas dan menganggap penting beberapa aspek layanan. Secara keseluruhan kualitas pelayanan obat di Instalasi Farmasi rawat jalan RS Lestari Raharja Kota Magelang Periode Maret 2018 termasuk dalam kategori puas.
Literatur review sediaan sabun nano liquid ektrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) untuk buah dan sayur Asmaul Husna; Cagiva Geofani; Arifani Githa Safira; Ni Made Ayu Nila Septianingrum
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 1 (2022): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i1.5247

Abstract

Bakteri yang terdapat dalam buah dan sayur dapat menyebabkan penyakit tipes dan diare, antara lain ialah bakteri Staphylococcus aureus. Jenis tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia L.). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar ekstrak buah mengkudu berdasarkan KHM dan formulasi sediaan nano yang baik. Metode yang digunakan adalah narrative review dengan 22 jurnal utama dan 10 jurnal pendukung. Kriteria inklusi yang digunakan ialah jurnal yang memuat informasi mengenai senyawa aktif dalam ekstrak buah mengkudu dan potensi daya hambat terhadap bakteri. Sedangkan kriteria ekslusinya ialah jurnal yg tidak memuat informasi aktivitas mikroba dan formulasi sediaan. Senyawa yang paling banyak ditemukan pada buah mengkudu antara lain alkaloid, flavonoid dan saponin. Senyawa flavonoid merupakan senyawa yang paling banyak terdapat pada buah mengkudu dan berpotensi sebagai antibakteri. Uji dilakukan pada bakteri gram positif (S. aureus) menunjukkan nilai KHM kategori kuat pada konsentrasi 6,18%, 45%, 60%, 75% dan 100%, sedangkan pada bakteri S. mutans dan S. epidermidis memiliki daya hambat lemah (<5 mm). Kesimpulan yang didapatkan ekstrak buah mengkudu mengandung paling banyak senyawa flavonoid. Pada konsentrasi 6,18%, 45%, 60%, 75% dan 100% memiliki nilai KHM kategori kuat (10-20 mm), yang artinya semakin tinggi konsentasi ekstrak maka semakin tinggi daya hambat bakteri.

Page 1 of 3 | Total Record : 25