cover
Contact Name
Fitriana Yuliastuti
Contact Email
fitrianayuliastuti@ummgl.ac.id
Phone
+6281802781067
Journal Mail Official
fitrianayuliastuti@ummgl.ac.id
Editorial Address
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Mayjen Bambang Soegeng, Glagak, Sumberrejo, Kec. Mertoyudan, Magelang Jawa Tengah 56172 Telp / Fax : (0293) 326945
Location
Kab. magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
Borobudur Pharmacy Review
ISSN : -     EISSN : 27983552     DOI : 10.31603/bphr
Core Subject : Health, Science,
BPHR is a peer-reviewed Journal of Pharmacy Studies published by Universitas Muhammadiyah Magelang. This journal published biannually and provides a forum for publishing the original research articles, review articles, and case study on the scope. This journal is issued twice a year and it is a tool for researchers, academics, and practitioners who wished to channel their thoughts and findings in the field of Pharmacy Studies. The scope of this journal include: Pharmaceutical Sciences: Pharmaceutics, Biopharmaceutics, Drug Delivery System, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Pharmaceutical Chemistry, Pharmaceutical Biology. Community and Clinical Pharmacy: Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicines, Pharmaceutical Management, Pharmacoeconomic, Pharmacoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policies.
Articles 25 Documents
Persepsi sosial dalam pembelajaran daring mahasiswa farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang Rifa Rizqi Azizah; Prasojo Pribadi; Widarika Santi Hapsari
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 2 (2021): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i2.5686

Abstract

WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat, sehingga institusi pendidikan dituntut menyediakan pembelajaran alternatif berupa pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi kehadiran sosial dalam pembelajaran daring Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif Sampel penelitian ini sebanyak 150 mahasiswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan statistika deskriptif yaitu mean (rata-rata) & persentase. Kuesioner dalam penelitian ini diuji validitas hasilnya menunjukkan bahwa ada 3 item yang tidak valid dan di uji reliabel dengan pengambilan keputusan nilai koefisien Cronbach’s alpha yang diperoleh ≥0,60 dinyatakan reliabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas partisipan adalah wanita (87,3%) dengan usia 21-23 tahun (51,3%). Rata-rata persepsi partisipan terhadap aspek keterhubungan dan aspek pembelajaran pada pembelajaran daring lebih tinggi menggunakan whatsapp group, selain itu juga Partisipan lebih memilih menggunakan webinar zoom sebagai media pembelajaran daring.
Gambaran ketersediaan obat dengan e-purchasing untuk pasien program rujuk balik di apotek Wonosari periode desember 2020 Della Ayu Safitri; Fitriana Yuliastuti; Setiyo Budi Santoso
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 1 (2022): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i1.5687

Abstract

Apotek merupakan fasilitas kesehatan pertama dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit kronik di era berjalannya program jaminan kesehatan. Upaya untuk memperkecil nilai penderita penyakit kronik dengan memantau ketersediaan obat untuk pasien program rujuk balik untuk meningkatkan efek terapi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui gambaran ketersediaan obat secara E-purchasing di Apotek untuk pasien program rujuk balik. Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan melihat dokumentasi data sekunder tentang ketersediaan obat denga e-purchasing, wawancara dengan apoteker guna untuk memperkuat hasil penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh dari Apotek Wonosari menunjuka bahwa tingkat ketersediaan obat di Apotek Wonosari masih rendah (17,3%). Ketersediaan obat PRB di apotek belum mencukupi kebutuhan peserta PRB. Kekosongan obat sebagian besar disebabkan karena kekosongan dari distributor. Untuk menghindari pasien tidak mendapatkan obat, apotek meminjam obat dari Apotek Kimia Farma lain atau mengurangi jumlah obat yang diberikan kepada pasien. Peserta PRB yang paling sering mengalami kekurangan obat adalah pasien hipertensi.
Gambaran kesesuaian ketersediaan obat dengan formularium nasional di puskesmas Muntilan II Mustika Mustika; Fitriana Yuliastuti; Ni Made Ayu Nila Septianingrum
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 1 (2022): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i1.5688

Abstract

Obat merupakan komponen yang esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat yang berlebih (overstock) dapat menyebabkan pemborosan anggaran dan berpotensi mengalami kadaluwarsa atau kerusakan. Ketersediaan obat yang kurang (stockout) dapat menyebabkan terganggunya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat ketersediaan obat yang ada di gudang farmasi Puskesmas Muntilan II berdasarkan Formularium Nasional (FORNAS). Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif. Proses pengambilan sampel obat dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara prospektif yaitu menggunakan data rekapitulasi beban persediaan, kartu stok serta data obat kadaluwarsa selama bulan Desember pada tahun 2020. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase obat dengan jumlah yang sesuai yaitu sebesar 11,6 % dan persentase obat dengan jumlah tidak sesuai sebesar 88,4 %. Tingkat ketersediaan obat di Puskesmas Muntilan II pada bulan Desember 2020 rata-rata masih berlebih, banyaknya obat berlebih tersebut menunjukkan bahwa proses pengelolaan obat belum efektif. Hal tersebut berdampak pada obat-obat yang mengalami kadaluwarsa yakni sebesar 5,8 %. Waktu kekosongan obat menunjukkan persentase 2,6 % (9 hari). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesesuaian ketersediaan obat dengan FORNAS masih belum optimal.
Literature review: efektivitas daya hambat antibakteri tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap S.aureus dan E.coli Cagiva Geofani; Ni Made Ayu Nila Septianingrum; Puspita Septie Dianita
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 2 (2022): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i2.6699

Abstract

Kasus infeksi bakteri dapat diatasi dengan penggunaan antibakteri, namuSSSSn penggunaan antibakteri saat ini sangatlah sering dilakukan sehingga menimbulkan resistensi, maka perlu dilakukan pengembangan antibakteri baru dengan memanfaatkan tanaman herbal yang poten meminimalkan efek samping penggunaan antibakteri. Bahan alam yang dapat berguna sebagai antibakteri salah satunya adalah tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.). Hampir seluruh bagian tanaman mengkudu berkhasiat sebagai obat terutama pada buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan faktor yang mempengaruhi daya hambat antibakteri tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro. Metode yang digunakan adalah literature review menggunakan database Google Scholar diperoleh sebanyak 13 artikel terbitan 10 tahun terakhir (2011-2021). Berdasarkan hasil review tanaman mengkudu mampu menghambat pertumbuhan bakteri, namun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi luas diameter daya hambat bakteri meliputi lokasi asal tanaman, varietas tanaman, metode ekstraksi yang digunakan, kandungan senyawa kimia, jenis bakteri, metode pengujian antibakteri dan ukuran sediaan. Berdasarkan hasil kajian literature disimpulkan bahwa tanaman mengkudu (Morinda citrifolia L.) perpotensi menghambat bakteri Gram positif maupun Gram negatif. Daya hambat antibakteri yang paling efektif ditunjukkan pada biji, buah, daun dan batang. Perbedaan hambat bakteri yang terbentuk dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi senyawa kimia, varietas tanaman, pelarut yang digunakan untuk ekstraksi, metode ekstraksi, metode pengujian, stain bakteri dan bentuk sediaan (ekstrak atau nanopartikel).
Aktivitas antibakteri ekstrak kasar dan terpurifikasi daun cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Melati Aprilliana Ramadhani; Ayu Prabandari Novema
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 1 (2022): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i1.6934

Abstract

Daun cengkeh mengandung metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri. Escherichia coli dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi pada manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kasar dan terpurifikasi daun cengkeh terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan ekstrak kasar dan ekstrak terpurifikasi yang dibuat dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Metabolit sekunder ekstrak kasar dan terpurifikasi daun cengkeh yaitu flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Zona hambat ekstrak kasar terhadap bakteri Escherichia coli pada kosentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% adalah 7,30 mm; 9,99 mm; 12,92 mm; 13,27 mm; 13,93 mm dan ekstrak terpurifikasi adalah 9,91 mm; 11,06 mm; 12,00 mm; 12,29 mm; 14,53 mm. Zona hambat ekstrak kasar terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada kosentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% adalah 6,71 mm; 7,50 mm; 7,65 mm; 8,25 mm; 9,32 mm dan ekstrak terpurifikasi adalah 7,47 mm; 8,68 mm; 9,54 mm; 9,97 mm; 11,37 mm. Konsentrasi optimal untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus adalah ekstrak terpurifikasi 25% yaitu 14,53 mm dan 11,37 mm.
Tingkat kepatuhan dan keberhasilan terapi pada orang dengan penderita HIV/AIDS Ardan Kensanovanto; Dyah Aryani Perwitasari
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 2 (2022): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i2.7042

Abstract

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, dilaporkan bahwa masalah HIV/AIDS adalah masalah besar di Indonesia, setiap tahunnya ada peningkatan kasus. Tujuan dari penulisan review artikel ini adalah untuk mereview dari beberapa artikel terkait hubungan antara tingkat kepatuhan dan keberhasilan terapi pada orang penderita HIV/AIDS dan membuat kesimpulan dari beberapa jurnal tersebut. Studi literatur yang digunakan yaitu dengan penelusuran menggunakan Google Scholar dan Pubmed dan dengan menggunakan pertanyaan klinis berdasarkan format PICO. Kata kunci yang digunakan adalah orang dengan penderita HIV/AIDS, terapi, tingkat Kepatuhan. DIperoleh 3 artikel dari tahun 2012 sampai 2022 yang berhubungan dengan kepatuhan ODHA dan keberhasilan terapi. Artikel akan tereksklusi jika tidak mencantumkan keterkaitan antara tingkat kepatuhan dengan keberhasian terapi. Sebagian besar pasien penderita HIV/AIDS yang patuh dalam minum obat berhasil dalam terapi ARV dan hubungan antara tingkat kepatuhan dengan keberhasilan terapi. Bagi pasien,review ini diharapkan dapat menjadi motivasi, acuan dan menambah pengetahuan tentang kepatuhan ODHA yang harus dijalankan sehingga akan meningkatkan keberhasilan terapi. Rekomendasi dari review artikel ini adalah upaya menambah pengetahuan pasien tentang kepatuhan ODHA.
Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien gagal ginjal: kajian literatur Annisa Awalia Rahma MH Sibadu; Dyah Aryani Perwitasari
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 2 (2022): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i2.7056

Abstract

Penyakit ginjal adalah expositions patofiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progesif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transpalasi ginjal. Penggunaan antibiotik pada penderita gagal ginjal disebabkan karena adanya infeksi. Infeksi pada penderita gagal ginjal perlu di lakukan pengobatan terlebih dahulu sehingga tidak memperparah penyakit gagal ginjal itu sendiri atau menyebabkan kematian. Antibiotik merupakan obat golongan antimikroba yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Prevalensi penyakit infeksi yang tinggi, meningkatkan penggunaan antibiotik di masyarakat. Penggunaan obat golongan ini harus dengan resep dokter. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hasil review artikel terkait kerasionalan penggunaan antibiotika pada pasien gagal ginjal di Indonesia. Penulisan review artikel ini dilakukan dengan menggunakan metode pencarian literatur dari berbagai sumber yang telah dipublikasikan secara online melalui google schollar dan Pubmed menggunakan metode PICO pada populasi pasien gagal ginjal, yang menerima intervensi penggunaan antibiotika, dengan outcome pengukuran kerasionalan penggunaan obat. Penggunaan antibiotik berlebihan berpotensi terhadap penggunaan irasional. Terdapat 3 artikel yang memenuhi kriteria dengan hasil audit bahwa kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien gagal ginjal masih ada yang kurang dari 50%.
Formulasi sediaan lip cream ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami Jarot Yogi; Rosa Rosa; Chici Riansih
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 1 (2022): January-June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i1.7060

Abstract

Latar Belakang : Lip Cream adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan nilai estetika dalam tata rias wajah. Salah satu contoh yang dapat dijadikan pewarna alami adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) karena mengandung pigmen antosianin yang berfungsi sebagai pigmen warna. Tujuan : Untuk mengetahui ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami dapat diformulasikan dalam sediaan lip cream. Metode : Penelitian dilakukan secara eksperimental, buah naga merah diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Dibuat dalam tiga formula sediaan lip cream dengan konsentrasi F1 (2g), F2 (4g), dan F3 (6g), dilakukan pengujian sifat fisik meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, dan uji pH. Hasil : Uji pemeriksaan sifat fisik sediaan lip cream untuk seluruh sediaan memiliki aroma oleum rosae dengan tekstur halus, F1 warna cream , F2 warna pink dan F3 warna pink tua. Sediaan memiliki susunan yang homogen, pH rata-rata 5,0-5,6, sediaan memiliki daya lekat yang baik. Kesimpulan : Ekstrak buah naga merah dapat digunakan sebagai pewarna dalam formulasi lip cream. Variasi konsentrasi pewarna ekstrak buah naga merah yang digunakan dalam formulasi menghasilkan perbedaan intensitas warna sediaan lip cream yang dilihat secara visual.
Optimasi formula sediaan sabun mandi cair ekstrak kembang telang (Clitoria ternatea) Enny Siti Isnaeni; Puspita Septie Dianita; Alfian Syarifuddin
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 2 (2022): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i2.7141

Abstract

Pemanfaatan tanaman sebagai zat aktif untuk sediaan masih belum optimal, maka dalam penelitian ini menggunakan tanaman tradisional sebagai zat aktif untuk membuat suatu percobaan, yaitu sabun mandi cair sebagai antibakteri. Kandungan flavonoid serta alkaloid yang dimiliki oleh tanaman kembang telang memiliki potensi sebagai antibakteri. Senyawa-senyawa ini akan mengganggu proses penyusunan dinding dan pembentukan sel bakteri begitu juga dengan ekstrak kembang telang yang mengandung senyawa turunan fenol sebagai antibakteri. Penelitian tentang optimasi formula sediaan sabun mandi cair ekstrak kembang telang ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sifat fisik dari masing-masing formula terhadap ekstrak kembang telang serta menentukan formula yang optimum dari ekstrak kembang telang yang menghasilkan sabun mandi cair dengan sifat fisik yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode desain faktorial dua faktor, yaitu Minyak zaitun dan CMC Na serta dua level, yaitu level tinggi dan rendah. Optimasi dilakukan terhadap evaluasi sediaan sabun mandi cair yaitu uji pH, uji tinggi busa dan viskositas. Rancangan formula untuk memprediksi formula optimum terdiri dari 4 formula dengan konsentrasi Minyak zaitun dan CMC Na yang berbeda. Hasil evaluasi sediaan sabun mandi cair ekstrak kembang telang meimiliki sifat fisik dan sifat kimia yang memenuhi standar SNI. Optimasi dengan metode desain faktorial memperoleh hasil prediksi dari Design Expert 12 formula 3 dengan konsentrasi Minyak zaitun 30% dan CMC Na 1% yang diperoleh hasil rata-rata pH 10,23, tinggi busa , viskositas 333,4cP.
Evaluasi mutu fisik sediaan lip balm kombinasi ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dan madu (Mel depuratum) Aldora Salwa Salsabila; Indri Kusuma Dewi; Nur Atikah
Borobudur Pharmacy Review Vol 2 No 2 (2022): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v2i2.7322

Abstract

Senyawa brazilin pada kayu secang memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Madu memiliki khasiat untuk membantu meregenerasi kulit dan membantu mencerahkan warna bibir yang gelap. Kedua bahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sediaan lip balm untuk menutrisi bibir. Jenis penelitian adalah observasi dengan rancangan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu fisik sediaan lip balm kombinasi ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) dan madu (Mel depuratum). Evaluasi mutu fisik meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji organoleptik berupa warna coklat muda, berbau khas oleum cacao. Hasil uji homogen dimana tidak ditemukan butiran kasar. Hasil pengujian pH dan daya lekat sediaan secara berurutan sebesar 6,8 dan 9,7 detik. Nilai rata - rata daya sebar sediaan dengan perlakuan tanpa beban, beban 50 gram, 100 gram, 150 gram dan 200 gram secara berurutan didapatkan sebesar 2,9 cm, 3,2 cm, 3,3 cm, 3,4 cm dan 3,5 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah evaluasi mutu fisik lip balm meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji lekat telah memenuhi syarat sediaan lip balm yang baik, kecuali daya sebar belum memenuhi syarat sediaan lip balm yang baik.

Page 2 of 3 | Total Record : 25